BAB I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. masyarakat. Peltzer dan Pengpid (2012) melaporkan hasil survey Global School

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. bermata pencaharian di bidang pertanian. Sektor perkebunan merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tubuh baik pada kondisi diam maupun bergerak (Depkes,1996). Klasifikasi

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan generasi muda yang memiliki potensi untuk. meneruskan cita-cita perjuangan bangsa yang sedang tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. olahraga lari sekian ratus meter, sepak bola, voli, badminton, lompat jauh,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LATIHAN FLEKIBILITAS

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

BAB 1 PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit yang berkaitan dengan faktor penuaanpun meningkat, seiring

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan gerak insani (human movement)

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

Disusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

I. PENDAHULUAN. Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan sehari-hari. Menurut World Health Organization (WHO)

perkembangan olahraga itu bersifat dinamis, seiring dengan perkembangan yang digemari oleh masyarakat umum yaitu badminton.

Lampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POSISI KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG BAWAH PADA PEKERJA PEMELIHARAAN TERNAK BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada peningkatan usia harapan hidup di Indonesia. Lansia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. rasa kebanggaan terhadap negara melalui capaian prestasi olahraga itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

ISSN Oleh: I Kadek Happy Kardiawan Dosen Jurusan PKO FOK Undiksha ABSTRAK

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan musculoskeletal yang

I Pt. Adi Gunawan*, I.A.Kd. Arisanthi Dewi **, Ngurah Adi Santika***

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Bekerja sebagai tenaga kesehatan merupakan suatu profesi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. terpadu, full day school atau boarding school. Padatnya jam belajar yang ditawarkan

PERSETUJUAN DAN KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Jenis Kelamin. Alamat

BAB I PENDAHULUAN. setengah miliar mengalami obesitas. 1. meningkat pada negara-negara maju, tetapi juga di negara-negara

Hal ini sesuai dengan Permenkes No.80 tahun 2013 tentang penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dilihat dengan membagi aktivitas olahraga berdasarkan tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluhan muskuloskeletal adalah kerusakan pada bagian-bagian otot

BAB I PENDAHULUAN. agar tidak kemasukan bola dari regu lawan dengan aturan-aturan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia sebagai alat pergerakan yang membantu manusia untuk

BAB 1 : PENDAHULUAN. unsur penunjang keberhasilan pembangunan nasional. Ratusan tenaga kerja

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

BAB 1 PENDAHULUAN. menghilangkan kesempatan atlet profesional mendapatkan sumber. olahraga non-kontak yang memerlukan lompatan, perubahan cepat dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Keluhan yang sering dijumpai pada pekerja biasanya adalah musculosceletal

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESES PENELITIAN. dilemparkan lurus ke belakang sehingga tubuh kelihatan lurus seperti sikap tubuh

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran operasional secara penuh. Sebagai suatu lingkungan kerja yang. Fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Rumah Sakit telah

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai barometer kemajuan dan alat ukur cita cita manusia. Juga

BAB I PENDAHULUAN. modern yang memahami betul akan pentingnya kesehatan dalam. menunjang berbagai aktivitas dan penampilan (performance) mereka.

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi yang memudahkan semua kegiatan, seperti diciptakannya remote control,

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan menjadi sekitar 11,34%. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal

BAB I PENDAHULUAN. merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization,2007 sekitar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan yang terjadi dalam bidang kesehatan, meningkatnya kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1 UU Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja) (Kuswana,W.S, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian sehat menurut UU Kesehatan No. 36 tahun 2009, Bab 1 Pasal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dimanapun selalu ada risiko terkena penyakit akibat kerja, baik didarat, laut,

BAB I PENDAHULUAN. permanen dalam bekerja. Pada tahun 2010 World Health Organization

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Zaman sekarang, hampir semua profesi pekerjaan memiliki risiko

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa data yang tersedia menurut World Health Organization (2010),

BAB I PENDAHULUAN. dengan peraturan yang terdapat di masing-masing perguruan tinggi. Di

PERSETUJUAN DAN KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Jenis Kelamin. Alamat

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

BAB I PENDAHULUAN. pegal yang terjadi di daerah pinggang bawah. Nyeri pinggang bawah bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. sekedar jalan-jalan atau refreshing, hobi dan sebagainya. Dalam melakukan

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu olah raga yang berbentuk kompetitif adalah lompat jauh.

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki besar derajat kebebasan. Posisi ini bekerja mempromosikan

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB III METODE PENELITIAN. jam belajar siswa SMP Santa Maria kelas VII, sesuai dengan dikeluarkannya surat

BAHAN AJAR 10 SAKIT PINGGANG BAGIAN BAWAH

MUSCULOSKELETAL DISORDERS. dr.fauziah Elytha,MSc

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tersebut. Risiko-risiko tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit. Penyakit akibat kerja (PAK) adalah penyakit

Abstract. Keywords : Squat Jump Exercise, Step Up and Leg Muscle Strength

Transkripsi:

BAB I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang World Health Organization (WHO) (2008) melaporkan masalah cedera anak dan remaja di bawah umur 18 tahun merupakan masalah kesehatan utama di masyarakat. Peltzer dan Pengpid (2012) melaporkan hasil survey Global School based Health Survey (GSHS) tahun 2007-2008 pada pelajar umur 13-15 tahun di 4 negara Asia yaitu Indonesia, Myanmar, Srilanka dan Thailand. Dari 9333 pelajar yang mengalami cedera terdapat rata-rata 42,2% mengalami cedera serius. Tiga persentasi data terbesar disebabkan oleh jatuh (14,6%), olahraga (9,9%) dan kecelakaan berkendaraan (6,1%). Cedera didefinisikan sebagai terjadinya kerusakan jaringan tubuh yang menimbulkan tanda sehingga dapat dilihat dan dirasakan (Prentice, 2011). Cedera olahraga merupakan penyebab utama terjadinya cedera pada remaja yang membutuhkan tindakan medis. Pusat kesehatan Prancis mencatat kejadian cedera saat berolahraga mencapai 11% dari jumlah keseluruhan. Persentasi terbanyak terjadi pada olahraga bola kaki, bola tangan dan bola basket (Yde et al., 1990). McKeon et al. (2009) menyatakan cedera pada saat olahraga paling banyak terjadi pada tungkai bawah. Selanjutnya dilaporkan bahwa kejadian cedera pada remaja usia 15 dan 16 tahun lebih banyak daripada anak-anak. Potensi cedera pada pelajaran pendidikan jasmani di sekolah cukup tinggi/ sering tejadi. Carmeli et al. (2003) mendefinisikan cedera selama pelajaran pendidikan jasmani di sekolah adalah cedera yang terjadi mengakibatkan perlu 1

2 pertolongan medis sederhana atau sampai dirawat di rumah sakit selama pelajaran intrakurikuler pendidikan jasmani di sekolah. Pelajaran pendidikan jasmani intrakurikuler tersebut dapat menyebabkan cedera 2 kali lebih banyak dibandingkan olahraga ekstrakurikuler (Emery et al., 2005; Carmeli et al., 2003). Olahraga basket merupakan salah satu materi pembelajaran yang harus disampaikan di sekolah terutama tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada kurikulum pendidikan jasmani (Depdiknas, 2006). Kejadian cedera pada olahraga basket memiliki peringkat ketiga setelah bola kaki dan bola tangan. Pada bola basket lokasi cedera terjadi pada jari (43%), pergelangan kaki (33%), kaki (5%), lutut (5%) dan yang lain (14%). Terjadinya cedera dapat disebabkan oleh: mendarat (45% mendarat di kaki pemain lain dan 50% di lantai), memutar tajam atau berbelok (30%), tabrakan dengan peserta lain (10%), jatuh (5%), tiba- tiba berhenti (2,5%) (Burnham et al., 2010). Carmeli et al. (2003) melaporkan bahwa 25% dari semua cedera olahraga dapat dicegah melalui usaha pencegahan. Program latihan keseimbangan yang digunakan pada pelajaran pendidikan jasmani terbukti dapat mengurangi postural sway, meningkatkan kekuatan otot dan mengurangi risiko cedera olahraga terutama cedera tungkai bawah yaitu pada pergelangan kaki dan lutut (Verhagen et al., 2005; Granacher et al., 2010; Anderson dan Behm, 2005; Gruber et al., 2007). Page (2006) menuliskan dasar-dasar pendekatan program latihan keseimbangan yang pertama kali dikembangkan oleh DR. Vladimir Janda, seorang ahli psikiatri dan neurologi berasal dari Republik Ceko. Program latihan

3 keseimbangan ini telah divalidasi dan dipublikasi pada beberapa penelitian sebelumnya, terdiri dari 5 fase yang dilakukan selama 5 minggu. Fase I-IV disebut sebagai fase latihan (exercise) dan fase V disebut sebagi fase pemeliharaan (maintenance). International Association for the Study of Pain tahun 1979 memberikan definisi tentang nyeri yaitu pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan (Merskey, 1991). Studi pendahuluan telah dilakukan oleh penulis pada 100 orang pelajar SMP Neger 15 Medan. Berdasarkan studi tersebut, hasil keluhan muskuloskeletal yang diukur menggunakan The Corlet and Bishop Body Part Discomfort Scale menunjukkan bahwa lokasi nyeri terbanyak dirasakan pada betis kanan (47%), bahu kanan (36%), betis kiri (30%), paha kanan (25%), perut (24%), paha kiri (20 %). Lebih lanjut didapatkan derajat nyeri pada 6 lokasi yang terbanyak persentasinya secara berurutan sebagai berikut yaitu 29,3% derajat II artinya nyeri yang dirasakan ada tetapi dapat diabaikan, 27,1% derajat III artinya nyeri membuat rasa tidak nyaman dalam beraktivitas/ bekerja dan sulit berkonsentrasi, 24,4% derajat I artinya nyeri yang dirasakan sangat sedikit/ minimal, 13,5% derajat IV artinya nyeri mengakibatkan tidak nyaman beraktivitas/ bekerja tetapi juga dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan, minum, mandi, 5,4% derajat V nyeri membuat tidak mampu bekerja/ beraktivitas tetapi juga tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan, minum, mandi sehingga perlu bantuan orang lain.

4 I.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diketahui bahwa pelajar SMP memiliki risiko cedera pada saat pelajaran pendidikan jasmani. Oleh sebab itu upaya pencegahan cedera dapat dilakukan untuk perbaikan keseimbangan di kalangan remaja/ pelajar SMP dengan melaksanakan latihan keseimbangan. Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian yaitu apakah latihan keseimbangan metode Vladimir Janda dapat mengurangi risiko cedera olahraga basket pelajar SMP? Dan dirumuskan submasalah sebagai berikut: 1. Apakah latihan keseimbangan metode Vladimir Janda dapat mengurangi postural sway pelajar SMP? 2. Apakah latihan keseimbangan metode Vladimir Janda dapat meningkatkan kekuatan otot pelajar SMP? 3. Apakah latihan keseimbangan metode Vladimir Janda dapat meningkatkan loncatan tegak pelajar SMP? 4. Apakah latihan keseimbangan metode Vladimir Janda dapat menurunkan keluhan muskuloskeletal pelajar SMP? I.3 Tujuan Penelitian I.3.1 Tujuan umum Mengetahui pengaruh latihan keseimbangan metode Vladimir Janda terhadap risiko cedera olahraga basket pelajar SMP.

5 I.3.2 Tujuan khusus 1. Mengetahui pemberian latihan keseimbangan metode Vladimir Janda dapat mengurangi postural sway pelajar SMP. 2. Mengetahui pemberian latihan keseimbangan metode Vladimir Janda dapat meningkatkan kekuatan otot pelajar SMP. 3. Mengetahui pemberian latihan keseimbangan metode Vladimir Janda dapat meningkatkan loncatan tegak pelajar SMP. 4. Mengetahui pemberian latihan keseimbangan metode Vladimir Janda dapat menurunkan keluhan muskuloskeletal pelajar SMP. I.4 Keaslian Penelitian Berikut ini adalah beberapa penelitian sejenis yang telah dipublikasi: Kurnianingsih (2013) meneliti pengaruh Otago Exercise Programme terhadap lansia usia 60-75 tahun. Penelitian dilaksanakan selama 8 minggu dengan variabel yang diteliti yaitu kekuatan otot, rentang gerak sendi dan keseimbangan. Tomamitsu et al. (2013) melakukan penelitian dengan membandingkan body sway (goyangan) anak low vision dan normal vision pada kondisi statis dan dinamis. Granacher et al. (2010) melakukan penelitian dengan menggunakan latihan keseimbangan pada remaja usia 18 tahun. Parameter yang diteliti yaitu postural sway, loncatan tegak dengan menggunakan teknik squat jump dan countermovement jump, serta kekuatan otot. Latihan keseimbangan dilakukan selama 4 minggu.

6 Sumanto (2008) melakukan penelitian mengenai keseimbangan postural dan kekuatan otot antigravitasi. Subjek penelitian yang digunakan lansia usia 55-65 tahun yang berjenis kelamin wanita yang melakukan Senam Tera Indonesia di kota Surakarta. I.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Manfaat teoritis untuk keilmuan: Penelitian ini diharapkan menambah khazanah ilmu pengetahuan untuk pengembangan ilmu yang berkaitan dengan muskuloskeletal dan cedera pada pelajar SMP serta untuk mengetahui latihan keseimbangan metode Vladimir Janda dapat diterapkan di Indonesia. 2. Manfaat masyarakat: Latihan keseimbangan metode Vladimir Janda dapat digunakan sebagai salah satu cara tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko cedera pada olahraga. 3. Manfaat peneliti: Menambah pengetahuan dan pengalaman mengadakan riset mengenai latihan keseimbangan pada pelajar SMP.