ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PERIKANAN TANGKAP DOGOL DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) UJUNG BATU JEPARA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FINANSIAL UNIT PENANGKAPAN JARING INSANG HANYUT DI DESA SUNGAI LUMPUR KABUPATEN OKI PROVINSI SUMATERA SELATAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PERIKANAN TANGKAP CANTRANG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) BULU TUBAN JAWA TIMUR

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

Gambar 6 Peta lokasi penelitian.

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

ANALISIS FINANSIAL USAHA PENANGKAPAN ONE DAY FISHING DENGAN ALAT TANGKAP MULTIGEAR DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TAWANG KABUPATEN KENDAL

ANALISIS USAHA PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA KABUPATEN TAPANULI TENGAH PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS TEKNIS DAN FINANSIAL USAHA PENANGKAPAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DENGAN ALAT TANGKAP BUBU LIPAT (TRAPS) DI PERAIRAN TEGAL

ANALISIS TEKNIS DAN FINANSIAL USAHA PERIKANAN TANGKAP PAYANG DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) WONOKERTO KABUPATEN PEKALONGAN

C E =... 8 FPI =... 9 P

Income Fisherman Analysis of Fishing Gear Blue Swimming Crab of Bottom Set Gill Net and Trammel Net in Sukoharjo Village District Rembang Regency

Financial Feasibility Analysis of Gillnet Fishing Business in PPI Banyutowo Pati. Habieb Noor Zain, Imam Triarso *),Trisnani Dwi Hapsari

THE FEASIBILITY ANALYSIS OF SEINE NET THE MOORING AT PORT OF BELAWAN NORTH SUMATRA PROVINCE

ANALISIS FINANSIAL ALAT TANGKAP JARING CUMI DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE JAKARTA UTARA

3 METODE PENELITIAN. # Lokasi Penelitian

PERBANDINGAN PENERIMAAN NELAYAN YANG MENANGKAP RAJUNGAN DENGAN BUBU DAN ARAD DI BETAHWALANG, DEMAK

Financial Analysis of Klitik Nets (Bottom Gill net) and Nylon Nets (Surface Gill net) in Fish Landing Base (PPI) Tanjungsari Pemalang, Central Java

Income Level Differences Fisherman and The Financial Feasibility of Fishing Industries Payang and Cantrang in Coastal Fishing Port Tawang Kendal

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PERIKANAN PAYANG JABUR (Boat Seine) DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI ASEMDOYONG KABUPATEN PEMALANG

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENANGKAPAN IKAN MENGGUNAKAN PANAH DAN BUBU DASAR DI PERIRAN KARIMUNJAWA

Analisis Kelayakan Finansial Usaha Penangkapan Ikan Dengan Jaring Insang (Gillnet) di Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil

EVALUASI USAHA PERIKANAN TANGKAP DI PROVINSI RIAU. Oleh. T Ersti Yulika Sari ABSTRAK

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PERIKANAN TANGKAP BAGAN PERAHU (Boat Lift Net) DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI MORODEMAK, KABUPATEN DEMAK

ANALISIS KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PENANGKAPAN PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) PEKALONGAN, JAWA TENGAH

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

USAHA PERIKANAN TANGKAP SKALA KECIL DI SADENG, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Small Scale Fisheries Effort At Sadeng, Yogyakarta Province)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PERIKANAN LAUT KABUPATEN KENDAL. Feasibility Study to Fisheries Bussiness in District of Kendal

SELEKSI UNIT PENANGKAPAN IKAN DI KABUPATEN MAJENE PROPINSI SULAWESI BARAT Selection of Fishing Unit in Majene Regency, West Celebes

PERBANDINGAN ANALISIS FINANSIAL USAHA PENANGKAPAN PAYANG RUMPON DAN PAYANG LAMPU DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TAWANG KABUPATEN KENDAL

Pujianto *), Herry Boesono, Dian Wijayanto

ANALISIS FINANSIAL PENANGKAPAN IKAN DENGAN ALAT TANGKAP DRIFT GILLNET DI KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN BANGKA BELITUNG

ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN FINANSIAL USAHA PERIKANAN JARING ARAD (BABY TRAWL) DI PANGKALAN TAMBAK LOROK KOTA SEMARANG

6 KEBERLANJUTAN PERIKANAN TANGKAP PADA DIMENSI EKONOMI

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

KELAYAKAN USAHA PERIKANAN PAJEKO DI TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA

ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN ALAT TANGKAP MINI PURSE SEINE 9 GT DAN 16 GT DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) MORODEMAK, DEMAK

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PERIKANAN TANGKAP BAGAN PERAHU (CUNGKIL) DI PPP LEMPASING, BANDAR LAMPUNG

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Perikanan Tangkap

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

ANALISIS USAHA PERIKANAN PADA ALAT TANGKAP BUBU DI PERAIRAN RAWAPENING DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

ANALISIS FINANSIAL USAHA PERIKANAN TANGKAP PANCING ULUR (HAND LINE) DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) JAYANTI KABUPATEN CIANJUR

5 HASIL PENELITIAN. Tahun. Gambar 8. Perkembangan jumlah alat tangkap purse seine di kota Sibolga tahun

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS EFISIENSI USAHATANGKAP UDANG DENGAN JARING ARAD DI KABUPATEN BATANG, JAWA TENGAH

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

Feasibility Analysis of Fishing Effort Using Multigear Fishing Gear In Village District Kendal Margorejo Cepiring

IV. METODE PENELITIAN

Analisis usaha alat tangkap gillnet di pandan Kabupaten Tapanuli 28. Tengah Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional

IV METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHA JARING INSANG HANYUT (Drift Gill Net) TAMBAT LABUH KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA TAPANULI TENGAH SUMATERA UTARA

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

Gambar 3 Peta lokasi pengambilan sampel di Kabupaten Pendeglang.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province

Alief Putri Kusuma, Dian Wijayanto *), Aristi Dian Purnama Fitri

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI SKALA KECIL (Studi Kasus : Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara)

Analisis Finansial Usaha Perikanan Tangkap Pancing Ulur (Hand Line) Pulau Dudepo Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011.

VIII. ANALISIS FINANSIAL

ANALISIS PENDAPATAN, BIAYA DAN KEUNTUNGAN BOTTOM GILL NET DENGAN ATRAKTOR UMPAN DAN ATRAKTOR UMPAN DI PERAIRAN JEPARA JAWA TENGAH

1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMI ALAT TANGKAP ARAD (GENUINE SMALL TRAWL) DAN ARAD MODIFIKASI (MODIFIED SMALL TRAWL) DI PPP TAWANG KENDAL

TOTAL BIAYA. 1. Keuntungan bersih R/C 2, PP 1, ROI 0, BEP

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Karakteristik dan Klasifikasi Usaha Perikanan Tangkap

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan di laut sifatnya adalah open acces artinya siapa pun

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

IV. METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Saskia (1996), yang menganalisis

III. METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Perikanan dan Kelautan p ISSN Volume 7 Nomor 1. Juni 2017 e ISSN Halaman : 40-49

Scanned by CamScanner

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional. Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang

3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

VII. RENCANA KEUANGAN

KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Nusantara 2.2 Kegiatan Operasional di Pelabuhan Perikanan

KELAYAKAN FINANSIAL UNIT USAHA PENANGKAPAN MULTIGEAR (JARING RAMPUS DAN JARING UDANG) DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TAWANG KABUPATEN KENDAL

6 KELAYAKAN USAHA PERIKANAN

6 PENGEMBANGAN USAHA PERIKANAN TANGKAP BERBASIS KEWILAYAHAN. 6.1 Urgensi Sektor Basis Bagi Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap di Kabupaten Belitung

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PERIKANAN TANGKAP DOGOL DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) UJUNG BATU JEPARA Finansial Feasibility Study of Danish Seine Fishing in Fish Landing Center Ujung Batu Melina Antika, Abdul Kohar*), Herry Boesono Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan Falkutas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275, Telp/Fax. +6224 7474698 (email: melina_antika@yahoo.co.id) ABSTRAK Kelayakan usaha dalam hal ini dimaksudkan sebagai perkiraan tentang laba/rugi yang terkait dengan pengoperasian usaha. Usaha penangkapan Dogol yang dilakukan harus menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis usaha. Penelitian ini bertujuan mengetahui aspek teknis jaring dogol, mengetahui aspek ekonomi usaha nelayan penangkapan jaring dogol, menganalisis aspek kelayakan usaha alat tangkap dogol. Dogol merupakan alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan dimersal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bersifat studi kasus, studi ini untuk menganalisis tingkat kelayakan usaha dan pendapatan nelayan dogol. Metode pengambilan sampel yang digunakan metode sensus dengan jumlah 15 responden. Metode analisis yang digunakan adalah analisis finansial dan kelayakan usaha yaitu NPV, IRR, B/C ratio, dan PP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dogol membutuhkan nilai rata-rata modal Rp 76.766.667, nilai rata-rata biaya total Rp 198.230.507, nilai rata-rata penerimaan Rp 226.238.400, dan nilai rata-rata keuntungan Rp 28.007.893. Berdasarkan hasil perhitungan analisis kelayakan usaha pada penangkapan dogol diperoleh nilai rata-rata NPV yaitu sebesar Rp 74.590.529 - Rp 123.765.164, nilai rata-rata IRR yaitu sebesar 30% - 50%, nilai rata-rata B/C Ratio yaitu sebesar 1,090-1,098, Payback Periode 2 tahun. Kata Kunci: Analisis Kelayakan Usaha; Dogol; PPI Ujung Batu ABSTRACT Feasibility in this case is intended as an estimate of profit / loss associated with the operation of business. Dogol fishing effort should result in a sustainable advantage. Therefore, it need to analyze the business. This study aims to find out the technical aspects of dogol nets, knowing the economic aspects of fishermen to catch dogol nets, analyze the feasibility aspect dogol fishing gear. Dogol is fishing gear used to catch fish pelagis. The method used in this research is descriptive method that is a case study, this study is to analyze the feasibility of the business and the income of dogol fishermen. The sampling method used census method with 15 respondents. The analytical method used is the financial and feasibility analysis NPV, IRR, B / C ratio, and PP. The results showed that dogol requires capital value is Rp 76,766,667, the value of the total cost of the average is Rp 198 230 507, the average revenue value is Rp 226,238,400, and the average gain value is Rp 28,007,893. Based on calculations from feasibility analysis to the arrest dogol the average values obtained NPV is equal to Rp 74,590,529 to Rp 123,765,164, the average value of IRR is equal to 30 % - 50 %, the average value of B / C ratio is equal to 1.090 to 1.098, 2 -year payback period. Keywords : Feasibility analysis; dogol; PPI Ujung Batu *) Penulis Penanggungjawab 1. PENDAHULUAN Produksi perikanan pada sektor perikanan tangkap di Indonesia sebagian besar berasal dari usaha penangkapan berskala kecil atau tradisional dengan menggunakan perahu kecil sehingga jangkauan daerah penangkapannya terbatas dan hasil tangkapannya relatif sedikit. Perairan Ujung Batu merupakan perairan yang terletak di Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah dengan potensi penangkapan jenis-jenis ikan ekonomis penting. Teknologi yang dikembangkan untuk mendukung kemajuan perikanan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu Jepara antara lain adalah pengoperasian dogol, jaring insang, pukat kantong, pukat cincin, pancing, bubu (perangkap). Salah satu alat tangkap yang dominan yaitu dogol. Hal tersebut mengindikasikan bahwa alat tangkap dogol cukup menguntungkan bagi nelayan Ujung Batu. Nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu memiliki daerah penangkapan ikan di sekitar perairan jawa tengah dan perairan sekitar Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu dengan hasil tangkapan 200

berupa ikan layur, petek, cumi-cumi, teri nasi, teri seret dan lain lain. Alat tangkap yang terdapat di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu yaitu dogol, jaring insang, pukat kantong, pukat cincin, pancing, bubu (perangkap). Dogol merupakan alat tangkap yang dominan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu jumlah 15 dengan trip One Day Fishing. Hal ini membuktikan tidak ada perubahan jumlah yang terjadi pada alat tangkap tersebut. Alat tangkap dogol dengan trip yang hanya sehari/one day fishing membutuhkan modal yang nilainya cukup besar dan pendapatan yang diperoleh belum pasti jumlahnya besar, sehingga perlu menganalisa dari tingkat pendapatan yang di peroleh hingga usahanya. Dogol merupakan alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan demersal yang dilengkapi dua tali penarik yang cukup panjang yang dikaitkan pada ujung sayap jaring. Bagian utama dari alat tangkap ini terdiri dari kantong, badan, sayap atau kaki, mulut jaring, tali penarik (warp), pelampung dam pemberat. Proses penentuan kelayakan usaha penangkapan dengan menggunakan alat tangkap dogol di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu ditinjau dari aspek teknis yaitu metode penangkapan dan cara pengoperasian yang digunakan masyarakat di daerah Ujung Batu. Untuk aspek ekonomi penentuan kelayakan usaha penangkapan dengan menggunakan alat tangkap dogol di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu ditentukan berdasarkan kelayakan usaha atau kriteria investasi, dalam hal ini digunakan NPV, B/C Ratio, IRR, dan PP. Potensi sumber daya ikan demersal ini masih cukup besar sehingga diperlukan suatu analisa agar di dapat sesuatu yang memberikan keuntungan yang maksimum dan juga dapat berkelanjutan. Kelangsungan sumber daya perikanan diwilayah Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu yang dilihat/ditinjau dari tingkat sistem bagi hasil yang diterapkan pada usaha penangkapan dogol di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu, tingkat pendapatan yang diperoleh nelayan pada usaha penangkapan dogol per tahun, dan mengamati analisa kelayakan usaha penangkapan dogol di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu. Dalam penelitian ini, pemilihan lokasi di perairan Jepara, dengan fishing base di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu merupakan salah satu perairan dengan potensi perikanan yang potensial untuk dikembangkan. Unit kegiatan penangkapan ikan di perairan Jepara secara umum masih bersifat tradisional dan terbatas pada wilayah perairan pantai. Pada penjelasan tersebut ada beberapa pertanyaan yang terkait dengan kelayakan usaha alat tangkap dogol di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu, yaitu : 1. Bagaimana cara pengoperasian alat tangkap dogol di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu dan berapa modal, biaya yang diperlukan? 2. Bagaimana tingkat pendapatan nelayan usaha penangkapan jaring dogol di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu? 3. Bagaimana aspek kelayakan usaha alat tangkap dogol Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu. Tujuan Penelitian dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui aspek teknis usaha penangkapan jaring dogol di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu; 2. Mengetahui aspek ekonomi nelayan usaha penangkapan jaring dogol di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu; 3. Menganalisis aspek kelayakan usaha alat tangkap dogol di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu. 2. METODOLOGI PENELITIAN Materi Penelitian Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah unit usaha penangkapan dengan alat tangkap dogol di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu Jepara. Adapun subjek pengamatan dalam materi penelitian ini adalah tingkat pendapatan dan kelayakan usaha alat tangkap dogol. Sedangkan peralatan yang digunakan yaitu alat tulis, kamera, dan kuesioner. Metode Penelitian Metode tentang analisis kelayakan finansial usaha perikanan tangkap dogol menggunakan metode deskriptif dengan sifat studi kasus, yaitu studi dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail Studi ini untuk menganalisis tingkat kelayakan usaha dan pendapatan nelayan dogol. Metode Pengambilan Sampel Sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili dari populasi tersebut. Untuk menentukan besarnya sampel menurut Arikunto (2002), apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya penelitian populasi. Jika subjeknya lebih besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 %. Dalam penelitian kali ini, populasi berjumlah 15 unit, maka diambil semua untuk sampel Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan metode sensus atau teknik pengambilan sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah populasi relatif kecil (Sugiyono, 2009). Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari nelayan pemilik sebagai responden melalui wawancara menggunakan daftar pertanyaan terstruktur 201

dengan pola terbuka dan tertutup. Pertanyaan dengan pola terbuka seperti pertanyaan pertanyaan yang berkaitan dengan analisis usaha, sedangkan pertanyaan dengan pola tertutup seperti pertanyaan dengan menyangkut status responden dalam kegiatan usaha. Adapun data primer yang diambil di peroleh dari hasil wawancara nelayan/ responden. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak luar berupa data eksternal tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi penelitian dan sudah tersedia di pihak-pihak yang terkait. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu dan sumber publikasi lainnya. Tabel 1. Matrik Sumber Data No Jenis Data Data yang diperlukan Sumber 1 Primer - Investasi usaha - Biaya produksi - Jenis tangkapan - Nilai produksi - Metode pengoperasian alat tangkap 2. Sekunder - Data jumlah alat tangkap yang digunakan di Ujung Batu Jepara - Peta lokasi penelitian Responden/ wawancara TPI Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Metode Analisis Data 1. Analisis Aspek Teknis Data yang menyangkut aspek teknis masing-masing usaha perikanan tangkap dianalisa secara deskriptif. Analisis ini menggambarkan cara pengoperasian, hasil tangkapan dan daerah penangkapan alat tangkap dogol. 2. Analisis Aspek Ekonomi Data-data yang mencangkup aspek ekonomi meliputi: 1. Biaya investasi yang dikeluarkan oleh unit usaha penangkapan alat tangkap dogol antara lain biaya pembelian kapal, alat tangkap, mesin utama, dan alat-alat lainnya. 2. Biaya total yang terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap (seperti biaya operasional, perawatan dan penyusustan). 3. Penerimaan/pendapatan yaitu nilai produksi dari penjualan hasil tangkapan per trip kemudian dikalikan dengan banyaknya trip selama satu tahun. 4. Keuntungan diperoleh dari pengurangan penerimaan dengan biaya total yang dihitung selama satu tahun. Usaha perikanan dogol merupakan usaha perikanan yang memiliki umur ekonomis lebih dari 5 tahun, sehingga digunakan kriteria discounted criterion. Analisis usaha yang dilakukan melalui analisis, NPV, B/C Ratio, IRR, dan PP untuk menentukan kelayakan dari usaha perikanan tangkap ikan menggunakan dogol di masa sekarang dan masa mendatang. Perhitungan analisa tersebut menggunakan beberapa asumsi dasar untuk membatasi permasalahan yang ada. Asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Analisa yang digunakan merupakan usaha yang akan dikembangkan dengan umur kegiatan 10 tahun, karena umur teknis rata-rata kapal yang digunakan adalah 10 tahun. 2. Sumber modal yang digunakan adalah modal sendiri atau pinjaman bank. 3. Discount factor yang digunakan berdasarkan tingkat suku bunga pinjaman bank di BRI yaitu 19 %. 4. Penerimaan hanya didapatkan dari penjualan hasil tangkapan. 5. Pada tahun ke-1 sampai tahun ke-10 penerimaan, modal, dan biaya tetap diasumsikan mengalami kenaikan 5 % di setiap tahunnya karena peningkatan harga-harga. Analisis usaha yang diperlukan : 1. Analisis pendapatan usaha Menurut Umar (2003), analisis ini bertujuan untuk mengetahui komponen-komponen input dan output yang terlibat dalam usaha dan besar keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut. Analisis pendapatan usaha pada umumnya digunakan untuk mengukur apakah kegiatan usaha yang dilakukan pada saat ini berhasil atau tidak. Dapat diperoleh dengan rumus: π = TR TC Keterangan: π = Keuntungan TR = Total penerimaan TC = Total biaya Dengan Kriteria : a) Jika TR > TC maka kegiatan usaha mendapatkan keuntungan, sehingga usaha tersebut layak untuk dilanjutkan; b) Jika TR < TC maka kegiatan usaha mengalami kerugian, sehingga usaha tersebut tidak layak untuk dilanjutkan; 202

c) Jika TR = TC maka kegiatan usaha mengalami keuntungan atau kerugian, sehingga usaha tersebut berada pada titik impas. 2. Benefit Cost Ratio (B/C R) B/C adalah perbandingan antara total nilai sekarang dengan penerimaan bersih yang bersifat positif (Bt Ct > 0) dengan total nilai sekarang dari penerimaan bersih yang bersifat negative (Bt- Ct < 0). Analasis rasio penerimaan biaya dimaksudakan untuk mengetahui besarnya nilai perbandingan penerimaan dan biaya produksi yang digunakan, dapat diketahui rumus : B/C = PV Kas Bersih PV Investas i 3. PP (Payback Period) AnalisisPeriode kembali modal digunakan untuk mengetahui lamanya perputaran modal investasi yang digunakan dalam melakukan usaha atau dengan kata lain untuk mengetahui waktu yang dapat digunakan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan keuntungan sebagai Perbandingan (Tajarin, 2003). Payback Period adalah analisis waktu pengembalian modal dapat diketahui dengan rumus : PP = I 1 tahun π Dengan : PP = Payback Period π = Kentungan I = Investasi Kriteria : - Nilai payback period kurang dari 3 tahun pengembalian modal usaha dikategorikan cepat. - Nilai payback period 3 5 tahun kategori pengembalian sedang. - Nilai payback period lebih dari 5 tahun kategori lambat. 5. Net Present Value (NPV) Net Present Value (NPV) digunakan untuk menilai manfaat investasi usaha perikanan tangkap yang merupakan jumlah nilai kini dari pendapatan bersih dan dinyatakan dalam rupiah (Dahlan, 2011). NPV digunakan untuk menilai manfaat investasi dengan ukuran nilai kini (present value) dari keuntungan bersih. Dimana : B = Keuntungan C = Biaya NPV = 3 HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek Teknis Alat Tangkap Deskripsi Alat Tangkap Menurut Subani dan Barus (1989), dogol adalah alat penangkapan ikan yang terbuat dari bahan jaring yang dibentuk berkantong untuk menampung hasil tangkapan dengan konstruksi tali selambar dan sayap yang panjang, bentuknya hampir menyerupai payang namun ukurannya lebih kecil. Alat ini termasuk dalam kelompok alat penangkapan ikan jenis pukat kantong. Unit penagkapan ikan dengan alat tangkap dogol menggunakan tenaga kerja (ABK) sebanyak 10 orang. Tenaga kerja (ABK) tersebut terdiri dari 1 juragan 8 orang ABK biasa dan 1 orang juru mudi (nahkoda). Kontruksi Alat Tangkap Dogol 1. Kantong (Cod End) Kantong merupakan bagian dari jaring yang berfungsi sebagai tempat terkumpulnya hasil tangkapan. 2. Badan (Body) Merupakan bagian terbesar dari jaring, terletak antara sayap dan kantong. 203 n k=0 I = discount rate T = Periode Kriteria : - NPV positif, maka investasi diterima; dan jika - NPV negatif, sebaiknya investasi ditolak 7. IRR (Internal Rate of Return) Adalah discount rate yang dapat membuat besarnya Net Present Value proyek sama dengan nol (NPV = 0), atau dapat membuat Benefit Cost Ratio sama dengan satu (B/C = 1) (Dahlan, 2011). dinyatakan dengan rumus : Dimana : I1 I2 NPV1 NPV 2 IRR = i 1 + Bt Ct 1+i NPV 1 NPV 1+NPV 2 ( i 2 i 1 ) : Interest rest yang menghasilkan NPV Positif : Interest rest yang menghasilkan NPV negtif : NPV pada discount rate i1 : NPV pada discount rate i2

3. Sayap (Wing) Sayap atau kaki adalah bagian jaring yang merupakan sambungan atau perpanjangan badan sampai tali salambar. 4. Mulut (Mouth) Alat dogol memiliki bibir atas dan bibir bawah yang berkedudukan sama. 5. Tali penarik (warp) Yang berfungsi untuk menarik jaring selama di operasikan, parameter utama dari alat ini adalah ketepatan penggunaan bahan pembuat alat, ukuran mata jaring dan ukuran alat tersebut. Cara Pengoperasian Kegiatan operasi penangkapan dogol dapat dilakukan pada pagi hari sebelum keadaan terang atau pada saat sore hari menjelang malam. Adapun trip penangkapan jaring dogol adalah sehari (one day fishing). Dalam 1 tahun terdapat 260 trip penangkapan. Daerah Penangkapan Dogol Menurut Sudirman (2008), dogol dioperasikan di perairan dengan dasar perairan berupa pasir, lumpur atau campuran keduanya. Umumnya dapat ditemukan di sekitar pulau-pulau. Hasil Tangkapan Dogol Menurut hasil pengamatan hasil tangkapan alat tangkap dogol di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu yaitu ikan layur, ikan petek, cumi-cumi, teri seret dan teri nasi. Aspek Finansial Alat Tangkap Dogol Modal merupakan faktor penting dalam usaha perikanan tangkap adalah modal investasi sebagai sarana utama untuk kelancaran produksi. Modal yang diperlukan dalam usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap dogol berupa barang-barang yang diinvestasikan untuk menjalankan suatu usaha penangkapan ikan yaitu kapal, mesin kapal, alat tangkap, dan peralatan lainnya. Modal usaha alat tangkap dogol rata rata Rp 76.766.667 yang berkisar anatara Rp 70.000.000 Rp 84.000.000. Besarnya modal dapat dilihat dalam tabel 2. Tabel 2. Rata-Rata Modal Alat Tangkap Dogol No Uraian Nilai (Rp) 1 Minimal Rp 70.000.000 2 Maksimal Rp 84.000.000 Rata-rata Rp 76.766.667 Sumber: Hasil Penelitian (2013) Biaya tetap yang dibutuhkan pada usaha penangkapan ikan dengan alat dogol yaitu biaya penyusutan dan perawatan per tahun. Biaya tidak tetap termasuk dalam biaya operasional (solar, dan perbekalan) dan tenaga kerja. Biaya produksi yang dibutuhkan usaha penangkapan ikan pada alat tangkap dogol tersaji pada tabel 3. Tabel 3. Rata-Rata Biaya Produksi Usaha Perikanan Alat Tangkap Dogol No. Biaya Produksi Nilai Prosentase A. Biaya Variabel 1. Solar 85.888.000 46,86% 2. Perbekalan 32.884.000 17,94% 3. Tenaga Kerja 64.479.840 35,18% Jumlah biaya variabel 183.251.000 B. Biaya Tetap 1. Penyusutan Kapal 6.566.667 13,36 % 2. Penyusutan Alat Tangkap 1.160.000 2,36 % 3. Penyusutan Mesin 1.766.667 3,59 % 4. Perawatan kapal 2.406.667 4,89 % 5. Perawatan Alat Tangkap 1.303.333 2,65 % 6. Perawatan Mesin 1.773.333 3,60 % Jumlah Biaya Tetap 14.338.889 29,18 % Total Biaya 198.230.000 403,4 % Pendapatan Nilai pendapatan yang diterima oleh nelayan bergantung pada hasil tangkapan (produksi) dan harga dari komoditas tersebut. Jumlah hasil tangkapan nelayan bergantung pada teknologi yang digunakan, faktor utamanya bukan karena kekuatan modal untuk mengakses teknologi, namun ternyata lebih banyak disebabkan oleh kurangnya aktivitas penyuluhan atau teknologi dan rendahnya lembaga penyedia teknologi. Penerimaan adalah jumlah uang yang didapat atau diperoleh dari penjualan produk yang dihasilkan. Pendapatan yang diperoleh dari usaha penangkapan ikan dilaut dengan kapal dogol adalah hasil penjualan ikan langsung ke bakul/pengepul. Total penerimaan yang didapat dari alat tangkap dogol dapat dilihat pada tabel 4. 204

Tabel 4. Rata-rata Penerimaan Per Tahun Usaha Alat Tangkap Dogol No. Uraian Jumlah 1. Penerimaan Musim Puncak Rp. 87.333.000 2. Penerimaan Musim Biasa Rp. 105.867.000 3. Penerimaan Musim Paceklik Rp. 33.038.000 Penerimaan Per Tahun Rp. 226.238.000 Penerimaan Per Trip Rp. 1.475.181 Penerimaan yang tersaji pada tabel 10 merupakan penerimaan kotor yang diperoleh nelayan. Pendapatan yang diperoleh dari hasil usaha nelayan dogol diperoleh dari penerimaan kotor dikurangi biaya operasional. Total pendapatan yang didapat dari usaha alat tangkap dogol dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Rata-Rata Pendapatan Per Tahun Usaha Alat Tangkap Dogol No. Uraian Jumlah 1. Penerimaan Per Tahun Rp. 226.238.000 2. Biaya Operasional Rp. 118.772.000 3. Pendapatan Per tahun Rp. 138.963.853 Keuntungan Nelayan berusaha memperoleh hasil tangkapan sebanyak - banyaknya dan menjaga harga jual agar dapat dijual dengan nilai tinggi, sehingga keuntungan yang diperoleh tetap tinggi. Besarnya keuntungan usaha alat tangkap dogol dapat dilihat pada tabel 6. No. Uraian Jumlah 1. Pendapatan Rp. 138.963.853 2. Biaya Produksi Rp. 216.488.996 Keuntungan Rp. 28.007.893 Minimal Rp. 26.503.333 Maksimal Rp. 29.887.333 Analisis Kelayakan Usaha Analisa kelayakan usaha digunakan untuk melihat apakah usaha penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap dogol ini layak atau tidak untuk dijalankan secara berkelanjutan. Menurut Sobari (2006), Kelayakan usaha dapat diketahui dengan melakukan analisis criteria investasi, Analisa yang dilakukan adalah menghitung dengan menggunakan kriteria discounted yaitu, NPV (Net Present Value), B/C ratio (Benefit-Cost Ratio), IRR (Internal Rate of Return), dan perhitungan payback period (PP). Bedasarkan penelitian besarnya analisis kelayakan usaha alat tangkap dogol pada masing-masing responden dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Nilai Analisis Kelayakan Usaha Alat Tangkap Dogol No Nama NPV IRR PP B/C 1. Sridono 80.773.299 32% 2,85 1,089 2. Slamet 123.765.164 31% 2,90 1,098 3. Roi 100.308.000 50% 2,36 1,117 4. Sujito 79.214.018 37% 2,57 1,096 5. Keron 81.531.179 32% 2,83 1,098 6. Kang Dul 79.757.413 36% 2,67 1,083 7. Rosdi 95.586.968 46% 2,44 1,113 8. Ri Paan 74.590.529 30% 2,95 1,090 9. Ri pai 77.918.922 31% 2,92 1,085 10. Sariono 82.769.647 36% 2,73 1,095 11. Harto 85.418.297 41% 2,57 1,092 12. Mukrodi 77.335.214 33% 2,82 1,092 13. Rosyid 76.384.095 31% 2,93 1,097 14. Rosidi 79.007.505 36% 2,69 1,092 15. H.Abu 80.600.227 31% 2,86 1,087 4. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian analisis finansial usaha penangkapan alat tangkap dogol di Perairan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu Jepara antara lain: 1. Metode pengoperasian alat tangkap dogol yaitu menebar jaring kemudian melingkari perairan dan ditarik. Waktu yang dibutuhkan untuk setting ± 10 menit. Setelah jaring membentuk lingkaran dan diperkirakan tali selembar telah mencapai perairan kemudian dilakukan proses hauling membutuhkan waktu ± 30 menit. 205

2. Biaya tidak tetap yang dikeluarkan setiap tahunnya memiliki jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan biaya tetap. Penerimaan terbesar usaha penangkapan dogol adalah pada saat musim biasa dan keuntungan yang didapat sudah dapat menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan; 3. Usaha penangkapan dogol dikatakan layak dan menguntungkan dilihat dari niali NPV, IRR, dan B/C Ratio dengan pengembalian modal masuk kedalam kategori pengembalian modal cepat. Saran 1. Perlu adanya data mengenai produksi hasil tangkapan, sehingga hasil tangkapan alat tangkap dogol tetap dapat dikendalikan agar tetap lestari. 2. Perlu adanya perencanaan yang matang sebelumnya memulai usaha perikanan tangkap khususnya menggunakan alat tangkap dogol agar dapat lebih menguntungakan. 3. Perlu penelitian lebih lanjut tentang alur distribusi hasil tangkapan dengan alat tangkap dogol di Ujung batu. 4. Perlu adanya persediaan sarana untuk nelayan dogol agar dapat menjual hasil tangkapan dan diaktifkan kembali Tempat Pelelangan Ikan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2002. Prosedur Suatu Penelitian Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Dahlan, M. N. 2011. Pembangunan Perikanan Tangkap di Kabupaten Belitung: Suatu Analisis Trade-Off Ekonomi Berbasis Lokal. [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 257 hlm. Subani, W dan H.R.Barus.1989. Alat Penangkap Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. Sudirman. 2008. Deskripsi Alat Tangkap Cantrang, Analisis By cath, Discard dan Komposisi Ukuran Ikan yang Tertangkap di Perairan Takalar. J.Torani. 2(18): 1-10 Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Cetakan ke 8). Alfabeta. Bandung. Tajerin, Manadiyanto, Sapto Adi Pranowo.2003. Analisis Profitabilitas dan Distribusi Pendapatan Usaha Penangkpan Ikan Menggunakan Pukat Cincin Mini di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. J. Penelitian Perikanan Indonesia. 9(6) : 23-34 Umar, H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Ed. 2. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 206

Lampiran Keterangan : A. Sayap B. Badan C. Kantong 1. Tali selambar 2. Tali pelampung 3. Tali ris atas 4. Pelampung (PVC) 5. Tali pembuka dan penutup kantong 6. Tali ris bawah (Ground Rope) 7. Pemberat (Sinker) 8. Tali Pemberat Gambar 1. Konstruksi Alat Tangkap Dogol Gambar 2. Desain Alat Tangkap Dogol 207