Optimalisasi Pemakain Daya Tersambung (KVA) Pada RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang

dokumen-dokumen yang mirip
Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

KONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0

I. PENDAHULUAN. udaranya. Sistem tata udara pada Gedung Rektorat Universitas Lampung masih

Inpres No.10 Tahun 2005 tentang penghematan energi. Pelaksanaan audit energi untuk mengetahui penggunaan energi di Rumah sakit

MAKALAH SEMINAR HASIL KONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK

Prosedur Energi Listrik

BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT

Audit Energi pada Bangunan Gedung Direksi PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero)

Optimasi dan Manajemen Energi Kelistrikan Di Gedung City of Tomorrow

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TEKNIKA VOL. 2 NO

I. PENDAHULUAN. fungsi dan luas ruangan serta intensitas penerangannya.

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

PERANGKAT LUNAK AUDIT SEBAGAI ALAT BANTU SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK UPAYA KONSERVASI ENERGI

ANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN

PENGARUH PEMASANGAN ARMATURE PADA LAMPU LHE TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI PENCAHAYAAN.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS AUDIT ENERGI DI BENGKEL LAS POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Konservasi Energi Listrik di Hotel Santika Palu

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pelaksanaan dalam Audit Energi yang dilakukan di Gedung Twin Building

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Energi Listrik, Daya Listrik dan Tarif Listrik

Optimasi dan Manajemen Energi Kelistrikan Di Gedung City of Tomorrow

STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING

ANALISIS PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK. MEMENUHI PENAMBAHAN BEBAN 300 kva TANPA PENAMBAHAN DAYA PLN

AUDIT ENERGI DAN ALALISIS PELUANG PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK GEDUNG MAHKAMAH KONSTITUSI JAKARTA

STUDI KOMPARASI LAMPU PIJAR, LED, LHE DAN TL YANG ADA DIPASARAN TERHADAP ENERGI YANG TERPAKAI. Moethia Faridha 1, Ifan 2

BAB II DASAR TEORI. konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk

STUDI ANALISA OPTIMASI PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DI TERMINAL KARGO BANDARA SOEKARNO HATTA. Budi Yanto Husodo 1,Novitri Br Sianturi 2

Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik untuk Pencahayaan di Ruang Laboratorium Listrik dengan LHE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung

BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada pelaksanaan Audit Energi yang akan dilakukan pada gedung Pasca Sarajana

AUDIT ENERGI UNTUK PEMAKAIAN AIR CONDITIONING (AC) PADA GEDUNG PERKANTORAN DAN RUANG KULIAH DI UPI Syamsuri Hasan, Maman Rakhman, dan Agus Maulana 1

Arif Joni Prasetyo (1), Jamhir Islami (2) Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak

BAB II LANDASAN TEORI

PENGUJIAN TINGKAT PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH SEKOLAH C LANTAI III- O5

SIDANG TUGAS AKHIR. Validita R. Nisa

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Tarif dan Koreksi Faktor Daya

Metode Penghematan Energi Listrik dengan Pola Pengaturan Pembebanan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN

ANALISA DAN PERANCANGAN AUDIT ENERGI PADA PENGGUNAAN LAMPU HOTEL CIPUTRA SEMARANG

PELUANG PENGHEMATAN ENERGI PADA GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Analisis Penghematan Energi Listrik Pada Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pontianak Ditinjau Dari Desain Instalasi

AUDIT ENERGI GEDUNG FT UIBA. Bahrul Ilmi, Ratih Diah Andayani Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas IBA, Palembang

APLIKASI PERENCANAAN PERHITUNGAN INSTALASI LISTRIK PENERANGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR ABSTRAK

STUDI ANALISA OPTIMASI PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DI TERMINAL KARGO BANDARA SOEKARNO HATTA. Budi Yanto Husodo 1,Novitri Br Sianturi 2

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK ANALISA PENGHEMATAN POMPA AIR DIHOTEL SANTIKA SEMARANG. Jalan Prof. Sudharto S.H Tembalang, Semarang

ANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN

ANALISIS UPAYA PENURUNAN BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA LAMPU PENERANGAN

PENGELOLAAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA KAMPUS SUDIRMAN DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Gambar 1. Kenaikan Tarif Dasar Listrik Tahun 2013 (KESDM, 2012) Gambar 2. Biaya Tagihan Listrik Tahun 2012 dan Tahun 2013 (RSIS, 2013)

Analisis Pemasangan Kapasitior Daya

ANALISIS KEBUTUHAN CAPACITOR BANK BESERTA IMPLEMENTASINYA UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LISTRIK DI POLITEKNIK KOTA MALANG

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA DALAM RANGKA MENEKAN BIAYA OPERASIONAL PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK AUDIT ENERGI LISTRIK GEDUNG

PENUTUP BAB V. 5.1 Kesimpulan. Dari audit dan analisa yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

STUDI OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANG KULIAH DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Gedung Twin Building Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini

IDENTIFIKASI KUALITAS DAYA LISTRIK GEDUNG UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK

SISTEM DISTRIBUSI ENERGI LISTRIK PADA KERETA API KELAS EKONOMI, BISNIS DAN EKSEKUTIF

TENTANG PENGHE. : a. Peraturan. b. menetapkan. Gubernur : 1. Pemerintah. Menimbang. tentang. Nomor ); 4. Tahun. Prov Jatim

ANALISA KEBUTUHAN ENERGI MINIMUM PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LANCANG KUNING TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dimusnahkan, dapat dikonversikan atau berubah dari bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI NILAI IKE MELALUI AUDIT ENERGI AWAL KAMPUS 3 UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi.

MEDIA ELEKTRIK, Volume 3 Nomor 1, Juni 2008

Audit Energi pada Gedung Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan FT UGM

ANALISA EVALUASI INTENSITAS KONSUMSI ENERGI MELALUI AUDIT ENERGI LISTRIK DI GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS RIAU

POTENSI PENGHEMATAN ENERGI LAMPU,AC DAN INSTALASI LISTRIK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

ANALISIS EFISIENSI PEMAKAIAN DAYA LISTRIK DI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Menurunkan Biaya Pemakaian Listrik 8 Unit Gedung Melalui Perbaikan Faktor Daya dan Profil Tegangan

AUDIT DAN KONSERVASI ENERGI SEBAGAI UPAYA PENGOPTIMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI KAMPUS KASIPAH UNIMUS

ABSTRAK STUDI PENGELOLAAN ENERGI LISTRIK DI PERUSAHAAN PENGOLAHAN DAGING PT. SOEJASCH BALI

ANALISIS PERHITUNGAN LOSSES PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH DENGAN PERBAIKAN PEMASANGAN KAPASITOR. Ratih Novalina Putri, Hari Putranto

ANALISIS EKONOMI PENGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis yang digunakaan menggunakan metodologi berupa observasi langsung

Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB II. Landasan Teori

OPTIMASI PENGGUNAAN AC SEBAGAI ALAT PENDINGIN RUANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci : Transformator Distribusi, Ketidakseimbangan Beban, Arus Netral, Rugi-rugi, Efisiensi

Transkripsi:

7 Optimalisasi Pemakain Daya Tersambung (KVA) Pada RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang Latifah Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Pontianak e-mail : latifahpolnep1@gmail.com Abstract RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang selalu ingin meningkatkan diri baik dari segi fisik maupun sarana medis agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat. Hal ini tentunya disertai dengan meningkatnya kebutuhan akan energi listrik. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan dan mengefisiensikan penggunaan daya listrik tersambung diperlukan manajemen energi listrik. Optimalisasi pemakaian daya tersambung dilakukan melalui konservasi energi pada sistem tata cahaya dan sistem tata udara, yaitu dengan mengganti peralatan yang tidak efisien dengan peralatan yang lebih efisien seperti lampu LED dan AC Inverter serta memperbaiki faktor daya beban listrik menggunakan bank kapasitor. Dari hasil perhitungan didapat penggunaan lampu LED dapat menurunkan konsumsi energi listrik sebesar 86.641,1 kwh per tahun, atau setara dengan penghematan biaya sebesar Rp.77.976.990 per tahun. Penggunaan AC Inverter dapat mengurangi penggunaan energi listrik AC sebesar 527.242,7 kwh per tahun atau setara dengan penghematan biaya sebesar Rp.476.218.250 per tahun. Penggunakan bank kapasitor dapat memperbaiki faktor daya hingga 0,99 dan menghemat penggunaan daya tersambung sebesar 44,2015 kva (22,44%), atau 43,7595 kw sebagai daya aktif yang setara dengan penghematan biaya sebesar Rp. 271.399.919,8. /tahun. Berdasarkan perbandingan antara besarnya biaya investasi dan biaya yang dihemat dari optimalisasi beban, cara optimalisasi ini layak untuk dilaksanakan. Keywords Daya Listrik, Manajemen energi, Lampu LED, AC Inverter, Bank Kapasitor. 1. Pendahuluan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Abdul Aziz Singkawang adalah rumah sakit milik Pemerintah dan merupakan rumah sakit terbesar di Kota Singkawang. Untuk memenuhi kebutuhan energi listriknya, RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang disuplai oleh PT. PLN (Persero) dengan kapasitas daya tersambung sebesar 200 kva. Berdasarkan hasil survei awal, total daya beban listrik RSUD Dr. Abdul Aziz adalah sebesar 330,93 kw yang dikelompokkan atas 5 (lima) kelompok beban: AC sebesar 106.500 kw (32.18%), lampu sebesar 15,88 kw (4,80 %), peralatan laundry sebesar 47,9 kw (14,48%), pompa air sebesar 23 kw (6,95 %), dan beban listrik lainnya, seperti peralatan kantor, peralatan elektromedis, kulkas dan sebagainya, sebesar 137,65 kw (41,59%). Pemakaian daya listrik pada RSUD Dr. Abdul Aziz mempunyai faktor beban (rasio beban rata -rata dan beban puncak) kurang dari satu. Beban puncak dapat mencapai sekitar 150 kw terjadi antara jam 08.00 s/d 13.00. Sedangkan di luar jam tersebut, beban bervariasi antara 70 kw 125 kw. Beban terendah umumnya terjadi setelah jam 18.30 s/d 05.00. Pada waktu beban puncak suhu pada kabel utama naik cukup tinggi dikarenakan arus yang mengalir pada kabel mengalami kenaikan. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa penggunaan daya listrik melebihi batas daya tersambung. Naiknya arus listrik dan suhu kabel serta tidak optimalnya pemakaian daya listrik adalah akibat rendahnya faktor daya. [14] Oleh karena itu untuk mengoptimalkan penggunaan daya listrik tersambung, diperlukan manajemen energi listrik melalui konservasi energi pada sistem tata cahaya, sistem tata udara dan koreksi faktor daya. 2. Tinjauan Pustaka 2.1. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Intensitas Konsumsi Energi (IKE) merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan besarnya pemakaian energi dalam bangunan gedung dan telah ditetapkan di berbagai negara (ASEAN, APEC) yang dinyatakan dalam satuan kwh/m² per tahun. Sebuah gedung dinyatakan telah menggunakan energi secara efisiens, jika IKE dari gedung tersebut tidak melebihi standar IKE yang telah ditetapkan. Untuk rumah sakit standar IKE adalah 380 kwh/m 2 per tahun. [4] Sebagai acuan telah ditetapkan standar IKE untuk bangunan di Indonesia berdasarkan tingkat efisiensi penggunaan energi listrik. Tabel 1. IKE Tingkat Efisiensi Penggunaan Energi [10] Kriteria Ruangan AC (kwh/m 2 per bulan) Ruangan Non AC (kwh/m 2 per bulan) Sangat Efisien 4,17 7,92 0,84 1,67 Efisien 7,92 12,08 1,67 2,5 Cukup Efisien 12,08 14,58 - Agak Boros 14,58 19,17 - Boros 19,17 23,75 2,5 3,34 Sangat Boros 23,75 37,75 3,34 4,17 Untuk mengetahui IKE dan profil penggunaan energi pada suatu bangunan gedung, haruslah dilakukan audit energi pada bangunan gedung tersebut. Proses

8 audit energi listrik dilakukan dengan mengau pada SNI 03-6196-2000 tentang prosedur audit energi pada bangunan gedung. 2.2 Manajemen Sisi Beban Manajemen sisi beban (demand side management) adalah rangkaian kegiatan institusi yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan. [15] Strategi manajemen sisi beban terdiri dari pemenggalan beban puncak ( peak clipping), pengisian beban di luar periode beban puncak (valley filling), pemindahan beban (load shifting), konservasi energi, strategi pertumbuhan beban (load growth strategy), dan bentuk beban yang fleksibel (flexible load shape). [14] 2.3 Sistem Pencahayaan Dalam SNI 03-6197-2000 tentang Konservasi Energi Pada Sistem Pencahayaan memuat ketentuan tentang pedoman pencahayaan pada bangunan gedung untuk memperoleh sistem pencahayaan dengan pengoperasian yang optimal sehingga penggunaan energi dapat efisien tanpa harus mengurangi atau mengubah fungsi bangunan, kenyamanan dan produktivitas kerja serta mempertimbangkan aspek biaya. 2.3.1 Tingkat Pencahayaan (E) Tingkat pencahayaan pada suatu ruangan didefenisikan sebagai tingkat pencahayaan rata-rata pada bidang kerja dalam satuan lux. Yang dimaksud dengan bidang kerja adalah bidang horisontal imajiner yang terletak 0,75 meter di atas lantai pada seluruh ruangan. Tingkat pencahayaan rata-rata (E rata-rata ), dapat dihitung dengan persamaan berikut : [3] F total x K p x K d E rata-rata = (Lux) (2.1) A dimana : F total : Fluks luminius total pada bidang kerja (lumen) K p : Koefisien penggunaan : Koefisien depresiasi (penyusutan) K d Penenetuan nilai tingkat pencahayaan mengacu pada Pedoman Pencahayaan Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Medik tahun 1992. [8] Koefisen penggunaan didefinisikan sebagai perbandingan antara fluks luminus yang sampai di bidang kerja terhadap keluaran cahaya yang dipancarkan oleh semua lampu. Besarnya koefisien penggunaan dipengaruhi oleh faktor : - Sistem pencahayaan - Faktor refleksi dari langit-langit, dinding dan lantai - Indeks ruang. Koefisien depresiasi atau faktor penyusutan didefinisikan sebagai perbandingan antara tingkat pencahayaan setelah jangka waktu tertentu terhadap tingkat pencahayaan pada waktu instalasi baru. Besarnya koefisien depresiasi biasanya ditentukan berdasarkan estimasi untuk ruangan dan armatur dengan pemeliharaan yang baik yaitu diambil sebesar 0,8. [3] 2.3.2 Nilai Efikasi Lampu Efikasi lampu adalah hasil bagi antara fluks cahaya lampu dengan daya listrik lampu yang dinyatakan dengan satuan Lumen/watt. [2] Efikasi lampu SL adalah 66 lumen/watt, dan efikasi lampu LED adalah 130 lumen/watt [6] 2.4 Sistem Tata Udara Sistem tata udara adalah suatu proses mendinginkan atau memanaskan udara sehingga dapat mencapai suhu dan kelembaban yang diinginkan atau dipersyaratkan. [21] Salah satunya adalah dengan menggunakan Air Conditioning (AC). 2.4.1 Menentukan Kapasitas AC Kapasitas AC biasanya dinyatakan dalam satuan BTU (British Thermal Unit). Untuk menentukan kapasitas AC yang perlu dipertimbangkan adalah: [10] a. Ukuran ruangan, untuk memilih kapasitas dasar AC (BTU/jam) dengan menggunakan ukuran dasar kapasitas pendinginan AC. b. Posisi/letak ruangan, misalnya apakah ruangan tersebut menghadap ke Timur, Barat, Utara atau Selatan untuk menentukan faktor koreksi. c. Bilamana ruangan yang akan didinginkan AC termasuk dapur, maka kapasitas AC harus ditambah sebesar 4.000 BTU/jam, sebagai kompensasi dari penambahan beban panas dari peralatan masak yang digunakan di dapur. 2.5 Faktor Daya (Cos φ) Faktor daya (cos φ) adalah perbandingan antara daya aktif terhadap daya semu (PF = P/S). P (daya nyata/kw) φ S (daya semu/kva) Q (daya reaktif/kvar) Gambar 1. Hubungan Daya Reaktif dan Daya Nyata Dimana: S 2 = P 2 + Q 2 (2.2) P = S cos φ (2.3) Q = S sin φ (2.4) cos = faktor daya dari beban Untuk mengendalikan besarnya faktor daya dalam suatu pusat beban dipasang bank kapasitor yang bekerja secara otomatis mengikuti perubahan beban. Untuk penghematan biaya investasi, kebutuhan kapasitor tersebut dibagi dalam beberapa buah sesuai standar yang tersedia di pasaran, dengan daya masingmasing berkisar antara 10% hingga 20% dari kapasitas kebutuhan terpasang. [9] Bank kapasitor adalah kumpulan kapasitor yang digunakan untuk memberikan kompensasi daya reaktif

9 (Q c ). Besarnya daya kapasitor yang diperlukan untuk mengubah faktor daya dari φ 1 ke φ 2 adalah : [15] Q c = Q 1 Q 2 (2.5) = S 1 sin φ 1 S 2 sin φ 2 = P 1.sin φ 1 /cos φ 1 P 2 sin φ 2 /cos φ 2 = P 1 tan φ 1 P 2 tan φ 2 Oleh karena daya beban adalah tetap maka P 1 = P 2, maka Q c = P (tan φ 1 tan φ 2 ) (2.6) dimana : Qc = Daya kapasitor yang dibutuhkan (kvar) Q 1 = kvar sebelum perbaikan faktor daya Q 2 = kvar setelah perbaikan faktor daya P = Daya aktif /daya beban (kw) 3. Perhitungan dan Analisa Dataa Dari data beban listrik pada RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang, yang dapat dioptimalkan pemakaian energi listriknya adalah AC dan lampu. Sedangkan pompa dan peralatan loundry diatur pengoperasiaannya erasiaannya dengan memindahkan waktu pengoperasiannya atau penjadwalan. a. Pengaturan dengan Penjadwalanalan Dengan memindahkan waktu pengoperasian pompa air dan peralatan laundry, maka beban puncak pada jam 08.00 13.00 WIB dapat diturunkan. n. Gambar. 2 Daya sebelum dan sesudah penjadwalan Turunnya daya pada waktu beban puncak akan menurunkan arus beban, dengan demikian suhu pada kabel utama akan berkurang. 3.2 Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Gedung. Berdasarkan data yang tertera tera pada rekening pembayaran listrik RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang total penggunaan energi listrik (kwh) rumah sakit untuk tahun 2014 adalah sebesar 1.131.500 kwh dan rata-rata konsumsi energi listriknya per bulan adalah sebesar 94291,67 kwh/bulan. Luas bangunan nan Rumah Sakit Dr. Abdul Aziz Singkawang adalah 5065,650 m², maka Intensitas Konsumsi Energi Listrik : 223,367 kwh/m 2 per tahun atau 18,61 kwh/m 2 per bulan. Berdasarkan standar IKE listrik rumah sakit standar yaitu sebesar 380 kwh/m 2 per tahun atau sebesar 31,67 kwh/m 2 per bulan, maka nilai IKE listrik RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang masih dibawah nilai batas standar IKE listrik yang direkomendasikan. Dengan demikian berarti pemakaian energi listrik di RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang tergolong efisien tetapi untuk beban-beban tertentu seperti AC dan lampu masih dapat dioptimalkan. 3.3 Optimalisasi Sistem Tata Cahaya Dengan metode perhitungan didapat besarnya daya lampu SL atau daya lampu LED yang diperlukan untuk memenuhi intensitas pencahayaan yang direkomendasikan pada seluruh ruangan di RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang, yaitu : 2278 buah SL 20W (45.560 watt) atau 2116 buah LED 11W (23.273 watt). Dengan mengsumsikan lampu beroperasi 12 jam per hari, dapat dihitung besarnya konsumsi energi per tahun dari kedua jenis lampu tersebut yaitu : 188.589,8 kwh/tahun untuk lampu SL atau 101.948,8 kwh/tahun untuk lampu LED. Penggunaan lampu LED dapat menurunkan penggunaan daya lampu sebesar 22.287 watt dan konsumsi energi listrik sebesar 86.641 kwh/tahun atau penghematan biaya listrik sebesar Rp. 77.976.990 setahun. Secara ekonomis masa balik modal biaya investasi lampu LED 2,43 tahun. Tabel 2. Simulasi Penghematan Biaya Lampu LED [6] No. Rincian Lampu Lampu SL Lampu LED 1 kwh/hari 516,66 279,312 2 kwh/tahun 188.589,9 101.948.8 3 Jlh lampu (lama + tambahan) 794 +1.484 = 2.278 2.116 4 Harga lampu Rp. 15.000 Rp. 100.000 5 Biaya investasi lampu baru : 1) SL20W 1.484 bh Rp. 22.260.000 LED 11W 2.116 bh Rp.211.600.000 6 Tarif PLN Rp. 900/kWh Rp. 900/kWh 7 Biaya Rp.169.730.910 Rp.91.753.920 kwh 1tahun 2) 8 Penghematan Biaya Rp.77.976.990 Operasional 1 thn 3) 9 Biaya Investasi 4) Rp.189.340.000 10 Masa Balik Modal 5) 2,43 tahun Keterangan : 1) Poin 3 x Poin 4 2) Poin 2 x Poin 6 3) Poin 7 (SL LED) 4) Poin 5 (LED SL) 5) Poin 9 : Poin 8 3.4 Optimalisasi Sistem Tata Udara. Berdasarkan daya AC terpasang (106,5 kw) pada RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang, IKE AC : 20,33 kwh/m 2 per bulan, termasuk dalam kriteria boros. Dengan metode perhitungan total daya AC yang diperlukan sebesar 65,625 kw jika menggunakan AC konvensional, dan 26,250 kw jika menggunakan AC Inverter. Dengan demikian penggunaan AC inverter dapat menurunkan penggunaan daya AC sebesar 80,25 kw atau konsumsi energi 527.242,5 kwh per tahun, jika diasumsikan AC beroperasi 18 jam per hari. IKE AC

10 inverter 5,01 kwh/m 2 per tahun termasuk dalam kriteria sangat efisien. Biaya yang dapat dihemat dari penggunaan AC inverter adalah Rp. 471.018.250 setahun, dan masa balik modal biaya investasinya Rp. 0,9 tahun. Tabel 3. Simulasi penghematan biaya AC Inverter (106unit) [6 No. Rincian AC Terpasang Inverter 1 kwh/hari 1.917 472,5 2 kwh/tahun 699.705 172.462,5 3 Jlh Biaya Investasi AC : Rp. 425.000.000 4 Tarif PLN Rp. 900/kWh Rp. 900/kWh 5 Biaya kwh 1thn 1) Rp.629.734.500 Rp.155.216.250 6 Biaya Perawatan Rp. 17.700.000 AC lama 118 unit 2) Biaya Perawatan Rp. 21.200.000 AC- Inv 106 unit 3) 7 Penghematan Rp.471.018.250 Biaya Opr 1 thn 4) 8 Penambahan Biaya Investasi 5) Rp. 425.000.000 9 Masa Balik Modal 6) 0,9 tahun Keterangan : 1) Poin 2 x Poin 4 2) Rp. 150.000/unit per tahun [6] 3) Rp. 200.000/unit per tahun [6] 4) Poin 5 (terpasang inverter) Poin (6b 6a) 5) Poin 3 6) Poin 8 : Poin 7 3.5 Optimalisasi Dengan Koreksi Faktor Daya. Penggunaan bank kapasitor dapat memperbaiki faktor daya dari 0,77 menjadi 0,99. Koreksi faktor daya ini dapat menurunkan konsumsi daya tersambung (kva) sebesar 44,2015 kva atau 43,7595 kw jika digunakan sebagai daya aktif. 3.6 Hasil Optimalisasi Total Daya Beban Total daya beban yang dapat diturunkan dengan menggunakan lampu LED dan AC Inverter sebesar 102,535 kw atau 30,98 % dari total daya beban keseluruhan. 4. Kesimpulan Optimalisasi pemakaian daya tersambung pada RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang dapat dilakukan dengan : 1. Penggunaan lampu LED dapat menurunkan konsumsi energi listrik sebesar 86.641,1 kwh per tahun, atau setara dengan penghematan biaya sebesar Rp. 77.976.990 per tahun. 2. Penggunaan AC Inverter dapat mengurangi penggunaan energi listrik AC sebesar 527.242,7 kwh per tahun atau setara dengan penghematan biaya sebesar Rp.476.218.250 per tahun. 3. Penggunakan bank kapasitor dapat memperbaiki faktor daya hingga 0,99 dan dapat menghemat penggunaan daya tersambung sebesar 44,2015 kva (22,44%), atau 43,7595 kw sebagai daya aktif yang setara dengan penghematan biaya sebesar Rp. 344.999.898. /tahun. 4. Berdasarkan perbandingan antara besarnya biaya investasi dan biaya yang dihemat dari optimalisasi beban, cara optimalisasi ini layak untuk dilaksanakan. Daya Beban (KVA) 250 200 150 100 50 0 KVA Beban sebelum KVA beban Sesudah 0,3 3,3 6,3 9,3 12,3 15,3 18,3 21,3 Jam Gambar 3. Konsumsi kva sebelum dan sesudah perbaikan faktor daya. Dengan demikian pemasangan bank kapasitor diasumsikan dapat menghemat biaya pemakaian energi listrik per tahun sebesar : 43,7595 kw x 24 jam x 365 hari x Rp. 900 = Rp. 344.999.898 Biaya pemasangan bank kapasitor diperkirakan sebesar Rp. 173.467.000, maka biaya investasi tersebut dapat kembali dalam jangka waktu : Rp.173.467.000 : Rp. 344.999.898 /tahun = 0,5 tahun.

11 Referensi [1] A. Bhatia, B.E, 2012, Power Factor in Electrical Energy Management, PDH Centre. [2] Badan Standarisasi Nasional, 2000, SNI 03-6197-2000 Konservasi Energi Pada Sistem Pencahayaan, BSN, Jakarta. [3] Badan Standarisasi Nasional, 2000, SNI 03-6575-2001 Tata cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan Pada Bangunan Gedung, BSN, Jakarta. [4] Badan Standarisasi Nasional, 2000, SNI 03-6196-2000 Prosedur Audit Energi Pada Bangunan Gedung, BSN, Jakarta. [5] Badan Standarisasi Nasional, 2000, SNI 03-6390-2000 Konservasi Energi Sistem Tata Udara Pada Bangunan Gedung, BSN, Jakarta. [6] Balai Besar Teknologi Energi BPPT, 2012, Perencanaan Efisiensi dan Elastisitas Energi, BPPT, Tanggerang. [7] Direktorat Bina Pelayanan dan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan;Direktorat Bina Upaya Kesehatan, 2012, Pedoman Teknis Prasarana Rumah Sakit Sistem Instalasi Tata Udara, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta. [8] Direktorat Jendral Pelayanan Medik, 1992, Pedoman Pencahayaan Rumah Sakit, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. [9] Dugan, R.C., Mc Granaghan, M.F dan Beaty, H.W. 2002. Electrical Power System Quality. New York: Mc Graw- Hill. [10] Departemen Pendidikan Nasional, 2003, Teknik Penghematan Energi Pada Rumah Tangga dan Bangunan Gedung, Bagian Proyek Pelaksanaan Efisiensi Energi Depdiknas, Jakarta. [11] E. Setiawan,1991, Instalasi Listrik Arus Kuat 2, PT.Bina Cipta, Jakarta [12] General Electric, 2003, Application Of Power Factor Corection Capacitor [13] Hamles L.L., Agus N., Erni Y., 2012, Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy, Jurnal EECCIS Vol6 No.2. [14] Hardiansyah, Bahan Kuliah Demand Side Management, Magister Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Pontianak. [15] Karnoto, 2008, Efisiensi Energi Listrik Kampus Undip Tembalang, Transmisi Jurnal Teknik Elektro Fakultas Teknik Undip, Semarang [16] Keppres Nomor : 43 tahun 1991 Konservasi Energi [17] Pabla A.S, 1994, Sistem Distribusi Daya Listrik, Erlangga, Jakarta [18] Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2012 tentang Manajemen Energi. [19] Sankaran, C. 2002. Power Quality. Florida: CRC Press LLC. [20] Schneider Electric, 2011, Guide For Design and Production Of LV Power Factor Correction Cubicles. [21] Sudirman Palaloi, 2009, Pemetaan Efikasi Lampu Swabalast Untuk Mendukung Penerapan SNI 04-6958- 2003 Pada Lampu Hemat Energi, Balai Besar Teknologi Energi (B2TE)-BPPT, Tanggerang [22] Stevenson, Idris, Kamal, 1993, Analisis Sistem Tenaga Listrik, Erlangga, Jakarta. [23] Teguh Prayudi;Wiharja, Peningkatan Faktor Daya Dengan Pemasangan Bank Kapasitor Untuk Penghematan Listrik di Industri Semen, Jurnal Teknik Lingkungan BPPT, Jakarta. [24] Tejo W., 2000, Switching Kapasitor Untuk Perbaikan Power Factor dengan menggunakan Mikrokontroller M68HC11, Fakultas Teknik Undip, Semarang. [25] United Nation Environment Programme, 2006, Best Practice Manual- Lighting, Biro Efisiensi Energi Kementrian Ketenagaan, India. [26] Wiranto A., Heizo S., 2004, Penyegaran Udara, PT. Pradnya Paramita, Jakarta Biography Latifah, lahir di Sambas pada tanggal 13 Agustus 1968. Menyelesaikan pendidikan DII Teknik Listrik di Politeknik Universitas Tanjungpura, DIII di Politeknik Negeri Pontianak, S-1 Teknik Mesin di Universitas Muhammadiyah Pontianak dan S-2 Teknik Elektro di Universitas Tanjungpura Pontianak. Sejak tahun 1993 sampai sekarang ini bekerja sebagai staf pengajar pada Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Pontianak.

12