LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN/RUANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

BISMILLAHHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA BUPATI ACEH UTARA,

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG TANDA DAFTAR GUDANG DAN/ATAU TEMPAT PENYIMPANAN BARANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 35 TAHUN : 2005 SERI : C NOMOR : 2 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 35 TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG

ERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN PERGUDANGAN DI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2001 T E N T A N G

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PERGUDANGAN

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN KOTA BATAM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 15 TAHUN TENTANG TANDA DAFTAR GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 07 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI USAHA DI BIDANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 2 Tahun 2002 Seri B PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 4 TAHUN 2003 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2001 SERI B.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 76 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 39 TAHUN 2001 TENTANG TANDA DAFTAR GUDANG

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 39 TAHUN 2001

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN ( SIUP )

BUPATI MUSI RAWAS, 6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG NOMOR : 3 TAHUN : 2006 SERI : C NO.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PEMBERIAN SURAT IZIN TEMPAT USAHA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERGUDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BAU- BAU,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

QANUN KABUPATEN ACEH SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2012 T E N T A N G RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG IZIN PENGELOLAAN LOGAM TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 13 TAHUN TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA TAHUN 2008 NOMOR 31 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 31 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TAKALAR

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 4 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 24 TAHUN 2001 TENTANG SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 8 Tahun 2000 Seri B PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR : 05 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI (SIUJK)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2005 NOMOR 37 SERI C NOMOR SERI 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 22 TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor : 16 Tahun : 2002 Seri : B Nomor : 2

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G. Nomor : 2 TAHUN 2002 Seri : C

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA IZIN PENIMBUNAN DAN PENYIMPANAN BAHAN BAKAR MINYAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 27 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI IJIN USAHA PETERNAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2005 NOMOR 36 SERI C NOMOR SERI 14 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 21 TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 10 TAHUN 2002 (10/2002) TENTANG PENGATURAN PRAMUWISATA DAN PENGATUR WISATA

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2006 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 19 Tahun : 2005 Serie : C Nomor : 4 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN IZIN USAHA ANGKUTAN UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2005 T E N T A N G PERIZINAN USAHA OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA ALAM DI KABUPATEN BANTUL

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 2

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 4 TAHUN 2004

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G PEMBERIAN IZIN UNDIAN (PROMOSI PRODUK BARANG/JASA)

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR 06 TAHUN 2003 T E N T A N G IJIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG KETENTUAN PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA INDUSTRI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 1 TAHUN 2007

WALIKOTA LHOKSEUMAWE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN PERLUASAN DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2002 T E N T A N G RETRIBUSI PELAYANAN IZIN USAHA PERDAGANGAN DAN INDUSTRI

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERIAN IJIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

- 1 - BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR : 19 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN DALAM KABUPATEN BENER MERIAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 38 TAHUN : 2005 SERI : C NOMOR : 5 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2005 NOMOR 11 SERI C NOMOR 9

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 47 TAHUN 2005 SERI C NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 47 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN IZIN KEPEMILIKAN DAN PENGGUNAAN GERGAJI RANTAI BUPATI ACEH BESAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA NOMOR 04 TAHUN 2002 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 41 TAHUN : 2005 SERI : B NOMOR : 18 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 41 TAHUN 2005 TENTANG PAJAK REKLAME

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALEMBANG,

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN/RUANGAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA BUPATI ACEH UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka Tertib Niaga dan kelancaran distribusi barang agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen di daerah, perlu penataan dan pembinaan Pergudangan/ruangan dalam sistem distribusi Daerah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud diatas perlu membentuk Qanun tentang Penataan dan Pembinaan Pergudangan/Ruangan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1092); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1965 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1960 tentang Pergudangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 31); 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209); 4. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048);

2 5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa 5. Aceh Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 70); 6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh Sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4134); 7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 8. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); 10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1957 tentang Penyaluran Perusahaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 1144); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1986 tentang Kawasan Berikat (Bonded Zone) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3334); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Propinsi sebagai Otonomi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 15. Peraturan

3 15. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119); 16. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 16 Tahun 1998 tentang Penataan dan Pembinaan Pergudangan; 17. Qanun Kabupaten Aceh Utara Nomor 14 Tahun 2005 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Aceh Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Utara Tahun 2005 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 102); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA dan BUPATI ACEH UTARA MEMUTUSKAN : Menetapkan : QANUN KABUPATEN ACEH UTARA TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN/RUANGAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Qanun ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Aceh Utara. 2. Qanun adalah Peraturan Daerah Kabupaten Aceh Utara. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 4. Bupati adalah Bupati Aceh Utara. 5. Instansi/Dinas yang ditunjuk oleh Bupati Aceh Utara untuk menangani/ mengelola Penataan dan Pembinaan Pergudangan/Ruangan. 6. Gudang sesuai Undang-undang Nomor 11 Tahun 1965 adalah suatu ruangan tidak bergerak yang dapat ditutup dengan tujuan tidak untuk dikunjungi oleh umum melainkan untuk dipakai khusus sebagai tempat penyimpanan barang-barang perniagaan. 7. Ruangan

4 7. Ruangan adalah suatu ruang tidak bergerak yang dapat ditutup dan tidak untuk dikunjungi oleh umum dipakai khusus sebagai tempat menyimpan barang perniagaan. 8. Usaha Pergudangan sesuai Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 105/MPP/Kep/2/1998 pasal 1 ayat (2) adalah kegiatan jasa pergudangan yang dilakukan oleh suatu Perusahaan Perorangan melalui pemanfaatan gudang-gudang miliknya sendiri, dan atau pihak lain untuk mendukung/memperlancar kegiatan perdagangan barang dan untuk melakukan usaha pergudangan ini harus memiliki SIUP. 9. Barang Perniagaan atau barang dagangan terdiri dari bahan pokok/ barang penting, bahan baku, bahan bangunan, bahan hasil industri dan barang dagangan lainnya yang diperdagangkan sehari-hari. 10. Barang dagangan disebut sebagai bahan pokok/barang penting seperti : beras, gula pasir, minyak goreng, mentega, daging sapi, daging ayam, telur ayam, susu, jagung, dan minyak tanah. 11. Daftar isian Permohonan Tanda Daftar Gudang/Ruangan (TDG/R) adalah formulir yang harus diisi oleh pengusaha yang bersangkutan, dengan memuat data-data perusahaan untuk memperoleh Tanda Daftar Gudang/ Ruangan (TDG/R). 12. Tanda Daftar Gudang/Ruangan adalah Tanda Pendaftaran Gudang/ Ruangan untuk dapat melaksanakan kegiatan pergudangan/ruangan. BAB II NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI Pasal 2 Tanda Daftar Gudang/Ruangan dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas jasa pemberian Tanda Daftar Gudang /Ruangan (TDG/R), yang dipungut Retribusi setiap 3 (tiga) tahun sekali dan sekaligus harus mendaftar ulang Tanda Daftar Gudang dan Ruangan yang dimilikinya. Pasal 3 Subyek Retribusi adalah setiap orang dan/atau Badan baik swasta maupun pemerintah yang memiliki sarana pergudangan/ruangan. Pasal 4...

5 Pasal 4 Obyek Retribusi adalah pemberian TDG/R yang meliputi : a. Luas 0 m 2 500 m 2 b. Luas 500 m 2 1.000 m 2 c. Luas 1.000 m 2 1.500 m 2 d. Luas 1.500 m 2 2.000 m 2 e. Luas 2.000 m 2 2.500 m 2 BAB III TANDA PENDAFTARAN GUDANG DAN RUANGAN (TPG/R) Pasal 5 (1) Setiap Orang dan/atau Badan baik Swasta maupun Pemerintah yang memiliki/mengelola sarana pergudangan di Kabupaten Aceh Utara diwajibkan memperoleh Tanda Daftar Gudang/Ruangan (TDG/R) dari Bupati atau Dinas Teknis yang ditunjuk. (2) Tanda Daftar Gudang/Ruangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a. Gudang/Ruangan 0 m 2-500 m 2 b. Gudang/Ruangan 500 m 2-1.000 m 2 c. Gudang/Ruangan 1.000 m 2-1.500 m 2 d. Gudang/Ruangan 1.500 m 2-2.000 m 2 e. Gudang/Ruangan 2.000 m 2-2.500 m 2 (3) Syarat-syarat dan Tata cara memperoleh Tanda Daftar Gudang/Ruangan (TDG/R) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan diatur kemudian oleh Bupati atau Dinas Teknis yang ditunjuk. Pasal 6 Tanda Daftar Gudang/Ruangan diterbitkan berdasarkan tempat kedudukan (domisili) Gudang/Ruangan. Pasal 7 (1) Jangka waktu berlakunya Tanda Daftar Gudang/Ruangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah selama Gudang/Ruangan yang bersangkutan masih digunakan. (2) Dalam Rangka penataan dan pembinaan pergudangan/ruangan, pemilik gudang/ruangan wajib memberikan informasi kepada petugas/tim yang dibentuk oleh Bupati atau Dinas Teknis yang ditunjuk. Pasal 8...

6 Pasal 8 (1) Permohonan Tanda Daftar Gudang/Ruangan (TDG/R) diajukan kepada Bupati atau Dinas Teknis yang ditunjuk. (2) Permohonan Tanda Daftar Gudang/Ruangan (TDG/R) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus ditanda tangani oleh pemilik/pengelola/ penanggung jawab gudang/ruangan. BAB IV P E L A P O R A N Pasal 9 Pemilik dan atau penguasa gudang/ruangan sebagai penanggung jawab gudang/ruangan, wajib menyampaikan laporan mutasi barang yang berada di gudang/ruangannya kepada Bupati atau Dinas yang ditunjuk setiap 6 (enam) bulan sekali, paling lambat tanggal 16 Juli waktu 6 (enam) bulan pertama dan tanggal 15 Januari bulan berikutnya waktu 6 (enam) bulan selanjutnya. BAB V GOLONGAN RETRIBUSI DAN TINGKAT PENGUKURAN PENGGUNA JASA Pasal 10 Retribusi Tanda Daftar Gudang/Ruangan digolongkan sebagai retribusi perizinan tertentu. Pasal 11 Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan luas gudang/ruangan yang digunakan. BAB VI SASARAN DALAM PENETAPAN DAN BESARNYA TARIF Pasal 12 Sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif Retribusi, dimaksudkan untuk mengganti biaya pemberian Tanda Daftar Gudang/Ruangan, yang meliputi biaya administrasi penelitian, pengawasan dan pengendalian. Pasal 13

7 Pasal 13 Struktur dan besarnya tarif Retribusi ditetapkan berdasarkan luas gudang/ ruangan lain sebagai berikut : 1. Luas 0 m 2 500 m 2 = Rp. 20.000,- 2. Luas 500 m 2 1.000 m 2 = Rp. 30.000,- 3. Luas 1.000 m 2 1.500 m 2 = Rp. 45.000,- 4. Luas 1.500 m 2 2.000 m 2 = Rp. 50.000,- 5. Luas 2.000 m 2 2.500 m 2 = Rp. 75.000,- BAB VII WILAYAH PEMUNGUTAN Pasal 14 Retribusi pendaftaran gudang/ruangan dipungut di wilayah Kabupaten Aceh Utara. BAB VIII TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PEMBAYARAN Pasal 15 (1) Retribusi dipungut pada saat diterbitkan Tanda Daftar Gudang/Ruangan (TDG/R) dengan menggunakan Tanda Bukti Pembayaran atau Dokumen lain yang diperlukan. (2) Bentuk dan isi Tanda Bukti Pembayaran Dokumen lain yang diperlukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan oleh Bupati atau Dinas Teknis yang ditunjuk. Pasal 16 (1) Pungutan Retribusi sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 disetor ke Kas Daerah atau Dinas Teknis yang ditunjuk. (2) Dalam hal pembayaran dilakukan ditempat lain yang ditunjuk, maka hasil penerimaan pembayaran Retribusi harus disetor ke Kas Daerah selambatlambatnya 1 x 24 jam. BAB IX SANKSI - SANKSI Pasal 17 (1) Pemilik dan atau Penguasa Gudang/Ruangan akan diberi peringatan tertulis apabila : a. belum...

8 a. belum melakukan pendaftaran gudang/ruangannya sesuai dengan Qanun ini; b. melakukan penyimpangan/pelanggaran sesuai dalam pasal 1 ayat (6); c. tidak memberikan laporan sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 9 Qanun ini; d. adanya laporan atau pengaduan dari pihak lain tentang penyalahgunaan Gudang/Ruangan; e. adanya laporan/pengakuan dari pejabat yang berwenang bahwa pemilik atau penguasa gudang/ruangan tersebut tidak memenuhi kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; (2) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu 1 (satu) bulan. Pasal 18 (1) Tanda Daftar Gudang/Ruangan (TDG/R) dapat dibekukan apabila : a. tidak mengindahkan peringatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2); b. sedang diperiksa di sidang pengadilan karena melakukan sesuatu tindak pidana; (2) Selama Tanda Daftar Gudang/Ruangan (TDG/R) yang bersangkutan dibekukan, pemilik atau Penguasa Gudang/Ruangan tersebut dilarang untuk digunakan. (3) Jangka waktu pembekuan Tanda Daftar Gudang/Ruangan (TDG/R) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan b ini berlaku selama 6 (enam) bulan sejak dilakukan penetapan pembekuan TDG/R. Pasal 19 Tanda Daftar Gudang/Ruangan (TDG/R) yang telah dibekukan dapat diberlakukan kembali apabila yang bersangkutan : a. telah melakukan perbaikan dan melaksanakan kewajiban sesuai ketentuan dalam Qanun; b. dinyatakan tidak terbukti bersalah karena sesuatu tindak pidana; Pasal 20 Tanda Daftar Gudang/Ruangan (TDG/R) dapat dicabut apabila ; a. Tanda Daftar Gudang/Ruangan yang diperoleh berdasarkan keterangan/ berita yang tidak benar/palsu dari pemilik atau penguasa gudang/ruangan; b. pemilik...

9 b. pemilik atau penguasa gudang/ruangan telah dijatuhi hukuman tindak pidana atas keputusan pengadilan; c. melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang memuat sanksi pencabutan Tanda Daftar Gudang/Ruangan (TDG/R); BAB X KETENTUAN PIDANA Pasal 21 (1) Barang siapa melanggar pasal 3 Qanun ini, diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan penjara atau denda setinggitingginya Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran. BAB XI P E N Y I D I K A N Pasal 22 (1) Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Aceh Utara, berwenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan atas tindak pidana dibidang pendaftaran gudang/ruangan. (2) Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai wewenang melaksanakan penyidikan sebagai berikut : a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana dibidang pendaftaran gudang/ruangan dan kepada pelapor diberi perlindungan hukum; b. melakukan pemeriksaan terhadap orang atau badan tentang tindak pidana dibidang pendaftaran gudang/ruangan; c. meminta keterangan dan barang bukti orang atau badan tentang tindak pidana dibidang pendaftaran gudang/ruangan; d. melakukan penyitaan benda atau surat sebagai barang bukti; e. menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung; f. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana dibidang pendaftaran gudang/ruangan; g. memanggil orang untuk didengar keterangan dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; h. menghentikan...

10 h. menghentikan penyidikan; i. melakukan tindakan lain, guna kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang pendaftaran gudang/ruangan; j. penyidikan diberitahukan kepada penuntut umum melalui penyidik POLRI dengan surat pemberitahuan dan dilampiri laporan kejadian dan berita karena tindakan yang telah dilakukan sesuai yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang- Undang Hukum Acara pidana (KUHAP). BAB XII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 23 Bagi pemilik atau penguasa gudang/ruangan yang telah mendaftarkan gudang/ruangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan sebelum Qanun ini masih tetap berlaku sampai jangka waktunya berakhir, dengan ketentuan wajib mendaftarkan kembali sesuai Qanun ini. BAB XIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 24 Hal-hal yang belum diatur dalam Qanun ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 25...

11 Pasal 25 Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Qanun ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Utara. Ditetapkan di Lhokseumawe pada tanggal 21 April 2006 M 22 Rabiul Awal 1427 H PENJABAT BUPATI ACEH UTARA, Cap/dto H. TEUKU PRIBADI Diundangkan di Lhokseumawe pada tanggal 21 April 2006 M 22 Rabiul Awal 1427 H SEKRETARIS DAERAH, Drs. T. HARMAWAN, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 010 073 653 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2006 NOMOR 6

12 PENJELASAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN/RUANGAN I. PENJELASAN UMUM Bahwa dalam rangka tertib niaga dan kelancaran distribusi barang agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen di daerah, perlu penataan dan pembinaan pergudangan/ruangan dalam sistem distribusi daerah. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagimana dimaksud di atas perlu membentuk Qanun tentang Penataan dan Pembinaan Pergudangan/ruangan. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12...

13 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH ACEH UTARA NOMOR... file c.qanun 2005\Raqan ttg Penataan dan Pembinaan Pergudangan