BAB III PROFIL PEREKONOMIAN KECAMATAN ADIWERNA TAHUN 2006

dokumen-dokumen yang mirip
002. LUMINGSER 2,051 2,164 4, KEDUNGSUKUN 1,122 1,139 2, PAGIYANTEN 2,374 2,467 4,

(1) (2) (3) (4) (5) 001. PEDESLOHOR LUMINGSER KEDUNGSUKUN

Banyaknya Perusahaan Besar dan Sedang Serta Tenaga Kerja Menurut Desa/Kelurahan di Kec Adiwerna Tahun Tabel : 6.1

anyaknya Perusahaan Besar dan Sedang Serta Tenaga Kerj Menurut Desa/Kelurahan di Kec Adiwerna Tahun 2010 Tabel : 6.1

INDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL

Jarak Antardesa di Wilayah Kecamatan Adiwerna

Tabel 2.6. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Tegal Pada Tahun 2013

Jarak Antardesa di Wilayah Kecamatan Adiwerna

SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

BAB VI INDUSTRI, LISTRIK DAN AIR MINUM

SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

SEKTOR ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI

MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL

SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN

BAB IX KEUANGAN. Kabupaten Tegal Dalam Angka

SEKTOR BANGUNAN PDRB KABUPATEN TEGAL

Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan di Kecamatan Adiwerna Tahun 2009 (Km) Tabel : 8.1. Kecamatan Adiwerna Dalam Angka

Masjid Mushola Katolik Protesta Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 001. PEDESLOHOR LUMINGSER

7.6 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kawasan

KABUPATEN TEGAL. Data Agregat per Kecamatan KABUPATEN TEGAL

KATA PENGANTAR. Adiwerna, 15 Juli 2011 KSK Adiwerna M.N. YUSMAR NIP

PROFIL SANITASI SAAT INI

SEKTOR KEUANGAN. 8.1 LEMBAGA KEUANGAN (Bank dan bukan bank)

SEKTOR KEUANGAN. 8.1 LEMBAGA KEUANGAN (Bank dan bukan bank)

BAB I GEOGRAFI. Kabupaten Tegal Dalam Angka

BAB III PENDUDUK DAN TENAGA KERJA A. PENDUDUK

BAB III PENDUDUK DAN TENAGA KERJA A. PENDUDUK

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 08 TAHUN 2005 TENTANG

BAB IV SOSIAL BUDAYA A. PENDIDIKAN

BAB IV SOSIAL BUDAYA A. PENDIDIKAN

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN

BPS PROVINSI JAWA BARAT

KINERJA DAN PERSPEKTIF KEGIATAN NON-PERTANIAN DALAM EKONOMI PEDESAAN *

HASIL PENDAFTARAN (LISTING) PERUSAHAAN/USAHA SENSUS EKONOMI 2006

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

Tabel 2.2. Tingkat Produksi Pertanian di Kabupaten Tegal

DATA PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KABUPATEN TEGAL PENCAIRAN BULAN JANUARI-MARET TAHUN 2016

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1

Sapusapuan 1% Furniture Rotaan 0% Wooden Cable 4% Komponen 13% Benang Tenun. Perabot Kayu. Furniture. Kayu 51% 17% BAB VII PERDAGANGAN A.

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kegiatan Usaha Non Pertanian Kecamatan Adiwerna Tahun

Statistik KATA PENGANTAR

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2014

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2017

Statistik KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar

RILIS HASIL LISTING SENSUS EKONOMI 2016 PROVINSI JAWA TIMUR TEGUH PRAMONO

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

BERITA RESMI STATISTIK

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

SAMBUTAN. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-nya kepada kita sekalian.

Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Agustus 2017

Menyediakan Informasi untuk Pengembangan Usaha dan Daya Saing Bangsa SE2016 1

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016

BPS KABUPATEN BATU BARA

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

BAB IV GAMBARAN UMUM

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016

BAB I PENDAHULUAN. indikator keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang dapat dijadikan tolok ukur

SELAYANG PANDANG KECAMATAN ADIWERNA TAHUN Kondisi Umum. a. Geografis

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA PUSAT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG


KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR *) FEBRUARI 2014

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang disertai terjadinya perubahan struktur ekonomi. Menurut Todaro

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA PUSAT TAHUN 2014

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

Banyaknya Perkara yang Diterima Pengadilan Negeri Kabupaten Tegal Tahun Kantor Pengadilan Negeri Kabupaten Tegal. Perkara Yang Diterima

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB. SUBANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi Masyarakat Dalam..., Faizal Utomo, FKIP, UMP, 2016

Transkripsi:

BAB III PROFIL PEREKONOMIAN KECAMATAN ADIWERNA TAHUN 2006 3.1 Gambaran Umum Kecamatan Adiwerna merupakan suatu daerah dengan potensi ekonomi yang strategis mengingat posisi geografis terletak pada pertemuan jalur perekonomian timur, selatan dan barat pulau Jawa. Pada tahun 2006 jumlah usaha ekonomi di luar pertanian yang ada di Kecamatan Adiwerna mencapai 23.127 unit usaha baik skala kecil, menengah maupun besar. Jumlah tersebut tersebar pada 21desa serta terbagi atas 8.392 unit usaha yang menggunakan tempat/lokasi usaha tidak permanen (los/koridor, kaki lima, keliling dan pangkalan) dan 14.735 unit usaha menggunakan tempat/lokasi usaha yang permanen baik menggunakan bangunan khusus untuk usaha maupun dengan menggunakan bangunan campuran. Tabel.1. Jumlah Unit Usaha Ekonomi Non Pertanian Kab. Tegal Tahun 2006 Dirinci Menurut Tempat/Lokasi Usaha Kecamatan Tdk Permanen % Permanen % Total % 1 2 3 4 5 6 7 010. Margasari 5.211 7,41 4.136 5,13 9.347 6,20 020. Bumijawa 2.958 4,21 3.428 4,25 6.386 4,23 030. Bojong 3.340 4,75 3.001 3,72 6.341 4,20 040. Balapulang 3.291 4,68 3.595 4,46 6.886 4,56 050. Pagerbarang 1.948 2,77 2.141 2,66 4.089 2,71 060. Lebaksiu 3.294 4,69 4.418 5,48 7.712 5,11 070. Jatinegara 2.158 3,07 1.991 2,47 4.149 2,75 080. Kedungbanteng 1.301 1,85 1.793 2,22 3.094 2,05 090. Pangkah 5.826 8,29 6.019 7,47 11.845 7,85 100. Slawi 4.817 6,85 3.782 4,69 8.599 5,70 110. Dukuhwaru 2.745 3,91 2.414 3,00 5.159 3,42 120. Adiwerna 8.392 11,94 14.735 18,28 23.127 15,33 130. Dukuhturi 5.342 7,60 5.409 6,71 10.751 7,13 140. Talang 4.645 6,61 7.581 9,41 12.226 8,10 150. Tarub 3.890 5,54 4.301 5,34 8.191 5,43 160. Kramat 4.821 6,86 4.784 5,94 9.605 6,37 170. Suradadi 3.696 5,26 3.832 4,75 7.528 4,99 180. Warureja 2.605 3,71 3.234 4,01 5.839 3,87 Kab. Tegal 70.280 80.594 150.874 12

Grafik 1. Jumlah Unit Usaha Ekonomi Non Pertanian Dirinci Menurut Tepat/Lokasi Usaha dan Kecamatan di Kecamatan Adiwerna 180. Warureja 170. Suradadi 160. Kramat 150. Tarub 140. Talang 130. Dukuhturi 120. Adiwerna 110. Dukuhwaru 100. Slawi 090. Pangkah 080. Kedungbanteng 070. Jatinegara 060. Lebaksiu 050. Pagerbarang 040. Balapulang 030. Bojong 020. Bumijawa 010. Margasari 0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 Kecamatan Adiwerna adalah sentra kegiatan perekonomian di Kabupaten Tegal. Hal tersebut ditunjukan dengan hasil SE2006 di Kabupaten Tegal pada grafik 1. dan tabel 1 di atas. Dari jumlah 150.874 usaha ekonomi di kabupaten tegal terdapat 15.33% berada di Kecamatan Adiwerna. Dengan rincian 18.28% adalah usaha di dalam bangunan permanen dan 11.94% untuk kegiatan usaha di luar bangunan. Secara keseluruhan, setiap kecamatan di kabupaten Tegal, termasuk kecamatan Adiwerna menunjukan bahwa kegiatan usaha di lokasi tetap lebih dominan dibanding dengan kegiatan usaha di luar bangunan. 13

3.2. Sektor Kegiatan Ekonomi Dilihat secara sektoral, usaha perdagangan merupakan sektor dengan jumlah unit usaha terbanyak mencapai 38,73 % persen dari total unit usaha ekonomi non pertanian di Kecamatan Adiwerna pada tahun 2006. Sektor dengan unit usaha terbesar berikutnya adalah sektor industri 28,32 % dan sektor rumah makan, restoran dan jasa akomodasi sebesar 13.78 %. Tabel.2. Jumlah Unit Usaha Ekonomi Non Pertanian Kecamatan Adiwerna Tahun 2006Dirinci Menurut Katagori Usaha NO KATA GORI NAMA JUMLAH USAHA 1 2 3 4 5 1 C Pertambangan dan penggalian; 33 0,14 2 D Industri Pengolahan; 6.549 28,32 3 F Kontruksi ; 54 0,23 4 G Perdagangan besar dan eceran; 8.957 38,73 5 H Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan dan minum; 3.187 13,78 6 I Transportasi, pergudangan dan komunikasi; 2.175 9,40 7 J Perantara keuangan; 98 0,42 8 K Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan; 328 1,42 9 M Jasa Pendidikan; 219 0,95 10 N Jasa kesehatan dan kegiatan sosial; 128 0,55 11 O Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya 1.233 5,33 12 P Jasa perorangan yang melayani rumah tangga. 166 0,72 JUMLAH 23.127 % Jika melihat tempat/lokasi usaha maka nampak bahwa terdapat beberapa sektor saja yang menjalankan usahanya di luar bangunan. Tentu saja ini berkaitan dengan jenis dan karakteristik usaha yang bersangkutan. Dari Tabel 3. Tercatat bahwa sektor perdagangan besar dan eceran masih mendominasi kegiatan usaha di lokasi tidak tetap atau usaha di luar bangunan, disusul kemudian sektor rumah makan, restoran dan jasa akomodasi. Sementara itu jika diamati secara seksama tabel 3 juga menunjukan bahwa usaha di sektor rumah makan, restoran dan jasa akomodasi dan sektor 14

transportasi pergudangan dan komunikasi serta sektor jasa perseorangan ternyata lebih dominan belokasi di luar bangunan. Tabel.3. Jumlah Unit Usaha Ekonomi Non Pertanian Kecamatan Adiwerna Tahun 2006Dirinci Menurut Katagori dan Lokasi Usaha NO KATAGORI USAHA DALAM BANGUNAN LOKASI TIDAK TETAP JUMLAH 1 2 3 4 5 1 C 33-33 2 D 6.548 1 6.549 3 F 54-54 4 G 4.892 4.065 8.957 5 H 1.164 2.023 3.187 6 I 292 1.883 2.175 7 J 85 13 98 8 K 324 4 328 9 M 219-219 10 N 128-128 11 O 960 273 1.233 12 P 36 130 166 14.735 8.392 23.127 Status badan hukum (bentuk pengesahan suatu perusahaan/usaha pada waktu pendirian yang dilakukan oleh instansi pemerintah yang berwenang), jumlah usaha pada tempat/lokasi usaha permanen yang berbadan hukum hanya 404 unit usaha atau hanya 2,82 persen saja. Dari jumlah tersebut sektor jasa pendidikan merupakan sektor yang mempunyai angka terbesar dalam hal kepemilikan status badan hukum yaitu sebesar 263 unit atau 65,10 persen dari jumlah total usaha yang memiliki badan hukum. 3.3. Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja yang terserap pada seluruh unit usaha perekonomian di luar sektor pertanian ini mencapai 48.608 yang terdiri atas 25.089 tenaga kerja laki-laki dan 23.519 adalah tenaga kerja wanita. 15

Sektor usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah industri pengolahan dengan 22.545 tenaga kerja atau 46.38 % sedangkan sektor perdagangan besar dan eceran menyerap 13.045 perkerja atau 26,84 %. Tabel.4. Jumlah Tenaga Kerja Non Pertanian Kecamatan Adiwerna Tahun 2006Dirinci Menurut Katagori dan Jenis Kelamin NO KATAGORI LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 1 C 29 4 33 0,07 2 D 11.847 10.698 22.545 46,38 3 F 175 12 187 0,38 4 G 5.591 7.454 13.045 26,84 5 H 1.633 2.797 4.430 9,11 6 I 2.234 151 2.385 4,91 7 J 279 157 436 0,90 8 K 573 165 738 1,52 9 M 1.172 1.108 2.280 4,69 10 N 185 278 463 0,95 11 O 1.343 545 1.888 3,88 12 P 28 150 178 0,37 25.089 23.519 48.608 Hal menarik yang perlu dikemukakan dari Tabel 4 tersebut adalah partisipasi kau wanita dalam kegiatan usaha ekonomi terutama sektor perdagangan dan sektor rumah makan, karena dikedua sektor ini pekerja wamita ternyata lebih dominan daripada pekerja laki-laki. 16

Tabel.5. Jumlah Tenaga Kerja Non Pertanian Kecamatan Adiwerna Tahun 2006Dirinci Menurut Katagori dan Lokasi Usaha NO KATAGORI LOKASI TETAP LOKASI TIDAK TETAP JUMLAH 1 2 3 4 5 1 C 33-33 2 D 22.544 1 22.545 3 F 187-187 4 G 8.769 4.276 13.045 5 H 2.061 2.369 4.430 6 I 469 1.916 2.385 7 J 423 13 436 8 K 734 4 738 9 M 2.280-2.280 10 N 463-463 11 O 1.610 278 1.888 12 P 48 130 178 Jumlah 25.089 23.519 48.608 Persentase 51,61 48,39 Sementara itu dari tabel 5 tergambar bahwa unit usaha dengan lokasi usaha tidak permanen menyerap tenaga kerja 48,39 persen dan untuk usaha dengan lokasi permanen mampu menyerap 51,61 persen dari total tenaga kerja terserap. Hal ini menunjukan bahwa di kecamatan Adiwerna sektor Informal cukup signifikan dalam menyerap tenaga kerja. 3.4. Sebaran Usaha Menurut Wilayah Desa Dari sejumlah usaha ekonomi di kecamatan Adiwerna, mayoritas berada di daerah perkotaan yaitu 96,26 %. Desa dengan jumlah unit usaha adalah desa 17

Adiwerna ( 17,33 % ), desa Tembok Banjaran ( 10,91 % ) dan desa Tembok Luwung ( 8.95 % ). NO Tabel.6. Jumlah Unit Non Pertanian Kecamatan Adiwerna Tahun 2006Dirinci Menurut WilayahDesa dan Lokasi Usaha DESA KLASI FIKAS I LOKASI TETAP LOKASI TIDAK TETAP 1 2 3 4 5 6 JUMLAH % 1 Pedeslohor 2 151 108 259 1,12 2 Lumingser 2 139 54 193 0,83 3 Kedungsukun 1 195 231 426 1,84 4 Pagiyanten 1 364 221 585 2,53 5 Penarukan 1 692 220 912 3,94 6 Harjosari Lor 1 859 407 1.266 5,47 7 Harjosari Kidul 1 827 792 1.619 7,00 8 Tembok Lor 1 656 47 703 3,04 9 Tembok Kidul 1 890 160 1.050 4,54 10 Tembok Banjaran 1 1.278 1.244 2.522 10,91 11 Tembok Luwung 1 1.632 439 2.071 8,95 12 Adiwerna 1 2.172 1.837 4.009 17,33 13 Kalimati 1 617 240 857 3,71 14 Lemahduwur 1 769 189 958 4,14 15 Pesarean 1 1.211 694 1.905 8,24 16 Ujungrusi 1 1.165 540 1.705 7,37 17 Pagedangan 1 495 382 877 3,79 18 Kaliwadas 1 250 213 463 2,00 19 Pecangakan 2 105 55 160 0,69 20 Gumalar 1 130 203 333 1,44 21 Bersole 2 138 116 254 1,10 JUMLAH 14.735 8.392 23.127 NO KLASIFIKASI LOKASI TETAP LOKASI TIDAK TETAP 1 3 4 5 6 JUMLAH % 1 Perkotaan 14.202 8.059 22261 96,26 2 Perdesaan 533 333 866 3,74 JUMLAH 14.735 8.392 23.127 Sebaran kegiatan usaha di Kecamatan Adiwerna yang tergambar pada sketsa peta di atas menunjukan bahwa wilayah perkotaan sangat dominan terdapat unit usaha ekonomi. Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain posisi 18

strategis atau letak geografis daerah perkotaan yang menjadi lintasan jalur utama Jakarta, Semarang, Purwokerto dan Yogjakarta. Kawasan yang dilalui jalur utama ini sangat padat kegiatan ekonomi, terutama perdagangan besar dan eceran. Ditandai dengan terdapatnya dua pasar besar, yaitu pasar Banjaran dan Pasar Adiwerna, serta terkonsentrasinya kelompok pertokoan di sepanjang perlintasan jalur ini. Sementara itu sebagai kota kecamatan yang sedang berkembang, kecamatan Adiwerna menjadi tujuan kegiatan perekonomian masyarakat kabupaten Tegal. Pengaruh jalur ini semakin terasa, karena semakin ke arah barat, jumlah usaha ekonomi semakin tidak dominan, dalam sketsa peta digambarkan semakin berwarna terang. Sedangkan faktor lain yang menjadi pendorong banyaknya usaha ekonomi di kawasan perkotaan di kecamatan Adiwerna 19

adalah banyak terdapat usaha industri perumahan ( home industri ) di daerah perkotaan tersebut. Kedua faktor itu secara simultan menjadikan kecamatan Adiwerna, khususnya di kawasan perkotaan mengalami perkembangan pesat dalam kegiatan ekonomi non pertanian. 20

BAB IV USAHA EKONOMI SEKTORAL NON PERTANIAN HASIL SE06 KECAMATAN ADIWERNA 4.1.Sektor Penggalian Sektor penggalian yang ada di Kecamatan Adiwerna antara lain adalah pasir, batu kali Sementara untuk penggalian tanah liat yang langsung diproses menjadi batu bata pada tempat dan orang yang sama masuk kategori industri. Penyebaran sektor ini tidak terdapat di setiap desa, hanya ada tiga desa yang mempunyai sektor penggalian yaitu desa Tembok Luwung, Adiwerna dan Kalimati. Desa-desa tersebut adalah kawasan yang yang berbatasan dengan sungai Gung. Jumlah usaha penggalian tersebut adalah 21 unit di desa Tembok Luwung, 2 unit di desa Adiwerna dan 10 kegiatan di Kalimati. 4.2.Sektor Industri Pengolahan Industri pengolahan merupakan salah satur sektor yang masuk dalam program Pertiwi yang dicanangkan oleh Pemerintah Daerah Kab. Tegal. Sektor ini memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap PDRB Kab. Tegal pada tahun 2006 setelah sektor perdagangan yakni mencapai 26,54 persen. Pada tahun 2006 jumlah industri dengan menggunakan tempat/lokasi yang tetap yang ada di Kecamatan Adiwerna mencapai 6.548 unit usaha. Jumlah tersebut terbagi dalam tiga kategori usaha yang dibedakan dari jumlah tenaga kerja yang terserap yaitu kategori industri mikro kerajinan rumah tangga (IMKR) yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja antara 1 sampai dengan 4 tenaga kerja, industri kecil dengan tenaga kerja antara 5 sampai dengan 19 dan industri sedang dan besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 19 orang. 21

Dari 6.548 industri yang ada 5.044 atau 77,03 % merupakan industri kerajinan rumah tangga, 1.450 atau 22.14 % adalah industri kecil dan 54 atau 0,82 % unit merupakan industri sedang dan besar. Penyebaran sektor ini ada di semua desa walaupun jumlahnya tidak merata. Sentra industri berada di desa perkotaan, seperti Nampak pada table 7 berikut Tabel.7. Jumlah Unit Usaha Industri Kecamatan Adiwerna Tahun 2006 Dirinci Menurut Wilayah Desa No Desa Industri IMKR Kecil Sedang Besar 1 2 3 4 5 6 1 Pedeslohor 17 3 0 0 2 Lumingser 22 1 0 0 3 Kedungsukun 46 1 0 0 4 Pagiyanten 88 6 0 0 5 Penarukan 248 8 0 0 6 Harjosari Lor 363 129 9 0 7 Harjosari Kidul 440 56 3 0 8 Tembok Lor 200 203 2 0 9 Tembok Kidul 372 268 9 0 10 Tembok Banjaran 247 211 19 1 11 Tembok Luwung 591 132 7 0 12 Adiwerna 712 92 1 0 13 Kalimati 220 70 0 0 14 Lemahduwur 318 51 1 0 15 Pesarean 488 134 2 0 16 Ujungrusi 353 63 1 0 17 Pagedangan 196 16 0 0 18 Kaliwadas 83 5 0 0 19 Pecangakan 7 0 0 0 20 Gumalar 15 0 0 0 21 Bersole 18 0 0 0 5.044 1.449 54 1 Jika disimak dari sisi penyyerapan tenaga kerja akan maka tercatat industri kerajinan rakyat menyerap 10.135 tenaga kerja atau 44.49 % dari keseluruhan pekerja di sektor industri. Sedangkan industri kecil menyerap 22

10.210 perkerja atau 44.82% dan indestri sedang/besar (IBS) menyerap 2.433 pekerja atau 10.48 %. Ini menunjukan bahwa pertumbuhan industri sedang di Kecamatan Adiwerna sangat berarti bagi penyerapan tenaga kerja. Tabel.8. Jumlah Tenaga Kerja Pada Usaha Industri Kecamatan Adiwerna Tahun 2006 Dirinci Menurut Wilayah Desa No Desa Industri IMKR Kecil Sedang Besar 1 2 3 4 5 6 1 Pedeslohor 33 16 0 0 2 Lumingser 33 7 0 0 3 Kedungsukun 74 5 0 0 4 Pagiyanten 122 52 0 0 5 Penarukan 450 43 0 0 6 Harjosari Lor 655 947 253 0 7 Harjosari Kidul 608 379 74 0 8 Tembok Lor 514 1.394 42 0 9 Tembok Kidul 727 1.983 204 0 10 Tembok Banjaran 580 1.450 448 1.134 11 Tembok Luwung 1.200 908 150 0 12 Adiwerna 1.803 573 32 0 13 Kalimati 517 469 0 0 14 Lemahduwur 526 380 32 0 15 Pesarean 1.003 1.017 42 0 16 Ujungrusi 735 411 22 0 17 Pagedangan 296 143 0 0 18 Kaliwadas 164 33 0 0 19 Pecangakan 16 0 0 0 20 Gumalar 37 0 0 0 21 Bersole 42 0 0 0 10.135 10.210 1.299 1.134 4.3. Sektor Konstruksi Kontribusi sektor konstruksi terhadap PDRB Kabupaten Tegal meningkat setiap tahun walaupun relatif kecil. Pada tahun 2000 kontribusi sektor konstruksi terhadap PDRB ADHB mencapai 4,04 persen dan pada 23

tahun 2006 sudah mencapai 5,02 persen. Jumlah total unit usaha yang ada mencapai 54 unit usaha. Dari jumlah tersebut yang sudah mempunyai badan hukum/ijin usaha hanya 12,60 persen saja sedangkan lainnya belum berbadan hukum/ijin usaha. Badan hukum usaha terbanyak yang dimiliki oleh usaha sektor konstruksi ini adalah CV. 4.4. Sektor Perdagangan Perdagangan adalah sektor yang paling dominan dalam perekonomian Kab. Tegal. Kondisi ini dapat dilihat dari kontribusi sektor terhadap PDRB maupun dari jumlah unit usaha yang ada. Sementara dilihat kontribusi terhadap PDRB berlaku pada tahun 2005 sudah mencapai 26.09 persen. Tabel.9. Jumlah Usaha Perdagangan Kecamatan Adiwerna Tahun 2006 Dirinci Menurut Wilayah Desa dan Lokasi Usaha No Desa Lokasi Tetap Los/Koridor Kaki Lima Keliling 1 2 3 4 5 6 1 Pedeslohor 71 2 1 20 2 Lumingser 73 0 1 2 3 Kedungsukun 82 128 15 28 4 Pagiyanten 121 1 22 26 5 Panarukan 262 7 34 32 6 Harjosari Lor 222 0 17 87 7 Harjosari Kidul 189 6 26 247 8 Tembok Lor 163 0 2 15 9 Tembok Kidul 162 6 13 35 10 Tembok Banjaran 557 301 573 72 11 Tembok Luwung 531 11 56 91 12 Adiwerna 795 742 320 123 13 Kalimati 205 1 26 81 14 Lemahduwur 275 0 8 61 15 Pesarean 381 0 44 289 16 Ujungrusi 413 2 13 129 17 Pegedangan 124 2 23 88 18 Kaliwadas 86 0 18 42 19 Pecangakan 56 0 6 16 20 Gumalar 50 3 31 45 21 Bersole 74 0 5 70 4.892 1.212 1.254 1.599 24

Tahun 2006 di Kecamatan Adiwerna tercatat ada sebanyak 4.892 unit usaha dengan menggunakan tempat/lokasi usaha permanen dan 4.065 unit usaha perdagangan dengan tempat/lokasi usaha tidak permanen Secara rinci usaha perdagangan yang memiliki lokasi tidak tetap meliputi 1.212 unit adalah pada los dan koridor, 1.254 unit adalah kegiatan perdagangan kakilima dan 1.599 adalah perdagangan keliling. 4.5. Sektor Akomodasi dan Penyediaan Makan dan Minum Sektor akomodasi dan penyediaan makan dan minum meliputi usaha penyediaan akomodasi sebagai pelayanan penginapan dan fasilitasnya seperti hotel, wisma, persinggahan juga rumah makan, restoran jasa boga dll. Tabel.10. Jumlah Usaha Akomodasi dan Penyediaan Makan dan Minum Kec. Adiwerna Th 2006 Dirinci Menurut Wilayah Desa dan Lokasi Usaha No Desa Lokasi Tetap Los/Koridor Kaki Lima Keliling 1 2 3 4 5 6 1 Pedeslohor 24 0 21 18 2 Lumingser 19 8 0 9 3 Kedungsukun 31 10 9 14 4 Pagiyanten 47 0 25 41 5 Panarukan 47 1 30 25 6 Harjosari Lor 51 0 39 94 7 Harjosari Kidul 81 5 11 168 8 Tembok Lor 30 1 3 5 9 Tembok Kidul 21 3 31 14 10 Tembok Banjaran 95 14 158 81 11 Tembok Luwung 107 16 100 50 12 Adiwerna 201 52 174 97 13 Kalimati 37 0 24 39 14 Lemahduwur 24 0 32 18 15 Pesarean 79 0 86 59 16 Ujungrusi 132 0 61 70 17 Pegedangan 52 0 37 98 18 Kaliwadas 19 0 29 47 19 Pecangakan 24 0 0 5 20 Gumalar 19 0 39 28 21 Bersole 24 0 19 5 1.164 110 928 985 25

Kegiatan usaha kedai makan dan minum serta warung makan di Kecamatan Adiwerna ada sejumlah 1.164 unit. Sementara itu usaha akomodasi dan penyediaan makan dan minum pada tempat/lokasi tidak tetap 2.023 unit atau 63.48 % dari seluruh kegiatan usaha penyediaan makan minum. Sebaran unit kegiatan ini kecamatan Adiwerna relatif merata dan terdapat di semua desa. Terbanyak terdapat di desa Adiwerna dengan 524 unit kegiatan dan terkecil adalah desa Pecangaka dengan 29 unit kegiatan. 4.6. Sektor Transportasi dan Komunikasi Sektor transportasi dan komunikasi di kecamatan Adiwerna berjumlah 2.175 unit usaha yang terbagi atas uasaha pada tempat/lokasi tidak tetap 1.883 unit dan usaha pada tempat/lokasi permanen 292 unit. Pada usaha transportasi dan komunikasi untuk tempat/lokasi tidak tetap lebih di dominasi pada usaha keliling yang mencapai 1.861 unit usaha. Untuk tempat/lokasi tidak tetap antara lain usaha yang dominan adalah becak dan angkutan umum. 4.7. Sektor Perantara Keuangan Usaha yang termasuk dalam sektor ini antara lain adalah semua usaha perantara keuangan termasuk di dalamnya usaha asuransi dan dana pensiun serta jasa penunjang keuangan. Jumlah unit usaha pada sektor perantara keuangan di Kecamatan Adiwerna pada tahun 2006 berjumlah 98 unit dimana 13 unit usaha diantaranya menggunakan lokasi usaha tidak permanen dan selebihnya yaitu 85 unit usaha menggunakan lokasi usaha permanen. 26

Kecamatan Adiwerna adalah wilayah yang mempunyai unit usaha sektor perantara keuangan terbesar yaitu 20,08 persen dari jumlah unit usaha perantara keuangan di Kab Tegal. Banyaknya usaha kecil dan menengah merupakan suatu peluang tersendiri bagi usaha sektor perantara keuangan. Para pengusaha kecil dan menengah membutuhkan modal demi memperlancar dan mengembangkan usahanya dengan cepat dan mudah. Peluan tersebut manjadikan usaha jasa perantara keuangan ini menjadi tumbuh subur terutama untuk jenis kopesrasi simpan pinjam dan jasa perkreditan. 4.8. Sektor Usaha Real Estate, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jumlah unit Usaha sektor ini untuk tahun 2006 di Kecamatan Adiwerna mencapai 328 unit usaha 324 unit diantaranya merupakan usaha dengan lokasi permanen sedangkan sisanya yaitu 4 unit usaha adalah usaha dengan menggunakan lokasi usaha tidak permanen. Usaha persewaan alat-alat pesta merupakan usaha yang mendominasi pada sektor ini. Selain usaha itu, usaha lain pada sektor ini adalah usaha persewaan alat transportasi darat dan usaha persewaan mesin pertanian dan peralatannya. 4.9. Sektor Usaha Jasa Pendidikan Sektor jasa pendidikanmeliputi kegiatan layanan pendidikan pada semua jenjang pendidikan bagi masyarakat, seperti : pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, dan pendidikan lainnya, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta termasuk juga jasa pendidikan ketrampilan. 27

Pada tahun 2006 kegiatan di sektor jasa pendidikan telah mencapai 219 unit usaha yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kecamatan Adiwerna. Jumlah ini adalah 10,10 persen dari seluruh unit usaha jasa pendidikan di Kab. Tegal 4.10. Sektor Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jumlah unit usaha sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang ada di Kecamatan Adiwerna pada tahun sebesar 128 unit usaha. Semua kegitan usaha pada sektor ini menggunakan lokasi permanen. Unit usaha pada sektor ini didominasi oleh usaha jasa pelayanan kesehatan tradisional dan jasa pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh paramedis. Persentase jumlah jasa pelayanan kesehatan tradisional mencapai 71,68 persen dari keseluruhan unit usaha pada sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial. Untuk usaha jasa pelayanan kesehatan yang dilakukan paramedis mencapai 26,32 persen. 4.11. Sektor Usaha Jasa Kemasyarakatan, Sosial, Budaya dan Perorangan Lainnya Pada Sektor usaha jasa kemasyarakatan, sosial, budaya dan perorangan lainnya usaha lebih banyak dilakukan di lokasi usaha permanen dengan persentase mencapai 72,02 persen dan selebihnya atau 27,98 persen menggunakan lokasi tidak permanen. Untuk usaha dengan menggunakan lokasi usaha permanen jumlah unit usaha jasa penjahitan mempunyai persentase tertinggi dari total unit usaha sektor jasa kemasyarakatan, sosial, budaya dan perorangan lainnya. Sementara untuk usaha dengan lokasi usaha tidak tetap persentase tertinggi adalah pada usaha jasa perorangan yang belum terklasifikasikan pada tempat lainnya 28

seperti tukang semir sepatu, tukang pijat, pengelolaan WC umum, tambal ban. 4.12. Sektor Usaha Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga Usaha jasa perorangan yang melayani rumah tangga meliputi kegiatan perorangan yang memberikan layanan kepada rumah tangga, seperti : juru masak, tukang cuci, tukang kebun, pengurus rumah tangga, dan pengasuh bayi. Termasuk juga kegiatan guru pribadi yang mengajar dirumah, sekretaris pribadi, sopir pribadi. Jumlah sektor ini pada tahun 2006 mencapai 166 unit usaha di Kecamatan Adiwerna. Jumlah tersebut terbagi atas 130 unit usaha menggunakan lokasi tidak permanen dan selebihnya atau 36 unit usaha menggunakan lokasi usaha permanen. Usaha pada sektor ini ada pada semua desa walaupun dengan range yang sangat tinggi. Secara lengkap jumlah unit kegiatan ekonomi d Kecamatan Adiwerna dirinci menurut sektor dan lokasi usaha dapat dilihat pada tabel 11 dan tabel 12 di bawah ini. 29

30

31

BAB V PERIMBANGAN USAHA EKONOMI MIKRO, KECIL MENENGAH DAN BESAR HASIL SE06 KECAMATAN ADIWERNA 5.1. Perimbangan Usaha Ekonomi Menurut Jumlah Tenaga kerja Salah satu indikator untuk melihat besar kecilnya suatu usaha adalah dengan melihat banyaknya pekerja per usaha. Dari hasil sensus ekonomi 2006 tampak bahwa struktur usaha menurut skala jumlah pekerja pada umumnya sebagian besar terdiri dari usaha-usaha berskala mikro. Yaitu kegiatan usaha yang memiliki perkerja kurang dari 5 orang. Dari total usaha ekonomi di kecamatan Adiwerna yang berjumlah 21.188 unit, usaha mikro mendominasi dengan jumlah 21.188 unit usaha atau 91.62 % Sementara itu jenis usaha kecil dengan jumlah perkerja antara 5 sampai dengan 19 orang berjumlah 1.852 atau 8.01 %. Sedangkan usaha sedang yaitu usaha yang mempunyai 20 99 pekerja hanya 83 usaha atau 0.36 % dan usaha besar dengan jumlah pekerja 100 orang lebih sejumlah 4 usaha atau 0,02 % saja. Dari sisi jenis sektor usaha, skala usaha mikro terbanyak di sektor perdagangan dengan 8.799 unit usaha. Kemudian sektor industri dengan 5.044 unit usaha. Sedangkan sektor akomodasi dan penyediaan makan dan minum terdapat 3.155 unit dansektor angkutan 2.173 unit Sementara skala menengah terbesar pada sektor industri pengolahan, sektor pendidikan. 32

Tabel.13. Skala Usaha Ekonomi Kecamatan Adiwerna Tahun 2006 Dirinci Menurut Jumlah Tenaga Kerja dan Sektor Usaha No Sektor Jumlah Tenaga Kerja 1-4 5-19 20-99 100+ 1 2 3 4 5 6 7 1 C 33 0 0 0 33 2 D 5.044 1.449 54 1 6.548 3 F 42 11 1 0 54 4 G 8.799 156 2 1 8.958 5 H 3.155 32 0 0 3.187 6 I 2.173 2 0 0 2.175 7 J 62 35 1 0 98 8 K 311 14 3 0 328 9 M 78 123 17 1 219 10 N 121 3 3 1 128 11 O 1.205 26 2 0 1.233 12 P 165 1 0 0 166 Jumlah 21.188 1.852 83 4 23.127 Persentase 91,62 8,01 0,36 0,02 Jumlah 5.2. Perimbangan Usaha Ekonomi Menurut Jumlah Omset Setahun Gambaran struktur usaha jika dilihat dari sisi skala omset dapat dikatagorikan menjadi usaha yang memiliki omset sampai dengan 25 juta rupiah, 25-49 juta rupiah, 50-99 juta rupiah, 100-500 juta dan diatas 1 milyar rupiah setahun. Pembahasan skala usaha menurut omset akan disajikan menurut lokasi/tempat kegiatan usaha sebagai berikut : Untuk kegiatan usaha ekonomi dengan lokasi tidak tetap sangat dominan dengan usaha dengan omset kurang dari 25 juta rupiah setahun. Dari 8.392 usaha ini 99.58 % atau sejumlah 8.357 unit kegiatan masuk dalam usaha sekala mikro ini. Sementara unit kegiatan usaha dengan omset 25-49 juta rupiah setahun sebesar 0.29 %. Omset 50 99 juta rupiah setahun 0.10 % dan omset diatas 100 juta rupiah setahun 0.04 %. Selengkapnya seperti tabel 8 di bawah ini. 33

Tabel.14. Skala Usaha Ekonomi Dengan Lokasi Tidak Tetap Menurut Omset No Jumlah Setahun di Kecamatan Adiwerna Tahun 2006 < 25 juta 25-49 juta 50-99 juta 100 > juta 1 2 3 4 5 6 1 D 1 0 0 0 2 G 4041 18 4 2 3 H 2015 5 3 0 4 I 1881 0 1 1 5 J 12 1 0 0 6 K 4 0 0 0 7 O 273 0 0 0 8 P 130 0 0 0 Persentase Sektor Omset 8357 24 8 3 99,58 0,29 0,10 0,04 Sementara untuk kegiatan usaha ekonomi dengan lokasi tetap, unit usaha dengan omset kurang dari 25 juta rupiah setahun tercatat 7.054 unit usaha dari 14.735 unit atau 47.87 %. Grafik.2. Skala Usaha Dengan Lokasi Tetap kec. Adiwerna Tahun 2006 34

Unit usaha dengan skala omset 25-49 juta rupiah setahun sebanyak 2.552 unit atau 17.32 %, sedangkan usaha dengan omset 50-99 juta rupiah setahun adalah 2.199 unit atau 14.92 %. Adapun usaha dengan skala omset 100 499 juta rupiah setahun terdapat 2.512 unit atau 17.05 %. Skala usaha dengan omset 500 juta sampai 1 milyar dan usaha di atas 1 milyar rupiah setahun tercatat masing-masing 1.87 % dan 0.97 % No Jumlah Tabel.15. Skala Usaha Ekonomi Dengan Lokasi Tidak Tetap Menurut Omset Sektor Setahun di Kecamatan Adiwerna Tahun Omset < 25 juta 25-49 juta 50-99 juta 100-499 juta 500-1 M 1 > M 1 2 3 4 5 6 7 8 1 C 32 1 0 0 0 0 2 D 3.040 953 1.021 1.355 143 36 3 F 23 5 8 16 2 0 4 G 1.804 1.031 878 971 118 90 5 H 700 273 138 52 1 0 6 I 146 79 39 27 1 0 7 J 19 10 18 22 4 12 8 K 242 37 21 21 1 2 9 M 159 24 17 18 0 1 10 N 86 16 11 12 1 2 11 O 767 123 48 18 4 0 12 P 36 0 0 0 0 0 7.054 2.552 2.199 2.512 275 143 Persentase 47,87 17,32 14,92 17,05 1,87 0,97 Tabel 9 menunjukan bahwa sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan adalah dua sektor yang paling banyak memiliki skala omset setahun relatif besar. Hal ini tentunya menunjukan kontribusi kedua sektor ini dalam struktur PDRB. 35

BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Pada tahun 2006 jumlah usaha ekonomi di luar pertanian yang ada di Kecamatan Adiwerna mencapai 23.127 unit usaha baik skala kecil, menengah maupun besar. Jumlah tersebut tersebar pada 21 desa serta terbagi atas 8.392 unit usaha yang menggunakan tempat/lokasi usaha tidak permanen (los/koridor, kaki lima, keliling dan pangkalan) dan 14.735 unit usaha menggunakan tempat/lokasi usaha yang permanen baik menggunakan bangunan khusus untuk usaha maupun dengan menggunakan bangunan campuran Dilihat secara sektoral, usaha perdagangan merupakan sektor dengan jumlah unit usaha terbanyak mencapai 38,73 % persen dari total unit usaha ekonomi non pertanian di Kecamatan Adiwerna pada tahun 2006. Sektor dengan unit usaha terbesar berikutnya adalah sektor industri 28,32 % Jumlah tenaga kerja yang terserap pada seluruh unit usaha perekonomian di luar sektor pertanian ini mencapai 48.608 yang terdiri atas 25.089 tenaga kerja laki-laki dan 23.519 adalah tenaga kerja wanita Struktur Kegiatan ekonomi non pertanian didominasi oleh kegiatan berskala kecil. Usaha dengan lokasi tidak tetap 99.58 % adalah usaha dengan omset kurang dari 25 juta rupiah setahun. Sedangkan Usaha dengan lokasi tetap/permanen menunjukan angka 49.29 % adalah usaha kecil sampai menengah dengan omset 25 500 juta rupiah setahun 36

6.2. Saran Struktur usaha ekonomi yang didominasi oleh usaha mikro, kecil dan menengah menunjukan tingkat kemandirian perekonomian masyarakat kecamatan Adiwerna. Perkembangan dan ketahanan usaha ekonomi khususnya sektor padat karya yaitu usaha perdagangan dan industri dalam skala kecil dan menengah merupakan nilai tambah bagi kecamatan Adiwerna pada khususnya dan Kabupaten Tegal pada umumnya. Nilai Tambah itu antara lain penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan pendapatan penduduk yang merupakan azas pemerataan dalam pertumbuhan ekonomi secara regional. Oleh karenanya dukungan terhadap sektor usaha ekonomi layak untuk terus di tingkatkan pada level stakeholder.. 37