FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI DESA SAMBAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DI KELURAHAN BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

ARTIKEL ILMIAH. Karya Tulis Ilmah ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah Diploma III Gizi. Disusun Oleh

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

HASIL DAN PEMBAHASAN METODE PENELITIAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU BALITA MENIMBANG ANAKNYA KE POSYANDU

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

INTISARI. KARYA TULIS ILMIAH. D III KEBIDANAN NGUDI WALUYO. Silva Octariani 1), Ari Andayani, S.SiT,M.Kes 2), Eti Salafas, S.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU DI KELURAHAN KEMBANGARUM KOTA SEMARANG TAHUN 2014

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN IBU BALITA USIA 3-5 TAHUN

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENIMBANGAN ANAK USIA 0-5

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

Motivasi Bidan dalam Pelaksanaan Antenatal Care Terpadu. Motivation Midwives in Antenatal Care Integrated Implementation

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU DALAM PENIMBANGAN BALITA KE POSYANDU RT 07 RW 01 KELURAHAN KALIDERES JAKARTA BARAT TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU DI DESA BARU KECAMATAN SUNGAI TENANG KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

KAJIAN TINGKAT PARTISIPASI IBU BALITA DI POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU)

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

KADER. Disusun J

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG ABSTRAK ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DALAM PEMANFAATAN PROGRAM POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU BOUGENVILLE KOTA CIMAHI SELATAN TAHUN 2017

HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU MENGIKUTI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULUR RT 03/VI BENDOSARI SUKOHARJO

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

Jurnal Kesehatan Kartika 50

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN UPAYA KEPATUHAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

Rustantina 1), Dewi Elliana 2) ABSTRAK

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

Perilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita. Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

STIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015

Mike Ahyu Puspita*), Gipta Galih Widodo**), Indri Mulyasari***)

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU PURNAMA DI WILAYAH PUSKESMAS RINGINARUM KABUPATEN KENDAL

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN KEAKTIFAN IBU MENIMBANGKAN BALITA DI POSYANDU PURI WALUYO DESA GEBANG KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016.

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan Ibu Balita, Sikap Ibu Balita, Status Pekerjaan Ibu Balita, Frekuensi Penimbangan Balita.

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENDIDIKAN, PEKERJAAN, DAN UMUR IBU DENGAN KEIKUTSERTAAN POSYANDU (D/S) Beatric Maria Dwi Jayanti Baga

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

Serambi Saintia, Vol. II, No. 2, Oktober 2014 ISSN :

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK DESTIANA SUPARDI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN DAN KESEHATAN 2016

A.A. Kompiang Ngurah Darmawan Program Studi S1 Keperawatan STIKES Bina Usada Bali

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI IBU DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI DSN. BELAHAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURI

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Hubungan Motivasi Instrinsik Dengan Kesiapan Peserta Pelatihan Menjadi Motivator Kesehatan Masyarakat

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI DESA SAMBAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL OLEH Nur Azmi NIM. 030214A027 PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO 2016

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL Artikel dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu balita ke posyandu di dessa samban kecamatan bawen kabupaten semarang yang disusun oleh: Nama Nim Prodi : Nur Azni : 030214A027 : DIV Kebidanan Telah dikonsulkan dan disetujui untuk dipublikasikan oleh pembimbing utama skripsi Program Studi DIV Kebidanan Sekolah Ilmu Tinggi Kesehatan Ngudi Waluyo. Ungaran, Maret 2016 Pembimbing Utama (Dr.Sugeng Maryanto.M.Kes) 2 Hubungan Pemberian Motivasi Ibu Tentang Stimulasi Dini dengan Perkembangan pada Anak Usia 48 Bulan di TK Nurul Izzah Candirejo 2015

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI DESA SAMBAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG Nur Azmi*), Sugeng Maryanto**), Heni Hirawati P***) *) Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo **) Program Studi Ilmu Gizi STIKES Ngudi Waluyo ***) Program Studi Akademi Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Email :emieazmi809@gamil.com ABSTRAK Kehadiran balita dikategorikan menjadi dua yaitu aktif apabila anak balita hadir dalam kegiatan penimbangan balita di Posyandu sebanyak lebih dari atau 8 kali dalam satu tahun. Faktor yang menyebabkan balita tidak datang ke posyandu meliputi motivasi, pelayanan kader, pekerjaan rumah tangga, anak sakit, bepergian ke tempat lain, bekerja ditempat lain dan lupa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu balita ke posyandu di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Desain dalam penelitian ini deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini ibu balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang dengan sampel sebanyak 84 orang.. Alat ukur menggunakan kuesioner yang diuji dengan uji validitas dan reliabiltas. Analisis data yang digunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan motivasi dengan kunjungan ibu balita ke posyandu balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang, dengan p value sebesar 0,030 (α = 0,05). Ada hubungan pekerjaan dengan kunjungan ibu balita ke posyandu balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang, dengna p value sebesar 0,001 (α = 0,05). Ada hubungan pelayanan kader dengan kunjungan ibu balita ke posyandu balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang, dengan p value sebesar 0,042 (α = 0,05). Sebaiknya ibu balita yang belum memanfaatkan posyandu balita dengan maksimal untuk lebih aktif ke posyandu balita, salah satunya dengan menimbang anak balitanya setiap bulan supaya perkembangan dan pertumbuhan anaknya dapat dipantau secara teratur. Kata Kunci : motivasi, pekerjaan, pelayanan kader, kunjungan posyandu Kepustakaan : 35 (2005-2015) Faktor- faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu balita ke posyandu di desa samban kecamatan bawen kabupaten semarang 3

ABSTRACT The presence of children under five are categorized into two: active when young children are present in a child's weight in Posyandu activities of more than or 8 times a year. Factors that cause the toddlers did not come to Posyandu include motivation, service cadres, housework, child is sick, traveling to other places, to work elsewhere and forget. The purpose of this study was to determine the factors associated with mothers visits to neighborhood health center in the village Samban Bawen District of Semarang District. Design of this research descriptive correlational cross-sectional approach. The study population is mothers in the village Samban Bawen District of Semarang District with a sample of 84 people.. measuring instrument using a questionnaire that tested the validity and reliabiltas. The data analysis used chi square test. The results showed that there was a relationship of motivation with a visit to Posyandu toddler toddler mother in the village Samban Bawen District of Semarang District, with a p value of 0,030 (α = 0,05). There is a relationship work with a visit to Posyandu toddler toddler mother in the village Samban Bawen District of Semarang District, dengna p value of 0,001 (α = 0,05). There is a service relationship with the toddler's mother visits to neighborhood health center in the village Samban toddler Bawen District of Semarang District, with a p value of 0,042 (α = 0,05). We recommend that mothers who do not utilize Posyandu toddler with a maximum to be more active to Posyandu toddler, one with a toddler weigh every month so that the development and growth of children can be monitored on a regular basis. Keywords : motivation, work, services, visit posyandu Bibliography: 35 (2005-2015) 4 Hubungan Pemberian Motivasi Ibu Tentang Stimulasi Dini dengan Perkembangan pada Anak Usia 48 Bulan di TK Nurul Izzah Candirejo 2015

PENDAHULUAN Angka Kematian Balita (AKABA) di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 sebesar 10,12 per 1.000 kelahiran hidup. Angka tersebut meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2008 yaitu sebesar 9,17 per 1000 kelahiran hidup (DepKes Provinsi Jawa Tengah, 2009). Sejak dicanangkanya Posyandu pada tahun 1986 berbagai hasil telah banyak dicapai antara lain menurunkannya angka kematian ibu dan angka kematian bayi (Kementrian Kesehatan RI, 2011). Keberadaan Posyandu sudah menjadi hal yang penting ada di tengah masyarakat. Posyandu selain berfungsi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan ketrampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat juga untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Posyandu sangat diperlukan dalam pendekatan upaya promotif dan preventif kepada masyarakat, terutama terkait dengan upaya peningkatan jenis gizi masyarakat serta upaya kesehatan ibu dan anak. Peran dan dukungan pemerintah kepada Posyandu melalui Puskesmas sangat penting untuk memfasilitasi pelaksanaan berbagai kegiatan kesehatan di Posyandu (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Menurut data Kementrian Kesehatan tahun 2010, jumlah Posyandu di Indonesia mencapai 266.827. Jumlah Posyandu yang ada di Jawa Tengah pada tahun 2010 sebanyak 48.096 unit. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang bagian KIA didapat data bahwa pada tahun 2010 Jumlah Posyandu yang ada di Kabupaten Semarang mencapai 1563 unit, jumlah kehadiran ibu pada saat penimbangan Balita pada tahun 2011 mencapai 88.3 %. Jumlah Posyandu yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bawen mencapai 82 Posyandu, dengan jumlah kehadiran ibu pada saat penimbangan balita 90.42 % ditahun 2011. Sedangkan di Desa Samban terdapat 15 unit Posyandu dengan jumlah kehadiran ibu saat menimbangkan balita 75 % tahun 2011. Dari data tersebut, menunjukkan bahwa jumlah kehadiran ibu belum 100 % dalam menimbangkan balitanya. Padahal hal ini sangat penting se Kunjungan balita di Posyandu dihitung berapa kali hadir dalam satu tahun terakir. Menurut Dinas Kesehatan (2010) tentang menimbangkan balita dimana balita ditimbang satu bulan sekali atau minimal 8 kali setahun di Posyandu. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kehadiran balita dikategorikan menjadi dua yaitu aktif apabila anak balita hadir dalam kegiatan penimbangan balita di Posyandu sebanyak lebih dari atau 8 kali dalam satu tahun dan tidak aktif apabila kurang dari 8 kali dalam satu tahun. Menurut Kasmita (2010), hal-hal yang menyebabkan balita tidak datang ke posyandu meliputi motivasi, pelayanan kader, pekerjaan rumah tangga, anak sakit, bepergian ke tempat lain, bekerja ditempat lain dan lupa. Banyak ibu-ibu bekerja nafkah, baik untuk kepentingan sendiri maupun keluarga. Faktor bekerja saja Nampak berpengaruh pada peran ibu yang memiliki balita sebagai timbulnya suatu masalah pada ketidakaktifan ibu kunjungan ke posyandu, karena mereka mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan yang belum cukup, yang berdampak pada tidak adanya waktu para ibu balita untuk aktif pada kunjungan ke posyandu, serta tidak ada waktu ibu mencari informasi karena kesibukan mereka dalam bekerja. Kondisi kerja yang menonjol sebagai faktor yang mempengaruhi ketidakaktifan (Depkes, 2012). Hal ini dapat Faktor- faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu balita ke posyandu di desa samban kecamatan bawen kabupaten semarang 5

menyebabkan rendahnya frekuensi ibu yang memiliki balita untuk kunjungan ke posyandu akan berkurang. Peran petugas kesehatan cukup penting karena kehadiran petugas kesehatan menjadi salah satu daya tarik bagi ibu-ibu balita untuk berkunjung ke Posyandu. Ibu balita datang ke Posyandu untuk mengetahui penilaian perkembangan balitanya dari petugas kesehatan. Masyarakat mengharapkan keterlibatan petugas kesehatan ditingkatkan, karena masyarakat menginginkan Posyandu memiliki pelayanan kesehatan yang lengkap (Widiastuti dan Kristiani, 2006). Berdasarkan studi pendahuluan, didapatkan adanya penurunan jumlah kunjungan peserta posyandu di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang dari bulan Juli 2015 sejumlah 83 orang menurun menjadi 51 orang pada bulan Agustus 2015. Dengan D/S, bulan Juli = 83/108 x 100% = 77 orang, bulan Agustus = 51/108 x 100% = 47 orang. Dari 10 orang warga yang diwawancarai secara acak tentang posyandu, didapatkan sebagian besar tidak mengetahui program kerja yang dimiliki posyandu serta jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan oleh posyandu. Padahal posyandu tersebut kegiatan yang selama ini dilakukan adalah pemeriksaan tumbuh kembang balita (penimbangan), pemeriksaan ibu hamil dan pengobatan. Dari pengumpulan data dengan menggunakan pertanyaan sederhana terhadap ibu balita yang memiliki balita, diperoleh 6 ibu berkunjung ke posyandu kurang dari 8 kali dalam satu tahun dimana 4 ibu mempunyai motivasi yang rendah, pendidikan SMA dan menyatakan pelayanan kader baik serta dimana 2 ibu mempunyai motivasi yang tinggi, pendidikan SMP dan menyatakan pelayanan kader kurang baik. Diperoleh pula 4 ibu yang berkunjung ke posyandu lebih dari 8 kali dalam satu tahun dimana 2 ibu mempunyai motivasi yang rendah, pendidikan SMA dan menyatakan pelayanan kader baik serta dimana 2 ibu mempunyai motivasi yang tinggi, pendidikan SMP dan menyatakan pelayanan kader kurang baik. Berdasarkan informasi dari ibu balita mereka juga menyatakan bahwa kader posyandu aktif memberikan informasi tentang kegiatan posyandu METODE Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional, yaitu penelitian yang menggambarkan atau mencari tingkat hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya (Notoatmodjo, 2010). Penelitian yang dilakukan diarahkan untuk mencari faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidakhadiran ibu balita mengikuti posyandu di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan secara cross sectional yaitu tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran variabel tidak terbatas harus tepat pada satu waktu bersamaan, namun mempunyai makna bahwa setiap subyek hanya dikenai satu kali pengukuran, tanpa dilakukan tindak lanjut atau pengulangan (Setiawan dan Saryono, 2010). HASIL PENELITIAN Tabel 1. Distribusi Frekuensi Motivasi Ibu mengikuti Posyandu di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Motivasi N % Rendah 32 38,1 Tinggi 52 61,9 Jumlah 84 100,0 6 Hubungan Pemberian Motivasi Ibu Tentang Stimulasi Dini dengan Perkembangan pada Anak Usia 48 Bulan di TK Nurul Izzah Candirejo 2015

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Pekerjaan n % Tidak bekerja 48 57,1 Bekerja 36 42,9 Jumlah 84 100,0 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pelayanan kader Posyandu di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Pelayanan N % Kurang 20 23,8 Baik 64 76,2 Jumlah 84 100,0 Tabel 4. Distribusi Frekuensi kunjungan ibu balita ke Posyandu di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Kunjungan N % Kurang 36 42,9 Tinggi 48 57,1 Jumlah 84 100,0 Tabel 5. Hubungan Motivasi dengan Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Motivasi Kunjuangan Kurang Tinggi Total χ 2 p value f % f % F % Rendah 19 59,4 13 40,6 32 100,0 4,721 0,030 Tinggi 17 32,7 35 67,3 52 100,0 Jumlah 36 42,9 48 57,1 84 100,0 Tabel 6. Hubungan Pekerjaan dengan Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Kunjuangan Pekerjaan Kurang Tinggi Total f % f % F % χ 2 p value Tidak bekerja 11 22,9 37 77,1 48 100,0 16,334 0,001 Bekerja 25 69,4 11 30.6 36 100,0 Faktor- faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu balita ke posyandu di desa samban kecamatan bawen kabupaten semarang 7

Jumlah 36 42,9 48 57,1 84 100,0 Tabel 7. Hubungan Pelayanan dengan Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Pelayanan Kunjuangan Kurang Tinggi Total χ 2 p value F % F % F % Kurang 13 65,0 7 35,0 20 100,0 4,136 0,042 Baik 23 35,9 41 64,1 64 100,0 Jumlah 36 42,9 48 57,1 84 100,0 ANALISIS UNIVARIAT Motivasi Ibu Mengikuti Posyandu Balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan motivasi ibu balita ke posyandu balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang kategori tinggi sebanyak 52 responden (61,9%). Motivasi Ibu balita di Desa Samban Kecamatan bawen Kabupaten Semarang tinggi karena 84 responden (100%), ibu termotivasi untuk membawa balitanya ke posyandu untuk mendapatkan informasi pertumbuhan berat badan dan tinggi badan balitanya. Hal ini Sesuai dengan teori motivasi yaitu suatu konsep yang digunakan ketika dalam diri muncul keinginan (intitate) dan menggerakkan serta mengarahkan tingkah laku. Semakin tinggi motivasi, semakin tinggi intensitas perilakunya (Asnawi, 2007). Berdasarkan hasil penelitian menunjukan motivasi ibu dengan kategori rendah sebanyak 32 responden (38,1%). Motivasi Ibu balita di Desa Samban Kecamatan bawen Kabupaten Semarang rendah karena 14 responden (16,6%), ibu termotivasi mengikuti posyandu karena dorongan keluarga. Sehingga perlu adanya peningkatan motivasi ibu untuk berkunjung ke posyandu untuk memantau pertumbuhan balitanya. Kunci keberhasilan pengembangan program posyandu adalah tumbuhnya partisipasi masyarakat (Syarifudin, 2009). Pekerjaan Ibu Balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu tidak bekerja lebih banyak di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang yaitu sebanyak 48 responden (57,1%). Ibu tidak bekerja memiliki kesempatan dan waktu untuk membawa balitanya ke posyandu. Ibu tidak bekerja lebih sering mengikuti dan memiliki waktu membawa balitanya ke posyandu untuk memantau pertumbuhan balitanya. Oleh karena itu ibu yang tidak bekerja akan lebih mudah membagi waktunya untuk berkunjung ke posyandu memantau pertumbuhan balitanya. Hasil penelitian ini Status pekerjaan ibu di desa samban lebih banyak yang tidak bekerja dibadingkan yang bekerja., sehingga dengan status banyak ibu yang tidak bekerja maka ibu lebih memiliki kesempatan berkunjung ke posyandu balita untuk memantau pertumbuhan balitanya dan ibu yang bekerja seharusnya bisa meluangkan dan membagi waktunya untuk membawa balitanya ke posyandu untuk memantau pertumbuhan balitnya. 8 Hubungan Pemberian Motivasi Ibu Tentang Stimulasi Dini dengan Perkembangan pada Anak Usia 48 Bulan di TK Nurul Izzah Candirejo 2015

Pelayanan di Posyandu Balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan posyandu balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang kategori baik yaitu sebanyak 64 responden (76,2%). Pelayanan kader di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang baik karena 84 responden (100%) kader posyandu melakukan pencatatan balita yang berkunjung dan menyiapkan timbangan sebelum kegiatan posyandu serta kader melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita saat kegiatan posyandu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan posyandu balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang kategori kurang yaitu sebanyak 20 responden (23,8%). Pelayanan kader di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang kurang karena kader tidak melakuan kunjungan ke rumah setelah kegiatan posyandu. Oleh karena itu pelayanan kader dalam kegiatan posyandu balita lebih ditingkatkan dalam hal melakukan kunjungan kembalike rumah setelah kegiatan posyandu. Kunjungan Posyandu Balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kunjungan ibu balita ke posyandu balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang kategori tinggi yaitu sebanyak 48 responden (57,1%).karena ibu melakukan kunjung ke posyandu setiap bulan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa frekuensi atau kunjungan ibu balita membawa balitanya ke posyandu minimal 8 kali pertahun atau 12 kali pertahun atau rutin melakukan kunjungan posyandu balita setiap bulannya (Dinkes Prov Jateng, 2012).Sehingga dengan sering ibu berkunjung ke posyandu maka semakin tinggi kunjungan ibu ke posyandu balita dan dengan sering ibu membawa dan berkunjung ke posyandu balita maka ibu akan mendapatkan informasi dan dapat memantau pertumbuhan balitanya seperti berat badan dan tinggi badan balitanya. ANALIS BIVARIAT Motivasi dengan Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu Balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square didapatkan nilai χ 2 hitung (4,721) dan p value sebesar 0,030 (α = 0,05), maka ada hubungan motivasi dengan kunjungan ibu balita ke posyandu balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Motivasi Ibu balita di Desa Samban Kecamatan bawen Kabupaten Semarang tinggi karena 84 responden (100%) ibu termotivasi untuk membawa balitanya ke posyandu untuk mendapatkan informasi pertumbuhan berat badan dan tinggi badan balitanya.sehingga makin tinggi motivasi ibu membawa balitanya ke posyandu semakin tinggi kunjungan ibu ke posyandu. dalam penilitian ini selain ibu yang memiliki motivasi tinggi dan kunjungan tinggi, ada ibu yang memiliki motivasi tinggi tapi kunjungan rendah ini dikarenakan ibu memiliki motivasi tinggi tetapi karena kesibukan dan kegiatan lain sehingga ibu tidak berkunjung keposyandu. Oleh karena itu ibu lebih memotivasi diri sendiri untuk berkunjung ke posyandu karena dengan motivasi yang tinggi untuk membawa balita ke posyandu untuk mendapatkan informasi pertumbuhan berat badan dan tinggi badan balitanya akan membuat kunjungan ibu balita membawa balitanya ke posyandu menjadi rutin,sebab ibu menganggap posyandu sebagai kebutuhan dan sarana kesehatan untuk memanatau pertumbuhan dan perkembangan balitanya. Namun bagi ibu yang memiliki motivasi rendah membawa balitanya ke posyandu karena dorongan keluarnga seharusnya lebih meningkatkan motivasi dari ibu itu sendiri bahwa ke posyandu bukan karena hanya dorongan keluarga tapi untuk mendapatkan informasi pertumbuhan berat badan dan tinggi badan balitanya. Faktor- faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu balita ke posyandu di desa samban kecamatan bawen kabupaten semarang 9

Hubungan motivasi ibu dengan kunjungan balita ke posyandu dapat menurut teori Lawrence Green yang menganalisa perilaku manusia berangkat dari tingkat kesehatan yang dikenal dengan model PRECEDE (Predisposing, Enabling, dan Reinforcing Causes in Educational Diagnosis and Evaluation). Faktor predisposisi (predisposing factors) terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya yang mendorong seseorang untuk berperilaku (Notoatmodjo, 2010). Menurut Notoatmodjo (2010) menyatakan jika dikaitkan dengan model sistem kesehatan oleh Anderson, dikatakan bahwa predisposing factors dan enabling factors untuk mencari pelayanan kesehatan dapat terwujud dalam tindakan jika hal itu dirasakan sebagai kebutuhan. Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa kebutuhan merupakan dasar dari terjadinya motivasi. Tanggapan terhadap kebutuhan diwujudkan dalam bentuk tindakan atau pemenuhan kebutuhan. Maka dari itu gdengan adanya kebutuhan, manusia akan terdorong untuk bertindak atau berperilaku. Motivasi ibu membawa balita ke posyandu mempengaruhi kunjungan balita ke posyandu. Hal ini disebabkan motivasi merupakan konsep yang digunakan ketika dalam diri muncul keinginan (intitate) dan menggerakkan serta mengarahkan tingkah laku. Semakin tinggi motivasi, semakin tinggi intensitas perilakunya (Asnawi, 2007). Pekerjaan dengan Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu Balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh didapatkan nilai χ 2 hitung (16,334) dan p value sebesar 0,001 (α = 0,05), maka ada hubungan pekerjaan dengan kunjungan ibu balita ke posyandu balita di Desa Samban Kecamatan Bawen karena semakin banyak ibu yang tidak bekerja maka lebih banyak kesempatan dan waktu yang di miliki ibu untuk berkunjung ke posyandu untuk memantau pertumbuhan balitanya. seorang ibu yang tidak bekerja lebih memiliki banyak waktu dan kesempatan membawa balitanya ke posyandu dibandingkan ibu yang bekerja. Karena ibu yang tidak bekerja melakukan aktivitas rumah yang tidak terkait oleh waktu sedangkan ibu yang bekerja memiliki keterkaitan kerja di tempat ibu bekerja sehingga tidak memiliki waktu banyak untuk ke posyandu balita. Bekerja umumnya kegiatan yang menyita waktu bagi ibu-ibu yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga dan waktu mengasuh anak akan berkurang, sehingga ibu balita yang harus bekerja di luar rumah waktunya untuk berpartisipasi dalam posyandu mungkin sangat kurang atau bahkan tidak ada waktu sama sekali untuk ikut berpartisipasi di posyandu. sedangkan pada ibu yang tidak bekerja memungkinkan mempunyai waktu lebih banyak untuk beristirahat dan meluangkan waktu untuk membawa anaknya ke posyandu. Ibu bekerja harus meninggalkan balitanya sehingga ini menjadi alasan ibu tidak datang ke posyandu. Sebenarnya. Selain itu Dalam penilitian ini ada ibu tidak bekerja tapi kunjungan keposyandu kurang ini dikarenakan ibu mengatakan lupa dan memiliki kesibukan sendiri yang tidak bisa ditinggalkan serta ibu mengatakan bayinya tidak perlu mengikuti kegiatan posyandu lagi karna sudah tidak mendapatkan imunisasi lagi. Menurut Barthos (2011) ada beberapa pekerjaan ibu yaitu sebagai PNS, karyawan swasta, wiraswasta, petani, buruh. Ada juga ibu yang tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga. Ibu bekerja mempunyai kesibukan dan waktu yang terbatas untuk bersama putra-putrinya dan masa cuti yang diberikan sangat singkat sehingga lebih besar kemungkinan tidak dapat membawa balitanya ke posyandu. Pekerjaan adalah aktivitas melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan (As ad, 2012). Pekerjaan adalah sesuatu yang dikerjakan untuk mendapatkan nafkah atau pencaharian masyarakat yang sibuk dengan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari akan memiliki waktu yang lebih untuk memperoleh informasi (Depkes RI, 2011). Oleh karena itu seorang ibu yang bekerja harus 10 Hubungan Pemberian Motivasi Ibu Tentang Stimulasi Dini dengan Perkembangan pada Anak Usia 48 Bulan di TK Nurul Izzah Candirejo 2015

bisa membagi waktunya untuk melakukan kunjungan ke posyandu bila dan mendapatkan dukungan lingkungan keluarga dan juga lingkungan tempat kerja. Pelayanan dengan Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu Balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh didapatkan nilai χ 2 hitung (4,136) dan p value sebesar 0,042 (α = 0,05), maka ada hubungan pelayanan kader dengan kunjungan ibu balita ke posyandu di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pelayanan kader di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang baik karena 84 responden (100%) kader posyandu melakukan pencatatan balita yang berkunjung dan menyiapkan timbangan sebelum kegiatan posyandu serta kader melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita saat kegiatan posyandu. semakin baik pelayana yang diberikan kader maka kunjungan ibu ke posyandu lebih tinggi. Selain itu dalam penilitian ini apelayanan kader baik tapi kunjungan ibu kurang,ini dikarenakan ibu memiliki kesibukan yang lebih penting dan ada ibu yang mengatakan walaupun pelayanan kader bak tetapi kondisi balitanya dalam keadaan sibuk ibu tidak membawa balitanya keposyandu karena mengganggap balitanya baik dan sehat. SIMPULAN Motivasi ibu berkunjung ke posyandu balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang sebagian besar kategori tinggi sebanyak 52 responden (61,9%), Pekerjaan ibu balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang sebagian besar ibu rumah tangga yaitu sebanyak 48 responden (57,1%), Pelayanan kader posyandu balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang kategori baik yaitu sebanyak 64 responden (76,2%), Kunjungan ibu balita ke posyandu balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang sebagian besar kategori tinggi yaitu sebanyak 48 responden (57,1%). Ada hubungan motivasi dengan kunjungan ibu balita ke posyandu balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang, dengan p value sebesar 0,030 (α = 0,05), Ada hubungan pekerjaan dengan kunjungan ibu balita ke posyandu balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang, dengna p value sebesar 0,001 (α = 0,05), Ada hubungan pelayanan dengan kunjungan ibu balita ke posyandu balita di Desa Samban Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang, dengan p value sebesar 0,042 (α = 0,05). DAFTAR PUSTAKA {1} Asnawi, 2004. Teori Motivasi. Jakarta: Rineka Cipta {2} DepKes Provinsi Jawa Tengah, 2009. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009. Semarang {3} Depkes RI, 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia {4} Depkes RI, 2012. Buku pegangan kader posyandu. Jakarta {5} Dewi dan Rustiana, 2010. Efektivitas Metode Diskusi Kelompok. Terhadap Motivasi Berpartisipasi Kegiatan Posyandu Ibu Balita {6} Dinkes Prov Jateng, 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2011. Semarang {7} Hastono, 2007. Analisa Data Kesehatan. Jakarta : FKM. UI {8} Ismawati, 2010. Posyandu dan desa siaga. Panduan untuk bidan dan kader. Yogyakarta : Nuha Medika Faktor- faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu balita ke posyandu di desa samban kecamatan bawen kabupaten semarang 11

{9} Kasmita, 2010. Kinerja Posyandu dan Status Gizi Anak Balita di Kabupaten Padang Pariaman Propinsi Sumatra Barat. Media Gizi dan Keluarga. Vol. 24. No. 2 Desember 2010. {10} Kementrian Kesehatan RI, 2010. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan. Tahun 2010-2014. Jakarta {11} Kementrian Kesehatan RI, 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Jakarta {12} Notoatmodjo, 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta {13} Notoatmodjo, 2011. Kesehatan Masyarakat. Ilmu dan seni. Jakarta : Rineka Cipta {14} Notoatmodjo, 2012. Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta {15} Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika {16} Nursalam, 2011. Manajemen Keperawatan.edisi 3. Jakarta : Salemba Medika {17} Prasetyawati, 2011. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta : Nuha Medika {18} Proverawati, Sulistorini, Pebriyanti, 2010. Posyandu dan Desa Siaga Panduan Untuk Bidan Dan Kader. Yogyakarta : Nuha Medika {19} Purwanto, 2009. Unsur Motivasi. Jakarta : Balai Pustaka {21} Rahmawati, 2010. Perbedaan Tingkat Pengetahuan, Jenis Kelamin dan Jarak Rumah Pada Lansia Aktif dan Tidak Aktif Ke Posyandu di Posyandu Sentosa Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala Tahun 2008. Jurnal. 2008 {22} Sadirman, 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. {23} Setiawan dan Saryono, 2010. Metodologi Penelitian kebidanan. Jakarta : Nuha Medika {24} Siagian, 2012. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta. {25} Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta {26} Suyanto, 2009. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Prenada Media {27} Uno, 2013. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. {28} Widiastuti dan Kristiani, 2006. Pelayanan Posyandu Pelaksanaan Program di Denpasar. http://irc-kmpk.ugm.ac.id. (diakses: 21 Maret 2015) {29} Yuni dan Oktami, 2014. Panduan lengkap posyandu untuk bidan dan kader. Yogyakarta : Nuha Medika 12 Hubungan Pemberian Motivasi Ibu Tentang Stimulasi Dini dengan Perkembangan pada Anak Usia 48 Bulan di TK Nurul Izzah Candirejo 2015