BAB I PENDAHULUAN. Pemerolehan bahasa oleh anak-anak merupakan salah satu prestasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selalu berkaitan dengan menggunakan referensi yang berhubungan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. maupun isyarat. Bahasa digunakan oleh siapa saja, mulai dari anak-anak sampai

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Kridalaksana,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan. Seperti yang sering

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota

Tahap Pemrolehan Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipelajari secara sosial oleh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna di muka bumi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa ibu merupakan kemampuan yang dimiliki hampir

KONSEP DAN KOMPONEN. Oleh: Pujaningsih

BAB I PENDAHULUAN. atau bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dari

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dardjowidjojo (2005: 5) untuk berkomunikasi, seseorang tidak dapat

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pemerolehan bahasa adalah pemerolehan bahasa, seperti fonologi,

PEMEROLEHAN BAHASA INDONESIA ANAK TUNARUNGU USIA 7-10 TAHUN ( STUDI KASUS PADA TINA DAN VIKI )

BAB I PENDAHULUAN. Pemerolehan bahasa merupakan periode seorang individu memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. memahami maksud dan tujuan yang disampaikan oleh penutur berbeda-beda. Dilihat dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini berisi latar belakang masalah penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan perasaan, dan memungkinkan individu menciptakan kegiatan

CADEL PADA ANAK: STRATEGI FONOLOGIS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan berbahasa seorang manusia tidak luput dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. ada dua proses yang terjadi, yaitu proses kompetensi dan proses performansi.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJUAN PUSTAKA

Dimensi Pemerolehan Bahasa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dipandang sebagai definisi operasional untuk menegaskan

BAB I PENDAHULUAN. manusia tentunya membutuhkan alat komunikasi yang berupa bahasa guna

PEMEROLEHAN BAHASA. dengan perolehan bahasa. Dilihat dari segi bentuk kedua istilah ini mempunyai

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. untuk memahami hal hal yang ada dalam penelitian. Konsep dipandang sebagai

PEMEROLEHAN RAGAM BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 2 TAHUN (Studi kasus) ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa

PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA ANAK MENURUT TINJAUAN PSIKOLINGUISTIK. Suci Rani Fatmawati 1. Abstract

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tindak tutur terdapat dalam komunikasi berbahasa. Tindak tutur merupakan tindakan

HAKIKAT PERKEMBANGAN BAHASA. Errifa Susilo, S.Pd,M.Pd

PROGRAM PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU BAHASA INDONESIA SD. Oleh: BAHAUDDIN AZMY UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA 2012

Penggolongan Tahapan Perkembangan Normal Bicara dan Bahasa Pada Anak. Oleh: Ubaii Achmad

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

Journal Polingua Scientific Journal of Linguistic, Literature and Education

BAB I. dibedakan dari pembelajaran bahasa (language learning). Pembelajaran

2016 PEMEROLEHAN KALIMAT PASIF BAHASA SUND A PAD A ANAK USIA PRASEKOLAH

Menurut Conny (2002: 49) perkembangan bahasa memperlihatkan berbagai prinsip yang juga menjadi karakteristik dari aspek perkembangan yang lain,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Menurut makna. tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa potensi anak harus

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi

Mengapa Pengajaran Bahasa Kita Gagal?

HUBUNGAN ANTARA PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DAN PEMEROLEHAN BAHASA (Tinjauan Pembelajaran Bahasa) Oleh, Sukirman *

MENJADIKAN SANTUN BERBAHASA MELALUI PENGETAHUAN PEMEROLEHAN BAHASA ANAK

PEMEROLEHAN KOSAKATA DASAR BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap individu manusia tidak akan pernah luput dari berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Orang banyak menyangka bahwa penguasaan tiap bahasa pertama seakanakan

ANALISIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA YANG EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam teori semantik, atau dengan perkataan lain, membahas segala aspek makna

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang dijadikan sebagai dasar pengembangan penulisan selanjutnya. Konsep

PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA 7 TAHUN 3 BULAN DALAM BIDANG SINTAKSIS

HAND OUT PSIKOLINGUISTIK

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN PEMEROLEHAN DAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

REPRESENTASI KEHIDUPAN SOSIAL ANAK USIA 9-12 TAHUN BERWUJUD BAHASA: KAJIAN LEKSIKON PEMEROLEHAN BAHASA ANAK SKRIPSI

PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA. Oleh : Ahwy Oktradiksa ( ) Dosen Pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Magelang

Apa yang Dipelajari oleh Ilmu Bahasa (linguistik)? (Bahan Kuliah Sosiolinguistik)

KAJIAN PUSTAKA. Secara etimologi, metode berasal dari kata method yang artinya suatu cara kerja

BAB I PENDAHULUAN. campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua

Bahasa sebagai Sistem. Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Dosen Penerbitan Politeknik Negeri Media Kreatif

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Debby Yuwanita Anggraeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. huruf, kata dan bahasa. Bunyi bahasa yang dihasilkan penderita khususnya

PEMEROLEHAN BAHASA PADA ANAK USIA TIGA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Itulah gunanya tertib berbahasa yang sehari-hari disebut tata bahasa. Tata

BAB I PENDAHULUAN. bahasa asing sering tidak mampu berkomunikasi dengan fasih dalam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Kalimat yang biasanya kita gunakan sehari-hari adalah kalimat tunggal

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang berfungsi untuk mencapai maksud dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif yang disajikan oleh majalah Oto Plus. Majalah ini terbit setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

HIPOTESIS PEMEROLEHAN BAHASA DAN PEMEROLEHAN SINTAKSIS. Oleh: Hayatun Nufus (Dosen Universitas PGRI Palembang)

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. dari objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

BAB I PENDAHULUAN. Steiberg dan Sciarini (2013:3) mendefinisikan psikolinguistik sebagai ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II HAKIKAT BAHASA DAN PEMEROLEHAN BAHASA

PEMEROLEHAN DAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu yang membedakan manusia dengan binatang adalah bahasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Interferensi terjadi pada masyarakat tutur yang memiliki dua bahasa atau

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

Unit 2 TEORI PEMEROLEHAN DAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK. Muh. Faisal. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

NASKAH PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia, dan Daerah DIAN TITISARI A

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa seseorang memiliki sifat serta pengetahuan yang baik. memadukan kalimat-kalimat yang kita tulis dan ucapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Prosa dalam pengertian kesusastraan disebut fiksi (fiction), teks naratif

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerolehan bahasa oleh anak-anak merupakan salah satu prestasi manusia yang paling hebat dan paling menakjubkan. Itulah sebabnya masalah ini mendapat perhatian besar. Pemerolehan bahasa telah ditelaah secara intensif selama kurang lebih dua dekade. Pada saat itu telah dipelajari banyak hal mengenai bagaimana anak berbicara, mengerti, dan menggunakan bahasa, tetapi sangat sedikit sekali yang diketahui mengenai proses aktual perkembangan bahasa. Satu hal yang perlu diketahui bahwa pemerolehan bahasa sangat banyak ditentukan oleh interaksi rumit aspek-aspek kematangan biologis, kognitif, dan sosial. Slobin (1977: 66) pernah mengemukakan dengan baik bahwa setiap pendekatan modern terhadap pemerolehan bahasa akan menghadapi kenyataan bahwa bahasa dibangun sejak semula oleh setiap anak, memanfaatkan aneka kapasitas bawaan sejak lahir yang beraneka ragam dalam interaksinya dengan pengalaman-pengalaman dunia dan sosial. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan kalau kebanyakan pendekatan modern terhadap pemerolehan bahasa dititikberatkan pada salah satu aspek proses pemerolehan bahasa. Beberapa di antaranya sangat menaruh perhatian pada ciri-ciri struktural pengembangan sistem linguistik yang lain pada hubungan ucapan-ucapan dini dengan perkembangan kognitif sang anak sedangkan yang lainnya menaruh

perhatian besar pada penggunaan sosial bahasa pertama, bahasa dini (Cairn, 1976 : 1-2). Pemerolehan bahasa (language acquisition) atau akuisisi bahasa menurut Maksan (1993 : 20) adalah suatu proses penguasaan bahasa yang dilakukan oleh seseorang secara natural, implisit dan informal. Lyons (1981) menyatakan suatu bahasa yang digunakan tanpa kualifikasi untuk proses yang menghasilkan pengetahuan bahasa pada penutur bahasa disebut pemerolehan bahasa. Artinya, seorang penutur bahasa dapat menguasai bahasa yang dipakainya tanpa terlebih dahulu mempelajari bahasa tersebut. Pemerolehan bahasa pertama atau first language acquisition digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk berkomunikasi. Pemerolehan bahasa pertama terjadi dengan penerapan hipotesis-hipotesis kerja terhadap kaidah bahasa yang didengarnya. Kalau seorang anak memperoleh satu dan hanya satu bahasa, disebut dengan ekabahasawan atau monolingual first acquisition. Kalau seorang anak mampu memperoleh bahasa yang berbeda dengan bahasa pertama atau bahasa ibunya dikenal sebagai dwibahasawan atau bilingual first acquisition. Penelitian ini menganut jenis yang pertama bahwa anak berkomunikasi dengan orang tua dan keluarga di rumah atau di luar rumah menggunakan bahasa Indonesia. Dalam pemerolehan bahasa yang ada di dunia, pemerolehan bahasa haruslah dipelajari. Tidak ada manusia yang langsung menguasai suatu bahasa saat dilahirkan. Dengan potensi yang dimiliki manusia sejak dalam kandungan hingga dilahirkan, anak-anak secara alami memperoleh prinsip-prinsip bahasa dari masyarakat bahasa yang ada di sekitarnya (Gustianingsih, 2002: 10; Simanjuntak, 2009: 104).

Menurut Chomsky (dalam Woolfolk dkk, 1984) anak yang dilahirkan ke dunia telah memiliki kapasitas berbahasa. Seperti halnya dalam bidang ilmu lain, ada faktor peranan yang cukup menonjol, mempengaruhi perkembangan anak pada fisik, psikis, kesehatan, sosial, interaksi dan termasuklah di dalamnya bahasa. Mereka belajar makna kata dan bahasa sesuai dengan apa yang mereka dengar, lihat dan hayati dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan bahasa anak terbentuk oleh lingkungan yang berbeda-beda. Pemerolehan bahasa adalah penguasaan bahasa oleh seseorang secara tidak langsung dan dikatakan aktif berlaku dalam kalangan anak-anak dalam lingkungan usia dua tahun sampai enam tahun. Pemerolehan bahasa dikaitkan dengan penguasaan sesuatu bahasa secara alami atau dipelajari secara langsung tanpa melalui pendidikan formal, tetapi memperoleh bahasa yang dituturkan oleh masyarakat di sekitarnya. Hal ini juga yang terjadi pada bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai B1 merupakan media yang dapat digunakan seorang anak untuk memperoleh nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan masyarakat Indonesia (Gustianingsih, 2002: 12). Seorang anak tidak dengan tiba-tiba memiliki tata bahasa pertama dalam otaknya, lengkap dengan semua aturan-aturannya. Bahasa pertama itu diperolehnya dengan beberapa tahap, dan setiap tahap berikutnya lebih mendekati tata bahasa dari bahasa orang dewasa. Secara biologis, anak berumur (0.0 0.5) telah mencapai tahap meraba (pralinguistik) pertama; (0.5 1.0) = tahap meraba (pralinguistik) kedua = kata nonsens: (1.0 2.0) = tahap linguistik I = Holofrastik, kalimat satu kata; (2.0 3.0) = tahaplinguistik II = kalimat dua kata; (3.0 4.0) = tahap

linguistik III = pengembangan tata bahasa; (4.0 5.0) = tahap linguistik IV = tata bahasa pra-dewasa; dan (5.0) = dan tahap V = kompetensi penuh (Piaget, 1959 : 59; Cairns & Cairns, 1976 : 16, Tarigan, 1985a : 7). Pada tahap pralinguistik pertama anak belum dapat menghasilkan bunyi bahasa secara normal, pada tahap pralinguistik yang kedua anak sudah dapat mengoceh atau membabel dengan pola suku kata yang diulang-ulang. Bahkan menjelang usia satu tahun anak sudah mulai mengeluarkan pola intonasi dan bunyi-bunyi tiruan. Pada tahap linguistik pertama anak sudah mulai menggunakan serangkaian bunyi ujaran yang menghasilkan bunyi ujaran tunggal yang bermakna. Pada tahap II kosa kata anak mulai berkembang dengan pesat, ujaran yang diucapkan terdiri atas dua kata dan mengandung satu konsep kalimat yang lengkap. Pada tahap linguistik III anak mampu menggunakan lebih dari dua kata, kalimat yang diucapkan biasanya menyatakan makna khusus yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Pada tahap linguistik IV anak sudah mampu menyusun kalimat yang cukup lengkap meskipun masih ada kekurangan pada penggunaan infleksi dan kata fungsi. Pada tahap linguistik yang terakhir anak sudah memiliki kompetensi penuh dalam berbahasa. Menurut Ferguson (1975), sebelum anak mengungkapkan kata pertama bahasa yang sebenarnya, yaitu untuk menyampaikan arti, kita belum dapat mengatakan bahwa perkembangan sistem bunyi atau sistem fonologi si anak telah bermula. Jadi pemerolehan sistem bunyi yang sebenarnya bermula pada waktu anak mengucapkan kata pertama untuk tujuan komunikasi, yaitu untuk menyampaikan arti.

Di Indonesia, penelitian yang terkenal tentang pemerolehan bahasa dilakukan oleh Dardjowidjojo (2000) meneliti pemerolehan bahasa cucunya sendiri, Echa yang tinggal di Pulau Jawa, selama 5 tahun. Beliau menemukan beberapa perbedaan proses fonologi antara pemerolehan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris anak-anak. Beliau melakukan penelitian lebih menekankan pada pendekatan kognitif Chomsky dibanding dengan pendekatan behaviorisme. Pendekatan behaviorisme percaya bahwa bayi seperti lembaran kosong. Lembaran kosong akan berisi tulisan dengan memperoleh stimulus bahasa dari lingkungan bahasa anak. Seorang anak akan mengulangi bunyi-bunyi yang terdengar berulang-ulang, dan kemudian mereka akan menirukan bunyi-bunyi bahasa, baik bunyi vokal maupun bunyi konsonan dari bahasa orang dewasa. Itu artinya bahwa pemerolehan bahasa dimulai dari sebuah bunyi, kosakata, frasa, klausa, dan sampai kepada kalimat. Pemerolehan bunyi ujaran adalah satu bagian dari perolehan bahasa yang sering juga disebut perkembangan atau pertumbuhan bahasa. Bagian yang lain ialah pemerolehan sintaksis dan semantik. Ketiga-tiganya dipisahkan hanya untuk memudahkan pengkajian pemerolehan bahasa itu, jadi bukan karena ketiga komponen bahasa itu diperoleh atau berkembang (tumbuh) secara terpisah. Pengkajian pemerolehan fonologi anak usia dua tahun merupakan bagian dari Psikolinguistik Perkembangan (Developmental Psycholinguistics) yang sangat penting dikaji karena orang-orang di sekitar anak akan mengetahui perkembangan bunyi ujaran baik bunyi vokal maupun konsonan dari usia dua tahun. Perkembangan fonologi anak usia dua tahun tidaklah sama dengan perkembangan fonologi orang dewasa.

Pada usia anak dua tahun, pemerolehan bahasa meliputi ucapan yang dihasilkan oleh bunyi-bunyi dan pilihan kata, bentukan, dan kalimat-kalimat yang dibuat dengan meniru orang dewasa. Akan tetapi masih ditemui kerumitan, keteraturan dan keterbatasan bunyi bahasa. Biasanya seorang anak itu mulai belajar berbahasa dengan baik. Dalam pemerolehan bahasa khususnya pada anak usia dua tahun dapat dilihat dari berbagai segi salah satunya adalah fonologi. Pemerolehan fonologi pada anak usia dua tahun dapat dilihat pada saat ia berbicara. Perkembangan kebahasaan anak khususnya bunyi ujaran berjalan sesuai dengan jadwal biologisnya. Banyak orang yang mengaitkan hal ini dengan jumlah umur yang dimiliki oleh seseorang. Rujukan kepada jumlah tahun dan bulan memang lebih mudah digunakan untuk menentukan perkembangan motoris anak. Perkembangan bunyi ujaran anak-anak disertai oleh pertukaran bunyi ujaran, pelesapan perubahan bahkan mungkin terjadi bentuk metatesis pada bunyi ujaran anak. Disamping perkembangan bunyi ujaran anak ini yang dilihat, penelitian ini juga ingin melihat perkembangan psikis anak, terutama perkembangan kognitifnya. Keterpaduan perkembangan bunyi ujaran dan perkembangan kognitif ini adalah suatu hal yang harus bisa dideskripsikan dalam sebuah penelitian. Ini juga alasan ketertarikan penulis melakukan penelitian ini. 1.2 Rumusan Masalah Pemerolehan bahasa pada seorang anak meliputi pemerolehan semantik, fonologi, sintaksis, dan pragmatik. Penelitian ini hanya difokuskan pada

pemerolehan fonologi. Penelitian ini secara khusus memfokuskan analisis pemerolehan bahasa Indonesia anak usia dua tahun. Yang menjadi masalah pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pemerolehan bunyi ujaran anak usia dua tahun khususnya bunyi vokal, konsonan dan semivokal dalam bahasa Indonesia? 2. Bagaimana perubahan fonologi yang terjadi dalam bahasa anak usia dua tahun? 3. Bagaimana kaidah fonologi generatif bahasa Indonesia anak usia dua tahun? 1.3 Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan pemerolehan bunyi ujaran anak usia dua tahun khususnya bunyi vokal, konsonan dan semivokal dalam bahasa Indonesia 2. Mendeskripsikan perubahan fonologi yang terjadi dalam bahasa anak usia dua tahun 3. Mendeskripsikan kaidah fonologi generatif bahasa Indonesia anak usia dua tahun 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.

1.4.1 Manfaat Teoretis 1. Penelitian ini diharapkan sebagai salah satu bahan rujukan dalam penelitian pemerolehan bahasa khususnya bidang fonologi bahasa Indonesia anak usia dua tahun, 2. Penelitian ini diharapkan menambah penelitian bidang psikolinguistik dalam bahasa Indonesia selain bahasa Inggris, Jerman atau bahasa lainnya. 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi para orang tua yang memiliki anak usia dini, khususnya yang berusia dua tahun agar mengetahui perkembangan fonologi yang dialami anaknya, sehingga dapat mengetahui perkembangan bahasa anak usia dua tahun. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memiliki ruang lingkup yang terbatas, yakni: penelitian dibatasi pada anak usia dua tahun, fokus penelitian hanya pada pemerolehan fonologi, data penelitian ini berupa bunyi vokal dan konsonan dalam bahasa Indonesia, dan data penelitian ini dianalisis berdasarkan pemerolehan fonologi.