BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kampar ini dahulunya mereka berdagang di Pasar Usang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis, dan hal tersebut juga diatur dalam Al-Qur an. Konsep Al- dunia, tetapi juga menyangkut urusan akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan -ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. dan menganggap penting semua kerja yang produktif. 1 Pada setiap prilaku

BAB I PENDAHULUAN. akal manusia untuk menganalisa hukum-hukum syara, meneliti. perkembangan dengan pedoman pada nash-nash yang telah ada, supaya

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan problematika terbesar dalam kehidupan. Sebab

BAB I PENDAHULUAN. di buat dengan bahan baku daun gambir pilihan yang di peroleh langsung dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama Allah, merupakan agama yang universal dan. konprehensif.

BAB I PENDAHULUAN. harus memahami etika dalam bersaing yang diajarkan Islam, dianjurkan agar

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan dalam masyarakat, penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menurut muhammad bin Hasan al-syaibani dalam kitabnya al-

BAB I PENDAHULUAN. dan sosialisme. Sistem tersebut mengacu kepada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. pandangan Islam, nikmat Allah hampir tak terbatas. 1 Manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi harus diperhatikan keserasianya, keselarasan, serta keseimbangan 1.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam politik, sosial maupun ekonomi. Berbicara masalah ekonomi berarti

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran Islam, salah satu aspek kehidupan yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur semua aspek kehidupan manusia, baik aqidah, ibadah, akhlak. membeda-bedakan antara muslim dan non muslim.

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan manusia dan pengetahuan teknologi yang dimiliki. 1

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah yang Hudan-Linnas sebagai pedoman hidup. maupun bathin dan juga kebahagiaan dunia dan akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. Pergeseran masa mengantarkan manusia dari masa lalu hingga kepada masa

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan usaha, yakni salah satunya adalah strategi pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

BAB I PENDAHULUAN. integral dan komprehensif, sehingga prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam mengacu

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang makin meningkat terbuka yang tidak mengenal batas-batas negara

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan yaitu diciptakannya Nabi Adam as kemudian disusul dengan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tuntutan yang fundamental yang dihadapi oleh suatu. masyarakat adalah bertahan hidup (survive) atau mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bisnis merupakan kegiatan yang tak pernah lepas dari kehidupan

pertahun yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. 2 pertumbuhan ekonomi terutama di Indonesia. Sektor perikanan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh perusahaan dimasa yang akan datang. kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Cara mengukur peluang usaha

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan bagian dari kehidupan manusia, dalam. berdasarkan Al-Quran Al Karimdan As-Sunnah Nabawiyah.

IMPLEMENTASI PEMASARAN PRODUK BMT DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. (Studi Kasus di BMT Amanah Ummah)

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang pesat diukur dari seluruh gross national

BAB I PENDAHULUAN. kepada umatnya untuk berfikir ke depan dalam rangka mencapai tingkat

BAB I PENDAHULUAN. kepada sang khalifah agar dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidup seseorang. Pendapatan adalah arus masuk sumber daya ke dalam suatu

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyangkut pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk dan nilai 1. Berhasil tidaknya suatu usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. berusaha dan berdo a ( ikhtiar). Setiap manusia dalam kehidupannya dituntut

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan alat pemuas untuk memenuhi kebutuhan manusia terbatas adanya,

BAB I PENDAHULUAN. dari tiga topik sentral, yaitu jasa atau pelayanan (service), kualitas (quality), dan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang dapat ditangkap oleh masyarakat Indonesia, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup menurut tingkat kehidupan masing-masing. Dengan demikian, mencari

BAB I PENDAHULUAN. yang cenderung kepada kelezatan jasmaniah). Dengan demikian, ketika manusia

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah menjanjikan rezeki bagi makhluk yang ada di permukaan bumi ini, namun

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan dan perjalanan sejarah manusia, aspek ekonomi juga

BAB I PENDAHULUAN. selalu mempunyai dampak yang positif dan negatif, di satu pihak terdapat

BAB I PENDAHULUAN. orang saja karena isu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat merupakan hambatan

PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Kerjasama Pada Usaha Jahit Pakaian Antara Alfi-Aldi Tailor Dengan

BAB I PENDAHULUAN. penting tidak melanggar garis-garis yang telah ditentukan oleh Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. langsung adalah meningkatnya penjualan sehingga perusahaan akan memiliki lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. (Mikroekonomi & Makroekonomi), (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), 6.

BAB I PENDAHULUAN. pertanggung jawabannya di akhirat kelak. memperoleh dan memanfaatkan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan/tabungan dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja sebagai sarana Hablumminallah dan juga sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. itu ada dalam bentuk hubungan langsung dengan Allah SWT (Habluminallah) dan

BAB I PENDAHULUAN. secara khusus adalah makanan, manusia tidak akan dapat bertahan hidup. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

BAB I PENDAHULUAN. 2007, h Johan Arifin, Fiqih Perlindungan Konsumen, Semarang: Rasail,

BAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal atau perumahan semakin banyak. 2. penduduk akan menuntut penambahan lahan pemukiman, jaringan jalan,

BAB I PENDAHULUAN. palsu, dan dengan begitu merasakan kehadiran Tuhan dan Keesaan-Nya, 1

BAB I PENDAHULUAN. sumber-sumber alamnya dengan cara melakukan pekerjaan dan kegiatan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. semua kebutuhan keuangan mereka sehari-hari.bank dijadikan sebagai tempat. melakukan pembayaran, atau melakukan penagihan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari kita perhatikan jutaan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi serta bisa memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Oleh. yang paling baik serta keistimewaan yang menonjol.

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Islam merupakan ilmu yang multidimensi, komprehensif dan

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, para ahli ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Lima yang dilakukan oleh aparat pemerintah, seakan-akan para Pedagang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas ekonomi dapat dikatakan sama tuanya dengan sejarah

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan kemampuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu. Namun prinsip-prinsip pertukaran barang dan pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan pelimpahan dekonsentrasi dari pemerintah diatasnya. Pemerintah desa

BAB I PENDAHULUAN. bawahannya. Pengelolaan aktivitas setiap organisasi harus benar-benar tepat. manusia terutama yang memiliki etos kerja yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar Salah satu tujuan dilaksanakannya

BAB I PENDAHULUAN. hlm Sukarno Wibowo dan Dedi Supriadi 2013, Ekonomi Mikro Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia,

BAB I PENDAHULUAN. landasan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Sebagai tindak lanjut UU

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kehidupan di dunia serta keinginan manusia yang sering kali berlebihan

BAB I PENDAHULUAN. peraturan tertentu, tidak demikian dengan manusia. Manusia di atur oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu transaksi jual beli, apapun jenis benda yang diperjual-belikan

pemberian semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Sesuai falsafah undang-undang perpajakan, membayar

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia dalam keadaan saling membutuhkan, maka Allah

BAB I PENDAHULUAN. (komprehensif) dan abadi ( universal) bagi seluruh umat manusia. Al Quran

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Air Tiris adalah Pasar yang terletak di daerah kawasan kelurahan Air Tiris Kecamatan Kampar. Pasar ini merupakan Pasar peralihan yang dahulunya merupakan Pasar yang terletak di Pasar Usang yang berdekatan dengan Mesjid Jamik. Mesjid Jamik ini merupakan Mesjid yang bersejarah di Air Tiris Kecamatan Kampar. Pedagang kaki lima di Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar ini dahulunya mereka berdagang di Pasar Usang. Istilah Pasar mengandung pengertian yang beraneka ragam (Stanton, et al, 1994). Ada yang mendefinisikannya sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, barang atau jasa yang ditawarkan untuk dijual, dan terjadinya perpindahan kepemilikan. Selain itu ada pula definisi yang menyatakan bahwa Pasar adalah permintaan yang dibuat oleh sekelompok pembeli potensial terhadap suatu barang atau jasa 1. Philip Kotler, menyatakan bahwa suatu Pasar terdiri dari seluruh konsumen/langganan potensial yang mempunyai kebutuhan dan keinginan tertentu yang ingin dan mampu dipenuhi dengan pertukaran, sehingga dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut 2. Sedangkan menurut Stanton, Pasar merupakan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya 3. Jadi dalam pengertian tersebut terdapat tiga faktor utama yang menunjang terjadinya Pasar: 1 Fandy Tiiptono, Startegi Pemasaran, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2008), ed 3, h. 59. 2 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, 1 (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011), Cet. ke- 11, h. 98. 3 M. Fuad,dkk, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 120.

a. Orang dengan segala keinginannya b. Daya beli mereka c. Tingkah laku dalam pembelian mereka 4. Dari beberapa pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa Pasar adalah tempat bertemunya antara penjual dan pembeli barang ataupun jasa untuk melakukan kegiatan jual beli dalam rangka memenuhi kebutuhan. Islam sebagai agama Allah, mengatur kehidupan manusia baik kehidupan di dunia maupun akhirat. Perekonomian adalah bagian dari kehidupan manusia 5.Islam mendorong umatnya untuk bekerja. Hal tersebut disertai jaminan Allah bahwa ia telah menetapkan rizki setiap makhluk yang diciptakan-nya. Islam juga melarang umatnya untuk meminta-minta atau mengemis 6. Tujuan bekerja adalah untuk mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati kesejahteraan hidup dan perhiasan dunia. Pekerjaan yang dilakukan tersebut haruslah pekerjaan yang halal agar aktivitas bekerja ini juga bernilai ibadah. Tentunya dalam pandangan Islam agar harta yang didapatkan dari bekerja tersebut menjadi kepemilikan yang sah 7. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa manusia harus bekerja sesuai dengan syari ah Islam dan dilarang untuk meminta-minta atau mengemis.allah SWTberfirman dalam Q.S. Al-Jumu ah:10: 4 M. Mursid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), ed 1, Cet. ke 6, h. 25. 5 Nurul Huda, dkk,ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis, (Jakarta: Kencana, 2009), Cet. ke 2, h. 3. 6 M.Sholahuddin, Asas Ekonomi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h. 31. 7 Ibid, h. 68.

Artinya: Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. Wujud bekerja sangat luas, jenisnya bemacam-macam, bentuknya beragam,serta hasilnya berbeda-beda. Karenanya Allah SWT menetapkannya bentuk pekerjaan yang layak (halal) serta bentuk pekerjaan yang tidak layak (haram) bagi manusia. Umat Islam sendiri, dengan jelas menyebutkan bahwa perdagangan merupakan salah satu sektor terpenting sumber kemakmuran masyarakat madani pada zaman Rasulullah dan zaman Khulafaur ar-rosidin 8. Bahkan Nabi Muhammad sendiri pada awalnya adalah seorang pebisnis, ia juga seorang pedagang profesional yang selalu menjunjung tinggi kejujuran 9. Dalam perdagangan hendaknya ada norma, etika, agama dan perikemanusiaan, yang merupakan pokok landasan bagi Pasar Islam yang bersih. Secara singkat dapat disebutkan bahwa perdagangan yang sesuai dengan ajaran Islam adalah apabila perdagangan tersebut berlandaskan norma-norma Islam, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Menegakkan perdagangan yang tidak haram 2. Bersikap benar, amanah dan jujur 3. Menegakkan keadilan dan mengharamkan bunga 4. Menegakkan kasih sayang, nasihat dan mengharamkan monopoli untuk memperlipat gandakan keuntungan pribadi 8 Adiwarman Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta: Internasional Institute Of Islamic Thought, 2002), Cet. ke-1, h. 124. 9 P3EI UII Yogyakarta, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h. 302.

5. Menegakkan toleransi dan persaudaraan 6. Berprinsip bahwa perdagangan merupakan bekal untuk akhirat 10. Apabila sektor perdagangan dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, sektor perdagangan secara makro akan banyak mendatangkan kemaslahatan bersama, dan akan mempunyai manfaat yang besar dalam proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi 11. Pedagang kaki lima adalah pedagang yang berjualan diserambi muka (emper) toko atau ditepi jalan (di trotoar) 12. Sedangkan menurut pendapat lain Pedagang kaki lima yaitu orang yang dengan modal relatif sedikit berusaha di bidang distribusi dan penjualan barang-barang (jasa - jasa) untuk memenuhi kebutuhan kelompok tertentu di dalam masyarakat, usaha tersebut dilaksanakan pada tempat-tempat yang dianggap strategis dalam suasana lingkungan yang informal 13. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pedagang kaki lima adalah orang yang berdagang dengan menggunakan modal yang kecil, dimana mereka berdagang dengan berpindah- pindah dari Pasar satu ke Pasar lain. Pedagang kaki lima yang dimaksud dalam pembahasan ini yaitu para pedagang kaki lima yang berjualan di Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar. Berdagang merupakan pekerjaan yang harus ditujukan untuk beribadah kepadaallah, dan wadah untuk berbuat baik pada sesama 14.Begitu juga dengan pedagang kaki lima di Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar mereka berdagang selain untuk memenuhi kebutuhan hidup juga untuk 10 Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997), Cet. ke-1, h. 73. 11 Hadi dan Budi Santoso, Ekonomi Pembangunan, (Jakarta: Ghaila Indonesia, 1996), Cet. ke-1, h. 82. h. 285. 12 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia, 2008), 13 http://id. Shvoong. Com 23 April 2010. 14 Buchari Alma, Dasar-dasar Etika Bisnis Islam, (Bandung: CV Alfabeta, 1994), Cet. ke-2, h. 74.

berbuat baik kepada sesama. Pedagang kaki lima di Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar pada dasarnya timbul dari adanya ketimpangan sosial dan pembangunan perekonomian serta pendidikan yang tidak merata. Langkah yang diambil oleh pemerintah daerah untuk menangani masalah pedagang kaki lima ini diantaranya adalah menertibkan para pedagang kaki lima yang menggelar lapak dagangannya ditempat-tempat yang dilarang berjualan, sepertidipinggir jalan, dan di depan pertokoan. Hal tersebut dilakukan dengan alasan ketertiban dan keindahan tata kota serta untuk menghindari terjadinya kemacetan lalu lintas kendaraan pengguna jalan karena pinggiran jalan yang seharusnya untuk dilalui kendaraan telah dijadikan lapak berjualan 15. Langkah lainnya, pemerintah daerah Kabupaten Kampar telah merelokasi para pedagang kaki lima yang melanggar aturan berjualan ketempat yang telah ditentukan. Relokasi dapat diartikan dengan perpindahan atau pemindahan lokasi, baik suatu industri ataupun tempat berdagang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan alasan-alasan tertentu 16. Relokasi yang dimaksud dalam pembahasan ini yaitu pemindahan tempat jualan dari tempat yang lama ke tempat yang baru, yang diatur dan ditata sesuai dengan jenis barang dagangannya, ini dilakukan untuk merenovasi Pasar lama supaya bersih dan nyaman bagi pedagang dan pembeli. Pemerintah daerah telah merelokasi para pedagang kaki lima yang tempat usahanya ditertibkan ketempat lain yang telah ditentukan. Namun dalam hal ini pemerintah masih kurang mempertimbangkan segi strategis Pasar tempat relokasi usaha pedagang kaki lima. Tempat relokasi tersebut berada dikawasan yang kurang strategis dan sepi pembeli sehingga para pedagang kaki lima merasa dirugikan karena dagangan mereka kurang laku. 15 Ibnu Abbas, Kasubbag TU UPTD Wilayah IV Air Tiris, Wawancara, Air Tiris, 6 April 2013. 16 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, op.cit, h. 1.159.

Para pedagang kaki lima di Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar menjual berbagai jenis dagangan seperti sayur-mayur, buah-buahan, pakaian, dan lain-lain. Relokasi yang diatur oleh pemerintah daerah tentunya memiliki efek atau dampak bagi pedagang kaki lima itu sendiri dan juga bagi lingkungan. Untuk mengetahui dampak dari relokasi pedagang kaki lima terhadap lingkungan dan bagi pedagang kaki lima itu sendri, maka penulis menggunakan dua kriteria yaitu Eksternal dan Internal. Eksternal yaitu bagaimana keterkaitannya dengan lingkungan. Dampak terhadap lingkungan memberikan implikasi yang positif yaitu tertatanya lingkungan dengan baik, dengan pengelolaan limbah Pasar, penghijauan sekitar Pasar relokasi, sehingga lingkungan Pasar menjadi asri dan tidak terlihat kumuh. Internal yaitu bagaimana dampak terhadap pedagang kaki lima dalam hal peningkatan ekonomi. Dampak Internal ini justru menimbulkan dampak negatif bagi pedagang kaki lima yaitu menurunnya pendapatan pedagang kaki lima, meningkatnya biaya operasi, serta berkurangnya pelanggan. Berdasarkan dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: DAMPAK RELOKASI TEMPAT JUALAN TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG KAKI LIMA DITINJAU MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Kasus Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar) B. Batasan Masalah Supaya penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari topik yang dipersoalkan, maka dalam hal ini penulis membatasi persoalan ini hanya membahas masalah padadampak Relokasi Tempat Jualan Terhadap Tingkat Pendapatan Pedagang Kaki Lima Ditinjau Menurut Persfektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar).

C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Apa alasan mendasar pemerintah Kabupaten Kampar dalam merelokasi tempat jualan di Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar? 2. Bagaimana dampak relokasi tempat jualan terhadap tingkat pendapatan pedagang kaki lima di Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar? 3. Bagaimana Persfektif Ekonomi Islam terhadap pedagang kaki lima di Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar? D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian: a. Untuk mengetahui alasan pemerintah Kabupaten Kampar dalam merelokasi tempat jualan di Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar. b. Untuk mengetahui dampak relokasi tempat jualan terhadap tingkat pendapatan pedagang kaki lima di Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar. c. Untuk mengetahui Persfektif Ekonomi Islam terhadap pedagang kaki lima di Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar.

2. Manfaat penelitian a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan informasi dan pengetahuan bagi pihak-pihak lain yang ingin mengadakan penelitian yang sama untuk masa yang akan datang. b. Sebagai pedoman dan perbandingan serta dapat memperluas ruang lingkup khazanah intelektual dikalangan mahasiswa atau mahasiswi, para pakar ekonomi, masyarakat. c. Sebagai karya tulis dalam memenuhi syarat untuk menyelesaikan studi pada Program S1 Ekonomi Islam Fakultas Syari ah dan Ilmu Hukum UIN Suska Pekanbaru. E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reaserch) yang mengambil lokasi penelitian di Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar. 2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah para pedagang kaki lima dan pegawai kantor Dinas Pasar Air Tiris. Sedangkan yang menjadi objeknya adalah Dampak Relokasi Tempat Jualan Terhadap Tingkat Pendapatan Pedagang Kaki Lima Ditinjau Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar). 3. Populasi dan Sampel Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pedagang kaki lima yang berjumlah 1.491 orang, dan 5 orang dari pegawai kantor Dinas Pasar Air Tiris, jadi jumlah populasinya adalah 1.496 orang. Karena jumlah populasinya banyak maka penulis mengambil sampel

sebanyak 93 orang.penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Random Sampling yaitu salah satu metode penarikan sampel dengan acak dan sederhana. Disini setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Penulis mengambil sampel berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin: n=. di mana: n = Ukuran sampel N= Ukuran populasi e = Taraf kesalahan Jumlah sampel n = = =... ( %)..... =., = 93,73 n = 93 4. Sumber Data a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara dengan pedagang kaki lima dan pegawai kantor Dinas Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar. b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku di perpustakaan dan dokumendokumen yang berkaitan dengan penelitian ini. 5. Metode Pengumpulan Data Adapun metode yang dipakai penulis dalam pengumpulan data ini adalah:

a. Observasi Yaitu pengumpulan data melalui proses pengamatan langsung terhadap gejala yang terjadi di lapangan. b. Wawancara Yaitu melakukan tanya jawab langsung kepada responden, yakni pegawai kantor Dinas Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar yang bertujuan untuk mendapatkan sejumlah data yang diperlukan dalam penelitian ini. c. Angket Yaitu penulis membuat daftar pertanyaan sekitar penelitian ini yang kemudian disebarkan untuk diisi oleh para responden dalam hal ini ditujukan kepada pedagang kaki lima di Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar untuk memperkuat hasil penelitian. 6. Metode Analisa Data Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode Deskriptif Kualitatif, yaitu menganalisis data dengan mengklasifikasikan data-data berdasarkan persamaan jenis dari data tersebut, kemudian diuraikan dengan data yang lainnya sedemikian rupa sehingga diperoleh gambaran umum yang utuh tentang masalah yang diteliti. 7. Metode Penulisan Setelah data terkumpul, selanjutnya penulis menyusun data tersebut dengan menggunakan metode sebagai berikut: a. Deduktif, yaitu suatu uraian penulisan yang diawali dengan menggunakan kaedah-kaedah umum, kemudian dianalisis dan diambil kesimpulan secara khusus. b. Induktif, yaitu suatu uraian penulisan yang diawali dengan menggunakan kaedah-kaedah khusus, kemudian dianalisis dan diambil kesimpulan secara umum.

c. Deskriptif, yaitu setelah semua data sudah berhasil terkumpul, maka penulis menjelaskan secara rinci dan sistematis sehingga dapat tergambar secara utuh dapat dipahami secara jelas kesimpulannya. F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembaca memahami penelitian ini, maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini terdiri dari: Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II : PASAR AIR TIRIS Dalam bab ini terdiri dari: Letak Geografis dan Demografis Kelurahan Air Tiris Kecamatan Kampar, Pendidikan dan Kehidupan Beragama, Adat Istiadat dan Sosial Ekonomi. BAB III : PERDAGANGAN DALAM ISLAM Dalam bab ini terdiri dari: Pengertian Dagang, Dasar Hukum Dagang, Prinsip-Prinsip Berdagang Dalam Islam. BAB IV :RELOKASI TEMPAT JUALAN DI PASAR AIR TIRIS Dalam bab ini terdiri dari: Alasan Relokasi, Dampak Relokasi,Persfektif Ekonomi Islam TerhadapPedagang Kaki Lima di Pasar Air Tiris. BAB V : PENUTUP Bab Penutup yang berisi tentang Kesimpulan dan Saran. DAFTAR PUSTAKA