BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan skor-skor mentah yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

n Rata-rata Simpangan baku Kepercayaan diri ,25 11,89 Penalti 20 13,45 4,25

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bambang Sugandi, 2013

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil tes masih merupakan skor mentah, supaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN TINGKAT AGRESIVITAS ATLET BELADIRI KARATE

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANILISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Dalam

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Pengolahan data dalam suatu penelitian merupakan suatu hal yang sangat

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA. Tabel 4.1 Hasil Penghitungan Nilai rata-rata dan Simpangan Baku Tes Awal VO2Max Kelompok Eksperimen

2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG

2016 HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN TINGKAT PARTISIPASI SISWA-SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS DALAM CABANG OLAHRAGA JUDO

BAB I PENDAHULUAN.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata (X) dan simpangan baku (s)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakaria Nur Firdaus, 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. Berdasarkan data dari KONI, PON terakhir

BAB I PENDAHULUAN. olahraga melalui slogan Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan

ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan. Menurut Surakhmad (1998: 121) menjelaskan bahwa:

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola basket di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Event kejuaraan olahraga

2015 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Data yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran masih merupakan skor-skor

BAB II TINJAUAN TEORETIS. Tae kwon do adalah olahraga bela diri asal Korea yang juga populer di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X (Sikap orang tua )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlian Ferdiansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Latihan mental merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. menganalisis, dan menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan metode dalam

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu. Berbagai jenis olahraga dari yang murah dan mudah dilakukan,

2016 PENGARUH IMAGERY TRAINING TERHADAP HASIL PUKULAN PARKING DAN GATE-IN WOODBALL DI UKM WOODBALL UPI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah )

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah berdasarkan hipotesis penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. negara di kancah International. Nama-nama besar kini telah lahir seperti Ferry

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PELAKSANAAN TES DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 1 CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam setiap melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pertandingan serta banyak atlet yang mengikuti sejumlah pertandingan yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Data hasil penelitian diolah untuk distandarisasikan dengan T-Score karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembuktian bahwa pada jaman itu Taekwondo berafialiasi ke ITF (International

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN TES FOREHAND SMASH DARI JAMES POOLE UNTUK CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Permana, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa

BAB I PENDAHULUAN. dunia Internasional. Nama-nama besar telah lahir seperti Ferry Soneville,

TINGKAT ADVERSITY QUOTIENT ATLET DIY M. Yunus Sb, BM Wara K. dkk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang kenakalan siswa dan pola asuh orang tua di SMK Negeri 1 Bonepantai.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jadwal Tes dan Pengukuran Terhadap Variabel-varibel Penelitian. No. Variabel Penelitian Hari/Tanggal Waktu Tempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Nilai rata-rata kayuhan atlet renang gaya dada 50 meter KU II putera adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Penelitian Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan skor-skor mentah yang perlu diolah dan dianalisis terlebih dahulu agar data yang diperoleh bermakna dan mempunyai arti. Pengolahan dan analisis data dilakukan sesuai dengan langkahlangkah statistika yang dikemukakan dalam Bab III. Adapun pengolahan data yang pertama dilakukan adalah menghitung nilai rata-rata dan simpangan baku 1. Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Tabel 4.1 Hasil Penghitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Variabel Nilai rata-rata Simpangan Baku Self-talk 106,27 3,372 Kepercayaan Diri 108,2 12,8 Prestasi atlet tae kwon do 2,53 1,60 Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.1 di atas, diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Nilai rata-rata untuk self-talk sebesar 106,27; sedangkan simpangan bakunya 3,372; (2) Nilai rata-rata untuk Kepercayaan diri sebesar 108,2; sedangkan untuk nilai simpangan bakunya sebesar 12,8; (3) Nilai rata-rata hasil prestasi atlet sebesar 2,53;

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN B. Temuan Penelitian Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan skor-skor mentah yang perlu diolah dan dianalisis terlebih dahulu agar data yang diperoleh bermakna dan mempunyai arti. Pengolahan dan analisis data dilakukan sesuai dengan langkahlangkah statistika yang dikemukakan dalam Bab III. Adapun pengolahan data yang pertama dilakukan adalah menghitung nilai rata-rata dan simpangan baku 2. Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Tabel 4.1 Hasil Penghitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Variabel Nilai rata-rata Simpangan Baku Self-talk 106,27 3,372 Kepercayaan Diri 108,2 12,8 Prestasi atlet tae kwon do 2,53 1,60 Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.1 di atas, diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Nilai rata-rata untuk self-talk sebesar 106,27; sedangkan simpangan bakunya 3,372; (2) Nilai rata-rata untuk Kepercayaan diri sebesar 108,2; sedangkan untuk nilai

simpangan bakunya sebesar 12,8; (3) Nilai rata-rata hasil prestasi atlet sebesar 2,53; sedangkan simpangan bakunya 1,60. 3. Uji Normalitas Langkah selanjutnya adalah menguji normalitas dari setiap variabel. Pengujian normalitas ini menggunakan uji normalitas lilliefors. Tabel 4.2 Hasil Pengujian Uji Normalitas Distribusi Data pada Ketiga Variabel Penelitian Variabel L o L α = 0,05 Kesimpulan Self-talk 0.5001 0.220 Normal Kepercayaan Diri 0.1446 0,220 Normal Prestasi atlet tae kwon do 0,61923 0.220 Normal Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.2 di atas, diperoleh harga terbesar L o pada masing-masing butir tes/pengukuran, yaitu untuk nilai L o hasil pengukuran self-talk sebesar 0.5001, nilai L o hasil pengukuran kepercayaan diri sebesar 0.1446, dan nilai L o hasil prestasi atlet tae kwon do sebesar 0,61923, Kemudian nilai-nilai tersebut penulis bandingkan dengan nilai kritis L tabel pada taraf nyata α = 0,05 (15) didapat sebesar 0.220. Hipotesis diterima jika L o lebih kecil dari L tabel. Dalam penelitian ini didapat untuk semua variabel L o lebih kecil dari L tabel, maka hasil uji normalitas data berdistribusi normal.

4. Pengujian Hipotesis Penelitian Setelah mengetahui hasil uji normalitas, maka langkah berikutnya adalah melakukan pengujian hipotesis dalam hal ini pendekatan yang digunakan adalah teknik korelasi skor berpasangan. Berikut adalah hasil dari pengolahan data yang dilakukan: a. Penghitungan Korelasi Ganda dan Uji Signifikasi Koefisien Korelasi Tunggal Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Koefisien Korelasi Tunggal Variabel Koefisien Korelasi(r) X dan Y 0,8656 X dan Y 0,8675 X dan X 0,9223 Berdasarkan tabel 4.3 di atas, diperoleh korelasi antara self-talk dengan prestasi sebesar 0,8656; Kepercayaan diri dengan prestasi sebesar 0,8675; dan korelasi antara self-talk dan kepercayaan diri sebesar 0.9223. Setelah diperoleh besarnya hubungan antar variabel maka langkah selanjutnya adalah uji signifikansi koefisien korelasi dengan pendekatan uji-t. Uji signifikansi ini adalah untuk melihat keberartian ketiga hubungan tersebut dan perbedaannya.

b. Uji Signifikansi Korelasi Setelah dilakukan pengujian koefisien korelasi, kemudian dilanjutkan dengan pengujian signifikasi korelasi yang bertujuan untuk mengetahui sekaligus menjawab permasalahan tentang hubungan antar variabel dalam penelitian ini Tabel 4.4 Hasil Penghitungan Signifikansi Korelasi Tunggal Korelasi t-hitung t-tabel Kesimpulan r 6,23 2,16 Signifikan r 6,51 2,16 Signifikan Berdasarkan hasil penghitungan uji signifikansi koefisien korelasi antara variabel self-talk dan prestasi atlet Tae Kwon Do dalam kejuaraan Walikota Cup 2011 se-kota Bandung diperoleh t-hitung sebesar 6,23 sedangkan t-tabel dengan dk n-2= 13 pada taraf nyata α= 0.05, diperoleh nilai 2.16. Jadi kesimpulannya t hitung > t tabel. Jadi hasil uji signifikansi korelasi dari self-talk dengan prestasi atlet (r ) hasilnya signifikan. Sedangkan hasil penghitungan uji signifikansi koefisien korelasi antara variabel kepercayaan diri dengan prestasi atlet dipeoleh t-hitung sebesar 6,51 sedangkan t-tabel dengan dk n-2= 13 pada taraf nyata α = 0.05, diperoleh nilai 2.16. Jadi kesimpulannya t hitung > t tabel. Jadi hasil uji signifikansi korelasi dari kepercayaan diri dengan prestasi (r ) hasilnya signifikan.

c. Penghitungan Korelasi Ganda dan Uji Signifikasi Koefisien Korelasi Ganda antara self-talk dan Kepercayaan diri dengan Prestasi atlet Tae Kwon Do unit Ctc-Kartika Kota Bandung Penghitungan Korelasi ganda dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi ganda yaitu untuk mengetahui korelasi gabungan antara variabel bebas( self-talk) dan kepercayaan diri) dengan variabel teikat (Prestasi atlwt Tae Kwon Do). Adapun tahapan penghitungannya adalah: 1. Menentukan r, r, r r : 0.8656 r : 0.86751 r : 0.99995 2. Menentukan koefisien korelasi ganda antara variabel X dan X secara bersama-sama dengan variabel Y Tabel 4.5 Hasil Koefisien Korelasi Ganda Koefisen Korelasi Ganda Hasil R 0.8883

3. Menentukan Signifikansi koefisien korelasi ganda antara variabel X dan X secara bersama-sama dengan variabel Y Tabel 4.6 Hasil Penghitungan Signifikansi Koefisien Korelasi ganda antara self-talk dan Kepercayaan diri dengan Prestasi atlet Tae Kwon DO Korelasi F-hitung F-tabel Kesimpulan R 22,4 3,88 Signifikan Dari hasil penghitungan signifikansi ganda antara self-talk dan kepercayaan diri bersama-sama dengan prestasi atlet diperoleh F-hitung 21,95. Adapun kriteria pengujian signifikansi koefisien korelasi tersebut yaitu membandingkan F-hitung dengan F-tabel F (1-α) (dk pembilang, dk penyebut) dengan dk pembilang K = 2, dk penyebut n K 1 =12, dan taraf nyata α = 0,05. Maka didapat F-tabel yaitu 3,88. Apabila : a. F-hitung F-tabel, maka Ho diterima atau H 1 ditolak (korelasinya tidak signifikan). b. F-hitung F-tabel, maka Ho ditolak atau H 1 diterima (korelasinya signifikan). Dari penghitungan tersebut didapat F-hitung > F- tabel, maka Ho ditolak atau H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara self-talk dan kepercayaan diri bersama-sama dengan prestasi atlet Tae Kwon Do unit Ctc-Kartika Kota Bandung.

C. Diskusi Penemuan Berdasarkan pengolahan data dan analisis data, diperoleh hasil atau temuan penelitian sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara self-talk dengan prestasi atlet Tae Kwon Do unit Ctc-Kartika Kota Bandung dalam. Dengan adanya hubungan yang signifikan tersebut secara umum dapat diambil gambaran bahwa atlet yang memiliki self-talk yang baik akan mendapatkan prestasi yang diinginkan. Self-talk menjadi salah satu metode yang harus dilatihkan kepada para atlet dalam mencapai prestasi yang tertinggi. Alasan dasarnya adalah self-talk mengajari seseorang untuk selalu waspada dan berpikiran positif terhadap diri sendiri. Pernyataan ini didukung oleh Zinseser (dikutip dari Hidayat, 2010: 35) bahwa: Self-talk menunjukkan hubungan positif dengan peningkatan kepercayaan diri atlet baik secara langsung maupun tidak langsung, meningkatkan harga diri kearah yang lebih positif, meningkatkan konsentrasi, mengurangi kecemasan dan pada akhirnya meningkatkan penampilannya. Self-talk dapat pula digunakan sebagai sebuah strategi untuk memotivasi atlet (Hardy,dkk,. 2001), meningkatkan kepercayaan diri (Landin & Hebert, 1999). Ketika seorang atlet sudah mulai ragu dengan penampilannya, dan mulai mengatakan hal-hal yang negatif berkaitan dengan diri dan kemampuan dirinya, maka kemampuan potensial atlet tersebut dengan sendirinya akan berkurang. Efeknya, kepercayaan diri dan motivasi akan menurun, keraguan serta kecemasan meningkat, sehingga tidak

terwujudnya prestasi puncak yang diharapkan, atau bahkan dengan kata lain atlet tersebut gagal dalam meraih prestasi sesuai dengan harapannya. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dan self -talk dengan prestasi atlet Tae Kwon Do. Dapat digambarkan bahwa atlet yang memiliki kepercayaan diri yang positif akan mendapatkan prestasi yang baik. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Ibrahim dan Komarudin (2007: 97), yang mengemukakan bahwa Percaya diri merupakan modal utama bagi atlet untuk mencapai prestasi maksimal. Tingkat kepercayaan diri atlet yang tinggi dengan sebuah usaha pengontrolan diri yang baik akan menghasilkan penampilan terbaiknya di setiap event. Percaya diri menimbulkan rasa aman, yang tampak pada sikap dan tingkah laku atlet, misalnya atlet akan lebih tenang, tidak mudah bimbang/ragu, tidak mudah gugup, tegas dan sebagainya. Percaya diri akan menggugah emosi yang positif. Ketika atlet merasa percaya diri atlet cenderung tenang dan rileks dibawah tekanan juga akan merasa bebas untuk fokus pada tugas yang dihadapi, dan ketika atlet merasa kurang percaya diri atlet cenderung merasa cemas dan tidak tahu tentang bagaimana melakukan sesuatu dengan baik. Percaya diri akan memfasilitasi konsentrasi atlet. Seseorang yang kurang percaya diri biasanya mempersiapkan dirinya lebih rendah dari kemampuan sebenarnya, maka hal ini berakibat atlet tidak dapat mencapai prestasi maksimal.

3. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara self-talk dan kepercayaan diri bersama-sama dengan prestasi atlet Tae Kwon DO unit Ctc-Kartika Kota Bandung. Sejalan dengan hasil penelitian ini maka diharapkan atlet mampu terus berprestasi, mempertahankan prestasi, dan dapat lebih berusaha untuk meraih hasil yang lebih baik lagi. Kesemua ini dapat diraih apabila atlet dapat menanamkan dalam diri untuk mau berkata kepada diri sendiri (self-talk) namun dalam hal ini lebih mengarah pada self-talk positive juga selalu menanamkan sikap kepercayaan diri yang baik. Hal ini dikarenakan untuk mencapai prestasi, seorang atlet tidak hanya dipengaruhi faktor fisik, teknik, dan taktik saja melainkan faktor mental juga ikut mempengaruhi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Harsono (1988: 100) yang mengatakan bahwa : Tujuan serta sasaran utama dari latihan atau training adalah untuk membantu atlet meningkatkan keterampilan dan prestasinya semaksimal mungkin. Untuk mencapai hal itu, ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet, yaitu: (a) Latihan fisik, (b) Latihan teknik, (c) Latihan taktik, (d) Latihan mental. Dalam penelitian ini ditemukan salah satu faktor mental yang mempengaruhi prestasi khususnya prestasi atlet Tae Kwon Do yang merupakan salah satu cabang olahraga beladiri perorangan yang semua keputusannya dipikirkan, dibuat, dan dihasilkan oleh sendiri ketika dalam arena pertandingan dan mempunyai karakter yang sangat keras dimana untuk mencetak poinnya membutuhkan kerja keras individu sendiri tanpa bantuan orang lain..maka olahraga ini memerlukan tingkat

kepercayaan diri yang tinggi dalam mencetak poin. Tingkat kepercayaan diri atlet yang tinggi dengan sebuah usaha pengontrolan diri yang baik akan menghasilkan penampilan terbaiknya di setiap event.