BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS POCKET PC SEBAGAI PENENTU STATUS GIZI MENGGUNAKAN METODE KNN (K-NEAREST NEIGHBOR)

SISTEM PENENTUAN STATUS GIZI BALITA MENGGUNAKAN METODE K-NN (K-NEAREST NEIGHBOR) TUGAS AKHIR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS SMS UNTUK MENENTUKAN STATUS GIZI DENGAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR

KLASIFIKASI STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN OESAPA BARAT MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGBOR

UKDW. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya gizi kurang, dan yang status gizinya baik hanya sekitar orang anak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ), kesehatan adalah salah

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aplikasi Pendamping Orang Tua Dalam Tumbuh Kembang Balita Berbasis Android

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS POCKET PC SEBAGAI PENENTU STATUS GIZI MENGGUNAKAN METODE KNN (K-NEAREST NEIGHBOR)

BAB I PENDAHULUAN. didapat melalui internet. Terdapat berbagai laman web yang menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan dewasa sampai usia lanjut. Dari seluruh siklus kehidupan, program perbaikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anak yang rentang usianya 3 6 tahun (Suprapti, 2004). Anak usia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN TEORI. dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. sebagai generasi penerus bangsa yang potensi dan kualitasnya masih perlu

ANALISIS PENYAKIT PARU-PARU MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORS PADA RUMAH SAKIT ALOEI SABOE KOTA GORONTALO

UKDW 1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

MENGENAL PARAMETER PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK PADA ANAK Oleh: dr. Kartika Ratna Pertiwi, M. Biomed. Sc

BAB I PENDAHULUAN. cukup sempurna karena telur mengandung zat zat gizi yang sangat baik dan. mempercepat proses kesembuhannya (Sudaryani,2003).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Saat ini pendidikan di Indonesia semakin berkembang. Banyaknya

PERBEDAAN PENGGUNAAN INDEKS MEMBERIKAN PREVALENSI STATUS GIZI YG. BERBEDA.

BAB 1 : PENDAHULUAN. peranan penting untuk menghasilkan generasi yang berkualitas yaitu sumber daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI GIZI BURUK PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE ANTROPOMETRI BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 sebanyak 11,2 % anak usia 5-12 tahun

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ramadani (dalam Yolanda, 2014) Gizi merupakan bagian dari sektor. baik merupakan pondasi bagi kesehatan masyarakat.

STATUS GIZI. Website:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi kesalahan dalam proses tersebut, karena tidak didasari oleh suatu acuan tertulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. suatu bangsa. Untuk mencapai ketahanan pangan diperlukan ketersediaan. terjangkau dan aman dikonsumsi bagi setiap warga untuk menopang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era globalisasi karena harus bersaing dengan negara-negara lain dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI

BAB 1 : PENDAHULUAN. Millenuim Development Goals (MDGs) adalah status gizi (SDKI, 2012). Status

KLASIFIKASI STATUS GIZI MENGGUNAKAN K-NEAREST NEIGHBOR INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas Sumber Daya Manusia. (SDM), karena keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat yang hampir memasuki setiap bidang yang berkenaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesempatan Indonesia untuk memperoleh bonus demografi semakin terbuka dan bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif (Hadi, 2005). bangsa bagi pembangunan yang berkesinambungan (sustainable

PENILAIAN STATUS GIZI BALITA (ANTROPOMETRI) Saptawati Bardosono

BAB I PENDAHULUAN. Selama usia sekolah, pertumbuhan tetap terjadi walau tidak secepat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penghitungan k-nn pada Adaptive Synthetic-Nominal (ADASYN-N) dan Adaptive Synthetic-kNN (ADASYN-kNN) untuk Data Nominal- Multi Kategori

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh keadaan gizi (Kemenkes, 2014). Indonesia merupakan akibat penyakit tidak menular.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. belakangi penelitian. Bab pendahuluan ini dibagi ke dalam beberapa subbab: (a)

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam jumlah yang tepat dan berkualitas baik. lingkungan kotor sehingga mudah terinfeksi berbagai penyakit.

BAB I PENDAHULUAN. Usia sekolah anak antara 6-14 tahun, merupakan siklus hidup manusia

HUBUNGAN ASUPAN ENERGY DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN TAMAMAUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu masalah utama dalam tatanan kependudukan dunia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme

SISTEM PAKAR PERTUMBUHAN BALITA BERBASIS WEB DENGAN METODE CASE BASED REASONING

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan. Komponen ini memberikan kontribusi. dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient (Beck 2002 dalam Jafar

ISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI SITUASI GIZI. di Indonesia. 25 Januari - Hari Gizi dan Makanan Sedunia

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat sehingga perlu dipersiapkan kualitasnya dengan baik. Gizi dibutuhkan

Suhati Novalia Rengganis

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penunjang Al-Quran untuk memudahkan untuk mempelajarinya, yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. sistem peredaran darah orang lain. Sebelum ditransfusikan, periksa kembali sifat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tetapi pada masa ini anak balita merupakan kelompok yang rawan gizi. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. pada anak-anak hingga usia dewasa. Gizi lebih disebabkan oleh ketidakseimbangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. Disamping. dan produktivitas kerja (Almatsier, 2002).

JUKNIS PELAKSANAAN KELAS GIZI TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan sosial yang ada di masyarakat umum di luar rumah. Seorang anak TK

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus dapat menyerang warga seluruh lapisan umur dan status

BAB I PENDAHULUAN. lebih sangat erat kaitannya dengan aspek kesehatan lain. Gizi lebih dan. nama Sindrom Dunia Baru New World Syndrome.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) p ermasalahan gizi balita di Indonesia sampai saat ini masih merupakan masalah nasional. Anak usia di bawah lima tahun merupakan golongan yang rentan terhadap masalah kesehatan dan gizi, diantaranya masalah kurang energi protein. Sehingga masa balita merupakan masa kehidupan yang sangat penting dan perlu perhatian yang serius. Untuk mencegah hal tersebut, dibutuhkan asupan gizi yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan tubuh, upaya agar tercapai status gizi optimal dapat dilakukan dengan mengkonsumsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral sesuai dengan angka-angka kecukupan gizi dalam rangka proses metabolisme, transformasi, dan interaksinya dengan zat lain demi tercapainya keseimbangan energi tubuh. Selain itu untuk mengetahui tingkat kesehatan seseorang dapat dilihat melalui status gizinya. Penilaian status gizi balita dapat ditentukan melalui pengukuran tubuh balita tersebut yang dikenal dengan istilah Anthropometri. Jenis Anthropometri diantaranya Umur (U), Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), Lingkar Kepala (LK), Lingkar Lengan Atas (LLA), Lingkar Dada (LD), Lingkar Perut (LP), Lapisan Lemak Bawah Kulit (LLBK), Tinggi Lutut (Proverawati, 2009). Pada puskesmas Tampan, parameter yang umum digunakan dalam penetuan status gizi balita hanya berdasarkan Berat badan menurut Umur (BB/U) yang terdapat pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Setelah data dicatat pada formulir status gizi dan di cocokkan status gizi balita dan di cocokkan status gizi balita tersebut berdasarkan tabel baku rujukan WHO/NCHS. Tetapi Berat badan menurut Umur tidak secara rinci menunjukkan apakah balita tersebut tergolong tinggi, pendek, kurus atau gemuk. Sementara itu anak yang sehat semakin bertambah umurnya maka semakin bertambah berat badan dan tingginya.

Sehingga petugas puskesmas juga orang tua tidak mengetahui apakah balita tersebut tergolong dalam anak tinggi, pendek, normal, kurus atau gemuk. Agar tidak terjadi kekeliruan atau kesalahan dalam menentukan dan mengetahui status gizi balita, diperlukan sebuah sistem yang terkomputerisasi agar dapat membantu petugas puskesmas beserta orang tua untuk mengetahui status gizi balita yang mencakup jenis Anthropometri yang berpengaruh terhadap penentuan status gizi balita. Menurut (Larose, 2005) yang dikutip (Yan, 2015) salah satu metode yang dapat melakukan penggalian informasi baru tersebut adalah Data Mining. Data mining dapat menemukan hubungan antar data dari kumpulan data yang ada sehingga diperoleh informasi baru yang mudah dimengerti dan berguna bagi pemilik data (Larose, 2005). Maka dengan menggunakan Data Mining dapat mempermudah para orang tua dan juga terkomputerisasi dalam menentukan status gizi balita berdasarkan data gizi balita sebelumnya. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Kesumadewi, 2009) yang menggunakan metode Naive Bayes Classifier untuk mengklasifikasi status gizi dengan tingkat akurasi sebesar 93,2%. Pada penelitian lainnya ( Simanjuntak, dkk, 2014) yang menggunakan metode Modified K-Nearest Neighbor untuk mengklasifikasikan penyakit pada tanaman kedelai dengan tingkat akurasi sebesar 98,83%. Sedangkan penelitian (Imanuel,dkk, 2014) analisa prediksi tingkat pengunduran diri mahasiswa dengan metode K-Nearest Neighbor memiliki tingkat akurasi sebesar 79%. Pada penelitian (Kumalasari,dkk, 2014) Implementasi algoritma Modified K-Nearest Neighbor untuk menentukan tingkat resiko penyakit lemak darah memiliki tingkat akurasi 85,81%. Metode Modified K-Nearest Neighbor memiliki tingkat akurasi yang tinggi sehingga dapat di implementasikan untuk pengklasifikasian status gizi balita. Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Parvin,dkk, 2008), Modified K- Nearest Neighbor adalah modifikasi dari algoritma K-Nearest Neighbor yang diberi tambahan beberapa proses yaitu validitas data training dan weight voting. Perbandingan tingkat akurasi metode Modified K-Nearest Neighbor dan K- Nearest Neighbor pada beberapa dataset, didapatkan tingkat akurasi yang lebih I-2

baik dengan Modified K-Nearest Neighbor dari pada menggunakan K-Nearest Neighbor (K-NN). Pada Penelitian (Widagdho, Johannes dan Achmad Wahid Kurniawan, 2014), Pengenalan motif batik menggunakan Deteksi Tepi Canny dan k-nearest Neighbor yang mengutip penelitian yang dilakukan oleh Laurencius Simanjuntak, penggunaan Manhattan Distance untuk pengukuran jarak memperoleh akurasi yang tinggi sebesar 83,99% dibandingkan dengan Euclidean Distance yang akurasinya 80,78% Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka akan dibangun suatu sistem berdasarkan penelitian menggunakan metode klasifikasi Modified K- Nearest Neighbor menggunakan Manhattan Distance untuk menghitung jarak terdekat dalam metode klasifikasi. Penentuan Status Gizi Balita yang bertujuan untuk membantu mempercepat dan mempermudah proses penentuan status gizi balita. Pada sistem ini pengguna akan menginputkan data Anthropometri yang telah di ketahuinya. Metode yang digunakan dalam pengklasifikasian status gizi balita adalah metode Modified K-Nearest Neighbor (MKNN) yang merupakan salah teknik pengklasifikasian dalam data mining. Dimana akan dilakukan analisis untuk memperoleh informasi terhadap kasus lama pengklasifikasian status gizi secara manual. Diharapkan dari penelitian yang dilakukan terhadap sampel data gizi balita tersebut dapat diperoleh suatu informasi yang bisa membantu pihak puskesmas untuk pengklasifikasian status gizi balita secara cepat dan akurat. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan tentang permasalahan yang dihadapi yaitu, bagaimana merancang dan membangun suatu sistem pengklasifikasian status gizi balita dengan menerapkan metode Modified K- Nearest Neighbor (MKNN) 1.3 Batasan Penelitian Untuk memudahkan penelitian, dibutuhkan batasan masalah dalam penerapannya. Adapun batasan masalahnya adalah: I-3

1. Klasifikasi status gizi balita pada sistem ini menggunakan batasan umur balita dari 0 sampai 5 tahun. 2. Kriteria yang digunakan,yaitu: Umur, Jenis Kelamin, Tinggi Badan, Berat Badan, Lingkar Kepala. 3. Kelas yang digunakan dalam klasifikasi gizi balita,adalah: Kurus, Normal, Obesitas. 4. Parameter k yang akan digunakan adalah k = 1 hingga k = 10. 5. Sistem klasifikasi gizi balita untuk menghitung performa sistem yang dibangun dalam menguji tingkat akurasi sistem klasifikasi gizi balita. 6. Sistem yang dibangun berdasarkan analisa dan perancangan berbasis web. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui klasifikasi status gizi pada balita dengan menggunakan metode Modified K-Nearest Neighbor (MKNN). Diharapkan dengan diterapkannya metode Modified K-Nearest Neighbor (MKNN) tersebut dapat membantu petugas puskemas maupun orang tua untuk mengklasifikasikan status gizi balita. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang diterapkan sebagai gambaran singkat mengenai permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini, sehingga dapat memperoleh gambaran mengenai isi dari penulisan ini. Bab I Pendahuluan Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Bab ini berisikan bagian yang menjadi landasan teori dan mendukung penulisan tugas akhir ini sebagai dasar untuk pemecahan masalah. I-4

Bab III Metodologi Penelitian Bagian ini menjelaskan tentang metodologi penelitian, identifikasi masalah, teknik pengumpulan data, analisa algoritma dan alat bantu dalam penelitian. Bab IV Analisa Data dan Algoritma Modified K-Nearest Neighbor (MKNN) Bagian ini berisi tentang analisa data, analisa proses menggunakan algoritma Modified K-Nearest Neighbor (MKNN). Bab V Implementasi dan Pengujian Pada bagian ini menguraikan mengenai implementasi Modified K-Nearest Neighbor (MKNN) untuk mengklasifikasi status gizi pada balita. Bab VI Penutup Bagian ini berisi kesimpulan hasil penelitian beserta saran-saran yang berkaitan dengan penelitian ini. I-5