LAMPIRAN 1 KUISIONER. 1. Menurut anda, apakah perangkat ajar ini menarik dari segi penampilan? a. Sangat menarik b. Cukup menarik c.

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI Halaman iv vii viii xiii 9

JUDUL HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN...

I.PENDAHULUAN 1 BAB II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR GAS BERTEKANAN TINGGI

PERENCANAAN DAN EVALUASI STIMULASI PEREKAHAN HIDRAULIK METODA PILAR PROPPANT PADA SUMUR R LAPANGAN Y

PENENTUAN PANJANG REKAHAN SATU SAYAP PADA PEREKAHAN HIDROLIK TIP SCREEN OUT BESERTA ANALISIS KEEKONOMIANNYA

EVALUASI HASIL APLIKASI HYDRAULIC FRACTURING PADA RESERVOIR KARBONAT SUMUR BCN-28 DI STRUKTUR APP

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI HYDARULIC FRACTURING SUMUR ID-18, ID-25, DAN ID-29 PADA LAPANGAN A

EVALUASI KEBERHASILAN PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR R LAPANGAN X

BAB V PEMBAHASAN. yaitu sumur AN-2 dan HD-4, kedua sumur ini dilakukan treatment matrix acidizing

EVALUASI KEBERHASILAN MATRIX ACIDIZING DALAM PENINGKATAN PRODUKSI SUMUR RAMA A-02 DAN RAMA A-03 PADA LAPANGAN RAMA-A

HALAMAN PENGESAHAN...

HERMIKA DIAN LISTIANI

DESAIN PENGASAMAN MATRIKS KARBONAT PADA SUMUR X LAPANGAN Y

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2 5 Desember Makalah Profesional IATMI

Prabumulih KM 32,Indralaya, 30662, Indonesia Pertamina EP Asset 1 Field Rantau, Aceh Tamiang, Indonesia

PERENCANAAN HYDRAULIC FRACTURING PADA SUMUR MAY#37 LAPANGAN BANGKO

Renaldy Nurdwinanto, , Semester /2011 Page 1

Jl. Raya Palembang-Prabumulih Km.32 Inderalaya Sumatera Selatan, Indonesia Telp/fax. (0711) ; ABSTRAK ABSTRACT

Tinjauan Pustaka. Enhanced oil recovery adalah perolehan minyak dengan cara menginjeksikan bahanbahan yang berasal dari luar reservoir (Lake, 1989).

STUDI OPTIMASI DEASIN PEREKAHAN HIDRAULIK PADA RESERVOIR BATUAN PASIR DENGAN TENAGA DORONG AIR DARI BAWAH TUGAS AKHIR. Oleh: PRISILA ADISTY ALAMANDA

STUDI LABORATORIUM PENGARUH PENAMBAHAN LIGNOSULFONATE PADA COMPRESSIVE STRENGTH DAN THICKENING TIME PADA SEMEN PEMBORAN KELAS G

Pengembangan Resin untuk Mengatasi Kepasiran di Reservoir yang Tidak Terkonsolidasi (Unconsolidated Reservoir)

Mengatasi Kerusakan Formasi Dengan Metoda Pengasaman Yang Kompetibel Pada Sumur Minyak Dilapangan X

IATMI OPTIMASI PRODUKSI LAPISAN CONGLOMERATE DI STRUKTUR CEMARA DENGAN HYDRAULIC FRACTURING

Metodologi Penelitian. Mulai. Pembuatan model fluida reservoir. Pembuatan model reservoir

PENGARUH FRESH WATER TERHADAP PENURUNAN PERMEABILITAS ABSOLUT PADA PENJENUHAN SHALLY SAND CONSOLIDATED CORE (STUDI LABORATORIUM) SKRIPSI

Total skin factor, s d : damage skin. s c+θ : skin karena partial completion dan slanted well. s p : skin karena perforation

OPTIMASI PRODUKSI PADA LAPANGAN X DENGAN PEMODELAN PRODUKSI TERINTEGRASI

PENGARUH UKURAN BUTIR DAN PENEMPATAN PROPPANT TERHADAP OPTIMASI PEREKAHAN HIDRAULIK SUMUR MINYAK

BAB II GELOMBANG ELASTIK DAN EFEK VIBRASI

PRESSURE BUILDUP TEST ANALYSIS WITH HORNER AND STANDING METHODS TO GET PRODUCTIVITY CONDITION OF SGC-X WELL PT. PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI

STUDI LABORATORIUM PENGARUH KONSENTRASI SURFAKTAN POLIMER TERHADAP RECOVERY FACTOR DENGAN BERBAGAI SALINITAS

BAB II TEORI DASAR II.1. Model Reservoir Rekah Alam

EVALUASI CALCULATED BOTTOM HOLE TREATING PRESSURE (BHTP) PADA APLIKASI PEREKAHAN HIDROLIK DI LAPANGAN TANJUNG

ANALISA UJI DELIVERABILITAS RESERVOIR GAS BERDASARKAN DATA UJI SUMUR UNTUK OPTIMASI LAJU ALIR MAKSIMUM PADA SUMUR X LAPANGAN S PROPOSAL TUGAS AKHIR

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

PEMAKAIAN FLEX SAND DAN RCS-X DALAM UPAYA MENGATASI PROPPANT FLOWBACK DI LAPANGAN TANJUNG

BAB II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN PT PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PERENCANAAN PENGASAMAN SUMUR PADA SUMUR JRR-2 DAN JRR-4 DILAPANGAN Y

BAB IV PEMBAHASAN. Pada lapangan XY menggunakan porositas tunggal atau single porosity.

EVALUASI KEBERHASILAN STIMULASI MATRIX ACIDIZING DENGAN MENGGUNAKAN FOAM DIVERTER PADA SUMUR KTA-1 DAN KTA-2 LAPANGAN X CNOOC SES Ltd.

MODIFIKASI MINIFRACT PADA KONDISI TORTUOSITY DI SUMUR DENGAN PERMASALAHAN KERUSAKAN PERFORASI

Evaluasi Peningkatan Produksi Pada Formasi Sandstone Sumur #H Dan #P Dengan Perencanaan Stimulasi Pengasaman Matriks (Studi Kasus Lapangan Falih)

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR...

STUDI LABORATORIUM PENGUJIAN FIBER MAT SEBAGAI LOSS CIRCULATION MATERIALS DAN PENGARUHNYA TERHADAP SIFAT RHEOLOGI LUMPUR BERBAHAN DASAR MINYAK.

SIFAT FISIK TANAH DAN BATUAN. mekanika batuan dan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

APLIKASI ANALISA AFTER-CLOSURE UNTUK MENENTUKAN PERMEABILITAS DAN TEKANAN FORMASI DI LAPANGAN TANJUNG

PENGARUH KENAIKAN CASING PRESSURE TERHADAP LAJU ALIR PRODUKSI DI LAPANGAN MINYAK DURI

KAJIAN LABORATORIUM MENGENAI PENGARUH SALINITAS, PERMEABILITAS DAN KONSENTRASI SURFAKTAN TERHADAP PEROLEHAN MINYAK PADA PROSES INJEKSI SURFAKTAN

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS DENGAN ANALISIS NODAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.

HAMBATAN GESEK ALIRAN LUMPUR DALAM PIPA 1/2 DAN PIPA SPIRAL P/Di = 4,3

Pengaruh Penurunan Permeabilitas Terhadap Laju Injeksi Polimer Pada Lapangan Y

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...ii. KATA PENGANTAR...iii. HALAMAN PERSEMBAHAN...iv. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...iii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...iv. KATA PENGANTAR...v. HALAMAN PERSEMBAHAN...

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

BAB IV SIMULASI RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN APLIKASI MULTILATERAL WELL

HALAMAN PENGESAHAN...

TEKNIK LIMITED ENTRY UNTUK SIMULASI PEREKAHAN HIDRAULIK MULTI LAPISAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini, akan diuraikan latar belakang masalah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: dibandingkan lapisan lainnya, sebesar MSTB.

Digital Well Analyzer Sebagai Inovasi Pengukuran Fluid Level Untuk Mendukung Program Optimasi Produksi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN...

ISBN

Analisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing Dari Data Pressure Build Up Testing

Mampu menentukan harga kejenuhan air pada reservoir

EVALUASI PENANGGULANGAN LOST CIRCULATION PADA SUMUR M-1 DAN M-2 LAPANGAN X PHE WMO

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI (Lanjutan)

PRESSUREMETER TEST (PMT)

BAB IV VALIDASI MODEL SIMULASI DENGAN MENGGUNAKAN DATA LAPANGAN

I. PENDAHULUAN. tanggul, jalan raya, dan sebagainya. Tetapi, tidak semua tanah mampu mendukung

UPAYA PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK MENGGUNAKAN METODE CHEMICAL FLOODING DI LAPANGAN LIMAU

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISIS PERHITUNGAN PENGANGKATAN CUTTING PADA SUMUR K LAPANGAN N PT.

BAB II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN

BAB II TEORI DASAR. Di dalam ilmu kebumian, permeabilitas (biasanya bersimbol κ atau k)

Lampiran 2. Prosedur Uji Kinerja Formula Surfaktan APG untuk Enhanced Water Flooding

BAB V ANALISA SENSITIVITAS MODEL SIMULASI

Jl. Raya Palembang-Prabumulih KM.32 Indralaya Sumatera Selatan, Indonesia Telp/Fax. (0711) ;

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. Oleh : DITTO ADIANSYAH

ANALISA PRESSURE BUILD-UP TEST DENGAN MENGGUNAKAN METODE HORNER MANUAL UNTUK PENENTUAN KERUSAKAN FORMASI PADA SUMUR X LAPANGAN Y SKRIPSI

Bab II Tinjauan Pustaka

III.METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung pada bulan Februari Mei

Gambar 11. Perbandingan hasil produksi antara data lapangan dengan metode modifikasi Boberg- Lantz pada sumur ADA#22

Definisi dan Sifat Fluida

PENELITIAN SIFAT-SIFAT RHEOLOGI LUMPUR FILTRASI RENDAH PADA TEMPERATUR TINGGI

TUGAS AKHIR. Oleh: LUSY MARYANTI PASARIBU NIM :

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1)

Transkripsi:

L1 LAMPIRAN 1 KUISIONER 1. Menurut anda, apakah perangkat ajar ini menarik dari segi penampilan? a. Sangat menarik b. Cukup menarik c. Kurang menarik 2. Bagaimana penyajian materi dalam perangkat ajar ini? a. Mudah di mengerti b. Biasa saja c. Susah di mengerti 3. Bagaimana kelengkapan penyajian materi dalam perangkat ajar ini? a. Lengkap (dalam segi gambar, suara, dan animasi) b. Tidak lengkap 4. Apakah dengan adanya perangkat ajar ini, anda lebih bersemangat atau antusias dalam Proses pembelajaran? a. sangat antusias b. Biasa saja c. Kurang antusias 5. Menurut anda, apakah penggunaan perangkat ajar ini sangat membantu dalam proses pembelajaran? a. Sangat membantu b. Biasa saja c. Kurang membantu 6. Apakah menurut anda perangkat ajar ini sudah berfungsi dengan baik? a. Sangat baik b. Cukup baik c. Kurang baik

L2 LAMPIRAN 2 SOAL-SOAL 1. Dalam perencanaan suatu pekerjaan hydraulic fracturing dibutuhkan bahan pengganjal, dimana untuk menahan rekahan yang dibuat, disebut : a. Propant c. Slurry b. Pad d. Reservoir 2. Sifat batuan yang cukup penting adalah hubungan kerapuhan relative batuan terhadap tegangan, adalah : a. Strength c. Formasi b. Tension d. Compressive strength 3. Untuk mendapatkan bentuk rekahan yang panjang, baik menggunakan model rekahan : a. PKN c. PAN American b. KGD d. Model tiga dimensi 4. Yang termasuk fluida perekah berbahan dasar minyak, kecuali : a. Gel Napalm c. Minyak mentah b. Minyak suling kental d. Guar Gum 5. Polymer yang biasa untuk memecahkan rantai polymer sehingga kembali menjadi encer (kecil viskositasnya) setelah selesai penempatan propant, agar produksi aliran minyak kembali mudah untuk dilakukan, yaitu : a. Sulfate b. Delay oxidizer c. Breakers d. Viscosity Stabilizer 6. Beberapa jenis proppant yang umum digunakan sampai saat ini adalah, kecuali : a. Pasir alam c. Resin coated propant b. Surfactant d. Ceramic propant 7. Suatu perekahan kalibrasi dan lebih kecil dari perekahan yang sebenarnya disebut : a. Step rate test c. Leak-off test b. Minifrac d. Back flow test 8. Pada pekerjaan hydraulic fracturing, digunakan 4 (empat) macam fluida perekah yang mempunyai komposisi yang berbeda beda berdasarkan fungsinya, uruan yang benar adalah : a. Prepad slurry flush fluid pad b. Pad slurry flush fluid prepad c. Prepad pad slurry flush fluid d. Slurry pad prepad flush fluid

L2 9. Fluida perekah yang berfungsi untuk membuka rekahan dan membuat persiapan awal agar lubang dapat dimasuki slurry dengan propant adalah : a. Prepad c. After flush b. Slurry d. Pad 10. Tekanan yang diperkirakan untuk memecahkan formasi dan menciptakan rekahan dalam suatu pekerjaan hydraulic facturing adalah : a. Teknik Friksi d. Bottom hole Instantaneous Shut b. Propagation pressure In Pressure c. Breakdown pressure 11. Ukuran / parameter indikator yang menunjukkan ada tidaknya peningkatan produktivitas formasi adalah, kecuali : a. Factor Skin (s) c. Permeabilitas Formasi Rata b. PI Rata (Kavg) d. Teknik Statik (ps) 12. Berapa banyak injeksi yang dilakukan pada saat steprate test dengan laju yang berlainan : a. 3 kali c. 6 kali b. 4 kali d. 2 kali 13. Untuk mencegah terjadinya pengendapan paraffin di tubing bisa dengan menggunakan : a. Paraffin Inhibitor c. Polymer b. Crosslink d. Clay Stabilizers 14. Kemampuan suatu formasi untuk memproduksikan fluida yang dikandungnya pada kondisi tertentu adalah : a. IPR c. PI (Produktivitas Index) b. Porositas d. Laju Produksi 15. Bentuk ukuran propant ditentukan oleh : a. Roundness & Sphericity b. Fines & Closure Stress c. Roundness & Fines d. Brady & Closure Stress 16. Additive yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan antara cairan dengan batuan, sehingga cairan lebih mudah lewat, adalah : a. Alcohol c. Demulsifier Agent b. Surfactant d. Solvent 17. Problem yang biasa terjadi karena sumur sumur berproduksi dari lapisan yang unconsolidated (mudah runtuh), sehingga dapat mengganggu produksi sumur serta merusak peralatan produksi yaitu dengan usaha memproduksi minyak pada laju optimum tanpa terjadi problem kepasiran, yang biasa disebut : a. Screen Liner b. Gravel Pack c. Sand Free Flow Rate

L2 d. Drag Force 18. Penurunan harga barang permeabilitas disekitar sumur akibat berkurangnya konduktivitas fluida disekitar formasi, menandakan adanya / terjadinya : a. Scale b. Skin c. Formation damage d. High pressure 19. Bila diketahui formasi yang akan dilakukan pekerjaan hydraulic fracturing adalah lapisan lempung yang bila kontak dengan air mengalami swelling dapat dicegah dengan menggunakan : a. Clay Central d. Illite b. Clay Stabilizer c. Clay Agent 20. Additive yang ditambahkan kedalam fluida perekah yang berfungsi untuk mempercepat terjadinya hidrasi pada polymer yang berfungsi untuk mempetahankan range PH tertentu dimana Crosslinked agent dapat bekerja, adalah : a. Polymer b. Buffer c. Surfactant d. Crosslinked agent 21. Parameter yang dievakuasi pada saat evaluasi minifrac untuk membandingkan hasil desain minfrac dengan hasil actual di lapangan adalah : a. Step Rate Test c. Fracture Extension Press b. Leak-off Fluid d. Fracture Grandient 22. Untuk fluida perekah yang berlaku adalah fluida adalah fluida yang sifat viskositasnya dipengaruhi oleh tempratur, juga dipengaruhi oleh shear stress dan shear rate, dimana viskositas fluida akan turun dengan berkembangnya shear rate, yaitu fluida : a. Bingham plastic b. Non Newtonian c. Newtonian d. Power Law

23. Fluida yang masuk pertama kali dalam jumlah relative besar karena bertemu dengan media berpori sebelum terbentuk filter cake L1

a. Compressibility control b. Sprut c. Sprut time d. Slope L2

L2 LAMPIRAN 2 SOAL SOAL 1. Dalam perencanaan suatu pekerjaan hydraulic fracturing dibutuhkan bahan pengganjal, dimana untuk menahan rekahan yang dibuat, disebut : a. Propant c. Slurry b. Pad d. Reservoir 2. Sifat batuan yang cukup penting adalah hubungan kerapuhan relative batuan terhadap tegangan, adalah : a. Strength c. Formasi b. Tension d. Compressive strength 3. Untuk mendapatkan bentuk rekahan yang panjang, baik menggunakan model rekahan : a. PKN c. PAN American b. KGD d. Model tiga dimensi 4. Yang termasuk fluida perekah berbahan dasar minyak, kecuali : a. Gel Napalm c. Minyak mentah b. Minyak suling kental d. Guar Gum 5. Polymer yang biasa untuk memecahkan rantai polymer sehingga kembali menjadi encer (kecil viskositasnya) setelah selesai penempatan propant, agar produksi aliran minyak kembali mudah untuk dilakukan, yaitu : a. Sulfate b. Delay oxidizer c. Breakers d. Viscosity Stabilizer 6. Beberapa jenis proppant yang umum digunakan sampai saat ini adalah, kecuali : a. Pasir alam c. Resin coated propant b. Surfactant d. Ceramic propant 7. Suatu perekahan kalibrasi dan lebih kecil dari perekahan yang sebenarnya disebut : a. Step rate test c. Leak-off test b. Minifrac d. Back flow test 8. Pada pekerjaan hydraulic fracturing, digunakan 4 (empat) macam fluida perekah yang mempunyai komposisi yang berbeda beda berdasarkan fungsinya, uruan yang benar adalah : a. Prepad slurry flush fluid pad b. Pad slurry flush fluid prepad c. Prepad pad slurry flush fluid d. Slurry pad prepad flush fluid

L6 9. Fluida perekah yang berfungsi untuk membuka rekahan dan membuat persiapan awal agar lubang dapat dimasuki slurry dengan propant adalah : a. Prepad c. After flush b. Slurry d. Pad 10. Tekanan yang diperkirakan untuk memecahkan formasi dan menciptakan rekahan dalam suatu pekerjaan hydraulic facturing adalah : a. Teknik Friksi d. Bottom hole Instantaneous b. Propagation pressure Shut In Pressure c. Breakdown pressure 11. Ukuran / parameter indikator yang menunjukkan ada tidaknya peningkatan produktivitas formasi adalah, kecuali : a. Factor Skin (s) c. Permeabilitas Formasi Rata b. PI Rata (Kavg) d. Teknik Statik (ps) 12. Berapa banyak injeksi yang dilakukan pada saat steprate test dengan laju yang berlainan : a. 3 kali c. 6 kali b. 4 kali d. 2 kali 13. Untuk mencegah terjadinya pengendapan paraffin di tubing bisa dengan menggunakan : a. Paraffin Inhibitor c. Polymer b. Crosslink d. Clay Stabilizers 14. Kemampuan suatu formasi untuk memproduksikan fluida yang dikandungnya pada kondisi tertentu adalah : a. IPR c. PI (Produktivitas Index) b. Porositas d. Laju Produksi 15. Bentuk ukuran propant ditentukan oleh : a. Roundness & Sphericity b. Fines & Closure Stress c. Roundness & Fines d. Brady & Closure Stress 16. Additive yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan antara cairan dengan batuan, sehingga cairan lebih mudah lewat, adalah : a. Alcohol c. Demulsifier Agent b. Surfactant d. Solvent

L6 17. Problem yang biasa terjadi karena sumur sumur berproduksi dari lapisan yang unconsolidated (mudah runtuh), sehingga dapat mengganggu produksi sumur serta merusak peralatan produksi yaitu dengan usaha memproduksi minyak pada laju optimum tanpa terjadi problem kepasiran, yang biasa disebut : a. Screen Liner b. Gravel Pack c. Sand Free Flow Rate d. Drag Force 18. Penurunan harga barang permeabilitas disekitar sumur akibat berkurangnya konduktivitas fluida disekitar formasi, menandakan adanya / terjadinya : a. Scale b. Skin c. Formation damage d. High pressure 19. Bila diketahui formasi yang akan dilakukan pekerjaan hydraulic fracturing adalah lapisan lempung yang bila kontak dengan air mengalami swelling dapat dicegah dengan menggunakan : a. Clay Central d. Illite b. Clay Stabilizer c. Clay Agent 20. Additive yang ditambahkan kedalam fluida perekah yang berfungsi untuk mempercepat terjadinya hidrasi pada polymer yang berfungsi untuk mempetahankan range PH tertentu dimana Crosslinked agent dapat bekerja, adalah : a. Polymer b. Buffer c. Surfactant d. Crosslinked agent 21. Parameter yang dievakuasi pada saat evaluasi minifrac untuk membandingkan hasil desain minfrac dengan hasil actual di lapangan adalah : a. Step Rate Test c. Fracture Extension Press b. Leak-off Fluid d. Fracture Grandient 22. Untuk fluida perekah yang berlaku adalah fluida adalah fluida yang sifat viskositasnya dipengaruhi oleh tempratur, juga dipengaruhi oleh shear stress dan shear rate, dimana viskositas fluida akan turun dengan berkembangnya shear rate, yaitu fluida : a. Bingham plastic d. Power Law b. Non Newtonian c. Newtonian

L6 23. Fluida yang masuk pertama kali dalam jumlah relative besar karena bertemu dengan media berpori sebelum terbentuk filter cake a. Compressibility control c. Sprut time b. Sprut d. Slope 24. Secara umum specific gravity propant adalah : a. 0 1 b. 2 10 c. 2,65 2,7 d. 3,2 4 25. Formasi batuan yang cocok untuk di Hydraulic Fracturing dimana batuanya tidak kompak atau tegang untuk menutup rekahan sangat tinggi dan membutuhkan rekahan yang panjang, formasi yang cocok yaitu : a. Batupasir b. Batugamping c. Batu konglomerat d. Batu kali