KUESIONER DI LAPANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Lampiran 1. Analisis vegetasi hutan mangrove mulai dari pohon, pancang dan semai berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara tradisional oleh suku bangsa primitif. Secara terminologi, etnobotani

Teknologi penanaman jenis mangrove dan tumbuhan pantai pada tapak khusus

VI. SIMPULAN DAN SARAN

Struktur Dan Komposisi Vegetasi Mangrove Di Pulau Mantehage

BAB I PENDAHULUAN. atas pulau, dengan garis pantai sepanjang km. Luas laut Indonesia

Kata kunci: rehabilitasi, mangrove, silvofhisery

Lampiran 1. Kuisioner Pengunjung Kuisioner penelitian untuk pengunjung Pantai Putra Deli

ANALISIS VEGETASI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE KPH BANYUMAS BARAT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Avicenia sp. ( Api-Api ) Rhizophora sp( Bakau ) Nypa sp. ( Nipah ) Bruguiera sp. ( Lacang ) Sonneratia sp. ( Pedada )

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem mangrove adalah suatu sistem yang terdiri atas berbagai

Paired Samples Statistics. Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 SEBELUM_BLT SESUDAH_BLT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN. Lampiran 1. Peta Pola Ruang Kabupaten Lampung Selatan

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2010

PROPOSAL PENELITIAN PENYIAPAN PENYUSUNAN BAKU KERUSAKAN MANGROVE KEPULAUAN KARIMUNJAWA

STRUKTUR VEGETASI MANGROVE ALAMI DI AREAL TAMAN NASIONAL SEMBILANG BANYUASIN SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. pantai sekitar Km, memiliki sumberdaya pesisir yang sangat potensial.

BAB I PENDAHULUAN. batas pasang surut air disebut tumbuhan mangrove.

KERUSAKAN MANGROVE SERTA KORELASINYA TERHADAP TINGKAT INTRUSI AIR LAUT (STUDI KASUS DI DESA PANTAI BAHAGIA KECAMATAN MUARA GEMBONG KABUPATEN BEKASI)

ANALISIS VEGETASI MANGROVE DAN PEMANFAATANNYA OLEH MASYARAKAT KAMPUNG ISENEBUAI DISTRIK RUMBERPON KABUPATEN TELUK WONDAMA SKRIPSI YAN FRET AGUS AURI

Keanekaragaman Jenis dan Indeks Nilai Penting Mangrove di Desa Tabulo Selatan Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengantar A. Latar Belakang

PERSEPSI MASYARAKAT PETANI TAMBAK TERHADAP KELESTARIAN HUTAN MANGROVE DI DESA PABEAN ILIR KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU

REPORT MONITORING MANGROVE PADA KAWASAN TAMAN NASIONAL WAKATOBI KABUPATEN WAKATOBI

THE COMMUNITY STRUCTURE OF MANGROVE VEGETATION IN RINDU LAUT OF PURNAMA VILLAGE OF DUMAI CITY

Staf Pengajar Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

DAFTAR KUISIONER Komoditi: Kelapa sawit

HASIL REKAP DATA. Jenis Kelamin. Status Pernikahan

SUMBERDAYA ALAM WILAYAH PESISIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berlangsungnya kehidupan yang mencerminkan hubungan timbal balik antara

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CILACAP

PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PELESTARIAN, PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN HUTAN MANGROVE

Teknik Merehabilitasi Hutan Bakau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam 3 zona berdasarkan perbedaan rona lingkungannya. Zona 1 merupakan

KAJIAN SUMBERDAYA EKOSISTEM MANGROVE UNTUK PENGELOLAAN EKOWISATA DI ESTUARI PERANCAK, JEMBRANA, BALI MURI MUHAERIN

PEMANFAATAN DAK BIDANG KEHUTANAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pulau Dudepo merupakan salah satu pulau kecil berpenduduk yang berada

KAJIAN PERAN DOMINASI JENIS MANGROVE DALAM PENJERATAN SEDIMEN TERLARUT DI SEGARA ANAKAN CILACAP

Hasil dan Pembahasan

TINJUAN PUSTAKA. Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal forest, coastal

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata mangrove dilaporkan berasal dari kata mangal yang menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. dilaporkan sekitar 5,30 juta hektar jumlah hutan itu telah rusak (Gunarto, 2004).

Bab III Karakteristik Desa Dabung

ANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS YAMAHA MIO PADA SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN. Jenis Kelamin : a. pria b.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. pengelolaan kawasan pesisir dan lautan. Namun semakin hari semakin kritis

BAB I PENDAHULUAN. wilayah perbatasan antara daratan dan laut, oleh karena itu wilayah ini

STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DI DESA MARTAJASAH KABUPATEN BANGKALAN

IDENTIFIKASI VEGETASI MANGROVE DI SEGORO ANAK SELATAN, TAMAN NASIONAL ALAS PURWO, BANYUWANGI, JAWA TIMUR

Struktur Vegetasi Mangrove di Desa Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara

BAB I PENDAHULUAN. ekologis yaitu untuk melakukan pemijahan (spawning ground), pengasuhan (nursery

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 41/1999 yang mengatur tentang Kehutanan,

BAB I PENDAHULUAN. ternyata telah menimbulkan bermacam-macam efek yang buruk bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan yang hidup di lingkungan yang khas seperti daerah pesisir.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dan luasan yang terbatas, 2) Peranan ekologis dari ekosistem hutan

KUESIONER. 1. No. :.. 2. Jenis Kelamin :.. 3. Kelas : Umur : Pilihlah jawaban yang tepat dan kemudian beri tanda X

PENDAHULUAN. terluas di dunia. Hutan mangrove umumnya terdapat di seluruh pantai Indonesia

Nursal, Yuslim Fauziah dan Erizal Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat

MPIRAN 1. Hasil Pengamatan Mangrove di Pantai Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan

ZONASI TUMBUHAN UTAMA PENYUSUN MANGROVE BERDASARKAN TINGKAT SALINITAS AIR LAUT DI DESA TELING KECAMATAN TOMBARIRI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan garis pantai sepanjang

ABSTRACT

BAB I. PENDAHULUAN. pulau-nya dan memiliki garis pantai sepanjang km, yang merupakan

MONITORING LINGKUNGAN

BAGIAN KEEMPAT PEDOMAN PEMBUATAN TANAMAN REHABILITASI HUTAN MANGROVE GERAKAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN BAB I PENDAHULUAN

Universitas Sumatera Utara. Lampiran 1: Jumlah Pendapatan Nominal Masyarakat tahun 2005 dan tahun 2008

BioScience Volume 1 No.2 Oktober 2017 DOI: /bsc.v1i2.8084

METODE PENELITIAN. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bagan Serdang Kecamatan Pantai

Petunjuk dalam Pengisian Kuesioner. Lingkarilah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu, Saudara/Saudari.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

BAB I PENDAHULUAN. bantu yang mampu merangsang pembelajaran secara efektif dan efisien.

KOMPOSISI JENIS DAN STRUKTUR HUTAN MANGROVE DI PULAU SEBUKU, KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 04 TAHUN 2002 TENTANG LARANGAN DAN PENGAWASAN HUTAN MANGROVE DI KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Mangrove menurut Macnae (1968) merupakan perpaduan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk

BAB VI DAMPAK KONVERSI MANGROVE DAN UPAYA REHABILITASINYA

TEKNIK PENGAMATAN VEGETASI MANGROVE DI PESISIR KABUPATEN PANGANDARAN, JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. terluas di dunia sekitar ha (Ditjen INTAG, 1993). Luas hutan mangrove

TINJAUAN PUSTAKA. kestabilan pantai, penyerap polutan, habitat burung (Bismark, 1986). Kemampuan mangrove untuk mengembangkan wilayahnya ke arah laut

LAMPIRAN. Hasil penghitungan nilai amplitudo akomodasi dengan menggunakan SPSS.

Kata kunci : Mangrove, Nilai Penting, Desa Tanjung Sum, Kuala Kampar

TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas marin. Dengan demikian daerah pantai terdiri dari perairan pantai dan

STRUKTUR VEGETASI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DI KECAMATAN MERBAU KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

Community Structure of Mangrove in Sungai Alam Village Bengkalis Sub Regency, Bengkalis Regency, Riau Province

BAB 2 BAHAN DAN METODA

Formulir Isian Pembinaan UMK (Usaha Mikro dan Kecil)

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. Mangrove merupakan ekosistem peralihan, antara ekosistem darat dengan

Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang. berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur. Komunitas vegetasi ini

TINJAUAN PUSTAKA. A. Perencanaan Lanskap. berasal dari kata land dan scape yang artinya pada suatu lanskap terdapat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Kabupaten Gorontalo Utara merupakan wilayah administrasi yang

BAB I PENDAHULUAN. baik bagi pesisir/daratan maupun lautan. Selain berfungsi secara ekologis,

KUESIONER. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

IV. KONDISI UMUM LOKASI

Transkripsi:

LAMPIRAN KUESIONER DI LAPANGAN EKOLOGI, PEMANFAATAN, DAN DAMPAK AKTIVITAS MANUSIA TERHADAP EKOSISTEM MANGROVE DI KAWASAN SERAPUH, KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT Dusun Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi No urut responden Tanggal PENGENALAN TEMPAT Tanjung Pura Langkat Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN JANUARI 2009 Kuisioner Etnobotani Mangrove I. Sosial Kependudukan dan Ciri Ekonomi Nama : Jenis Kelamin : Agama : Status Keluarga : Menikah/Belum Menikah 1. Sudah Berapa lama saudara tinggal didesa ini? a. < 5 tahun b. 5 tahun c. 6 tahun d. 7 tahun e. > 7 tahun 2. Pendidikan terakhir : a. SD

b. SMP c. SMA d. Lainnya (sebutkan) 3. Berapa pendapatan yang saudara terima perbulan? a. < Rp. 500.000 b. Rp. 500.000 Rp. 1.500.000 c. Rp. 1.500.000 - Rp. 2.000.000 d. > Rp. 2.000.000 4. Apa jenis pekerjaan saudara sekarang? a. Bertani b. Wiraswasta c. Pegawai Negeri Sipil (PNS) d. Pedagang e. Lainnya (sebutkan) 5. Apa saja aset yang saudara miliki? a. tanah (lahan pertanian) b. tanaman c. kapal boat d. sepeda motor e. Televisi f. Mobil g. Lainnya (sebutkan) II. Penggunaan Utama Mangrove sebagai suatu Ekosistem 1. Apa yang saudara ketahui tentang istilah mangrove? a. Bakau b. Tumbuh-tumbuhan c. Kayu/area yang utuh/suatu ekosistem d. Lainnya (sebutkan) 2. Jenis tanaman mangrove apa saja yang anda kenal (nama lokal)? a. Rhizophora b. Bruguiera c. Avicennia e. Soneratia d. Lainnya (sebutkan) 3. Apa manfaat mangrove di dalam kehidupan saudara? a. Memancing (ikan, udang, ketam, dll) b. Kayu bakar dan arang c. Konstruksi rumah dan pembuatan perahu d. Produksi obat-obatan e. Mebel (Kursi, meja, rak, perkakas pertukangan, tiang perahu, peralatan memancing f. Bahan makanan g. Lainnya (sebutkan) 4. Yang mana dari penggunaan yang disebutkan diatas yang digunakan di dalam rumah tangga saudara? III. Penggunaan Utama Mangrove Untuk Kayu Bakar 1. Jenis mangrove apa yang saudara gunakan untuk kayu bakar, sebutkan nama lokal? a. Rhizophora b. Bruguiera c. Avicennia e. Soneratia d. Lainnya (sebutkan) 2. Apakah ada ukuran / karakteristik yang saudara jadikan untuk kayu bakar? a. Daya kalori tinggi b. Asap sedikit c. Kayu kecil d. Lainnya (sebutkan) 3. Apakah saudara membeli kayu mangrove? Jika ya, dari siapa? a. Masyarakat sekitar b. Penjual kayu mangrove c. Perusahaan kayu d. Lainnya (sebutkan) 4. Seberapa sering saudara masuk ke hutan mangrove untuk mengumpulkan kayu bakar? a. 1 kali seminggu b. 2 kali seminggu c. 3 kali seminggu d. 4 kali seminggu e. Lainnya (sebutkan) 5. Berapa jarak pengambilan kayu dari desa ke hutan? a. 1 km b. 2 km c. 3 km d. 4 km e. Lainnya (sebutkan) IV. Penggunaan Utama Mangrove Untuk Konstruksi 1. Jenis mangrove apa saja yang saudara gunakan untuk kayu bangunan? a. Rhizophora b. Bruguiera c. Avicennia e. Sonneratia d. Lainnya (sebutkan) 2. Apakah ada kriteria tanaman mangrove tertentu yang saudara gunakan untuk konstruksi rumah? a. Ketahanan yang tinggi b. Kuat c. Sesuai dengan ukuran d. Lainnya (sebutkan) 3. Berapa lama konstruksi sebuah rumah yang terbuat dari kayu mangrove dapat bertahan? a. 5 tahun b. 7 tahun c. 9 tahun d. 10 tahun e. Lainnya (sebutkan) 4. Berapa jarak pengambilan kayu mangrove tersebut dari rumah saudara? a. 1 km b. 2 km c. 3 km d. 4 km e. > 4 km 5. Seberapa sering anda mengunjungi hutan untuk memanen kayu? a. Sekali sebulan b. Dua kali dalam sebulan c. Sekali dalam dua bulan d. Kapan saja jika dibutuhkan

V. Penggunaan Utama Mangrove Untuk Obat-obatan 1. Jenis mangrove apa yang saudara gunakan untuk obatobatan (Sebutkan nama lokal)? a. Rhizophora b. Bruguiera c. Avicennia d. Soneratia e. Lainnya (sebutkan) 2. Bagian mana yang saudara ambil untuk dijadikan obat? a. Daun b. Kulit batang c. Akar d. Bunga e. Lainnya (sebutkan) 3. Bagaimana cara mengolah bagian-bagian tersebut? a. Dijemur b. Direbus c. Ditumbuk d. Lainnya (sebutkan) 4. Untuk pengobatan apa bagian-bagian tersebut? a. Sakit perut b. Sakit gigi c. Demam d. Mengobati luka e. Lainnya (sebutkan) VI. Penggunaan Utama Mangrove Untuk Perikanan 1. Apa yang saudara kumpulkan dari mangrove berhubungan dengan perikanan? a. Udang b. Kerang c. Ikan d. Lainnya (sebutkan) 2. Seberapa sering saudara pergi untuk memancing (menjala)? a. 1 kali seminggu b. 2 kali seminggu c. 3 kali seminggu d. 4 kali seminggu e. Tidak pernah 3. Berapa jarak pengambilan ikan tersebut dari rumah saudara? a. 1 km b. 2 km c. 3 km d. 4 km e. Lainnya (sebutkan) 4. Apakah hasil pemancingan tersebut saudara konsumsi atau untuk dijual? VII. Perubahan Area Mangrove 1. Seberapa penting mangrove untuk mata pencaharian saudara? a. Sangat penting b. Sedikit penting c. Tidak begitu penting d. sama sekali tidak penting e. Tidak tahu 2. Apakah ada perubahan yang saudara ketahui mengenai hutan mangrove didesa ini selama saudara tinggal didesa ini? Perubahan apa yang terjadi? a. Penurunan vegetasi 5. Bagaimana saudara mengorganisir aktivitas pemanenan tersebut? a. Buruh melakukan pekerjaan.. b. Ayah melakukan pekerjaan c. Anak melakukan pekerjaan d. Ibu melakukan pekerjaan 6. Apakah saudara mengetahui status kawasan hutan mangrove tempat anda beraktivitas? a. Tahu b. Tidak tahu Bila tahu sebutkan statusnya a. Kawasan hutan masyarakat b. Hutan produksi c. Hutan lindung d. Hak milik/ bukan kawasan hutan 7. Dimana aktivitas pemanenan kayu dilakukan? a. Kawasan suaka margasatwa b. Kawasan Hutan lindung c. Kawasan Hutan produksi d. Kawasan Hak milik 8. Apakah anda memanen mangrove untuk keperluan lain selain kebutuhan rumah tangga? Jika demikian, untuk keperluan apa? a. Perdagangan kecil b. Sebagai persediaan c. Penggunaan lain b. Peningkatan vegetasi c. Tidak mengetahui 3. Apakah ada usaha pemanenan/pengambilan kayu? a. Ada b. Tidak 4. Didalam hutan bagian mana dilakukan aktivitas pemanenan kayu mangrove? a. Sepanjang tepi hutan, terdekat ke rumah b. Ditengah hutan c. Dibagian terjauh dari hutan d. Tidak tahu 9. Apakah memanen mangrove tersebut mudah atau sulit? mengapa? a. Peralatan yang terbatas b. Aksesibilitas sulit c. Pengawasan yang ketat d. Lainnya (sebutkan) 10. Apakah pernah dilakukan kegiatan pembibitan dan penanaman yang diajurkan petugas kehutanan untuk kelestarian hutan mangrove ini? Jika ya kapan? a. 1 tahun yang lalu b. 2 tahun yang lalu c. 3 tahun yang lalu

d. Lainnya (sebutkan) 11. Apakah didaerah ini pernah dilakukan kegiatan konservasi? Jika ya kapan? a. 1 tahun yang lalu b. 2 tahun yang lalu c. 3 tahun yang lalu d. Lainnya (sebutkan) 12. Apakah ada perubahan jumlah dan jenis satwa pada hutan mangrove selama saudara tinggal didesa ini? Jika ada coba sebutkan a. Ya b. Tidak VIII. Penggunaan Lahan Mangrove dan Dinamika Flora dan Fauna 1. Apa saja bentuk pemanfaatan lahan mangrove? a. Tambak b. Pemukiman c. Kebun kelapa sawit d. Lainnya (sebutkan) 2. Sejak kapan mangrove dikonversi menjadi tambak? 3. Sejak kapan mangrove dikonversi menjadi pemukiman? 4. Sejak kapan mangrove dikonversi menjadi kebun kelapa sawit? 5. Bagaimana dinamika flora sebelum dan sesudah konversi flora? Flora Sebelum Tahun 1980 Setelah Tahun 1980 A B C D E F Lainnya 6. Bagaimana dinamika fauna sebelum dan sesudah konversi? Fauna Sebelum Tahun 1980 Setelah Tahun 1980 A. Ikan/hasil perikanan B. Burung C. Monyet Lainnya Responden ( )

Lampiran 1. Analisis vegetasi hutan mangrove stasiun I (Jauh dari desa) Tanggal Pengamatan : 13 Februari 2009 Lokasi : komunitas Soneratia Titik : 04 0 00 37,7 N, 98 0 27 13,6 E (komunitas Soneratia) Analisis vegetasi hutan mangrove untuk tingkat semai Plot No.Spesies Nama lokal Nama Latin Jumlah individu I 1 Perepat Sonneratia alba 3 2 Kayu tulang Clerodendron inerme 2 II 1 Perepat Sonneratia alba 5 III 1 Perepat Sonneratia alba 3 No. Nama lokal Nama latin K (individu/ha) KR (%) F FR (%) INP (%) 1 Perepat Sonneratia alba 9166,6667 84,6154 1 75 159,6154 2 Kayu tulang Clerodendron inerme 1666,6667 15,3846 0,3333 25 40,3846 Total 10833.3333 100 1.3333 100 200 Indeks Simpson = 0,297520661 Indeks Shannon-Wienner = 0,474138909

Lampiran 1. Lanjutan Analisis vegetasi hutan mangrove untuk tingkat pancang Plot No.Spesies Nama lokal Nama Latin Diameter (cm) Tinggi (m) Tinggi Bebas Cabang (m) LBDS (m 2 ) I 1 Perepat Sonneratia alba 2,2 2,5 1,5 0,0004 2 Perepat Sonneratia alba 3,4 3 1,5 0,0009 II 1 Perepat Sonneratia alba 5 4 2 0,0019 2 Perepat Sonneratia alba 3 3,4 2 0,0007 3 Buta buta Excoecaria agallocha 4 4 2 0,0012 4 Buta buta Excoecaria agallocha 3,2 3 2 0,0008 5 Buta buta Excoecaria agallocha 4,2 5 2,5 0,0014 III 1 Perepat Sonneratia alba 5,5 4,5 3 0,0024 2 Perepat Sonneratia alba 6 4,5 3 0,0028 3 Perepat Sonneratia alba 5 4,5 3 0,0019 4 Perepat Sonneratia alba 5,2 5 2,5 0,0021 1 Api api Avicennia alba 3 4 2 0,0007 2 Api api Avicennia alba 4 5 2 0,0013 3 Api api Avicennia alba 4 4,5 3 0,0013 4 Api api Avicennia alba 4 5 2,5 0,0013 Total 0,0212 No. Nama lokal Nama latin K (individu/ha) KR (%) F FR (%) LBDS (m 2 ) D DR INP 1 Perepat Sonneratia alba 1066,6667 53,3333 1 60 0,0132 1,7656 62,5774 175,9108 2 Api api Avicennia alba 53,3333 266667 0,3333 20 0,0045 0,5966 21,1448 67,8114 3 Buta buta Excoecaria agallocha 400 20 0,3333 20 0,0034 0,4593 16,2778 56,2778 Total 2000 100 1,6667 100 0,0212 2,8215 100 300 Indeks Simpson = 0,6044 Indeks Shannon-Wienner = 1,0096

Lampiran 1. Lanjutan Analisis vegetasi hutan mangrove untuk tingkat pohon Plot No.Spesies Nama lokal Nama Latin Diameter (cm) Tinggi (m) Tinggi Bebas Cabang (m) LBDS (m 2 ) I 1 Perepat Sonneratia alba 12,2 7 3,5 0,0117 2 Perepat Sonneratia alba 15 9 4 0,0177 3 Perepat Sonneratia alba 13 8 4 0,0133 4 Perepat Sonneratia alba 13,3 9 4,5 0,0138 5 Perepat Sonneratia alba 17 10 5 0,0227 II 1 Perepat Sonneratia alba 12,1 9 4,5 0,0115 2 Perepat Sonneratia alba 16 10 4 0,0200 3 Perepat Sonneratia alba 13 9 3,5 0,0133 4 Perepat Sonneratia alba 16,9 10 4 0,0224 III 1 Perepat Sonneratia alba 18 11 4 0,0254 2 Perepat Sonneratia alba 15 10 5 0,0176 3 Perepat Sonneratia alba 14 10 4,5 0,0154 4 Perepat Sonneratia alba 18 16 8 0,0254 Total 0,2304 No. Nama lokal Nama Latin K (individu/ha) KR (%) F FR (%) LBDS (m 2 ) D DR (%) INP (%) 1 Perepat Sonneratia alba 4333,3333 100 1 100 0,2304 76,7926 100 300 Indeks Simpson = 0 Indeks Shannon-Wienner = 0

Lampiran 2. Analisis vegetasi hutan mangrove stasiun II (Dekat dari desa) Lokasi : Desa Kwala Gebang Titik : 04 o 01 41.7 N, 98 o 27 06.1 E (komunitas Avicennia) Analisis vegetasi hutan mangrove untuk tingkat semai Plot No. Spesies Nama local Nama Latin Jumlah individu I 1 Api api Avicennia alba 4 2 Perepat Sonneratia alba 4 3 Buta buta Excoecaria agallocha 3 II 1 Api api Avicennia alba 3 2 Kayu Baru baru Terminalia catappa 3 3 Kacang kayu laut Pongamia pinnata 2 4 Perepat Sonneratia alba 4 III 1 Api api Avicennia alba 3 2 Kayu Baru baru Terminalia catappa 2 3 Buta buta Excoecaria agallocha 3 4 Perepat Sonneratia alba 3 No. Nama lokal Nama latin K (individu/ha) KR (%) F FR (%) INP (%) 1 Api api Avicennia alba 8333,3333 29,4117 1 27,2727 56,6845 2 Perepat Sonneratia alba 9166,6667 32,3530 1 27,2727 59,6257 3 Buta buta Excoecaria agallocha 5000 17,6471 0,6667 18,1818 35,8288 4 Kayu baru baru Terminalia catappa 4166,6667 14,7058 0,6667 18,1818 32,8877 5 kacang kayu laut Pongamia pinnata 1666,6667 5,8824 0,3333 9,0909 14,9733 Total 28333,3334 100 3,6667 100 200 Indeks Simpson = 0,7526 Indeks Shannon-Wienner = 1,5015

Lampiran 2. Lanjutan Analisis vegetasi hutan mangrove untuk tingkat pancang Plot No.Spesies Nama lokal Nama Latin Diameter (cm) Tinggi (m) Tinggi Bebas LBDS (m 2 ) Cabang (m) I 1 Perepat Sonneratia alba 5 7 3,5 0,0019 2 Perepat Sonneratia alba 4,5 6 3 0,0016 3 Perepat Sonneratia alba 4,3 6 3 0,0015 1 Api api Avicennia alba 3 4 2,5 0,0007 2 Api api Avicennia alba 2,5 3 2 0,0005 3 Api api Avicennia alba 3,1 4 2 0,0008 1 Kayu Baru baru Terminalia catappa 4,2 5,5 2,5 0,0014 2 Kayu Baru baru Terminalia catappa 2 3 1,5 0,0003 3 Kayu Baru baru Terminalia catappa 2 3 2 0,0003 4 Kayu Baru baru Terminalia catappa 2,5 3 2 0,0005 1 Bakau Rhizophora apiculata 1,5 1,5 1 0,0002 2 Bakau Rhizophora apiculata 1,5 2 1 0,0002 II 1 Perepat Sonneratia alba 2 2,5 2 0,0003 2 Perepat Sonneratia alba 1,5 2 1 0,0002 3 Perepat Sonneratia alba 1,5 2 1 0,0002 1 Bakau Rhizophora apiculata 1,2 1,5 1 0,0001 2 Bakau Rhizophora apiculata 3 4 2 0,0007 1 Buta buta Excoecaria agallocha 5,4 4 2 0,0023 2 Buta buta Excoecaria agallocha 2 3 1,5 0,0003 3 Buta buta Excoecaria agallocha 2,3 4 2 0,0004 4 Buta buta Excoecaria agallocha 3 4 2 0,0007 III 1 Bakau Rhizophora apiculata 2,5 2 1 0,0005 2 Bakau Rhizophora apiculata 4 5,5 2,5 0,0013 1 Perepat Sonneratia alba 2 3 1,5 0,0003 2 Perepat Sonneratia alba 5 4 2 0,0019 3 Perepat Sonneratia alba 5 4 2 0,0019 1 Api api Avicennia alba 7 4 2 0,0038 2 Api api Avicennia alba 6 4 2 0,0028 3 Api api Avicennia alba 5,5 4 2 0,0024 Total 0,0300

Lampiran 2. Lanjutan No Nama lokal Nama latin K (individu/ha) KR (%) F FR (%) LBDS (m 2 ) D DR (%) INP (%) 1 Perepat Sonneratia alba 1200 31,0345 1 30 0,0099 1,3213 32,9712 94,0057 2 Api api Avicennia alba 800 20,6896 0,6667 20 0,0101 1,4665 36,5937 77,2834 3 Kayu baru baru Terminalia cattapa 533,3333 13,7931 0,3333 10 0,0025 0,3337 8,3289 32,1220 4 Bakau Rhizophora apiculata 800 20,6896 1 30 0,0029 0,3893 9,7132 60,4028 5 Buta buta Excoecaria agallocha 533.3333 13,7931 0,3333 10 0,0037 0,4966 12,3929 36,1860 Total 3866.6667 100 3,3333 100 0,0300 4,0075 100 300 Indeks Simpson = 0,7800 Indeks Shannon-Wienner = 1,5615 Analisis vegetasi hutan mangrove untuk tingkat pohon Plot No. Spesies Nama lokal Nama Latin Diameter (cm) Tinggi (m) Tinggi Bebas LBDS (m 2 ) Cabang (m) I 1 Api api Avicennia alba 12,2 5 2,5 0,0117 2 Perepat Sonneratia alba 13,1 6 3 0,0135 3 Perepat Sonneratia alba 15 6,5 3 0,0176 4 Kayu Baru Baru Terminalia catappa 18 7 3 0,0254 5 Kayu Baru Baru Terminalia catappa 15 6 3 0,0176 II 1 Buta buta Excoecaria agallocha 13,2 5 2,5 0,0136 2 Buta buta Excoecaria agallocha 16 6 3 0,0200 3 Perepat Sonneratia alba 17 6 3 0,0227 4 Perepat Sonneratia alba 14,2 6 3,5 0,0158 III 1 Api api Avicennia alba 15 5 2.5 0,0176 2 Perepat Sonneratia alba 17,1 6 3 0,0229 3 Perepat Sonneratia alba 13 5 2,5 0,0133 4 Perepat Sonneratia alba 17,2 7 3,5 0,0232 5 Buta buta Excoecaria agallocha 15 6 3 0,0176 6 Api api Avicennia alba 16 6 3 0,0200 7 Kayu Baru Baru Terminalia catappa 17,2 7 3,5 0,0232 Total 0,2963

Lampiran 2. Lanjutan No. Nama lokal Nama Latin K (individu/ha) KR (%) F FR (%) LBDS (m 2 ) D DR (%) INP (%) 1 Api api Avicennia alba 100 18,75 0,6667 22,2222 0,0494 1,6481 16,6871 57,6593 2 Perepat Sonneratia alba 233,3333 43,75 1 33,3333 0,1290 4,3031 43,5696 120,6529 3 Kayu baru baru Terminalia catappa 100 18,75 0,6667 22,2222 0,0663 2,2106 22,3833 63,3555 4 Buta buta Excoecaria agalocha 100 18,75 0,6667 22,2222 0,0514 1,7145 17,3600 58,3322 Total 533.3333 100 3 100 0,2963 9,8764 100 300 Indeks Simpson = 0,7800 Indeks Shannon-Wienner = 1,5615 Lampiran 3. Analisis vegetasi hutan mangrove stasiun III (Dekat muara sungai) Lokasi : Desa Kwala Serapuh Titik : 04 o 01 01.7 N, 98 o 27 27.9 E Analisis hutan mangrove untuk tingkat semai Plot No. Spesies Nama lokal Nama Latin Jumlah individu I 1 Mata buaya Bruguiera gymnorrhiza 3 2 Bakau Rhizophora apiculata 2 3 Teruntun Lumnitzera littorea 4 4 Nipah Nypa fruticans 4 II 1 Teruntun Lumnitzera littorea 3 2 Mata buaya Bruguiera gymnorrhiza 3 3 Kacang kacang Dolicandrone sphantaceae 4 4 Bakau Rhizophora apiculata 3 5 Nipah Nypa fruticans 4 III 1 Kacang kacang Dolicandrone sphantaceae 4 2 Mata buaya Bruguiera gymnorrhiza 5 3 Bakau Rhizophora apiculata 3 4 Nipah Nypa fruticans 5

Lampiran 3. Lanjutan No. Nama lokal Nama latin K (individu/ha) KR (%) F FR (%) INP (%) 1 Mata buaya Bruguiera gymnorhiza 9166,6667 23,4043 1 23,0769 23,0769 2 Bakau Rhizophora apiculata 6666,6667 17,0213 1 23,0769 40,0982 3 Teruntun Lumnitzera littorea 5833,3333 14,8936 0,6667 15,3846 30,2782 4 Kacang kacang Dolichandrone sphantaceae 6666,6667 17,0213 0,6667 15,3846 32,4059 5 Nipah Nypa fruticans 10833,3333 27,6596 1 23,0769 50,7365 Total 28333,3333 100 3,3334 100 200 Indeks Simpson = 0,7886 Indeks Shannon-Wienner = 1,5883

Lampiran 3. Lanjutan Analisis vegetasi hutan mangrove untuk tingkat pancang No.Spesies Nama lokal Nama Latin Diameter (cm) Tinggi (m) Tinggi Bebas Cabang (m) LBDS (m 2 ) 1 Mata buaya Bruguiera gymnorrhiza 7 4 2 0.0038 2 Mata buaya Bruguiera gymnorrhiza 5 3 2 0.0019 3 Mata buaya Bruguiera gymnorrhiza 3,5 2 1 0.0009 1 Bakau Rhizophora apiculata 5 3 2 0.0019 2 Bakau Rhizophora apiculata 4 2,5 1 0.0013 3 Bakau Rhizophora apiculata 3,3 2 1 0.0009 1 Kacang kacang Dolichandrone sphantaceae 5 4 2 0.0019 2 Kacang kacang Dolichandrone sphantaceae 6 4 2 0.0028 3 Kacang kacang Dolichandrone sphantaceae 6,5 4 2 0.0033 4 Kacang kacang Dolichandrone sphantaceae 4 2,5 2 0.0013 5 Kacang kacang Dolichandrone sphantaceae 5,5 3 1,5 0.0024 1 Cerlang laut Heritiera littoralis 3 1,5 1 0.0007 2 Cerlang laut Heritiera littoralis 8 4 2 0.0050 3 Cerlang laut Heritiera littoralis 5,5 3 1,5 0.0024 1 Mata buaya Bruguiera gymnorrhiza 6 3 1,5 0.0028 2 Mata buaya Bruguiera gymnorrhiza 5,5 3 1,5 0.0024 3 Mata buaya Bruguiera gymnorrhiza 5 5 2,5 0.0019 4 Mata buaya Bruguiera gymnorrhiza 4 2,5 2 0.0013 1 Kacang kacang Dolichandrone sphantaceae 6 3 1,5 0.0028 2 Kacang kacang Dolichandrone sphantaceae 5,5 3 1,5 0.0024 3 Kacang kacang Dolichandrone sphantaceae 5 3 1 0.0019 1 Teruntun Lumnitzera littorea 3 2 1 0.0007 2 Teruntun Lumnitzera littorea 4 2,5 2 0.0013 3 Teruntun Lumnitzera littorea 4 2 1 0.0013 4 Teruntun Lumnitzera littorea 3 1,5 1 0.0007 5 Teruntun Lumnitzera littorea 5 2 1 0.0019 1 Teruntun Lumnitzera littorea 4 2,5 2 0.0013 2 Teruntun Lumnitzera littorea 4 2,5 1,5 0.0013 1 Mata buaya Bruguiera gymnorrhiza 2,5 2 1 0.0005 2 Mata buaya Bruguiera gymnorrhiza 5 3 1,5 0.0019 1 Kacang kacang Dolichandrone sphantaceae 6 3,5 2 0.0028 2 Kacang kacang Dolichandrone sphantaceae 7 4 2 0.0038

1 Cerlang laut Heritiera littoralis 6 3 1 0.0028 Lampiran 3. Lanjutan 2 Cerlang laut Heritiera littoralis 5 3,5 2 0.0019 3 Cerlang laut Heritiera littoralis 3,5 3 2 0.0009 Total 0,0695 No Nama lokal Nama latin K (individu/ha) KR (%) F FR (%) LBDS (m 2 ) D DR INP 1 Mata buaya Bruguiera gymnorrhiza 1200 25,7143 1 27,2727 0,0176 2,3524 25,3699 78,3569 2 Bakau Rhizophora apiculata 400 8,5714 0,3333 9,0901 0,0040 0,5431 5,8574 23,5197 3 Kacang kacang Dolichandrone sphantaceae 1333.3333 28,5714 1 27,2727 0,0256 3,4095 36,7709 92,6151 4 Cerlang laut Heritiera littoralis 800 17,1428 0,6667 18,1818 0,0138 1,8474 19,9235 55,2481 5 Teruntun Lumnitzera littorea 933.3333 20 0,6667 18,1818 0,0084 1,1199 12,0783 50,2601 Total 4666,6667 100 3,6667 100 0,0695 9,2723 100 300 Indeks Simpson = 0,7755 Indeks Shannon-Wienner = 1,5419 Analisis vegetasi hutan mangrove untuk tingkat pohon Plot No.Spesies Nama lokal Nama latin Diameter (cm) Tinggi (m) Tinggi Bebas LBDS (m 2 ) Cabang (m) I 1 Teruntun Lumnitzera littorea 16 7 3,5 0,0200 2 Teruntun Lumnitzera littorea 18 7 3,5 0,0254 3 Mata Buaya Bruguiera gymnorrhiza 16 6 3 0,0200 4 Mata Buaya Bruguiera gymnorrhiza 17 6 3 0,0227 5 Kacang kacang Dolichandrone sphantaceae 18 8 3,5 0,0254 II 1 Kacang kacang Dolichandrone sphantaceae 14 5 2,5 0,0154 2 Kacang kacang Dolichandrone sphantaceae 13 6 3 0,0133 3 Teruntun Lumnitzera littorea 16 6 3 0,0200 4 Teruntun Lumnitzera littorea 16,4 7 3,5 0,0211 5 Mata Buaya Bruguiera gymnorrhiza 18 9 4 0,0254 III 1 Kacang kacang Dolichandrone sphantaceae 17 7 3 0,0227 2 Teruntun Lumnitzera littorea 15 6 3 0,0177 3 Teruntun Lumnitzera littorea 17,5 9 4 0,0240 4 Bakau Rhizophora apiculata 11,2 5 2,5 0,0098 5 Bakau Rhizophora apiculata 13 7 3 0,0133

Tabel 3. Lanjutan 6 Mata Buaya Bruguiera gymnorrhiza 14 4 2 0,0154 7 Kacang kacang Dolichandrone sphantaceae 12 4 2 0,0113 Total 0,3232 No. Nama lokal Nama Latin K (individu/ha) KR (%) F FR (%) LBDS (m 2 ) D DR (%) INP (%) 1 Teruntun Lumnitzera littorea 200 35,2941 1 30 0,1284 4,2814 39,7365 105,0306 2 Mata buaya Bruguiera gymnorrhiza 133,3333 23,5294 1 30 0,0836 2,7868 25,8643 79,3937 3 Kacang kacang Dolichandrone sphantaceae 166,6667 29,4117 1 30 0,0880 2,9359 27,2485 86,6603 4 Bakau Rhizophora apiculata 66,6667 11,7647 0,3333 10 0,0231 0,7705 7,1506 28,9154 Total 566,6667 100 3,3333 100 0,3232 10,7745 100 300 Indeks Simpson = 0,7197 Indeks Shannon-Wienner = 1,3197 Lampiran 4. Analisis hutan mangrove stasiun IV (Daerah tambak) Stasiun : IV (Tambak) Lokasi : Desa Kwala Serapuh Titik : 04 o 01 23.5 N, 98 o 27 20.8 E Analisis vegetasi hutan mangrove untuk tingkat semai No. Spesies Nama lokal Nama Latin Jumlah individu Plot I 1 Api api Avicennia alba 2 2 Bakau Rhizophora apiculata 1 II 1 Kacang kayu laut Pongamia pinnata 2 2 Api api Rhizophora apiculata 3 3 Bakau Avicennia alba 4 III 1 Kacang kayu laut Pongamia pinnata 2 2 Buta buta Excoecaria agallocha 3 3 Api api Avicennia alba 2 4 Bakau Rhizophora apiculata 3

Lampiran 4. Lanjutan No. Nama lokal Nama latin K (individu/ha) KR (%) F FR (%) INP (%) 1 Api api Avicennia alba 5833,3333 31,8181 1 33,3333 65,1515 2 Bakau Rhizophora apiculata 6666,6667 36,3636 1 33,3333 69,6969 3 Kacang kayu laut Pongamia pinnata 3333,3333 18,1818 0,6667 22,2222 40,4040 4 Buta buta Excoecaria agallocha 2500 13,6363 0,3333 11,1111 24,7474 Total 18333,3333 100 3 100 200 Indeks Simpson = 0.71487 Indeks Shannon-wienner = 1.3138 Lampiran 4. Lanjutan Analisis vegetasi hutan mangrove untuk tingkat pancang Plot No. Spesies Nama lokal Nama Latin Jumlah individu I 1 Bakau Rhizophora apiculata 2 2 Perepat Soneratia alba 2 3 Api api Avicenia alba 2 II 1 Bakau Rhizophora apiculata 4 2 Bakau Rhizophora apiculata 3 3 Buta buta Excoecaria agallocha 5 III 1 Buta buta Excoecaria agallocha 2 2 Api api Avicenia alba 3 3 Bakau Rhizophora apiculata 3 4 Mata buaya Bruguiera gymnorrhiza 4 No. Nama local Nama latin K (individu/ha) KR (%) F FR (%) INP (%) 1 Bakau Rhizophora apiculata 1200 30 1 30 60 2 Perepat Soneratia alba 266,67 6,67 0,33 10 16,67 3 Api api Avicennia alba 1066,67 26,67 1 30 56,67 4 Mata buaya Bruguiera gymnorrhiza 533,33 13,33 0,33 10 23,33 5 Buta buta Excoecaria agallocha 933,33 23,33 0,67 20 43,33 Total 4000,00 100,00 3,33 100 200,00 Indeks Simpson = 0,7622 Indeks Shannon-Wienner = 1,5024

Lampiran 4. Lanjutan Analisis vegetasi hutan mangrove untuk tingkat pohon Plot No.Spesies Nama lokal Nama Latin Diameter (cm) Tinggi (m) Tinggi Bebas LBDS (m 2 ) Cabang (m) I 1 Perepat Soneratia alba 15,6 4 2 0,0191 2 Perepat Soneratia alba 11 3 1,5 0,0095 3 Bakau Rhizophora apiculata 10 3 1,5 0,0079 4 Bakau Rhizophora apiculata 10,5 3 1,5 0,0086 5 Api api Avicennia alba 14 4 2 0,0154 II 1 Perepat Soneratia alba 12 3 2 0,0113 2 Perepat Soneratia alba 15 3 2 0,0176 3 Buta buta Excoecaria agallocha 10,2 4 2 0,0087 III 1 Api api Avicennia alba 31,8 5 2,5 0,0794 2 Api api Avicennia alba 18,4 4 2,5 0,0266 3 Bakau Rhizophora apiculata 10,2 4 2 0,0087 4 Perepat Soneratia alba 14,8 4 2 0,0171 5 Teruntun Lumnitzera littorea 15,8 5 2,5 0,0196 6 Buta buta Excoecaria agallocha 16 8 4 0,0200 Total 0,2686 No. Nama lokal Nama Latin K (individu/ha) KR (%) F FR (%) LBDS (m 2 ) D DR (%) INP (%) 1 Teruntun Lumnitzera littorea 200 35,2941 1 30 0,1284 4,2814 39,7365 105,0306 2 Mata buaya Bruguiera gymnorrhiza 133,3333 23,5294 1 30 0,0836 2,7868 25,8642 79,3937 3 Kacang kacang Dolichandrone sphantaceae 166,6667 29,4117 1 30 0,0880 2,9359 27,2486 86,6603 4 Bakau Rhizophora apiculata 66,6667 11,7647 0,3333 10 0,0231 0,7705 7,1506 28,9154 Total 566,6667 100 3,3333 100 0,3232 10,7745 100 300 Indeks Simpson = 0,7551 Indeks Shannon-wienner = 1,4944

Lampiran 5. Hasil uji t Stasiun I Pair 1 jumlah regenerasi (semai dan pancang) - jumlah pohon Mean Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Error Difference Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed).70000 1.76698.55877 -.56402 1.96402 1.253 9.242 Stasiun II Pair 1 jumlah_regenerasi - jumlah_pohon Mean Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Error Difference Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed) 4.70000 5.18652 1.64012.98979 8.41021 2.866 9.019

Lampiran 5. Lanjutan Stasiun III Pair 1 jumlah_regenerasi - jumlah_pohon Mean Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Error Difference Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed) 4.60000 6.31049 1.99555.08575 9.11425 2.305 9.047 Stasiun IV Pair 1 jumlah_regenerasi - jumlah_pohon Mean Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Error Difference Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed) 4.00000 5.63718 1.78263 -.03259 8.03259 2.244 9.052

Lampiran 7. Rekapitulasi Hasil Wawancara REKAPITULASI HASIL WAWANCARA Tabel 1. Sosial Kependudukan dan Ciri Ekonomi No Daftar Pertanyaan Pilhan 1 Sudah Berapa lama saudara tinggal didesa ini? < 5 tahun 5 tahun 6 tahun 7 tahun > 7 tahun Jumlah 1 2 1 0 46 Persentase 2 4 2 0 92 2 Pendidikan terakhir SD SMP SMA Sarjana Belum bersekolah Jumlah 32 13 2 0 3 Persentase 64 26 4 0 6 3 Berapa pendapatan yang saudara terima per bulan? Rp. < 500.000 Rp. 500.000 - Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000 - Rp. 2.000.000 > Rp. 2.000.000 Jumlah 6 39 5 0 Persentase 12 78 10 0 4 Apa jenis pekerjaan saudara sekarang? Bertani Wiraswasta PNS Pedagang Nelayan Pengambil daun nipah Jumlah 2 12 4 18 38 14 12 Persentase 4 24 8 36 76 28 24 5 Apa saja aset yang saudara miliki? tanah tanaman kapal boat/perahu sepeda motor televisi lainnya Jumlah 12 0 18 10 5 5 Persentase 24 0 36 20 10 10 Tabel 2. Penggunaan Utama Mangrove Sebagai Suatu Ekosistem Ibu rumah tangga No Daftar Pertanyaan Pilihan Kayu/area 1 Apa yang saudara ketahui tentang istilah mangrove? Bakau Tumbuhtumbuhan yang utuh/suatu ekosistem Hutan nipah Lainnya Jumlah 11 5 25 9 0 Persentase 22 10 50 18 0 2 mebel (kursi, meja, rak, perkakas rumah tangga, Apa manfaat mangrove dalam kehidupan saudara? memancing kayu bakar dan arang konstruksi rumah dan pembuatan perahu obat-obatan dll) bahan makanan memancing dan kayu bakar pembuatan perahu semuanya tidak menggunakan tidak tahu Jumlah 11 6 0 0 1 0 9 1 17 3 2

Persentase 22 12 0 0 2 0 18 2 34 6 4 Tabel 3. Penggunaan Utama Mangrove untuk Kayu Bakar No Daftar Pertanyaan Pilihan 1 Jenis mangrove apa yang saudara gunakan untuk kayu bakar, sebutkan nama lokal? Jumlah Persentase Rhizophora sp 11 22 Bruguiera sp 4 8 Avicennia sp 20 40 Soneratia sp 0 0 Apakah ada ukuran/karakteristik yang saudara 2 jadikan untuk kayu bakar? Daya kalori tinggi Asap sedikit Kayu kecil kayu besar Lainnya (sebutkan) 8 16 Lainnya (sebutkan) Tidak tahu 3 6 tidak menggunakan Jumlah 18 2 16 3 3 8 Persentase 36 4 32 6 6 16 3 Apakah saudara membeli kayu mangrove? Ya Tidak Jumlah 11 39 Persentase 22 78 3 apakah saudara membeli kayu mangrove? Jika ya,dari siapa? masyarakat sekitar penjual kayu mangrove perusahaan kayu Lainnya (sebutkan) Tidak membeli Jumlah 7 4 2 37 Persentase 14 8 0 4 74 4 5 Tidak menggunakan 4 8 Seberapa sering saudara masuk ke hutan mangrove untuk mengumpulkan kayu bakar? 1 x seminggu 2 x seminggu 3 x seminggu 4 x seminggu > 4 x seminggu tidak pernah kapan saja jika dibutuhkan lainnya Jumlah 3 1 11 4 4 14 12 1 Persentase 6 2 22 8 8 28 24 2 Berapa jarak pengambilan kayu dari desa ke hutan? 1 Km 2 Km 3 Km 4 Km > 4 Km Tidak tahu Jumlah 7 4 6 8 13 12 Persentase 14 8 12 16 26 24

Tabel 4. Penggunaan Utama Mangrove untuk Konstruksi No Daftar Pertanyaan Pilihan 1 Jenis mangrove apa saja yang saudara gunakan untuk kayu bangunan? Rhizophora sp Bruguiera sp Avicennia sp Soneratia sp Lainnya (sebutkan) Tidak menggunakan Jumlah 8 10 1 0 19 12 Persentase 16 20 2 0 38 24 2 apakah ada kriteria tanaman mangrove tertentu yang saudara gunakan untuk konstruksi rumah? ketahanan tinggi kuat sesuai dengan ukuran Lainnya (sebutkan) Tidak tahu Jumlah 27 10 0 1 12 Persentase 54 20 0 2 24 3 Berapa lama konstruksi sebuah rumah yang terbuat dari kayu mangrove dapat bertahan? 5 tahun 7 tahun 9 tahun 10 tahun Lainnya (sebutkan) Tidak tahu Jumlah 16 8 5 3 6 12 Persentase 32 16 10 6 12 24 4 Berapa jarak pengambilan kayu mangrove tersebut dari rumah saudara? 1 Km 2 Km 3 Km 4 Km > 4 Km Tidak tahu Jumlah 7 4 6 8 13 12 Persentase 14 8 12 16 26 24 5 Seberapa sering saudara mengunjungi hutan mangrove untuk memanen kayu? sekali sebulan 2 x dalam sebulan 1 x dalam 2 bulan kapan saja jika dibutuhkan Tidak pernah Jika kayu tidak tahan lagi Jumlah 2 3 0 24 16 5 Persentase 4 6 0 48 32 10

Tabel 5. Penggunaan Utama Mangrove untuk Obat-obatan No. Daftar Pertanyaan Pilihan 1 Jenis mangrove apa saja yang saudara gunakan untuk obat-obatan? Excoecaria sp Bruguiera sp Avicennia sp Soneratia sp Acanthus sp Hibiscus sp Ceiba sp Casuarina Lainnya Tidak tahu Jumlah 5 1 0 0 17 0 7 3 0 17 Persentase 10 2 0 0 34 0 14 6 0 34 2 Bagian mana yang saudara ambil untuk dijadikan obat? daun kulit batang akar buah bunga getah tidak tahu Jumlah 16 0 1 13 0 4 16 Persentase 32 0 2 26 0 8 32 3 Bagaimana cara mengolah bagianbagian tersebut? dijemur direbus ditumbuk langsung dimakan Lainnya (sebutkan) tidak tahu Jumlah 0 9 1 19 5 16 Persentase 0 18 2 38 10 32 4 Untuk pengobatan apa bagian-bagian tersebut? sakit perut sakit gigi demam mengobati luka Bisul Lainnya tidak tahu Jumlah 8 4 6 3 11 2 16 Persentase 16 8 12 6 22 4 32 Tabel 6. Penggunaan Utama Mangrove untuk Perikanan No. Daftar Pertanyaan Pilihan 1 Apa yang saudara kumpulkan dari mangrove berhubungan dengan perikanan? Udang Kerang Ikan Udang dan Ikan Semuanya Tidak ada Jumlah 3 0 10 33 1 3 Persentase 6 0 20 66 2 6 2 Seberapa sering saudara pergi untuk memancing (menjala)? 1 x seminggu 2 x seminggu 3 x seminggu 4 x seminggu > 4 x seminggu < 1 x seminggu lainnya Jumlah 6 5 4 13 11 1 10 Persentase 12 10 8 26 22 2 20 3 Berapa jarak pengambilan ikan tersebut dari rumah saudara? 1 Km 2 Km 3 Km 4 Km > 4 Km Tidak pernah Kapan saja jika dibutuhkan Jumlah 3 1 11 4 4 14 13 Persentase 6 2 22 8 8 28 26 4 Apakah hasil pemancingan tersebut saudara konsumsi atau untuk dijual? konsumsi dijual dijual dan dikonsumsi tidak tahu Jumlah 7 15 25 3 Persentase 14 30 50 6

Tabel 7. Perubahan Area Mangrove No. Daftar Pertanyaan Pilihan 1 Seberapa penting mangrove untuk mata pencaharian saudara? sangat penting sedikit penting tidak begitu penting sama sekali tidak penting tidak tahu Jumlah 37 10 3 0 0 Persentase 74 20 6 0 0 2 Apakah ada perubahan yang saudara ketahui mengenai hutan mangrove didesa ini selama saudara tinggal di desa ini? Perubahan apa yang terjadi? Penurunan vegetasi Peningkatan vegetasi tidak tahu Jumlah 48 0 2 Persentase 96 0 4 3 Apakah ada usaha pemanenan/pengambilan kayu? ada tidak Jumlah 36 14 Persentase 72 28 4 Didalam hutan bagian mana dilakukan aktivitas pemanenan kayu mangrove? sepanjang tepi hutan, terdekat ke rumah di tengah hutan dibagian terjauh dai hutan tidak tahu Jumlah 19 15 5 11 Persentase 38 30 10 22 5 Bagaimana saudara mengorganisir aktivitas pemanenan tersebut? melakukan pembagian tugas melakukan sendiri lainnya Jumlah 7 28 15 Persentase 14 56 30 6 Apakah saudara mengetahui status kawasan hutan mangrove tempat anda beraktivitas? tahu tidak tahu Jumlah 32 18 Persentase 64 36 7 Bila tahu sebutkan statusnya? kawasan hutan masyarakat hutan produksi hutan lindung hak milik/bukan kawasan hutan Tidak tahu Jumlah 19 3 3 7 18 Persentase 38 6 6 14 36 8 Dimana aktivitas pemanenan kayu dilakukan? Kawasan suaka margasatwa hutan lindung hutan produksi hak milik/bukan kawasan hutan Tidak tahu Jumlah 0 7 0 26 17

Persentase 0 14 0 52 34 Apakah anda memanen mangrove untuk keperluan lain selain kebutuhan rumah tangga?jika demikian, untuk Perdagangan 9 keperluan apa? kecil Sebagai persediaan Penggunaan lain Tidak ada Tabel 7. Lanjutan Jumlah 4 13 11 22 Persentase 8 26 22 44 10 Apakah memanen mangrove tersebut mudah atau sulit? Mudah Sulit Tidak tahu Jumlah 25 23 2 Persentase 50 46 4 11 Alasannya peralatan yang terbatas Aksesibilitas sulit Pengawasan yang ketat Lainnya (sebutkan) 12 Tidak sulit Jumlah 2 10 10 2 23 3 Persentase 4 20 20 4 46 6 Apakah pernah dilakukan kegiatan pembibitan dan penanaman yang dianjurkan petugas kehutanan? Pernah Tidak pernah Jumlah 9 41 Persentase 18 82 13 Kapan? 1 tahun yang lalu 2 tahun yang lalu 3 tahun yang lalu 4 tahun yang lalu lainnya Tidak tahu Jumlah 0 4 2 2 1 41 Persentase 0 8 4 4 2 82 14 Apakah didaerah ini pernah dilakukan kegiatan konservasi? Pernah Tidak pernah Jumlah 7 43 Persentase 14 86 15 Kapan? 1 tahun yang lalu 2 tahun yang lalu 3 tahun yang lalu 4 tahun yang lalu tidak pernah Tidak tahu Jumlah 1 2 1 2 36 8 Persentase 2 4 2 4 72 16 16 Apakah ada perubahan jumlah dan jenis satwa pada hutan mangrove selama saudara tinggal di desa ini?jika ada coba sebutkan. Ya Tidak Jumlah 43 7 Persentase 86 14 Tidak tahu

Tabel 8. Konversi Hutan Mangrove dan Dinamika Flora dan Fauna No. Daftar Pertanyaan Pilihan 1 2 3 4 tambak dan kelapa sawit Apa saja bentuk pemanfaatan lahan mangrove? Tambak Pemukiman Kebun kelapa sawait ketiganya Jumlah 2 0 2 43 1 2 Persentase 4 0 4 86 2 4 tambak dan pemukiman Sejak kapan mangrove dikonversi menjadi tambak? 15 tahun yang lalu 20 tahun yang lalu 25 tahun yang lalu 30 tahun yang lalu 35 tahun yang lalu > 35 tahun yang lalu > 15 tahun yang lalu tidak tahu Jumlah 7 26 6 1 1 6 0 3 Persentase 14 52 12 2 2 12 0 6 Sejak kapan mangrove dikonversi menjadi pemukiman? 10 tahun yang lalu 15 tahun yang lalu 20 tahun yang lalu 25 tahun yang lalu >25 tahun yang lalu tidak tahu Jumlah 7 5 23 2 9 4 Persentase 14 10 46 4 18 8 Sejak kapan mangrove dikonversi menjadi kebun 20 tahun yang > 20 tahun < 5 tahun kelapa sawit? 5 tahun yang lalu 10 tahun yang lalu 15 tahun yang lalu lalu yang lalu yang lalu Jumlah 38 0 0 1 0 9 2 Persentase 76 0 0 2 0 18 4 tidak tahu