Materi: Konsep Dasar Pendekatan Taktik dalam Permainan Sepakbola. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah masih cenderung dilaksanakan dengan

dokumen-dokumen yang mirip
KRITIK TERHADAP PENDEKATAN TRADISIONAL

KINERJA MENGAJAR GURU PENJAS DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PENILAIAN PORTOFOLIO SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEPAK BOLA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

PEMBELAJARAN SEPAK BOLA (KONSEP DAN METODE)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (IPTEK) belakangan ini sangat. mempengaruhi pendidikan, terutama di negara-negara yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

I. PENDAHULUAN. beregu yang mengandung unsur kekompakkan dan kerjasama serta olahraga

PEMBELAJARAN SEPAK BOLA. Oleh: Drs. SUCIPTO,M.Kes.

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. aktif di dalam prosesnya dan gurulah yang menjadi center utama dalam

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sendy Mohamad Anugrah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lagi adalah stadion, yang mana stadion tersebut bisa membuka sendiri saat ada hujan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut. Hal itulah yang merupakan asumsi secara umum terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG JAUH PEMAIN FC PORGALA BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Menendang Bola dengan kaki bagian dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dua tim dengan 5 pemain pertim. Tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor)

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Permainan sepak bola sangat membutuhkan kemampuan fisik dan taktik yang

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Satryandi Ahmad Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kebugaran jasmani.hal ini dapat kita lihat dari antusias

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kwalitas setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Donny Suhartono, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Permainan sepakbola yang searah dengan filosofi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga salah satu cara untuk membina dan mempertahankan kesegaran

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi telah menembus setiap aspek kehidupan. Olahraga tidak

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria

BAB I PENDAHULUAN. lawan dan berusaha memasukan bola ke dalam jaring atau gawang lawan.

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dimiliki oleh seorang ketika mengontrol bola menggelinding dengan kontrol kaki bagian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

SKRIPSI. Oleh : DWI SUSILO NPM

I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. adalah belum efektifnya metode latihan di klub-klub olahraga, kondisi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika

Transkripsi:

Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : PJM 207 : Permainan Sepakbola Materi: Konsep Dasar Pendekatan Taktik dalam Permainan Sepakbola Konsep Dasar Pendekatan Taktis Pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah masih cenderung dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan teknis dalam mengajarkan suatu cabang olahraga. Artinya, menitikberatkan pada penguasaan teknik dasar kecabangan dan kurang mementingkan kemampuan pemahaman siswa terhadap hakekat permainan itu sendiri. Penerapan pendekatan teknis akan menyulitkan siswa dalam memahami makna permainan dalam suatu cabang olahraga, dampaknya siswa tidak tertarik pada proses pembelajaran. Suasana yang kurang menyenangkan dan menggembirakan tersebut akan membuat siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran pendidikan jasmani di sekolah atau di luar sekolah. Guru penjas harus dapat menciptakan iklim pengajaran yang dapat memotivasi siswa agar senantiasa bergairah dalam proses belajar mengajar. Iklim pengajaran yang dimaksud secara psikologis dapat mempengaruhi siswa terhadap tugas-tugas yang dilakukannya dalam pengajaran pendidikan jasmani, seperti penjelasan tentang apa yang diajarkan guru, mengapa dan untuk apa hal itu diajarkan, serta bagaimana keterkaitan dengan permainan yang sesungguhnya. Iklim pengajaran tersebut harus ditanamkan pada siswa sejak awal pelajaran, hal ini bertujuan agar siswa mudah memahami dan menerima makna dari pelajaran yang diberikan guru serta siswa akan dapat menerapkan kegunaan praktisnya di lapangan. Pendekatan taktis pada dasarnya bertujuan agar siswa mampu memadukan penguasaan teknik dasar yang dipelajari dengan kemampuan bermainnya serta sekaligus menanamkan keyakinan dalam diri siswa untuk dapat menerapkan taktik bermainnya sejalan dengan

meningkatnya teknik dasar yang dimilikinya. Jadi, pendekatan taktis menekankan pada permainan dan sekaligus dapat meningkatkan teknik dasar yang berkaitan dengan bentuk permainannya, sehingga siswa diharapkan bisa memahami relevansi pembelajaran teknik dasar terhadap situasi-situasi di dalam permainan sebenarnya. Apabila metode pendekatan taktis diterapkan pada pembelajaran pendidikan jasmani seperti yang telah dijelaskan tadi dengan baik, maka besar kemungkinan siswa akan lebih antusias, tertarik, dan termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah. Harapan penulis agar wawasan guru penjas mengenai pengajaran sepakbola di tingkat TK/SD akan lebih terbuka dengan melihat dan mempelajari salah satu alternatif yang dapat diberikan dalam proses pengajaran melalui pendekatan taktis. Implementasinya di dalam pengajaran akan mengandung banyak tantangan yang justru akan menyebabkan para guru penjas memiliki persepsi berbeda tentang pengajaran pendidikan jasmani yang selama ini dianutnya. Percaya dan yakinlah akan kemampuan profesinya, dan tantangan diri sendiri untuk lebih berkembang dalam pengetahuan dan pengajaran baik secara teoretis maupun secara praktis. Pola Gerak Dominan dalam Permainan Sepakbola Kalau kita perhatikan gerakan-gerakan pada permainan sepakbola, disitu terdapat gerakangerakan lari, lompat/loncat, menendang, dan menangkap bola. Semua gerakan-gerakan tersebut terangkai dalam suatu pola gerak yang diperlukan dalam permainan sepakbola. Dilihat dari gerakan bermain sepakbola terdapat pola gerak yang bersifat dominan, seperti berlari, melompat/meloncat, menendang, menggiring, menyundul, merampas bola, dan menangkap bola. Pola gerak dominan tersebut menjadi karakteristik yang membedakan cabang olahraga satu dengan yang lainnya. Akan tetapi, ada kalanya cabang-cabang olahraga memiliki pola gerak dominan yang hampir sama. Penguasaan pola gerak dominan merupakan syarat guna terbentuknya keterampilan khas dalam suatu cabang

olahraga, termasuk sepakbola. Jika pola gerak dominan tidak dimiliki oleh siswa, maka siswa akan merasa kesulitan dalam bermain sepakbola. Contohnya, pemain yang kurang cakap dalam menendang bola, maka pemain tersebut akan menemui kesulitan dalam bermain sepak bola. Untuk itu pola gerak dominan sangat perlu dimiliki oleh siswa sebelum ia bermain sepakbola. Untuk memiliki PGD cabang olahraga, caranya tidak lain yaitu belajar/berlatih melalui bimbingan guru atau pelatih. Dengan belajar atau berlatih, lambat laun PGD dapat dikuasai, sehingga pada akhirnya dalam bermain bola tidak mengalami kesulitan yang berarti. Sebagai guru penjas, ia harus mampu menganalisis pola gerak dominan setiap cabang olahraga. Dengan memiliki kemampuan menganalisis PGD dari cabang olahraga tersebut, maka ia mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa, dan pada akhirnya dapat memberikan bimbingan untuk memperbaiki kelemahan itu. Begitu juga dalam mengembangkan potensi siswa dalam suatu cabang olahraga, guru penjas harus mampu mengembangkan pola gerak dasarnya dari cabang olahraga yang bersangkutan, sehingga siswa lebih terampil dalam bermain sepak bola. Bahkan lebih dari itu, ada kalanya PGD dari suatu cabang olahraga hampir sama dengan cabang olahraga lainnya, Sehingga dengan dikembangkannya PGD dari suatu cabang olahraga, akan terkembangkan PGD pada cabang olahraga lainnya. Untuk cabang olahraga sepak bola, hendaknya guru penjas dapat memberikan program pengajaran yang kiranya dapat mengembangkan PGD yang ada dalam sepakbola, sehingga menguntungkan siswa, bukan saja hanya untuk perkembangan keterampilan cabang olahraga sepakbola saja akan tetapi juga akan ikut terkembangkan keterampilan pada cabang olahraga lainnya. Pada cabang olahraga sepakbola sebetulnya ada tiga gerakan yang perlu dikembangkan PGD-nya, yaitu lari, lompat, dan menendang bola. Untuk gerakan lari yang bervariasi baik kecepatan maupun arahnya dalam permainan sepakbola, seperti ke depan, ke belakang, ke samping, pada akhirnya mengarah pada pengembangan agilitas. Agilitas itu sangat penting dalam

bermain sepakbola, seperti untuk menjaga atau melepaskan diri dari jagaan lawan, menggiring bola melewati lawan, dan masih banyak lagi manufer-manufer yang membutuhkan agilitas dalam permainan sepakbola. Menendang bola merupakan PGD yang paling penting dalam permainan sepakbola. Pada dasarnya bermain sepakbola itu tidak lain dari permainan menendang bola. Sedangkan teknik-teknik dasar lainnya bermuara pada teknik menendang bola. Seperti pada teknik menghentikan bola, keterampilan itu merupakan kebalikan dari alur gerak teknik menendang bola. Perbedaan dari kedua teknik dasar tersebut terletak pada menendang/mendorong bola ke depan, sedangkan pada menghentikan bola mengikuti bola ke belakang. Dalam melakukan teknik menggiring bola pada dasarnya, bola ditendang secara terputus-putus atau pelan-pelan, sehingga bagian kaki yang digunakan baik untuk menendang atau menggiring bola adalah sama. Teknik merampas bola, pada dasarnya adalah teknik yang sama dengan teknik menendang bola, yaitu mengambil bola dari penguasaan lawan dengan bagian kaki. Merampas bola dapat dilakukan dengan cara membendung, mendorong, dan menendang bola. Menangkap dan melempar bola merupakan salah satu PGD dalam permainan sepakbola. Keterampilan ini perlu dikembangkan terutama untuk siswa yang akan mendalami sepakbola dan menempati posisi sebagai penjaga gawang. Mengembangkan PGD menangkap dan melempar bola pada siswa, selain akan menyebabkan keterampilan siswa berkembang dalam bermain sepakbola sebagai penjaga gawang, juga akan terbina keterampilan di cabang olahraga lain, seperti PGD dari cabang olahraga bola basket. Memainkan bola dengan kepala (menyundul bola), merupakan salah satu PGD dalam cabang olahraga sepak bola yang perlu dikembangkan. Tujuan menyundul bola identik dengan menendang bola, yaitu untuk mengumpan, mencetak goal, dan untuk menggagalkan serangan lawan. Perbedaan dari kedua teknik tersebut terletak pada perkenaan bagian tubuh. Untuk menendang perkenaannya pada bagian kaki, sedangkan

untuk menyundul perkenaannya pada bagian kepala. Dengan dikembangkannya PGD menyundul bola, selain akan berkembang keterampilan bermain sepakbola, juga akan terkembangkan pula keterampilan PGD dari cabang olahraga lainnya, seperti cabang olahraga sepak takraw.