RANCANGAN TENTATIF WAWANCARA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis,

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN SDM KESEHATAN DALAM MENGHADAPI ERUPSI GUNUNG SINABUNG

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

Saya yang bernama Nanda Nugraha P. Lubis, mahasiswa tingkat akhir Departemen

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa dekade terakhir, skala bencana semakin meningkat seiring dengan

SUSUNAN PERTANYAAN WAWANCARA PERTANYAAN WAWANCARA KEPADA INFORMAN KUNCI. Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Sinabung?

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN NOMOR TUNGGAL PANGGILAN DARURAT 112

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga. harta benda, dan dampak psikologis (BNPB, 2007).

Hasil Diskusi KELOMPOK SIAGA

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut indeks rawan bencana Indonesia (BNPB, 2011), Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis serta demografis. Dampak dari terjadinya suatu bencana akan

BAB I PENDAHULUAN. tidak memperhitungkan segala kemungkinan atas ulahnya tersebut. 3-lempeng-tektonik-besar.html diakses pada 24 Januari 2016)

BAB I. PENDAHULUAN. lima hal, atau kombinasi dari beberapa macam penyakit, diantaranya : ISPA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PENANGGULANGAN BENCANA NON ALAM MENGHADAPI PENINGKATAN ANCAMAN EMERGING INFECTIOUS DISEASE

BUPATI BANDUNG BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN WAWANCARA. bidang kesehatan: Anda pimpin? sms dan telepon)? bawahan Bapak?

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENGGUNAAN BERAS REGULER DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PRT/M/2013 TENTANG PEDOMAN PENANGGULANGAN DARURAT BENCANA AKIBAT DAYA RUSAK AIR

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bencana

1/13 SINTEM INFORMASI KESIAPSIAGAAN SOSIAL (SIKESOS) TANGGAP DARURAT BENCANA ALAM DI KABUPATEN PEMALANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara keseluruhan berada

MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA PROGRAM ONE CALL SERVICE GAWAT DARURAT 24 JAM 118 DI KABUPATEN BANYUWANGI

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PRT/M/2015 TENTANG PENANGGULANGAN DARURAT BENCANA

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun Rencana Tahun 2015 Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif (Rp.

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. peristiwa atau serangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu

BUPATI REMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

EVALUASI PENANGANAN DARURAT BENCANA

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan negara kepulauan terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik dan

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG BANTUAN TERHADAP KORBAN BENCANA PADA SAAT TANGGAP DARURAT BENCANA BUPATI MALANG,

PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencapai 50 derajat celcius yang menewaskan orang akibat dehidrasi. (3) Badai

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA KEDIRI

Upaya-upaya dalam rangka menekan dampak akibat bencana sangat diperlukan pengaturan organisasi, tata laksana hubungan kerja, koordinasi dan komunikasi

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2012 TENTANG PROSEDUR TETAP SIAGA DARURAT BENCANA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

sebelum perubahan 12, Belanja Tidak Langsung 21, BELANJA PEGAWAI

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdasarkan data dunia yang dihimpun oleh WHO, pada 10 dekade terakhir ini,

KEBIJAKAN PENGELOLAAN MASALAH PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG KESEHATAN

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya adalah proses dan fenomena alam yang menimpa manusia. Rentetan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA OKTOBER 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN DAN PENGELOLAAN BANTUAN BENCANA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2011 TENTANG

C. PERANCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

2015, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

KEPUTUSAN BUPATI PACITAN NOMOR :. TENTANG SATUAN KOMANDO TANGGAP DARURAT PENANGGULANGAN BENCANA KABUPATEN PACITAN BUPATI PACITAN,

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, Hal ini berarti

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

Arahan Presiden RI pd Peninjauan Korban Gunung Sinabung, Tgl 23 Jan 2014, di Sumut Kamis, 23 Januari 2014

WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA

Konpers Presiden RI ttg Kebijakan dan Solusi Penanganan Korban Gn Sinambung, Tgl. 24 Jan 2014, Sumut Jumat, 24 Januari 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN DAN PENGELOLAAN BANTUAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

(emergency) diperlukan nomor tunggal panggilan darurat

DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR PERAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DASAR DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

TAR== BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Primary Health Care Disaster Management. VIDA RAHMI UTAMI FK Trisakti

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

I.PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. jiwa sehingga dibutuhkan bantuan penanganan (CRED, 2014 ; WHO, 2013 ;

PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR: 10 TAHUN 2010

Development of Health Preparedness Indicator. Pusat Humaniora dan Manajemen Kesehatan Badan Litbangkes, Kemenkes RI

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

BUKU SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PEDOMAN BANTUAN LOGISTIK

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 297 / KPTS / M / 2013 TENTANG SATUAN TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang terdiri dari gugusan kepulauan mempunyai potensi

Tabel V.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI MALUKU TENGGARA

Wates, 2 Maret Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian.

TENTANG MEKANISME KOORDINASI BANTUAN KESEHATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia menjadi negara yang rawan bencana. maupun buatan manusia bahkan terorisme pernah dialami Indonesia.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Transkripsi:

143 Lampiran 1 RANCANGAN TENTATIF WAWANCARA KESIAPAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABANJAHE TERHADAP PENANGANAN KORBAN BENCANA ALAM ERUPSI GUNUNG SINABUNG TAHUN 2014 I. Kepala/Direktur Rumah Sakit, KTU 1. Apakah Saudara pernah mendengar tentang Hosdip (perencanaan Penanggulangan bencana di RS) 2. Bila Jawaban ya mohon jelasakan apa yang diketahui tentang Hosdip.(meliputi tujuan, siapa saja yang terlibat) 3. Menurut Saudara apakah Hosdip diperlukan dalam penanganan bencana erupsi gunung Sinabung. 4. Menurut Saudara setelah terjadi erupsi Gunung Sinabung tahun 2010 apa yang dilakukan RS dalam penanggulangan bencana, apakah saat itu RSU Kabanjahe ada membentuk Tim Penanggulangan Bencana, Bila belum apakah alasannya, bila ada dibentuk apakah berjalan sebagaimana mestinya pada saat terjadi bencana seperti saat sekarang ini, kira-kira menurut pendapat saudara apa saja hambatan dalam pelaksanaannya. (SK Kemenkes RI No. 448/Menkes/SK/VI/1993 tentang pembentukan Tim Kesehatan Penanggulangan bencana disetiap rumah sakit dan SK. Menteri Kesehatan RI. No. 228/Menkes/SK/III/2002 ) 5. Apakah RS ada menyusun perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan khusus untuk bencana (KMK RI No. 066 tahun 2006) dan bagaimana menurut saudara bagaimana SDM Kesehatan dalam penanganan bencana, apakah SDM Kesehatan sudah mempunyai kompetensi dalam penanganan kegawatdaruratan dan kebencanaan 6. Bagaimana ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana RS Kabanjahe dalam penanganan bencana erupsi Gunung Sinabung, apakah ada perencanaan 143

144 pengadaan faslitas sarana dan prasarana khusus penanggulangan, dan apakah ada terdapat hambatan dalam penanganan bencana dalam hal kelengkapan fasilitas sarana dan prasarana. 7. Dalam penanganan bencana apakah RS Kabanjahe mempunyai prosedur khusus, bila tidak, apakah dengan Standar Prosedur yang ada terdapat hambatan dalam penanganan korban bencana, dan bagaiman dengan pelayanan kegawatan daruratan di IGD. 8. Menurut saudara perlukah disusun perencanaan anggaran khusus untuk bencana dan dalam penanganan korban bencana anggaran apa yang digunakan 9. Menurut Saudara perlukah melakukan koordinasi dengan instansi lain seperti BPBD, Dinas Kesehatan dalam penanganan korban bencana, bila perlu, halhal apa saja menurut anda yang perlu dikoordinasi. 10. Bagaimana menurut pendapat Saudara tentang SPGDT- bencana apakah Kab. Karo sudah mempunyai SPGDT bencana dan sehari-hari, apakah dilakukan koordinasi dalam pelaksanaan SPGDT bencana. II. KTU/ Subbag Kepegawaian/Kabid bina Pelayanan Medik, kabid Bina Program 1. Apakah Saudara pernah mendengar tentang Hosdip (perencanaan Penanggulangan bencana di RS) 2. Bila Jawaban ya mohon jelasakan apa yang diketahui tentang Hosdip.(meliputi tujuan, siapa saja yang terlibat) 3. Menurut Saudara apakah Hosdip diperlukan dalam penanganan bencana erupsi gunung Sinabung. 4. Menurut Saudara setelah terjadi erupsi Gunung Sinabung tahun 2010 apa yang dilakukan RS dalam penanggulangan bencana, apakah saat itu RSU Kabanjahe ada membentuk Tim Penanggulangan Bencana, Bila belum apakah alasannya, bila ada dibentuk apakah berjalan sebagaimana mestinya

145 pada saat terjadi bencana seperti saat sekarang ini, kira-kira menurut pendapat saudara apa saja hambatan dalam pelaksanaannya. (SK Kemenkes RI No. 448/Menkes/SK/VI/1993 tentang pembentukan Tim Kesehatan Penanggulangan bencana disetiap rumah sakit dan SK. Menteri Kesehatan RI. No. 228/Menkes/SK/III/2002 ) 5. Apakah RS ada menyusun perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan khusus untuk bencana (KMK RI No. 066 tahun 2006) dan bagaimana menurut saudara bagaimana SDM Kesehatan dalam penanganan bencana, apakah SDM Kesehatan sudah mempunyai kompetensi dalam penanganan kegawatdaruratan dan kebencanaan 6. Bagaimana ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana RS Kabanjahe dalam penanganan bencana erupsi Gunung Sinabung, apakah ada perencanaan pengadaan faslitas sarana dan prasarana khusus penanggulangan, dan apakah ada terdapat hambatan dalam penanganan bencana dalam hal kelengkapan fasilitas sarana dan prasarana. 7. Dalam penanganan bencana apakah RS Kabanjahe mempunyai prosedur khusus, bila tidak, apakah dengan Standar Prosedur yang ada terdapat hambatan dalam penanganan korban bencana, dan bagaiman dengan pelayanan kegawatan daruratan di IGD. 8. Menurut saudara perlukah disusun perencanaan anggaran khusus untuk bencana dan dalam penanganan korban bencana anggaran apa yang digunakan 9. Menurut Saudara perlukah melakukan koordinasi dengan instansi lain seperti BPBD, Dinas Kesehatan dalam penanganan korban bencana, bila perlu, halhal apa saja menurut anda yang perlu dikoordinasi. 10. Bagaimana menurut pendapat Saudara tentang SPGDT- bencana apakah Kab. Karo sudah mempunyai SPGDT bencana dan sehari-hari, apakah dilakukan koordinasi dalam pelaksanaan SPGDT bencana.

146 III. Ka IGD 1. Menurut saudara apakah SDM Kesehatan di IGD mencukupi untuk penanganan korban bencana erupsi G. Snabung. Dan apakah semua SDM Kesehatan di IGD sudah mendapatkan diklat tentang kegawatdaruratan dan kebencanaan. 2. Menurut saudara dalam hal peralatan dan fasilitas di IGD apakah sudah mencukupi dalam penanganan korban bencana 3. Apakah terdapat SOP khusus dalam hal penanganan korban bencana masa tanggap darurat bencana. Bila tidak, menurut saudara perlukah di ditetapkan SOP khusus dalam penanganan korban bencana/masa tanggap darurat.dan apakah terdapat hambatan bila menggunakan SOP yang ada di IGD IV. Kasie Diklat 1. Bagaimana menurut saudara apakah kompetensi petugas di IGDm ampu menangani kasus kegawat daruratan 2. Menurut bagaimana untuk meneingkatkan kemampuan petugas/sdm kesehatan 3. Menurut saudara apakah yang diperlukan untuk meningkatakan kemampuan SDM kesehatan dalam penanganan korban bencana. 4. Menurut saudara pelatihan apa saja yang diperlukan untuk menigkatkan kemampuan petugas 5. Apakah pernah dilakukan simulasi penanggulangan bencapa TRIANGULASI KOORDINASI I. Kadis Kesehatan Kab. Karo 1. Menurut Saudara apa peranan RS dalam penanganan korban bencana erupsi gunung sinabung 2. Menurut saudara apakah Dinas kesehatan dalam melakukan kegiatan penanganan bencana berkoordinasi dengan pihak lain?

147 3. Apakah Dinas kesehatan dalam penanganan bencana berkoordinasi dengan RS? 4. Menurut saudara dalam hal-hal apa saja Dinas kesehatan berkoordinasi dengan RS 5. Sewaktu terjadi peristiwa awan panas yang menyebabkan 17 orang meninggal, apakah evakuasi melibatkan RS kabanjahe dan apakah menurut saudara SPGDT-Bencana berjalan dengan baik 6. Apakah menurut saudara koordinasi tersebut berjalan dengan baik? II. KTU BPBD (Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah) 1. Menurut Saudara apa peranan RS dalam penanganan korban bencana erupsi gunung sinabung 2. Menurut saudara apakah BPBD dalam melakukan kegiatan penanganan bencana berkoordinasi dengan pihak lain? 3. Apakah BPBD dalam penanganan bencana berkoordinasi dengan RS? III. Tim Satgas Pendamping BNPB (Bidang Perencanaan dan Operasional)/ Dandim 0205 Tanah Karo 1. Menurut Saudara apakah Tim pendamping BNPB ada melakukan koordinasi dengan RSU Kabanjahe 2. Bila ada, dalam hal-hal apa saja IV. Koordinator Posko Pengungsi 1. Menuru saudara kemana korban pengungsi pergi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan 2. Apakah korban bencana yang berobat ke RSU langsung mendapat penangan dari pihak RSU