Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Metode Slide dengan Reagen Serum Golongan Darah A, B, O

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen, dimana uji coba

BAB III METODE PENELITIAN. total dalam serum dan plasma pada balita yang dirawat inap di RS.Telogorejo.

b) Prinsip c) Teori PENGGOLONGAN ABO

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat

BAB III METODE PENELITIAN

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.. Tempat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik. Tempat penelitian cara manual dan automatik dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM GOLONGAN DARAH

STORYBOARD SISTEM PEREDARAN DARAH

BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan di Unit Transfusi Darah Cabang Palang Merah Indonesia

b. Serum grouping ( Back Typing)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah penelitian analitik.

Shabrina Jeihan M XI MIA 6 SISTEM TR A N SFU SI D A R A H

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya, berada dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik. Laboratorium MITRA SEHAT JEPARA. sampel di ambil secara total populasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN. Jalan Lapangan Hatta No. 1 Kelurahan Pasar Muara aman

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUNGAI KAKAP

TUGAS KELOMPOK TRANSFUSI DARAH GOLONGAN DARAH. Disusun Oleh : Ayu Anulus. Putu Desy Metriani. Natalia Sandra Margasira. Ni Luh Novita Pratami

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total. a. Plasma darah, merupakan bagian yang cair

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA

LAPORAN PRAKTIKUM SEROLOGI IMUNOLOGI IMUNODIFUSI GANDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen, antibodi, panas, elektrolit dan vitamin ke jaringan seluruh tubuh. Darah

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Alel Ganda Pada Golongan Darah dan Rambut pada Jari Tangan Manusia

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Penentuan Tekanan Darah, Denyut Nadi, dan Golongan Darah yang disusun oleh: N

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Darah merupakan salah satu bagian dari tubuh yang sangat memiliki

LAPORAN PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6 8% dari berat badan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 di kandang peternak di

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pengambilan dan pemeriksaan sampel dilakukan di RS PKU. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2007.

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock dan

KONSEP GOLONGAN DARAH ABO DAN RHESUS. Ns. Haryati

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN JENIS JENIS PEMERIKSAAN

Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Analitik. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret sampai April 2008.

ABSTRAK PREVALENSI KADAR TITER ANTI-A YANG TINGGI PADA POPULASI GOLONGAN DARAH O DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitis.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

Ilmu Pengetahuan Alam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai

SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO

BAB III METODE PENELITIAN. studi pustaka, yaitu dengan cara menggambarkan hasil penelitian, dan hasil

Meti Kusmiati, Danil Muharom Program Studi DIII Analis Kesehatan STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul performans darah kambing peranakan ettawa dara

BAB 1 PENDAHULUAN. mengetahui keadaan darah dan komponen-komponennya. Fungsi dari

PHLEBOTOMY. Oleh. Novian Andriyanti ( ) PSIK Reguler 2. Fakultas Kedokteran. Universitas Brawijaya. Malang

tumbuh tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Pada manusia dan dan laktosa ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ).

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI I PENGAMBILAN DARAH VENA DAN DARAH KAPILER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

KARYA TULIS ILMIAH PERBEDAAN JUMLAH LEUKOSIT PADA BERBAGAI VOLUME DARAH DALAM TABUNG VACUTAINER K 3 EDTA

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH

PENETAPAN GOLONGAN DARAH

GAMBARAN GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA ORANG YANG KURANG TIDUR DI USIA PRODUKTIF

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

III. METODE 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Tahap Persiapan Hewan Percobaan Aklimatisasi Domba

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Faktor-faktor yang mempengaruhi Phlebotomy. 2. Tempat phlebotomy yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang rata-rata memiliki kira-kira 70 ml darah setiap kilogram berat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kapang Rhizopus oryzae

SISTEM PEREDARAN DARAH

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Albumin dan Globulin Darah Itik Cihateup. a. Menyiapkan itik yang akan diambil darahnya.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia dan Geriatri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hati merupakan organ sentral dalam metabolisme di tubuh. Berat rata

PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi cukup besar dan menimbulkan resiko lebih lanjut yang dapat. darah masih saja terjadi.( Soedarmono, S.M.Yuyun, 2008 ).

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di kandang ayam petelur Varia Agung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian penting dari sistem transportasi zat-zat. a. Plasma darah merupakan bagian cair.

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari sel darah. (Evelyn C. Pearce, 2006)

Transkripsi:

Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Metode Slide dengan Reagen Serum Golongan Darah A, B, O Anita Oktari 1 *, Nida Daeninur Silvia 1 1 Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung Jl. Padasuka Atas No. 233 Bandung 40192, Telp. 022-7203733 *e-mail: nio80zahra@gmail.com Abstrak Pemeriksaan golongan darah standar dilakukan menggunakan reagen golongan darah yang sebenarnya kurang ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah serum golongan darah dapat dijadikan sebagai reagen golongan darah. Telah dilakukan penelitian tentang antibodi yang ada di dalam serum golongan darah A, B, dan O. Serum golongan darah akan bereaksi dengan antigen yang ada di dalam darah, ditunjukkan dengan adanya aglutinasi. Metode penelitian bersifat eksperimen yaitu dengan melakukan pemeriksaan golongan darah dengan diteteskan serum golongan darah A, B, dan O kemudian dilihat grade aglutinasi yang terjadi. Data diolah secara statistik menggunakan metode statistik non parametrik Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan serum golongan darah A, B dan O dapat dijadikan alternatif pengganti reagen anti A, anti B, dan anti AB dalam menentukan golongan darah. Berdasarkan analisis data, kualitas penggumpalan yang dihasilkan oleh serum tidak sama dengan aglutinasi yang dihasilkan oleh reagen anti A, anti B, dan anti AB dalam menentukan golongan darah. Kata Kunci : Antibodi, antigen, serum golongan darah, reagen antibodi, aglutinasi Abstract The standard examination blood type was performed using a reagent that actually less economical. This research in order to determine whether serum blood type can be used as a reagent blood type. It has been already conducted research antibodies in the serum of blood type A, B, and AB. Each serum would reacted with antigent in the blood, indicated by the agglutination. The research method was experimental by performing blood type with drops of serum in the blood type A, B and AB then saw the grade agglutination. The data obtained were processed statistically using Kruskal Wallis. The result showed serum A, B, and O can be used as a substitute reagents alternative anti A, anti B, and anti AB in determining blood type. Based on analysis, quality clotting produced by serum aglutination is not same with the reagent anti A, anti B, and anti AB in determining blood type. Keywords : Antibody, antigent, blood type serum, antibody reagent, agglutination 1. Pendahuluan Darah merupakan cairan tubuh yang berwarna merah dan terdapat di dalam sistem peredaran darah tertutup dan sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Darah berfungsi memasukkan oksigen dan bahan makanan keseluruh tubuh serta mengambil karbon dioksida dan metabolik dari jaringan. Mengetahui golongan darah seseorang sangat penting di ketahui untuk kepentingan medis yaitu salah satunya untuk transfusi [1]. Secara umum darah memiliki 4 golongan yaitu: golongan darah A dimana golongan darah A mempunyai antigen A dan anti - B, golongan darah B yaitu golongan darah yang memiliki antigen B dan anti A, golongan darah O golongan darah yang memiliki antibodi tetapi tidak memiliki antigen, dan golongan darah AB golongan darah yang memiliki antigen tetapi tidak memiliki antibodi [2]. Pemeriksaan golongan darah ABO dilakukan untuk menentukan jenis golongan darah pada manusia. Penentuan golongan darah ABO pada umumnya dengan

menggunakan metode Slide. Metode ini didasarkan pada prinsip reaksi antara aglutinogen (antigen) pada permukaan eritrosit dengan aglutinin yang terdapat dalam serum/plasma yang membentuk aglutinasi atau gumpalan. Metode slide merupakan salah satu metode yang sederhana, cepat dan mudah untuk pemeriksaan golongan darah [3]. Antigen antigen golongan darah yang sangat penting adalah antigen A, dan B. Ciri antigen itu berada pada ujung gula gula yang melekat langsung pada dinding sel atau melekat pada rangkaian protein yang menonjol dari hamparan bilipid [4]. Reagen antisera merupakan reagen yang digunakan untuk pemeriksaan golongan darah ABO. Diperoleh dari biakan supernatan secara in vitro yang berasal dari hibridisasi immunoglobulin sel tikus, dan hasil pemeriksaanya akan terbentuk aglutinasi. Misalnya pada golongan darah A ketika ditambahkan reagen antisera A, reagen antisera B, dan reagen antisera AB, maka terjadi aglutinasi pada darah yang di tetesi reagen antisera B dan AB, sedangkan pada reagen antisera AB tidak terbentuk aglutinasi. Dari segi reagen metode ini kurang ekonomis, maka serum dapat dijadikan sebagai reagen pada pemeriksaan golongan darah ABO [5]. Serum merupakan cairan darah yang berwarna kuning. Didalam serum terdapat dua protein yaitu albumin dan globullin. Antibodi berada di dalam serum dikarenakan Antibodi golongan darah merupakan protein globulin, yang bertanggung jawab sebagai kekebalan tubuh alamiah untuk melawan antigen asing [6]. Komposisi serum sama dengan plasma yaitu 91% air, 8% protein, dan 0,9% mineral. Akan tetapi didalam serum tidak ada faktor pembekuan (fibrinogen). Dikarenakan serum tidak diberi anti koagulan, fibrinogen dapat diubah menjadi benang benang fibrin sehingga terjadi pembekuan darah. Dimana antikoagulan ini mengikat kalsium sebagai faktor pembekuan sehingga fibrinogen tidak di ubah menjadi benang benang fibrin [6]. Ethylene Diamine Tetra Acetik Acid (EDTA) adalah antikoagulan yang paling sering digunakan. EDTA dapat digunakan dalam dua bentuk yaitu berupa larutan atau cair dan berupa zat padat (serbuk). Pemakaian antikoagulan EDTA yaitu 1 mg/1ml darah untuk EDTA kering (serbuk ) 10µL/1mLdarah untuk EDTA cair [7]. Telah dilakukan uji pendahuluan, ketika sampel golongan darah A ditambahkan serum golongan darah B dan O diperoleh hasil aglutinasi, sedangkan ketika di tambahkan serum golongan darah A tidak terjadi aglutinasi. Aglutinasi yang terjadi disebabkan karena adanya reaksi antigen antibodi yang sama karena di dalam antibodi terdapat paratop yaitu bagian dari antibodi yang dapat bereaksi dengan antigen sedangkan di dalam antigen terdapat epitop yang merupakan bagian dari antibodi yang dapat bereaksi dengan antibodi [8]. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti melakukan penelitian tentang Pemeriksaan Golongan Darah Abo Dengan Reagen Serum Golongan Darah A, B, O Metode Slide. 2. Metode Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimen, Desain penelitian yang digunakan adalah static group comparison yaitu pemeriksaan golongan darah ABO dengan reagen pengganti serum golongan darah A, B, O metode slide. Unit Eksperimen yang di gunakan adalah darah vena sebanyak 3 ml dan serum golongan darah A, serum golongan darah B, dan serum golongan darah O sebagai reagen masing-masing sebanyak 3 ml. Tempat dan waktu penelitian yaitu di Laboratorium Biologi Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung pada bulan Mei 2016. Alat dan bahan yang di gunakan Darah vena, Alkohol 75%, Spuit 3 cc, Kaca Objek, Kapas, Reagen anti A, anti B, dan anti AB, Serum golongan darah A,B, dan O, Sentrifius, Tabung serologi, Pipet tetes.

Metode yang digunakan yaitu metode slide dengan prinsip Antigen (Aglutinogen) direaksikan dengan Antibodi (Aglutinin) yang senama maka akan terbentuk Aglutinasi. Cara Kerja Pengambilan darah Vena 1. Disiapkan alat dan bahan. 2. Dipasangkan torniquet pada lengan pasien dan lakukan palpasi. 3. Dibersihkan daerah yang akan ditusuk dengan kapas alkohol 70%. 4. Ditusuk kulit dengan jarum suntik sampai jarum masuk kedalam lumen vena. 5. Dilepaskan torniquet/pembendung dan perlahan - lahan ditarik pengisapnya. 6. Diambil darah sesuai dengan yang di butuhkan. 7. Kemudian sesudah cukup taruh kapas diatas jarum dan cabut spluit. 8. Dimasukan darah kedalam tabung serologi melalui dindingnya. 9. Kemudian darah di bekukan untuk selanjutnya pembuatan serum. Pembuatan Serum 1. Darah yang sudah di bekukan kemudian di masukan kedalam sentrifugasi. 2. Kemudian disentrifugasi selama 15 menit dengan kecepatan 3000 rpm. 3. Serum di pisahkan dari sel sel darah ketabung yang terpisah. Pemeriksaan golongan darah. 1. Diteteskan darah vena pada kaca objek di tiga tempat yang berbeda (sisi kanan tengah kiri). 2. Diberi setetes serum golongan darah A pada sisi kanan tetesan darah, serum golongan darah B pada sisi tengah tetesan darah, dan serum golongan darah O pada sisi kiri tetesan darah. 3. Diaduk tetesan masing masing serum dengan darah tersebut 4. Diamati hasilnya setelah 2 3 menit, apakah terjadi penggumpalan darah atau tidak. Perhitungan pembuatan alkohol 70%. V 1 x N 1 = V 2 x N 2 V 1 x 100% = 100mL x 70% V 1 = V 1 = 70 ml Jadi untuk membuat alkohol 70% yaitu dengan melarutkan alkohol sebanyak 70 ml ke dalam 30 ml aquadest. Untuk memperoleh penyajian data yang berarti dan kesimpulan yang tepat serta benar maka diperlukan pengolahan data untuk menguji antara dua kelompok data yang bebas (independen) dalam bentuk uji statistik non parametrik metode uji Kruskal Wallis. 3. Hasil dan Analisis Penelitian pemeriksaan golongan darah ABO dengan reagen serum golongan darah A,B,O metode slide bertujuan untuk menentukan apakah serum golongan darah A,B, dan O dapat digunakan sebagai pengganti reagen anti A, anti B dan Anti AB Data pada penelitian ini adalah non parametrik dikarenakan data dihasilkan dari pengamatan visual terhadap aglutinasi yang terjadi pada darah akibat pemberian serum golongan darah. Penilaian menggunakan skoring (Likert Scale). Skoring yang dilakukan terbagi menjadi 5 peringkat yaitu : Hasil dapat dilihat pada Tabel 1, 2, 3, dan 4.

Tabel 1. Hasil Aglutinasi Pada Golongan Darah A Tabel 2. Hasil Aglutinasi Pada Golongan Darah O Tabel 3. Hasil Aglutinasi Pada Golongan Darah B Tabel 4. Hasil Aglutinasi Pada Golongan Darah AB Keterangan : 0 : Tidak terjadi gumpalan, cairan homogen 1 : Terjadi gumpalan sangat banyak dan halus 2 : Terjadi gumpalan lebih banyak dan kasar, cairan agak keruh 3 : Terjadi gumpalan yang terpecah cairan jernih. 4 : Terjadi gumpalan besar, bersatu, cairan jernih Pada penelitian ini penulis mencoba untuk melakukan pemeriksaan golongan darah dengan serum golongan darah A serum golongan darah B, dan serum golongan darah O yang di gunakan sebagai reagen dan kontrol dengan menggunakan reagen antisera (anti A, anti B, dan anti AB) yaitu sebagai pembanding. Pada prinsipnya pemeriksaan golongan darah yaitu antigen yang di reaksikan dengan antibodi yang senama maka akan terbentuk aglutinasi. Di dalam serum terdapat antibodi karena antibodi golongan darah merupakan protein globulin, yang bertanggung jawab sebagai kekebalan tubuh alamiah [6]. Aglutinasi dapat terjadi, karena di eritrosit terdapat antigen α dan antigen β. Antigen ini akan bereeaksi dengan antibodi yang ada didalam serum. Setiap golongan darah memiliki struktur antigen dimana struktur tersebut berfungsi untuk membedakan darah [2]. Dari data hasil menunjukkan pemeriksaan golongan darah menggunakan serum sebagai reagen pada golongan darah A didapatkan hasil positif 3 yaitu pada darah yang diteteskan serum golongan darah B dan golongan darah O dimana positif tiga adanya gumpalan yang terpecah dan cairan jernih. dan darah yang diteteskan

serum golongan darah A didapatkan hasil negatif dimana hasil negatif tidak terjadi gumpalan, cairan homogen. Golongan darah A yang diperiksa dengan kontrol didapatkan hasil positif 4 yaitu terjadi gumpalan besar, bersatu dan cairan jernih. Berdasarkan tabel uji signifikan Kruskal Wallis didapatkan nilai sebesar 0,00 atau < 0,005 maka terdapat perbedaan signifikan kualitas gumpalan serum dengan kontrol. Golongan darah O didapatkan hasil negatif yaitu pada darah yang ditetesi serum golongan darah A, serum golongan darah B, dan serum golongan darah O didapatkan hasil negatif yaitu tidak terjadi gumpalan, cairan homogen. Darah yang di periksa dengan kontrol, didapatkan hasil yang negatif tidak terjadi gumpalan, cairan homogeny [9]. Berdasarkan tabel uji signifikan Kruskal Wallis di dapatkan nilai signifikan sebesar 1.000 atau > 0,05 maka tidak terdapat perbedaan kualitas gumpalan yang signifikan antara serum dengan kontrol. Golongan darah B didapatkan hasil positif 2 yaitu pada darah yang ditetesi serum golongan darah A dan serum golongan darah O didapatkan hasil positif 2 yaitu terjadi gumpalan lebih banyak dan kasar, cairan agak keruh. Darah yang di tetesi serum golongan darah B didapatkan hasil negatif yaitu tidak terjadi gumpalan, cairan homogen. Golongan darah B yang diperiksa dengan kontrol didapatkan hasil positif 4 yaitu terjadi gumpalan besar, bersatu dan cairan jernih. Berdasarkan tabel uji signifikan Kruskal Wallis didapatkan nilai signifikan sebesar 0,00 atau < 0,05 maka terdapat perbedaan kualitas gumpalan yang signifikan antara serum dengan kontrol. Golongan darah AB didapatkan hasil positif 2 yaitu pada darah yang di tetesi serum golongan darah A, serum golongan darah B, dan serum golongan darah O di dapatkan hasil positif 2 yaitu terjadi gumpalan lebih banyak dan kasar, cairan agak keruh. Darah yang diperiksa dengan menggunakan kontrol didapatkan hasil positif 4 yaitu terjadi gumpalan besar, bersatu dan cairan jernih. Berdasarkan tabel uji signifikan Kruskal Wallis didapatkan nilai signifikan sebesar 0,00 atau <0,05 maka terdapat perbedaan kualitas gumpalan yang signifikan antara serum dengan kontrol. Berdasarkan reaksi antigen antibodi yanng berada di dalam serum maka serum A, B dan O dapat dijadikan sebagai reagen anti A, anti B, dan anti AB dalam menentukan golongan darah. Namun berdasarkan analisis data, kualitas penggumpalan yang dihasilkan oleh serum tidak sama dengan aglutinasi yang dihasilkan oleh reagen anti A, anti B, dan anti AB dalam menentukan golongan darah. Penggumpalan yang terjadi tidak sejelas pada reagen kontrol. Namun pada golongan darah O semua serum memberikan hasil yang sama dengan reagen kontrol yaitu tidak ada penggumpalan yang terjadi [10]. Pemeriksaan golongan darah menggunakan reagen antisera didapatkan hasil grade aglutinasi positif 4, hasil pemeriksaan Perbedaan grade aglutinasi yang dihsilkan berbeda signifikan, pemeriksaan drngan menggunakan serum golongan darah didapatkan hasil positif 3 dan positif 2. Pemeriksaan golongan darah yang menggunakan reagen antisera dengan yang menggunakan serum sebagai reagen, Perbedaan itu terjadi dikarenakan reagen golongan darah antibodi yang terdapat pada reagen banyak, sedangkan antibodi yang ada pada serum sedikit sehingga grade aglutinasi yang dihasilkan berbeda [5]. 4. Kesimpulan Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan golongan darah dengan menggunakan serum golongan darah A, serum golongan darah B, dan serum golongan darah O dapat dilakukan, berdasarkan hasil percobaan dan berdasarkan teori yang sudah ada.

Daftar Pustaka [1] Fitri. (2007). Manfaat Mengetahui Golongan Darah. 8 April 2010. [Online] http://www.wikimu.com (Diakses 20 april 2016). [2] Guyton, Arthur C., (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi V. EGC. Jakarta [3] Sasmita Chandra. (2008). Pengenalan Golongan Darah. FT UI. [4] Sartika, Argasih (2015). Laporan Pemeriksaan Golongan Darah. Politeknik Kesehatan Jakarta. [ONLINE] http://www.academia.edu/12000142/laporan_pemeriksaan_golongan_darah (diakses 10 Agustus 2016) [5] Maitland Tulip. (2015). Perbedaan Serum dan Plasma.[Online] http://www.teknolabmedik.ga/2015/05/perbedaan-serum-dan-plasma.html (Diakses 20 april 2016). [6] Gandasoebrata R. (2004). Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat. Jakarta [7] Santosa B., Waenah, 2005. Perbedaan hasil pengukuran hematokrit metode mikro Pada darah yang menggunakan antikoagulan EDTA 10 ul dan 50 ul pada konsentrasi 10%. Universitas Muhammadiyah Semarang [8] Harris Harry. (1994). Dasar Dasar Genetika Biokemis Manusia. Edisis III. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta [9] Kiswari Rukman. (2014). Hematologi Dan Transfusi. Erlangga. Jakarta [10] Sindu Ellyani, (2002). Immunohematologi dan Sistim Golongan Darah, Depkes RI, Jakarta.