BAB IV VISUALISASI. yang eksklusif, dan dapat menjadi alternatif baru bagi desain pakaian remaja.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kudus. Perancangan Motif Batik. Konsep desain

UJIAN SEKOLAH SMP/MTs TAHUN PELAJARAN Hari/Tanggal (60 menit) P - 01

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. setelah ditenun dengan tali sebagai perintang atau menolak warna. Ikat celup di

MODEL KERAH JAS, KERAH SETALI, KERAH FRILLS DAN JABOT SERTA CARA MEMBUAT POLANYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan, dan saran disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian


JOB-SHEET. A. Kompetensi: diharapkan mahasiswa dapat membuat bebe anak perempuan sesuai dengan disain

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KEWIRAUSAHAAN SMK LOMBA EKONOMI KREATIF PEMBUATAN BUSANA CASUAL REMAJA TAHUN 2016

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

B A B 5. tetap terkesan elegan, dan memperlihat cerita epic didalam film animasi ini.

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Perancangan Motif Batik Geometri

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah

ULANGAN HARIAN MAN YOGYAKARTA III TAHUN PELAJARAN 2014/2015. : Prakarya dan Kewirausahaan Kerajinan Tekstil

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. kontemporer dengan sumber ide space invaders sebagai busana remaja laki-laki

Briefing , 18 July 2016 Day 1-3, July 2016 Day 4, 23 July 2016

BAB II METODE PERANCANGAN

MODUL KURSUS MENJAHIT TINGKAT DASAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Desain Logo dan Pylon A care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM. 72 TAHUN 2014 TENTANG

Gambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN

Cara Menjahit Gamis Resleting Depan

ABSTRAK. Kata kunci: busana siap pakai, arsitektur Mamluk, masjid Sultan Hassan, urban

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

-2-3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG SERAGAM SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Keyword: dynamic, modern, ready-to-wear deluxe, fabric painting, Patrakomala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III SURVEY LAPANGAN

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB III PAKAIAN ADAT TRADISIONAL DAERAH BUKIT HULU BANYU KALIMANTAN SELATAN

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Tata Tertib Psikologi Bungsu 2017 (PESERTA) Pasal 1 Cara Berpakaian dan Kerapian Selama Berada di Lingkungan Kampus

Ebook 1. Dewasa (Model 1)

Memahami Pola Pembentuk Estetika Batik Cakar

A. Bagan Pemecahan Masalah

MODEL, ATRIBUT DAN KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET TAILORING. 1. Kompetensi Mampu membuat stelan jas wanita

1. Pakaian Dinas Upacara Besar (PDUB) No Tampak Depan Tampak Belakang 1.

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan busana yang terus meningkat pesat membuat para desainer. 1 Universitas Kristen Maranatha

Semua upaya yang telah dilakukan guna mewujudkan Kurikulum Keterampilan pada Madrasah Aliyah, dilandasi oleh rasa tanggung

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN WALIKOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 23 TAHUN 2018 TENTANG

PEMBUATAN APLIKASI POLA DASAR PAKAIAN WANITA METODE SO-EN

MODEL, BENTUK, PENGGUNAAN, UKURAN, ATRIBUT, DAN KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

4. Bagi mahasiswa yang memiliki sakit ringan menggunakan pita berwarna biru, dipasang di lengan sebelah kiri menggunakan peniti.

Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak

MODUL VI BU 461*) Adibusana

PANDUAN MENJAHIT MODEL-001

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

APPLICATION FRII AT FASHION NIGHT INSPIRATION SRIKANDI By: Yolanda Jatmika

HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

1. Buka program Modaris 2. Pilih File, aktifkan New. 3. Isi kotak dialog New model name: POLA ROK POLA BADAN

A. MODEL PAKAIAN DINAS. 1. PDH warna Khaki a. PDH warna khaki pria KETERANGAN :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA. 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GamiS/Koko No.JST/TB/01 Revisi : Agustus 2014

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep desain ini mengusung tema eklektik,menurut kamus besar bahasa

Eksplorasi Limbah Konveksi Cigondewah dengan Teknik Ikat Celup dan Aplikasi Imbuh

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. 1. Denim/Jeans mempunyai ketebalan bahan yang kuat. 2. Bahan Denim/Jeans mampu menahan beban barang yang cukup kuat.

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN. Nomor : KM 6 Tahun 2004 TENTANG

- 1 - PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. UNESCO sejak tahun 1983 M. Taj Mahal terletak disalah satu kota di India yang

TEKNIK SLASHQUILT PADA BLAZER SEBAGAI PAKAIAN KERJA UNTUK WANITA

TANAMAN INDIGOFERA TINCTORIA SEBAGAI INSPIRASI PERANCANGAN BATIK TULIS UNTUK PAKAIAN EKSKLUSIF WANITA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2018, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penyelenggara Pemil

BAB II KAJIAN TEORI. untuk mencapai kinerja akademik yang memuaskan. Namun dari. kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

Transkripsi:

BAB IV VISUALISASI A. Uraian Deskriptif Visualisasi perancangan ini adalah terciptanya desain permukaan denim yang eksklusif, dan dapat menjadi alternatif baru bagi desain pakaian remaja. Desain permukaan dibuat dengan gradasi warna asli denim yaitu biru menuju putih, dengan pengaturan penerapan gradasi bergelombang. Komposisi perintangan ikat dan cairan malam dibuat berkesinambungan, saling bersentuhan untuk dapat menimbulkan efek motif gelap-gelap terang pada media denim. Motif dirancang dengan menggunakan teknik perintangan ikatan dan perintangan cairan malam, dengan bentuk motif tumbuhan indigovera tinctoria. Motif dibuat memiliki kesan dinamis melalui gradasi bentuk dari teknik perintang yang diterapkan dengan proses bleaching. Arahan desain untuk perancangan ini adalah pakaian out wear yang disesuaikan dengan trend yang ada di kalangan remaja saat ini. Konsep arahan perancangan ini adalah untuk pakaian berpasangan (couple). Desain out wear yang dirancang dalam penciptaan karya ini adalah jaket dan rompi. Desain pakaian yang dirancang selain pakaian utama adalah celana, rok dan playsuit. Desain motif pada setiap desain pakaian dalam peracangan ini memiliki motif yang hampir sama, yang membedakan adalah motif isi pada tumbuhan, dan motif dari dari teknik perintag ikatan yang dibuat berbeda. 41

42 Desain slash quilt diterapkan pada desain pakaian untuk menambah nilai estetis pada denim. Slash quilt merupakan teknik tekstil yang memiliki visual efek koyak pada permukaannya. B. Visualisasi Desain 1. Desain 1 Desain pertama dibuat untuk remaja putri dengan warna biru muda gradasi menuju putih, dengan gradasi bergelombang. Pudar warna pada desain permukaan desian 1 dibuat tidak terlalu kontras, untuk memberikan kesan tenang dan dinamis secara bersamaan. Material denim yang digunakan sebagai bahan baku desain 1 adalah denim dengan warna biru natural. Teknik bleaching yang digunakan adalah teknik celup dan semprot. Proses pencelupan berguna untuk memudarkan warna biru asli menjadi biru muda. Proses semprot berguna untuk memberikan efek gradasi bergelombang, sekaligus juga berguna untuk mempertegas motif dengan cara menerapkannya lebih banyak pada bagian terapan perintang. Motif desain1 dibuat dengan isi sulur daun dan titik dengan teknik perintang cairan malam, dan jahitan jelujur 3 mm dengan teknik perintang ikat. Motif daun dibuat renggang untuk memberikan ruang pada motif jelujur agar kedua unsur motif ini dapat memiliki komposisi yang menyatu. Komposisi kedua teknik perintang dibuat berdekatan dengan tujuan untuk memberikan mempertegas karakter dinamis pada motif.

43 Skala 1:5 Gambar 13. Desian motif 1 Gambar 14. Desain pakaian 1

44 Gambar 15. Technical drawing vest desain 1 Motif perintang ikat diterapkan pada bagian depan kerah vest, untuk mempertegas efek dinamis dari pola bergelombang pada kerah desain. Motif dari kedua perintangan diterapkan pada pola bagian belakang bawah, untuk meberikan kesan dinamis pada pola belakang yang memiliki bentuk sederhana. Desain motif diterapkan dengan komposisi bergerombol pada bagian bawah kain untuk memberikan ruang untuk penerapan gradasi warna bleaching pada bagian atas kain. Slash quilt ditrapkan pada bagian pundak dan kerung leher belakang vest.

45 Gambar 16. technical drawing short cullote desain 1 Motif dibuat dengan penempatan motif pada seluruh bagian kain untuk memberikan efek gradasi bentuk dan gradasi warna yang kontras pada celana kulot. Motif dibuat berdekatan untuk memperkecil area kosong pada pola.

46 Gambar 17. Visualisasi desain 1

47 2. Desain 2 Desain kedua dibuat untuk remaja putra dengan warna biru muda gradasi menuju putih dengan kontras warna yang mencolok, menegaskan kesan maskulin yang ada pada desain permukaan denim. Kedinamisan divisualisasikan melalui efek kontras yang dipadukan dengan gradasi menyebar efek bleaching semprot. Material denim yang digunakan adalah denim dengan warna biru natural. Teknik bleaching yang digunakan dalam visualisasi desain 2 adalah teknik celup dan semprot. Proses pencelupan berguna untuk memudarkan warna biru biru asli menjadi gradasi warna kontras, dengan lebih lama waktu pencelupan. Proses semprot berguna untuk memberi efek pudar warna yang menyebar pada permukaan denim. Skala 1:2 Gambar 18. Desain motif 2

48 Motif pada desain 2 dibuat dengan teknik perintang jelujur 2mm, untuk memperkecil bidang gradasi yang diakibatkan oleh teknik ini disamping penggunaan teknik perintang cairan malam. Keseluruhan motif dibuat dengan bidang area kecil, untuk mengurangi kesan feminim yang ditimbulkan oleh motif floral yang besulur. Komposisi motif dibuat saling berhadapan untuk membentuk kesan bidang kontras. Gambar 20. Technical drawing jaket desain 2 Gambar 19. Desain pakaian 2

49 Motif floral dari perintang ikat dan cairan malam ditempatkan hanya pada bagian bahu dan punggung, dengan dimensi bentuk yang maskulin, yang ditunjukkan dengan garis yang membentuk segitiga pada bagian belakang jaket. Gambar 21. Technical drawing celana desain 2

50 Desain 2 pola celana tidak diberi motif, tetapi diberikan gradasi putih pada bagian paha dan dengkul. Gradasi dibuat degan warna biru muda, kontras menuju putih. Gambar 22. Visualisasi desain 2

51 3. Desain 3 Desain ke-tiga dibuat untuk remaja putri, dengan tingkat warna biru tanpa pemudaran menggunakan teknik celup. Gradasi yang ada pada desain 3 merupakan gradasi warna asli denim menuju putih, dengan tingkat gradasi tingkat rendah menuju gradasi tingkat tinggi/ mencolok. Gradasi warna ini bertujuan untuk memberikan kesan tegas dan lembut yang berkesinambungan pada visualisasi karya. Bahan baku denim yang digunakan adalah denim dengan warna biru pekat. Teknik bleaching yang digunakan dalam viasualisasi desain 3 adalah teknik semprot. Penyemprotan divariasikan pada jarak, yaitu 15 cm sampai dengan 50 cm. Variasi jarak semprot bertujuan untuk membuat gelombang gradasi pada permukaan denim. Motif perintang ikat dibuat dengan jahit jelujur 3 mm dengan komposisi ganda, yaitu satu lingkaran jelujur memiliki dua bidang. Penerapan teknik perintang dibuat saling menyilang dan bersentuhan dengan motif floral perintang cairan malam. Kesan dinamis dimunculkan melalui efek gradasi warna yang kontras pada motif dengan teknik perintang ikat.

52 Skala 1:5 Gambar 23. Desain motif 3 Gambar 24. Desain pakaian 3

53 Gambar 25. Technical drawing rompi desain 3

54 Gambar 26. Technical drawing rok desain 3 Motif ditempatkan pada area bawah pola, dengan penerapan yang saling berdekan untuk membuat gradasi yang kontras. Gradasi lebih ditekankan pada area atas pola, dengan teknik perintang ikat yang menjulur keatas. Hal ini bertujuan untuk membentuk bidang gradasi melalui kerutan dari penarikan jelujur ikat.

55 Gambar 27. Visualisasi desain 3

56 4. Desain 4 Desain 4 dibuat untuk remaja putra, dengan kontras gradasi warna yang mencolok pada bagian dengan penerapan motif dan gradasi yang lembut pada bagian luar motif. Desain permukaan dengan perpaduan dua gradasi kontras dan lembut ini bertujuan untuk memberikan kesan maskulin yang lembut. Material yang digunakan dalam visualisasi desain 4 adalah denim dengan warna biru pekat. Teknik yang digunakan pada visualisasi desain 4 adalah teknik bleaching semprot. Penyemprotan dilakukan pada area motif perintang, dengan variasi gradasi yang menyebar keluar dari baidang motif. Gambar 28. Desain motif 4

57 Motif floral melalui teknik perintang cairan malam dibaut bersilangan dengan motif dari teknik perintang ikat. Motif ikat dibuat dengan bentuk menjulur keatas di samping motif perintang cairan malam, untuk memberikan kesan kebebasan. Gambar 29. Desain pakaian 4

58 Gambar 30. Technical drawing rompi desain 4

59 Gambar 31.Ttechnical drawing rompi desain 4 Motif ditempatkan hanya pada bagian caphucone dan bagain depan rompi. Penempatan motif bertujuan untuk menunjukkan efek dinamis yang ada pada bagian kepala, dengan penerapan motif pada kedua sisi kepala. Motif

60 diterapkan pada kedua sisi bagian depan rompi, memberikan kesan dinamis dengan adanya gradasi warna kontras dan semu. Gambar 32. Visualisasi desain 4

61 5. Desain 5 Desain 5 dibuat untuk remaja putri, dengan warna biru tua dipadkan dengan gradasi warna biru muda yang lembut. Perpaduan ini bertujuan untuk memberi kesan kuat pada warna biru, dan luwes pada warna biru muda. Gradasi warna dibuat memiliki bidang kontras yang teratur seperti tetesan air. Material yang digunakan dalam visualisasi desain 5 adalah denim dengan warna biru pekat. Teknik yang digunakan dalam penciptaan desain permukaan pada desain 5 adalah teknik bleaching celup dan colet. Pencelupan berguna untuk memudarkan warna menjadi gradasi biru tua menuju biru muda, yang selanjutnya gradasi diperkuat melalui teknik colet. Skala 1:5 Gambar 33. Desain motif 5

62 Desain motif 5 dibuat dengan bentuk melingkar dari teknik perintang cairan malam yang saling menyilang dengan motif dari teknik perintang ikat. Jelujur perintang ikat dibuat dengan panjang 3 mm, dengan tujuan gradasi warna yang tidak terlalu besar pada motif yang dihasilkan pada desain ini. Gambar 34. Desain pakaian 5

63 Gambar 35. Technical drawing jaket desain 5 Motif ditempatkan pada bagian belakang belakang rompi dengan efek gelombang pada pola sehingga memperkuat kesan dinamis yang ingin dimunculkan pada desain 5 ini.

64 Gambar 36. Technical drawing playsuit desain 5 Motif ditempatkan pada area yang tidak tertutup oleh desain jaket, yaitu pada bagian depan dan bawah playsuit. Motif dibuat saling menyambung antara motif yang ada pada bagian depan bawah dan bagian celana dari depan ke samping. Desain slash quilt ditambahkan pada bagian penutup kancin playsuit dan kerung lengan jaket.

65 Gambar 37. Visualisasi desain 5

66 6. Desain 6 Desain 6 dibuat dengan surface design yang memiliki gradasi warna yang tidak terlalu kontras. Gradasi warna dibuat lembut pada hampir semua bagian kain, temasuk pada area penerapan motif. Kesan dinamis ditunjukkan dengan motif yang didesain saling berkesinambungan antara motif teknik printang ikat dan perintang cairan malam. Material denim yang digunakan untuk desain 6 adalah denim dengan warna biru natural. Teknik bleaching yang digunakan dalam visualisasi karya adalah dengan menggunakan teknik celup dan colet. Teknik celup bertujuan untuk memberi gradasi yang tidak terlalu kontras pada desain, dengan tidak terlalu lama melakukan proses perendaman. Teknik colet digunakan pada area motif, untuk memberikan gradasi lembut pada motif dengan area lain yang tidak diberi perlakuan motif. Gambar 38. Desain motif 6

67 Motif dibuat dengan bentuk sulur yang tidak telalu luwes, untuk mengimbangi isi dari motif floral yang sudah memiliki kesan dinamis dengan titik-titik dan garis pada bagian daun dan bunga. Motif perintang ikat dibuat ganda, yang bentuknya disesuaikan dengan bentuk dari motif floral teknik perintang cairan malam. Gambar 39. Desain pakaian 6

68 Gambar 40. Technical drawing jaket desain 6 Motif ditempatkan pada bagian depan jaket, dengan bentuk motif sulur dan ikat jelujur yang dibuat bergerak luwes. Gradasi pada hasil perintang ikat menghasilkan gradasi yang memberikan kesan dinamis pada motif.

69 Gambar 41. Technical drawing celana desain 6 Desain celana tidak diterapkan motif melainkan dibuat memiliki warna asli material denim, dengan penambahan efek gradasi pada bagian paha melalui teknik bleaching colet. Kesan aus diterapkan pada dengan desain whiskers pada bagian tumit. Desain slash quilt ditambahkan pada kerung lengan kerung pinggang jaket.

70 Gambar 42. Visualisasi desain 6