BAB I PENDAHULUAN. matematika, maka dalam Undang-Undang RI No. 20 Th Tentang Sisdiknas

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh :

BAB I PENDAHULUAN. halnya bahasa, membaca dan menulis. Kesulitan belajar matematika. bidang studi memerlukan matematika yang sesuai.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dengan berpikir kritis, ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, karena pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan tenaga-tenaga

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena sistem pembelajaran matematika dewasa ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan konstribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari. Mengingat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kesejahteraan hidup. Pentingnya pendidikan di Indonesia tercermin dalam

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

[JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA] ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika merupakan salah satu unsur utama dalam. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Trends In International Mathematics And Science Study (TIMSS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menunjang kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Permendikbud nomor 58 tahun 2014 matematika merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Wajib belajar 9 tahun menjadi kebutuhan mendasar bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Matematika merupakan pengetahuan yang bersifat universal dan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia. Keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aspek penting dalam menciptakan sumber daya

I. PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu yang memiliki banyak manfaat. Ilmu matematika

I. PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini semakin pesat.

yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. solving), penalaran (reasoning), komunikasi (communication), koneksi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional terdapat penjelasan mengenai standar nasional. dan afektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan hal yang

I. PENDAHULUAN. manusia. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia berhubungan dengan

I. PENDAHULUAN. dan kritis (Suherman dkk, 2003). Hal serupa juga disampaikan oleh Shadiq (2003)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Matematika sebagai salah satu ilmu dasar ini telah berkembang pesat.

siswa adalah selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, semua bidang studi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Masalah internal yang sering dihadapi siswa dalam pembelajaran

Pengaruh Pembelajaran Matematika Menggunakan Strategi Inkuiri Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menghadapi persaingan khususnya dalam bidang IPTEK. Kemajuan IPTEK yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

I. PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan zaman, siswa dituntut menjadi individu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang melalui upaya pembelajaran dan pelatihan. Seluruh upaya. dilakukan guru adalah mengembangkan sikap dan kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cerdas, bertanggung jawab serta produktif. Pendidikan pada dasarnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Memecahkan masalah merupakan pekerjaan rutin manusia, sebab. dalam kehidupan sehari-hari sering dihadapkan pada masalah.

I. PENDAHULUAN. bahwa pendidikan merupakan kunci kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, pendidikan merupakan ujung tombak pengembangan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rizky Fauziah Nurrochman, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULAUN. Dunia pendidikan sekarang ini dihadapkan pada tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam mengajarkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan ilmu yang menunjang berbagai macam

I. PENDAHULUAN. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Hal ini sesuai

Diajukan Oleh: RIKKI ASMARANDANI A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrie Noor Aini, 2013

I. PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. sehari-hari dari yang sederhana sampai ke yang kompleks. Matematika. dapat bermanfaat bagi semua orang (Puspasari, 2010).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORETIS. a. Pengertian MEA Means-Ends Analysis (MEA) terdiri dari tiga unsur kata yakni: means,

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Yaitu sumber daya yang dapat bersaing dan. menetapkan keputusan dengan daya nalar yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Abas Hidayat, 2015

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk menumbuhkembangkan potensi SDM melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Untuk menciptakan manusia yang berkualitas tentunya tidak lepas

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pendekatan Brain Based Learning Terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

BAB 1 PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi

(PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Negeri 2 Gemolong) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

I. PENDAHULUAN. dengan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu sasaran

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diperhatikan guru dan siswa. Pendidikan merupakan proses

I. PENDAHULUAN. karena melalui pendidikan diharapkan akan lahir sumber daya manusia yang berkualitas

I. PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia, agar siswa memiliki pola pikir yang sistematis dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan pesat dalam kehidupan manusia. Pekerjaan yang dikerjakan oleh. kehidupan, termasuk juga dalam dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia agar dapat mengembangkan potensi dirinya, antara lain melalui proses

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PERTANYAAN-PERTANYAAN INOVATIF PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN (PTK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK sekarang ini telah memberikan dampak positif. kemampuan untuk mendapatkan, memilih, dan mengolah informasi.

BAB I PENDAHULUAN. matematika sebagai dasar untuk memahami ilmu-ilmu pengetahuan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup dalam. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan

I. PENDAHULUAN. berperan penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

2014 PENERAPAN PENDEKATAN COLLABORATIVE PROBLEM SOLVING DALAMPEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUANKONEKSI MATEMATIS SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dari ilmu yang lain, dengan kata lain matematika tumbuh dan berkembang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari,terut a-ma di sekolah sekolah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. A. Kesimpulan

PENERAPAN PEMBELAJARAN OSBORN BERBANTUAN WINGEOM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KREATIF DAN BERPIKIR KRITIS MATERI KUBUS DAN BALOK SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika memegang peranan yang cukup penting dalam kehidupan manusia karena matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Menyadari pentingnya penguasaan matematika, maka dalam Undang-Undang RI No. 20 Th. 2003 Tentang Sisdiknas ( Sistem Pendidikan Nasional) Pasal 37 ditegaskan bahwa mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib bagi siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Karena pentingnya matematika, maka pelajaran matematika diberikan kepada siswa semenjak berada dijenjang pendidikan dasar, alokasi jam pelajarannya pun juga lebih banyak dibanding pelajaraan lain, bahkan menjadi salah satu mata pelajran yang diujikan pada Ujian Nasional. Berdasarkan data UNESCO, menurut penelitian Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) 1999, matematika Indonesia berada di peringkat ke-34 dari 38 negara. Pada tahun 2003 Indonesia berada pada peringkat 34 dari 46 negara. Dan ranking Indonesia pada TIMSS tahun 2007 turun menjadi ranking 36 dari 48 negara ( Budiono: 2009 ). Dari data tersebut menunjukkan rendahnya prestasi matematika siswa Indonesia dalam pembelajaran matematika. Yang mempengarui rendahnya prestasi belajar siswa dikarenakan kurangnya 1

2 penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar. Selain itu kekurangan dari siswa yang tidak tertarik dengan pembelajaran matematika yaitu siswa merasa sulit untuk memahami. Berdasarkan ungkapan di atas dapat disimpulkan bahwa masalah yang dihadapi guru dalam penyampaian materi pembelajaran juga mempengaruhi siswa dalam memahami konsep matematika dan pemecahan masalah matematika. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat menumbuhkan rasa senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas, memudahkan siswa untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik. Guru dikatakan berhasil dalam mengajar apabila terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Karena itu melalui pemilihan model pembelajaran yang tepat guru dapat memilih atau menyesuaikan jenis pendekatan atau metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteritis materi pelajaran yang disajikan. Hal penting yang harus selalu diingat bahwa tidak ada satu strategi pembelajaran yang paling ampuh untuk segala situasi (Aunurrahman, 2010:143) Dalam proses pembelajaran matematika, siwa tidak hanya bergantung pada apa yang diajarkan, tetapi juga bagaimana matematika diajarkan, atau bagaimana peserta didik belajar, maka perlu dikembangkan strategi atau model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, tepat dalam pembelajaran sehingga tercapai hasil yang diinginkan. Dalam hal ini guru harus mampu memilih model dan strategi pembelajaran yang sesuai dan dapat menunjang

3 proses belajar mengajar matematika. Dari berbagai model pembelajaran yang berkembang saat ini diantaranya adalah Means Ends Analysis. Menurut Herdian (2009 ) Model pembelajaran Means Ends Analysis adalah Means Ends Analysis terdiri dari tiga unsur kata yakni ; Mean, End dan Analysis. Mean menurut bahasa yakni berarti, banyaknya cara. Sedangkan End adalah akhir atau tujuan, dan Analysis berarti analisa atau penyelidikan secara sistematis. Means Ends Analysis pertama kali diperkenalkan oleh Newell dan Simon (Wikipedia, 2007) dalam General Problem Solving (GPS), yang menyatakan bahwa Means Ends Analysis adalah suatu teknik pemecahan masalah di mana pernyataan sekarang dibandingkan dengan tujuan, dan perbedaan di antaranya dibagi ke dalam sub-sub tujuan untuk memperoleh tujuan dengan menggunakan operator yang sesuai Abdurrahman Mulyono ( 2003 : 254-257 ) pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan keterampilan. Dalam pemecahan masalah biasnya melibatkan beberapa kombinasi konsep dan keterampilan dalam suatu situasi baru atau situasi berbeda. Pemecahan masalah menekankan pada pembelajaran untuk berfikir tentang cara memecahkan masalah dan pemrosesan informasi matematika. Dalam menghadapi masalah matematika khususnya soal cerita siswa harus melakukan analisis dan interpretasi informasi sebagai landasan untuk menentukan pilihan dan keputusan. Dalam pemecahan masalah matematika, siswa harus menguasai cara mengaplikasikan konsep- konsep dan menggunakan keterampilan komputasi dalam berbagai situasi baru yang berbeda-beda.

4 Berdasarkan pengamatan awal di SMP Negeri 1 Nogosari, rendahnya hasil belajar matematika pada siswa kelas VII C dikarenakan kurangnya kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika. Dalam proses pembelajan guru masih menggunakan strategi pembelajaran konvensional dan guru cenderung menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran, sehingga siswa hanya pasif menerima apa yang diberikan guru. Berdasarkan dialog awal dengan guru mata pelajaran matematika SMP Negeri 1 Nogosari, kemampuan siswa dalam pemecahan masalah yang dilakukan pada siswa kelas VII C dari 31 siswa, hasil pengamatan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah masih relative rendah, hal tersebut dapat dilihat dari siswa yang mampu memahami masalah sebanyak 15 siswa (48,38%), yang mampu merencanakan masalah sebanyak13 siswa (41,93%), dan yang mampu melaksanakan rencana pemecahan masalah sebanyak 9 siswa (29,03%). Menurut peneliti untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah dapat dilakukan dengan penerapan model pembelajaran Means Ends Analysis yang merupakan salah satu model pembelajaran yang dipilih oleh peneliti. Erman Suherman 2007 (dalam Haydar, 2008) menyatakan Means-Ends Analysis merupakan model pembelajaran variasi antara metode pemecahan masalah dengan sintaks yang menyajikan materinya pada pendekatan pemecahan masalah berbasis heuristik, mengelaborasi menjadi sub-sub masalah yang lebih sederhana, mengidentifikasi perbedaan, menyususun sub-sub masalahnya

5 sehingga terjadi koneksivitas. Kemudian Jacob (2005) menyatakan bahwa Means- Ends Analysis merupakan suatu proses untuk memecahkan suatu masalah ke dalam dua atau lebih sub tujuan. Dengan pengunaan model pembelajaran Means Ends Analysis dalam pembelajaran matematika diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar matematika. Dikarenakan Means Ends Analysis merupakan model pembelajaran bervariasi antara metode pemecahan masalah dengan sintak dalaam penyajian materinya menggunakan pendekatan pemecahan masalah berbasis heuristik, yaitu memecahkan suatu masalah ke dalam dua atau lebih sub tujuan. Di mana Means Ends Analysis mengelaborasi menjadi sub-sub masalah yang lebih sederhana, mengidentifikasi perbedaan, dan menyusun sub-sub masalahnya sehingga terjadi koneksivitas. Metode Means Ends Analysis juga dapat mengembangkan berfikir reflektif, kritis, logis, sistematis dan kreatif. Dari berbagai uraian yang telah dipaparkan di atas, penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan permasalah tersebut yaitu tentang penerapan model pembelajaran means ends analysis untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka rumusan secara umum dari penelitian ini adalah, Apakah setelah diterapkan model pembelajaran Means Ends Analysis dapat meningkatkan kemampuan siswa

6 dalam pemecahan masalah matematika. Pada siswa kelas VII C di SMP Negeri 1 Nogosari. C. Tujuan Penelitian Setiap penelitian terdapat tujuan yang menjadi salah satu alat control yang menjadi petunjuk, sehiingga dalam penelitian dapat berjalan sesuai harapan. Secara umum penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika. Secara khusus, tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Means Ends Analysis dan mendeskripsikan setelah penerapan model pembelajaran Means Ends Analysis dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika pada siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Nogosari. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Secara umum, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih untuk peningkatan kualitas pembelajaran matematika. Terutama pada peningkatan siswa dalam memecahan masalah matematika melalui model pembelajaran Means Ends Analysis. Secara khusus, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada strategi pembelajaran utamanya matematika atau

7 serumpun serta mampu mengoptimalkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika. 2. Manfaat praktis Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut: a. Bagi siswa, meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika dan meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran matematika. b. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan tentang keberagaman model pembelajaran yang dapat dipilih dan dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. c. Bagi sekolah, penelitian ini memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan metode pembelajaran matematika. d. Bagi peneliti, penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Means Ends Analysis untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika. e. Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.