BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. dan Teknologi (IPTEK) merupakan salah satu faktor penunjang yang penting

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berfikir secara kritis dan mandiri serta menyeluruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

PERBEDAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al- terutama bidang kerohanian. Disana Al-Quran merupakan pedoman pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan

PENERAPAN NILAI-NILAI AKHLAK DALAM MENUNTUT ILMU DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang merumuskan bahwa: mempengaruhi sumber daya manusia (SDM) suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI). Dengan demikian, pembelajaran bahasa

PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan nasional. Perkembangan zaman saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN UNTUK ANAK DIFABEL (TUNAGRAHITA) DI SLB MARSUDI PUTRA I BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin

BAB I PENDAHULUAN. 31 ayat 1 dan 3 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri tiap individu. Upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan. kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga Negara.

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari sekolah, selain mengembangkan pribadinya. Pemberian

ي ا أ ي ه ا ال ذ ين آم ن وا إ ذ ا ق يل ل ك م ت ف سح وا في ال م ج ال س ف اف س ح وا ي ف س ح ا ل ك م و إ ذ ا ق ي ل ان ش ز وا ف ان ش ز وا ي ر ف ع ا

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 1992), hlm Sriyono, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA, (Jakarta: Rineka

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB 1 PENDAHULUAN. rumusan fungsi dan tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang selalu ingin maju dalam segala

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

- د ر ج ات و ا ل ل ه ب م ا ت ع م ل ىن خ ب يز -١١ BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mendasar dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB I PENDAHULUAN. (jasmani). Untuk melakukan itu semua diperlukan suatu proses yang. yang diakibatkan oleh belajar tersebut. 2

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri ada. Manusia pertama dalam pandangan Islam adalah Nabi Adam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk selalu belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang dapat. membantu manusia untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. menemukan makna dan prinsip kerja yang ditempuh serta dari data yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Selain berperan penting dalam kehidupan manusia secara individu,

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui transfer ilmu pengetahuan, keahlian dan nilai-nilai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang fundamental dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. dan Negara. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang mempunyai perbedaan berbagai macam adat istiadat, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Berbagai kajian dan pengalaman menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian, moral,

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah sedang mengadakan berbagai usaha untuk membangun manusia

PENGAJIAN RAMADAN 1435 H PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]: ي ا أ ي ه ا آم ن وال إ ذ ا ق يل ل ك م ت ف س ح وا ف ي ل م ج ال س ف اف س ح وا ي ف س ح الل ه ل ك م و إ ذ ا ق يل ان ش ز وا ف ان ش ز وا ي ر ف ع الل ه ال ذ ين آم ن وا م ن ك م و ال ذ ين أ وت وا ال ع ل م د ر ج ات و الل ه ب م ا ت ع م ل ون خ ب ير Artinya: Haiorang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan Berdasarkan Ayat di atas dapat kita ketahui pendidikan itu sangat penting karena Allah akan meninggikan orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan beberapa derajat dibandingkan orang yang tidak memiliki ilmu. Pendidikan merupakan upaya untuk membangun dan meningkatkan mutu peserta didik menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan, sehingga perlu disadari bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi setiap individu. Dalam kehidupan suatu Negara pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk melangsungkan kehidupan bangsa dan Negara, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu tidaklah mengherankan bila bidang pendidikan mendapat perhatian, penanganan dan prioritas yang baik dari pemerintahn, masyarakat maupun pengelola pendidikan. Pendidikan diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia

yang terampil, kreatif dan inovatif. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU RI No. 20 tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan Indonesia yang menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, kreatif dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab ( Departemen Pendidikan nasional, 2004 dikutip dari Tuti Alawiyah, 2011: 1). Tujuan tersebut merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai oleh semua lembaga pendidikan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai tanggung jawab penuh dalam mewujudkan tujuan tersebut. Dari seluruh proses pendidikan dan kegiatan di sekolah, proses belajar dan pembelajaran merupakan bagian yang paling pokok. Berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan disekolah tergantung dari proses belajar dan pembelajaran tersebut. Asril (2010:1) menyatakan bahwa Pembelajaran adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antar individu dan individu dengan lingkungannya. Idealnya dalam proses transformasi edukatif perlu adanya komunikasi antara pendidik dengan peserta didik yang mengandung unsur-unsur pedagogis, didaktis, dan psikologis (Asril, 2010:2). Mata pelajaran matematika dianggap sebagai bidang studi paling sulit, Meskipun demikian semua orang harus mempelajarinya. Matematika merupakan ilmu dasar yang memiliki peranan penting dalam proses kehidupan manusia. Matematika menjadi mata pelajaran wajib mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah menengah atas (SMA). Bahkan sejak tahun 2004 dengan kurikulum berbasis

kompetensi (KBK), matematika dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran untuk mengukur kemampuan siswa dalam ujian akhir nasional (UAN). Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Guru Mata pelajaran Matematika diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran yang berlangsung masih kurang, dikarenakan sulitnya membuat siswa fokus pada proses pembelajaran kebanyakan siswa kurang aktif dan bekal materi yang dikuasai sangat minim. Siswa hanya menerima apa yang diberikan oleh guru dan siswa pasif ketika proses pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan pemahaman konsep. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan di atas yaitu dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Reciprocal Teaching. Reciprocal Teaching adalah pendekatan konstruktivis yang berdasar pada prinsip-prinsip pembuatan/pengajuan pertanyaan, di mana keterampilan-keterampilan metakognitif diajarkan melalui pengajaran langsung dan pemodelan oleh guru untuk memperbaiki kinerja membaca siswa yang membaca pemahamannya rendah (Nur dan Wikandari dikutip dari Trianto, 2009:173). Menurut Trianto (2009:173) penggunaan pendekatan ini dipilih karena beberapa sebab yaitu meningkatkan kegiatan yang secara rutin digunakan pembaca, meningkatkan pemahaman maupun memberi pembaca peluang untuk memantau pemahaman sendiri, sangat mendukung dialog bersifat kerja sama (diskusi). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Santy Safitri (2007) di SMP Negeri 19 Palembang, ada pengaruh positif pembelajaran dengan pendekatan reciprocal teaching terhadap kemampuan pemahaman konsep

siswa. Hasil tes akhir kemampuan pemahaman konsep yang kegiatan pembelajarannya menggunakan pendekatan reciprocal teaching (kelas eksperimen) nilai rata-ratanya yaitu 80,42 lebih tinggi daripada hasil kemampuan pemahaman konsep yang kegiatan pembelajarannya menggunakan metode ekspositori (kelas kontrol) nilai rata-ratanya 70,57. Dari penelitian tersebut, terlihat bahwa dengan menggunakan pendekatan reciprocal teaching dalam pembelajaran matematika dapat memberikan dampak yang baik, berarti memberi pengaruh positif terhadap kemampuan pemahaman konsep siswa. Berdasarkan uraian tentang penelitian sebelumnya, Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul PENGARUH PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 PALEMBANG B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Adakah pengaruh pendekatan Reciprocal Teaching terhadap kemampuan pemahaman konsep pada pembelajaran matematika di kelas X SMA Muhammadiyah 2 Palembang?. C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan Reciprocal Teaching terhadap kemampuan pemahaman konsep pada pembelajaran matematika di kelas X SMA Muhammadiyah 2 Palembang.

D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah : 1. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan alternatif dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran khususnya pada pembelajaran matematika. 2. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam menentukan model pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. 3. Bagi Siswa, dapat meningkatkan rasa tanggungjawab dan kerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran, serta dapat meningkatkan hasil belajar matematika. 4. Bagi Peneliti, Sebagai tambahan khazanah keilmuan dan memperkaya wawasan tentang salah satu dari beberapa jenis model pembelajaran kooperatif yang ada, serta sebagai acuan untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik ketika menjadi guru nantinya.