LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN IRA ASTUTI HASIBUAN PROGRAM STUDI MAGISTER BIOMEDIK FK USU

dokumen-dokumen yang mirip
: ASTRID SISKA PRATIWI PRODI : MAGISTER ILMU BIOMEDIK ( )

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. HARI/TGL. PRAKTIKUM : Rabu, 3 Maret 2015

Latihan penggunaan pipet otomatik, pipet Mohr serta pipet spuit 3. Latihan membuat larutan 4. Latihan pembuatan dan interpretasi grafik

TEKNIK DASAR LABORATORIUM: PIPET; TIMBANGAN; PEMBUATAN LARUTAN.

: Adenin Dian Musrifani NIM : : Magister Ilmu Biolmedik : Teknik Dasar Pipet, Timbangan, dan Pembuatan Larutan TUJUAN :

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM 1 Teknik Dasar: Pipet, Timbangan, Pembuatn Larutan ALAT DAN BAHAN: Alat Bahan

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. Agar Mahasiswa/i mampu memiliki kemampuan dan mengetahui teknik :

Oleh : Melya Susanti Kelompok: melya susanti dan Islah wahyuni Selasa, 3 maret 2015

Tabel 1. Data Hasil Penggunaan Timbangan Manual dan Digital

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

Laporan praktikum Teknik Dasar: Pipet, Timbangan, Pembuatan Larutan. : Mesrida Simarmata Nim :

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

TUGAS INDIVIDU LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

BM506 USU LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN Seri Rayani Bangun Melviana Lubis RABU/2 OKTOBER 2013

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

A. TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL

LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEHNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET, DAN PEMBUATAN LARUTAN. 0leh : Frenky Sorimuda dan Paska. Kamis, 26 September

LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN DISUSUN OLEH : JEKSON MARTIAR SIAHAAN DAN MARIA LESTARI

LAPORAN PRAKTIKUM 1 TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM I TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 17 Maret 2016

LAPORAN PRAKTIKUM I TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 17 Maret 2016

LAPORAN PRAKTIKUM JUDUL PRAKTIKUM: TEKNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM 02 TEKNIK DASAR : PIPET,TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN.

LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEHNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET, DAN PEMBUATAN LARUTAN. oleh : Lucia Aktalina dan Selly Oktaria. Kamis, 26 September 2012

NAMA PRAKTIKAN : Yuliandriani Wannur Azah ( ) Rahmiwita ( ) Irma Yanti ( )

BIOMEDIK USU Laporan Praktikum 2 Teknik Dasar: Pipet, Timbangan, Pembuatan Larutan

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

PRAKTIKUM 2 : TEKNIK DASAR PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. Henny Erina Saurmauli Ompusunggu. Rebecca Rumesty Lamtiar. Nunung Sri Mulyani

LAPORAN PRAKTIKUM TEHNIK DASAR : PENGGUNAAN PIPET, TIMBANGAN DAN PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM 1 TEKNIK DASAR PIPET, TIMBANGAN DAN PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM 1 TEKNIK DASAR PIPET, TIMBANGAN DAN PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM 02 TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN.

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 2. : Magister Ilmu Biolmedik : ph meter, persiapan larutan penyangga Tanggal pelaksanaan : 10 Maret 2015

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

KESEIMBANGAN ASAM BASA

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 02 TEKNIK DASAR : PIPET,TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. Leo Pardon Sipayung

: Kirana patrolina sihombing

PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

: Kirana patrolina sihombing

LAPORAN PRAKTIKUM 2 BM 506. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRATIKUM II PRATIKUM PH METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

PRAKTIKUM 3 : PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA. Oleh : Henny Erina Saurmauli Ompusunggu. Jekson Martiar Siahaan

ph = pk a + log ([A - ]/[HA])

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN

Kuliah 2: September Jadwal OpenWetWare Keamanan Bagaimanakah itu DeviasiStandar pada grafik? Praktikum 2 :Teknik Dasar: Pipet, Timbangan,

PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA Oleh: Melviana Aditya Candra

LAPORAN PRAKTIKUM. ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM 2 ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 31 Maret 2016

Laporan Praktikum 3. ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, DAN PENGENCERAN

Laporan Praktikum ph Meter, Persiapan Larutan Penyangga

NERACA. Neraca Ohauss

Laporan Praktikum 3. Praktikum 3 : ph meter, Persiapan larutan penyangga, Pengenceran stok glukosa. Oleh : Rebecca Rumesty L dan Jimmy

Metodologi Penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM 2:

MENGOPERASIKAN PIPET

Ada beberapa jenis timbangan yang sering digunakan akan tetapi secara garis besar timbangan yang digunakan dibedakan menjadi 3 yaitu :

H 2 PO 4 H + + HPO 4 [H + ] [HPO 4 2- ] [H 2 PO 4 - ] K a = kalau disusun kembali... [H + ] = K a [H 2 PO 4 [HPO 4 2- ] bila diuraikan didapat rumus

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA DAN PENGENCERAN GLUKOSA

PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA DAN PH METER

Laporan Praktikum ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM 3 ph METER, BUFFER, dan PENGENCERAN DISUSUN OLEH : MARIA LESTARI DAN YULIA FITRI GHAZALI Kamis 04 Oktober s/d 16.

METABOLISMEGLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTOFOTOMETER)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik. Tempat penelitian cara manual dan automatik dilakukan di

Soal Latihan UTS Mata Kuliah Ketrampilan Dasar Laboratorium Biomedik 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

NERACA A. TUJUAN B. DASAR TEORI a. Neraca Ohauss

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

MELAKUKAN VERIFIKASI ALAT UKUR

PENGOPERASIAN INCUBATOR RED LINE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial terdiri dari 2 faktor dengan 3

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Laporan Resmi Praktikum Kimia Fisika III Inversi Gula

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

PERCOBAAN VII PENENTUAN DAYA HANTAR SUATU SENYAWA

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

Nova Nurfauziawati Kelompok 11A V. PEMBAHASAN

Lampiran 1. Pohon Industri Turunan Kelapa Sawit

INSTRUMEN PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTOR PRAKTIKUM KIMIA MATERI POKOK TITRASI ASAM BASA

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016

LAMPIRAN 0,5 M 0,75 M 1 M 30 0,6120 % 1,4688 % 5,0490 % 45 2,2185 % 4,7838 % 2,9197 % 60 1,1016 % 0,7344 % 3,3666 %

SOAL LATIHAN UAS MATA KULIAH KETRAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOMEDIK. Bentuk UAS tahun ini: Ada 3 bagian:

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN IRA ASTUTI HASIBUAN 147008008 PROGRAM STUDI MAGISTER BIOMEDIK FK USU Tujuan : 1. Melatih keterampilan mahasiswa menggunakan timbangan manual maupun digital 2. Melatih keterampilan mahasiswa menggunakan pipet otomatik, pipet Mohr dan pipet spuit 3. Melatih keterampilan mahasiswa membuat larutan 4. Melatih keterampilan mahasiswa membuat grafik dan menginterpretasikannya. A. PRAKTIKUM PENGGUNAAN PIPET Alat dan Bahan 1. Alat : Pipet tetes / spuit Pipet Mohr Pipet Otomatik Beaker kaca Timbangan digital 2. Bahan : Akuades Penggunaan Pipet Spuit, Pipet Mohr dan Pipet Otomatik dengan Benar Setelah pembimbing praktikum mendemonstrasikan cara menggunakan pipet spuit, pipet Mohr dan pipet Otomatik dengan benar, maka beberapa poin yang dilihat adalah : Pipet Mohr 1. Skala yang terdapat pada pipet Mohr harus diperhatikan terlebih dahulu 2. Balon dipasang pada ujung pipet Mohr yang ujungnya tidak mengerucut, terdapat symbol huruf A, S dan E pada balon 3. Balon dipencet bersamaan dengan menekan bagian balon yang ditandai symbol A sehingga balon mengempis 4. Untuk menghisap cairan, ujung bawah pipet Mohr dimasukkan ke dalam wadah berisi cairan dan bagian balon yang bersimbol S ditekan sampai cairan terhisap hingga volume yang diinginkan. Cairan akan tertahan dalam pipet. 5. Untuk mengeluarkan cairan, bagian balon bersimbol E ditekan dengan hati hati sampai volume yang diinginkan Pipet Otomatik 1. Sebelum menggunakan pipet otomatik, diperhatikan lebih dahulu skala ukur pada pipet 2. Genggam bagian atas pipet otomatik dengan keempat jari tangan kanan dan ibu jari di bagian atas untuk menekan bagian pangkal pipet kebawah 3. Masukkan plastic ujung pipet pada ujung pipet dengan menekannya. Pipet otomatik siap digunakan. 4. Untuk menghisap cairan, tekan dahulu bagian pangkal pipet dengan ibu jari sampai batas pertama,tahan, kemudian masukkan ujung pipet kedalam wadah berisi cairan dan lepaskan tekanan ibu jari. Cairan akan tertahan diujung pipet. Untuk mengeluarkan cairan, tekan pipet

dengan ibu jari sampai batas maksimal Pipet Spuit 1. Perhatikan skala ukur pada pipet spuit 2. Pencet bagian atas pipet, tahan 3. Masukkan ujung bawah pipet ke dalam gelas beaker yang berisi akuades dan lepaskan tekanan pada bagian atas pipet sehingga akuades terhisap masuk ke dalam pipet. 4. Untukmengeluarkan akuades, pencet kembali bagian atas pipet. UJI KEBOCORAN DAN KINERJA MIKROPIPET I. UJI KEBOCORAN a. Atur volume mikropipet pada volume maksimal b. Ambil aquades, angkat mikropipet dan diamkan pada posisi tegak lurus selama 20 detik. c. Amati, apabila terdapat air menetes berarti terdapat kebocoran d. Pada mikropipet dengan volume maksimal 200 µl, ujung tips dicelupkan kedalam air, dan apabila terdapat penurunan air maka terdapat kebocoran. II. UJI AKURASI DAN PRESISI a. Hidupkan alat timbangan, biarkan 5 menit b. Nolkan alat timbangan c. Letakkan cawan pada alas timbangan alat timbangan, nolkan lagi alat timbangan d. Ambil seluruh mikropipet yang ada di laboratorium, beri tanda 1,2,3 dan seterusnya. e. Atur seluruh mikropipet pada volume maksimal f. Ambil akuades dan masukkan akuades tersebut ke wadah dan bacalah beratnya pada layar digital g. Masukkan hasilnya pada tabel. h. Nolkan alat timbangan dan ulang 4 kali lagi langkah a-g dengan pipet yang sama i. Ulangi langkah tersebut diatas untuk mikropipet lain. HASIL KERJA : Nomor Penanda Pipet Pengulangan Penimbangan (beratan 1mL Aquades) Menggunakan "Mikropipet100-1000µL" (gr) 1 2 3 4 5 1 0.99 0.99 1.00 0.99 1.00 0.99 2 0.99 0.99 1.00 0.99 1.00 0.99 3 1.01 0.99 1.01 0.99 0.99 1.00 4 1.00 1.00 1.01 0.99 1.01 1.00 5 0.99 0.99 0.99 0.97 1.00 0.99 Rata-rata SD SE 0.0055 (0,5%) 0.0055 (0,5%) 0.0110 (1,1%) 0.0084 (0,8%) 0.0110 (1,1%) 0.0024 (0,3%) 0.0024 (0,2%) 0.0049 (0,5%) 0.0037 (0,4%) 0.0049 (0,5%)

Hasil Pengukuran (gr) Rata-rata berat 1mL Aquades menggunakan 5 buah pipet 100-1000 µl yang berbeda 1,01 1,00 1,00 0,99 0,99 Rata-rata Hasil Pengukuran 1mL Akuades 0,98 1 2 3 4 5 Nomor Penanda Mikropipet Kesimpulan : Dengan mengetahui nilai standard error alat dengan merk Biohit yaitu 0,15 % dan nilai presisi yaitu 0,05 % maka kita dapat menilai akurasi dan presisi masing-masing dari ke-5 alat mikropipet merk Biohit yang digunakan pada praktikum yaitu : 1. Pipet 1 dengan standard error 0,2 % ( > 0,15 SE Biohit), menunjukkan pipet 1 akurat. Presisinya 0,5 % ( > 0,05 SD Biohit ) menunjukkan presisi pipet 1 sesuai standar 2. Pipet 2 dengan standard error 0,2 % ( > 0,15 SE Biohit), menunjukkan pipet 2 akurat. Presisinya 0,5 % ( > 0,05 SD Biohit ) menunjukkan presisi pipet 2 sesuai standar 3. Pipet 3 dengan standard error 0,5 % ( > 0,15 SE Biohit), menunjukkan pipet 3 akurat. Presisinya 1,1 % ( > 0,05 SD Biohit ) menunjukkan presisi pipet 3 sesuai standar 4. Pipet 4dengan standard error 0,4 % ( > 0,15 SE Biohit), menunjukkan pipet 4 akurat. Presisinya 0,8 % ( > 0,05 SD Biohit ) menunjukkan presisi pipet 1 sesuai standar 5. Pipet 5 dengan standard error 0,5 % ( > 0,15 SE Biohit), menunjukkan pipet 5 akurat. Presisinya 1,1 % ( > 0,05 SD Biohit ) menunjukkan presisi pipet 1 sesuai standar 6. Dari grafik rata-rata penimbangan 1 ml akuades menggunakan 5 buah mikropipet, maka didapat pipet no.3 dan no.4 memiliki rata-rata 1 gr,yang sesuai dengan berat 1 ml air,maka untuk selanjutnya yang dipakai pada praktikum adalah pipet no.4. PENGGUNAAN PIPET-PIPET Pada bagian ini, praktikan dilatih menggunakan pipet Mohr, pipet spuit dan pipet otomatik dengan mengukur berat 1 ml akuades menggunakan timbangan digital. Bahan dan Alat : 1. Pipet Spuit 2. Pipet Mohr 3. Pipet otomatik 4. Beaker kaca 5. Timbangan digital 6. Wadah 7. Akuades Cara kerja: 1. Beaker kaca diisi dengan akuades 2. Timbangan digital dihidupkan dan dinolkan. 3. Sebuah wadah diletakkan diatas alas timbangan digital, dan timbangan di nolkan kembali 4. Dengan menggunakan pipet Mohr, diambil 1 ml air dan dimasukkan kedalam wadah yang berada diatas timbangan.

5. Berat air akan terlihat secara otomatis pada layar timbangan 6. Nol kan timbangan dan diulangi penimbangan sebanyak 4 kali lagi dengan pipet yang sama. 7. Cara kerja yang sama dilakukan pada pipet spuit dan pipet otomatik Hasil kerja : A. PIPET OTOMATIK Hasil penimbangan 1 ml akuades dengan menggunakan pipet otomatik, dengan pengulangan sebanyak 5 kali oleh 19 praktikan adalah sebagai berikut : PRAKTIKAN 1 2 3 4 5 Ratarata Standard deviasi Ika 0.992 0.985 0.990 0.993 0.987 0.989 0.003362 Lasmono 0.990 0.986 0.984 0.983 0.990 0.987 0.003286 Islah 0.990 1.000 0.990 0.990 1.000 0.994 0.005477 Melya 1.000 1.000 1.000 1.010 1.000 1.002 0.004472 Ira 1.000 1.000 1.000 1.000 0.980 0.996 0.008944 Astrid 1.000 0.990 1.000 1.000 1.000 0.998 0.004472 Sunarti 1.010 1.000 0.990 1.000 1.000 1.000 0.007071 Atri 1.000 0.990 0.990 1.000 1.000 0.996 0.005477 Kirana 1.000 1.000 1.000 1.000 0.980 0.996 0.008944 Yunita 0.950 0.960 0.950 0.980 0.980 0.964 0.015166 Fani 0.990 0.980 1.010 1.000 0.990 0.994 0.011402 Mesrida 1.000 0.990 0.980 1.010 0.990 0.994 0.011402 Meutia 0.973 0.981 0.993 0.997 0.991 0.987 0.009798 Zaki 1.000 1.010 1.010 1.010 1.010 1.008 0.004472 Hadiyatur 1.000 0.990 0.990 0.990 1.000 0.994 0.005477 Wulan 0.980 0.980 1.000 0.990 0.990 0.988 0.008367 Afni 0.980 0.940 0.980 0.950 0.980 0.966 0.019494 Adenin 1.000 1.000 0.990 0.980 1.000 0.994 0.008944 Nini 1.000 0.990 0.980 1.000 0.990 0.992 0.008367 Grafik penimbangan 1 ml akuades oleh 19 orang praktikan : 1,020 pipet otomatik 0,980 0,960 0,940 0,920 1 2 3 4 5 0,900

Grafik rata-rata penimbangan 1 ml akuades yang diulangi sebanyak 5 x oleh 19 orang praktikan : 1,020 1,010 pipet otomatik 0,990 0,980 0,970 Series1 0,960 0,950 0,940 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 B. PIPET MOHR Hasil penimbangan 1 ml akuades dengan menggunakan timbangan digital, dengan pengulangan sebanyak 5 kali adalah : PRAKTIKAN 1 2 3 4 5 Ratarata Standard deviasi Ika 0.995 0.987 0.984 0.979 1.010 0.991 0.012104 Lasmono 0.997 0.984 1.000 1.000 0.985 0.993 0.008044 Islah 1.000 0.971 0.992 1.020 0.992 0.995 0.017635 Melya 0.990 1.000 0.980 1.010 0.980 0.992 0.013038 Ira 1.010 1.000 0.990 0.980 0.990 0.994 0.011402 Astrid 0.990 0.980 1.000 1.000 1.000 0.994 0.008944 Sunarti 1.000 0.990 1.000 1.000 1.000 0.998 0.004472 Atri 1.000 0.960 0.980 0.980 1.000 0.984 0.016733 Kirana 1.000 0.971 0.992 1.020 0.992 0.995 0.017635 Yunita 0.960 0.920 0.930 0.900 0.900 0.922 0.0249 Fani 0.990 1.000 1.000 0.99 1.000 0.998 0.005 Mesrida 0.958 0.973 1.030 1.000 0.992 0.991 0.027455 Meutia 0.972 0.989 1.010 0.963 0.992 0.985 0.018322 Zaki 0.960 0.958 0.960 0.960 1.010 0.970 0.022601 Hadiyatur 1.140 0.973 0.990 0.980 0.960 1.009 0.074262 Wulan 0.958 1.050 0.980 1.020 0.990 1.000 0.035928 Afni 0.930 0.890 0.900 0.850 0.900 0.894 0.02881 Adenin 1.020 0.958 0.980 0.980 1.020 0.992 0.027437 Nini 0.960 0.960 0.980 1.000 0.980 0.976 0.016733

Grafik penimbangan 1 ml akuades sebanyak 5 kali oleh 19 orang praktikan adalah sebagai berikut : 1,200 pipet mohr 0,800 0,600 0,400 0,200 Series1 Series2 Series3 Series4 Series5 0,000 Grafik rata-rata penimbangan 1 ml akuades oleh 19 orang praktikan adalah sebagai berikut : 1,020 0,980 0,960 0,940 0,920 0,900 0,880 0,860 0,840 0,820 pipet mohr 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Series1

C. PIPET SPUIT Hasil penimbangan 1 ml akuades dengan menggunakan timbangan digital, dengan pengulangan sebanyak 5 kali adalah sebagai berikut : PRAKTIKAN 1 2 2 4 5 Ratarata Standard deviasi Ika 0.908 0.940 0.955 0.933 0.959 0.939 0.020335 Lasmono 0.964 0.958 0.954 0.976 0.971 0.965 0.009044 Islah 1.020 0.910 0.960 0.960 0.990 0.968 0.040866 Melya 0.920 0.870 0.920 0.940 0.920 0.914 0.026077 Ira 0.910 0.920 0.870 0.930 0.950 0.916 0.029665 Astrid 0.920 0.910 0.950 0.930 0.940 0.930 0.015811 Sunarti 0.920 0.940 0.940 0.95 0.92 0.933 0.011547 Atri 0.97 0.92 0.90 0.930 0.920 0.925 0.007071 Kirana 0.910 0.920 0.870 0.930 0.950 0.916 0.029665 Yunita 0.890 0.900 0.920 0.980 0.950 0.928 0.037014 Fani 0.950 0.980 0.960 0.930 0.940 0.952 0.019235 Mesrida 0.940 0.940 0.920 0.920 0.950 0.934 0.013416 Meutia 0.919 0.985 0.991 0.912 1.000 0.961 0.042312 Zaki 1.000 0.950 0.940 0.940 0.950 0.956 0.0251 Hadiyatur 1.070 0.960 0.980 0.990 1.090 1.018 0.058052 Wulan 0.990 1.020 0.990 1.010 1.020 1.006 0.015166 Afni 1.000 0.980 0.900 0.950 0.800 0.926 0.079875 Adenin 0.910 0.910 0.940 0.930 0.940 0.926 0.015166 Nini 0.940 0.930 0.940 0.910 0.930 0.930 0.012247 Grafik penimbangan 1 ml akuades sebanyak 5 kali oleh 19 orang praktikan adalah sebagai berikut : 1,200 pipet spuit 0,800 0,600 0,400 0,200 1.000 2.000 2.000 4.000 5.000 0,000

Grafik rata-rata penimbangan 1 ml akuades oleh 19 orang praktikan adalah sebagai berikut : 1,040 1,020 pipet spuit 0,980 0,960 0,940 Series1 0,920 0,900 0,880 0,860 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Dari semua grafik yang dihasilkan, dapat dilihat perbandingan penggunaan antara pipet otomatik, pipet mohr dan pipet spuit,sehingga dapat disimpulkan : 1. Volume 1 ml akuades yang ditimbang dengan menggunakan pipet otomatik lebih mendekati berat air ( 1gr ) dibandingkan volume akuades apabila kita menggunakan pipet mohr dan pipet spuit, arinya pipetotomatik lebih akurat, diikuti pipet mohr dan selanjutnya pipet spuit. 2. Variasi rata-rata hasil penimbangan dengan menggunakan pipet mohr untuk mengambil 1 ml akuades secara akurat oleh 19 orang praktikan lebih kecil daripada pipet yang lain, sehingga tampaknya praktikan lebih baik dalam menggunakan pipet mohr. 3. Kemampuan praktikan dalam menggunakan pipet otomatik, pipet mohr dan pipet spuit relatif seragam. B. PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL MENGGUNAKAN TIMBANGAN MANUAL HARVARD TRIP Alat dan bahan : 1. Timbangan manual Harvard trip 2. Barang barang yang disediakan untuk ditimbang, yaitu kotak yang diberi nomor 3, 4, 5, 6 dan 7. Cara menimbang : 1. Timbangan diseimbangkan dengan memutar tombol zero adjust knob sampai jarum timbangan berada pada garis seimbang atau netral 2. Kotak yang akan ditimbang diletakkan pada alas yang kiri 3. Poise besar digeser ke kanan, garis ke garis sampai alas yang kanan turun 4. Poise besar dikembalikan ke posisinya ke notch sebelumnya sampai alas kanan naik lagi 5. Poise kecil digeser ke kanan sampai tercapai keadaan seimbang 6. Berat kotak yang ditimbang dibaca secara hitungan gram yang ditunjukkan oleh Poise besar dengan gram yang ditunjukkan oleh poise kecil

MENGGUNAKAN TIMBANGAN MANUAL DIAL-O-GRAM Alat dan Bahan : 1. Timbangan manual dial-o-gram 2. Kotak nomor 3, 4, 5, 6, 7 Cara menimbang : 1. Timbangan dipastikan dalam keadaan seimbang, bila belum seimbang tombol zero adjust knob diputar sampai jarum timbangan berada pada garis seimbang atau netral. 2. Kotak yang akan ditimbang diletakkan diatas alas timbangan yang di sebelah kiri 3. Tombol vernier dial diputar sampai dapat keadaan keseimbangan 4. Berat kotak yang ditimbang dibaca pada skala yang ditunjukkan pada vernier dial MENGGUNAKAN TIMBANGAN DIGITAL Alat dan bahan : 1. Timbangan digital 2. Kotak 3, 4, 5, 6, 7 Cara menimbang : 1. Timbangan digital dihidupkan dan ditunggu 5 menit sebelum penimbangan dilakukan 2. Timbangan dinolkan dengan menekan tombol tare sehingga di layar tampak 0,00 3. Tutupan dibuka dan bahan yang akan ditimbang diletakkan diatas alas timbangan 4. Hasil penimbangan dibaca pada layar digital Hasil penimbangan : Hasil penimbangan terhadap kotak nomor 3,4,5,6 dan 7 dengan menggunakan timbangan manual Harvard trip, dial-o-gram dan timbangan digital adalah sebagai berikut : Hal yang ditimbang Hasil / Pengamatan Harvard trip Dial-o-gram Timbangan digital Kotak nomor 3 10,1 10,7 10,9 Kotak nomor 4 6,1 5,8 5,2 Kotak nomor 5 7,5 7,8 7,7 Kotak nomor 6 7,4 7,8 7,8 Kotak nomor 7 7,7 7,3 7,2 Kesimpulan : 1. Dari hasil pengamatan, penimbangan menggunakan 3 jenis timbangan mendapatkan hasil yang berbeda terhadap satu benda yang sama. 2. Penimbangan dengan timbangan manual dial-o-gram dibandingkan dengan penimbangan timbangan digital mempunyai selisih hasil yang lebih kecil apabila dibandingkan dengan perbandingan hasil penimbangan dengan timbangan manual Harvard trip dan timbangan digital. 3. Hasil penimbangan pada timbangan manual sangat dipengaruhi oleh kemampuan praktikan dalam menggunakan timbangan,baik sewaktu menetralkan timbangan maupun saat membaca hasil pengukuran

C. PEMBUATAN LARUTAN NO LARUTAN YANG AKAN PERHITUNGAN DAN PEMBUATAN LARUTAN DIBUAT 1 400 ml 0,25M Na 2 HPO 4 Sediaan yang digunakan adalah natrium monohidrogen fosfat dalam 2 molekul air, sehingga Berat Molekul (BM) Na 2 HPO 4 tersebut adalah: BM 2 atom Na + BM 1 atom H + BM 1 atom P + BM 4 atom O+ BM 2 molekul air = (2x23)+(1x1)+(1x30)+(4x16)+(2x18) = 178 Jumlah bahan kimia yang diperlukan : = 0,25 x 0,4 x 178 = 17,8 gram 17,8 gram Na 2 HPO 4 ditimbang dengan timbangan digital, kemudian dilarutkan dengan akuades sebanyak 200 ml, di putar dengan stir bar. Setelah melarut, ditambahkan akuades sampai volumenya mencapai 400 ml. 2 400 ml 0,25M NaH 2 PO 4 Sediaan yang digunakan adalah natrium dihidrogen fosfat dalam 1 molekul air, sehingga Berat Molekul (BM) NaH 2 PO 4 tersebut adalah: BM 1 atom Na + BM 2 atom H + BM 1 atom P + BM 4 atom O+ BM 1 molekul air = (1x23)+(2x1)+(1x30)+(4x16)+(1x18) = 138 Jumlah bahan kimia yang diperlukan : = 0,25 x 0,4 x 138 = 13,8 gram 13,8 gram NaH 2 PO 4 ditimbang dengan timbangan digital, kemudian dilarutkan dengan akuades sebanyak 200 ml, di putar dengan stir bar. Setelah melarut, ditambahkan akuades sampai volumenya mencapai 400 ml. 3 50 ml 5 % glukosa Berat glukosa yang diperlukan : 50/100 x 50 ml = 2,5 gram 2,5 gram glukosa ditimbang dengan timbangan digital, kemudian ditambahkan akuades sebanyak 30 ml. Dilarutkan dengan menggunakan stir bar sehingga glukosa larut. Setelah glukosa larut, akuades ditambahkan sampai volumenya 50 ml. 4 100 ml 0,7M CuSO 4 5H 2 O Berat molekul CuSO 4 5H 2 O adalah : BM 1 atom Cu + BM 1 atom S + BM 4 atom O + BM 5 molekul H 2 O = (1 x 32 )+(4x16)+(5x16) = 249,5 Jumlah CuSO 4 5H 2 O yang diperlukan : = 0,7 x 0,1 x 249,5 = 17,465 gr 17,465 gram CuSO 4 5H 2 O ditimbang dengan timbangan digital, kemudian dilarutkan dengan akuades sebanyak 50 ml, di putar dengan stir bar. Setelah melarut, ditambahkan akuades sampai volumenya mencapai 100 ml.

5 100 ml 1M NaOH Berat molekul NaOH : BM 1 atom Na + BM 1 atom O + BM 1 atom H = (1x23) + (1x16) + (1x1) = 40 Jumlah NaOH yang diperlukan : = 1 x 0,1 x 40 = 4,0 gram 4 gram NaOH ditimbang dengan timbangan digital, kemudian dilarutkan dengan akuades sebanyak 50 ml, di putar dengan stir bar. Setelah melarut, ditambahkan akuades sampai volumenya mencapai 100 ml. 6 1,5 x 10-1 litre 70 % etanol Volume etanol 95 % yang diperlukan untuk membuat 150 ml etanol 70 % : V 1 C 1 = V 2 C 2 V 1 x95 = 150x70 V 1 = 150x70/ 95 V 1 =110,52 ml 110,52 ml etanol 95 % ditambahkan akuades sampai volumenya 150 ml, sehingga menghasilkan 150 ml larutan etanol 70 % 7 500 ml 1,2M Na-sitrat ( Na 3 C 6 H 6 O 7 ), 1,6 M Na 2 CO 3 5H 2 O Berat molekul (BM) Na-sitrat ( Na 3 C 6 H 6 O 7 )adalah BM 3 atom Na + BM 6 atom C + BM 6 atom H +BM 7 atom O = (3x23) +( 6x12)+(6x1)+(7x16) =294,10 Banyaknya Na-sitrat yang diperlukan : 1,2 x 0,5 x 294,10 = 176,46 gr Berat molekul (BM) Na 2 CO 3 5H 2 O adalah : BM 2 atom Na + BM 1 atom C + BM 3 atom O +BM 5 molekul H 2 O = (2x23) +( 1x12)+(3x16)+(5x16) =124 gr/mol Banyaknya Na 2 CO 3 5H 2 O yang diperlukan : =1,6 x 0,5 x 124 = 99,2 gr 176,46 gram Na-sitrat dan 99,2 gr Na 2 CO 3 5H 2 O ditimbang dengan timbangan digital, kemudian dilarutkan dengan akuades sebanyak 250ml, di putar dengan stir bar. Setelah melarut, ditambahkan akuades sampai volumenya mencapai 500 ml. SARAN : 1. Sebelum memulai praktikum, praktikan seharusnya mempunyai pengetahuan dan pemahaman tata tertib dan keselamatan selama di laboratorium 2. Untuk mengefisienkan dan mengefektifkan kegiatan praktikum, sebaiknya ada buku panduan dan dasar teori tentang hal yang akan dipraktikumkan.