SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA PENELITIAN

PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN

PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

6.5 Pertimbangan penentuan ukuran sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latarbelakang Pemilihan Bidang dan Obyek Kerja Praktek

METODOLOGI PENELITIAN PEMASARAN. Presented by : M Anang Firmansyah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing).

PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN PERTEMUAN KE 5

BAB 3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meneliti saham perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

kelemahan: membutuhkan banyak sumber daya (biaya, tenaga, waktu). tidak ada jaminan bahwa semua anggota populasi dapat didata/dilacak di lapangan.

Bab 2. Landasan Teori

BAB III METODE PENELTIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

ALAT UJI STATISTIK. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

Peranan Statistika. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si.

Sumber Data. Sumber data penelitian terdiri atas sumber data sekunder dan primer data sekunder.

ANALISIS DATA DESKRIPTIF

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan yang spesifik, sehingga dalam jenis penelitian ini diperlukan informasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara melakukan suatu kegiatan untuk mencari,

RISET AKUNTANSI. Materi PengumPulan data

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerial (angka), mulai dari

4. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di kantor tersebut. Waktu penelitian dimulai dari akhir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tahapan. Desain dan Perencanaan. Tahap Analisis Data. Tahap Pengumpulan Data

Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menjelaskan tentang metode pengumpulan data. Menguraikan perbedaan pengu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Hanif Fakhrurroja, MT

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini secara teknis mengalami kesulitan untuk melakukan sensus

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. (Persero) Kantor Cabang Syariah Malang Jl. Bandung No. 40 Malang

APLIKASI RAPID SURVEY

BAB III METODE PENELITIAN. mandiri baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa. Penulis Melakukan Penelitian di Kabupaten Kampar- Riau, lokasi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Mata Kuliah - Markom Industry Analysis- Modul ke:

PENELITIAN GEOGRAFI I

III. METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengambil salah satu Bank Umum Syariah (BUS), Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

Teknik Pengambilan Sampel. Dewi Gayatri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam

Tata Tulis dan Komunikasi Ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. aspek yang mempengaruhi kelangsungan aktivitas perusahaan.

study), yang merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre eksperimental. Desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap Keluarga Ideal dalam Iklan BKKBN program GenRe versi Jangan Buruburu

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

POPULASI DAN SAMPEL. Gambar 1 POPULASI dan SAMPEL

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data dan analisis

ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI

Jenis-Jenis Data. Data Subjek (Subject Data/Self-report data) Data Fisik (Physict Data) Data Dokumenter (Documentary Data)

Transkripsi:

SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA PENELITIAN A. Jenis Data Penentuan metode pengumpulan data dipengaruhi oleh jenis dan sumber data penelitian. Data penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Data subyek, yaitu jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian (responden). Berdasarkan bentuk tanggapan (respon) yang diberikan, data subyek diklasifikasikan menjadi: lisan (verbal), tertulis atau ekspresi. 2. Data fisik, yaitu jenis data penelitian yang berupa obyek atau benda-benda fisik, antara lain dalam bentuk: bangunan atau bagian dari bangunan, pakaian, buku, dan senjata. Data fisik merupakan benda berwujud yang menjadi bukti suatu keberadaan atau kejadian pada masa lalu. 3. Data documenter, yaitu jenis data penelitian yang antara lain berupa: faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo, atau dalam bentuk laporan program. Data dokumenter dalam penelitian dapat menjadi bahan atau dasar analisis data yang kompleks yang dikumpulkan melalui metode observasi dan analisis dokumen yang dikenal dengan content analysis. B. Sumber Data Sumber data penelitian terdiri atas: sumber data primer dan sumber data sekunder. Menurut sumber data, data penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Data primer, merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dapat berupa opini subyek (orang) secara individu atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. 2. Data sekunder, merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data Tutut Dewi Astuti halaman 1

sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. C. Penelitian Data Sekunder 1. Tujuan Penelitian Ada dua kategori tujuan penelitian bisnis yang menggunakan data sekunder, yaitu: a. Pengungkapan fakta, yaitu penelitian yang mengungkapkan kinerja dan kondisi keuangan suatu perusahaan atau beberapa perusahaan dalam satu industri merupakan contoh penelitian bisnis yang memerlukan data sekunder berupa informasi keuangan. Pengungkapan fakta dapat berupa analisis perbandingan data keuangan secara horisontal (beberapa perusahaan dalam satu periode) atau secara vertikal (satu perusahaan dalam beberapa periode). b. Penyusunan model, yaitu penelitian bisnis yang menggunakan data sekunder dengan tujuan penyusunan model umumnya untuk menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Model yang disusun menggunakan persamaan hubungan variabel yang bersifat deskriptif atau perdiktif. 2. Tipe Data Sekunder Berdasarkan sumbernya, data sekunder dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: a. Data internal, yaitu dokumen-dokumen akuntansi dan operasi yang dikumpulkan, dicatat dan disimpan di dalam suatu organisasi merupakan tipe data internal. Beberapa contoh data internal, antara lain: faktur penjualan, jurnal penjualan, laporan penjualan periodik, surat-surat, notulen hasil rapat, dan memo manajemen. b. Data eksternal, yaitu data sekunder eksternal umumnya disusun oleh suatu entitas selain peneliti dari organisasi yang bersangkutan. Tipe data sekunder eksternal berdasarkan penerbitnya antara lain dapat berupa: Tutut Dewi Astuti halaman 2

1. Buku, jurnal atau berbagai macam bentuk terbitan yang secara periodik diterbitkan oleh organisasi atau instansi tertentu (misal, Jurnal Riset Akuntansi Mercu Buana Yogyakarta). 2. Terbitan yang dipublikasikan oleh instansi pemerintah (misal, Indikator Ekonomi oleh Biro Pusat Statistik atau Statistik Ekonomi dan Keuangan oleh Bank Indonesia). 3. Terbitan yang dikeluarkan oleh media massa atau perusahaan penerbit (misal, Indonesian Capital Market Directory oleh Institute for Economic and Financial Research). D. Metode Survei Metode survei dan metode observasi merupakan metode pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis. Data penelitian berupa data subyek (orang) yang menyatakan opini, sikap, pengalaman atau karakteristik subyek penelitian secara individual atau secara kelompok. Peneliti menggunakan metode survei untuk mengumpulkan data yang sama dari banyak subyek. Ada dua teknik pengumpulan data dalam metode survei, yaitu: 1. Wawancara (Interview) Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Data yang dikumpulkan umumnya berupa masalah tertentu yang bersifat kompleks, sensitif atau kontroversial. Teknik wawancara dilakukan terutama untuk responden yang tidak dapat membaca menulis atau jenis pertanyaan yang memerlukan penjelasan dari pewawancara atau memerlukan pnerjemahan. Hasil wawancara dicatat oleh pewawancara sebagai data penelitian. Teknik wawancara dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Wawancara tatap muka merupakan metode pengumpulan data primer yang dilakukan dengan cara komunikasi secara langsung (tatap muka) antara Tutut Dewi Astuti halaman 3

pewawancara yang mengajukan pertanyaan secara lisan dengan responden yang menjawab pertanyaan secara lisan. b. Wawancara dengan telepon merupakan metode pengumpulan data primer yang dilakukan dengan cara pertanyaan peneliti dan jawaban responden dikemukakan melalui telepon. 2. Kuesioner (Questionnaires) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan peneliti dan jawaban responden dikemukan secara tertulis melalui suatu kuesioner. Kuesioner dapat didistribusikan dengan berbagai cara, antara lain: a. Kuesioner secara personal. Jika lokasi antar responden relatif berdekatan, misalnya dalam suatu perusahaan atau tempat kerja, kuisioner disampaikan dan dikumpulkan langsung oleh peneliti. Peneliti memberikan penjelasan seperlunya dan kuisioner dapat langsung dikumpulkan setelah selesai dijawab oleh responden. b. Kuesioner lewat pos. Kuisioner yang diajukan kepada responden dan jawaban responden dikirim melalui pos. Teknik ini memiliki tingkat tanggapan (respon rate) yang paling rendah dibandingkan dengan teknik pengumpulan data primer yang lain. E. Metode Observasi Metode observasi merupakan metode pengumpulan data primer dengan cara pencatatan pola perilaku subyek (orang), obyek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Kelebihan metode observasi dibandingkan metode survei adalah: 1. Data yang dikumpulkan umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat dan bebas dari rensponse bias 2. Data yang dihasilkan lebih rinci mengenai perilaku (subyek), benda atau kejadian (obyek). Kelemahan metode observasi adalah pengamat kemungkinan memberikan catatan tambahan yang bersifat subyektif (observer bias). Tutut Dewi Astuti halaman 4

Teknik observasi dalam penelitian bisnis dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Observasi langsung merupakan teknik observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti, terutama untuk subyek atau obyek penelitian yang sulit diprediksi. Observasi langsung memungkinkan bagi peneliti untuk mengumpulkan data mengenai perilaku dan kejadian secara detail. Peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi kejadian yang diamati. Pengamat hanya mencatat apa yang terjadi sehingga mempunyai peran yang pasif. Data yang diperoleh melalui observasi langsung kadang-kadang digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh melalui wawancara atau kuesioner. 2. Observasi mekanik merupakan teknik observasi yang dilakukan dengan bantuan peralatan mekanik, antara lain: kamera foto, video, mesin penghitung. Observasi mekanik umumnya diterapkan pada penelitian terhadap perilaku atau kejadian yang bersifat rutin, berulang-ulang dan telah terprogram sebelumnya. Alat-alat mekanik yang digunakan dalam observasi, misalnya: teknik observasi mekanik melalui deteksi karakter (huruf, angka atau simbol) secara optik dengan sistem kode produk universal (universal product code), penggunaan sistem ini adalah penggunaan kode batang (bar codes) pada produk yang dijual di supermarket untuk mempercepat transaksi penjualan dan pencatatannya dengan bantuan optical scanner. Tutut Dewi Astuti halaman 5

PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi (population) adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Anggota populasi disebut dengan elemen populasi (population element). Sampel adalah sebagian dari elemen-elemen populasi yang dipilih oleh peneliti untuk diteliti. Anggota sampel disebut dengan subyek (subject). Berdasarkan sebagian dari elemen populasi yang dikumpulkan dan dianalisi, hasilnya diharapkan dapat menjelaskan karakteristik seluruh elemen populasi. Analisis data sampel secara kuantitatif menghasilkan statistik sampel yang digunakan untuk mengestimasi parameter populasi. Statistik merupakan ukuran numeris yang dihitung dari pengukuran sampel. Parameter adalah ukuran deskripsi numeris yang dihitung dari pengukuran populasi. Statistik sampel digunakan untuk membuat inferensi mengenai parameter populasi. Deskripsi sampel dan populasinya secara kuantitatif berupa statistik atau parameter yang umumnya mengukur tendensi sentral (rata-rata, median, modus) dan dispersi (deviasi standar dan varian). B. Kriteria Pemilihan Sampel Kriteria pemilihan sampel tergantung pada dua aspek yang saling berkaitan, yaitu: 1. Akurasi. Sampel yang akurat adalah sejauh mana statistik sampel dapat mengestimasi parameter populasi dengan tepat. Akurasi berkaitan dengan tingkat keyakinan (confidence level). Tingkat keyakinan dalam statistik dinyatakan dengan persentase. Jika dinyatakan tingkat keyakinan 95%, maka berarti akurasi statistik sampel dapat mengestimasi parameter populasinya dengan benar adalah 95% dan probabilitas bahwa estimasi hasil penelitian tidak benar adalah 5% yang dinyatakan dengan tingkat signifikansi (significance level) sebesar 0,05 (p 0,05). 2. Presisi. Sampel yang presisi adalah sejauh mana hasil penelitian berdasarkan sampel dapat merefleksikan realitas populasinya dengan teliti. Presisi Tutut Dewi Astuti halaman 6

menunjukkan tingkat ketepatan hasil penelitian berdasarkan sampel menggambarkan karakteristik populasinya. Presisi umumnya dinyatakan dengan interval keyakinan (confidence interval) dari sampel yang dipilih. C. Prosedur Pemilihan Sampel Prosedur pemilihan sampel yang sistematis agar diperoleh sampel yang representatif adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi populasi target. Populasi target adalah populasi spesifik yang relevan dengan tujuan atau masalah penelitian. Misal, populasi targetnya adalah manajer perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Peneliti dapat mengidentifikasi para manajer yang menjadi populasi target penelitian, yaitu seluruh manajer di perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Para manajer perusahaan jasa atau perusahaan dagang yang terdaftar di BEI bukan merupakan elemen-elemen populasi target atau tidak relevan dengan penelitian tersebut. 2. Memilih kerangka pemilihan sampel. Kerangka sampel adalah daftar elemenelemen populasi yang dijadikan dasar untuk mengambil sampel. Misal, populasi target adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (FE UMBY), jika peneliti menggunakan sebuah daftar mahasiswa FE UMBY ada kemungkinan daftar tersebut belum memuat mahasiswa baru atau mungkin masih mencantumkan mahasiswa yang telah lulus. 3. Menentukan metode pemilihan sampel. Metode pemilihan sampel secara garis besar dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a. Metode pemilihan sampel probabilitas atau metode pemilihan sampel secara acak. Metode probabilitas memberikan kesempatan yang sama pada setiap elemen populasi untuk terpilih sebagai sampel dengan pemilihan sampel yang dilakukan secara acak. b. Metode pemilihan sampel non-probabilitas atau metode pemilihan sampel secara tidak acak. Metode non-probabilitas memilih sampel secara tidak acak Tutut Dewi Astuti halaman 7

sehingga setiap elemen populasi mempunyai probabilitas yang berbeda untuk dipilih menjadi sampel. 4. Merencanakan prosedur penentuan unit sampel. Pemilihan sampel berdasarkan kerangka sampel dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu: a. Prosedur satu tahap, dimana elemen-elemen dalam unit sampel sama dengan elemen-elemen dalam kerangka sampel. b. Prosedur beberapa tahap, dimana elemen-elemen dalam unit sampel diambil dari kerangka sampel secara bertahap dalam beberapa tingkat. 5. Menentukan ukuran sampel. Untuk menentukan ukuran sa,pel tergantung pada variasi populasinya. Semakin besar dispersi atau variasi suatu populasi maka semakin besar ukuran sampel yang diperlukan agar estimasi terhadap parameter populasi dapat dilakukan dengan akurat dan presisi. Disamping itu, ukuran sampel juga dipengaruhi oleh tingkat keyakinan peneliti dalam melakukan estimasi. 6. Menentukan unit sampel. Unit sampel adalah suatu elemen atau sekelompok elemen yang menjadi dasar untuk dipilih sebagai sampel. D. Metode Pemilihan Sampel Probabilitas Metode pemilihan sampel probabilitas menggunakan konsep bahwa setiap elemen populasi mempunyai probabilitas yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Tujuan pemilihan sampel adalah agar hasil analisis data berdasarkan sampel dapat digeneralisasi pada tingkat populasinya. Sampel yang representatif ditunjukkan dengan estimasi statistik sampel terhadap parameter populasinya secara akurat dan presisi. Sampel yang representatif adalah jika rata-rata sampel mempunyai kisaran yang relatif dekat dengan rata-rata populasinya. Faktor utama dalam metode pemilihan sampel probabilitas adalah proses pemilihan yang dilakukan secara acak. Untuk memperoleh sampel yang mencerminkan karakteristik populasinya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: metode pemilihan dan penentuan ukuran sampel. Central Limit Theorem mejelaskan bahwa: Tutut Dewi Astuti halaman 8

Jika sampel n dipilih secara acak dari suatu populasi yang tidak normal dengan rata-rata dan deviasi standar tertentu, semakin besar jumlah n yang dipilih, maka distribusi pemilihan sampel dari rata-rata sampel x akan didistribusikan secara normal. E. Kesalahan Statistik (Statistical Error) Jika data sampel yang diteliti menghasilkan nilai statistik yang tidak sesuai dengan nilai parameter populasinya secara akurat dan presisi, berarti ada kesalahan statistik (statistical error). Ada dua faktor yang menyebabkan kesalahan statistik, yaitu: 1. Kesalahan Pemilihan Sampel (Sampling Error) Kesalahan dalam pemilihan sampel dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan pada setiap prosedur dalam pemilihan sampel, antara lain: a. Kesalahan kerangka sampel. Kesalahan ini disebabkan oleh adanya perbedaan antara elemen-elemen dalam kerangka sampel dengan elemenelemen populasi target. Kerangka sampel kemungkinan belum memuat elemen-elemen populasi yang baru masuk. Jika jumlah dan karakteristik elem tersebut relatif signifikan, maka kemungkinanan akan menyebabkan pemilihan elemen dari kerangka sampel yang kurang representatif. b. Kesalahan unit sampel. Kesalahan ini disebabkan oleh penentuan elemenelemen dalam suatu unit sampel kemungkinan kurang mewakili karakteristik populasinya. Elemen-elemen tertentu kemungkinan mempunyai kesempatan untuk masuk dalam beberapa kelompok unit sampel. Jika elemen unit sampel hanya dipilih sekali, kesalahan dalam mengklasifikasi elemen-elemen ke dalam kelompok tertentu sebagai unit sampel merupakan sumber kesalahan yang disebabkan oleh penentuan unit sampel. c. Kesalahan pemilihan sampel secara acak. Kesalahan ini kemungkinan disebabkan oleh nilai elemen-elemen yang sangat variatif atau ekstrem (tinggi sekali atau rendah sekali) sehingga dapat saling menghapus dalam penghitungan rata-rata. Tutut Dewi Astuti halaman 9

2. Kesalahan Sistematis (Systematic Error) Kesalahan sistematis disebabkan oleh kelemahan desain penelitian dan kesalahan pelaksanaan penelitian. Ada dua faktor yang mempengaruhi kesalahan sistematis, yaitu: a. Kesalahan responden. Hasil analisis data yang dikumpulkan dengan metode survei tergantung pada jawaban responden penelitian. Jika responden penelitian mau bekerja sama dan menjawab pertanyaan dengan benar, maka hasil penelitian akan dapat memenuhi tujuan yang diharapkan. Kesalahan responden terdiri atas dua jenis kesalahan sebagai berikut: 1. Nonresponse bias merupakan kesalahan yang timbul karena subyek sampel yang tidak memberikan respon (nonresponden) ternyata lebih representatif daripada sampel yang memberikan tanggapan, sehingga sampel yang diteliti kurang akurat dan presisi mencerminkan karakteristik populasinya. 2. Response bias, merupakan kesalahan yang timbul karena jawaban responden yang tidak benar. Responden mungkin secara sengaja atau tidak sengaja menjawab pertanyaan yang tidak sesuai dengan kenyataannya sehingga menyebabkan interprestasi peneliti yang keliru terhadap jawaban responden. b. Kesalahan administratif adalah kesalahan yang disebabkan oleh kelemahan administrasi atau pelaksanaan pekerjaan penelitian. Ada tiga tipe kesalahan administratif, yaitu: 1. Kesalahan dalam pemrosesan data kemungkinan terjadi karena kesalahan dalam proses procedural atau aritmatik melalui komputer. Akurasi pemrosesan data dengan komputer, bagaimanapun tergantung pada ketelitian manusia dalam pembuatan program dan memasukkan data ke dalam komputer. Tipe kesalahan ini dapat diminimalisir dengan penetapan prosedur yang teliti dan cermat mulai dari pengeditan data, pemberian kode dan tahap-tahap lainnya dalam pemrosesan data dengan menggunakan komputer. Tutut Dewi Astuti halaman 10

2. Kesalahan pewawancara adalah tipe kesalahan yang disebabkan oleh keteledoran pewawancara. Kesalahan dapat berupa kekeliruan pewawancara dalam mencatat jawaban responden atau kesalahan berupa hilangnya bagian informasi yang penting karena pewawancara kurang cepat mencatat jawaban responden yang disampaikan secara lisan. Kesalahan juga dapat ditimbulkan oleh persepsi selektif dari pewawancara yang hanya mencatat jawaban responden yang tidak sesuai dengan sikap dan pendapat pewawancara. 3. Kecurangan pewawancara kemungkinan disebabkan oleh kecurangan pewawancara yang dengan sengaja melompati butir pertanyaan mengenai topic yang sensitive agar wawancara cepat selesai. Kesalahan dapat juga terjadi jika pewawancara atau pelaksana survei menjawab sendiri daftar pertanyaan atau kuesioner. Tutut Dewi Astuti halaman 11