PERATURAN BUPATIPONTIANAK NOMOR *\ TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATPN PONTIAN4K

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Walikota Tasikmalaya

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2015

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

- 1 - B U P A T I K A R O PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 292 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

BERITA NEGARA. No.1412, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. ULP. Barang/Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

2 Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembara

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN SOSIAL

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 6 TAHUN TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

KEMENDAGRI. ULP. Pengadaan. Barang/Jasa. Pemerintah. Provinsi. Kabupaten/Kota. Tata Cara.

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 2014

BUPATI MAROS PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 01 TAHUN TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 20 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/ JASA BADAN SAR NASIONAL

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2014 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian Timur ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan

BUPATI KOTABARU PROVINS! KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KOTABARU NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

-1- LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

LKPP. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5655); 2. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR: TAHUN 2012 TENTANG

NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KABUPATEN KONAWE UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

E:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: P.35/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Definisi Unit Layanan Pengadaan

-2- MEMUTUSKAN : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KOMISI PEMILIHAN UMUM.

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

EUJP^ATl RONTlAtfl^lC PERATURAN BUPATIPONTIANAK NOMOR *\ TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATPN PONTIAN4K DENGAN RAHMAT TUflAN YANG IVIAHA ESA BUPATI PQ?n[TJ4NAK, Menimbang : a. bahwa berdasat>k,an Pasal 14 dan Pasal 130 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah mewajibkan setiap Pemerintah Daerah membentuk Unit Layanan Pengadaan (ULP); b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Pontianak; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Perpanjangan Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 352) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah

diubah beberapa ka}i terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nornor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedomaman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 12. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; 13. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010; 14. Keputusan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Sistem Elektronik; 15. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Unit Layanan Pengadaan; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Pontianak Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pontianak (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 1);

MEMUTUSKAN; Menetapkan : PERATURAN BUPATI PONTIANAK TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Pontianak; 2. Pemerintah Kabupaten adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah; 3. Bupati adalah Bupati Pontianak; 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Pontianak; 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah, selanjutnya disebut SKPD, adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pontianak; 6. Perangkat Daerah adalah unsur Pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Badan/Dinas/Kantor, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan; 7. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok SKPD yang dipimpinnya; 8. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditunjuk oleh Bupati atau Pejabat yang berwenang untuk menggunakan anggaran satuan kerja Perangkat Daerah; 9. Pejabat pembuat komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah Pejabat yang ditunjuk oleh Pengguna Anggaran yang bertanggung Jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/jasa; ] 0. Kepala Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa (ULP) adalah unsur pimpinan perangkat daerah yang mengkoordinasikan unsur dibawahnya dalam proses pengadaan barang/jasa di ULP; 11. Sekretariat Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa adalah unsur staf; ] 2. Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa (ULP) adalah Unit yang terdiri dari pegawai negeri sipil yang telah memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah yang ditunjuk oleh Bupati dan bertugas secara khusus untuk melaksanakan pemilihan penyediaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Pontianak; 13. Sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah adalah tanda bukti pengakuan atas kompetensi dan kemampuan profesi di bidang pengadaan barang/jasa yang merupakan persyaratan untuk diangkat sebagai pengguna/kuasa pengguna barang/jasa, pejabat pembuat komitmen (PPK) atau panitia/pejabat pengadaan/kelompok kerja unit layanan pengadaan. 14. Lembaga Kebijakan Pengadaan BarangTjasa Pemerintah yang selanjutnya disebut LKPP adalah Lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkan dan merumuskan kebijakan pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Prrsiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 15. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi Lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa;

16. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan barang/pekeijaan konstruksi/jasa konsultasi/jasa lainnya; 17. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh QLP/Pejabat Pengadaan yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam proses pengadaan barang/jasa; 18. Layanan Pengadaan secara Elektronik yang selanjutnya disebut LPSE merupakan unit kerja yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah untuk menyelenggarakan Sistem Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik (SPSE) dan menfasilitasi SKPD kepada Portal Pengadaan Nasional. BAB II PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS DAN KEWENANGAN Pembentukan Bagian Kesatu Pasal 2 Dalam rangka melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pontianak dibentuk Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa (ULP). Bagian Kedua Kedudukan Pasal 3 Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa (ULP) adalah unit organisasi pemerintah daerah non srruktural berkedudukan dibawah Sekretariat Daerah pada Bagian Perekonomian. Bagian Ketiga Tugas Pasal 4 Unit Layanan Pengadaan (ULP) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 mempunyai tugas: a. Mengkaji ulang Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa bersama PPK; b. Menyusun rencana pemilihan penyedia barang/jasa; c. Mengumumkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa di website pemerintah daerah dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat, menyampaikan ke LPSE untuk masyarakat serta diumumkan pada portal pengadan nasional; d. Menilai kualifikasi penyedia barang/jasa melalui prakualifikasi atau paska kualifikasi; e. Melakukan evaluasi administrasi, teknis, dan harga terhadap penawaran yang masuk; Menjawab sanggahan; g;. Menyampaikan hasil pemilihan dan menyerahkan salinan dokumen pemilihan penyedia barang/jasa kepada PPK; h. Menyimpan dokumen asli pemilihan penyediaan barang/jasa; i. Mengusulkan perabahan Harga Perkiraan Sendiri, Kerangka Acuan Kerja/Spesifikasi Teknis Pekerjaan dan rancangan Kontrak kepada PPK; j. Membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada Kepala Daerah; k. Memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa kepada PA/KP A; I. Menyusun dan melaksanakan strategi pengadaan barang/jasa di lingkungan ULP;

m. Melaksanakan pengadaan barang/jasa dengan menggunakan sistem pengadaan secara elektronik di LPSE; n. Melaksanakan evaluasi terhadap proses pengadaan barang/jasa yang telah dilaksanakan dan; o. Mengelola sistem informasi manajemen pengadaan yang mencakup dokumen pengadaan, data survey harga, daftar kebutuhan barang/jasa, daftar bitam penyedia. Bagian Keempat Kewenangan Pasal 5 Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP) sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, raempunyai kewenangan : a. Menetapkan Dokumen Pengadaan; 1). Menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran; o. Menetapkan pemenang untuk : 1) Pelelangan atau Penunjukan Langsung untuk Paket Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp. 100.000.000.000,00 ( seratur milyar rupiah); 2) Seleksi atau Penunjukan Langsung untuk pakct Pengadaan Jasa Konsultasi yang bernilai paling tinggi Rp. 10.000.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah); (1. Mengusulkan penetapan pemenang kepada Kepala Daerah untuk Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai di atas Rp. 100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah) dan penyedia Jasa Konsultasi yang bernilai di atas Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) melalui Kepala ULP; c. Mengusulkan kepada PA/KPA agar Penyedia Barang/Jasa yang melakukan perbuatan dan tindakan seperti penipuan, pemalsuan dan pelanggaran lainnya untuk dikenakan sanksi pencantuman dalam Daftar hitam dan; f. Memberikan sanksi administratif kepada Penyedia Barang/Jasa yang melakukan pelanggaran, perbuatan atau tindakan sebagaimana yang berlaku dalam Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. BAB III ORGANISAS1 UNIT LAYANAN PENGADAAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 6 (1) Susunan Organisasi Unit Layanan Pengadaan terdiri dari : a. Kepala ULP; b. Sekretariat; c. Kelompok Kerja. (2) Kelompok Kerja sebagaiman tercantum pada ayat (1) huruf c terdiri dari: 1) Kelompok Kerja I menyelenggarakan pengadaan barang/jasa di unit kerja pada Dinas Pekerjaan Umum; 2) Kelompok Kerja II menyelenggarakan pengadaan barang/jasa di unit kerja pada Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah, Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi UKM, Pertambagan dan Energi, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Tranmigrasi, Badan KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa, Kantor Penanaman Modal dan Pelayan Terpadu, Kecamatan dan Kelurahan;

3) Kelompok Kerja III menyelenggarakan pengadaan barang/jasa di unit kerja pada Dinas Pertanian, Petemakan, Perkebunan dan Kehutanan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Perhubungan, Kebudayaan dan Pariwisata, Badan Perencanaan dan Pembangunan, Badan Kepegawaian Daerah, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan; 4) Kelompok Kerja IV menyelenggarakan pengadaan barang/jasa di unit kerja pada Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, Inspektorat Kabupaten, Badan Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Daerah, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah, RSUD dr. Rubini Mempawah, Satuan Polisi Pamong Praja. (3) Bagan struktur organisasi ULP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Bagian Kedua Kepala ULP Pasal 7 (1) Kepala ULP sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf a mempunyai tugas : a. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan ULP; b. Menyusun dan melakanakan strategi pengadaan Barang/Jasa ULP; c. Menyusun program kerja dan anggaran ULP; d. Mengawasi seluruh kegiatan pengadaan Barang/Jasa di ULP dan melaporkan apabila ada penyimpangan dan / indikasi penyimpangan; e. Membuat laporan pertangggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa kepada Kepala Daerah; f. Melaksakan pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia ULP; g. Menugaskan anggota Pokja sesuai dengan beban kerja masing-masing; h. Mengusulkan penempatan/pemindahan/pemberhentian anggota Pokja ULP kepada Kepala Daerah; i. Mengusulkan staf pendukung ULP sesuai dengan kebutuhan; (2) Kepala ULP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat merangkap dan bertugas sebagai anggota Pokja ULP. Bagian Ketiga Sekretariat ULP Pasal 8 (1) Sekretariat ULP sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf b mempunyai tugas: a. Melaksanakan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, perlengkapan dan rumah tangga ULP; b. Menginventarisasi paket-paket yang akan dilelang/diseleksi; c. Menyiapkan dokumen pendukung dan informasi yang dibutuhkan Pokja ULP; d. Memfasilitasi pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa yang dilaksanakan oleh Pokja ULP; e. Mengagendakan dan mengkoordinasikan sanggahan yang disampaikan oleh penyedia barang/jasa f. Mengelola sistim pengadaan dan sistem informasi data manajemen pengadaan untuk mendukung pelaksanaan pengadaan barang/jasa; g. Mengelola dokumen pengadaan barang/jasa;

h. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengadaan dan menyusun laporan dan; i, Menyiapkan dan mengkoordinasikan Tim Teknis dan Staf Pendukung ULP dalam proses pengadaan barang/jasa. (2) Secretariat ULP sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh Sekretaris, dapat merangkap dan bertugas sebagai anggota Pokja ULP; (3) Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris ULP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibantu oleh Pejabat Fungsional Umum. Bagian Keempat Kelompok Kerja Pasal 9 (1) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf c mempunyai tugas : a. Melakukan kaji ulang terhadap spesifikasi dan Harga Perkiraan Sendiri paketpaket yang akan dilelang/diseleksi; b. Mengusulkan perubahan Harga Perkiraan Sendiri, Kerangka Acuan Kerja/Spesifikasi Teknis Pekerjaan dan Rancangan Kontrak kepada PPK; c. Menyusun rencana pemilihan penyedia barang/jasa dan menetapkan dokumen pengadaan; d. Melakukan pemilihan penyedia barang/jasa mulai dari pengumuman kualifikasi atau pelelangan sampai dengan menjawab sanggah; e. Mengusulkan penetapan pemenang kepada Kepala Daerah untuk penyedia barang/pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai di atas Rp. 100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah) dan penyedia Jasa Konsultasi yang bernilai diatas Rp. 10.000.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) melalui kepala ULP; f. Menetapkan pemenang untuk : 1. Pelelangan atau Penunjukan Langsung untuk paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bemilai paling tinggi Rp. 100.000.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah); atau 2. Seleksi atau Penunjukkan langsung untuk paket pengadaan Jasa Konsultasi yang bernilai paling tinggi Rp. 10.000.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah); g. Menyampaikan Berita Acara Hasil Pelelangan kepada PPK melalui Kepala ULP; h. Membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan barang/jasa kepada Kepala ULP; i. Memberikan data dan informasi kepada Kepala ULP mengenai penyedia barang/jasa yang melakukan perbuatan seperli penipuan, pemalsuan dan pelanggaran lainnya dan; j. Mengusulkan bantuan Tim Teknis dan/atau Tim Ahli kepada Kepala ULP. (2) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Ketua Kelompok Kerja; (3) Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua Pokja dan setiap Anggota Pokja ULP mempunyai kewenangan yang sama dalam pengambilan keputusan yang ditetapkan berdasarkan suara terbanyak; (4) Penetapan pemenang oleh Pokja ULP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f tidak bisa diganggu gugat oleh Kepala ULP; (.5) Anggota Pokja ULP dapat bertugas dan menjadi Pejabat Pengadaan di luar ULP.

Bagian Kelima Pegawai Pasal 10 (1) Kepala ULP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a secara ex oficio dijabat oleh Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Pontianak, ditetapkan dengan Keputuan Bupati Pontianak; (2) Sekretaris ULP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayal (2) secara ex officio dijabat oleh Kasubbag Perekonomian Bagian Perekonomian Sekretarit Daerah Kabupaten Pontianak, ditetapkan dengan Keputusan Bupati Pontianak; (3) Pejabat Fungsional Umum pada Sekretariat ULP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3), ditetapkan dengan Keputusan Bupati Pontianak ; (4) Ketua Pokja dan Anggota Pokja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) dan ayat (2), ditetapkan dengan Keputusan Bupati Pontianak; BAB IV TATA KERJA Pasal 11 (1) ULP Wajib berkoordinasi dan menjalin hubungan kerja dengan unit kerja yang akan memanfaatkan barang/jasayang diadakan dan unit kerja terkait lainnya; (2) ULP wajib berkoordinasi dan menjalin hubungan kerja dengan LKPP. Pasal 12 (1) Hubungan kerja ULP dengan unit kerja yang akan memanfaatkan barang/jasa yang diadakan sebagaimana dimaksud pada pasal 11 ayat (1) meliputi : a. Penyampaian laporan periodik tentang proses dan hasil pengadaan barang/jasa; b. Memberikan pedoman dan petunjuk kepada unit kerja dalam penyusunan perencanaan pengadaan barang/jasa; dan c. Melaksanakan pedoman atau petunjuk pengendalian pelaksanaan pengadaan yang diberikan PA. (2) Hubungan kerja ULP dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah meliputi : a. Menyampaikan laporan periodik tentang perkembangan pelaksanaan pengadaan; b. Mengadakan konsultasi secara periodik atau sesuai dengan kebutuhan dalam rangka penyelesaian persoalan yang dihadapi dalam proses pengadaan barang/jasa; c. Memberikan pedoman dan petunjuk kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam penyusunan rencana pengadaan barang/jasa; dan d. Melaksanakan pedoman dan petunjuk pengendalian pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang diberikan Bupati. Pasal 13 Hubungan kerja ULP dengan LKPP sebagaiman dimaksud pada pasal 11 ayat (2), meliputi : a. Penyampaian laporan hasil pelaksanaan pengadaan barang/jasa sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh LKPP; b. Konsultasi sesuai dengan kebutuhan dalam rangka penyelesaian persoalan yang dihadapi dalam proses pengadaan barang/jasa; c. Koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya; dan d. Penyampaian masukan untuk perumusan strategi dan kebijakan pengadaan barang/jasa.

BABV PEMBIAYAAN Pasal 14 Pembiayaan untuk mendukung kegiatan ULP dibebankan kepada Anggaran Pendapatan clan Belanja Daerah Kabupaten Pontianak. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 15 (1) Anggota masing-masing Pokja ULP berjumlah gasal beranggotakan paling kurang 3 (tiga) orang dan dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan; (2) Dalam menugaskan anggota Pokja ULP, Kepala ULP memperhatikan kompetensi dan rekam jejak anggota Pokja ULP; (3) Kepala, Sekretaris dan Anggota Pokja ULP diangkat melalui proses seleksi yang dilaksanakan oleh Tim Penilai; (4) Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri atas unsur pejabat pembina kepegawaian, KPA, dan Aparat Pengawas Internal Pemerintah. Pasal 16 ULP melaksanakan pelelangan secara elektronik melalui LPSE. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pontianak. ^ @.@,,. j-,... @@u. Ditetapkan d: dl Mempawah Diuii'iangkan Diumiangkan di Mempawah,/ r, n, pada tanggal..^?.r.'2- *?.r/2- Wij w,j Pada padatanggal tangga^ 2*-a "2013?lt @ SEKRETARIS DAERW K.4BUPATEN PONTIANAK l ^^^@?L^ BUPATI PONTIANAK, tjrnama MERITA DAERAH KABUPATfcN PONTIANAK " I TAWUS @@.@&&.- towior @2&..., RIA NQRS AN

TAHiiN.w.^.(?... NOMOR...9.,AMPIRAN PERATURAN BUPATI PONTIANAK NOMOR ; AO TAHUN2013 TANGGAL : 1o- 12-2013 TENTANG ;UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK SUSUNAN ORGANISASI UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK KEPALA ULP SEKRETARIAT KELOMPOK KELOMPOK KERJAII KELOMPOK KERJA III KELOMPOK KERJAW OiuncSangkan di Mempawah -yo-a -90$ pada fanggal P Lfc SEKRETARis DAEtlAH KPWPAT^NJJQNTIANAK Ditetapkan di Mempawah pada tanggal'1 2@ -1 2-2013 BtlPATI fpntianak, ^PiRMAN JULI HURNbiftM BERITA DAERAH KABUPA1 tn PONTIANAK RIA NQRSAN