P U T U S A N Nomor 119/Pdt.G/2014/PTA.Mks بسم الله الرحمن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara gugatan kewarisan pada tingkat banding dalam sidang musyawarah majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : PEMBANDING, Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Urusan Rumah Tangga, bertempat tinggal di Kota Pare-Pare, selanjutnya disebut Penggugat I/ Pembanding; PEMBANDING, Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Urusan Rumah Tangga, bertempat tinggal di Kota Pare-Pare, selanjutnya disebut Penggugat II/ Pembanding; PEMBANDING, Warga Negara Indonesia, Pekerjaan swasta, bertempat tinggal di Kota Pare-Pare, selanjutnya disebut Penggugat III/ Pembanding; PEMBANDING, Warga Negara Indonesia, Pekerjaan swasta, bertempat tinggal di Kota Pare-Pare, selanjutnya disebut Penggugat IV/ Pembanding; PEMBANDING, Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Urusan Rumah Tangga, bertempat tinggal di Kota Pare-Pare, selanjutnya disebut Penggugat V/ Pembanding; PEMBANDING, Warga Negara Indonesia, Pekerjaan swasta, bertempat tinggal di Kabupaten Pinrang, selanjutnya disebut Penggugat VI/ Pembanding; Dalam hal ini memberikan kuasa kepada Abdul Rahman, S.H.,M.M. dan Muhammad Idrus, S.H., keduanya adalah Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum ABDUL RAHMAN, S.H., M.M. & REKAN, beralamat di Jalan Mayjend Sutoyo, Lr III, Nomor 99, Kabupaten Pinrang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 22 Maret 2014 yang terdaftar dalam Register Surat Kuasa Pengadilan Agama Sidenreng Rappang Nomor : 21/SK/AD/V/2014/PA.Sidrap, tanggal 12 Mei 2014 Para Pembanding ; melawan Hal 1 dari 8 hal Put.No119/Pdt.G/2014/PTA Mks
TERBANDING, Warga Negara Indonesia, Umur 80 tahun, agama Islam, Pekerjaan Pensiunan PNS (Guru), bertempat tinggal di Kabupaten Sidenreng Rappang, selanjutnya disebut sebagai Tergugat/Terbanding; TERBANDING, Warga Negara Indonesia, Umur 80 tahun, agama Islam, Pekerjaan Pensiunan PNS (Guru), bertempat tinggal di Kabupaten Sidenreng Rappang, selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat I/Turut Terbanding ; TERBANDING, Warga Negara Indonesia, Umur 24 tahun, agama Islam, Pekerjaan tidak bekerja, bertempat tinggal di Kabupaten Sidenreng Rappang, selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat II/Turut Terbanding ; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari semua surat yang berhubungan dengan perkara ini. DUDUK PERKARA Mengutip uraian sebagaimana termuat dalam putusan Pengadilan Agama Sidenreng Reppang Nomor 310/Pdt.G/2014/PA.Sidrap. tanggal 05 Agustus 2014 Masehi., yang bertepatan dengan tanggal 08 Syawal 1435 Hijeriya., yang amarnya berbunyi sebagai berikut: - Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima; - Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp 1.281.000,00 (satu juta dua ratus delapan puluh satu ribu rupiah). Bahwa, terhadap putusan tersebut, Para Penggugat/Pembanding keberatan dan mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Agama Makassar melalui Pengadilan Agama Sidenreng Rappang tanggal 05 Agustus 2014 sesuai Akta Permohonan Banding Nomor 310/Pdt.G/2014/PA.Sidrap tanggal 05 Agustus 2014, dan permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada Tergugat/Terbanding dan Para Turut Terbanding pada tanggal 22 Agustus 2014; Bahwa, Para Penggugat/Pembanding telah melengkapi permohonan bandingnya dengan memori banding tertanggal 13 Agustus 2014. Selanjutnya Hal 2 dari 8 hal Put.No119/Pdt.G/2014/PTA Mks
memori banding tersebut telah diserahkan salinannya kepada Terbanding danpara Turut Terbanding pada tanggal 22 Agustus 2014; Bahwa, atas memori banding tersebut Tergugat/Terbanding telah mengajukan Kontra Memori Banding tertanggal 27 Agustus 2014. Selanjutnya Kontra Memori Banding tersebut telah diserahkan salinannya kepada Para Penggugat/Para Pembanding pada tanggal 07 Oktober 2014; Bahwa, berdasarkan Surat Keterangan Panitera Pengadilan Agama Sidenreng Rappang tanggal 14 Oktober 2014 Para Penggugat/Pembanding tidak datang untuk memeriksa berkas perkara (inzage) sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama Makassar meskipun kepadanya telah diberitahukan untuk memeriksa berkas banding tersebut sesuai dengan Relaas Pemberitahuan Memeriksa Berkas Perkara Banding Nomor 310/Pdt.G/2014/PA.Sidrap. tanggal 03 Oktober 2014; Bahwa, berdasarkan Berita Acara Inzage Nomor 310/Pdt.G/2014/PA. Sidrap tanggal 30 September 2014 Tergugat/Terbanding dan Para Turut Tergugat/Turut Terbanding telah datang untuk memeriksa berkas perkara (inzage) sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama Makassar; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Para Penggugat/Para Pembanding diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa setelah mempelajari dan meneliti dengan seksama berkas perkara a quo, salinan resmi Putusan Pengadilan Agama Sidrap Nomor 310/Pdt.G/2014/PA.Sidrap., tanggal 05 Agustus 2014 Masehi, bertepatan dengan tanggal 08 Syawal 1435 Hijriyah, Memori Banding dari Para Pembanding dan Kontra Memori Banding dari Terbanding, Majelis Hakim Tingkat Banding memberikan pertimbangan- pertimbangan sebagaimana diuraikan di bawah ini; Menimbang, bahwa Pembanding di dalam Memori Bandingnya pada pokoknya menyatakan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama di dalam memeriksa perkara a quo tidak mengikuti prosedur tata urutan persidangan sesuai dengan hukum Hal 3 dari 8 hal Put.No119/Pdt.G/2014/PTA Mks
acara yang berlaku; 2. Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama keliru menyatakan perkara a quo nebis in idem dengan perkara Nomor 349/Pdt.G/2008/PA.Sidrap., karena subyek hukum, pokok permasalahan serta petitum antara kedua perkara tersebut berbeda; Menimbang, bahwa mengenai keberatan Pembanding pada angka 1 (satu) sebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim Tingkat Banding sependapat bahwa di dalam memeriksa perkara a quo Majelis Hakim Tingkat Pertama tidak melakukan pemeriksaan dengan tahapan-tahapan yang benar sesuai dengan hukum acara yang berlaku, seharusnya setelah perdamaian tidak berhasil maka pemeriksaan dimulai dengan pembacaan surat gugatan penggugat (Pasal 155 RBg) dilanjutkan dengan jawaban tergugat dan seterusnya, tidak meloncat langsung ke pemeriksaan alat-alat bukti yang diajukan oleh Tergugat. Pemeriksaan alat-alat bukti seharusnya dilakukan setelah acara jawab menjawab dianggap cukup; Menimbang, bahwa mengenai keberatan Pembanding pada angka 2 (dua) sebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa untuk menilai apakah perkara a quo nebis in idem ataukah tidak harus didasarkan pada alat-alat bukti yang memenuhi syarat formil dan materiil. Dalam perkara a quo Majelis Hakim Tingkat Pertama telah menyatakan bahwa perkara ini adalah nebis in idem hanya berdasarkan bukti fotokopi Akta Perdamaian dan fotokopian Salinan Putusan Pengadilan Agama Sidenreng Rappang Nomor 349/Pdt.G/2008/PA. Sidrap, sedangkan sesuai dengan Berita Acara Sidang tanggal 8 Juli 2014, tidak ternyata bahwa alat bukti yang berupa fotokopi tersebut telah dicocokkan dengan aslinya, oleh karena itu maka alat bukti tersebut dapat dinyatakan tidak memenuhi syarat formil dan harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa oleh karena alat bukti sebagaimana tersebut di atas belum memenuhi syarat formil sebagai alat bukti, maka tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut apakah bukti tersebut memenuhi syarat materiil ataukah tidak, sehingga karenanya pula belum dapat dinyatakan apakah perkara Nomor 310/Pdt.G/2014/PA Sidrap dengan perkara Nomor 349/Pdt.G/2008/ PA. Sidrap nebis in idem ataukah tidak. Hal ini sesuai dengan Yurisprudensi Hal 4 dari 8 hal Put.No119/Pdt.G/2014/PTA Mks
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3609 K/Pdt/1985 tanggal 9 Desember 1987 yang menyatakan bahwa surat bukti fotokopi yang tidak pernah diajukan atau tidak pernah ada surat aslinya, harus dikesampingkan sebagai surat bukti; Menimbang, bahwa terlepas dari apa yang telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Tingkat Banding sebagai koreksi atas pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama sebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim Tingkat Banding perlu mempertimbangkan sendiri mengenai formalitas surat gugatan Penggugat tertanggal 12 Mei 2014 sebagai berikut : - Bahwa di dalam surat gugatan Penggugat, selain I Mutiah binti Suni Ence, sebagai Penggugat 1, dicantumkan pula Hj. Murni binti I Mutiah, sebagai Penggugat 2, Rosmini binti I Mutiah, sebagai Penggugat 3, Ruslang binti I Mutiah, sebagai Penggugat 4, Ramlah binti I Mutiah, sebagai Penggugat 5 dan Arafah binti I Mutiah, sebagai Penggugat 6, namun tidak dijelaskan mengapa mereka masing-masing didudukkan sebagai Penggugat, apa kapasitasnya, apa kepentingan hukum dan hubungan hukum dari Penggugat 2 sampai dengan Penggugat 6 tersebut kaitannya dengan perkara a quo; - Bahwa selain H. Marman bin Suni Entje, sebagai Tergugat, dimasukkan pula Hj. Almeda binti Marmang, sebagai Turut Tergugat 1 dan Darsih alias Erna binti Amir, sebagai Turut Tergugat 2, tetapi tidak dijelaskan mengapa kedua orang tersebut dimasukkan sebagai Turut Tergugat 1 dan Turut Tergugat 2, apa kepentingan dan hubungan hukumnya dengan perkara a quo; - Bahwa obyek-obyek gugatan yang tersebut pada surat gugatan Penggugat pada angka 1 sampai dengan 6 tidak jelas karena tidak disebutkan batasbatasnya. Demikian juga obyek-obyek gugatan yang tersebut pada angka 7 sampai dengan angka 9 disamping tidak disebutkan berapa luasnya juga tidak disebutkan batas-batasnya; Oleh karena itu maka dapat dinyatakan bahwa gugatan Penggugat adalah kabur (obscuur libel) dan karenanya pula harus dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard). hal ini sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1149 K/Sip/1979 tanggal 17 April 1979 : Bila tidak jelas batas-batas tanah sengketa, maka gugatan tidak dapat diterima ; Hal 5 dari 8 hal Put.No119/Pdt.G/2014/PTA Mks
Menimbang, bahwa selain itu Surat Kuasa Khusus Nomor : 028/SK.PDT.PN.SDR/KH-ARR/III/2014 tertanggal 22 Maret 2014 yang didaftar dalam Register Surat Kuasa Pengadilan Agama Sidenreng Rappang Nomor : 21/SK/AD/V/2014/PA.Sidrap., yang dijadikan dasar oleh kuasa hukum Para Penggugat untuk menanda tangani dan mengajukan surat gugatan tertanggal 12 Mei 2014 ke Pengadilan Agama Sidrap, ternyata tertulis dalam Surat Kuasa Khusus tersebut bahwa Para Penggugat memberikan kuasa kepada penerima kuasa untuk mengajukan gugatannya ke Pengadilan Negeri Sidrap, bukan ke Pengadilan Agama Sidrap, sehingga Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa Surat Kuasa Khusus tersebut dapat dinyatakan tidak memenuhi syarat formil sebagai surat kuasa khusus untuk mengajukan surat gugatan ke Pengadilan Agama Sidrap; Menimbang, bahwa dengan koreksi dan dengan pertimbangan hukum sendiri sebagaimana tersebut di atas, maka putusan Pengadilan Agama Sidrap Nomor 310/Pdt.G/2014/PA.Sidrap tanggal 05 Agustus 2014.M bertepatan dengan tanggal 08 Syawal 1435 H yang menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard), dapat dipertahankan dan dikuatkan; Menimbang, bahwa dengan demikian biaya yang timbul dalam perkara ini sepenuhnya dibebankan kepada Penggugat/Pembanding; Mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan perkara ini. MENGADILI - Menyatakan, permohonan banding yang diajukan oleh Para Penggugat/Para Pembanding dapat diterima; - Menguatkan Putusan Pengadilan Agama Sidenreng Rappang Nomor 310/Pdt.G/2014/PA.Sidrap tanggal 05 Agustus 2014 M., bertepatan dengan tanggal 08 Syawal 1435 H. yang dimohonkan banding; - Menghukum Para Penggugat/Para Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp 150.000,-(seratus lima puluh ribu rupiah). Demikian putusan ini dijatuhkan dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Makassar pada hari Selasa anggal 2 Desember 2014 Masehi., bertepatan dengan tanggal 9 Safar 1436 Hejeriya., oleh Hal 6 dari 8 hal Put.No119/Pdt.G/2014/PTA Mks
Drs. Sukiman BP., S.H., M.H. sebagai Ketua Majelis, Dra. Hj. Mardawiah Haking, S.H.M.H. dan Drs. H.Mohammad Nor Hudlrien, S.H.,M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar tanggal 24 Oktober 2014 dengan didampingi oleh Hj. Nursiah, S.H., Panitera Pengganti Pengadilan Tinggi Agama Makassar, putusan tersebut pada hari itu juga diucapkan pada persidangan yang terbuka untuk umum, tanpa dihadiri oleh pihak - pihak yang berperkara ; Hakim Anggota, Ketua Majelis, Dra.Hj. Mardawiah Haking,S.H. M.H. Drs. Sukiman,BP. S.H.,M.H. Hakim Anggota Drs. H. Mohammad Nor Hudlrien, S.H.,M.H. Panitera Pengganti, Hj. Nursiah, S.H. Perincian Biaya : Redaksi : Rp. 5.000,00,- Meterai : Rp. 6.000,00,- Proses Penyelesaian Perkara : Rp.139.000,00,- J u m l a h : Rp.150.000,00,- (seratus lima puluh ribu rupiah) Untuk Salinan Hal 7 dari 8 hal Put.No119/Pdt.G/2014/PTA Mks
Panitera Pengadilan Tinggi Agama Makassar Drs.H.Ach.Jufri. S.H.,M.H. Hal 8 dari 8 hal Put.No119/Pdt.G/2014/PTA Mks