Kualitas Telur Ayam Ras yang Mendapat Pelapisan Bubur Kulit Manggis dan Disimpan pada Suhu Ruang

dokumen-dokumen yang mirip
Kualitas Telur Ayam Ras Yang Dilapisi Bubur Kulit Manggis yang Disimpan pada Suhu 4 0 C

Kualitas Telur Asin Bermedia Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L) Berdasarkan Indeks Putih Telur, Kuning Telur, dan Haugh Unit

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain

Kualitas Telur Ayam Konsumsi yang Dibersihkan dan Tanpa Dibersihkan Selama Penyimpanan Suhu Kamar

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan telur yang tidak mengenal musim, keunggulan gizi dari telur dan

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan gaya hidup serta kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. senyawa xanthone sebagai antioksidan, antiproliferativ, dan antimikrobial yang

Mutu Telur Asin Desa Kelayu Selong Lombok Timur yang Dibungkus dalam Abu Gosok Dan Tanah Liat

Buletin Veteriner Udayana Vol. 3 No.2. :91-98 ISSN : Agustus 2011

PENGASINAN MEMPENGARUHI KUALITAS TELUR ITIK MOJOSARI ELIYA KUSUMAWATI, MAS DJOKO RUDYANTO, I KETUT SUADA

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan

SKRIPSI. Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan

I. PENDAHULUAN. unggas yang lain. Itik mampu mempertahankan produksi telur lebih lama

I MADE ADITYA SASTRAWAN

STUDI KUALITAS TELUR AYAM RAS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO. Hearty Salatnaya

Pengaruh Pencelupan pada Air Mendidih dan Air Kapur Sebelum Penyimpanan Terhadap Kualitas Telur Ayam Ras (Gallus L.)

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perbedaan Daya Simpan Telur Ayam Ras yang Dicelupkan dan Tanpa Dicelupkan Larutan Kulit Manggis

KUALITAS INTERIOR TELUR AYAM RAS DENGAN PENGGUNAAN LARUTAN DAUN SIRIH (Piper betle L.) SEBAGAI BAHAN PENGAWET

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENYIMPANAN DENGAN PENYUSUTAN BOBOT, HAUGH UNIT, DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR AYAM RAS PADA SUHU RUANG SKRIPSI SAMSUDIN

(PICKLING ON CHICKEN EGG WITH IMMERSION IN WATER EXTRACT OF MANGOSTEEN PEEL AT ROOM TEMPERATURE)

AGRIPLUS, Volume 23 Nomor : 01 Januari 2013, ISSN

HUBUNGAN UMUR SIMPAN DENGAN PENYUSUTAN BOBOT, NILAI HAUGH UNIT, DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR ITIK TEGAL PADA SUHU RUANG SKRIPSI ROSIDAH

PENGETAHUAN PEDAGANG TRADISIONAL DALAM PENANGANAN TELUR AYAM. Pande Made Satya Sumitra, I Made Sukada, I Ketut Suada

SKRIPSI. Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LUAR HALAMAN SAMPUL DALAM LEMBAR PENGESAHAN

KETAHANAN SUSU KUDA SUMBAWA YANG DISIMPAN PADA SUHU RUANG DITINJAU DARI TOTAL ASAM, UJI DIDIH DAN UJI WARNA SKRIPSI. Oleh : Noer Syaiful Hakim

PENDAHULUAN. mempunyai potensi yang cukup besar sebagai penghasil telur karena

KUALITAS FISIK TELUR PUYUH YANG DIRENDAM DALAM LARUTAN GELATIN TULANG KAKI AYAM DENGAN LAMA PENYIMPANAN YANG BERBEDA

1. PENDAHULUAN. Telur itik adalah salah satu pilihan sumber protein hewani yang memiliki rasa

I. PENDAHULUAN. dengan susunan asam amino lengkap. Secara umum telur ayam ras merupakan

STRUKTUR, KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI TELUR

TEKNOLOGI TELUR. Pada umumnya telur mempunyai 3 struktur bagian, yaitu :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5)

TINJAUAN PUSTAKA. gizi yang lengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup baru. Menurut Whitaker and

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

Susunan Redaksi Indonesia Medicus Veterinus

ABSTRAK Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Kualitas Telur Konsumsi Ayam Kampung Dan Ayam Lohman Brown

I MADE ADITYA SASTRAWAN, IDA BAGUS NGURAH SWACITA, I MADE SUKADA

Telur ayam konsumsi SNI 3926:2008

Kualitas Daging Sapi Wagyu dan Daging Sapi Bali yang Disimpan pada Suhu 4 o C

ACARA III PEMBUATAN PRODUK DAN UJI KUALITAS PRODUK TELUR A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Telur merupakan salah satu dari beberapa produk yang di

PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH (Pipper Betle.L) SEBAGAI PERENDAM TELUR AYAM RAS KONSUMSI TERHADAP DAYA AWET PADA PENYIMPANAN SUHU RUANG.

PENGARUH LAMA SIMPAN TELUR ITIK TERHADAP PENURUNAN BERAT, INDEKS KUNING TELUR (IKT), DAN HAUGH UNIT (HU).

Umur dan Berat Telur Ayam Ras yang Beredar di Kota Bengkulu

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

Kualitas Telur Ayam Ras (Gallus L.) Setelah Penyimpanan yang dilakukan Pencelupan pada Air Mendidih dan Air Kapur Sebelum Penyimpanan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Struktur Telur (Romanoff dan Romanoff, 1963)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kualitas Telur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rata-rata penurunan bobot telur ayam ras yang disimpan pada suhu ruang

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas

HASIL DAN PEMBAHASAN

KERUPUK UDANG ATAU IKAN

Kualitas Daging Sapi Wagyu dan Daging Sapi Bali yang Disimpan pada Suhu - 19 o c

PENDAHULUAN. Telur ayam merupakan jenis makanan bergizi yang popular dikalangan

KARAKTERISTIK PUTIH TELUR ITIK TEGAL

I. PENDAHULUAN. Telur merupakan sumber protein hewani yang baik, murah dan mudah

Pendahuluan, Telur Cair, Telur Asin

I. PENDAHULUAN. dengan nilai gizi yang tinggi dan disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SUSU, TELUR DAN DAGING PASCA PANEN

DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR ITIK TEGAL DENGAN PENAMBAHAN ASAM ASETAT PADA UMUR SIMPAN YANG BERBEDA SKRIPSI HANDI SURYONO

Kualitas Telur dan Pengetahuan Masyarakat Tentang Penanganan Telur di Tingkat Rumah Tangga

IKAN ASIN CARA PENGGARAMAN KERING

III. BAHAN DAN METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September--09 Oktober 2013 bertempat di

Telur. Titis Sari Kusuma. Ilmu Bahan Makanan-Telur

HASIL DAN PEMBAHASAN

DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR AYAM RAS PADA UMUR SIMPAN DAN LEVEL PENAMBAHAN ASAM SITRAT YANG BERBEDA SKRIPSI UMI SA ADAH

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. cukup sempurna karena mengandung zat zat gizi yang lengkap dan mudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan dan perkembangan manusia. Telur merupakan bahan pangan asal hewan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2015 bertempat di Desa Tegal Sari,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

PENGARUH PENGGUNAAN DAGING BUAH SEMU JAMBU METE DAN TELUR INFERTIL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN ABON TELUR

4 Telur biasanya juga mengandung semua vitamin yang sangat dibutuhkan kecuali vitamin C. Vitamin larut lemak (A, D, E, dan K), vitamin yang larut air

MATERI DAN METODE. Materi

I. PENDAHULUAN. Tananam manggis (Garcinia Mangostana L) merupakan salah satu buah asli

PERBEDAAN JUMLAH PEMBERIAN RANSUM HARIAN DAN LEVEL PROTEIN RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR UMUR MINGGU

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS TELUR AYAM KAMPUNG DARI KELOMPOK PETERNAK AYAM BURAS MERTASARI DI KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain

T E M P E 1. PENDAHULUAN

Daya Simpan dan Variasi Bumbu Daging Se i Babi Produksi Kota Denpasar pada Suhu Ruang

EFEK PENAMBAHAN TEPUNG KULIT NANAS (Ananas comosus (L) Merr.) DALAM PAKAN TERHADAP JUMLAH TELUR DAN KUALITAS TELUR ITIK

Susunan Redaksi Indonesia Medicus Veterinus

Kualitas Telur Ayam Ras Setelah Pemberian Olesan Lidah Buaya ( Aloe vera) dan Lama Penyimpanan Waktu yang Berbeda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. sangat lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi. Telur itik umumnya berukuran

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman buah berupa pohon

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

Transkripsi:

Kualitas Telur Ayam Ras yang Mendapat Pelapisan Bubur Kulit Manggis dan Disimpan pada Suhu Ruang AGUSTINA BORU MANIK, I KETUT SUADA, MAS DJOKO RUDYANTO 1 Lab Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Jl.P.B.Sudirman Denpasar Bali tlp. 0361-223791 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelapisan bubur kulit manggis dan lama penyimpanan pada suhu ruang terhadap kualitas telur ayam ras ditinjau dari Indeks Putih Telur (IPT), Indeks Kuning Telur (IKT), dan Haugh Unit (HU), dan untuk mengetahui interaksi yan terjadi antara pelapisan dan lama penyimpanan terhadap kualitas telur ayam ras ditinjau dari IPT, IKT, dan HU. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bubur kulit manggis ( Garcinia mangostana L) berpengaruh terhadap kualitas telur ayam ras yang dilapisi, dimana terjadi peningkatan nilai IPT, IKT, dan HU dibandingkan dengan telur ayam ras yang tanpa pelapisan. Penyimpanan telur ayam ras pada suhu ruang berpengaruh terhadap nilai IPT, IKT, dan HU dimana semakin lama penyimpanan maka nilai IPT, IKT, dan HU semakin menurun selanjutnya akan terjadi kerusakan. Terdapat interaksi antara telur yang dilapisi dan tanpa dilapisi bubur kulit manggis dengan lama penyimpanan pada suhu ruang terhadap kualitas telur ayam ras ditinjau dari IPT, IKT, dan HU. Kata kunci : telur ayam ras, manggis, pengawetan, lama penyimpanan, kualitas telur ABSTRACT The research were to find out the effect of mangosteen peel slurry coating and the storage time at the room temperature on the quality of broiler eggs in terms of Egg White Index (IPT), Egg Yolk index (IKT), and Haugh unit (HU); and to determine the interaction between the coating and the storage time of the eggs quality in terms of Egg White Index (IPT), Egg Yolk index (IKT), and Haugh unit (HU). Based on these results, it was concluded that the pulp mangosteen (Garcinia mangostana L) could be affected to the quality of the broiler eggs which coated, where, the value of IPT, IKT, and HU was increasing than the broiler eggs without coating. The storage of broiler eggs at room temperature was affected with the value of IPT, IKT, and HU, where, if the storage of broiler eggs was longer, so that the value of IPT, IKT, and HU was decreased, than it will be damaged. There are some interactions between the eggs which were coated and non-coated of mangosteen pulp with long storage at room temperature on the quality of eggs in terms of IPT, IKT, and HU. Keywords: eggs, mangosteen, preservation, storage duration, eggs quality PENDAHULUAN Telur merupakan salah satu produk ternak yang memiliki kualitas protein yang baik dan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Selain lengkap kandungan gizinya, telur juga mudah diperoleh baik di pedesaan maupun di kota besar dalam memasok kebutuhan protein keluarga. Sebagai salah satu produk peternakan unggas, telur merupakan salah satu sumber protein hewani di samping daging, ikan dan susu. Telur sangat baik untuk dikonsumsi oleh anak-anak dalam masa penyembuhan dari suatu penyakit (Suprapti, 2006). 385

Harga telur di Indonesia relatif murah. Kondisi tersebut cukup kuat untuk dijadikan alasan mengapa telur sangat digemari oleh masyarakat untuk dijadikan sebagai pengganti protein yang murah. Kebutuhan gizi terutama protein dalam kehidupan masyarakat memegang peranan penting bagi tercapainya status kesehatan yang memadai. Untuk mencapai hal tersebut telur merupakan salah satu produk pilihan yang cukup murah dan mudah didapat dan selalu tersedia setiap saat tanpa mengenal musim (Medhy, 2008). Sejak dikeluarkan dari kloaka, telur mengalami penurunan mutu. Semakin lama disimpan, penurunan mutu akan semakin besar, yang akhirnya dapat menyebabkan kerusakan atau menjadi busuk. Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari dua minggu di ruang terbuka. Kerusakan tersebut meliputi kerusakan yang tampak dari luar dan kerusakan dari dalam yang dapat diketahui setelah telur dipecah. Kerusakan pertama berupa kerusakan alami (pecah, retak). Kerusakan lain adalah akibat udara dalam isi telur keluar sehingga derajat keasaman naik. Sebab lain adalah karena keluarnya uap air dari dalam telur yang membuat berat telur turun serta putih telur encer sehingga kesegaran telur merosot. Kerusakan telur dapat pula disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam telur, yang terjadi ketika telur masih berada dalam tubuh induknya (Margono, et al., 2000) Penurunan mutu ini tidak dapat dicegah, hanya dapat diperlambat kecepatannya dengan berbagai perlakuan, yang disebut dengan pengawetan telur segar. Daya simpan telur, khususnya telur ayam, sangat pendek. Oleh karena itu perlu diperlakukan secara khusus jika ingin telur bisa disimpan lebih lama, apalagi bila menginginkan kondisi telur berada dalam keadaan segar. Salah satu upaya memperpanjang kesegaran telur adalah dengan mengawetkannya. Salah satu bahan yang ingin dicoba untuk dapat mengawetkan telur adalah dengan menggunakan pelapisan yang menggunakan bubur kulit manggis (G. mangostana L). Hal ini dimaksudkan agar daya simpan dari telur itu sendiri menjadi lebih lama dengan cara memanfaatkan kulit manggis dengan efektif. Buah manggis (G. mangostana L.), merupakan buah yang eksotik karena memiliki warna yang menarik dan kandungan gizi yang tinggi serta rasanya yang manis, karena itu buah manggis memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan (Wijaya, 2004). Kandungan kimia kulit buah manggis adalah xanthon, mangostin, garsinon, flavonoid dan tanin (Iswari, et al., 2006). Kandungan xanthon tidak ditemukan pada buah-buahan lain. Oleh karena itu, manggis diberi julukan queen of fruits atau si ratu buah (Moongkarndi, et al., 2004). 386

Buah manggis terdiri atas bagian kulit buah seberat 70-75 %, daging buah 10-15 %, dan biji 15-20 %. Kandungan xanthon tertinggi terdapat dalam kulit buah, yaitu mencapai 107, 76 mg/100 gram kulit buah (Iswari, et al., 2005). Xanthon mempunyai kemampuan sebagai antioksidan, antibakteri, antitumor, dan antikanker. Sifat antioksidan pada buah manggis melebihi vitamin E dan C (Martin, 1980). Buah manggis juga mengandung zat (merah) yang bisa digunakan sebagai pewarna alami. Kulit buah manggis merupakan salah satu limbah yang tidak digunakan lagi sehingga untuk biayanya pun lebih murah karena biasanya sudah menjadi sampah yang akan dibuang. Kulit buah manggis sering digunakan sebagai bahan pembuat cat anti karat dan cat untuk melapisi kayu dinding. Oleh karena itu kulit manggis dapat digunakan sebagai pengawet pada bahan kayu dan logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hal tersebut juga berlaku terhadap makanan khususnya mengetahui adakah pengaruh bubur kulit manggis terhadap lama penyimpanan telur. MATERI DAN METODE Materi Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel telur ayam ras konsumi umur nol hari (homogen) sebanyak 40 butir telur yang diambil dari peternakan Nur Kholis Desa Senganan Penebel Tabanan serta menggunakan kulit manggis yang diambil dari Pasar Badung sebanyak tiga kilo gram. Metode Penelitian Perlakuan telur Telur yang diambil dari peternak adalah sebanyak 40 butir. Pengambilan telur hanya dilakukan sekali dari peternakan ayam Selanjutnya telur ditimbang satu persatu untuk mengetahui berat awal dari setiap telur. Dua puluh butir telur dilapisi dengan bubur kulit manggis dan 20 butir telur tanpa pelapisan kulit manggis. Pengamatan telur dilakukan pada minggu ke nol, pertama, kedua, ketiga dan minggu ke empat untuk pemeriksaan IPT, IKT, HU. Pembuatan bubur kulit manggis Manggis diambil dari Pasar Badung, kemudian manggis dipisahkan antara kulit dan daging buahnya. Kulit (bagian endocarp) tersebut kemudian diblender. Setelah itu ke-20 telur dilapisi dengan bubur kulit manggis. Pelapisan pada masing-masing telur menggunakan bubur kulit manggis. 387

Prosedur penelitian Telur yang telah mendapat perlakuan (dilapisi dan tanpa dilapisi bubur kulit manggis) disimpan pada suhu ruang, pada minggu ke nol, sampai minggu ke empat diukur nilai IPT, IKT, dan HU. Pengukuran Indeks Putih Telur IPT dihitung dengan rumus : T IPT= ½( L1+L2) Keterangan: T : Tinggi Putih Telur L1 : Lebar Putih Telur L2 : Panjang Putih Telur Pengukuran Indeks Kuning Telur Tinggi Kuning Telur (cm) IKT= Diameter Kuning Telur (cm) Pengukuran Haugh Unit HU= 100 log H - G (30W 0,37-100 +1,9 100 Keterangan : HU : Haugh Unit H : Tinggi Putih Telur yang Tebal (mm) W : Berat Telur (gram) G : Konstanta (32,2) 388

Analisis Data Data hasil penelitian yang terkumpul akan dianalisis dengan sidik ragam dan untuk mengetahui interaksi antara telur yang dilapisi dan yang tanpa dilapisi bubur kulit manggis dilakukan uji korelasi regresi. HASIL DAN PEMBAHASAN Indeks Putih Telur (IPT) Hasil pengukuran rata-rata nilai IPT ayam ras yang dilapisi dan tanpa dilapisi bubur kulit manggis selama penyimpanan pada suhu ruang dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Nilai IPT Telur Ayam Ras yang Dilapisi dan Tanpa Dilapisi Bubur Kulit Manggis. Lama Simpan Rata-Rata IPT (Minggu Ke-) 0 1 2 3 4 Tidak Dilapisi 0,149 0,137 0,115 Dilapisi 0,146 0,148 0,154 Total 0,134 0,149 Keterangan : Telur mengalami kerusakan. Dari Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata IPT telur ayam ras yang dilapisi bubur kulit manggis lebih baik dari pada yang tanpa pelapisan bubur kulit manggis. Selain itu, pada Tabel 1 juga menunjukkan bahwa semakin lama penyimpanan telur ayam ras yang tanpa dilapisi bubur kulit manggis, maka nilai IPT semakin menurun, dan pada minggu ke tiga dan minggu ke empat tampak terjadi kerusakan pada telur, sebaliknya untuk telur ayam ras yang dilapisi selama penyimpanan maka terjadi peningkatan nilai IPT pada minggu ke nol, minggu pertama, dan minggu ke dua sedangkan pada minggu ke tiga dan minggu ke empat telur mengalami kerusakan. Hal ini dikarenakan selama penyimpanan IPT mengalami penurunan. Menurut Kulsum (1992), serabut ovomusin yang berserat dan membentuk jala mengalami 389

kerusakan dan pecah, sehingga sebagian yang kental dari putih telur akan keluar dari ikatannya dan menjadi lebih encer. Pendapat ini diuraikan lebih dalam oleh Abbas (1989) yang menyatakan bahwa proses penipisan tinggi putih telur merupakan akibat interaksi antara lysozyme dengan ovomusin ketika ph naik akibat keluarnya CO 2 selama penyimpanan yang menyebabkan berkurangnya daya larut ovomusin sehingga merusak kekentalan putih telur. Semakin encer putih telur maka semakin rendah ketinggian putih telur. Semakin rendah ketinggian putih telur menunjukan bahwa kualitas telur semakin menurun (Alleoni dan Antunes, 2004). Untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan dan lama penyimpanan pada suhu ruang serta interaksinya terhadap nilai IPT tersebut, maka dilakukan analisis data dengan sidik ragam. Bila terdapat interaksi maka dilanjutkan dengan pembuatan kurva interaksi. Interaksi antara pelapisan dan tanpa pelapisan dengan lama penyimpanan terhadap nilai IPT Untuk mengetahui bagaimana interaksinya, dapat dilihat dari Tabel 2. Tabel 2. Interaksi Telur Ayam Ras yang Dilapisi dan Tanpa Dilapisi Bubur Kulit Manggis dengan Lama Penyimpanan pada Suhu Ruang terhadap Nilai IPT Lama Penyimpanan Tidak Dilapisi Dilapisi Minggu Ke- 0 0,149 Aa 0,146 Aa 1 0,137 Aa 0,149 Aa 2 0,116 Ab 0,154 Ba Keterangan : Nilai dengan huruf yang sama kearah kolom (huruf kecil) menunjukan tidak berbeda nyata (P>0,05), nilai dengan huruf yang sama kearah baris (Huruf Besar) menunjukkan tidak berbeda nyata (P>0,05) sedangkan huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata (P< 0,05). Pada Tabel 2 di atas ditunjukkan bahwa pada telur yang tanpa dilapisi bubur kulit manggis dari minggu ke nol (0,149), minggu pertama (0,137), mengalami penurunan yang tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan notasi huruf a dan a, sedangkan pada minggu ke dua (0,116) mengalami penurunan IPT yang berbeda nyata (P<0,05) dengan notasi huruf b. Sedangkan pada telur yang dilapisi bubur kulit manggis pada minggu ke nol (0,146), minggu pertama (0,149), minggu ke dua (0,154) mengalami peningkatan IPT yang tidak berbeda nyata (P>0,05). Pada telur yang 390

dilapisi bubur kulit manggis pada minggu ke nol (0,146) mengalami penurunan yang tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan telur yang tanpa pelapisan (0,149) dengan notasi huruf A dan A. Pada minggu pertama telur yang dilapisi bubur kulit manggis (0,149) mengalami peningkatan yang tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan telur yang tanpa dilapisi (0,137) dengan notasi huruf A dan A. Interaksi menunjukkan bahwa pada minggu ke dua telur yang dilapisi bubur kulit manggis (0,154) mengalami peningkatan yang berbeda nyata (P<0,05) dengan telur yang tanpa dilapisi (0,116) dengan notasi huruf B dan A. Pemberian bubur kulit manggis dalam hal ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas IPT pada telur ayam ras selama penyimpanan pada suhu ruang. Indeks Kuning Telur (IKT) Hasil pengukuran rata-rata nilai IKT ayam ras yang dilapisi dan tanpa dilapisi bubur kulit manggis selama penyimpanan pada suhu ruang disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Nilai IKT Telur Ayam Ras yang Dilapisi dan Tanpa Dilapisi Bubur Kulit Manggis. Lama Simpan Rata-Rata IKT (Minggu Ke-) Tidak Dilapisi Dilapisi 0 1 2 3 4 0,38 0,36 0,34 0,38 0,39 0,42 Total 0,38 0,39 Keterangan : Telur mengalami kerusakan. Dari Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata IKT telur ayam ras pada minggu ke nol sampai minggu ke dua yang tidak dilapisi bubur kulit manggis lebih rendah dari pada yang dilapisi bubur kulit manggis. Pada Tabel 3 di atas dapat juga dilihat bahwa semakin lama penyimpanan maka nilai IKT pada telur yang tanpa pelapisan mengalami penurunan sebaliknya pada telur yang dilapisi bubur kulit manggis selama penyimpanan maka terjadi peningkatan pada nilai IKT akan tetapi pada minggu ke tiga dan minggu ke empat pada telur yang dilapisi bubur kulit manggis maupun yang tanpa dilapisi telur mengalami kerusakan. 391

Interaksi antara perlakuan dan lama penyimpanan terhadap nilai IKT Untuk mengetahui interaksinya, dapat dilihat dari Tabel 4. Tabel 4. Interaksi Telur Ayam Ras yang Dilapisi dan Tanpa Dilapisi Bubur Kulit Manggis dengan Lama Penyimpanan pada Suhu Ruang terhadap Nilai IKT Lama Penyimpanan Tidak Dilapisi Dilapisi Minggu Ke- 0 0,383 Aa 0,380 Aa 1 0,360 Aa 0,393 Aa 2 0,348 Aa 0,420 Ba Keterangan : Nilai dengan huruf yang sama kearah kolom ( huruf kecil) menunjukan tidak berbeda nyata (P>0,05), nilai dengan huruf yang sama kearah baris (Huruf Besar) menunjukan tidak berbeda nyata (P>0,05) sedangkan huruf yang berbeda menunjukan berbeda nyata (P< 0,05). Pada Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa telur yang tidak dilapisi bubur kulit manggis terjadi penurunan nilai IKT yang tidak berbeda nyata (P>0,05) pada minggu ke nol (0,383), minggu pertama (0,360), minggu ke dua (0,348) dengan notasi huruf a, a, a. pada telur yang dilapisi dengan menggunakan bubur kulit manggis terjadi peningkatan nilai IKT yang tidak berbeda nyata (P>0,05) dari minggu ke nol (0,380), minggu pertama (0,393), minggu ke dua (0,420) dengan notasi huruf a, a, a. Terjadi penurunan yang tidak berbeda nyata (P>0,05) antara telur yang tanpa dilapisi bubur kulit manggis dengan telur yang dilapisi bubur kulit manggis pada minggu ke nol, dan minggu pertama dengan notasi huruf A, A sedangkan pada minggu ke dua pada telur yang tanpa dilapisi (0,348) dengan telur yang dilapisi (0,420) mengalami penurunan yang berbeda nyata (P<0,05) dengan notasi huruf A dan B. Dari tabel interaksi tersebut, dapat dilihat bahwa pelapisan dengan menggunakan bubur kulit manggis dapat meningkatkan nilai IKT dibandingkan dengan telur yang tanpa pelapisan. Haugh Unit (HU) Hasil pengukuran rata-rata nilai HU ayam ras yang dilapisi dan tanpa dilapisi bubur kulit manggis selama penyimpanan pada suhu ruang disajikan pada Tabel 5. 392

Tabel 5. Nilai HU Telur Ayam Ras yang Dilapisi dan Tanpa Dilapisi Bubur Kulit Manggis. Lama Simpan Perlakuan (Minggu Ke-) Tidak Dilapisi Dilapisi 0 1 2 3 4 86,45 79,30 68,49 87,76 92,36 92,20 Total 78,08 90,77 Keterangan : Telur mengalami kerusakan. Dari Tabel 5 diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata HU dari tabel yang tanpa dilapisi lebih rendah dibandingkan tabel yang dilapisi bubur kulit manggis. Pada Tabel 5 juga terlihat semakin lama penyimpanan, maka nilai HU telur ayam ras yang tanpa dilapisi semakin menurun sedangkan pada telur ayam ras yang dilapisi mengalami peningkatan nilai HU pada minggu pertama, sedangkan pada minggu ke dua nilai HU kembali menurun. Pada minggu ke tiga dan ke empat pada telur yang tanpa pelapisan dan yang dilapisi bubur kulit manggis telur mengalami kerusakan. Menurut Stadelman dan Cotteril, (1995), semakin lama telur disimpan maka IPT akan semakin menurun demikian juga dengan bobot telur, semakin lama disimpan bobotnya akan semakin menurun. Selama penyimpanan terjadi kenaikan ph dan terjadi ikatan kompleks ovomucin-lysozyme yang mengakibatkan keluarnya air dari jala-jala ovomucin, sehingga putih telur menjadi encer. Semakin encer putih telur bagian kentalnya, maka nilai HU dan kualitas telurnya semakin rendah. 393

Interaksi antara perlakuan dan lama penyimpanan terhadap nilai HU Tabel 6. Interaksi Telur Ayam Ras yang Dilapisi dan Tanpa Dilapisi Bubur Kulit Manggis dengan Lama Penyimpanan pada Suhu Ruang terhadap Nilai HU Lama Penyimpanan Tidak Dilapisi Dilapisi Minggu Ke- 0 1 2 86,450 Aa 75,875 Aab 68,495 Ab 87,768 Aa 92,365 Ba 92,302 Ba Keterangan : Nilai dengan huruf yang sama kearah kolom (huruf kecil) dan kearah baris (Huruf Besar) menunjukan tidak berbeda nyata (P>0,05) sedangkan huruf yang berbeda menunjukan berbeda nyata (P<0,05). Selama penyimpanan pada minggu ke nol sampai minggu pertama tidak terjadi perbedaan yang nyata (P>0,05) sedangkan minggu ke dua terjadi perbedaan yang nyata (P<0,05) dibandingkan minggu ke 0 tetapi dibandingkan dengan minggu ke-1 tidak terjadi perubahan yang nyata (P>0,05). Sedangkan pada telur yang dilapisi pada minggu ke nol sampai minggu ke dua tidak terjadi peningkatan yang nyata (P>0,05). Antara telur yang tanpa dilapisi dengan telur yang dilapisi bubur kulit manggis pada minggu ke nol tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05) sedangkan pada minggu pertama dan minggu ke dua HU nyata (P<0,05) lebih besar dibandingkan dengan yang tanpa pelapisan. Hal ini disebabkan karena pada telur yang dilapisi bubur kulit manggis memiliki tinggi putih telur yang lebih tinggi dibandingkan telur yang tanpa pelapisan. SIMPULAN Bubur kulit manggis (G. mangostana L) berpengaruh terhadap kualitas telur ayam ras yang dilapisi, dimana terjadi peningkatan nilai IPT, IKT, HU dibandingkan dengan telur ayam ras yang tanpa pelapisan. Penyimpanan telur ayam ras yang tanpa dilapisi bubur kulit manggis pada suhu ruang berpengaruh terhadap nilai IPT, IKT, dan HU dimana semakin lama penyimpanan maka nilai IPT, IKT, dan HU semakin menurun selanjutnya akan terjadi kerusakan. Penyimpanan telur ayam ras yang dilapisi bubur kulit manggis pada suhu ruang 394

berpengaruh terhadap nilai IPT, IKT, dan HU dimana semakin lama penyimpanan maka nilai IPT, IKT, dan HU mengalami perubahan. SARAN Sebaiknya telur ayam ras yang disimpan pada suhu ruang dikonsumsi tidak lebih dari 2 minggu. Memanfaatkan kulit mangis sebagai bahan alami untuk dapat meningkatkan kualitas telur ayam ras. UCAPAN TERIMAKASIH Bapak drh. I Ketut Suada, M.Si selaku pembimbing I dan Bapak drh. Mas Djoko Rudyanto, M.S selaku pembimbing II. DAFTAR PUSTAKA Abbas, M. H. 1989. Pengolahan Produk Unggas. Jilid I. Universitas Andalas, Padang. http://duniasapi.com/2010/09/09. Diakses tanggal 03 Agutus 2012 Alleoni, A. C. C. and Antunes, A. J. 2004. Albumen Foam Stability and S- Ovalbumin Contents in Eggs Coated with Whey Protein Concentrate. Universidade do Norte do Parana, UNOPAR, Londrina Iswari, K., E. Afdi, dan Harnel. 2005. Pengkajian Profil Usahatani dan Pemasaran Buah Manggis di Sumbar. Laporan Hasil Penelitian BPTP Sumbar, T.A. Kulsum, U. 1992. Pengaruh Perminyakan dan Suhu Penyimpanan Terhadap Kualitas Telur Ayam. Skripsi. Program Studi Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian. Universitas Udayana. Denpasar. Margono, T., D. Suryati, dan S. Hartina. 2000. Buku Panduan Teknologi Pangan Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI bekerjasama dengan Swiss Development Cooperation. Jakarta Martin. 1980. Antioxidant from the Pericarp of Garcinia mangostana. Journal of Agricultural and Food Chemistry. USA. Medhy, A. 2008. Kandungan Gizi Telur. 16 Desember 2008. http://ayumedhy wordpress.com/2008/12/16/ubi-jalar-kayu-zat-dan-serat/. Diakes 4 januari 2012. Moongkarndi P., N. Kosem, S. Kaslungka, O. Luanratana, N. Pongpa, dan N. Neungton. 2004. Antiproliferation, antioxidation and induction of apoptosis by Garcinia mangostana (mangosteen) on SKBR3 human breast cancer cell line. J Ethnopharmacol 90: 161-6. 395

Stadellman, W. J dan O. J Cotteril.1995. Egg Science and technology. 4 th Publishing Co. Inc. New York Ed. The Avi Suprapti, L. 2006. Pengawetan Telur Asin, Tepung Telur, dan Telur Beku. Kanisius. Yogyakarta. Wijaya. 2004. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Golongan Xanton dari Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L), Jakarta. http://residivischampus.blogspot.com/2011/07/isolasi-dan-identifikasi-senyawa.html. Diakses tanggal 3 Maret 2012. 396