BAB III ANALISIS PUTUSAN KPPU NOMOR 08/KPPU-M/2012 TERKAIT UNSUR-UNSUR DUGAAN TERHADAP PELANGGARAN PASAL 29 UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM. A. Penerapan Tanggal Efektif Yuridis dalam Pengambilalihan Saham. yang Dilakukan PT Bumi Kencana Eka Sejahtera atas PT Andalan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

P U T U S A N. Perkara Nomor 09/KPPU-M/2012

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

P U T U S A N Perkara Nomor 08/KPPU- M/2012

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 19/KPPU/PDPT/VI/2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Hukum persaingan usaha di Indonesia diatur dalam Undang-Undang

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. di luar perusahaan, antara lain melalui Penggabungan (merger), Pengambilalihan

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PRA-NOTIFIKASI PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN

2016, No provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

P U T U S A N Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10211 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11712 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11711 DAN A11811

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11211 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A14012 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT MEDCO POWER INDONESIA OLEH PT SARATOGA POWER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No sebesar selisih antara alokasi definitif dengan jumlah dana yang telah disalurkan dari tahap I sampai dengan tahap II; c. bahwa berdasa

BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Kewenangan Pemberian Hukuman Denda Administratif

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG

P U T U S A N Perkara Nomor 02/KPPU-M/2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11412 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 23/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13211

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/PMK.07/2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Bagi Hasil. Sumber Daya Alam. Migas. Perubahan.

Clara Chairunnisa Halimy, Ditha Wiradiputra. Program Studi Sarjana Reguler, Fakultas Hukum. Abstrak

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Rincian Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Menurut Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang Dialokasikan dala

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 20/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 02/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

2012, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 34/KPPU/PDPT/XII/2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 152 /PMK.07/2007 TENTANG

2011, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang A

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG

HUKUM ACARA PERSAINGAN USAHA

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 137, Tambahan Lembaran Neg

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 201/PMK.07/2013 TENTANG

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10512 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN. PT TIARA METROPOLITAN INDAH OLEH PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk

2011, No Menetapkan 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indon

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131.1/PMK.07/2007 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 03/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG

4/PMK.07/2016 KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TAHUN ANGGARAN 2011, TAHUN ANGGAR

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 121/PMK.07/2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

V E R S I P U B L I K

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

2017, No Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia T

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Aloka

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N Perkara Nomor 03/KPPU-M/2014

LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LK NOMOR KEP-259/BL/2008 TANGGAL 30 JUNI 2008 PERATURAN NOMOR IX.H.1: PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

, No.2057 tentang Kurang Bayar dan Lebih Bayar Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Anggaran 2014 Menurut Provinsi/Ka

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Lembaran Negara Republik

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.07/2010 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM KEHUTANAN TAHUN ANGGARAN 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 07/KPPU/PDPT/III/2014 TENTANG SALINAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

No Pembiayaan OJK selain bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara juga berasal dari Pungutan dari Pihak. Sebagai pelaksanaan dari

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10712, A11112 TENTANG

2016, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa K

2014, No Mengingat Nomor 23/PMK.07/2013 tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2013; : Pera

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

V E R S I P U B L I K

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

V E R S I P U B L I K

BAB I LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB III ANALISIS PUTUSAN KPPU NOMOR 08/KPPU-M/2012 TERKAIT UNSUR-UNSUR DUGAAN TERHADAP PELANGGARAN PASAL 29 UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 Dari pertamakali dibentuk hingga sekarang KPPU sudah banyak mengeluarkan putusan tentang kegiatan pelaku usaha yang diduga terbukti melanggar pasal-pasal yang ada didalam UU tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Putusan yang dikeluarkan KPPU hanya memiliki sanksi administratif karena KPPU bukanlah lembaga peradilan khusus persaingan usaha tetapi kedudukan KPPU lebih merupakan lembaga administratif karena kewenangan administratif yang melekat pada KPPU. 52 Putusan-putusan KPPU yang terkait pengambilalihan saham suatu perusahaan yang terbukti melanggar pasal 28 dan pasal 29 UU tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehatjuga sudah banyak dikeluarkan. Salah satu putusan yang terkait pengambilalihan suatu perusahaan ini adalah putusan KPPU nomor 08/KPPU-M/2012 yang telah memutus bahwa PT Bumi Kencana Eka Sejahtera tidak terbukti melanggar pasal 29 UU tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat tentang pemberitahuan pengambilalihan saham. Dalam kasus ini, permasalahan terjadi karena adanya dugaan keterlambatan pemberitahuan telah dilakukan pengambilalihan saham tahap pertama oleh terlapor atas PT Andalan Satria 52 Diskusi dengan Dosen Pembimbing

Lestari. Tim investigator dari KPPU menemukan kecenderungan adanya pelanggaran terhadap pasal 29 Undang-undang nomor 5 tahun 1999 dalam tindakan pengambilalihan saham ini. 3.1.Pemenuhan unsur-unsur pasal 29 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 1. Adanya Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan Saham Unsur pertama dalam pasal 29 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah adanya Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau pengambilalihan saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28. Pengambilalihan dalam kasus ini adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh Pelaku Usaha untuk mengambilalih saham Badan Usaha yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas Badan Usaha tersebut.pengambilalihan saham yang dilakukan oleh PT Bumi Kencana Eka Sejahtera memenuhi unsur Pengambilalihan saham Badan Usaha yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas PT Andalan Satria Lestari oleh Terlapor. dengan demikian unsur Pengambilalihan saham terpenuhi. Sebenarnya pengambilalihan tidak dilarang dalam pasal 28 ayat (2) Undangundang Nomor 5 Tahun 1999. Menurut pasal 28 ayat (2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 dijelaskan bahwa Pelaku usaha dilarang melakukan pengambilalihan saham perusahaan lain apabila tindakan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.di dalam pasal 28 ayat (3) dijelaskan mengenai ketentuan lebih lanjut mengenai pengambilalihan saham perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat

(2), diatur dalam Peraturan Pemerintah.PP No.57 Tahun 2010 adalah peraturan pelaksana pasal 28 dan 29 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999. 2. Batasan Nilai Aset dan atau Nilai Penjualan Dalam PP No. 57 Tahun 2010. Menurut ketentuan Pasal 5 ayat (2) PP No. 57 Tahun 2010, jumlah tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) PP No. 57 Tahun 2010 yaitu apabilanilai aset badan usaha hasil pengambilalihan melebihi Rp 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah), dan atau nilai penjualan (omzet) badan usaha hasil pengambilalihan melebihi Rp 5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah). Nilai penjualan dan/atau aset hasil penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan dalam ketentuan Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha No. 2 Tahun 2013 ialah jumlah nilai penjualan dan/atau aset yangdihitung berdasarkan penjumlahan nilai penjualan dan/atau aset tahun terakhir yang telah diaudit dari masing-masing pihak yang melakukan pengambilalihan ditambah dengan nilai penjualan dan/atau aset dari seluruh badan usaha yang secara langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh badan usaha yang melakukan pengambilalihan. Nilai aset dan/atau nilai penjualan ini tidak hanya meliputi nilai aset dan/atau nilai penjualan dari perusahaan yang melakukan pengambilalihan tetapi juga nilai aset dan/atau nilai penjualan dari perusahaan yang terkait secara langsung dengan perusahaan yang bersangkutan secara vertikal, yaitu induk perusahaan sampai dengan badan usaha induk tertinggi dan anak perusahaan sampai dengan anak perusahaan yang paling bawah. Nilai aset dan/atau nilai

penjualan seluruh anak perusahaan. Hal ini dikarenakan secara ekonomi, nilai aset anak perusahaan merupakan nilai aset dari induk perusahaan. Badan Usaha Induk Tertinggi yang dimaksud adalah pengendali tertinggi dari badan usaha yang akan melakukan pengambilalihan, sedangkan yang dimaksud anak perusahaan yang paling bawah adalah badan usaha yang dikendalikan secara tidak langsung oleh perusahaan yang akan melakukan pengambilalihan. Konsep pengendali menurut Peraturan Komisi pengawas Persaingan usaha No. 2 Tahun 2013 adalah pelaku usaha yang memiliki saham atau menguasai suara lebih dari 50% (lima puluh persen) dalam Badan Usahaatau memiliki saham atau menguasai suara kurang dari atau sama dengan 50% (lima puluh persen) tetapi dapat mempengaruhi dan menentukan kebijakan pengelolaan Badan Usaha dan/atau mempengaruhi dan menentukan pengelolaan Badan Usaha. Menurut Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha No.2 Tahun 2013 nilai aset yang dihitung adalah nilai aset yang berlokasi di wilayah Indonesia. Begitu juga dengan nilai penjualan, yang dihitung adalah nilai penjualan di wilayah Indonesia yang tidak termasuk ekspor, baik yang berasal dari dalam maupu penjualan yang bersumber dari luar wilayah Indonesia. Nilai aset atau nilai penjualan yang dihitung adalah nilai aset atau nilai penjualan seluruh anak perusahaan secara langsung atau tidak langsung dari Badan Usaha Induk Tertinggi.Jika salah satu pihak yang melakukan pengambilalihan memiliki perbedaan yang signifikan antara nilai penjualan dan/atau aset tahun sebelumnya (terdapat selisih lebih besar dari 30%) maka nilai penjualan dan/atau asetnya dihitung berdasarkan rata-rata nilai penjualan dan/atau aset 3(tiga) tahun terakhir.

Nilai aset gabungan hasil Pengambilalihan Saham PT Andalan Satria Lestari oleh PT Bumi Kencana Eka Sejahtera adalah Rp 11.652.108.605.890,-(Sebelas Triliun Enam Ratus Lima Puluh Dua Miliar Seratus Delapan Juta Enam Ratus Lima Ribu Delapan Ratus Sembilan Puluh Rupiah)dan nilai penjualan gabunganhasil Pengambilalihan adalah Rp 5.190.532.199.712,- (Lima Triliun Seratus Sembilan Puluh Miliar Lima Ratus Tiga Puluh Dua Juta Seratus Sembilan Puluh Sembilan Ribu Tujuh Ratus Dua Belas Rupiah), Dengan demikian unsur nilai aset melebihi jumlah tertentu terpenuhi dansesuai dengan ketentuan Pasal 5 ayat (2) PP No. 57 Tahun 2010. 3. Adanya kewajiban melakukan pemberitahuan Menurut ketentuan Pasal 5 ayat (1) PP No. 57 Tahun 2010 Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha atau Pengambilalihan Saham Perusahaan Lain yang berakibat nilai aset dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertulis kepada Komisi paling lama 30 (tiga Puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif secara yuridis. Pemberitahuan adalah penyampaian informasi resmi secara tertulis yang wajib dilakukan oleh pelaku usaha kepada komisi atas pengambilalihan saham perusahaan berlaku efektif yuridis. Pengambilalihan wajib dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh hari) kerja sejak tanggal pengambilalihan berlaku efektif secara yuridis. Pelaku usaha yang wajib memberitahukan pengambilalihan kepada KPPU menurut PP No. 57 Tahun 2010 adalah jika pelaku usaha memenuhi ketentuan: a) Batasan nilai.

b) Dokumen penggabungan, peleburan dan pengambilalihan tertulis. c) Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan antar perusahaan yang tidak terafiliasi. Dari pembahasan di poin ke 2 diatas, pengambilalihan PT Andalan Satria Lestari oleh PT Bumi Kencana Eka Sejahtera dikenai kewajiban karena memenuhi ketentuan-ketentuan diatas diantaranya antara lain adalah batasan nilaikarena nilai aset adan usaha hasil pengambilalihan melebihi Rp 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah), dan atau nilai penjualan (omzet) badan usaha hasil pengambilalihan melebihi Rp 5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah). Dan menurut ketentuan Ketentuan Pasal 7 PP No. 57 Tahun 2010 menyatakan bahwa kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dan ayat (3) PP No. 57 Tahun 2010 tidak berlaku bagi pelaku usaha yang melakukan Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan usaha atau Pengambilalihan saham antar perusahaan yang terafiliasi. Dengan demikian pengambilalihan saham yang dilakukan oleh PT Bumi Kencana Eka Sejahtera terhadap PT Andalan Satria Lestari tidak dilakukan antar perusahaan yang terafiliasi sehingga ketentuan Pasal 7 PP 57 Tahun 2010 terpenuhi. 4. Adanya batasan waktu kewajiban melaporkan pemberitahuan pengambilalihan saham Pelaku usaha yang telah memenuhi syarat pemberitahuan, wajib memberitahukan secara tertulis kepada Komisi dalam jangka waktu paling lambat

30 (tiga puluh hari) kerja sejak tanggal pengambilalihan berlaku efektif secara yuridis. Perhitungan tanggal efektif yuridis Pengambilalihan Saham yang dimaksud dalam kasus ini adalah berdasarkan Pasal 2 ayat (2) huruf a butir ii Peraturan Komisi Nomor 4 Tahun 2012 yaitu sejak pemberitahuan diterima Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia baik dalam hal terjadi Perubahan Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3) UU Nomor 4 Tahun 2007 maupun yang tidak disertai Perubahan Anggaran Dasar. Jadi tanggal efektif yuridis Pengambilalihan Saham PT Andalan Satria Lestari oleh PT Bumi Kencana Eka Sejahtera adalah 30 hari setelah terbitnya Surat Kementerian Hukum dan HAM, Nomor AHU-AH.01.10-15135, perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Andalan Satria Lestari tanggal 27 April 2012. pemberitahuan pengambilalihan saham PT Andalan Satria Lestari ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha oleh PT Bumi Kencana Eka Sejahtera, sesuai tanda terima dan pengisian Formulir Pemberitahuan A1 pada tanggal 25 Mei 2012 adalah masih dalam kurun waktu yang ditentukan dalam PP Nomor 57 Tahun 2010. Jadi dalam kasus ini PT Bumi Kencana Eka Sejahtera tidak terlambat melakukan pemberitahuan pengambilalihan saham ke Komisi sesuai Pasal 29 UU Nomor 5 Tahun 1999. 3.2.Putusan KPPU Terkait Dengan Pengambilalihan Saham yang Dilakukan Oleh PT Bumi Kencana Eka Sejahtera KPPU dalam Putusan Nomor 08/KPPU- M/2012 tersebutmenyatakan bahwa Terlapor tidak terbukti melanggar Pasal 29 UU Nomor 5 Tahun 1999.

Dalam analisa yang telah diulas diatas putusan KPPU tersebut adalah telah tepat. Meskipun PT Bumi Kencana Eka Sejahtera memenuhi unsur-unsur pengambilalihan saham tahap pertama yang dilakukan oleh terlapor kepada PT Andalan Satria Lestari telah mencapai ketentuan yang tercantum didalam PP 57, Majelis Komisi tetap mengacu kepada ketentuan yang berlaku sehingga pengambilalihan saham tahap pertama bukan merupakan pengambilalihan saham yang wajib dilaporkan kepada komisi. Sehingga pemberitahuan telah tepat dilakukan setelah pengambilan tahap kedua. Majelis komisi telah tepat dalam memutuskan perkara mengenai kasus dugaan pelanggaran terhadap Pasal 29 UU No.5 Tahun 1999 yang dilakukan PT Bumi Kencana Eka Sejahtera terhadap PT Andalan Satria Lestari.