BAB IV ANALISIS PERTANGGUNG JAWABAN PEMERIKSAAN TERSANGKA PENGIDAP GANGGUAN JIWA MENURUT HUKUM PIDANA POSITIF DAN HUKUM PIDANA ISLAM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS. keterangan ahli sebagai alat bukti yang sah. Malah tempatnya diletakkan pada. yang penting, artinya dalam pemeriksaan perkara pidana.

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

ISLAM IS THE BEST CHOICE

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV. A. Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Meulaboh dalam Putusan No. 131/Pid.B/2013/PN.MBO tentang Tindak Pidana Pembakaran Lahan.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB IV PENGGUNAAN SAKSI KELUARGA DALAM PROSES PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN DENGAN MUTILASI DALAM PERSPEKTIF FIQIH MURAFA AT

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM ATAS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI SIDOARJO TERHADAP TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN YANG DILAKUKAN ANAK DIBAWAH UMUR

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Pertanyaan : Apa yang dapat anda katakan pada kami tentang Bumi

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB IV ANALISIS. A. Tinjauan Yuridis terhadap Formulasi Putusan Perkara Verzet atas Putusan

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

Tindak pidana perampasan kemerdekaan orang lain atas dasar. keduanya, diantaranya persamaan-persamaan itu adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. terbagi menjadi kepulauan-kepulauan. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki

Bacaan Tahlil Lengkap

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

BAB IV ANALISIS JARI<MAH TA ZI<R TERHADAP SANKSI HUKUM MERUSAK ATAU MENGHILANGKAN TANDA TANDA BATAS NEGARA DI INDONESIA

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

BAB IV HAK TERSANGKA MENURUT KUHAP DALAM PRESPEKTIF FIQIH MURA>FA AH. A. Persamaan Hak-Hak Tersangka Dalam Proses Penyidikan Menurut KUHAP

SMP NEGERI 2 PASURUAN TAHUN 2015

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

RANGKUMAN MATERI HURUF HIJAIYAH. BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif )

Akidah Akhlak peserta didik kelas III-B dengan nilai t hitung > t tabel atau 3,395 > 2,030 pada taraf positif signifikan 5%, (2) Ada pengaruh yang

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sudah dirasakan oleh

dan 3 ماضي juga dapat di-tashrif (diubah) berdasarkan kata ganti, baik dalam bentuk المزيد

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

Penulis : Muhammad Ma mun Salman JILID 2

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SIKLUS 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gambaran Peristiwa Tindak Pidana Pencurian Oleh Penderita

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

PERAYAAN NATAL BERSAMA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

المضارع الماضي الا مر

MEMBATALKAN PUASA. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum Firman Allah SWT :

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat mencapai derajat Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Disusun oleh : Endah Widyaningsih Rahayu

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

Iman Kepada KITAB-KITAB

Lailatul Qadar. Surah Al Qadr 97 : 1-5

Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan

PENDIDIKAN ANAK LAKI-LAKI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

TAFSIR SURAT AT-TIIN

SENARAI JADUAL. JADUAL : Interpretasi Skor Min Amat baik Baik Memuaskan Lemah.

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

Asas-Asas Sistem Muamalat Islam

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah


BAB IV ANALISIS HUKUMPIDANA ISLAM TERHADAP PEMBERHENTIAN DENGAN TIDAK TERHORMAT ANGGOTA KOMISI KEJAKSAAN RI

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

BAB III PERTIMBANGAN DAN DASAR HUKUM PUTUSAN NOMOR: 0151/Pdt.G/2014/PA.Mlg

KAIDAH FIQH. Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PERTANGGUNG JAWABAN PEMERIKSAAN TERSANGKA PENGIDAP GANGGUAN JIWA MENURUT HUKUM PIDANA POSITIF DAN HUKUM PIDANA ISLAM A. Persamaan dalam Pertanggung Jawaban Tersangka yang Diduga Mengidap Gangguan Jiwa Meurut Hukum Pidana Positif dan Hukun Pidana Islam 1. Pertanggungjawaban Pidana Ketika terdapat pertanggungjawaban pidana seseorang tidak langsung dapat dikatakan sebagai tersangka karena terdapat asas praduga tak bersalah. Praduga tak bersalah adalah asas yang menyatakan seseorang tidak bersalah hingga pengadilan menyatakan dia bersalah, didalam penyidikan tersangka tidak bisa dinyatakan langsung bersalah, pengarahan bagi para aparat penegak hukum tentang bagaimana mereka harus bertindak lebih lanjut dan mengesampingkan asas praduga bersalah dalam tingkah laku mereka terhadap tersangka. Asas praduga tak bersalah bersifat deskriptif faktual. Artinya, berdasar fakta-fakta yang ada si tersangka akhirnya akan dinyatakan bersalah. Karena itu, terhadapnya harus dilakukan proses hukum mulai dari tahap penyelidikan, penyidikan, penuntutan, sampai tahap peradilan. Dalam menangani sebuah kasus prinsip yang digunakan adalah tetap berpegang pada landasan asas praduga tak bersalah (presumption of 1

2 innocence). Karena hal ini merupakan salah satu sikap menjunjung tinggi dari melindungi harkat dan martabat seseorang. Jadi pidana dijatuhkan setelah melalui proses hukum yang dilakukan oleh pihak yang berwenang yaitu qâdhi, 1 Jadi dalam tradisi Islam terdakwa tidak akan pernah bisa dijatuh hukuman jika tidak benar-benar terbukti melakukan tindak pidana, yang berdasarkan pada asas mengangkat hukum yang dalam posisi ketidakjelasan. 2. Penghapusan Pidana Sebab-sebab terhapusnya pertanggungjawaban pidana dalam hukum Islam sama dengan sebab-sebab terhapusnya sebab-sebab terhapusnya pertanggungjawaban dalam hukum positif. Dari segi hukumnya, hukum sebabsebab ini sama, baik dalam hukum Islam maupun dalam hukum positif. Hukum Islam dan hukum Positif sama-sama memberikan pengampunan bagi orang yang gila, tetapi tetap menganggap perbuatan itu sebagai tindak pidana. Alasan tidak adanya pertanggungjawaban pidana atas orang gila adalah karena orang gila kehilangan kesadaran dan tidak mempunyai pilihan untuk berbuat (ikhtiya>r), juga karena adanya pertanggungjawaban menuntut adanya kesalahan, sedangkan tidak ada kesalahan tanpa adanya kehendak dari si pelaku. Dalam KUHP dapat dilihat dalam Pasal 44 ayat (1) KUHP berbunyi : Barangsiapa mengerjakan sesuatu perbuatan, yang tidak dapat dipertanggung 1 Muhammad Alim, Asas-Asas Negara Hukum Modern, (Yokyakarta: LKIS, 2010), 389

3 jawabkan kepadanya karena kurang sempurna akalnya atau karena sakit berubah akal, tidak boleh dihukum. Maksud dari pasal tersebut dapat dikatakan jika seseorang karena akalnya cacat atau sakit tidak dapat dikenakan hukuman. Oleh karena itu, seseorang tidak dapat dipidanakan karena orang tersebut dianggap tidak mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya. Sedangkan alasan para fuqaha adalah karena tidak ada syarat untuk penjatuhan hukuman, yaitu taklif. Dalam pasal 247 Undang-undang Hukum Acara Pidana Mesir disebutkan : إ ذ اك ان ال م ت ه م غ ي ر ق اد رع ل ى الد ف اع ع ن ن ف س ه ب س ب ب ع اه ة ف ع ق ل ه ف ل ي ا كم ح ت ي اك م ح ت ي ع و د إ ل ي ه م ن الر ش د م ا ي ك ف ى ال دف ا ع ع ن ن ف س ه و إ ذ ا ات ض ح ع جز ه ع ن الد ف اع ع ن ن ف س ه أ م ام ال م ح ك م ة و ج ب إ ي ق اف م اك م ت ه ع ل ى ال و ج ه ال م ت ق د م. Apabila tersangka tidak sanggup membela diri karena ada cacat pada akalnya maka ia tidak boleh diadili sampai kecerdasannya kembali kepada kondisi yang cukup untuk membela diri. Apabila ternyata dengan jelas ketidak mampuannya untuk membela diri di depan pengadilan maka pemeriksaan terhadap dirinyaharus dihentikan, sesuai dengan alasan tersebut diatas. 2 B. Perbedaan dalam Pertanggung Jawaban Tersangka yang Diduga Mengidap Gangguan Jiwa Menurut Hukum Pidana Positif dan Hukum Pidana Islam Penghentian Perkara Pidana Seorang tersangka statusnya bisa berubah bila terbukti bersalah, untuk menilai salah atau benarnya tersangka harus melalui pembuktian yang dilakukan penyidik, penyidik didalam peradilan Islam adalah qâdhi, Jika 2 Rahmat Hakim, Hukum Pidana Islam (Fiqh Jinayah), 131

4 seseorang telah mengaku telah melakukan suatu tindakan kriminal di pengadilan maka qâdhi tidak serta merta menerima pengakuan itu hingga ia yakin bahwa pengakuan tersebut lahir dari kesadaran orang tersebut. Selain itu harus ada saksi, kesaksian harus didasarkan pada keyakinan pihak saksi, yakni berdasarkan penginderaanya secara langsung pada peristiwa tersebut, memang Islam menjadikan bukti yang lahiriah yang menjadi dasar dalam pengadilan. Didalam hukum acara peradilan Islam penyidikan dilakukan oleh qâdhi secara langsung, yang terperkara dihadapkan langsung antara tergugat dan penuduh, disini mereka diberikan keleluasan untuk memberikan argumen penguat pembenaran mereka, tertuduh/ tersangka diberikan kesempatan membawa saksi dan barang bukti penguat pernyataan kalau dirinya tidak bersalah, sedangkan penuduh diberikan kesempatan yang sama agar dapat membuktikan bahwa tuduhannya benar dan bukan fitnah. Disini qâdhi akan menilai langsung dan memberikan putusan apakah tersangka bersalah atau tidak, dengan menilai hasil pembuktian yang diberikan oleh kedua terperkara. Tetapi setiap putusan harus berdasarkan pengetahuan dan kebenaran yang ada. Berbeda dengan hukum pidana Islam hukum pidana positif penghentian penyidikan dapat dilakukan oleh polisi. Karena dalam hukum pidana positif, polisi mengalami kesulitan untuk melakukan pemantauan

5 secara terus menerus karena banyaknya kasus lain yang harus dikerjakan oleh pihak kepolisian, tidak adanya reaksi yang menolak atau mengecam dikeluarkannya tersangka dengan Surat Perintah Pembantaran membuat pihak kepolisian merasa telah mengeluarkan kebijakan yang tepat. Walaupun sebenarnya dikeluarkannya Surat Pembantaran ini bertentangan dengan isi Pasal 44 KUHP yang menyatakan bahwa hanya hakim yang berhak untuk menentukan seseorang memiliki gangguan jiwa atau tidak, dan bagaimana penanganannya tergantung pada putusan hakim. Polisi menyadari sepenuhnya bahwa sebagai penyidik tidak berhak untuk tidak melanjutkan proses penyidikan terhadap tersangka yang memiliki gangguan jiwa, karena aparat penegak hukum polisi tidak memiliki hak untuk melakukan penghentian penyidikan terhadap kasus yang masuk atau diterima oleh pihak kepolisian, kecuali berdasarkan hasil penyidikan kasus tersebut terbukti memenuhi rumusan pasal 109 ayat (2) KUHAP mengenai Penghentian Penyidikan. Dalam hal penyidik menghentikan penyidikan karena: - tidak terdapat cukup bukti atau - peristiwa tersebut ternyata bukan merupakan tindak pidana atau - penyidikan dihentikan demi hukum, maka penyidik memberitahukan hal itu kepada penuntut umum, tersangka atau keluarganya.

6 Akan tetapi kesulitan pihak penyidik dalam memeriksa tersangka yang tidak mampu bertanggungjawab, membuat banyak penyidik tidak melanjutkan proses penyidikan terhadap tersangka yang memiliki gangguan jiwa. Hal ini didukung oleh ketidak bersediaan penuntut umum untuk meneruskan kasus dengan tersangka yang berdasarkan hasil pemeriksaan telah dinyatakan tidak mampu bertanggungjawab, dan disertai oleh ijin yang diberikan oleh pihak pengadilan secara tidak langsung untuk tidak melanjutkan kasus dengan tersangka yang tidak mampu bertanggungjawab ke meja pengadilan. Salah seorang hakim berpendapat bahwa apabila dalam proses penyidikan dapat dibuktikan bahwa tersangka memiliki gangguan jiwa maka penyidik dapat melakukan penghentian penyidikan terhadap kasus tersebut. Akan tetapi lain halnya dengan tersangka yang sadar saat melakukan perbuatannya yang merupakan tindak pidana, dan baru mengalami gangguan jiwa ketika dalam masa penahanan. Untuk kasus seperti ini penyidik harus tetap melanjutkan proses penyidikan hingga ke tahap selanjutnya. Hal ini dilakukan untuk memberikan kepastian hukum kapada tersangka dan korban, karena dalam proses pelimpahan perkara dengan kasus yang dianggap kecil, penuntut umum seringkali menolak berkas perkara. Ditambah lagi pihak Pengadilan Negeri menganggap bahwa kepolisian berhak untuk menghentikan proses kasus dengan tersangka pelaku tindak

7 pidana yang terbukti memiliki gangguan jiwa, dengan hanya menyerahkan surat keterangan pemeriksaan jiwa tersangka dalam berkas penghentian penyidikan. Sehingga dalam menghadapi kasus tersangka yang telah terbukti memiliki gangguan jiwa, Polisi menggunakan Surat Perintah Pembantaran untuk menghentikan kasus tersebut sementara hingga tersangka sembuh. Akan tetapi hampir seluruh kasus tersangka yang memiliki gangguan jiwa dan dibantarkan kepada keluarganya tidak dilanjutkan kembali. Karena penanganan yang seringkali tidak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, dan bertentangan dengan asas-asas hukum pidana maka penanganan kasus tersangka yang tidak mampu bertanggungjawab seringkali tidak termonitor.