BAB I PENDAHULUAN. pekerja, serta pekerja dengan pekerjaannya (International Labour Organization, 1985).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai. Menurut American Hospital Association, 1974 dalam


BAB I PENDAHULUAN. sekitar 270 juta kasus kecelakaan kerja pertahun di seluruh dunia (Ferusgel,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih dominan dialami oleh para pekerja. secara fisik yang berat. Salah satu akibat dari kerja secara manual, seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan sebaliknya kesehatan dapat mengganggu pekerjaan. Tujuan pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. ergonomi yang kurang tepat yaitu Musculoskeletal disorder (MSDs). Keluhan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. 1 UU Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja) (Kuswana,W.S, 2014).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional di Indonesia selama ini telah dapat

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembuluh darah dimana keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian

BAB I PENDAHULUAN. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam

ANALISIS SIKAP KERJA DAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PEKERJA DRUM HANDLING PERUSAHAAN V KALIMANTAN TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dan medis, berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada

BAB I PENDAHULUAN. produksi, terutama perusahaan yang bersifat padat karya. Produktivitas tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tersebut. Risiko-risiko tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit. Penyakit akibat kerja (PAK) adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran operasional secara penuh. Sebagai suatu lingkungan kerja yang. Fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Rumah Sakit telah

BAB I PENDAHULUAN. PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan industri yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai salah satu bagian dari elemen sistem kerja yang dominan

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan

Repository.unimus.ac.id

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung satu sama lain dari tiap-tiap bagian yang ada di dalamnya. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manual yang memerlukan tuntutan dan tekanan secara fisik yang berat. Aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Keluhan low back pain (LBP) dapat terjadi pada setiap orang, dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Gambaran risiko..., Tati Ariani, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, dan belum banyak menjadi perhatian bagi peneliti ergonomis di

BAB I PENDAHULUAN. harus sesuai dengan kondisi tubuh serta tenaga yang dimiliki oleh masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang memberikan sumbangan terbesar dalam industri tekstil pada

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga menyebutkan industri kreatif

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ILO (2013) Diperkirakan 2.34 juta orang meninggal setiap tahunnya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan kerja merupakan salah satu bidang kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia masih didominan dengan penggunaan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja pada industri

BAB I PENDAHULUAN. manual (Manual Material Handling/MMH). Kelebihan MMH bila

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami nyeri pinggang dan Indonesia sendiri diperkirakan jumlahnya lebih

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit akibat kerja merupakan suatu penyakit yang diderita pekerja dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86, menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi dengan kawasan yang berfokus

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kerja yang meliputi pencegahan dan pengobatan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

IDENTIFIKASI POSTUR KERJA SECARA ERGONOMI UNTUK MENGHINDARI MUSCULOSKELETAL DISORDERS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Laundry dikenal sebagai kegiatan binatu atau pencucian pakaian dengan. mencucikan pakaian-pakaian (Samsudin, 2009).

BAB 1 : PENDAHULUAN. depresi akan menjadi penyakit pembunuh nomor dua setelah penyakit jantung.untuk

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam Undang Undang Dasar 1945 Pasal 27 Ayat 2 Ditetapkan bahwa Setiap warga

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini lebih dikonsentrasikan pada

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Labor Organization (ILO) dalam Nurhikmah

BAB I PENDAHULUAN. kesepuluh penyebab terjadinya kesakitan dan kematian. Faktor pekerjaan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dan menjamur penggunaannya terutama perkantoran. Penggunaan personal computer (PC) secara global saat ini terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi. Namun, menurut Notoadmodjo

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluhan muskuloskeletal adalah kerusakan pada bagian-bagian otot

BAB I PENDAHULUAN. kematian termasuk 37% back pain, 15% hearing loss, 13% chronic obstructive

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pekerjaan konstruksi merupakan pekerjaan yang banyak menggunakan tenaga kerja. Kontribusi pekerja dalam merealisasikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Azhar, 2011). Banyak ditemui keluhan dari para pekerja terkait masalah

TUGAS AKHIR ANALISA AKTIVITAS KERJA FISIK DENGAN METODE STRAIN INDEX (SI)

I. PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada daerah

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. kerja untuk mencapai tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki. Salah

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan kerja bagi tubuh dalam aspek ergonomi (Windi, Rasmidar Samad 2015).

ANALISIS POSTUR KERJA PADA TENAGA KERJA DENGAN METODE REBA AREA WORKSHOP PT X JAKARTA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pekerjaannya adalah keluhan musculoskeletal disorders(msds).

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan perangkat komputer dalam menyelesaikan pekerjaan di

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Biomekanika, Loading, Low Back Pain, L5/S1 Disc Compression, Manual Material Handling

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR BAGAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belum bisa dihindari secara keseluruhan. Dunia industri di Indonesia masih

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan multidisiplin ilmu yang terfokus pada penerapan prinsip ilmu dalam memahami adanya risiko yang memengaruhi kesehatan dan keselamatan manusia dalam lingkungan industri ataupun lingkungan di luar industri. Tujuan utama diadopsinya kesehatan dan keselamatan kerja adalah untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan pekerja secara fisik, mental, dan sosial seluruh pekera dan pada semua sektor pekerjaan, mencegah pekerja terjangkit penyakit yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, melindungi pekerja dari risiko yang berdampak buruk pada kesehatan, menempatkan dan menjaga pekerja dalam lingkungan yang sesuai dengan kondisi fisiologi dan psikologi, menyesuaikan pekerjaan dengan pekerja, serta pekerja dengan pekerjaannya (International Labour Organization, 1985). Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan tanggung jawab semua orang khususnya dalam kepentingan pengusaha, pekerja, dan pemerintah di seluruh dunia. Setiap tahunnya di seluruh dunia didapati 2 juta orang meninggal karena masalahmasalah akibat kerja. Dari jumlah tersebut terdapat 354.000 orang mengalami kecelakaan fatal. Disamping itu, setiap tahun terdapat 270 juta pekerja di dunia yang mengalami kecelakaan akibat kerja, dan 160 juta yang terkena penyakit akibat kerja (Boulton, 2004). Salah satu cabang dari Ilmu Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah ergonomi. Menurut Pusat Kesehatan Kerja Departemen Kesehatan RI, Ergonomi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. 1

2 Sasaran dari penelitian ergonomi adalah manusia dalam hal ini tenaga kerja pada saat bekerja dalam lingkungannya. Dengan kata lain ergonomi merupakan sebuah ilmu dan seni yang secara garis besar bertujuan untuk menciptakan kesesuaian antara pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Fitting the job to the worker. Lingkungan kerja yang tidak ergonomis dapat menyebabkan beberapa dampak yang memengaruhi produktivitas pekerja dalam bekerja seperti kelelahan fisik, kelelahan patologis, kecelakaan dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan fisik seperti musculoskeletal disorders (MSDs) dan psikologis (stres) dengan keluhan yang paling sering adalah Low Back Pain (LBP) (Badraningsih dan Zuhny, 2015). Berdasarkan data dari Bureau of Labor Statistics (BLS) dalam (Astuti, 2009) terdapat 867.776 kasus MSDs di dunia yang berhubungan dengan pekerjaan, dan dilaporkan sebanyak 257.900 jam kerja hilang karena dampak dari MSDs. Sedangkan di Indonesia sendiri telah didapati banyak kasus namun belum ada angka pasti terkait jumlah kasus yang terjadi terkait MSDs karena pencatatan yang kurang baik. Salah satu industri yang memiliki banyak peran tenaga kerja dalam pengoperasian dan penanganan material secara manual handling adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan minyak dan gas bumi. Kegiatan dalam industri minyak dan gas tidak sepenuhnya dioperasikan oleh alat otomatis yang membantu manusia dalam bekerja, masih banyak kegiatan kegiatan yang memerlukan tenaga manusia untuk pengoperasiannya. Pertambangan minyak dan gas bumi sangat tergantung pada keadaan pipa yang mengalirkan minyak dan gas bumi. keadaan dan kualitas pipa sangat dipengaruhi oleh adanya zat-zat yang dialirkan sejak kegiatan pengeboran hingga penyaluran minyak

3 dan gas murni. Salah satu hal yang dilakukan untuk pemeliharaan pipa di lingkungan pertambangan adalah dengan menginjeksikan inhibitor korosi guna menghambat laju korosi akibat material korosif (naphtanat, asetat, sulfur,co2, H2O, dan merkuri) yang terbawa pada saat pengeboran hingga proses distribusi (Siahaan, 2013). Kegiatan menginjeksikan inhibitor korosi dilakukan dengan memompakan cairan kimia (inhibitor) yang berada dalam drum penampung ke dalam pipa. Kegiatan ini dilakukan setiap hari sehingga membutuhkan banyak drum berisi inhibitor. Banyaknya jumlah drum yang ada mendesak perusahaan untuk menangani limbah drum ini, yaitu dengan cara menghancurkan drum pada tempat penampungan sementara limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Kegiatan pendistribusian drum berisi cairan kimia dari gudang ke tempat injeksi, dan drum dari lokasi injeksi ke tempat drum crushing dilakukan secara manual (manual handling) oleh pekerja. Terdapat beberapa tahapan kegiatan manual handling yang dilakukan oleh pekerja drum handling seperti kegiatan loading, unloading, stacking, draining, rolling, crushing, rolling the crushed drum, stacking the drum, dan lifting drum to vendor truck. Aktivitas tersebut dapat mengakibatkan pekerja melakukan gerak statis, gerak berulang, posisi janggal, terutama pada bagian punggung dan tangan akibat beban yang cukup besar yang diterima oleh pekerja. Oleh sebab itu diperlukan dukungan informasi yang cukup valid dalam usaha meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan. Faktor kesehatan dan ergonomi belum menjadi permasalahan pokok dalam kegiatan ini yang berarti kemungkinan besar dikarenakan belum adanya informasi yang fokus terhadap permasalah kesehatan keselamatan kerja dan permasalahan ergonomi.

4 Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa perlu untuk melakukan analisis tingkat risiko ergonomi dan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) pada kegiatan drum handling di perusahaan V Kalimantan Timur. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan data dari Bureau of Labor Statistics (BLS) dalam (Astuti, 2009) terdapat 867.776 kasus MSDs di dunia yang berhubungan dengan pekerjaan, dan dilaporkan sebanyak 257.900 jam kerja hilang karena dampak dari MSDs. Kegiatan drum handling pada perusahaan V Kalimantan Timur memiliki cukup banyak tahapan kerja seperti loading/lifting, unloading, stacking, draining, rolling, crushing, rolling the crushed drum, dan stacking the drum.. Seluruh kegiatan tersebut dilakukan secara manual dengan tenaga manusia (manual handling). Kegiatan yang dilakukan secara manual handling tentunya memiliki risiko terhadap kejadian musculoskeletal disorders.. Sejak didirikan tahun 1972 hingga saat ini perusahaan V Kalimantan Timur belum pernah mengadakan penilaian/analisis risiko bahaya keselamatan dan kesehatan kerja faktor ergonomi pada kegiatan drum handling. Oleh sebab alasan yang telah diuraikan, maka penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian mengenai gambaran risiko ergonomi dan musculoskeletal disorders pada pekerja drum handling di perusahaan V Kalimantan Timur. 1.3 Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana gambaran tingkat risiko sikap kerja berdasarkan REBA pada lingungan kerja pekerja drum handling di perusahaan V Kalimantan Timur.

5 2. Bagaimana gambaran kejadian musculosceletal disorders (MSDs) pada pekerja drum handling di perusahaan V Kalimantan Timur. 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sikap kerja dan keluhan musculoskeletal disorders pada pekerja drum handling di perusahaan V Kalimantan Timur. 1.4.2 Tujuan Khusus 1. Mendapakan gambaran sikap kerja berdasarkan tahapan kerja yang ada pada kegiatan drum handling di perusahaan V Kalimantan Timur. 2. Mengetahui gambaran keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) pada kegiatan drum handling di perusahaan V Kalimantan Timur berdasarkan umur. 3. Mengetahui gambaran keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) pada kegiatan drum handling di perusahaan V Kalimantan Timur berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT). 4. Mengetahui gambaran keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) pada kegiatan drum handling di perusahaan V Kalimantan Timur berdasarkan masa kerja. 5. Mengetahui gambaran keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) pada kegiatan drum handling di perusahaan V Kalimantan Timur berdasarkan tingkat pendidikan pekerja. 6. Mengetahui gambaran keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) pada kegiatan drum handling di perusahaan V Kalimantan Timur berdasarkan durasi kerja.

6 7. Mengetahui gambaran keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) pada kegiatan drum handling di perusahaan V Kalimantan Timur berdasarkan riwayat pelatihan Kesehatan dan keselamatan kerja. 8. Mengetahui gambaran keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) pada kegiatan drum handling di perusahaan V Kalimantan Timur berdasarkan pengetahuan terhadap SOP. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam ruang lingkup ergonomi khususnya pada sektor pertambangan. 2. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan mengenai gambaran risiko kesehatan dan keselamatan kerja yang ada pada lingkungan kerjanya. 3. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam penyusunan upaya pengendalian hazard dan risiko di tempat kerja. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Hal ini dilakukan karena tugas dan kegiatan yang dilakukan oleh pekerja memiliki tingkat risiko yang tinggi untuk terjadinya kecelakaan kerja khususnya pada faktor ergonomi akibat kegiatan manual handling yang dilakukan oleh pekerja.