BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau yang biasa disebut dengan desain penelitian observasional analitik.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Data terkait pola asuh dan picky eaters diambil dalam satu. tersebut berjumlah 2921 balita pada tahun 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain pre-test

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. secara observasional analitik dengan rancangan cross sectional untuk menilai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik

Bab 3. Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian observasional-analitik dengan rancangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional, yaitu

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi atau yang biasa disebut dengan desain penelitian observasional analitik. Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik dengan rancangan penelitian secara cross sectional mengenai pola asuh orang tua terhadap kepatuhan kunjungan balita usia 1-59 bulan. Penelitian ini menekankan waktu pengukuran/ observasi data variabel bebas dan terikat hanya satu kali dan secara simultan pada suatu saat, sehingga tidak ada tindak lanjut. Dengan studi ini, akan diperoleh prevalensi atau efek suatu fenomena dihubungkan dengan penyebab (Nursalam, 2015). B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang mempunyai anak usia 1-59 bulan yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Berdasarkan data yang diperoleh dari data kependudukan dusun Ngebel, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, jumlah populasi adalah sebanyak 54 orang. 2. Sampel Menurut Taro Yamane dan Slovin (1962), apabila jumlah populasi (N) diketahui maka teknik pengambilan besar sampel dapat menggunakan rumus sebagai berikut: 29

30 N n = N. d 2 + 1 Keterangan: n = Besar jumlah sampel N = Besar populasi d = Presisi (ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%) (Ridwan, 2010) Berdasarkan rumus tersebut, dengan jumlah populasi 54 balita maka diperoleh jumlah sampel minimal sebagai berikut: n = N = 54 N.d 2 + 1 54.(0,05)2 + 1 = 47,8 = 48 balita Kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria ekslusi, dimana kriteria tersebut yang menentukan dapat atau tidaknya sampel digunakan. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai berikut: a. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah: 1) Orang tua yang memiliki balita usia 1-59 bulan di Posyandu dusun Ngebel 2) Bersedia menjadi koresponden b. Kriteria Eksklusi Kriteria ekslusi penelitian ini adalah: 1) Balita yang tidak mempunyai atau kehilangan Kartu Menuju Sehat (KMS)

31 Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah adalah Simple Random Sampling, karena semua sampel memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel penelitian (Notoatmodjo, 2002). Cara pengambilan sampel dengan random yang digunakan adalah dengan cara mengundi nomer sesuai kedatangan pada saat Posyandu dengan jumlah undian yang diambil sesuai jumlah sampel yaitu 48 balita. C. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 di Posyandu Dusun Ngebel Kasihan, Bantul, Yogyakarta. D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel a. Variabel Bebas Pola asuh orang tua balita usia 1-59 bulan. b. Variable Terikat Kepatuhan kunjungan balita usia 1-59 bulan. c. Variabel Pengganggu Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah: 1) Usia orang tua 2) Pendidikan orang tua 3) Pekerjaan orang tua 4) Akomodasi orang tua 5) Dukungan keluarga 6) Kualitas pelayanan

32 2. Definisi Operasional a. Pola Asuh Orang tua 1) Jenis Pola Asuh Jenis pola asuh adalah kebiasaan perilaku yang diterapkan orang tua pada anak yang bersifat relatif dan konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak dari segi negatif ataupun positif. Skala yang digunakan adalah skala nominal. Cara pengukuran dengan menggunakan kuesioner yang terdiri 30 pertanyaan: 13 pertanyaan ototiter, 13 pertanyaan autoritatif, dan 4 pertanyaan permisif. Parameter yang digunakan yaitu setiap pertanyaan mempunyai nilai mulai dari Tidak Pernah sampai Selalu dan nilai 1 2 3 4 5 6. Di akhir setiap bagian, semua nilai dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah pertanyaan pada bagian tersebut. Skor yang paling tinggi menujukkan pola asuh yang diterapkan. 2) Tindakan Pola Asuh Tindakan pola asuh adalah tindakan orang tua yang dapat menggambarkan pola asuh makan, pola asuh diri, dan pola asuh kesehatan. Skala yang digunakan adalah skala nominal. Cara pengukuran dengan menggunakan alat ukur yaitu kuesioner masing - masing 8 pertanyaan untuk pola asuh makan, pola asuh diri, dan 10 pertanyaan pola asuh kesehatan. Parameter berdasarkan skala Guttman dimana setiap jawaban yang benar diberi skor 1, dan

33 jawaban yang salah diberi skor 0, sehingga total skor berkisar antara 0-8. Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh maka tindakan pola asuh dapat dikatakan baik apabila bobot nilai yang dicapai > 50% dan kurang baik apabila bobot nilai yang dicapai <50% (Anas, 2013). b. Kepatuhan Definisi kepatuhan dalam peneitian ini adalah orang tua yang patuh mengikuti anjuran atau aturan yang telah ditetapkan sesuai dengan jadwal pelaksanaan program Posyandu. Skala yang digunakan adalah skala ordinal. Cara pengukuran menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS), yaitu menghitung seberapa sering balita berkunjung ke Posyandu dan menghitung D/S Posyandu yang mengindikasikan jumlah balita yang datang ke Posyandu setiap bulan untuk ditimbang dibandingkan jumlah semua balita di wilayah Posyandu dengan target >85%. Parameter yang digunakan untuk menilai kepatuhan adalah dengan menggunakan modifikasi formula complience yaitu rasio dari jumlah kegiatan Posyandu yang diikuti dibagi jumlah kegiatan Posyandu yang harus diikuti dan dinyatakan dalam bentuk prosentasi (Hayness, 1979). C = Jumlah kegiatan Posyandu yang diikuti x 100% Jumlah kegiatan Posyandu yang harus diikuti Nilai hasil ukur tingkat kepatuhan C (Complience) yaitu antara 0-100%. Dikatakan patuh apabila nilai kepatuhan 75-100%, dikatakan

34 cukup patuh apabila nilai kepatuhan 26-74%, dan dikatakan tidak patuh apabila nilai kepatuhan 0-25%. E. Instrumen Penelitian 1. Kuesioner Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari formulir data berisi karakteristik responden, informed consent sebagai bukti kesediaan menjadi responden, kuesioner jenis pola asuh, dan kuesioner tindakan pola asuh oleh Robinson, dkk (1995) yang telah dikembangkan oleh Evelyn dan Savitri (2015). 2. Alat a. Kartu Menuju Sehat (KMS) b. Printer c. Alat tulis 3. Bahan Kertas HVS A4 F. Metode Pengumpulan Data 1. Sumber Data a. Data Primer Data yang diambil secara langsung pada responden meliputi data identitas ibu dan data anak, data pola asuh orang tua dan data kepatuhan kunjungan Posyandu di dusun Ngebel, Kasihan, Bantul. b. Data Sekunder Data yang diperoleh berdasarkan data yang sudah ada pada

35 Posyandu Ngebel yaitu jumlah ibu yang mempunyai anak usia 1-59 bulan di dusun Ngebel, Kasihan, Bantul. 2. Cara Pengumpulan Data Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara menyebar kuesioner untuk memperoleh data pola asuh orang tua dan mencatat frekuensi kunjungan balita ke Posyandu melalui Kartu Menuju Sehat (KMS). G. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas (kesahihan dan keterandalan) sudah pernah dilakukan sebelumnya dalam penelitian Robinson, dkk (1995) yang dikembangkan oleh Evelyn dan Savitri (2015). Uji validitas dilakukan dengan cara mengukur korelasi item dengan skor total item menggunakan Corrected Item Total Correlation, dengan ketentuan jika nilai r hitung > r tabel maka dinyatakan valid dan sebaliknya, pada taraf signifikan 0,05 dengan uji dua sisi dan jumlah data n = 30. Didapat dari tabel r tabel 0,361 (Priyatno, 2010). Ketentuan kuesioner dikatakan valid pada penelitian ini, jika : 1. Nilai r Corrected Item Total Correlation > 0,361 dikatakan valid 2. Nilai r Corrected Item Total Correlation < 0,361 dikatakan tidak valid Reliabilitas dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan m enggunakan metode Cronbach s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengkuran, dengan ketentuan, jika

36 nilai koefisien reliabilitas yang terukur dalam interval >0,60 sampai dengan 0,95 maka dinyatakan reliabel. Kuesioner jenis pola asuh sudah pernah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Untuk pola asuh autoritatif didapatkan hasil seluruh variabel autoritatif sebanyak 13 pertanyaan mempunyai nilai corrected item total> 0,361 dengan nilai cronch s alpha 0,83, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel pola asuh autoritatif valid dan reliabel. Untuk uji validitas pola asuh otorier seluruh variabel otoriter sebanyak 13 pertanyaan mempunyai nilai corrected item total > 0,361 dengan nilai cronch s alpha 0,81, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel otoriter valid dan reliabel. Untuk uji validitas pola asuh permisif seluruh variabel permisif sebanyak 4 pertanyaan mempunyai nilai corrected item total > 0,361 dengan nilai cronch s alpha 0,65, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel permisif valid dan reliabel. Kuesioner tindakan pola asuh sudah pernah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas sebelumnya. Untuk uji validitas dan relibilitas pola asuh makan didapatkan hasil seluruh variabel asuh makan usia 0-59 bulan sebanyak 32 pertanyaan mempunyai nilai corrected item total> 0,361 dengan nilai cronch s alpha 0,953, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel asuh makan valid dan reliabel. Untuk uji validitas dan reliabilitas pola asuh diri seluruh variabel asuh diri sebanyak 10 pertanyaan mempunyai nilai corrected item total > 0,361 dengan nilai cronch s alpha 0,880, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel asuh diri valid dan reliabel.

37 H. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Pengolahan data dalam penelitian menggunakan teknik statistik, yaitu pengolahan data yang manggunakan analisis statistik dengan bantuan alat computer (Notoatmojo, 2003). Pengolahan data dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut: a. Pengeditan Data yang diperoleh selanjutnya diedit sesuai kebenarannya dan kevalidannya, ini dilakukan untuk mengetahui penyimpangan datadata yang didapatkan selama pengukuran jika ditemui data yang salah pengisian maka data itu tidak dipergunakan. b. Pengkodean (coding) Pengkodean yaitu kode-kode tertentu pada jawaban responden. Dalam pengkodean penelitian ini sebagai berikut: 1) Jenis Pola Asuh a) Autoritatif kode 1 b) Otoriter kode 2 c) Permisif kode 3 2) Tindakan Pola Asuh a) Baik kode 1 b) Tidak baik kode 2 3) Kepatuhan Kunjungan Balita Usia 1-59 bulan a) Patuh kode 1

38 b) Cukup Patuh kode 2 c) Tidak Patuh kode 3 c. Scoring Scoring adalah memberikan penilaian terhadap item-item yang perlu diberi penilaian atau skor. Pemberian skor dalam penelitian ini adalah dari jawaban responden untuk dengan range 1-6, jawaban selalu diberi skor 6, dan untuk jawaban tidak pernah diberi skor 0 untuk kuesioner jenis pola asuh. Untuk kuesioner Tindakan Pola Asuh diberi skor 1 jika jawaban benar dan 0 untuk jawaban yang salah. d. Tabulasi Data Sebelum data dikelompokkan berdasarkan kategori yang telah ditentukkan, data ditabulasikan dengan melakukan penentuan data sehingga diperoleh frekuensi dari masing-masing variabel penelitian, kemudian memindahkan data kedalam tabel yang sesuai dengan kriteria. 2. Analisis Data Data yang diambil berupa karakteristik responden dan kuesioner pola asuh orang tua menggunakan kuesioner jenis pola asuh dan kuesioner tindakan pola asuh yang telah tervalidasi, dan kepatuhan kunjungan balita menggunakan perhitungan metode Complience. Distribusi data kemudian dilihat normalitasnya menggunakan program analisis statistik komputer. Setelah itu, dilakukan uji hipotesis dengan uji hubungan metode Chi- Square jika syarat uji Chi-Square terpenuhi.

39 I. Jalannya Penelitian 1. Tahap prapenelitian Tahap ini meliputi studi pustaka terhadap penelitian, dan studi pendahuluan ke Posyandu Ngebel, Kasihan, Bantul untuk menentukan waktu penelitian, dan persiapan materi dan konsep untuk mendukung jalannya penelitian. 2. Tahap persiapan penelitian Tahap ini meliputi kegiatan perumusan masalah, penyusunan proposal, penyusunan instrumen penelitian, pengurusan surat izin untuk melaksanakan penelitian. 3. Tahap penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai dengan mengumpulkan calon responden berdasarkan kelompok umur di Posyandu Ngebel, Kasihan, Bantul. Penelitian dilakukan pada saat diadakannya kegiatan Posyandu untuk melakukan pengambilan data dengan metode interviewer completed questioner yaitu pengisian kuesioner yang diisikan oleh peneliti. Sebelum pengisian kuesioner dimulai, perlu dipastikan bahwa responden sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Setelah itu, responden diberi penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian serta penjelasan singkat mengenai kuesioner yang akan diberikan dan apabila ibu balita yang menjadi calon responden bersedia, maka responden dipersilakan menandatangani informed consent. Pelaksanaan penelitian dilanjutkan

40 dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan acuan kuesioner serta dilakukan pencatatan data kunjungan balita dengan melihat Kartu Menuju Sehat (KMS). Setelah pengisian selesai, peneliti melakukan pengecekan ulang mengenai komponen kuesioner dan kelengkapan pencatatan data kunjungan ke Posyandu. Penelitian dilanjutkan dengan mendatangi rumah calon responden yang tidak hadir saat kegiatan Posyandu. 4. Tahap penyelesaian Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan dibahas untuk penyusunan karya tulis ilmiah dan dilanjutkan dengan pendadaran. J. Kesulitan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengalami beberapa kesulitan dalam jalannya penelitian, antara lain: 1. Jadwal Posyandu hanya sekali dalam sebulan dan dilakukan di pagi hari. 2. Mayoritas usia kader sudah tidak termasuk dalam usia produktif sehingga kinerja kader tidak maksimal dan kurang berperan aktif dalam kegiatan Posyandu. 3. Pelaksanaan Posyandu yang tidak tepat waktu membuat beberapa orang tua mengurungkan niatnya untuk mengikuti kegiatan Posyandu. 4. Pencarian alamat rumah responden orang tua yang tidak datang ke Posyandu.

41 K. Etika Penelitian Etika penelitian menurut Hidayat (2007) terdapat 5 macam, antara lain; informed consent, anonimity, confidentiality, do not harm, dan fair treatment. Penelitian ini berjudul Hubungan Pola Asuh Orang tua dengan Kepatuhan Kunjungan Balita Usia 1-59 Bulan di Posyandu Ngebel, Kasihan, Bantul memperhatikan beberapa hal yang menyangkut etika penelitian sebagai berikut: 1. Informed consent, yaitu peneliti memberikan lembar permohonan menjadi responden dan persetujuan menjadi responden pada calon responden. Jika responden menolak, maka peneliti tidak akan memaksakan dan menghormati hak responden. 2. Anonimity, yaitu nama responden hanya diketahui oleh peneliti. Pada saat publikasi juga tidak dicantumkan nama responden melainkan menggunakan kode angka. 3. Confidentiality, yaitu data atau informasi yang didapat selama penelitian akan dijaga kerahasiaannya dan hanya peneliti yang dapat melihat data tersebut. 4. Do not harm, yaitu meminimalkan kerugian dan memaksimalkan manfaat penelitian yang timbul pada penelitian ini. 5. Fair treatment, yaitu melakukan perlakuan yang adil dan memberikan hak yang sama pada setiap responden.