Kata kunci : zink, matriks semen, solidifikasi, TCLP, ekstraksi bertahap, kuat tekan

dokumen-dokumen yang mirip
selanjutnya penulis mengolah data dan kemudian menyusun tugas akhir sampai

UJI PELULUHAN TEMBAGA - SOLID WASTE FORM TERSOLIDIFIKASI/ TERSTABILKAN SEMEN PORTLAND DAN KALSIT DENGAN UJI TOXIC CHARACTERISTIC LEACHING PROCEDURE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui dan menjelaskan karakteristik suatu komposit beton-polimer agar dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

STABILISASI SOLIDIFIKASI LIMBAH MENGANDUNG KROM DAN HIDROKARBON MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND DAN BENTONIT

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

PELINDIAN NIKEL DAN BESI PADA MINERAL LATERIT DARI KEPULAUAN BULIHALMAHERA TIMUR DENGAN LARUTAN ASAM KLORIDA

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR SEMEN TIPE PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) DENGAN PERENDAMAN DALAM LARUTAN ASAM.

Siklus kelamin poliestrus (birahi) g jantan dan betina

PENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii

3. Metodologi Penelitian

SOLIDIFIKASI/STABILISASI LIMBAH TAILING YANG MENGANDUNG MERKURI (Hg) DARI PERTAMBANGAN EMAS SEBAGAI CAMPURAN DALAM PEMBUATAN CONCRETE (BETON) SKRIPSI

KANDUNGAN LOGAM Cu DAN Zn DALAM TANAH DAN PUPUK SERTA BIOAVAILABILITASNYA DALAM TANAH PERTANIAN DI DAERAH BEDUGUL

BAB 3 METODOLOGI. Analisis ketahanan..., Niken Swastika, FT UI, Universitas Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Hariadi Aziz E.K

Lingkungan, BKT Teknik Sipil FTSP UII dan laboratorium terpadu Universitas. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang dilaksanakan dalam

I. PENDAHULUAN. serius, ini karena penggunaan logam berat yang semakin meningkat seiring

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

ANALISIS DAYA SERAP TONGKOL JAGUNG TERHADAP KALIUM, NATRIUM, SULFIDA DAN SULFAT PADA AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

AMOBILISASI LOGAM BERAT Cd 2+ dan Pb 2+ DENGAN GEOPOLIMER. Warih Supriadi

Judul Tugas Akhir STABILISASI LIMBAH MENGANDUNG Cu DENGAN CAMPURAN SEMEN PORTLAND DAN BENTONIT

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN KONSENTRASI LOGAM BERAT Pb, Cu, Zn DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK LIMBAH CAIR INDUSTRI PABRIK KARET PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN

1.3 Tujuan Percobaan Tujuan pada percobaan ini adalah mengetahui proses pembuatan amil asetat dari reaksi antara alkohol primer dan asam karboksilat

Pengaruh Penambahan Abu Terbang (Fly Ash) Terhadap Kuat Tekan Mortar Semen Tipe PCC Serta Analisis Air Laut Yang Digunakan Untuk Perendaman

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

Jason Mandela's Lab Report

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

Pemisahan dengan Pengendapan

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM Fe, Sn DAN Pb DALAM IKAN SARDEN KEMASAN KALENG T. Gunawan 1, S. Anita 2, Itnawita 2

EFEKTIVITAS JENIS KOAGULAN DAN DOSIS KOAGULAN TEHADAP PENURUNAN KADAR KROMIUM LIMBAH PEYAMAKAN KULIT

Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol

ADSORPSI SENG(II) OLEH BIOMASSA Azolla microphylla-sitrat: KAJIAN DESORPSI MENGGUNAKAN LARUTAN ASAM NITRAT ABSTRAK ABSTRACT

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI DENGAN TREATMENT HCL SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BETON

Abstrak. 1. Pendahuluan. 2. Penelitian

identifikasi masalah sampling ekstraksi AAS analisis data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

OPTIMASI TRANSPOR Cu(II) DENGAN APDC SEBAGAI ZAT PEMBAWA MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

Kata kunci: limbah, logam berat, solidifikasi/stabilisasi, semen Portland

3 Metodologi Penelitian

halus butir, berat volume, dan logam berat yang terkandung, di laboratorium BKT

PEMANFAATAN LIMBAH LUMPUR INDUSTRI PENGOLAHAN BAJA SEBAGAI PENGGANTI PARSIAL PASIR UNTUK BAHAN BANGUNAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pemanfaatan Kulit Singkong Sebagai Bahan Baku Karbon Aktif

PENGARUH ph, DAN WAKTU ELEKTRODEPOSISI TERHADAP EFISIENSI ELEKTRODEPOSISI ION PERAK(I) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN AGEN PEREDUKSI ASETON

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

PENGARUH VARIASI BENTUK PAVING BLOCK TERHADAP KUAT TEKAN

Tri Rahayu, I Made Siaka, dan Ida Ayu Gede Widihati. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Bali

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan padi

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

ANALISA KAJIAN TEGANGAN BETON DENGAN CAMPURAN SERAT AMPAS TEBU (BAGGASE) ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan Laboratorium Peternakan Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya inhibitor korosi berasal dari senyawa-senyawa organik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

Bab III Metodologi Penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN

PENGARUH MODIFIKASI PERMUKAAN SELULOSA NATA DE COCO DENGAN ANHIDRIDA ASETAT DALAM MENGIKAT ION LOGAM BERAT Cd 2+ DALAM CAMPURAN Cd 2+ DAN Pb 2+

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Persentase Serat Sabut Pinang (Areca Catechu L. Fiber) dan Foam Agent terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan

II. TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Spesifikasi lapis fondasi agregat semen (LFAS)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

Keywords : activated charcoal, rice hurks, cadmium metal.

BAB III BAHAN DAN METODE

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

PENGARUH ph DAN WAKTU KONTAK PADA ADSORPSI Cd(II) MENGGGUNAKAN ADSORBEN KITIN TERFOSFORILASI DARI LIMBAH CANGKANG BEKICOT (Achatina fulica) ABSTRAK

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia D III Analis Kesehatan Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

KIMIA TERAPAN LARUTAN

Transkripsi:

Solidifikasi Zink pada Limbah Bulu Ayam dengan Menggunakan Semen Portland Solidification of Zinc in Waste Chicken Feather by Portland Cement Rostyalina, M. Pranjoto Utomo Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Email : pranjotoutomo@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kadar zink pada matriks semen/limbah yang terekstrak dengan menggunakan metode ekstraksi bertahap (2) kadar zink yang terluluh pada matriks semen/limbah dengan menggunakan uji peluluhan yaitu toxicity characteristics leaching procedure (TCLP) (3) rasio penambahan bulu ayam yang memberikan kuat tekan matriks semen paling besar. Limbah bulu ayam yang dijadikan campuran matriks semen dipreparasi dengan cara dikarbonisasi dan diabukan. Peluluhan logam seng pada matriks diketahui dengan ekstraksi bertahap dan TCLP yang dilanjutkan analisis menggunakan spektroskopi serapan atom. Kuat tekan matriks diketahui dengan uji kuat tekan menggunakan Technotest Modesta Italy. Analisis spektroskopi serapan atom pada sampel matriks semen/limbah fraksi ekstraksi bertahap yaitu 1,539 ppm, 9,413 ppm, tidak terdeteksi, 19,937 ppm, dan 2,622 ppm, sedangkan analisis pada TCLP standar adalah 0,264 ppm, pada kelima tahapan TCLP progresif adalah 2,264 ppm, 2,007 ppm, 0,547 ppm, 0,638 ppm, dan 0,189 ppm, hasil pada kelima tahapan TCLP modifikasi adalah 22,902 ppm, 11,903 ppm, 10,972 ppm, 12,110 ppm, dan 11,256 ppm. Kuat tekan sampel matriks semen / limbah pada penelitian ini adalah 302,0408 kg/cm 2 pada penambahan 0,0625% arang limbah bulu ayam. Kata kunci : zink, matriks semen, solidifikasi, TCLP, ekstraksi bertahap, kuat tekan Abstract The aims of the research were to determine (1) the amount of extracted zinc in the cement/waste matrix using sequential extraction method (2) the amount of leached zinc in the cement/waste matrix using toxicity characteristics leaching procedure (TCLP) and (3) the ratio of waste chicken feather addition that provide the highest strength of the cement matrix. Waste chicken feather used as a mixture of cement matrix were prepared by carbonizing and ashing. Leaching of zinc metal on the matrix was determined by sequential extraction and TCLP next analysis using atomic absorption spectroscopy. Strength of the matrix was determined with compressive strength test using Technotest Modesta Italy. 1

Atomic absorption spectroscopy analysis of the sample cement/waste matrix with sequential extraction of each fraction were found to be 1.539 ppm, 9.413 ppm, undetected, 19.937 ppm, and 2.622 ppm, for standard TCLP was 0.264 ppm, for progressive TCLP were 0.264 ppm, 2.007 ppm, 0.547 ppm, 0.638 ppm, and 0.189 ppm, for TCLP modification were 22.902 ppm, 11.933 ppm, 10.972 ppm, 12.110 ppm, 11.256 ppm. Compressive strength of the cement/ waste chicken feather in this research was 302,0408 kg/cm 2 with the addition of 0.0625% carbonization waste chicken feathers. Keywords : zinc, cement matrix, solidification, TCLP, sequential extraction, compressive strength PENDAHULUAN Latar Belakang Bulu berisi informasi mengenai peredaran konsentrasi logam berat dalam darah pada saat perkembangan unggas [1]. Bulu unggas ini digunakan sebagai campuran dalam membuat matriks semen/limbah. Tingkat peluluhan zink dari matriks semen/limbah dapat diketahui menggunakan metode ekstraksi bertahap dan solifidikasi/stabilisasi, yaitu proses percampuran limbah dengan pengikat untuk mengurangi pelepasan kontaminasi secara fisika dan kimia menjadi suatu bentuk yang dapat diterima lingkungan [2]. Tujuan Mengetahui kadar zink pada matriks semen/limbah yang terekstrak dengan menggunakan metode ekstraksi bertahap, kadar zink yang terluluh pada matriks semen/limbah dengan menggunakan uji peluluhan yaitu TCLP dan rasio penambahan bulu ayam yang memberikan kuat tekan matriks semen paling besar. Kajian Pustaka Semen adalah hidrolic binder (perekat hidraulis) yaitu senyawa - senyawa yang terkandung di dalam semen dapat bereaksi dengan air dan membentuk zat baru yang bersifat sebagai perekat terhadap batuan. Limbah bulu ayam dapat digunakan sebagai penguat dalam komposit semen terikat tetapi campuran bulu yang dibutuhkan hanya sekitar 10% [3]. Kemampuan daya tahan beton campuran bulu dasar 2

sebanyak 15% hingga 20% mengalami penurunan yang signifikan [4]. Ekstraksi bertahap menunjukkan bahwa logam yang bersifat paling mudah berpindah akan dihapus dalam fraksi pertama dan terus pada fraksi selanjutnya dalam rangka penurunan mobilitas tersebut. Toxic Characteristic Leaching Procedure (TCLP), merupakan salah satu uji karakteristik toksisitas terhadap suatu limbah atau bahan pencemar, karakteristik yang dimaksud adalah karakteristik leaching. Leaching atau pelindihan adalah proses pencucian bahan pencemar oleh air hujan secara alami. METODE PENELITIAN Pembuatan matriks semen /limbah. Membuat campuran semen dan limbah dengan rasio perbandingan yang telah ditentukan. Campuran ditambahkan air dengan perbandingan 1:2 dari campuran semen dan dimasukkan ke dalam cetakan uji berukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm, lalu dijenuhkan hingga 1 hari, matriks dikeluarkan dan direndam selama 28 hari. Uji tekan. Matriks diletakkan pada mesin Technodest Modesta Italy dan secara perlahan alat menekan sampel matriks. Ekstraksi bertahap. Fraksi 1, sampel diekstraksi dengan 0,5 M MgCl2 pada ph 7 dengan perbandingan 1:8, diaduk kontinyu selama 5 jam (suhu kamar). Fraksi 2, residu dari fraksi 1 diekstraksi dengan CH3COONa 1 M pada ph 5 dengan perbandingan 1:8, diaduk kontinyu selama 5 jam (suhu kamar). Fraksi 3, residu dari fraksi 2 diekstraksi dengan NH2.OH.HCl 0,04 M dalam 25% (v/v) CH3COOH dengan perbandingan 1:26 pada ph 2 diaduk sesekali selama 6 jam pada 96 ºC. Fraksi 4, residu dari fraksi 3 diekstraksi dengan 30% H2O2 dengan perbandingan 1:20 pada ph 2, diaduk sesekali selama 6 jam pada suhu 85ºC, lalu dilanjutkan ekstraksi dengan CH3COONH4 3,2 M dalam 20% HNO3 (v/v) dengan pengadukan kontinyu selama 30 menit. Fraksi 5, residu dari fraksi 4 dilarutkan dengan 3

asam HNO3 pekat dan HClO4 pada temperatur 90-190 ºC selama 18 jam. TCLP standar. Sekitar 10 gram partikel berukuran ~100 mikrometer dimasukkan dalam erlenmeyer. 200 ml larutan CH3COONa 1 M (ph larutan dibuat 2 dengan menambah CH3COOH) ditambahkan ke dalam sampel. Larutan disentrifus dengan kecepatan 216 rpm pada temperatur kamar selama 2 jam 25 menit. Filtrat disaring dan ph diukur. Filtrat ditambah HNO3 pekat sampai ph < 2. sebelum dianalisis dengan metode spektroskopi serapan atom (SSA) TCLP progresif. Merupakan lima kali pengulangan tahap TCLP standar. TCLP modifikasi. Prosedur sama dengan TCLP progresif tetapi menggunakan pelarut air alami yaitu air tanah. HASIL DAN DISKUSI Kuat tekan. Matriks dengan persentase perbandingan 0,0625% sampel bulu ayam karbonisasi memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan variabel kontrol dan paling tinggi bila dibandingkan matriks dengan persentase campuran bulu ayam lainnya. Persentase 0,0625% limbah menghasilkan kuat tekan 302,0408 kg/cm 2, sehingga matriks inilah yang akan diuji secara kimia. Persentase 0,0625% limbah bulu ayam karbonisasi menghasilkan daya tekan matriks yang tinggi, menunjukkan adanya kemungkinan bahwa pembentukan pasta semen yang terlapisi semua partikel atau serat bulu ayam [3]. Persentase limbah bulu ayam lainnya tidak menghasilkan kuat tekan matriks yang lebih tinggi dari persentase limbah 0,0625%, menunjukkn bahwa zink menghambat proses hidrasi semen dan membentuk CaZn2 (OH) 6 (2H2O) [5]. Sehingga menyebabkan terjadinya penyerapan air oleh residu protein higroskopis ini yang memungkinkan terjadinya kontribusi terhadap rendahnya kuat tekan yang dihasilkan dari campuran semen dan bulu ayam dengan adanya daya tarik molekul air pada pasta semen [6]. 4

Ekstraksi kimia bertahap. Analisis pada sampel matriks semen/limbah 0,0625% untuk 5 tahapan dalam proses ekstraksi bertahap yaitu 1,539 ppm, 9,413 ppm, tidak terdeteksi, 19,937 ppm, dan 2,622 ppm. Penggunaan reagen yang berbeda pada tiap tahapan ekstraksi bertahap ini didasarkan pada kelebihan metode ekstraksi bertahap Tessier yaitu selektivitas reagen yang baik. Metode ini juga memberikan perolehan jumlah total logam yang lebih baik dan pemutusan yang lengkap [7]. Fraksi pertama membutuhkan reagen yang berupa garam sehingga digunakan MgCl2 karena kation magnesium pada reaktan ini menggusur ikatan lemah logam secara elektrostatik yang terletak pada bagian organik dan anorganik [8], menghasilkan 1,539 ppm zink terekstrak. Fraksi kedua berada pada kondisi larutan ph 5 yang dikarenakan pelepasan logam tercapai melalui pemutusan pecahan dari material padatan pada ph yang mendekati 5,0 [9]. Penggunaan natrium asetat dengan penyesuaian ph menjadi 5 menghasilkan 9,413 ppm zink terekstrak. Fraksi ketiga tidak memberikan hasil dikarenakan spesies zink dalam matriks limbah tidak berikatan dengan oksida besi, baik yang berasal dari semen maupun limbah itu sendiri. Fraksi keempat menghasilkan 19,937 ppm zink terekstrak dan menunjukkan persentase kadar zink yang terbanyak bila dibandingkan dengan keempat fraksi lainnya. Keadaan ini menunjukkan bahwa sebagian besar zink membentuk zink yang terikat pada sulfida. Fraksi kelima menunjukkan sisa logam zink yang tidak terekstrak pada keempat tahapan ekstraksi bertahap sebelumnya yaitu sebesar 2,622 ppm. TCLP standar. Konsentrasi logam zink yang terluluh dari matriks semen/limbah terhadap buffer natrium asetat adalah sebesar 2,264 ppm. TCLP progresif dan TCLP modifikasi. Konsentrasi logam zink terluluh pada TCLP modifikasi yaitu 22,902 ppm, 11,933 ppm, 10,972 ppm, 5

12,110 ppm, dan 11,256 ppm. Penurunan terjadi pada tahap ekstraksi ke-2, ke-3 dan ke-5 tetapi mengalami kenaikan pada ekstraksi tahap ke-4. Logam zink yang terluluh paling tinggi yaitu pada tahap pertama. Konsentrasi logam zink terluluh pada TCLP progresif yaitu 2,264 ppm, 2,007 ppm, 0,547 ppm, 0,638 ppm, dan 0,189 ppm. Penurunan terjadi pada ekstraksi tahap ke-2, ke-3 dan ke-5 tetapi mengalami kenaikan pada ekstraksi tahap ke-4. Logam zink yang terluluh paling tinggi yaitu pada tahap pertama. Total logam zink yang terluluh pada TCLP modifikasi progresif yaitu sebanyak 69,143 ppm lebih besar daripada TCLP progresif yang hanya sebesar 3,645 ppm. KESIMPULAN Analisis spektroskopi serapan atom pada sampel matriks semen/limbah fraksi ekstraksi bertahap yaitu 1,539 ppm, 9,413 ppm, tidak terdeteksi, 19,937 ppm, dan 2,622 ppm, sedangkan analisis pada TCLP standar adalah 0,264 ppm, pada kelima tahapan TCLP progresif adalah 2,264 ppm, 2,007 ppm, 0,547 ppm, 0,638 ppm, dan 0,189 ppm, hasil pada kelima tahapan TCLP modifikasi adalah 22,902 ppm, 11,933 ppm, 10,972 ppm, 12,110 ppm, dan 11,256 ppm. Kuat tekan sampel matriks semen / limbah pada penelitian ini adalah 302,0408 kg/cm 2 pada penambahan 0,0625% arang limbah bulu ayam. DAFTAR PUSTAKA 1. V. Jaspers, T. Dauwe, & R. Pinxten. (2004). The Importance of Exogenus Contamination on Heavy Metal Levels in Bird Feathers, A Field Experiment with Free Living Great Tits Parus major. J. Environment. 6: 356 360. 2. H. Ganjidoust, A. Hassani, & A. Rajabpour Ashkiki. (2009). Cement Based Solidification/Stabilization of Heavy Metal Contaminated Soils with The Objective of Achieving High Compressive Strength for the Final Matrix. Scientific Information Database (SID). 16(2): 107 115. 3. D.D.L. Chung. (2005). Dispersion of Short Fibers in Cement. J. Materials In Civil Engineering. 17(4): 379-383. 6