PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN (PTK

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BANGSRI KECAMATAN KARANGPANDAN TAHUN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI SD NEGERI 2 DANGURAN KLATEN SELATAN TAHUN 2013/2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING (PTK

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARTASURA 6 TAHUN AJARAN 2011 / 2012

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : NURUL FATIMAH A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PROSIDING ISBN :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS V

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I JATIPURWO TAHUN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

PENGGUNAAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

(PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VII SMP Al Ma arif Jepara)

Oleh : INDAH WULANDARI A

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI TRUE OR FALSE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SINE KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Pendidikan Akuntansi

A. LATAR BELAKANG MASALAH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

D033. Mahasiswa FKIP Biologi UMS 2. Magister Kesehatan 3. Doctoral IPB ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: RATNA HERAWATI A

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Sebagai Persyaratan Tugas Akhir Program Sarjana S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh: ATIKA NUR RAHMAWATI

PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh SISWANTI A

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

RISIA IKA NURYAWATI A54A100141

NASKAH PUBLIKASI DYAH MUVITASARI A

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Negeri 3 Sleman dengan menggunakan model Number Head Together yang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

P - 68 UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PADA MATA KULIAH METODE NUMERIK DENGAN PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM SOLVING

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

SULISTYANI AGUSTINA A

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN HEURISTIK

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) PADA SISWA KELAS IV

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN WORD SQUARE PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 BANTENGAN

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY METHOD UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS IV SD N PILANGSARI 1, GESI, SRAGEN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

BAB 11 KAJIAN TEORI. pengetahuan. Kemampuan pemahaman (comprehention) adalah. situasi serta fakta yang diketahuinya. 1 Dapat pula Pemahaman diartikan

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI STRATEGI DISCOVERY INQUIRY

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (PTK pada Kelas VII C SMP Negeri 1 Karanganyar Tahun 2012 / 2013)

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

SEPTERIA YUANAN PUTRI A

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Tarmizi, Upaya Meningkatkan Kemampuan

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh : Setyo Hariyadi A

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya,

PENERAPAN METODE TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V TERHADAP MATA PELAJARAN IPA

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI WORD SQUARE SISWA KELAS IV SD NEGERI JUWOK 2 SUKODONO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

PENERAPAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR KELAS V SEMESTER II DI SDN 2 CINGKRONG PURWODADI GROBOGAN

Efektivitas Penggunaan Metode Kooperatif Learning Model Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh: AGUSTIN DIAN HASTARIA NIM: A54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM QUIZ DAN LEARNING CELL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

ISRINA ENDANG WIDIASTUTI A54D090003

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN (PTK Pembelajaran Matematika Kelas V SD Negeri IV Pulokulon, Grobogan) NASKAH PUBLIKASI OLEH: SITI NIKMATUN MUTOHAROH A 510 090 034 Penguji : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2013

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN (PTK Pembelajaran Matematika Kelas V SD Negeri IV Pulokulon, Grobogan) Siti Nikmatun Mutoharoh, A510 090 034, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 155 halaman. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa pada pokok bahasan geometri dan pengukuran dalam pembelajaran matematika dan meningkatkan Pemahaman konsep siswa. Subjek penelitian ini adalah guru kelas V SD Negeri IV Pulokulon,grobogan sebagai subjek pemberi tindakan, Kepala Sekolah sebagai subjek pembantu dalam perencanaan dan pengumpulan data penelitian, serta siswa-siswa kelas V yang berjumlah 43 orang sebagai subjek penerima tindakan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, catatan lapangan, dokumentasi dan review. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan metode alur. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep geometri dan pengukuran. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian pada tindakan kelas putaran I siswa yang mendapat total nilai 3 5 sebanyak 4 siswa (9,30 %), siswa yang mendapat total nilai 6 8 sebanyak 1 siswa (2.32 %), siswa yang mendapat total nilai 9 11 sebanyak 25 siswa (58,13 %), siswa yang mendapat total nilai 12 14 sebanyak 13 siswa (30,23 %) dan yang mendapat total nilai 15 16 sebanyak 3 siswa (6,97%). Pada Putaran II siswa yang mendapat total nilai 3 5 sebanyak 0 siswa (0%), total nilai 6 8 sebanyak 1 siswa (2,32 %), siswa yang mendapat total nilai 9 11 sebanyak 25 siswa (58,13 %), siswa yang mendapat total nilai 12 14 sebanyak 13 siswa (30,32 %) dan yang mendapat total nilai 15 16 sebanyak 4 siswa (9,30%), pendekatan kontekstual melalui pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman konsep geometri dan pengukuran siswa, sehingga berdampak pada peningkatan prestasi belajar siswa. Kata kunci : Pemahaman_konsep, Pendekatan_kontekstual, Barang_bekas, Media_pembelajaran

Pendahuluan Pembelajaran adalah suatu proses yang rumit karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru tetapi melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Salah satu kegiatan pembelajaran yang menekankan berbagai kegiatan dan tindakan yaitu menggunakan metode tertentu dalam pembelajaran tersebut. Metode dalam pembelajaran merupakan cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran (Uno Hamzah, 2007). Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang saling berkaitan satu sama lainnya. Peran guru dalam mengajar sangat penting. Interaksi antara guru dengan peserta didik pada saat proses belajar mengajar memegang peranan penting dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Kemungkinan kegagalan guru dalam menyampaikan suatu pokok bahasan disebabkan pada saat proses belajar mengajar guru kurang membangkitkan perhatian dan aktivitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran. Sebelum diadakan penelitian tindakan, suasana kelas V di SD Negeri IV Pulokulon, Grobogan pada saat proses pembelajaran matematika cenderung ramai. Siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru, kurang aktif maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal yang diberikan guru maupun menjelaskan pada siswa lain. Selain itu siswa tidak mau mengungkapkan ide yang mereka miliki, mereka cenderung menerima apa yang diberikan guru. Hal tersebut menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika rendah, sehingga pemahaman siswa terhadap konsep kurang. Dalam mengajar guru masih menggunakan metode konvensional dan sangat jarang menggunakan alat peraga, sehingga siswa cenderung pasif dalam mengikuti proses pembelajaran matematika. Profil kelas dengan permasalahan tersebut menjadi pangkal dalam penelitian yang dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual melalui pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran.

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran matematika diberikan kepada semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Banyak siswa beranggapan bahwa mata pelajaran matematika sangat sulit. Padahal sulit tidaknya pelajaran itu tergantung pada siswa sendiri, siap atau tidak mereka menerima pelajaran. Oleh sebab itu bagaimana cara guru meyakinkan siswa bahwa pelajaran matematika tidak sulit seperti yang mereka bayangkan, karena dengan ketidak senangan tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar matematika. Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Namun dalam kenyataannya prestasi belajar matematika yang dicapai siswa masih rendah. Gambaran permasalahan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran matematika perlu diperbaiki guna meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika. Mengingat pentingnya matematika maka diperlukan pembenahan proses pembelajaran yang dilakukan guru yaitu dengan menggunakan suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika. Salah satu cara untuk mengatasi yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual melalui pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran. Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini diharapkan hasil pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa.

Selain hal tersebut, media pembelajaran dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Setiap proses belajar mengajar ditandai dengan beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, metode dan alat serta evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau teknik untuk mengantarkan bahan pelajaran agar sampai kepada tujuan. Dalam pencapaian tujuan tersebut, media pembelajaran memegang peranan yang sangat penting sebab dengan adanya media pembelajaran ini bahan pelajaran dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Dalam permasalahan di atas alternatif saya meneliti permasalahan dalam pembelajaran matematika, tentang penerapan - penerapan pendekatan kontekstual dengan pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran adalah supaya siswa akan belajar dengan baik jika apa yang di pelajari terkait dengan apa yang telah di ketahui siswa dan dengan kegiatan atau peristiwa yang terjadi di seklilingnya dan menggunakan barang bekas sebagai media pembelajaran untuk mempermudah guru dalam pengajaran selain itu guru tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk mengajar matematika khususnya geometri pembelajaran. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan tujuan peningkatan pemahaman konsep geometri dan pengukuran dengan pendekatan kontekstual melalui pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran di SD Negri IV Pulokulon, Grobogan. Identifikasi masalah masalah yang timbul antara lain : (1) Masih rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap konsep geometri dan pengukuran. (2) Masih rendahnya tingkat partisipasi aktif siswa. (3) Ada kemungkinan metode mengajar guru kurang tepat. (4) Masih kurangnya sosialisasi tentang pembelajaran matematika dengan menggunakan media/alat peraga. Batasan masalah ini penelitian ini adalah: (1) Materi yang akan dibahas dalam penelitian adalah pokok bahasan geometri dan pengukuran. (2) Pendekatan pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kontekstual. (3) Media yang digunakan yaitu dengan media barang bekas. (4) Pemahaman

konsep matematika siswa dalam pembelajaran dibatasi pada pemahaman konsep untuk menguasai materi pokok geometri dan pengukuran. Rumusan masalahan penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Adakah peningkatan kemampuan dalam pemecahan masalah untuk siswa kelas V SD dalam pemahaman konsep geometri dan pengukuran setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual? (2) Adakah Peningkatan pemahaman konsep geometri dan pengukuran setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran? Tujuan penelitian ini adalah : (1) Meningkatkan kemampuan dalam pemecahan masalah pemahaman konsep Geometri dan pengukuran siswa dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual. (2) Meningkatkan pemahaman konsep geometri dan pengukuran setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika terutama pada peningkatan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual melalui pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran. (Sudjana, 2000:28), Belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu. Pembelajaran merupakan usaha sistematis yang di lakukan untuk tercapainya pendidikan demimeraih internalisasi ilmu pengetahuan sebagai proses pengalaman khusus yang bertujuan menciptakan perubahan secara terus menerus dalam prilaku dan pemikiran manusia (Isjoni,2007:11). Menurut Samino dan Saring Marsudi (2012:59) Pemahaman atau comprehension dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Pemahaman

atau comprehension memiliki arti yang sangat mendasar yang meletakkan bagian bagian belajar pada proporsinya. Menurut Mulyono (1996:219), konsep menunjuk pada pemahaman dasar. Siswa mengembangkan suatu konsep ketika mereka mampu mengklasifikasikan atau mengelompokkan benda-benda, ketika mereka dapat mengasosiasikan suatu nama dengan kelompok benda tertentu. Pemahaman Konsep adalah Menguasai ide abstrak yang memungkinkan kita untuk mengelompokkan benda-benda (objek) kedalam contoh dan non contoh. Konsep geometri adalah membahas tentang geometrri dasar dan geometri ruang,geometri dasar terdiri dari segitiga, segi empat, segi lima dan lingkaran.( Siyami, 2005: 36) Konsep Pengukuran adalah penentuan besaran,dimensi atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran tidak hanya kuantitas fisik,tetapi juga dapat di perluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa di bayangkan( Siyami, 2005:35) Pemahaman geometri dan pengukuran adalah memahami materi geomerti dan pengukuran baik cara menghitung dan jenis- jenisnya. Pendekatan kontekstual adalah Pendekatan yang di mulai dengan sajian atau tanya jawab lesan ( ramah, terbuka,negoisasi) yang terkait dengan dunia nyata siswa sehingga akan terasa manfaat dari materi yang akan di sajikan di sajikan, motivasi belajar muncul dunia pikiran siswa menjadi kongkrit dan susunan menjadi kondisif, nyaman dan menyenangkan ( Heridian, 2010:4) Rossi dan Breidle (Sanjaya, 2008:163) mengemukakan bahwa media atau alat peraga pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dicapai untuk mencapai tujuan dalam keberhasilan pendidikan. Azhar (2007: 45-48) yang menyatakan manfaat media pembelajaran sebagai berikut (1) pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga akan menimbulkan motivasi, (2) bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih mudah dipahami siswa, (3) metode mengajar akan lebih bervariasi dan (4) siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar tidak

hanya mendengarkan penjelasan guru tetapi juga aktivitas lain, seperti mengamati, mendemonstrasikan. Dengan memperhatikan manfaat di atas, maka guru Sekolah Dasar disarankan menggunakan media selama proses pembelajaran. Apalagi untuk materi pelajaran matematika yang pada umumnya tidak diminati siswa. Menurut Zulfikar (2007:49) istilah barang bekas dapat didefinisikan sebagai barang yang pernah dipakai orang (dalam bahasa Inggris used) atau barang yang pernah dimiliki orang lain (second). Penelitian Wiwik Widiastuti (2006:110) menyimpulkan bahwa keaktifan, kreativitas dan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan meningkat setelah dilakukan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Dwi Handayani (2005:58) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa adanya pengaruh hasil belajar matematika pada pokok bahasan bangun ruang antara siswa yang diberi pengajaran menggunakan metode pembelajaran kontekstual dengan siswa yang diberi pengajaran menggunakan metode pembelajaran konvensional. Siyami (2005:79) menyimpulkan bahwa penerapan tindakan pembelajaran melalui pendekatan kontekstual mengakibatkan gairah siswa untuk mengerjakan soal tentang menggambar bangun datar dari sifat yang diberikan semakin meningkat, aktifitas belajar siswa di kelas cukup tinggi, dan minat siswa untuk belajar matematika bertambah. Ridwin Kartika (2004:51) menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan volume dan luas sisi bangun ruang antara kelas yang diberi pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan kelas yang diberi pembelajaran konvensional. Kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Kondisi awal Tindakan Kondisi akhir Rendahnya pemahaman konsep geometri dan pengukuran siswa Guru menerapkan pendekatan kontekstual melalui media barang Pemahaman konsep geometri dan pengukuran siswa meningkat

Berdasarkan uraian landasan teori, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Pemahaman konsep geometri dan pengukuran siswa dapat meningkatkan, jika Pembelajaran geometri dan pengukuran dengan menggunakan pendekatan kontekstual melalui pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran Pada siswa kelas V SD Negeri IV Pulokulon. Metode penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru, dan peneliti dalam meningkatkan pemahaman konsep geometri dan pengukuran dengan pendekatan kontekstual melalui pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri IV Pulokulon,Grobogan. Ciri dari PTK adalah adanya perbaikan terus menerus sehingga kepuasan peneliti sering menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya siklus tersebut. Kemudian muncul permasalahan setelah dilakukan refleksi yang mencakup analisis, sintesa dan penilaian terhadap hasil pengamatan serta hasil tindakan, sehingga pada gilirannya perlu diadakan perencanaan ulang. Subyek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Pulokulon IV Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan tindakan berbasis kelas. Suatu penelitian yang bersifat praktis, situasional, kondisional dan kontekstual berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan sehari-hari. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan cara-cara untuk meningkatkan aktivitas siswa sehingga dapat menunjang keberhasilan siswa. Guru matematika, kepala sekolah dan peneliti dilibatkan sejak 1) dialog awal, 2) perencanaan tindakan, 3) pelaksanaan tindakan. (PTK Modifikasi dari Kemmis dan Mc. Tanggart). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Teknik Observasi dengan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti secara cermat, hati-hati dan teliti mengenai fenomena dalam pembelajaran matematika kelas V SD Negeri IV Pulokulon,Grobogan. (2) Catatan Lapangan

dengan tujuan mengumpulkan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. (3) Review melalui guru kelas yang dimaksudkan untuk menangkap tanggapan guru kelas secara tertulis mengenai inisiatif dan reaktif siswa setelah penelitian selesai dilakukan. (3) Dokumentasi untuk memperoleh atau mengetahui data sekolah dan identitas siswa, seperti nama siswa, nomor induk siswa dan daftar nilai siswa kelas V SD Negeri IV Pulokulon,Grobogan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pedoman observasi. untuk mencatat aktivitas siswa dan kegiatan guru sejak pendahuluan, penerapan, hingga penutup. Pengujian validitas data menggunakan validitas triangulasi. Menurut Sugiyono (2009:273) Triangulasi dalam validitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dan berbagai cara. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi teknik. Triangulasi teknik digunakan untuk menguji kevalidan data dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas isi. Menurut Suharsimi Arikunto (2007: 67) sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila dapat mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi pelajaran yang diberikan. Suatu instrumen dikatakan memenuhí validitas isi yakni apabila instrumen tes atau butir-butir soal tes harus mencakup keseluruhan isi dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Teknik analisis data yang digunakan adalah Teknik analisis data yang digunakan adalah model alur, yang terdiri dari tiga kegiatan yaitu reduksi data, penyampaian, dan penarikan kesimpulan. Indikator pencapaian yang diharapkan peneliti adalah dapat meningkatkan pemahaman konsep geometri dan pengukuran dengan pencapaian 75% siswa mampu mecapai indikator pemahaman dengan total nilai 17 sesuai kriteria minimal pemahaman. Hasil Analisis Penelitian Data Dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melalui pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran yang sudah

berlangsung dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam mengikuti pelajaran. Indikator pemahaman yang digunakan berdasarkan pembagian jenis indikator kognitif Bloom dan indikator kompetensi oleh D. Moore dalam Rosyada, (2004:140) Dari hasil penelitian pada tindakan kelas putaran I siswa yang mendapat total nilai 3 5 sebanyak 4 siswa (9,30 %), siswa yang mendapat total nilai 6 8 sebanyak 1 siswa (2.32 %), siswa yang mendapat total nilai 9 11 sebanyak 25 siswa (58,13 %), siswa yang mendapat total nilai 12 14 sebanyak 13 siswa (30,23 %) dan yang mendapat total nilai 15 16 sebanyak 3 siswa (6,97%).Pada Putaran II siswa yang mendapat total nilai 3 5 sebanyak 0 siswa (0%), total nilai 6 8 sebanyak 1 siswa (2,32 %), siswa yang mendapat total nilai 9 11 sebanyak 25 siswa (58,13 %), siswa yang mendapat total nilai 12 14 sebanyak 13 siswa (30,32 %) dan yang mendapat total nilai 15 16 sebanyak 4 siswa (9,30%).Jadi dari hasil di atas bahwa putaran 1 dan putaran II adalah naik 16,75%. Penutup Simpulan dalam penelitian ini adalah Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti, guru kelas V SD Negeri IV Pulokulon, Grobogan dan kepala sekolah dapat disimpulkan bahwa Hasil penelitian pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melalui pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran pada putaran I dan putaran II mengalami kenaikan 16,75%. Indikator peningkatan pemahaman konsep siswa kelas V SD Negeri IV Pulokulon, Grobogan dalam setiap siklusnya dapat dikatakan pemahaman siswa dalam memahami konsep geometri dan pengukuran mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan implikasi secara teoritis dan praktis adalah adanya peningkatan pemahaman konsep geometri dan pengukuran siswa kelas V SD Negeri IV Pulokulon, Grobogan pada mata pelajaran matematika melalui pendekatan kontekstual melalui pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran. Saran Kepala Sekolah hendaknya memantau proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Kepala Sekolah dapat bekerjasama dengan guru untuk mengetahui

situasi, hambatan atau permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran dari masing-masing kelas serta berusaha dapat mengatasi permasalahan tersebut. Saran kepada Guru Kelas hendaknya mampu memilih dan menerapkan metode maupun strategi mengajar yang tepat agar proses pembelajaran dikelas dapat lebih kreatif dan inovatif, guru dapat menerapkan pemahaman kontekstual dengan media barang bekas sebagai pertimbangan dan alternatif pembelajaran matematika yang dapat memberikan pengalaman bermakna sehingga dapat membantu siswa dalam pemahaman konsep. Saran kepada Peneliti Selanjutnya diharapkan dapat lebih mengembangkan ide-ide yang lebih kreatif dan inovatif sehingga dapat memberikan kontribusi pada dunia pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. 1999. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Arifin, Zaenal. 1990. Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur. Bandung : Remaja Karya. Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Rineka Cipta. Gedler, Margaret. E. Bell. 1994. Belajar dan Membelajarkan (Terjemahan : Munandir). Jakarta : Raja Grafindo Persada. Handayani, Dwi. 2005. Pengaruh Pembelajaran Kontekstual dan Aktivitas Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kartika, Ridwin. 2004. Pembelajaran Matematika dengan Pedekatan Kontekstual pada Pokok Bahasan Volum dan Luas Sisi Bangun Ruang Tahun Pelajaran 2004/2005. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta. Majid, Abdul.2008. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan standar Kompetensi Guru. Bandung : Remaja Rosdakarya. Moleang, Lexy. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Oemar, Hamalik. 2000. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Poerwodarminto. W. S. 1998. Kamus Umum Besar Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Rosyada, Dede.2004. Paradigma Pendidikan Demokratis. Jakarta : Kencana. Ruseffendi. 1998. Pengantar kepada Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Peningkatan CBSA. Bandung : Tarsito. Samino, Saring marsudi.2012.layanan Bimbingan Belajar pedoman bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Kartasura : Fairus media. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Setiyowati, Deni. 2005. Usaha Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa melalui Pendekatan Matematika Realistik pada Pokok Bahasan Pecahan. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta. Siyami. 2005. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dengan Pendekatan Kontekstual pada Pengajaran Geometri di Sekolah Dasar. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sriyono, dkk. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta : Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru. Syaiful, Bahri Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Uno, Hamzah. B. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara.

Widiastuti, Wiwik. 2006. Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep Bangun Datar melalui Pendekatan Kontekstual. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.