HUKUM PERDATA TENTANG ORANG DAN BENDA. Kernel for Word to PDF Demo. Kernel for Word to PDF Demo. Kernel for Word to PDF Demo

dokumen-dokumen yang mirip
Prof. Dr. I Ketut Oka Setiawan, SH. MH. CN. HUKUM PERDATA MENGENAI ORANG DAN KEBENDAAN. Edisi Revisi

Prof. Dr. I Ketut Oka Setiawan, SH. MH. SpN. HUKUM PERDATA MENGENAI ORANG DAN KEBENDAAN

HUKUM WARIS. Hukum Keluarga dan Waris ISTILAH

HUKUM KELUARGA ANAK RAHMAD HENDRA FAKULTAS HUKUM UNRI

HUKUM WARIS PERDATA BARAT

SISTEMATIKAN HUKUM PERDATA. Andri Budi Santosa, Drh, MBA

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Pendapat Umum, yang dimaksud dengan Hukum adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam fase kehidupan manusia terdapat tiga peristiwa penting yaitu, kelahiran,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Mewaris adalah menggantikan hak dan kewajiban seseorang yang

PENERAPAN LEGITIME FORTIE (BAGIAN MUTLAK) DALAM PEMBAGIAN WARISAN MENURUT KUH PERDATA. SULIH RUDITO / D

STATUS PERKAWINAN INTERNASIONAL DAN PERJANJIAN PERKAWINAN. (Analisis Kasus WNI Yang Menikah Dengan Warga Negara Prancis di Jepang)

BAB I PENDAHULUAN. menurut Mr.A.Pitlo adalah rangkaian ketentuan-ketentuan, dimana,

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia saat ini masih terdapat beraneka sistem hukum

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1974 (1/1974) Tanggal: 2 JANUARI 1974 (JAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Aristoteles manusia adalah zoon politicon atau makhluk sosial.

HUKUM PERDATA ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

FH UNIVERSITAS BRAWIJAYA

SISTIM HUKUM INDONESIA POKOK BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. etnis,suku, agama dan golongan. Sebagai salah satu negara terbesar di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan akhir dari perjalanan kehidupan seorang manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu kejadian penting dalam suatu masyarakat tertentu, ketika seorang anggota dari

BAB II PERKAWINAN DAN PUTUSNYA PERKAWINAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

Seorang pria yang telah 18 tahun dan wanita yang telah 15 tahun boleh

BAB V PENUTUP. dengan membuat Permohonan penetapan kepada Pengadilan Negeri. Surabaya yang isinya menyatakan bahwa benar telah didaftarkannya

AKIBAT HUKUM PENGHIBAHAN SELURUH HARTA WARISAN OLEH PEWARIS SEHINGGA MELANGGAR LEGITIME PORTIE

BAB I PENDAHULUAN. dan lain sebagainya. Hikmahnya ialah supaya manusia itu hidup

BAB II TINJAUAN UMUM. rakyat bukan dalam pengertian di jalankan oleh rakyat. 1

A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM WARIS BW STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : HKT 4013 JUMLAH SKS

TINJAUAN YURIDIS DAMPAK PERKAWINAN BAWAH TANGAN BAGI PEREMPUAN OLEH RIKA LESTARI, SH., M.HUM 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling ketergantungan antara manusia yang satu dengan manusia yang

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

KONTRAK PERKULIAHAN A. MANFAAT MATA KULIAH

BAB III MACAM-MACAM HAK ATAS TANAH. yang mutlak, tak terbatas dan tidak dapat diganggu gugat. Turun temurun dan dapat beralih.

I. PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dalam perjalanan di dunia mengalami 3 peristiwa yang

RENCANA PEMBELAJARAN (RP) Pertemuan ke 1

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan yang ada di negara kita menganut asas monogami. Seorang pria

Waris Menurut BW Bab I Pendahuluan

Psl. 119 BW jo. Psl. 124 BW

Perbandingan Hukum Orang di Belanda dan Indonesia.

Pengantar Ilmu Hukum. Disampaikan oleh : Fully Handayani R, SH,M.Kn

Kedewasaan adalah mereka yang telah berumur genap 21 tahun atau telah melakukan perkawinan sah atau bagi mereka yang memperoleh perlunakan (handlichti

BAB II SUBJEK DAN OBJEK HUKUM PERDATA

BAB I. Persada, 1993), hal Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, cet.17, (Jakarta:Raja Grafindo

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR : 03 TAHUN 2006 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya dalam bidang harta kekayaan menjadi pendorong tumbuh dan

BAB III AKIBAT HUKUM TERHADAP STATUS ANAK DAN HARTA BENDA PERKAWINAN DALAM PERKAWINAN YANG DIBATALKAN

BAB III HIBAH DALAM DALAM PASAL 1688 KUH PERDATA. A. Sekilas tentang Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARISAN

BAB I PENDAHULUAN. Belanda, meskipun saat ini penggolongan penduduk telah dihapus semenjak adanya

Pertemuan ke-5 HAK-HAK PENGUASAAN ATAS TANAH. Dosen: Dr. Suryanti T. Arief, SH., MKn., MBA

Lex Privatum Vol. V/No. 5/Jul/2017

RUMUSAN HASIL RAPAT PLENO KAMAR AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 03 S/D 05 MEI

FUNGSI PERJANJIAN KAWIN TERHADAP PERKAWINAN MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG BALAI HARTA PENINGGALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. orang lain berkewajiban untuk menghormati dan tidak mengganggunya dan

TINJAUAN YURIDIS ANAK DILUAR NIKAH DALAM MENDAPATKAN WARISAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan penjelasan-penjelasan pada bab sebelumnya, maka. dapat disimpulkan bahwa:

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

SEMINAR SEHARI PRAKTIK PERKAWINAN BEDA AGAMA DALAM MASYARAKAT INDONESIA

UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN


BAB I PENDAHULUAN. Komanditer atau sering disebut dengan CV (Commanditaire. pelepas uang (Geldschieter), dan diatur dalam Kitab Undang-Undang

SUAMI DAN ISTERI SEBAGAI PENDIRI C.V. P.T.

AKIBAT PERKAWINAN & PUTUSNYA PERKAWINAN

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan perbuatan hukum. Peristiwa hukum pada hekekatnya adalah

PERKEMBANGAN HUKUM PERDATA TENTANG ORANG DAN HUKUM J= LUAR A. 7{.MtJj No. Klass.. f\fo _ Tgl. Hadiah/Bef;

HUKUM PERDATA H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat mencegah permasalahan mengenai harta warisan tersebut, hukum

Block Book. Penyusun: MKK : MI007. ADIWATI. SH.MH AA. SRI INDRAWATI. SH.MH.

BAB IV HUKUM KELUARGA

REKAPITULASI TRIWULAN DATA KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

KLASIFIKASI PERJANJIAN KELOMPOK I DWI AYU RACHMAWATI (01) ( )

RAHMAD HENDRA FAKULTAS HUKUM UNRI

JUMLAH PENDUDUK W N I KETERANGAN

JUMLAH PENDUDUK W N I KETERANGAN

BUPATI INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU

Ditulis oleh Administrator Kamis, 07 Oktober :57 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 28 Oktober :12

BAB III IMPLIKASI HAK KEWARISAN ATAS PENGAKUAN ANAK LUAR

TINJAUAN HUKUM SURAT WASIAT MENURUT HUKUM PERDATA M. WIJAYA. S / D

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, suami istri memikul suatu tanggung jawab dan kewajiban.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA. Perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Perkawinan

TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN ANAK DAN ORANG TUA DILIHAT DARI UNDANG UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhan Yang Maha Esa. 5 Dalam perspektif

Judul buku: Kebatalan dan pembatalan akta notaris. Pengarang: Dr. Habib Adjie, S.H., M.Hum. Editor: Aep Gunarsa

BAB I PENDAHULUAN. seorang diri. Manusia yang merupakan mahluk sosial diciptakan oleh Tuhan

Pengantar Hukum Indonesia

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

HUKUM PERDATA DALAM PERSPEKTIF BW

REKAPITULASI TRIWULAN DATA KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 7 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah ada sejak dahulu yaitu hukum Waris Adat, Hukum Waris Islam, dan hukum Waris Kitab Undang-undang Hukum Perdata.

BAB I PENDAHULUAN. bersifat internasional antar warga negara yang berbeda dan tidak menutup

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM PERDATA

JUMLAH PENDUDUK W N I

JUMLAH PENDUDUK W N I KETERANGAN

PERKEMBANGAN HOKUM PERDATA TENTANG BENDA DAN HOKUM PERIKATAN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

Transkripsi:

PROF. DR. I KETUT OKA Kernel SETIAWAN, for Word SH. MH. to PDF CN. Demo HUKUM PERDATA TENTANG ORANG DAN BENDA Edisi Revisi

HUKUM PERDATA TENTANG ORANG DAN BENDA PROF. DR. I KETUT OKA SETIAWAN, SH. MH. CN. PENERBIT FH UTAMA JAKARTA Daftar Isi i

Copyright 2011 HUKUM PERDATA TENTANG ORANG Kernel DAN BENDA for Word to PDF Demo Penulis : Prof. Dr. I Ketut Oka Setiawan, SH. MH. CN Hak cipta dilindungi undang-undang dilarang mengutip, memperbanyak dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit Jakarta Indonesia ISBN : 978-602-98993-1-3 ii Hukum Perdata Tentang Orang dan Benda

PRAKATA Buku ini semula merupakan materi mata kuliah Hukum Perdata di Perguruan Tinggi (khususnya Fakultas Hukum/ Sekolah Tinggi Ilmu Hukum) dan telah berulang kali diterbitkan oleh Penulis dalam bentuk Diktat di berbagai Fakultas Hukum Swasta Jakarta. Pada dasarnya Hukum Perdata itu adalah Hukum yang mengatur kepentingan antara warga Negara perseorangan yang satu dengan warga Negara perseorangan yang lain. Hukum Perdata ini ada yang tertulis dan ada juga yang tidak tertulis. Hukum Perdata yang tidak tertulis disebut Hukum Adat, sedangkan yang tertulis disebut Hukum Perdata yang diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerd). Dari dua macam hukum ini yang akan dibahas dalam buku ini adalah Hukum Perdata yang tertulis yang sumber utamanya dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata disingkat dengan KUHPerd dan dipelajari di Perguruan Tinggi dengan sebutan nama mata kuliah Hukum Perdata. Karena sumber utamanya adalah KUHPerd yang meliputi Buku 1 tentang Orang, Buku II tentang Benda, Buku III tentang Perikatan dan Buku IV tentang Pembuktian dan Kedaluarsa, maka dalam Buku ini yang akan dibahas adalah materi Buku I dan Buku II dengan nama Hukum Perdata tentang Orang dan Benda. Dikatakan bersumber utama, karena beberapa sumber dalam kedua buku itu ada yang sudah dinyatakan tidak berlaku lagi. Karena itu penulis umumnya tidak membahas akan tetapi digantikan bahasannya dengan peraturan perundang-undangan yang menggantikan itu, seperti tentang Perkawinan di gantikan dengan Undang-undang No. 1 Tahun 1974 Daftar Prakata Isi iii

tentang Perkawinan, akan disebut juga Undang-undang Perkawinan (UUP). Bila ada juga materi yang sudah tidak berlaku lagi dibahas, hal itu dimaksudkan sebagai ilmu untuk ilmu bagi mahasiswa atau pihak lain, atau sebagai perbandingan untuk mempermudah dan memperjelas bahasan. Karena sejak dikeluarkan Undang-undang No. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Indonesia, yang tidak lagi ada golongan penduduk di Indonesia maka berlakunya KUHPerd bagi seluruh WNI tanpa penaklukan diri (Onderwerver) lagi bagi WNI (dahulu) golongan Timur Asing Non Tionghoa dan Bumi Putera. Ini berarti urgensi ulasan atau bahasan materi KUHPerd menjadi lebih penting lagi dan berlakunya menjadi lebih luas. Karena keterbatasan waktu, bahasan KUHPerd dalam buku ini tidak menyeluruh (tentang orang dan tentang benda saja), sedangkan bagian materi buku III tentang Perikatan (dalam kurikulum juga disebut Hukum Perikatan) penulis akan bahas dalam kesempatan berikut dengan judul Hukum Perdata tentang Perikatan. Karena buku ini tergolong buku teks ajar, maka perlu diingatkan prasyarat untuk lebih mudah memahaminya, maka mereka lebih dahulu harus mengikuti mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum (PH) dan Pengantar Hukum Indonesia (PHI). Penulis senantiasa sadar akan pentingnya slogan Tiada Gading yang Tak Retak, karena itu penulis terbuka terhadap kritik yang bersifat membangun agar dapat dijadikan masukan untuk menyempurnakan. ϖ Penulis iv Hukum Perdata Tentang Orang dan Benda

PRAKATA (Edisi Revisi) Buku ini merupakan revisi atas bagian-bagian tertentu dari buku penulis yang berjudul Hukum Perdata Tentang Orang dan Benda. Revisi yang dimaksud berupa perbaikan kesalahan atas pengetikan istilah-istilah, tambahan penjelas an substansi bahasan, beberapa pengungkapan penjelasan dalam bentuk gambar/bagan. Selain itu, revisi juga dilakukan yaitu perubahan ukuran buku menjadi 14,8 x 21 cm, tanpa indek dan lampiran, tetapi dilengkapi dengan glosarium. Penyusun Daftar Prakata Isi v

DAFTAR ISI PRAKATA... i PRAKATA (Edisi Revisi)... v DAFTAR ISI... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 vi A. Pengertian Hukum Perdata... 1 B. Pembedaan Hukum Perdata... 4 1. Hukum Perdata dan Hukum Publik... 4 2. Hukum Perdata Materiil dan Hukum Perdata Formil...... 5 3. Hukum Perdata dalam Arti Sempit dan dalam Arti Luas...... 7 C. Sejarah Hukum Perdata... 7 D. Keadaan Hukum Perdata Indonesia... 9 1. Masa Pemerintahan Hindia Belanda... 9 2. Masa Pemerintahan Jepang... 14 3. Setelah Kemerdekaan... 14 E. Kedudukan BW Setelah Kemerdekaan... 16 1. Pendapat Sarjana... 16 2. Menurut SEMA-RI No. 3 Tahun 1963... 18 F. Sistematika Hukum Perdata... 20 1. Menurut Ilmu Pengetahuan... 20 2. Menurut KUHPerd... 21 G. Kritik Sistematika KUHPerd... 25 1. Tentang Hukum Waris... 25 2. Tentang Hukum Pembuktian... 26 3. Tentang Kedaluarsa... 28 Hukum Perdata Tentang Orang dan Benda

BAB II HUKUM ORANG... 30 A. Subjek Hukum Orang (Personanrecht)... 34 B. Subjek Hukum Badan Hukum (Rechtspersoon)... 34 1. Pengertian... 34 2. Teori tentang Badan Hukum... 36 C. Kecakapan Bertindak dalam Hukum... 38 1. Kemampuan Berbuat... 38 2. Berhak Berbuat... 39 D. Domisili/Tempat Tinggal... 39 1. Tempat Tinggal Umum... 40 2. Tempat Tinggal Khusus... 42 E. Catatan Sipil... 44 1. Pengertian... 44 2. Peristiwa Hukum yang Dicatat... 45 3. Syarat Pencatatan... 46 4. Manfaat Akta Catatan Sipil... 47 5. Dasar Hukum Catatan Sipil... 49 F. Nama dan Kewarganegaraan... 50 1. Nama... 50 2. Kewarganegaraan... 51 BAB III HUKUM PERKAWINAN... 53 A. Arti Perkawinan... 53 B. Tujuan Perkawinan... 56 C. Syarat Perkawinan... 58 1. Syarat Materiil... 58 a. Syarat Materiil Umum... 58 b. Syarat Materiil Khusus... 60 2. Syarat Formil... 61 D. Harta Kekayaan... 63 Daftar Isi vii

E. Perjanjian Kawin... 66 F. Perkawinan Campuran... 68 G. Akibat Perkawinan... 72 1. Hubungan Hukum Antara Suami dan Isteri.... 73 2. Hubungan Hukum Antara Orang tua dan Anak...... 74 H. Pencegahan dan Pembatalan Perkawinan... 74 1. Pencegahan Perkawinan... 74 2. Pembatalan Perkawinan... 75 I. Putusnya Perkawinan... 77 1. Pengertian dan Alasan Perceraian... 77 2. Tata Cara Perceraian... 79 3. Akibat Perceraian... 80 J. Perpisahan Meja dan Tempat Tidur... 81 BAB IV HUKUM KELUARGA... 85 A. Keluarga dan Hubungan Darah... 85 1. Keluarga... 85 2. Hubungan Darah... 86 3. Manfaat Hubungan Darah... 91 B. Kedudukan Anak... 92 1. Menurut KUHPerd... 92 a. Anak Sah... 92 b. Anak Luar Nikah (Anak Alam)... 95 c. Pengakuan Anak Alam... 96 d. Pengesahan (Wettiging) Anak... 99 2. Menurut UUP... 101 C. Kekuasaan Orang Tua... 102 1. Prinsip Kekuasaan Orang Tua Menurut KUHPerd... 102 viii Hukum Perdata Tentang Orang dan Benda

2. Kekuasaan Orang Tua Meliputi Pribadi dan Harta Anak... 103 3. Berakhirnya Kekuasaan Orang Tua... 104 4. Pembebasan Kekuasaan Orang Tua... 104 5. Pemecatan Kekuasaan Orang Tua... 104 6. Kewajiban yang Timbal Balik untuk Memelihara Orang Tua dan Anak... 105 7. Menurut UUP... 106 D. Perwalian... 107 1. Menurut UUP... 107 2. Menurut KUHPerd... 108 E. Pendewasaan (Handlichting)... 110 1. Pengertian... 110 2. Macam-macam Pendewasaan... 110 F. Pengampuan (Curatele)... 112 G. Keadaan Tak Hadir (Afwezig)... 115 1. Pengambilan Tindakan Sementara... 115 2. Masa Mungkin Telah Meninggal... 116 3. Masa Pewarisan Defenitif... 117 BAB V HUKUM BENDA... 118 A. Hukum Benda pada Umumnya... 118 1. Kedudukan dan Sistem KUHPerd... 118 a. Kedudukan Buku II KUHPerd... 118 b. Sistem Buku II KUHPerd... 121 2. Pengertian Benda... 122 3. Macam-macam Benda... 123 B. Hak Kebendaan... 126 1. Pengertian Hak Kebendaan... 126 2. Macam-macam Hak Kebendaan... 128 Daftar Isi ix

3. Previlege... 129 4. Hak Retensi... 136 C. Azas-azas Hak Kebendaan... 136 D. Kedudukan Berkuasa (Bezit)... 138 1. Pengertian Bezit... 138 2. Fungsi Bezit... 139 3. Macam-macam Bezit... 140 4. Cara Memperoleh Bezit... 141 5. Bezit terhadap Benda Bergerak... 141 6. Pertukaran Bezit... 144 7. Gugat dari Bezit... 144 BAB VI HAK MILIK (EIGENDOM)...... 146 A. Pengertian Hak Milik... 146 B. Pembatasan Hak Milik... 149 1. Menurut Undang-Undang... 149 2. Penyalahgunaan hak (misbriuk van recht). 150 C. Ciri-ciri Hak Milik... 152 D. Cara Memperoleh Hak Milik Menurut Pasal 584 KUHPerd... 152 E. Cara Memperoleh Hak Milik di Luar Pasal 584 KUHPerd... 155 F. Hak Memungut Hasil... 157 G. Hukum Tetangga... 158 H. Pand dan Hak Tanggungan... 160 1. Pengantar... 160 2. Pand (Gadai)... 167 3. Hipotik (Hak Kernel Tanggungan) for... Word to PDF 169 Demo I. Perbedaan Pand dan Hak Tanggungan... 175 x Hukum Perdata Tentang Orang dan Benda

BAB VII HUKUM WARIS... 176 A. Ketentuan Umum... 176 1. Pengantar... 176 2. Terbukanya Warisan... 177 3. Tak Patut Mewaris (Onwaardig)... 179 B. Derajat, Tanda Gambar dan Bagan... 181 1. Derajat... 181 2. Tanda gambar... 181 3. Bagan... 183 C. Golongan Ahli Waris... 183 D. Cara Mewaris... 187 1. Menurut undang-undang (ab intestato)... 187 2. Anak Luar Kawin... 188 3. Menurut Wasiat... 190 BAB VIII PEMBAGIAN WARISAN... 193 A. Bagian Menurut Undang-Undang... 193 1. Golongan I... 193 2. Golongan II... 198 3. Golongan III... 204 B. Bagian Anak Luar Kawin... 204 C. Bagian Menurut Wasiat... 208 1. Pengantar... 208 2. Akibat Wasiat... 209 a. Bagian Mutlak (Legitieme Portie)... 210 b. Pemecatan sebagai Ahli Waris (Onterfd)... 215 c. Bagian Bebas... 217 d. Pengurangan/Pemotongan (Inkorting)... 219 DAFTAR PUSTAKA... 224 GLOSARIUM... 227 ϖ Daftar Isi xi

I Ketut Oka Setiawan, pria kelahiran Bali tahun 1954, mendapat gelar Sarjana Hukum di UNKRIS Jakarta tahun 1985. Kemudian melanjutkan pendidikan pada Program Studi Pascasarjana di Universitas Indonesia, tahun 1994 lulus pendidikan Spesialis Notariat & Pertanahan dan Magister Hukum, tahun 2002 lulus pendidikan S3 (Doktor) Ilmu Hukum. Tahun 2004 dikukuhkan menjadi Guru Besar Hukum Perdata. Tahun 1978-2002 sebagai PNS Departemen Perdagangan RI dan tahun 2002-kini pindah ke Kopertis Wilayah III Kemendiknas RI sebagai dosen PNS Dpk pada Utama Jakarta. Pernah sebagai dosen penguji Ujian Negara Cicilan bagi Mahasiswa Ilmu Hukum Kopertis III, sebagai Tentor di kalangan mahasiswa Notariat UI dan pernah sebagai Ketua Program Studi S2 Ilmu Hukum Utama Jakarta. ϖ xii Hukum Perdata Tentang ISBN Orang : dan 978-602-98993-1-3 Benda