III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pada tahun 2008 menuju ke tahun 2009 keadaan pasar modal sedang mengalami penurunan. Setelah itu memasuki tahun 2009 kondisi pasar modal dalam keadaan bulish, dimana nilai Indeks Harga Gabungan (IHSG) sedang naik. Oleh karena itu, terjadi pergeseran aktivitas investor yang tadinya menginvestasikan dana yang mereka miliki pada sektor bank, yaitu deposito ke sektor saham di pasar modal. Perdagangan saham di Indonesia sebagian besar terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdapat Sembilan sektor industri pada BEI, diantaranya adalah sektor industry pertanian, pertambangan, industry dasar dan kimia, aneka industry, industry barang dagang konsumen, properti, infrastuktur, keuangan dan industry perdagangan dan investasi. Bangsa Indonesia merupakan bangsa agraris, dimana kegiatan perekonomiannya banyak terdapat di sektor industri pertanian. Namun, hal ini tidak diimbangi dengan pertumbuhan perusahaan pertanian di Indonesia. Bahkan saham-saham sektor pertanian merupakan saham dengan nilai saham dan volume perdagangan yang belum mengalami pertumbuhan pesat di BEI. Hal ini sering menjadi penghambat bagi para investor untuk menginvestasikan dana yang mereka miliki di bidang pertanian. Keputusan untuk memilih jenis saham yang ada oleh investor akan mempengaruhi perkembangan perusahaan yang bersangkutan, oleh karena itu dengan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efisiensi saham sektor industri pertanian di BEI akan membantu para perusahaan untuk memperbaiki kedudukan saham mereka di BEI. Pasar modal adalah sumber dana segar jangka panjang. Keberadan institusi ini bukan hanya sebagai sumber pembiayaan, tetapi juga sebagai sarana investasi yang melibatkan seluruh potensi dana masyarakat. Dalam pasar modal, ditawarkan berbagai macam alternatif investasi yang dapat dimanfaatkan oleh investor sebagai pengganti investasi pada deposito yang sampai saat ini memiliki kecenderungan untuk terus menurun. Dari berbagai jenis investasi yang ada, diantaranya terdapat saham. Dalam memilih saham
yang potensial (mendapatkan keuntungan) bagi investor, perlu diketahui kinerja-kinerja dari saham yang akan dipilih. Kinerja saham ini didasarkan pada penilaian harga saham yang terjadi pada waktu yang sebelumnya (penggunaan data historis). Seorang investor pada pasar modal akan memperoleh potensi penerimaan dari saham yang dimilikinya, yaitu penerimaan yang berasal dari dividen dan capital gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual saham di bursa. Pada prinsipnya, capital gain adalah manfaat yang diperoleh dari selisih positif antara harga penjualan dan pembelian saham. Capital gain dapat menjadi capital loss apabila selisih antara harga beli dan harga jual di bursa negatif. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan saham sektor industri pertanian di BEI, maka digunakan data sekunder berdasarkan data historis dan studi pustaka. Sedangkan dalam menganalisis kinerja masing-masing saham pada sub sektor industri pertanian dianalisis dengan mencari nilai dari risk dan expected return dengan menggunakan software Modern Portofolio Theory and Investment Analysis, dengan mencari portofolio efisien yang memiliki tingkat keuntungan tertentu dengan risiko terendah maupun keuntungan tertinggi dengan risiko tertentu. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 5.
Investor Nilai IHSG yang cenderung naik Investasi BEI Pertambangan Industri dasar dan kimia Aneka Industri Barang dagang konsumen Pertanian Properti Infrastruktur Keuangan Perdagangan dan investasi Corps Plantation Animal Fishery -saham sektor industri pertanian Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham industri sektor pertanian di BEI Kinerja masing-masing saham terseleksi pada setiap sub sektor Expected return Risiko Informasi Kinerja Gambar 5. Kerangka Pemikiran Konseptual
3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Pengumpulan Data Pengambilan sampel dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terletak di jalan Jenderal Soedirman Kav 52-53 Jakarta 12190. BEI dipilih secara sengaja (purposive), dengan alasan bahwa BEI merupakan pasar modal terbesar di Indonesia setelah bergabungnya Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta pada tahun 2006, yang menyediakan sarana bertransaksi bagi para investor melalui perantara broker (pialang) sehingga menyediakan data yang dibutuhkan dengan lengkap dan sampai saat ini menjadi tolok ukur kegiatan investasi sektor non rill di Indonesia. Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari BEI berupa data harga saham harian sektor industri pertanian yang kemudian dikerucutkan menjadi harga saham bulanan dan diambil pada hari akhir setiap bulannya. Selain itu data lainnya diperoleh dari studi pustaka mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham sektor pertanian di BEI. Pengerucutan harga saham dari harian ke bulanan dilakukan karena ada beberapa saham sektor pertanian di BEI yang tidak selalu mengalami transaksi setiap hari, sehingga harga sahamnya cenderung stabil. Data yang diambil adalah data untuk tahun 2008 dan 2009 mulai bulan Januari 2008 sampai dengan bulan Desember 2009. Hal ini mengingat pada periode tersebut kondisi pasar modal sedang mengalami turun-naik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2010. 3.2.2. Pengelolaan dan Analisis Data A. Dalam menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fluktuasi harga saham pada sektor industri pertanian, dilakukan dengan analisis deskriptif melalui studi pustaka dari berbagai sumber, seperti buku dan media internet. B. Sedangkan untuk menentukan kinerja saham sektor industri pertanian dilakukan dengan menghitung nilai return dan risiko masing-masing saham. Pengolahan data dibantu dengan
menggunakan software portofolio dan Microsoft Office Excell 2007. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Memilih saham sektor pertanian menurut klasifikasi BEI. 2. Menghitung tingkat keuntungan saham dan dalam satu periode dengan menggunakan rumus 1. 3. Memasukkan nilai tingkat keuntungan yang didapat dari setiap saham pada masing-masing sub sektor ke dalam software Modern Portofolio Theory and Investment Analysis untuk mendapatkan nilai Excpected Return (Ri) dan Risiko (σi) dari masing-masing saham di setiap sub sektor saham industri pertanian. 4. Menggunakan software Modern Portofolio Theory and Investment Analysis untuk menghitung varians dan standar deviasi dari setiap saham pada satu periode. Dalam Ahmad Rodoni dan Othman Yong (2002) perhitungan secara manual dijelaskan dengan rumus berikut : = (7) dimana : Var (r) = risiko atau kecenderungan saham untuk menghasilkan keuntungan yang berada di atas atau dibawah rata-rata ri = tingkat keuntungan saham r = tingkat keuntungan rata-rata saham pada satu periode n = jumlah periode sd = dimana : sd = standar deviasi (risiko) var (r) = varians 5. Menggunakan software Modern Portofolio Theory and Investment Analysis untuk menghitung kovarians dan koefisien korelasi antar saham pada setiap sub sektor industri pertanian.
Dalam Ahmad Rodoni dan Othman Yong (2002) perhitungan secara manual dijelaskan dengan rumus berikut : =.(8) dimana : kov (ra,rb) = kovarians antara saham A dan B ri = tingkat keuntungan saham A ra = tingkat keuntungan rata-rata saham A pada satu periode rb = tingkat keuntungan rata-rata saham B pada satu periode Koefisien korelasi =....(9) Dalam menganalisis kinerja setiap saham sektor industri pertanian, penulis memisahkan saham-saham tersebut berdasarkan pada masing-masing sub sektor industri pertanian, dimana sub sektor Corps dan Other digabungkan menjadi satu, karena hanya ada satu saham yang terdaftar pada masing-masing sub sektor. Penggolongan ini didasarkan kepada pembagian sub sektor dalam perdagangan bursa efek yang terdapat di BEI, selain itu penggolongan ini dapat menyederhanakan perhitungan dibandingkan dengan jika semua saham digabungkan menjadi satu. Analisis kinerja saham didasarkan pada pembagian sub sektor saham pertanian yang telah ditetapkan di BEI dengan menghitung nilai risk dan return-nya. Pembagian sub sektor saham tersebut adalah : 1. Corps 2. Plantation 3. Animal Husbandry 4. Fishery