PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSI UTERI DAN KEJADIAN DIASTASIS RECTUS ABDOMINIS PADA IBU POSTPARTUM DI PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kematian maternal merupakan prioritas utama dalam Millennium. Development Goals (MDG s). Kematian maternal menjadi indikator

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka kematian

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP POSTPARTUM BLUES PADA IBU POSTPARTUM DI PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA 2010

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP KECEPATAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU NIFAS DI BPS SRI JUMIATI KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

LUTFI NANDA PURNAMASARI

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan. Pada masa ini terjadi perubahan sistem -sistem dalam tubuh, atau

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU NIFAS KARYA TULIS ILMIAH

EFEKTIVITAS ANTARA SENAM NIFAS VERSI A DAN SENAM NIFAS VERSI N TERHADAP KELANCARAN INVOLUSIO UTERI DI PUSKESMAS BINUANG TAHUN

GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI RSIA SAKINA IDAMAN BLUNYAH GEDE SLEMAN YOGYAKARTA. Karya Tulis Ilmiah

PENGARUH TEKNIK MASSAGE COUNTER PRESSURE TERHADAP NYERI PINGGANG PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU MELAHIRKAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA

Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari

HUBUNGAN PENGGUNAAN STAGEN TERHADAP DIASTASIS RECTUS ABDOMINIS DI RUMAH BERSALIN HASANAH GEMOLONG SRAGEN SKRIPSI

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM NORMAL DI BPM SRI LUMINTU SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Referat Fisiologi Nifas

Disusun oleh: ERIEC HENDRIKO

BAB I PENDAHULUAN. semua orang disegala usia adalah salah satu tujuan dari. Development Goals (SDGs). Tak luput dari sasaran SDGs angka kematian ibu

PENGARUH EDUKASI TB PARU TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA TB PARU DI KECAMATAN SELOMERTO KABUPATEN WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Proses pemulihan kesehatan

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) Di Ruang Siti Walidah RSU Muhammadiyah Ponorogo

HUBUNGAN INISIASI MENYUSUI DINI DENGAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM

Karya Tulis Ilmiah. Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PEMBERIAN PAKET EDUKASI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI TERHADAP KETERAMPILAN IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA. Karya Tulis Ilmiah

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP IBU DALAM MENGATASI KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TM III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAWANGSARI SUKOHARJO

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENGALAMI PRE EKLAMPSIA DI RUMAH SAKIT UMUM UMI BAROKAH BOYOLALI

GAMBARAN STATUS KOGNITIF LANJUT USIA MENURUT JENIS PEKERJAAN DI WILAYAH PUSKESMAS MASARAN II SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA DIASTASIS MUSCULUS RECTUS ABDOMINIS DENGAN INVOLUSI UTERI POSTPARTUM PERVAGINAM

BAB 1 PENDAHULUAN. ke dunia luar. Beberapa kasus seperti plasenta previa, preeklamsia, gawat janin,

PENGARUH PEMBERIAN AUDIOVISUAL ANTENATAL CARE EDUCATION TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA UNTUK MENGHADAPI PERSALINAN

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK PDHI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH. PENGARUH EDUKASI TENTANG KESADARAN SITUASI TERHADAP PENINGKATAN KESADARAN SITUASI PERAWAT BANGSAL DI RSUD dr.

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan ANUGERAH FITRI ANGGRAENI R

BAB I PENDAHULUAN. hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan

Karya Tulis Ilmiah. Disusun oleh: RASTIFIATI

PERBANDINGAN KEJADIAN ASFIKSIA ANTARAPERSALINAN PRETERM DAN ATERM PADA PREEKLAMSIA BERAT DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh: Mahayu Devi Kurniasari J

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

PENGARUH AKUPRESUR PADA TITIK PERICARDIUM 6 TERHADAP MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS KERTEK I WONOSOBO KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN KESIAPAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. puerperium dimulai sejak dua jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan enam

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN METODE IVA TERHADAP MOTIVASI IBU DI KELURAHAN MOJOSONGO RW XIV SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL SUAMI PADA IBU POSTPARTUM PRIMIPARA DI RB. AMANDA, PATUKAN, AMBARKETAWANG, GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTA TAHUN 2013

EVALUASI PENATALAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP LAMA PENGELUARAN ASI DI RB AMANDA, GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTA

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH BODY MASSAGE TERHADAP TINGKAT DEPRESI IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI SIYAMTININGSIH KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

Oleh : HUNON ARINSA NIM:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKSUKSESAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I

: RIZCA AUGUSTIANY NIM

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh RAUDATUL MAULIDA

PERBEDAAN KECEMASAN ANAK SAAT DIPASANG INFUS YANG MENDAPAT DUKUNGAN EMOSIONAL DARI KELUARGA INTI DAN BUKAN DARI KELUARGA INTI

REVITALISASI POSKESTREN SEBAGAI UPAYA UNTUK MENURUNKAN KELUHAN GANGGUAN KULIT PADA SANTRI DI PESANTREN AS SALAFIYYAH. Karya Tulis Ilmiah

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH EDUKASI MELALUI MEDIA SLIDE TERHADAP PENINGKATAN KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN DALAM MELAKSANAKAN HAND HYGIENE DI KLINIK

PENINGKATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN MELALUI PROGRAM REVITALISASI POSKESTREN. Karya Tulis Ilmiah

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

PENGARUH TERAPI MUROTAL TERHADAP TINGKAT STRES PADA MAHASISWA KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA SEMESTER II DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PERSALINAN NORMAL ( KALA IV )

DIAN KUSUMA DEWI

PENGARUH LATIHAN SENAM KEGEL TERHADAP FREKUENSI BERKEMIH PADA LANSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rukiyah (2011) dalam Prawirohardjo (2002) masa nifas. pada kondisi tidak hamil (Varney, 2007).

PENGARUH PEER EDUCATION TENTANG ISPA TERHADAP KEMAMPUAN IBU DALAM PERAWATAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) PADA ANAK-ANAK SD DI WILAYAH HIPOTIROID. Disusun oleh

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 1 CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS

PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta AZMI YUNI RAHMAN

HUBUNGAN KEMAMPUAN KELUARGA DALAM PERAWATAN TERHADAP KEKAMBUHAN KLIEN GANGGUAN JIWA HALUSINASI DI DESA KARANGSARI CILACAP

PENGARUH SENAM YOGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI PRAKTIK BIDAN MANDIRI KABUPATEN BOYOLALI

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

STUDI DESKRIPTIF TENTANG PEMULIHAN ORGAN REPRODUKSI PADA MASA NIFAS DI BPM SRI HARINI TOSUTAN KRANGGAN POLANHARJO KLATEN TAHUN 2016 INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MASTITIS DENGAN USAHA-USAHA PENCEGAHANNYA PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. pertolongan di fokuskan pada periode intrapartum (Saleha, 2009).

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM. Karya Tulis Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH EDUKASI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN DALAM MELAKSANAKAN HAND HYGIENE DI KLINIK HEMODIALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH SESAR (SECTIO CAESAREA) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI TAHUN 2013 SKRIPSI

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

TEKNIK SELF MONITORING UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN TATA TERTIB DI SEKOLAH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SURAKARTA

ANALISIS KINERJA PELAYANAN PUBLIK (Studi Kasus Pada SKPD Kabupaten Sukoharjo)

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP KECEPATAN INVOLUSI UTERI IBU POST PARTUM DI DESA GEDANGAN GROGOL SUKOHARJO

PENGARUH WUDHU MENJELANG TIDUR TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR ANGKATAN 2013 DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DI PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH DZIKIR UNTUK MENGURANGI SKALA NYERI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA (SC)

PENGARUH DISTRAKSI MENDENGARKAN MUSIK MOZART DAN LANGGAM JAWA TERHADAP KECEMASAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU PRIMIPARA DI KOTA YOGYAKARTA

SUCI ARSITA SARI. R

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD DAN NON IUD PADA AKSEPTOR KB SKRIPSI

STUDI KASUS HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN STATUS KESEHATAN IBU NIFAS

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DAN MASTITIS PADA MASA NIFAS DI RSUD DR PIRNGADI KOTA MEDAN TAHUN 2013

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh : META FINTARI

Transkripsi:

1 PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSI UTERI DAN KEJADIAN DIASTASIS RECTUS ABDOMINIS PADA IBU POSTPARTUM DI PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA Karya Tulis Ilmiah Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta YUNIARTI TRI KURNIAWATI 20050320032 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2009

2 LEMBAR PENGESAHAN Karya Tulis Ilmiah PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSI UTERI DAN KEJADIAN DIASTASIS RECTUS ABDOMINIS PADA IBU POSTPARTUM DI PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA Telah diseminarkan dan diujikan pada tanggal: 21 Agustus 2009 Oleh: YUNIARTI TRI KURNIAWATI NIM 20050320032 Penguji Sri Sumaryani, Ns., M.Kep.Sp.Mat (...) dr. Alfaina, Sp.Og.M.Kes (...) Mengetahui, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (dr. H. Erwin Santosa, Sp.A., M.Kes) ii

3 HALAMAN PERSEMBAHAN Sekecil apapun buah karyaku ini, dengan setulus hati kupersembahkan kepada : Ayah dan bundaku tercinta yang senantiasa melimpahkan kasih sayang, doa, dan dukungan kepada ananda sehingga ananda mampu menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Kakak-kakakku tersayang yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada adek. Seseorang yang berarti dalam hidupku yang dengan sabar menemaniku, terimakasih atas kesetiaan, kepercayaan, dan kasih sayang yang telah diberikan. Teman-teman seperjuanganku Nana, Sinta, Dian, Rury, Mamung, Tika, Nur, Rini, dan Wida tetap semangat teman, apa yang kita raih saat ini adalah langkah awal untuk menuju kehidupan yang akan kita jalani nanti. Terimakasih untuk kebersamaan kita yang indah Almamaterku iii

4 MOTTO...Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri... (Q.S AR-Ra d 13:11)...Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan... (Q.S AL-Insyirah 94:6)...Jika kamu berbuat baik, berarti kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, Dan jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri... (Q.S AL-Isra :7)...Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apapun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan. (Andrea Hirata) iv

5 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul Pengaruh Senam Nifas Terhadap Involusi Uteri dan Diastasis Rektus Abdominis Pada Ibu Postpartum Di Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh derajat sarjana keperawatan Universitas muhammadiyah Yogyakarta. Karya tulis ini dapat tersusun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Dr. H. Erwin Santosa, Sp. A., M. Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan menyusun Karya Tulis Ilmiah ini. 2. Uswatun Khasanah, MNS, selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 3. Sri Sumaryani, Ns. M.Kep, Sp.Mat selaku dosen pembimbing yang dengan sabar selalu memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. v

6 4. Dr. Alfaina, Sp.Og, selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik untuk Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Segenap dosen PSIK Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis. 6. Kepala Puskesmas Mergangsan Yogyakarta dan seluruh Staf yang telah membantu penulis khususnya dalam mendapatkan data dalam pelaksanaan penelitian. 7. Ayahanda dan Ibunda, serta kakak-kakak ku beserta seluruh keluargaku tercinta yang senantiasa selalu memberikan do a dan dukungan bagi penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 8. Teman seperjuangan dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini dan temanteman seperjuangan PSIK 2005 terima kasih, dukungan kalian dan kebersamaan kita adalah semangat bagiku. 9. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini Semoga bantuan yang diberikan menjadi amal baik dan mendapatkan balasan yang lebih besar dari Allah SWT. Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan di masa mendatang. Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi Ilmu Keperawatan dan bagi pembaca sekalian. Wassalamu alaikum Wr.Wb Yogyakarta, Agustus 2009 Yuniarti Tri Kurniawati vi

7 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii MOTTO... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR DAN TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi INTISARI... xii ABSTRACT... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 5 E. Ruang Lingkup Penelitian... 6 F. Penelitian Terkait... 6 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 9 A. Landasan Teori... 9 1. Postpartum... 9 a. Pengertian... 9 vii

8 b. Perubahan yang Terjadi Pada Masa Postpartum... 9 c. Pengkajian Ibu Postpartum... 10 2. Involusi Uteri... 13 a. Pengertian... 13 b. Proses Involusi Uteri... 13 c. Cara Mengetahui Involusi Uteri... 14 3. Diastasis Rectus Abdominis... 16 4. Senam Nifas... 17 a. Pengertian... 17 b. Gerakan Senam Nifas... 17 c. Manfaat Senam Nifas... 24 B. Kerangka Konsep... 25 C. Hipotesis... 25 BAB III. METODE PENELITIAN... 26 A. Desain Penelitian... 26 B. Populasi dan Sampel Penelitian... 26 C. Lokasi dan Waktu Penelitian... 28 D. Variabel Penelitian... 28 E. Definisi Operasional... 30 F. Instrument Penelitian... 31 G. Cara Pengumpulan Data... 31 H. Pengolahan Data... 32 I. Analisa Data... 33 viii

9 J. Etik Penelitian... 33 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 35 A. Deskripsi Wilayah Penelitian... 35 B. Hasil Penelitian... 36 1. Gambaran Karakteristik Responden... 36 2. Gambaran Kecepatan Involusi Uteri dan Diastasis Rektus Abdominis pada Ibu Postpartum... 38 3. Gambaran Pengaruh Senam Nifas Terhadap Kecepatan Involusi Uteri dan Kejadian Diastasis Rektus Abdominis pada Ibu Postpartum... 39 C. Pembahasan... 41 1. Karakteristik Responden... 41 2. Kecepatan Involusi Uteri pada Ibu Postpartum... 42 3. Kejadian Diastasis Rektus Abdominis (DRA)... 44 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 47 A. Kesimpulan... 47 B. Saran... 48 C. Kekuatan dan Kelemahan Penelitian... 49 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

10 DAFTAR TABEL DAN GAMBAR Daftar Tabel Halaman Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden... 37 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kecepatan Involusi Uteri dan diastasi Rektus Abdominis pada Kelompok... 38 Tabel 3. Pengaruh Senam Nifas Terhadap Involusi Uteri... 39 Tabel 4. Rata-rata lebar midline responden... 40 Daftar Gambar Gambar 1. Kerangka Konsep... 25 x

11 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Keterangan Izin Penelitian dari Sekretariat Daerah Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ub. Kepala Biro Administrasi Pembangunan Kepatihan Yogyakarta Lampiran 2 Surat Keterangan Ijin Penelitian dari Dinas Perijinan Pemerintah Kota Yogyakarta Lampiran 3 Surat Keterangan Ijin Penelitian dari Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Yogyakarta Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Lampiran 5 Surat Permohonan Menjasi Responden Lampiran 6 Lembar Persetujuan Responden Lampiran 7 Lembar Observasi Lampiran 8 Hasil Tabulasi Data Lampiran 7 Hasil Uji Beda atau Komparatif xi

12 Kurniawati, Yuniarti Tri. (2009). Pengaruh Senam Nifas Terhadap Involusi Uteri dan Kejadian Diastasis Rektus Abdominis pada Ibu Postpartum di Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta. Pembimbing: Sri Sumaryani, Ns., Mkep. Sp.Mat. INTISARI Hasil SDKI tahun 2007 menunjukkan bahwa angka kematian ibu di Indonesia mencapai 248 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Kematian maternal sebagian besar terjadi pada trimester ketiga kehamilan, persalinan, dan minggu pertama setelah melahirkan. Periode selama kehamilan dan persalinan terjadi perubahan fisiologis dan psikologis yang bisa memungkinkan timbulnya patogenesis gangguan masa nifas. Perubahan-perubahan yang terjadi selama masa kehamilan dapat pulih dengan baik dengan melakukan ambulasi dini yang dapat juga mencegah timbulnya gangguan fisiologis masa nifas. Senam nifas merupakan salah satu cara untuk mencegah hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh senam nifas terhadap pemulihan fisik ibu khususnya proses involusi uteri dan kejadian diastasis rektus abdominis. Jenis penelitian ini adalah pre eksperimental design dengan menggunakan posttest only control group design yang melibatkan kelompok kontrol dan eksperimen. Pengambilan sampel dengan non probability sampling yaitu convenience sampling. Jumlah sampel adalah 30 orang ibu postpartum normal yang dibagi 15 orang kelompok kontrol dan 15 orang kelompok eksperimen. Sampel yang diperoleh diobservasi selama 10 hari setelah dilakukan senam nifas pada kelompok eksperimen. Sampel pada kelompok kontrol juga diobservasi untuk melihat perbedaan pemulihan fisik ibu dengan kelompok eksperimen dengan menggunakan uji beda Mann-Whitney Test. Hasil uji beda pada kecepatan involusi uterus menunjukkan bahwa nilai p=0,000 (p<0,05), sedangakan pada kejadian diastasis rektus abdominis tidak dilakukan uji beda atau analisa data. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh senam nifas terhadap kecepatan involusi uteri pada ibu postpartum di Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta, dan tidak terdapat perbedaan kejadian diastasis rectus abdominis antara kelompok kontrol dan eksperimen. Kata kunci : senam nifas, involusi uteri, diastasis rektus abdominis xii

13 Kurniawati, Yuniarti Tri. (2009). The Influence of Postpartum Exercise With Uterus Involution and Prevalence of Diastasis Rectus Abdominis on Postpartum Mothers in Community Health Care Center Mergangsan Yogyakarta. Adviser: Sri Sumaryani, Ns., Mkep. Sp.Mat. ABSTRACT The result SDKI 2007 show that Mothers Mortality Rate (MMR) in Indonesia achieve 248 death/100.000 live birth. Maternal mortality happens on third trimesters of pregnancy, childbirth, and first week after birth. The periods during pregnancy and childbirth are happens physiologic changes and psychologic changes that can be make pathogenic puerpurium disorder. The changes that happens during pregnancy can experience good recovery disorder. Postpartum exercise is one of ways to prevent it. This research have aims to knows the influence of postpartum exercise with uterus involution process and the prevalence of diastasis rectus abdominis. Design of this research is pre eksperiment design with posttest only control group design that use control and eksperiment groups. Taking the samples with non probability sampling, it is convenience sampling. Total samples are 30 postpartum mothers whom divided 15 respondents control group and 15 respondents eksperiment group. All samples are observed during 10 days after do postpartum exercise on eksperiment group. The control group also observed to see the differences of mothers physical recovery with eksperiment group with use Mann- Whitney Test. The result of data analyze on uterus tesinvolution speed shows that p value=0,000 (p<0,05), whereas the prevalence of diastasis rectus abdominis not do data analize. The conclusion from this research is there are influence postpartum exercise with uterus involution speed on postpartum mothers in Community Health Care Center Mergangsan Yogyakarta and not there are differences of prevalence of diastasis rectus abdominis between control and eksperiment group. Key word : postpartum exercise, involution of uterus, diastasis rectus abdominis xiii

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian maternal merupakan prioritas utama dalam Millennium Development Goals (MDG s). Kematian maternal menjadi indikator keberhasilan terhadap pencapaian tujuan tersebut. Penanggulangan masalah ini melalui upaya sistematik dan tindakan yang nyata untuk meminimalisasi risiko kematian, menjamin reproduksi sehat, dan meningkatkan kualitas hidup ibu (WHO, 2005). Angka kematian ibu dan bayi merupakan salah satu indikator untuk mengukur kualitas program kesehatan dan derajat kesehatan masyarakat di suatu negara. Target MDG s-5 adalah penurunan 75% rasio kematian maternal tahun 1990 pada tahun 2015. Pencapaian tersebut sangat sensitif terhadap pemilihan indikator kematian maternal (Adriaansz, 2007). Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka kematian ibu yang cukup tinggi. Angka kematian ibu di Indonesia mencapai 248 kematian per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2007). Menurut Adriaansz (2007) sebagian besar kematian maternal terjadi pada trimester ketiga kehamilan, persalinan dan minggu pertama setelah melahirkan. Kematian ibu maternal banyak terjadi karena adanya komplikasi postpartum, yaitu perdarahan (28%), infeksi (11%), eklampsia (24%), dan partus macet atau lama (5%). Perdarahan postpartum merupakan penyebab 1

2 kematian yang paling sering terjadi (Williams dan Wilkins, 2004). Pengenalan periode kritis dalam kehamilan, persalinan dan nifas akan membawa manfaat bagi efisiensi sumberdaya dan efektifitas upaya yang akan dijalankan untuk memperbaiki kesehatan ibu, bayi dan anak. Kematian maternal mengakibatkan satu atau lebih anak menjadi piatu dan penghasilan keluarga berkurang atau hilang sama sekali. Anak-anak yang kehilangan ibunya kurang mendapat perhatian dan perawatan dibanding yang memiliki ibu (Rukmini, 2005). Periode selama kehamilan dan persalinan terjadi perubahan fisiologis yang meliputi perubahan sistem reproduksi dan perubahan sistemik, serta perubahan psikologis. Perubahan fisiologis terjadi karena adanya transisi fisiologis setelah partus yang memungkinkan timbulnya patogenesis gangguan masa nifas (Pillitteri, 1999). Perawatan pasca persalinan perlu dimulai sebelum persalinan yaitu dengan melakukan senam hamil yang teratur sejak kehamilan berumur kirakira 6 bulan. Tahap selanjutnya dengan melakukan senam nifas setelah melahirkan yang merupakan salah satu bentuk ambulasi dini untuk mengembalikan perubahan fisik seperti saat sebelum hamil dan mengembalikan tonus otot-otot perut bagian bawah (Mochtar, 1998). Perawatan pada masa postpartum mempunyai banyak manfaat yang dapat meningkatkan status kesehatan ibu postpartum. Manfaat tersebut diantaranya adalah untuk pencegahan kemungkinan adanya komplikasi, untuk mendiagnosa dan memberikan treatmen dini adanya komplikasi pada ibu dan

3 bayinya, sehingga komplikasi lebih lanjut dapat dicegah (WHO, 2005). Gangguan masa nifas salah satunya adalah gangguan proses pemulihan kondisi fisik ibu postpartum yaitu proses involusi uteri dan kejadian diastasis rectus abdominis (pemisahan otot-otot perut). Gangguan proses involusi uteri yang tidak sempurna diantaranya adalah subinvolusi uteri yang dapat mengakibatkan perdarahan, selain itu adalah hiperinvolusi uteri. Kelainan fisik lain adalah pemisahan otot perut (diastasis rectus abdominis) (Ambarwati, 2008). Kejadian diastasis rectus abdominis pada trimester ketiga kehamilan adalah sebesar 66%, segera setelah persalinan sebesar 53%, dan dua bulan setelah persalinan sebesar 36%. Wanita yang sering melakukan latihan sebelum dan selama kehamilan tidak mengalami diastasis rectus abdominis. Berdasarkan prosentase prevalensi tersebut wanita yang mengalami diastasis rectus abdominis cukup besar, sehingga perlu adanya upaya untuk mencegah dan menurunkan angka kejadian tersebut(scott, 2006). Kontraksi otot-otot perut akan membantu proses involusi yang mulai setelah plasenta keluar segera setelah melahirkan. Ambulasi secepat mungkin dengan frekuensi sering sangat diperlukan dalam proses involusi. Kelancaran proses involusi dapat dideteksi dengan pemeriksaan lochia, konsistensi uterus, dan pengukuran tinggi fundus uteri (Williams dan Wilkins, 2004). Keuntungan atau manfaat yang dapat diperoleh karena proses pemulihan fisik yang cepat dan baik bagi ibu adalah perasaan yang lebih baik, lebih sehat, lebih kuat dan memungkinkan ibu untuk dapat segera merawat

4 dan membesarkan bayinya. Keuntungan bagi bayi adalah mendapatkan perawatan yang lebih baik dan kebutuhan yang dapat diperoleh dari ibu dapat terpenuhi (Ambarwati, 2008). Senam nifas merupakan salah satu cara untuk mengurangi berbagai masalah atau gangguan fisiologis maupun psikologis yang terjadi pada ibu postpartum. Hal ini karena senam nifas merupakan cara untuk mobilisasi dini yang sangat dianjurkan untuk ibu postpartum. Manfaat dari latihan ini hubungannya dengan pemulihan fisik pada ibu yang melakukannya yaitu mencegah diastasis rektus abdominis dan mengencangkan otot abdomen, sehingga angka prevalensi kejadian diastasis rectus abdominis dapat diturunkan (Scott, 2006). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diteliti adalah : apakah ada pengaruh senam nifas terhadap involusi uteri dan kejadian diastasis rectus abdominis pada ibu postpartum? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam nifas terhadap involusi uteri dan kejadian diastasis rectus abdominis pada ibu postpartum.

5 2. Tujuan Khusus a. Diketahuinya perbedaan proses involusi uteri pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. b. Diketahuinya perbedaan kejadian diastasis rectus abdominis pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Bagi Institusi Terkait Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi Puskesmas dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan di ruang maternal dengan melaksanakan senam nifas sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan ibu pada masa nifas. 2. Manfaat Bagi Profesi Keperawatan Sebagai panduan perawat untuk mengajarkan senam nifas pada ibu bersalin dan sebagai salah satu program yang dilakukan bagi ibu postpartum sehingga perawat dapat membantu ibu dalam meningkatkan status kesehatannya. 3. Manfaat Bagi Ibu Bersalin Menambah pengetahuan dan keterampilan bagi ibu bersalin dalam perawatan masa nifas, sehingga gangguan-gangguan pada masa nifas dapat dicegah.

6 4. Manfaat Bagi Penelitian Keperawatan Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan senam nifas. E. Ruang Lingkup Penelitian 1. Variabel Variabel bebas : senam nifas Variabel terikat : involusi uteri dan diastasis rectus abdominis pada ibu postpartum 2. Subyek Subyek pada penelitian ini adalah ibu postpartum 3. Tempat Tempat yang digunakan pada penelitian ini adalah Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta dengan alasan bahwa di puskesmas ini belum mengajarkan dan menganjurkan senam nifas bagi ibu postpartum yang dirawat. 4. Waktu Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2008 sampai Juli 2009. F. Penelitian Pendukung 1. Siti Nurjanah (2007) dengan judul Pengaruh Pendidikan Senam Nifas terhadap Motifasi ibu untuk Melakukan Senam Nifas di RB Rachmi

7 Ngabean, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode Quasi ekperimen dengan rancangan One Group Pretest and Posttest Design. Hasil penelitian ini menunjukkan pendidikan senam nifas meningkatkan pengetahuan responden dari 19,0 % menjadi 95,24% sehingga meningkatkan motivasi ibu untuk melakukan senam nifas dari 47,62% menjadi 100%. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah jenis penelitian, tempat penelitian, dan analisa data. 2. Linda Inayati (2004) dengan judul Pengaruh Senam Nifas terhadap Pemulihan Fisik Ibu Postpartum Primipara Fase Puerperium Dini di Ruang Flamboyan RSUD Dr. Koesma Tuban. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keadaan umum, involusi uteri, ADL, sirkulasi, dan proses laktasi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi eksperimental. Responden yang digunakan adalah ibu-ibu pasca bersalin. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pemulihan fisiknya lebih meningkat, mempunyai keadaan umum yang baik, ADL yang baik, sirkulasi yang lancar, proses laktasi yang baik serta involusi uteri yang semakin cepat. Hal ini berarti ada pengaruh senam nifas terhadap pemulihan fisik ibu postpartum. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah diuraikan diatas adalah responden penelitian, pengambilan sampel, tujuan penelitian, dan analisa data yang digunakan. 3. Henny Hidayanti (2009) dengan judul Pengaruh Senam Nifas Terhadap Status Kesehatan Ibu Nifas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

8 status kesehatan ibu nifas yang meliputi proses menyusui, pola makan minum, buang air kecil, buang air besar dan mobilisasinya. Desain yang digunakan adalah cohort prospektif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian didapatkan bahwa status kesehatan ibu yang mengikuti senam dan tidak mengikuti senam tidak menunjukkan adanya perbedaan hanya pada buang air besar dan mobilisasinya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah diuraikan diatas adalah jenis penelitian, variabel penelitian, pengambilan sampel, dan analisa data yang digunakan.

9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Postpartum 1. Pengertian Menurut Leifer tahun 2005, postpartum atau masa nifas adalah keadaan yang dimulai setelah dua jam setelah persalinan sampai enam minggu setelah bayi lahir. Postpartum dibagi menjadi tiga periode yaitu immediate postpartum (24 jam pertama) early postpartum (minggu pertama) dan late postpartum (dua enam minggu). 2. Perubahan yang Terjadi pada Masa Postpartum 1) Perubahan Fisiologis Perubahan fisiologis selama masa nifas meliputi perubahan sistem reproduksi dan perubahan sistemik. Perubahan-perubahan ini merupakan proses adaptasi selama kehamilan (Olds et al, 2004). Perubahan sistem reproduksi pada ibu postpartum meliputi involusi uterus, pengeluaran cairan dari rahim (lokea), perubahan serviks, perubahan bentuk vagina, dan perubahan pada perineum ibu. Hal ini akan mengalami pemulihan setelah persalinan. Perubahan-perubahan yang terjadi ini tidak akan pulih dengan baik jika tidak ada perawatan yang benar dan baik selama masa 9

10 nifas (Ambarwati, 2008). Perubahan sistemik meliputi perubahan sistem kardiovaskuler, urinaria, gastrointestinal, integumen, musculoskeletal, dan sistem-sistem lainnya. Perubahan system musculoskeletal salah satunya adalah dinding abdomen menjadi kendur setelah persalinan dan bahkan bias terjadi diastasis rectus abdominis jika perawatannya tidak benar. Perubahan-perubahan ini pasti terjadi pada ibu postpartum (Pillitteri, 1999). 2) Perubahan Psikologis Perubahan psikologis yang umumnya terjadi pada ibu postpartum adalah postpartum blues, postpartum depression, dan postpartum adaptation. Hal ini bila dibiarkan berlangsung lama dan tidak diatasi segera akan berakibat buruk bagi ibu, bagi bayinya, bagi perkembangan kepribadian sang anak, maupun bagi hubungan antara ibu dan bayinya (Elvira, 2006). 3. Pengkajian Ibu Postpartum Menurut Hamilton (1995) observasi atau pengkajian yang harus dilakukan pada ibu postpartum adalah : 1) Tekanan darah Pemeriksaan tekanan darah dilakukan setiap 15 menit selama satu jam atau sampai stabil, kemudian setiap 30 menit untuk jamjam berikutnya. Tekanan darah ibu sedikit meningkat karena upaya persalinan dan keletihan. Hal ini akan normal kembali

11 dalam waktu satu jam. 2) Nadi Pemeriksaan nadi dilakukan setiap 15 menit selama satu jam atau sampai stabil, kemudian setiap 30 menit untuk jam-jam berikutnya. Nadi kembali pada frekuensi normal dalam waktu satu jam dan mungkin terjadi sedikit bradikardi (50 sampai 70 kali per menit). 3) Suhu tubuh Pemeriksaan suhu tubuh dilakukan hanya sekali pada satu jam kemudian per protocol rumah sakit. Suhu tubuh meningkat jika terjadi dehidrasi atau keletihan. 4) Fundus Pemeriksaan fundus dilakukan setiap 15 menit selama satu jam atau sampai stabil, kemudian setiap 30 menit untuk jam-jam berikutnya. Fundus harus berada pada midline, keras, dan 2 cm di bawah atau pada umbilikus. Melakukan masase pada uterus yang lembek sampai keras dan pijatan sampai berkontraksi ke tingkat pertengahan. Memeriksa adanya distensi kandung kemih jika fundus bergeser ke arah kanan midline. 5) Kandung kemih Pemeriksaan kandung kemih dilakukan setiap kali fundus dikaji. Kandung kemih ibu cepat terisi karena dieresis postpartum dan cairan intravena.

12 6) Lokea Pemeriksaan lokea dilakukan setiap 15 menit dalam hubungannya dengan fundus. Alirannya harus sedang dan bila darah mengalir dengan cepat curigai terjadinya robekan servik. 7) Perineum Pemeriksaan perineum dilakukan dalam hubungannya dengan pengkajian lokea. Episiotomi dan perineum harus bersih, tidak berwarrna, tidak edema, dan jahitan harus utuh. 8) Ketidaknyamanan Memberikan perhatian pada keluhan rasa nyeri. Rasa sakit yang berlebihan pada perineum harus diperiksa. Hal ini dapat memungkinkan adanya hematoma di bawah episiotomi. Sakit kepala dapat menjdi tanda terjadinya dalam waktu dekat. 9) Interaksi anak orangtua Memperhatikan ekspresi wajah orangtua ketika mereka melihat bayinya, apa yang mereka katakan, dan apa yang mereka lakukan. Respon-respon negative yang terlihat jelas menandakan adanya masalah. 10) Status emosional Memperhatikan status emosional ibu. Eksagregasi emosi negatif atau positif dan kurangnya pengekspresian emosi mungkin sebagai warisan kebudayaan atau kepribadian. Emosi yang demikian menandakan gejala maladaptasi.

13 2. Involusi Uteri a. Pengertian Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus (Ambarwati, 2008). b. Proses Involusi Uteri 1) Autolysis Autolysis merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di dalam otot uterine. Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan otot yang telah sempat mengendur hingga 10 kali panjangnya dari semula dan lima kali lebar dari semula selama kehamilan. Sitoplasma sel yang berlebih akan tercerna sendiri sehingga tertinggal jaringan fibroelastik dalam jumlah renik sebagai bukti kehamilan (Olds et al, 2004). 2) Atrofi Jaringan Jaringan yang berpoliferasi dengan adanya estrogen dalam jumlah besar, kemudian mengalami atrofi sebagai reaksi terhadap penghentian produksi estrogen yang menyertai pelepasan plasenta. Selain perubahan atrofik pada otot-otot uterus, lapisan desidua akan mengalami atrofi dan terlepas dengan meninggalkan lapisan basal yang akan beregenerasi menjadi endometrium yang baru (Olds et al, 2004).