PENGARUH SURFACE TREATMENT METODA PLASMA NITRIDING TERHADAP KEKERASAN DAN KETAHANAN AUS PAHAT BUBUT BAHAN BAJA KECEPATAN TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ragam, oleh sebab itu manusia dituntut untuk semakin kreatif dan produktif dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PROSES POWDER NITRIDING TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN DAN TEBAL LAPISAN DIFUSI PADA PAHAT BUBUT HIGH SPEED STEEL

BAB I PENDAHULUAN. pressure die casting type cold chamber yang berfungsi sebagai sepatu pendorong cairan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGERASAN PERMUKAAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 1045 MELALUI PROSES NITRIDASI MENGGUNAKAN MEDIA UREA

PENGARUH NITRIDASI PLASMA TERHADAP KEKERASAN AISI 304 DAN BAJA KARBON RENDAH

ANALISIS SIFAT FISIK LAPISAN TIPIS TITANIUM NITRIDA PADA BAJA AISI 410 YANG DILAPIS DENGAN METODE SPUTTERING

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 40 DENGAN METODE CARBURIZING PLASMA LUCUTAN PIJAR

BAB III METODE PELAKSANAAN. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapan tahapan

PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU PROSES NITRIDASI TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN FCD 700 DENGAN MEDIA NITRIDASI UREA

PENGERASAN PERMUKAAN BEARING DENGAN TEKNIK PLASMA NITRIDING

PENGARUH ANNEALING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PAHAT HSS DENGAN UNSUR PADUAN UTAMA CROM

Karakterisasi Material Sprocket

KERANGKA KONSEP PENELITIAN PENGARUH NITROCARBURIZING TERHADAP LAJU KOROSI, KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA MATERIAL DUPLEX STAINLESS STEEL

ANALISIS PROSES MACHINING DIES OUTER FENDER DENGAN MENGGUNAKAN PARAMETER SESUAI KATALOG DAN KONDISI DI LAPANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERUBAHAN TEKANAN DAN WAKTU PROSES PLASMA/ ION NITRIDING TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN PAHAT BUBUT HSS

ANALISIS PENGARUH MEDIA PACK CARBURIZING TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN SPROKET SEPEDA MOTOR. Sigit Gunawan 1 dan Sigit Budi Harton 2

Analisa Temperatur Nitridisasi Gas Setelah Perlakuan Annealing pada Baja Perkakas

PENGARUH IMPLANTSI ION TiN TERHADAP KEKERAS- AN DAN KEAUSAN TEPI PAHAT BUBUT HSS

Penelitian Sifat Fisis dan Mekanis Roda Gigi Transduser merk CE.A Sebelum dan Sesudah Di-Treatment

Iman Saefuloh 1, Ipick Setiawan 2 Panji Setyo Aji 3

Analisa Pengaruh Gerak Makan Dan Putaran Spindel Terhadap Keausan Pahat Pada Proses Bubut Konvensional

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

PENGARUH TEKANAN DAN LAMA PLASMA NITRIDING TERHADAP KEKERASAN DAN LAJU KOROSI BAJA TAHAN KARAT AISI 410

KINERJA PERANGKAT NITRIDASI PLASMA/ION BEJANA GANDA UNTUK PERLAKUAN PERMUKAAN BAHAN LOGAM

PENGARUH BAHAN ENERGIZER PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP KEKERASAN CANGKUL PRODUKSI PENGRAJIN PANDE BESI

PENGARUH PERLAKUAN ANIL TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA SAMBUNGAN LAS PIPA BAJA Z 2201

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH DENGAN METODE FLAME HARDENING WAKTU TAHAN 30 MENIT 1 JAM DAN 1 ½ JAM

Kata kunci : DLC, plasma carburizing, roller rantai.

KARAKTERISASI BAJA ARMOUR HASIL PROSES QUENCHING DAN TEMPERING

13 14 : PERLAKUAN PERMUKAAN

Pengaruh Penambahan Barium Karbonat Pada Media Karburasi Terhadap Karakteristik Kekerasan Lapisan Karburasi Baja Karbon Rendah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian sekaligus pengambilan data dilakukan di Laboratorium Produksi dan

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA. Dari pengujian yang telah dilakukan, diperoleh kondisi pemotongan yang

Pengaruh Deposisi Lapisan Tipis Ti-Al-N Terhadap Umur Pahat Bubut HSS

VARIASI WAKTU HARD CHROMIUM PLATING TERHADAP KARAKTERISTIK STRUKTUR MIKRO, NILAI KEKERASAN DAN LAJU KOROSI BAJA KARBON RENDAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Material Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung. Adapun bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODOLOGI. ini dibentuk menjadi spesimen kekerasan, spesimen uji tarik dan struktur mikro.

EFFECT OF CUTING SPEED USING MATERIAL HSS TOOL AND CARBIDE TOOL FOR LATHE PRICESS OF MATERIAL AISI 1010 FOR QUALITY LATHE TOOL WEAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sifat kimia pada baja karbon rendah yang dilapisi dengan metode Hot Dip

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan logam pada jenis besi adalah material yang sering digunakan dalam

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

PENGARUH MEDIA PENDINGIN PADA PROSES HARDENING MATERIAL BAJA S45C

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Lab.Proses Produksi, CNC dan material teknik

Aplikasi Cairan Pelumas Pada Pengeboran Pelat ASTM A1011 Menggunakan Mata Bor HSS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN PELAT AISI 444 MENGGUNAKAN ELEKTRODA AWS E316L

STUDI BANDING PELAPISAN MATERIAL SKD11 DENGAN METODE PHYSICAL VAPOUR DEPOSITION DAN THERMAL DIFUSION PADA KOMPONEN INSERT DIES MESIN STAMPING PRESS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 42 DENGAN TEKNIK NITRIDASI ION

Pengaruh Jenis Pahat dan Cairan Pendingin

Gambar 4. Pemodelan terjadinya proses difusi: (a) Secara Interstisi, (b) Secara Substitusi (Budinski dan Budinski, 1999: 303).

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 1 Juni 2008

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN LOGAM TERHADAP KEKERASAN PADA BAHAN ALUMINIUM BEKAS

BAB IV HASIL DAN ANALISA. pengujian komposisi material piston bekas disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Komposisi Material Piston Bekas

ARANG KAYU JATI DAN ARANG CANGKANG KELAPA DENGAN AUSTEMPERING

ANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C

ANALISIS PENINGKATKAN KUALITAS SPROKET SEPEDA MOTOR BUATAN LOKAL DENGAN METODE KARBURASI

SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO LAPISAN TIPIS NITRIDA BESI YANG DIDEPOSISIKAN PADA ROLL BEARING DENGAN TEKNIK SPUTTERING

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI

Optimasi Cutting Tool Carbide pada Turning Machine dengan Geometry Single Point Tool pada High Speed

Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida untuk Membubut Baja Paduan (ASSAB 760) dengan Metoda Variable Speed Machining Test

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA GAS NITRIDING TERHADAP SURFACE HARDNESS BAHAN BAJA AISI 4140

ANALISIS PENGARUH TEMPERING

SEMINAR NASIONAL ke-8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

BAB III METODE PENELITIAN dan dilaksanakan di Laboratorium Fisika Material Departemen Fisika

VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN PADA PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DENGAN MATERIAL SS 304L

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAN WAKTU PELAPISAN NIKEL PADA ALUMINIUM TERHADAP KEKERASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer.

STUDI TENTANG PENGARUH NITROCARBURIZING DC-PLASMA TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA MATERIAL Zr-4

ANALISIS KEKERASAN MACHINE TOOL DARI BAHAN LOGAM HASIL PROSES NITRIDASI PLASMA DENGAN VARIASI WAKTU DAN TEKANAN

KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PROSES AUSTEMPER PADA BAJA KARBON S 45 C DAN S 60 C

BAB I PENDAHULUAN. Poros adalah bagian terpenting dari setiap mesin. Peran poros yaitu

Pengaruh Unsur-unsur Paduan Pada Proses Temper:

Pengaruh Tebal Potong terhadap Umur Pahat Bubut HSS yang Dilapisi Titanium dan Nitrogen dengan Teknik Sputtering DC

SIDIK GUNRATMONO NIM : D

PENINGKATAN KEKERASAN DENGAN METODA KARBURISASI PADA BAJA KARBON RENDAH (MEDAN) DENGAN MEDIA KOKAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

OPTIMASI PARAMETER PEMESINAN TANPA FLUIDA PENDINGIN TERHADAP MUTU BAJA AISI Jl. Jend. Sudirman Km 3 Cilegon,

KARAKTERISASI PAHAT BUBUT HIGH SPEED STEEL (HSS) BOEHLER TIPE MOLIBDENUM (M2) DAN TIPE COLD WORK TOOL STEEL (A8)

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

PENGARUH VARIASI PUTARAN SPINDEL DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 60 PADA PROSES BUBUT KONVENSIONAL

PERLAKUAN PACK CARBURIZING PADA BAJA KARBON RENDAH SEBAGAI MATERIAL ALTRENATIF UNTUK PISAU POTONG PADA PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA.

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

ANALISA KEAUSAN PERKAKAS POTONG PADA PROSES HOT MACHINING BAJA BOHLER K110 DENGAN 3 VARIASI SPEED MACHINING

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADUAN Co-Cr-Mo-C-N PADA PERLAKUAN AGING

Oleh : Hafni. Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Padang. Abstrak

PENGARUH PERBANDINGAN GAS NITROGEN DAN LPG PADA PROSES NITROKARBURISING DALAM REAKTOR FLUIDIZED BED TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA KARBON RENDAH

EFFECT OF AGING AND HARDENING NITROKARBURISASI STAINLESS STEEL TYPE PRESPITASI ASSAB CORRAX. Eko Hadi Prasetio, Drs. Syahbuddin, MSc. Ph.

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 4, Oktober 2013 UNJUK KERJA VORTEX TUBE COOLER PADA PEMESINAN BAJA ST41

Transkripsi:

D.17. Pengaruh Surface Treatment Metoda Plasma Nitriding Terhadap Kekerasan (Sunarto) D.98 PENGARUH SURFACE TREATMENT METODA PLASMA NITRIDING TERHADAP KEKERASAN DAN KETAHANAN AUS PAHAT BUBUT BAHAN BAJA KECEPATAN TINGGI Sunarto Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl.Prof. H. Sudarto, SH., Tembalang, Kotak Pos 6199/SMS, Semarang 50329 Tlp. 7473417, 7466420 (Hunting), Fax 7472396 E-mail : sunarto.polines@gmail.com Abstrak Baja Kecepatan Tinggi (HSS) banyak digunakan sebagai pahat pada mesin perkakas yang mempunyai sifat keuletan yang baik. Bahan HSS dapat ditingkatkan kinerjanya dengan cara perlakuan permukaan (surface treatment) menggunakan teknik plasma nitriding. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh nitridasi ion/plasma terhadap perubahan struktur, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kekerasan dan ketahanan aus pahat bubut. Penelitian menggunakan bahan baja kecepatan tinggi (HSS) ASSAB 17 dengan variasi tekanan 1,2; 1,4; 1,6; 1,8 dan 2,0 mbar, dengan waktu nitridasi 2; 3; 4; 5 dan 6 jam pada temperatur 500 0 C. Proses plasma nitriding dilakukan pada kondisi vakum dengan diisikan gas nitrogen dan diberi beda potensial diantara dua elektrodanya yang mengakibatkan terbentuknya ion nitrogen ke dalam permukaan benda. Uji kekerasan mikro dilakukan pada semua spesimen masing-masing spesimen 5 titik dengan beban terendah 10 gf (gram-force) waktu identasi 15 detik. Uji struktur mikro dilakukan pada material HSS sebelum dinitridasi dan setelah dinitridasi. Pengujian keausan pahat digunakan untuk membubut material baja karbon rendah dengan variasi parameter kecepatan potong antara 20 m/menit sampai 30 m/menit. Sedangkan keausan pahat diukur berdasarkan batas keausan tepi sebesar 0,3 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan optimal lapisan tipis plasma/ion nitrogen, dicapai pada tekanan 1,4 mbar, suhu 500 0 C selama 5 jam kekerasannya meningkat 477% menjadi 1918 VHN dari kekerasan awal 402 VHN. Pahat HSS yang dilapisi deposisi lapisan tipis plasma/ion nitrogen mampu meningkatkan ketahanan aus sebesar 64%. Kata kunci : Plasma Nitriding, baja kecepatan tinggi, kekerasan, ketahanan aus Pendahuluan Pahat merupakan alat potong (cutting tool) yang berperan penting dalam industri manufaktur terutama pada proses pembuatan suatu komponen perkakas/mesin. Berbagai jenis material pahat telah banyak ditemukan, salah satu diantara bahan pahat yang banyak digunakan dan masih dikembangkan sampai saat ini adalah baja kecepatan tinggi (HSS). Keunggulan baja kecepatan tinggi dibandingkan dengan bahan pahat yang lain adalah karena sifat keuletannya yang relatif baik dan apabila telah aus pahat dari bahan HSS masih dapat diasah sehingga mata potongnya tajam kembali. Sebagai alat potong tentunya bahan pahat harus lebih unggul daripada bahan benda kerja yang dipotong. Keunggulan tersebut dapat dicapai karena pahat dibuat dengan memperhatikan sifat kekerasan, keuletan, ketahanan beban thermal, ketahanan aus dan lain sebagianya. Sifat-sifat tersebut memang perlu dimiliki oleh bahan pahat, tetapi tidak semua dipenuhi secara berimbang. Pada umumnya kekerasan semakin tinggi, maka ketahanan ausnya meningkat sehingga pahat mempunyai umur pakai yang lebih lama. Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja (performance) dari bahan HSS adalah dengan teknik perlakuan permukaan (surface treatment) menggunakan plasma nitriding. Menurut Sujitno (2003), surface treatment dapat didefinisikan sebagai suatu usaha dalam upaya meningkatkan kualitas/mutu permukaan suatu material/komponen sesuai yang diinginkan. Dengan perlakuan permukaan yang berubah sifat hanya pada permukaannya saja, sedangkan pada bagian dalam sifatnya tidak berubah. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pertimbangan bahwa dari bahan dengan kualitas sedang dapat diperoleh kualitas yang jauh lebih baik dari bahan dasarnya (Malau, 2003). Dalam bidang rekayasa permukaaan bahan, cara meningkatkan kualitas/mutu permukaan suatu komponen pada dasarnya dapat ditempuh melalui dua cara yaitu pertama dengan menambahkan unsur lain/mengubah komposisi kimia, sedangkan yang kedua adalah dengan cara mengubah fase atau struktur kristalnya. Dengan penambahan unsur lain/mengubah komposisi

kimia dapat dilakukan dengan cara nitridasi, karburisi dan cara karbonitridasi. Sedangkan apabila diinginkan perubahan fase atau struktur kristalnya dapat dilakukan dengan cara induksi listrik maupun dengan cara nyala api, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan. Dengan kemajuan iptek khususnya teknologi plasma, cara-cara konvensional seperti di atas mulai ditinggalkan dengan berbagai alasan seperti mengganggu lingkungan, prosesnya lama, pengontrolan sulit dan pemborosan. Untuk itu dikembangkanlah teknologi di bidang plasma untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang berhubungan dengan bahan termasuk perlakuan permukaan (surface treatment) diantaranya nitridasi plasma/ion. Teknik nitridasi plasma merupakan teknik nitridasi yang baru dan ramah lingkungan. Prosesnya dilakukan pada kondisi vakum dengan diisikan gas nitrogen dan kemudian diberi beda potensial diantara dua elektrodanya yang mengakibatkan terbentuknya ion nitrogen yang menuju ke benda kerja sehingga terjadi proses deposisi dan difusi ion nitrogen ke dalam permukaan benda kerja. Proses nitridasi plasma/ion merupakan salah satu proses perlakuan permukaan (surface treatment) yang dapat meningkatkan kualitas permukaan bahan baja dengan biaya yang lebih efisien. Pada penelitian ini, proses nitridasi plasma/ion akan dilakukan pada bahan baja kecepatan tinggi (HSS) ASSAB 17 yang digunakan sebagai pahat bubut potong (parting off) khususnya untuk machining bahan dengan kekerasan rendah, sehingga dengan proses nitridasi plasma diharapkan kekerasan permukaan material HSS dapat meningkat lebih baik. Fernandez, (2007) melakukan penelitian proses nitridasi plasma/ion menggunakan campuran 50 % gas N 2 dan 50 % gas H 2 dengan tekanan 1,8 mbar, temperature 520 0 C selama 5 jam terhadap material baja karbon rendah dapat meningkatkan kekerasan material dasar dari 141 VHN menjadi 592 VHN atau mengalami peningkatan sebesar 317 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh deposisi lapisan tipis ion nitrogen akan mampu meningkatkan kekerasan dan keausan permukaan HSS yang digunakan sebagai pahat bubut untuk memotong bahan baja poros karbon rendah. Hasil penelitian pelapisan permukaan bahan dengan cara plasma/ion nitrogen ini dapat dijadikan sebagai pedoman teknis bagi industri-industri pemesinan, khususnya yang menggunakan HSS sebagai alat potong dan bahan kasarnya (raw material) adalah baja karbon rendah dengan kondisi dan pemilihan parameter pemotongan yang tepat/sesuai. Metodologi Penelitian tentang proses pengerasan baja kecepatan tinggi (HSS) ASSAB 17 dengan metode nitridasi menggunakan teknik nitridasi ion (plasma lucutan pijar DC) dilaksanakan di Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan (PTAPB) BATAN Yogyakarta. Pengujian kekerasan dilakukan di Laboratorium Teknik Bahan dan Industri, Fakultas Teknik UGM. Sedangkan untuk uji metalografi (struktur mikro) dengan menggunakan mikroskop optik yang ada di Laboratorium Bahan Teknik D3 Teknik Mesin UGM. Bahan HSS ASSAB 17 dipotong ukuran (3x10x16) mm, permukaannya dihaluskan/diamplas kemudian dipolish dengan autosol, selanjutnya dilakukan nitridasi plasma menggunakan gas nitrogen (N 2 ) dengan 5 variasi tekanan dan 5 variasi waktu untuk mendapatkan kekerasan optimum. Untuk mengetahui perubahan tingkat kekerasan hasil niridasi, maka dilakukan pengukuran pada spesimen sebelum dan sesudah dinitridasi. Pengukuran kekerasan mikro dengan beban identor (penindik) seringan mungkin, karena tebal lapisan yang keras hanya dalam orde mikro. Jejak yang diperlukan untuk mengetahui nilai kekerasan hanya dipermukaan saja dan beban yang digunakan 10 gf (gram force), dengan waktu identasi 15 detik. Uji kekerasan ini mengacu pada standar ASTM E 384 (Callister, 2000) dan angka kekerasan Vickers dapat ditentukan dengan persamaan berikut : VHN = 1,8544 VHN = angka kekerasan Vickers (kg/mm 2 ). Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2010 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang D.99

D.17. Pengaruh Surface Treatment Metoda Plasma Nitriding Terhadap Kekerasan (Sunarto) Hasil dan Pembahasan 1. Uji komposisi dan struktur mikro Hasil pengujian komposisi kimia bahan spesimen baja kecepatan tinggi (HSS) ASSAB 17 yang dilakukan di PT. Karya Hidup Sentosa (KHS) Yogyakarta diperoleh prosentase berat masingmasing unsur seperti pada Tabel 1.1 sebagai berikut : Tabel 1.1. Komposisi kimia bahan HSS ASSAB 17 Unsur C Cr W Mo V Co Fe % 1,4 4,2 9,0 3,5 3,5 12,5 65,9 Dari hasil pengujian yang ditampilkan pada table 1.1, terlihat bahwa bahan pahat yang digunakan untuk penelitian memiliki spesifikasi mendekati standar AISI M-45 (High Hardness Co-HSS), kekerasannya dapat mencapai 67 69 HRC, termasuk jenis Special HSS. Karena sifat-sifatnya yaitu hot hardness tinggi dengan thoughness yang cukup, maka material ini menempati kegunaan yang khusus yaitu antara bahan karbida dan HSS. Dengan kecepatan potong yang sedikit lebih rendah dari kecepatan potong pahat karbida, maka jenis pahat ini mampu memotong benda kerja yang telah dikeraskan. 2. Uji kekerasan (Vickers) Pengujian kekerasan pada spesimen bahan dasar dan spesimen yang telah dinitridasi dilakukan pada lima titik yang berbeda pada masing-masing spesimen sehingga didapatkan data kekerasan yang baik. Dari hasil pengujian kekerasan material awal sebelum proses nitridasi diperoleh angka kekerasan Vickers (VHN) rerata = 402 kg/mm 2. Hasil pengujian kekerasan terhadap permukaan substrat HSS secara keseluruhan sebelum dan sesudah proses nitridasi plasma dengan variasi tekanan dan waktu didapatkan harga kekerasan yang optimum yang ditunjukkan pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Angka kekerasan Vickers (VHN) sebelum dan setelah dinitridasi Tekanan (mbar) Kekerasan (VHN) Kenaikan ( % ) Material awal 402-1,2 1684 419 1,4 1918 477 1,6 1660 423 1,8 1746 434 2,0 1265 315 Dari tabel 2.1 dapat dinyatakan bahwa proses nitridasi plasma pada bahan HSS dengan tekanan 1,4 mbar, waktu nitridasi 5 jam memberikan kenaikan kekerasan Vickers tertinggi (optimum) sebesar 477 %. Gambar 3, memperlihatkan nilai kekerasan awal permukaan spesimen HSS adalah 401 VHN, kemudian dinitridasi plasma dengan variasi tekanan dan waktu agar didapatkan kekerasan yang paling optimum. Pada saat proses nitridasi, makin tinggi tekanan ruang plasma maka banyak atom-atom nitrogen terdeposisi ke permukaan spesimen yang akan meningkatkan kekerasan. D.100

Gambar 3. Grafik pengaruh variasi waktu nitridasi terhadap kekerasan. Untuk mendapatkan kekerasan optimum dilakukan variasi tekanan dan waktu nitridasi mulai dari 1,2 mbar sampai 2,0 mbar, waktu dari 2 jam sampai 6 jam (terjadi penurunan kekerasan dari tekanan dan waktu optimum). Makin tinggi tekanan ruang plasma makin tinggi kekerasan yang diperoleh (sampai pada kondisi tekanan optimum). Hal ini disebabkan karena apabila tekanannya naik maka kerapatan atom nitrogen yang terionisasi dan terdeposisi pada permukaan spesimen makin banyak. Sehingga kemungkinan terjadinya difusi dan reaksi membentuk senyawa Fe 2 N dan Fe 3 N pada permukaan spesimen makin besar. Pada tekanan 1,4 mbar waktu nitridasi 5 jam diperoleh kekerasan yang paling tinggi (optimum), dan ini merupakan tekanan optimum proses nitridasi plasma jika ditinjau dari tingkat kenaikan kekerasan permukaan spesimennya, yaitu mencapai 477,35 %. Kondisi optimum dapat dicapai karena pada tekanan 1,4 mbar terjadi keseimbangan antara atom nitrogen yang terdeposisi kepermukaan dan selanjutnya berdifusi serta bereaksi dengan atom Fe dari spesimen untuk membentuk fase baru yaitu nitride besi (Fe 2 N, Fe 3 N dan Fe 4 N) yang bersifat keras. Untuk deposisi pada tekanan 2,0 mbar laju deposisi menjadi lebih besar, akibatnya tidak terjadi keseimbangan antara laju deposisi, difusi dan reaksi ion nitrogen pada permukaan spesimen. Apabila laju deposisi terlalu besar sementara difusi dan reaksi atom nitrogen (N) dengan spesimen (Fe) tidak dapat mengikuti besarnya laju deposisi, maka akan terjadi penumpukan atom nitrogen pada permukaan, dengan demikian kekerasan permukaan tidak naik melainkan menurun dari kondisi optimum. 3. Uji keausan Tepi (VB) Pengujian keausan pahat dilakukan terhadap 2 (dua) jenis spesimen yaitu pahat tanpa perlakuan permukaan (non plasma nitriding) dan pahat yang telah diplasma nitriding dengan kekerasan yang optimum (1918 VHN) untuk mengetahui peningkatan ketahanan ausnya. Keausan tepi terjadi pada bidang sisi potong, dan pengukuran keausan tepi (VB) dilakukan dengan mengukur panjang VB, yaitu jarak antara mata potong sebelum terjadi keausan (mata potong di dekatnya dijadikan referensi) sampai ke garis rata-rata bekas keausan pada bidang potong. Uji keausan dilakukan dengan kecepatan potong (Vc) yang divariasikan. Data ketahanan aus ditetapkan pada lama waktu (T) yang diperlukan untuk pahat HSS dengan bahan benda kerja Baja adalah Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2010 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang D.101

D.17. Pengaruh Surface Treatment Metoda Plasma Nitriding Terhadap Kekerasan (Sunarto) sebesar 0,3 mm 0,8 mm. Dalam penelitian ini kriteria saat berakhirnya umur pahat (T) adalah pada harga keausan tepi VB maks = 0,3 mm. Jadi dengan berakhirnya umur pahat maka pahat dianjurkan untuk tidak dipakai lagi sebelum diasah. Hasil pengujian dibuat dalam bentuk grafik. 3.1 Keausan Tepi (VB) pada HSS tanpa nitridasi plasma Pada gambar 4, terlihat bahwa pertumbuhan keausan tepi flank (VB) akan meningkat sebanding dengan waktu pemotongan. Kecepatan potong (Vc) sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan keausan tepi. Semakin besar kecepatan potong maka umur pakai pahat semakin pendek karena pertumbuhan keausan tepi akan bertambah besar sehingga pahat tidak dapat dipakai lagi. Pada kecepatan potong rendah pahat akan mengalami keausan yang lambat seperti terlihat pada grafik diatas. Untuk kecepatan potong (Vc) = 20 m/menit, waktu yang diperlukan untuk mencapai keausan yang diijinkan yaitu (VB) = 0,308 mm adalah 2220 detik (37 menit) dan menghasilkan 27 potong benda kerja berdiameter 25 mm. Sedangkan dengan kecepatan potong (Vc) = 25 m/menit waktu yang diperlukan untuk mencapai keausan tepi (VB) = 0,3 mm adalah 1980 detik ( 33 menit) menghasilkan 33 potong benda kerja dan apabila kecepatan potong lebih besar lagi (Vc) = 30 m/menit maka waktu untuk mencapai keausan tepi (VB)=0,3 mm adalah 1380 detik (23 menit), menghasilkan 28 potongan. Gambar 4. Grafik pertumbuhan keausan tepi (VB) HSS tanpa nitridasi 3.2 Keausan Tepi (VB) pada pahat HSS setelah dinitrdasi plasma Gambar 5. Grafik pertumbuhan keausan tepi (VB) HSS setelah dinitridasi D.102

Dari Gambar 5, terlihat bahwa peningkatan kekerasan permukaan hasil nitridasi berdampak pada peningkatan ketahanan aus bahan HSS. Hubungan antara kecepatan potong dan keausan tepi pada pahat HSS yang diberi perlakuan permukaan nitridasi plasma tidak berbeda dengan pahat yang tanpa perlakuan permukaan. Kecepatan potong yang semakin besar akan mengakibatkan pertumbuhan keausan yang makin cepat. Dari gambar 4 dan 5 dapat diketahui bahwa pahat HSS yang dinitridasi plasma memiliki ketahanan aus lebih tinggi dibandingkan dengan pahat HSS yang tanpa nitridasi Peningkatan umur pahat tersebut disebabkan adanya lapisan tipis ion nitrogen yang terdeposisi pada permukaan pahat, karena lapisan tersebut selain memiliki kekerasan tinggi juga dapat meningkatkan ketahanan aus. Berdasarkan hasil pengujian pembubutan menggunakan 3 (tiga) variasi kecepatan potong yaitu 20 m/menit, 25 m/menit, 30 m/menit terlihat bahwa ketahanan aus pahat HSS paling baik pada kondisi kecepatan potong terendah yaitu 20 m/menit. Pada kecepatan potong (Vc) = 20 m/menit, pahat tanpa pelapisan ion nitrogen dapat digunakan selama 37 menit sampai mencapai keausan tepi (VB) = 0,3 mm. Sedangkan pada kecepatan potong yang sama tetapi dilakukan pada pahat yang telah dilapisi ion nitrogen, umur pahatnya mencapai 57 menit atau terjadi peningkatan umur pahat 54 %. Begitu juga pada kondisi pengujian dengan kecepatan potong yang berbeda menghasilkan umur pahat yang cenderung akan mengalami kenaikan setelah pahat dilapisi ion nitrogen. Secara umum dapat dikatakan bahwa peningkatan kekerasan permukaan akibat proses plasma nitriding dapat meningkatkan ketahanan aus dan meningkatkan umur pakai pahat HSS. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Niridasi plasma/ion pada permukaan bahan HSS ASSAB 17 dapat meningkatkan kekerasan sebesar 477 % dari bahan dasar 402 VHN menjadi 1918 VHN. Kondisi kekerasan optimum terjadi pada proses nitridasi dengan tekanan 1,4 mbar, suhu 501 0 C dan waktu nitridasi 5 jam. 2. Nitridasi plasma/ion pada permukaan bahan HSS yang digunakan untuk pembubutan potong (parting off) dengan variasi kecepatan potong (Vc) dapat meningkatkan umur pahat bahan HSS ASSAB 17 sebesar 54 % sampai 64 %. Daftar Pustaka ASM International, 1997, Metals Handbook of Machining, Ninth Edition Volume 16, Material Berg, M., Budtz-Jorgensen, C.V., Reitz, H., Schweitz, K.O., Chevallier, J., Kringhoj, P., Bottiger, J.,2000, On plasma nitriding of steel, journal Surface and Coating Technology 124 ; 25-31 Budiman, H., Richard., 2007, Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida untuk Membubut Baja Paduan (ASSAB 760) dengan Metode Variable Speed Machining Test, Jurnal Teknik Mesin Vol. 8, April, 31-39 Fernandez, 2007, Pengaruh Variasi Tekanan Gas Campuran N 2 dan H 2 Pada Proses Nitridasi Ion Terhadap Kekerasan dan Laju Korosi pada Material Baja Poros, Tugas akhir Teknik Mesin UGM Karakan, M., Alsaran A., Celik, A., 2003, Effect of process time on structural and tribological properties of ferritic plasma nitrocarburized AISI 4140 steel, Departement of Mechanical Engineering, Ataturk University, Turkey Rochim, T., 1993, Teori dan Teknologi Proses Pemesinan, HEDSP.,Jakarta Supriyanto, D., 2005, Pengerasan Permukaan Baja Poros Menggunakan Teknik Nitridasi Ion, Tugas Akhir Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Sujitno, T., 2003, Pelatihan Teknologi Akselerator dan Aplikasinya, PTAPB BATAN, Yogyakarta Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2010 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang D.103