Hubungan Faktor Individu dan Lingkungan Terhadap Keluhan Computer Vision Syndrom

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. tersebut oleh American Optometric Association (AOA) dinamakan Computer

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sarana informasi sejak abad ke-dua puluh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menimbulkan efek berbahaya bagi manusia. Lamanya radiasi komputer

HUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN LAMA PAPARAN LAYAR MONITOR KOMPUTER DENGAN KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAA BAU DAN IT UMS

BAB 1 : PENDAHULUAN. kapasitas kerja fisik pekerja, serta melindungi pekerja dari efek buruk pajanan hazard di

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA POSISI DUDUK DAN INTENSITAS PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KELUHAN CVS (COMPUTER VISION SYNDROME)

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan jangka panjang di bidang kesehatan, dimulai

BAB I PENDAHULUAN. otomatis, terintegrasi dan terkoordinasi. luas dewasa ini, ditambah penggunaan internet yang semakin populer

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR TERHADAP KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA PEKERJA LAYOUT EDITOR DI CV. X TEMBALANG KOTA SEMARANG

HUBUNGAN LAMA PAPARAN MONITOR KOMPUTER DENGAN KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME DI BPJS, SURAKARTA

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014)

PENGARUH MASA KERJA DAN INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA PEKERJA BATIK TULIS LAWEYAN SURAKARTA

HUBUNGAN PENGGUNAAN LAPTOP DAN FUNGSI PENGLIHATAN MAHASISWA ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR RISIKO INDIVIDUAL DAN KOMPUTER TERHADAP KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kondisi pandangan yang tidak nyaman (Pheasant, 1997). kondisi kurang sempurna untuk memperoleh ketajaman penglihatan.

Pencahayaan, Jarak Monitor, dan Paparan Monitor sebagai Faktor Keluhan Subjektif Computer Vision Syndrome (CVS)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA PENGGUNA KOMPUTER DI BANK X KOTA BANGKO

Afrini Nurul Afifah. Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

PUBLIKASI ILMIAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA OPERATOR KOMPUTER DI KANTOR SAMSAT PALEMBANG TAHUN 2009

HUBUNGAN FAKTOR RISIKO INDIVIDU TERHADAP KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Unnes Journal of Public Health

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA OPERATOR KOMPUTER PT. BANK KALBAR KANTOR PUSAT TAHUN

ABSTRACT

PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR NEGERI 02 KURIPAN-PURWODADI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata (Fazar, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Penggunaan komputer di setiap tempat kerja sangat membantu dan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PELINTINGAN MANUAL DI PT. DJITOE INONESIA TOBAKO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di masing-masing ruangan operator Sistem

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penglihatan atau kelainan refraksi (Depkes RI, 2009).

Jurnal CARE, Vol. 2, No. 2, 2014

HUBUNGAN INTENSITAS PENERANGAN, MASA KERJA DAN LAMA KERJA DENGAN KETAJAMAN PENGLIHATAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. konflik batin serta kondisi sakit yang diderita oleh tenaga kerja. (1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN KASIR SWALAYAN DI KOTA GORONTALO. (Intan Blongkod, Rany Hiola, Ekawaty Prasetya)

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA UNIT PERBAIKAN DI PT. KAI DAOP VI YOGYAKARTA DIPO SOLO BALAPAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

HANG TUAH MEDICAL JOURNAL

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MAKRAYU KECAMATAN BARAT II PALEMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS KESEHATAN DI PUSKESMAS BATUA KECAMATAN MANGGALA KOTA MAKASSAR

Pengetahuan dan Sikap Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Industri Informal Pengelasan di Desa Singajaya, Indramayu

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

HUBUNGAN FAKTOR PENGETAHUAN KARYAWAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Kesehatan Kerja dengan Penyakit Akibat Kerja Pada Pekerja Batu Bata

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI DESA BANGUN ASRI KARANG MALANG SRAGEN

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEDISIPLINAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG TELINGA DI BAGIAN WEAVING PT. PRIMATEXCO INDONESIA KABUPATEN BATANG

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DAN MASA KERJA DENGAN STRES KERJA PADA TENAGA KERJA SPS 2 DI PT. TIRTA INVESTAMA KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN ANALISIS KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN GANGGUAN KETULIAN PEKERJA PABRIK KELAPA SAWIT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TKBM DI PELABUHAN PEKANBARU TAHUN 2015

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan.

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : ANGGIT YATAMA EMBUN PRIBADI

ANALISIS PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG MATA PADA PEKERJA LAS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

PENDAHULUAN Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko

BAB I PENDAHULUAN. adanya permainan audiovisual yang sering disebut dengan video game.

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

HUBUNGAN GETARAN MEKANIS MESIN GERINDA DENGAN KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA BENGKEL LAS DI KOTA DENPASAR.

GAMBARAN BEBAN KERJA BERDASARKAN DENYUT JANTUNG PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) PELABUHAN SAMUDERA BITUNG.

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan dirumah pengrajin Sulaman Kerawang UKM

ABSTRAK SKRINING GEJALA COMPUTER VISION SYNDROME PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

HUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN LAMA PAPARAN LAYAR MONITOR KOMPUTER DENGAN KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAA BAU DAN IT UMS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME PADA SISWA JURUSAN TKJ DI SMK I TAHUNA

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

SKRIPSI STUDI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA TENAGA KERJA BAGIAN PENGELASAN DI PT. OMETRACO ARYA SAMANTA SURABAYA

RELATION TO THE USE OF WELDING GOGGLES VISUAL ACUITY IN ELECTRIC WELDING WORKERS IN THE CITY OF TASIKMALAYA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

PENGARUH BEBAN KERJA DAN UMUR TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA ANGKAT- ANGKUT DI P.B. CAHAYA INTAN KRUJON TOYOGO SRAGEN

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.

KELUHAN SUBJEKTIF PADA OPERATOR KOMPUTER DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGEMBANGAN SENI DAN TEKNOLOGI KERAMIK DAN PORSELIN BALI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Keywords : Noise Intensity, Hearing Threshold Values, Ground Handling Labor

BAB 6 HASIL PENELITIAN. Gambar 6.1 Sumber Pencahayaan di ruang Radar Controller

StuditentangFaktorIndividu, LingkunganKerja, Komputer, dankeluhancomputer Vision Syndrome (CVS) padapenggunakomputerdi PerusahaanPerakitan Mobil

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

SKRIPSI HUBUNGAN TEMPERATUR DAN KEBISINGAN DENGAN KELELAHAN SUBJEKTIF INDIVIDU DI PT X JAKARTA

HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT IGD DAN ICU DI RSUD CILACAP TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dalam sehari-hari. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Keluhan kelelahan mata menurut Ilmu Kedokteran adalah gejala

Transkripsi:

Hubungan Faktor Individu dan Lingkungan Terhadap Keluhan Computer Vision Syndrom Individual and Environmental Factors relationships Complaints Against Computer Vision Syndrome Ani Alisah, Isnaini Rizka Hutami Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Wiralodra Abstrak Penggunaan komputer dapat menimbulkan suatu keluhan kesehatan yang disebut dengan Computer Vision Syndrome (CVS). Berdasarkan data yang diperoleh di Indonesia, prevalen kerusakan fungsi penglihatan pada usia produktif (15-54 tahun) sebesar 1,49% dan prevalen kebutaan sebesar0,5%. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor individu dan lingkungan kerja terhadap keluhan Computer Vision Syndrome (CVS) pada karyawan PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan Indramayu. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu pekerja PT Pertamina RU VI Balonganpada bagian gedung administrasi, dengan sampel yang menggunakan komputer dibagian IT, Security Section Head, dan Engenering Office dengan total 35 responden, Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner CVS dan lux meter. Berdasarkan distribusi frekuensi usia didapat 16 pekerja (45,7%) tidak beresiko dan 19 pekerja (54,3%) beresiko, pada distribusi frekuensi masa kerja diperoleh sebanyak 8 pekerja (22,9%) tidak beresiko dan 27 pekerja (77,1%) beresiko, distribusi frekuensi lama bekerja didepan komputer diketahui sebanyak 17 pekerja (48,6%) tidak beresiko dan pekerja sebanyak 18 responden (51,1%) beresiko, dan pada distribusi frekuensi intensitas pencahayaan diketahui sebanyak 9 pekerja (25,7%) tidak beresiko dan sebanyak 26 pekerja (74,3%) beresiko. Perlu adanya evaluasi dari perusahaan terhadapfasilitas yang diberikan perusahaan dan kesehatan karyawan, terutama yang berdampak pada penglihatan agar kinerja karyawan meningkat. Kata kunci: Usia, masa kerja, lama bekerja didepan komputer, intensitas pencahayaan dan Computer Vision Syndrom (CVS). Abstract The use of computers can pose a health complaint known as Computer Vision Syndrome (CVS). Based on data obtained in Indonesia, prevalent damage visual function of childbearing age (15-54 years) of 1.49% and prevalent blindness are 0,5%. The aim of research to determine the individual factors and work environment complaints against Computer Vision Syndrome (CVS) to the employees of PT Pertamina (Persero) RU-VI Balongan Indramayu. This type of research is observational analytic with cross sectional approach. The population in this study are employees of PT Pertamina RU-VI Balongan on the part of the administration building, with samples using the computer section of IT, Security Section Head, and engenering Office with a total of 35 respondents, the research instruments used are questionnaires CVS and lux meters. Based on the frequency distribution of ages obtained 16 workers (45.7%) are not at risk and 19 workers (54.3%) were at risk tenure frequency distribution obtained by 8 workers (22.9%) are not at risk and 27 workers (77.1 %) at risk, the frequency distribution of long work in front of computers known as much as 17 workers (48.6%) are not at risk and workers as much as 18 respondents (51.1%) at risk, and the frequency distribution of lighting intensity known as much as 9 workers (25.7% ) is not at risk and as many as 26 workers (74.3%) at risk. The need for an evaluation of the company terhadapfasilitas given company and employee health, especially the impact on vision in order to increase employee performance. Keywords: age, length of employment, length of work in front of computers, lighting intensity and Computer Vision Syndrome (CVS) Pendahuluan Perkembangan industri di Indonesia pada bidang teknologi informasi telah berkembang luas untuk berhubungan dengan komputer, baik di perkantoran maupun bagian dari kehidupan pribadi seseorang. Pada tahun 1990 penggunaan internet dengan komputer pribadi di rumah mulai meningkat dari hal ini makin meningkatkan pula jumlah pengguna komputer di dunia. Setidaknya dari 15% pengguna internet dan komputer pribadi di rumah meningkat menjadi 50%. Sedangkan Pada tahun 2000 diperkirakan sekitar 75% pekerjaan kantor memerlukan komputer, pada tahun 2006 diperkirakan terdapat sekitar 28 juta 30

penduduk yang menggunakan komputer, baik di perkantoran maupun di rumah. 1 Pada tahun 2008 penggunaan komputer sebanyak 670 juta dan meningkat pada tahun 2010 menjadi 1,6 miliar pengguna komputer di seluruh dunia. Untuk itu komputer sudah menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan bagi masyarakat modern. Pemakaian komputer ini sudah sangat meluas, hampir disemua kegiatan manusia tidak terlepas dari pemakaian komputer. 2 Penggunaan komputer dalam jangka waktu beberapa jam memiliki potensi gangguan pada indera penglihatan yang disebut dengan Computer Vision Syndrome (CVS) adalah gangguan kesehatan pada penglihatan yang diakibatkan oleh pengguna komputer yang relatif lama yaitu lebih dari 2 jam dan secara terus-menerus. CVS biasanya dialami oleh pekerja yang pekerjaannya (profesi) tidak terlepas dari penggunaan dan programmer komputer. CVS ditandai dengan mata pegal dan kabur, mata kering dan iritasi,sakit kepala, sakit pada leher dan punggung, peka terhadap cahaya serta penglihatan ganda. Di Indonesia, prevalen kerusakan fungsi penglihatan pada usia produktif (15-54 tahun) sebesar 1,49% dan prevalen kebutaan sebesar 0,5%. Sedangkan survei di Malaysia melaporkan sebanyak 70,6% pekerja yang menggunakan komputer mengalami keluhan CVS. 2 PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan Indramayu, merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan minyak dan gas dalam bidang produksinya menggunakan berbagai alat dan mesin. PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan Indramayu memiliki bagian pekerjaan yang berhubungan dengan menggunakan komputer, pekerjaan ini merupakan salah satu sarana prasarana teknologi informasi untuk memudahkan mengakses internet bagi pekerja yang ada di lingkungan PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan-Indramayu, karyawan yang menggunakan komputer berjumlah 35 orang karyawan yang bertempat di Gedung dministaris. Jam kerja karyawan 08.00 16.00 WIB dengan jam istirahat 12.00 13.00, jika diakumulasi karyawan menggunakan komputer terus-menerus selama 8 jam per hari. Berdasarkan survei awal yang dilakukan pada karyawan PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan Indramayu, pada saat jam istirahat kebanyakan mereka mengeluhkan kelelahan pada bagian mata, karena lama di depan monitor selama 4 jam. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Analisis Faktor Individu dan Lingkungan Kerja Terhadap Keluhan Computer Vision Syndrome pada Karyawan PT. Pertamina (Persero) RU VI Balongan-Indramayu Metode Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu pekerja PT Pertamina RU VI Balongan-pada bagian gedung administrasi, dengan sampel yang menggunakan komputer dibagian IT, Security Section Head, dan Engenering Office dengan total 35 responden, Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner CVS dan lux meter. Analisis data univariat berdasarkan distribusi frekuensi usia, masa kerja, lama bekerja, dan intensitas pencahayaan, serta distribusi frekuensi keluhan CVS. Sedangkan analisis data bivariat dilakukan dengan uji statistik menggunakan program komputer SPSS versi 16.0 dalam penelitian ini ditetapkan tingkat signifikan 95%. 31

Hasil Berdasarkan hasil penelitian bahwa karyawan yang memiliki usia yang tidak beresiko sebanyak 16 orang (45,75%) seperti yang tersaji dalam Tabel 1 Tabel 1. Hubungan antara usia terhadap keluhan CVS pada bagian administrasi karyawan PT. Untuk mengetahui adanya hubungan antara usia dengan keluhan CVS dalam hal uji Chi-Square dengan menggunakan SPSS 16.0 dapat diperoleh nilai p-value < nilai α 0,05 yaitu 0,229 sehingga Ho diterima yang artinya tidak ada hubungan antara usia dengan keluhan CVS pada karyawan PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan Indramayu. Tabel 2. Hubungan antara masa kerja dengan keluhan CVS pada bagian administrasi karyawan PT Berdasarkan Tabel 2. Bahwa karyawan yang memiliki masa kerja yang beresiko sebanyak 27 orang. ntuk mengetahui adanya hubungan antara masa kerja dengan keluhan CVS dalam hal uji Chi-Square dengan menggunakan SPSS 16.0 dapat diperoleh nilai p-value < nilai α 0,05 yaitu 0,020 sehingga Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara masa kerja dengan keluhan CVS pada karyawan PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan Indramayu tahun 2015 Tabel 3. Hubungan antara lama bekerja dengan keluhan CVS pada bagian administrasi karyawan PT 32

Berdasarkan Tabel 3. Bahwa karyawan yang lama bekerja beresiko sebanyak 18 orang (51,4%). Untuk mengetahui adanya hubungan antara lama bekerja dengan keluhan CVS dalam hal uji Chi-Square dengan menggunakan SPSS 16.0 dapat diperoleh nilai p-value < nilai α 0,05 yaitu 0,028 sehingga Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara lama bekerja dengan keluhan CVS. Tabel 4. Hubungan intensitas pencahayaan dengan keluhan CVS pada bagian administrasi karyawan PT Berdasarkan Tabel 4. bahwa karyawan yang memiliki intensitas pencahayaan beresiko sebanyak 25 orang (71,4%). Untuk mengetahui adanya hubungan antara intensitas pencahayaan dengan keluhan CVS dalam hal uji Chi-Square dengan menggunakan SPSS 16.0 dapat diperoleh nilai p-value < nilai α 0,05 yaitu 0,034 ehingga Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara intensitas pencahayaan dengan CVS pada karyawan PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan Indramayu. Pembahasan hubungan usia dengan keluhan Computer Vision Syndrom dapat dilihat bahwa karyawan yang beresiko (41-50 tahun) sebanyak 19 orang (54,3%). Hal ini menunjukan bahwa usia karyawan akan mempengaruhi keluhan CVS pada pekerjaan yang menggunakan komputer. Sehingga pada penggunaan komputer dapat terpengaruh dari usia. Pekerja pengguna komputer yang berusia lebih dari 40 tahun mengeluhkan rasa ketidaknyaman menggunakan komputer yang berkaitan dengan kesehatan, dengan tingkat tertinggi dibandingkan dengan kelompok usia lain. 3 hubungan masa kerja dengan keluhan CVS dapat dilihat bahwa karyawan yang beresiko sebanyak 27 orang (77,1%). Hal ini menunjukan bahwa masa kerja karyawan akan mempengaruhi keluhan Computer Vision Syndrom pada pekerjaan yang menggunakan komputer. Sehingga pada penggunaan komputer dapat terpengaruh dari masa kerja yang lebih lama dengan adanya timbul keluhan CVS. CVS lebih banyak pada pekerja pengguna komputer yang telah bekerja selama lebih dari 10 tahun, tetapi menurut penelitian lain melaporkan bahwa angka kejadian CVS) lebih banyak pada pekerja pengguna komputer yang telah bekerja selama lebih dari 5 tahun akan mudah terkena CVS. 4 hubungan lama bekerja dengan keluhan CVS dapat dilihat bahwa karyawan yang mempunyai lama bekerja beresiko sebanyak 18 orang (51,4%). Hal ini menunjukan bahwa lama bekerja karyawan akan mempengaruhi keluhan CVS dapat mempengaruhi pada pekerjaan. Karena Lamanya bekerja di depan komputer merupakan faktor resiko kejadian mata tegan,penglihatan ganda, pusing dan lain-lain, untuk itu penggunaan komputer secara terus menerus selama empat jam menyebabkan mereka lebih beresiko mengalami CVS akibat penggunaan komputer. Menurut American Optometrist Association (AOA) mendefinisikan CVS sebagai sekelompok gangguan okuler yang dikeluhkan oleh seseorang yang menggunakan komputer dalam waktu yang cukup lama. Berat ringannya keluhan yang dilaporkan sebanding dengan banyaknya waktu yang digunakan di depan komputer lebih dari dua jam setiap harinya akan lebih mudah untuk 33

menderita CVS, jika bekerja kurang dari lima jam sehari memiliki odds ratio rendah, sedangkan bila bekerja lebih dari lima jam sehari nilai odds ratio menjadi lebih tinggi. 5 hubungan intensitas pencahayaan dengan keluhan CVS dapat dilihat bahwa karyawan yang memiliki intensitas pencahayaan yang beresiko sebanyak 25 orang (71,4%). Hal ini menunjukan bahwa intensitas pencahayaan karyawan akan mempengaruhi keluhan CVS mempengaruhi pada pekerjaan yang menggunakan komputer dengan ruangan yang tidak sesuai dengan standar tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri yang memiliki standar pada ruang administrasi 300 Lux. 6 Dari hasil penelitian untuk pencahayaan ditempat kerja pada bagian IT, Scurity Section Head, Engenering Office dilakukan penggukuran ditempat kerjanya dengan hasil yang berbeda beda tiap pekerjanya. pencahayaan adalah salah satu sumber cahaya yang menerangi benda-benda di tempat kerja. Pencahayaan dapat berasal dari cahaya alami dan cahaya buatan, banyak objek kerja beserta benda atau alat dan kondisi di sekitar yang perlu dilihat oleh tenaga kerja, hal ini penting untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi. Selain itu, pencahayaan yang memadai memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan keadaan lingkungan yang menyenangkan. Daftar Pustaka 1. Uchino M, Schaumberg D. Dogru M et al, (2008), Prevalence of Dry Eye Disese Among Japanese Visual Display Terminal Users, Yan Z, Hu L, Chen H, Lu F. Computer Vision Syndrome (CVS): a widely spreading but largely unknown epidemic among computer users. Computers Indonesia Human Behavior. [Internet]. 2008[cited 2010 Jun 25]; 24(5). Available from:://www.sciencedirect.com/science/journal/074 75632. 2. Anggraini. 2013. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Keluhan Computer Vision Syndrome (CVS) pada komputer PT. Bank Kalbar Kantor Pusat Tahun 2011. Jurnal Publikasi. Dipublikasikan 2013. 3. Das B, Ghosh T. 2010. Assesment of Ergonomical and Occupational Health Related Problems Among VDT Workers of West Bengal, India. Asia Journal of Medical Sciences. 1: 26-31. 4. Bhanderi DJ, Choudhary S, Doshi VG. 2008. A Community-Based Study of Asthenopiain Computer Users. Indian J. Ophthalmol. 56(1) : 51-55. 5. Edema OT, Akwukwuma VVN. 2010.Asthenopia and use of Glases Among Video Display Terminal (VDT) Users. Ind J. Tro Med. 5(2) : 16-19. 6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1405/Menkes/K/XI. 2002.Persyaratan dan Tata Cara Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkant Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara usia, masa kerja, lama kerja dan intensitas pencahayaan dengan CVS pada karyawan PT. Pertamina (Persero) RU VI Balongan-Indramayu. Saran Perlu adanya evaluasi dari perusahaan terhadapfasilitas yang diberikan perusahaan dan kesehatan karyawan, terutama yang berdampak pada penglihatan agar kinerja karyawan meningkat. 34