Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

dokumen-dokumen yang mirip
Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Economic Education Analysis Journal

Oleh: Titis Permatasari Dewi Priyatno, Universitas Negeri

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

ANALISIS ISI (CONTENT ANALYSIS) BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SMP KELAS VIII DI KOTA SEMARANG

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

MINAT MAHASISWA PGSD PENJASKES TERHADAP PROFESI DI BIDANG KEGURUAN DAN NON KEGURUAN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

Journal of Sport Sciences and Fitness

STUDI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK SE-KABUPATEN SRAGEN PADA TAHUN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Health and Sport

Unnes Physics Education Journal

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Economic Education Analysis Journal

HAMBATAN SISWA SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 22 PONTIANAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN OLEH

SURVEI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK DI KABUPATEN KLATEN TAHUN 2013 SKRIPSI. Oleh: ASNI FUROIDA K

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Edu Elektrika Journal

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PEMETAAN PERSEPSI GURU PADA PENERAPAN KEMBALI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN SEDAYU

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SENAM LANTAI DI SMP SE-KABUPATEN BANJARNEGARA

Fashion And Fashion Education

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN. dalam kategori kinerja sangat baik, yakni sebesar 41,66% (5 guru)

Pendahuluan. Kata Kunci: Intensitas Kegiatan Praktikum, Kualitas Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa,

PERSEPSI GURU PENJASORKES TERHADAP PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI GURU DI SMP SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2015

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI GUGUS I SDN KECAMATAN MARPOYAN DAMAI

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

Automotive Science and Education Journal

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

Journal of Japanese Learning and Teaching

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

IDENTIFIKASI GAYA MENGAJAR GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN SMP NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Fashion and Fashion Education Journal

PERAN KEGIATAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENUNJANG KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN DLINGO BANTUL YOGYAKARTA

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI SMA NEGERI DAN SWASTA KABUPATEN PRINGSEWU. (Artikel Ilmiah) Oleh NUR HAYATI

Journal of Mechanical Engineering Learning

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Andreas Setiawan Di bawah bimbingan Giyono dan Ranni Rahmayathi Z ABSTRACT

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

Unnes Journal of Sport Sciences

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Fashion And Fashion Education

Economic Education Analysis Journal

KAJIAN KOMPETENSI DAN PROFESIONALISASI GURU. Lala Jelita Ananda Surel :

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

Economic Education Analysis Journal

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Economic Education Analysis Journal

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

Journal of Physical Education and Sports

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB III METODE PENELITIAN

E-JOURNAL. Oleh : Tri Handoko

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum. Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145

Penggunaan Media Dalam Pembelajaran...(Friza Muhammad)

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU MATA PELAJARAN IPS SMP SE-KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN JURNAL

Edu Geography

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA TAHUN 2016 SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Mechanical Engineering Learning

PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

PERBEDAAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU ANTARA YANG SUDAH DAN BELUM SERTIFIKASI PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA MALANG

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography.

Transkripsi:

ACTIVE 3 (11) (2014) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr SURVEI TENTANG KOMPETENSI GURU PENJASORKES DI SMP SE- KECAMATAN DUKUHSETI KABUPATEN PATI TAHUN 2013 Kristiyaniingsih Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Agustus 2013 Disetujui Oktober 2014 Dipublikasikan November 2014 Keywords: Teacher Competency penjasorkes SMP Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi guru penjasorkes di SMP se Kecamatan Dukuhseti kabupaten PATI tahun 2013. Penelitian ini adalah merupakan penelitian survei, sampel yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan tehnik sampling porposive. Dari 9 sekolah SMP di Kecamatan Dukuhseti peneliti memilih 3 SMP yaitu SMP N 2 Dukuhseti, SMP Bopkri 3 Dukuhseti dan Mts. Miftahul Falah. Metode pengumpulan datanya menggunakan observasi, angket, dokumentasi dan wawancara. Untuk menguji validitas menggunakan product moment dan uji relabilitasnya menggunakan rumus alpha dan tehnik analisis data menggunakan tehnik analisis data Diskriptif prosentase. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa dari 3 yang dijadikan sampel menunjukkan 34% sangat baik, 35% baik, 22% kurang dan 9% sangat kurang. Simpulan hasil penelitian ini adalah guru penjasorkes sudah cukup berkompeten, namun ada beberapa hal yang belum dikuasai oleh guru penjasorkes sehingga guru penjasorkes harus belajar agar bisa menjadi guru yang benar benar berkompeten. Abstract The purpose of this study was to determine the competence of teachers penjasorkes in Junior High School - District of PATI Dukuhseti district in 2013. This study is a survey research, the sample used for this study using sampling techniques porposive. Of the 9 secondary school - District of Dukuhseti researchers chose three SMP ie SMP N 2 Dukuhseti, junior BOPKRI 3 Dukuhseti and Mts. Miftahul Falah. The data collection method used observation, questionnaires, documentation and interviews. To test the validity of using the product moment and relabilitasnya using the formula alpha test and data analysis techniques using data analysis techniques Diskriptif percentage. The results of this study showed that of the three sampled showed 34% excellent, 35% good, 22% and 9% less very less. Conclusion The results of this study are penjasorkes teachers competent enough, but there are some things that have not been controlled by the teacher so that the teacher penjasorkes penjasorkes must learn in order to be a true teacher - really competent. 2014 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: kristiyaningsih_ldp4@yahoo.com ISSN 2252-6773 1434

PENDAHULUAN Kegiatan pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan yang setua dengan manusia. Artinya sejak ada manusia telah ada usaha-usaha pendidikan dalam rangka memberikan pendidikan kepada peserta didik agar manusia dapat hidup lebih mandiri. Pendidikan bermaksud mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh individu secara alami yang sudah dimiliki. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standart Nasional dan Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa pendidik wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional. Kualifikasi akademik tersebut diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau diploma empat. Kemudian kompetensi pendidik yang dimaksud yaitu meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Tetapi terkadang kenyataan dilapangan berbeda dengan apa yang diharapkan. Masih banyak ditemui guru guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang yang seharusnya dia ampu semisal guru tersebut lulusan PAI tetapi malah mengajar penjaskes disekolah. Bahkan ada beberapa guru yang masih belum menyelasaikan atau memiliki sertifikat mengajar tetapi mengajar, sehingga mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengajar tetapi mengajar, sehingga yang terjadi proses belajar kurang efektif ( Observasi, 19 3 2013). Dari hasil pradata sementara dapat menyimpulkan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh guru penjasorkes sudah cukup baik, dalam empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi pribadi serta kompetensi profesional. Tetapi masih ada beberapa kompetensi yang perlu untuk diperbaiki lagi bagi guru guru penjasorkes. Karena ada beberapa guru yang tidak memiliki sertifikat atau lulusan dari olahraga tapi mengajar maka kompetensi pendidikannya pun masih perlu untuk diperbaiki lagi. Guru guru yang seperti itu kurang kompeten dalam mengajar sehingga apa yang mereka ajarkan hanya sesuai pengalaman yang dulu pernah dialami, bahka terkadang tidak sesuai dengan kurikulum yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Seorang guru hendaknya selalu melewati setiap proses yang ada salah satunya ialah proses pendidikan yang sangat penting. Karena dalam proses kegiatan pendidikan itulah guru mendapatkan kompetensi kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang baik, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi pribadi dan kompetensi profesional. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian studi tentang Survei Tentang Kompetensi Guru Penjasorkes Di Smp Se-Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati Tahun 2013. METODE Jenis Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan sejak tahap awal sampai tahap akhir yaitu : menggunakan metode kualititatif dan kuantitatif. Agar suatu penelitian memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti memandang, menjelaskan langkah langkah operasional penelitian dan uraian uraian yang berkaitan dengan pengukuran variabel yang akan dibahas dalam metode penelitian ini. Adapun lagkah langkah tersebut adalah sebagai berikut : Populasi Populasi adalah seluruh individu yang memiliki sifat yang sama walaupun presentasi kesamaan itu sedikit atau dengan kata lain pengertian tersebut mengandung maksud bahwa populasi adalah seluruh individu yang dijadikan obyek penelitian. Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah guru penjasorkes, SMP se-kecamatan Dukuhseti Kabupaten PATI dengan jumlah populasi 11 guru penjasorkes. 1435

Sampel Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tehnik sampling Purposive yaitu pemilihan kelompok subjek yang didasarkan atas ciri ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Sampel yang diambil adalah 3 sekolah yaitu SMP N 2 DUKUHSETI, SMP BOPKRI 3 PATI dan MTs. MIFTAHUL FALAH dengan jumlah sampel 3 guru penjasorkes, dari 9 sekolah setingkat SMP se- Kecamatan DUKUHSETI. 6 sekolah yang lain yaitu SMP N 1 DUKUHSETI, SMP terpadu AKN. MARZUQI, Mts. MADARIJUL HUDA, Mts. MANAHIJUL HUDA, Mts. YATABA, MTS. YPI ARRIDLO. Variabel Dengan berdasarkan pada definisi definisi diatas dapat disimpulkan bahwa variabel merupakan obyek yang bervariasi dan dapat dijadikan sebagai titik perhatian suatu penelitian. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kompetensi guru penjasorkes di SMP se- kecamatan Dukuhseti Kab. Pati tahun 2013. Tehnik Pengumpula Data Faktor yang paling penting dalam penelitian ini yang berhubungan dengan data adalah metode pengumplan data. Dan untuk dapat mengumpulkan data yang sesuai dengan tujuan peneliti terlebih dahulu memilih metode pengumpulan data yang tepat. Adapun metode pengumpulan data yag dilakukan ini adalah : Observasi Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung kegiatan belajar mengajar guru penjasorkes. Melihat sarana dan prasarana yang ada disekolah, meminta daftar nama guru dan karyawan yang mengajar dan bekerja disekolah untuk mengetahui hasil dari observasi lihat dilampiran. Angket Metode angket yang digunakan sebagai alat pengumpulan data tentang kompetensi guru penjasorkes di SMP se-kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati sebanyak 18 soal angket untuk guru non penjas, dan karyawan, sedangkan 15 soal untuk siswa. Metode Dokumentasi Dalam penelitian ini yang didokumentasikan adalah daftar nama sekolah dan jumlah guru penjasorkes dan non penjasorkes yang diteliti, serta foto pengisian angket, wawancara, sarana prasarana sekolah, daftar nama siswa, dan daftar nama guru. Wawancara Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Pada penelitian ini responden yang diwawancarai adalah guru penjasorkes untuk mengetahui hasil wawancara lihat dilampiran. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru penjasorkes sudah mampu menguasai kompetensi, karena dari hasil angket yang menunjukkan dengan prosentase rata rata keseluruhan dari 119 sampel menyatakan 33,5% Sangat Baik, 35,5% baik, dan 22% kurang dan sangat Kurang 9% yang didapat dari penjumlahan hasil penjumlahan pengisian angket yang dilakukan oleh guru non penjasorkes dan siswa, yang meliputi 4 kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi pribadi, kompetensi profesional dan yang terakhir adalah kompetensi sosial. Untuk hasil lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel 1. 1436

Tabel 1. Hasil akhir Prosentase angket No rentang keterangan jumlah responden % 1 81,25% - 100% sangat baik 37 orang 34% 2 62,5 % -81,24% baik 40 orang 35% 3 43,75% - 62,4% kurang 28 orang 22% 4 25% - 43,75% kurang baik 14 orang 9% Hasil akhir Prosentase 22% 9% 34% sangat baik 37 orang baik 40 orang kurang 28 orang 36% kurang baik 14 orang Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa guru penjasorkes masih sudah berkompeten dalam mengajar. Karena dari hasil prosentase diatas yang diambil dari data angket yang diisi oleh siswa dan guru non penjasorkes 69% menyatakan bahwa guru penjasorkes sudah baik dalam mengajar karena sudah dilakukan dengan sistematis yang dimulai dari dibariskan, berdoa, pemanasan, pemberian materi dan penutupan serta sudah mampu berkomunikasi dengan siswa dan rekan kerja. Namun masih ada 31% menyatakan bahwa guru penjasorkes kurang berkompeten yaitu pada kompetensi paedagogik seperti penguasaan materi, penguasaan kurikulum, melakukan pengembangan terhadap peserta didik khususnya pada guru yang tidak lulusan dari FIK tapi mengajar penjasorkes. Guru tersebut masih belum banyak memberikan variasi pelajaran sehingga pelajaran hanya monuton saja dan IT dimana guru penjasorkes kadang masih bingung saat harus menyampaikan pelajaran namun tidak didukung adanya sarana dan prasarana yang memadai, sehingga guru penjasorkes harus lebih banyak belajar akan hal yang belum dikuasai seperti penggunaan IT,jika memang disekolah tidak ada fasilitas IT maka guru bisa memberikan tugas untuk mencari Pekerjaan Rumah yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan melalui browsing internet, terbatasnya sarana dan prasarana. Agar bisa menjadi guru yang lebih berkompeten. Sedangkan dari hasil wawancara diketahui bukan hanya faktor guru penjasorkes yang kurang berkompetensi tetapi ada hal lain yang membuat guru penjasorkes kurang mampu memberikan pelajaran dengan maksimal yaitu karena kurang adanya sarana dan prasarana yang memadai disekolah. Kurang adanya lapangan olahraga yang luas sehingga membuat guru penjasorkes hanya mengajarkan pelajaran olahraga seadanya, ataupun tidak adanya alat alat yang dapat digunakan untuk praktik sehingga membuat guru penjasorkes hanya mengajarkan mata pelajaran itu itu saja. Tetapi pada dasarnya guru penjasorkes dismp se kecamatan Dukuhseti sudah memiliki kompetensi yang cukup baik. Sedangkan dari hasil observasi guru penjasorkes sudah mampu melakukan proses belajar mengajar dengan baik karena sudah sesuai, yaitu diawali dengan doa, pemanasan, 1437

penjelasan materi, pemberian contoh kemudian siswa melakukan satu persatu,setelah itu sesi tanya jawab antara siswa dan guru,kemudian ditutup dengan doa. Sehingga dari beberapa hasil medote penelitian yang dilakukan penulis dapat menyatakan bahwa guru penjasorkes setingkat SMP di Kecamatan Dukuhseti Kabupaten PATI tahun 2013 sudah cukup berkompetensi dikompetensi profesional, pribadi dan sosial, namun masih ada kekurangan yang harus diperbaiki agar guru penjasorkes mampu menjadi guru yang benar benar memiliki kompetensi yang baik. Kompetensi yang harus diperbaiki oleh guru penjasorkes di SMP se- Kecamatan Dukuhseti Kabupaten PATI tahun 2013 adalah kompetensi Paedagogik, alangkah baiknya jika seorang guru mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya sehingga dapat menguasai semua kompetensi yang ada, terkhusus untuk guru penjasorkes. Apabila guru penjasorkes tidak memiliki latar belakang pendidikan dari FIK maka guru tersebut harus mengikuti pelatihan pelatihan yang memungkinkan untuk guru tersebut mampu mengajar penjasorkes dengan baik. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti dapat memberikan kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Dari 119 responden baik guru maupun siswa yang mengisi angket tentang kompetensi guru penjasorkes SMP se Kecamatan Dukuhseti kabupaten Pati menyatakan bahwa guru penjasorkes sudah berkompeten, karena dari hasil data angket menunjukkan bahwa guru penjasorkes 34% Sangat Baik, 35% Baik, 22% Kurang dan 9% sangat Kurang. 2. Faktor yang menyebabkan kurang berkompetensinya guru penjasorkes tidak hanya dari faktor guru itu sendiri melainkan kurang adanya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah, kebanyakan sekolah sekolah swasta masih kurang memiliki fasilitas seperti lapangan yang memadai dan alat alat untuk proses belajar mengajar, tidak hanya sekolah swasta saja sekolah negeri pun masih ada yang tidak memiliki sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1997. prosedur penelitian suatu pendekatan praktik (edisi IV). Jakarta : Rineka Cipta. 2006. prosedur penelitian suatu pendekatan praktik (edisi VI). Jakarta : Rineka Cipta Depdikbud. 2005. Kepala Sekolah dan Tanggung Jawab. Jakarta: Depdikbud Gulo, W. 2010. Metodologi penelitian. Jakarta: Grasindo. Husdarta, H.J.S. 2009. Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung : Alfabeta Hamalik, Oemar. 2010. Pendidikan guru berdasarkan pendekatan Kompetensi. Jakarta:Bumi Aksara Hadi, Sutrisno. 1991. Analisis butir untuk instrument. Yogyakarta : Andi Offset. 1996. Metodologi Reseach. Yogyakarta : Yayasan penerbit fakultas Psikologi : UGM Margono,S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Asdi Mahasatya Rifa i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press Roji. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan. Jakarta: Erlangga Suherman, Adang. 2000. Dasar dasar penjaskes. Jakarta : Depdikbud Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta : Litera Slameto. 2003. Belajar dan Faktor Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Asdi Mahasatya Pusat Pengembangan PPL. 2012. Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Universitas Negeri Semarang. Semarang: UNNES Press Tim penyusun kamus. 2007. Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Undang-Undang Nomor 14. 2005. Guru dan Dosen. Bandung: Citra Umbaran Usman,Uzer. 2010. Menjadi Guru Profesonal. Bandung : Remaja Rosdakarya. 1438