BAB III. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT

TUGAS AKHIR. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA BEBAN 18,956 kw/ 6,600 V, MENGGUNAKAN CAPACITOR BANK DI PT INDORAMA VENTURES INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

ANALISIS KEBUTUHAN CAPACITOR BANK BESERTA IMPLEMENTASINYA UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LISTRIK DI POLITEKNIK KOTA MALANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya

Analisis Pemasangan Kapasitior Daya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)

ANALISIS PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK. MEMENUHI PENAMBAHAN BEBAN 300 kva TANPA PENAMBAHAN DAYA PLN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

RANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Serdang. Dalam memenuhi kebutuhan daya listrik industri tersebut menggunakan

Genset Diesel kva. Sub Distribution Panel = Panel utama distribusi listrik suatu zona tertentu, kapasitasdalam ampere.

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pemasangan Kapasitor Bank untuk Perbaikan Faktor Daya

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

Peredaman Harmonik Arus pada Personal Computer All In One Menggunakan Passive Single Tuned Filter

Perancangan Alat Perbaikan Faktor Daya Beban Rumah Tangga dengan Menggunakan Switching Kapasitor dan Induktor Otomatis

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN

BAB IV HASIL PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014

BAB III METODE PENELITIAN. pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

METODE PERBAIKAN FAKTOR DAYA MENGGUNAKAN KAPASITOR BANK UNTUK MENGURANGI DAYA REAKTIF UNTUK PENINGKATAN KUALITAS DAYA LISTRIK PADA INDUSTRI

Tarif dan Koreksi Faktor Daya

Koreksi Faktor Daya. PDF created with FinePrint pdffactory trial version

Bahan Ajar Ke 1 Mata Kuliah Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diagram Satu Garis

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

BAB II LANDASAN TEORI

Simulasi dan Analisis Fenomena Resonansi Akibat Harmonisa Orde Genap dengan Menggunakan Software ETAP

Desain Filter Pasif Pada Sistem Kelistrikan Industri Guna Mengurangi Distorsi Harmonisa

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.

Studi Analisis dan Mitigasi Harmonisa pada PT. Semen Indonesia Pabrik Aceh

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah

ANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PT. ASIAN PROFILE INDOSTEEL

Laporan Evaluasi Kelayakan Capacitor Bank Untuk Pemasangan ESP. Oleh : Saiful Adib

Design of Power Factor Corection (PFC) with Metering and Capasitor Bank Control for Dynamic Load

ANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN

BAB III. Transformator

ANALISIS ARUS INRUSH SAAT SWITCHING KAPASITOR BANK DI GARDU INDUK (GI) MANISREJO MADIUN

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

STUDI ANALISIS OPTIMALISASI PENGGUNAAN KAPASITOR UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA dan DROP TEGANGAN PADA GEDUNG F FAKULTAS TEKNIK

ANALISIS HASIL PENGUKURAN KUALITAS DAYA ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI TEKSTIL

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-97

SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

RANCANG BANGUN PERBAIKAN FAKTOR DAYA OTOMATIS BERBASIS SMART RELAY PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH TIGA FASA

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN KEBUTUHAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA LINE MESS I DI PT. BUMI LAMONGAN SEJATI (WBL)

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

AUTOMATIC POWER FACTOR CONTROL (APFR) CAPACITOR SHUNT UNTUK OPTIMALISASI DAYA REAKTIF MENGGUNAKAN METODE INVOICE (CASE STUDY PDAM)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan audit ini dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2017 hingga 26

Analisa Efisiensi Konsumsi Energi Listrik Pada Kapal Motor Penumpang Nusa Mulia

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA DALAM RANGKA MENEKAN BIAYA OPERASIONAL PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV

ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR BANK TERHADAP FAKTOR DAYA (STUDI KASUS GARDU DISTRIBUSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO

COS PHI (COS φ) METER

BAB III POTRET PENGGUNAAN ENERGI / IDENTIFIKASI POTENSI PENGHEMATAN ENERGI

DAYA AKTIF, REAKTIF & NYATA

TRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL

atau pengaman pada pelanggan.

PERBAIKAN FAKTOR DAYA MOTOR INDUKSI 3 FASE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pembangkit tegangan tinggi DC sangat diperlukan pada riset dibidang fisika

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permintaan energi dalam kurun waktu menurut

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pada suatu jaringan distribusi arus bolak-balik dengan tegangan (V), daya

1.KONSEP SEGITIGA DAYA

Gambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI Dan TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK

PERENCANAAN PENGGUNAAN KAPASITOR DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER 20 KV KAMPUS UNDANA PENFUI KUPANG

RANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pemakaian peralatan elektronika dengan sumber DC satu fasa

Transkripsi:

BAB III PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF 3.1. Perancangan Perbaikan Faktor Daya ( Power Factor Correction ) Seperti diuraikan pada bab terdahulu, Faktor Daya atau faktor kerja menggambarkan sudut phasa antara daya aktif dan daya semu. Mengingat sebagian besar beban listrik di PT Indorama Ventures Indonesia bersifat induktif dengan Cos φ rata-rata 0.83, maka bertambahnya beban akan mengakibatkan komponen arus yang searah maupun tegak lurus dengan tegangan akan bertambah besar. Hal ini akan mengakibatkan perubahan daya kompleks dan Cos φ, sehingga faktor daya menjadi kecil sejalan dengan besarnya pertambahan beban induktif. Untuk menghindari hal tersebut harus diusahakan suatu cara untuk memperbaiki faktor daya sistem tersebut. Agar daya reaktif induktif tersebut dapat dikurangi maka pada instalasi tenaga listrik harus dipasang suatu alat yang dapat mensuplai daya reaktif kapasitif sehingga kerugian daya akibat adanya pembentukan medan magnet dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali. Untuk meningkatkan faktor daya yang rendah perlu dipasang kapasitor daya agar faktor daya meningkat. Dengan meningkatnya faktor daya maka jumlah daya komplekspun akan berkurang, dengan berkurangnya daya kompleks maka jumlah arus listrikpun akan berkurang, dimana hal ini akan mengakibatkan sistem menjadi lebih stabil. Untuk mengetahui besaran kapasitor yang dibutuhkan terhadap 38

39 perbaikan faktor daya di PT Indorama Ventures Indonesia, maka ditentukan beberapa tahapan sbb : 3.1.1 Seleksi Metode Koreksi Dalam menghitung daya reaktif yang diperlukan untuk suatu sistem kompensasi, ada 3 cara untuk menentukan daya reaktif ( Qc ) : 1) Metode sederhana Pada metode ini digunakan agar dengan cepat bisa menentukan daya reaktif yang akan dikompensasikan dengan menggunakan tabel pengali yang tersedia Contoh : Perkiraan rata-rata faktor daya suatu instalasi : 0.65 Faktor daya yang diinginkan : 0.95 Maka dari tabel Cos φ didapat angka 0.84 sebagai pengali Sehingga untuk menghindari denda PLN suatu instalasi dengan beban 100 kw memerlukan daya reaktif (Qc) sebesar 0.84 x 100 kw = 84 kvar 2) Metode Kwitansi PLN Metode ini memerlukan data dari kwitansi PLN selama satu periode (Misalnya 1 tahun). Kemudian data penghitungan diambil dari

40 pembayaran denda kvarh yang tertinggi. Data lain yang diperlukan adalah waktu pemakaian Contoh : Suatu pabrik yang beroperasi 8 jam/hari, membayar denda pemakaian kvarh tertinggi pada tahun lalu 63,504 kvarh. Maka diperlukan capacitor bank dngan daya : Qc = kvarh =, / = 265 kvarh 3) Metode Cos φ Metode Cos φ biasanya dipakai jika besarnya Daya listrik (p) & faktor daya (Cos φ) pada sistem distribusi listrik dapat diketahui : Daya beban (P) = 3. V L. I L. Cos φ Maka untuk menetukan daya reaktive nya (Q) ditentukan melalui persamaan : Q = P. Tan φ (kvar) Tinggal mencari berapa besarnya daya yang sebenarnya dan power factor tersebut akan dinaikkan. Setelah diketahui besarnya beban yang sebenarnya (P) dan rencana faktor daya yang akan dicapai, maka

41 dengan menggunakan tabel pengali, bisa didapatkan besarnya daya reaktif yang akan dikompensasi Sebagai contoh : Jika sebuah instalasi pabrik memilik faktor daya 0.70 pada beban puncak 600 kw. Maka untuk meningkatkan faktor daya menjadi 0.93 diperlukan daya kapasitor sebesar : Daya Listrik (p) = 600 kw pf (Cosφ) = 0.70 Maka daya reaktif nya (Q) Q = P. Tan φ Cos φ = 0.70 φ = 45.6 Sehingga Q = Tan 45.6 = 600 x 1.02 = 612 kvar Daya reaktif target : 0.93 Dari tabel didapat angka : 0.625 Maka koreksi faktor daya = 0.625 x 600 kw = 375 kvar

42 3.2 Identifikasi Type Beban Dalam sebuah industri dengan electrical multi source system seperti di PT Indorama Ventures Indonesia, biasanya power generatornya terhubung secara peralel dalam sebuah bus bar, dan tidak terdapat Main Distribution Panel (MDP) seperti pada umumnya industri dengan electrical single source system. Sehingga untuk mengetahui total daya reaktif, biasanya diukur pada tiap beban/ feeder. Proses identifikasi beban dapat dilakukan dengan menggunakan Single Line Diagram seperti pada gambar 3.1 dibawah Gambar 3.1 Single Line Diagram PT Indorama Ventures Indonesia

43 Hasil identifikasi beban di PT Indorama Ventures Indonesia diperoleh data, bahwa terdapat 16 beban/ feeder seperti dalam tabel dibawah, selanjutnya dilakukan pengukuran pada masing-masing beban/ feeder. No Feeder Keterangan 1 SDY - 1 Filament Yarn - 1 2 AIR - 2 Air Compressor - 2 3 AIR - 1 Air Compressor - 1 4 DT - REFF Draw Twisting - Reffrigerant 5 SDY - 2 Filament Yarn - 2 6 CP - 1 Polymerization Plan - 1 7 CP - 2 Polymerization Plan - 2 8 UDY Un Draw Yarn 9 AUX Auxilliary 10 WT - 2 Water Treatment - 2 11 DG - 2 Diesel Generator -2 12 REFF - 2 Reffrigerant = 2 13 DG - 1 Diesel Generator -1 14 SSP Solid State Polymerization 15 GENERATOR AUXILLIARY TRAFFO Auxilliary Transformator 16 GE # 8 dan GE # 9 TRAFFO Gas Engine # 8 & # 9 Transformator Tabel 3.2. Feeder di PT Indorama Ventures Indonesia

44 3.3 Pengukuran Daya Reaktif dengan PQA (Power Quality Analizer) Peralatan ukur yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah Power Quality Alayzer HIOKI 3196 buatan Jepang. Peralatan ini dapat mengukur parameter-parameter seperti arus dan tegangan listrik, Frekuensi, tingkat harmonisa, bentuk tegangan gelombang tegangan dan arus listrik, flicker, ketidakseimbangan system 3 fasa, daya listrik, factor daya (Cos φ), distorsi daya listrik, serta kualitas daya listrik secara umum. Hasil pengukuran faktor daya dengan menggunakan Power Quality Analyzer menghasilkan nilai Power Factor yang bervariasi terhadap masingmasing beban/ feeder seperti terlihat dalam tabel 3.3 berikut ini : Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Power Factor dengan PQA

45 3.4 Menentukan Power faktor Correction pada tiap beban ( Feeder) 1) SDY-1 Daya listrik (P) = 2205 kw pf (Cosφ) = 0.82 Maka Daya reaktif (Q) pada Cos φ 0.82 : Q = P.Tan φ Cos φ = 0.82 φ = 34.92 Sehingga Q = 2,205 x Tan 34.92 = 2,205 x 0.7 = 1,544 kvar Cos φ 1 = 0.82 Tan φ 1 = 0.70 Faktor daya diinginkan Cos φ2 = 0.95 Tan φ2 = 0.33 Dari tabel pengali didapat 0.37 = Tan φ 1 - Tan φ2 = 0.70-0.33 = 0.37 Pf correction = P x 0.37 = 2,205 x 0.37 = 815.85 kvar

46 2) AIR-2 Daya listrik (P) = 2484 kw pf (Cosφ) = 0.90 Maka Daya reaktif (Q) pada Cos φ 0.90 : Q = P.Tan φ Cos φ = 0.90 φ = 25.84 Sehingga Q = 2,484 x Tan 25.84 = 2,484 x 0.48 = 1,203 kvar Cos φ 1 = 0.90 Tan φ 1 = 0.49 Faktor daya diinginkan Tan φ 2 = 0.33 Dari tabel pengali didapat 0.16 = 0.49-0.33 = 0.16 Pf correction = P x.0.16 = 2484 x 0.16 = 397,44 kvar

47 3) AIR-1 Daya listrik (P) = 1515 kw pf (Cosφ) = 0.89 Maka Daya reaktif (Q)pada Cos φ 0.89 Q = P.Tan φ Cos φ = 0.89 φ = 27.13 Sehingga Q = 1515 x Tan 27.127 = 1515 x 0.51 = 776.17 kvar Cos φ 1 = 0.89 Tan φ 1 = 0.51 Faktor daya diinginkan = 0.95 Tan φ2 = 0.33 Dari tabel pengali didapat = 0.18 = 0.51-0.33 = 0.18 Pf correction = P x 0.18 = 1515 x 0.18 = 272.7 kvar

48 4) DT - REFF Daya listrik (P) = 2094 kw pf (Cosφ) = 0.88 Maka Daya reaktif (Q) pada Cos φ 0.88 : Q = P.Tan φ Cos φ = 0.88 φ = 28.36 Sehingga Q = 2094 x Tan 28.36 = 2094 x 0.54 = 1130 kvar Cos φ 1 = 0.88 Tan φ 1 = 0.54 Faktor daya diinginkan = 0.95 Tan φ2 = 0.33 Dari tabel pengali didapat = 0.21 = 0.54-0.33 = 0.21 Pf correction = P x 0.21 = 2094 x 0.21 = 439.74 kvar

49 5) SDY - 2 Daya listrik (P) = 2544 kw pf (Cosφ) = 0.83 Maka Daya reaktif (Q) pada Cosφ 0.83 : Q = P.Tan φ Cos φ = 0.83 φ = 33.9 Sehingga Q = 2544 x Tan 33.9 = 2544 x 0.67 = 1709 kvar Cos φ 1 = 0.83 Tan φ 1 = 0.67 Faktor daya diinginkan = 0.95 Tan φ2 = 0.33 Dari tabel pengali didapat = 0.34 = 0.67-0.33 = 0.34 Pf correction = P x 0.34 = 2544 x 0.34 = 864.96 kvar

50 6) CP - 2 Daya listrik (P) = 936 kw pf (Cosφ) = 0.83 Maka Daya reaktif (Q) pada cos φ 0.83 : Q = P.Tan φ Cos φ = 0.83 φ = 33.9 Sehingga Q = 936 x Tan 33.9 = 936 x 0.67 = 627 kvar Cos φ 1 = 0.83 Tan φ 1 = 0.67 Faktor daya diinginkan = 0.95 Tan φ2 = 0.33 Dari tabel pengali didapat = 0.34 = 0.67-0.33 = 0.34 Pf correction = P x 0.34 = 936 x 0.34 = 318.24 kvar

51 7) CP - 2 Daya listrik (P) = 1354 kw pf (Cosφ) = 0.85 Maka Daya reaktif (Q) pada Cos φ 0.85 : Q = P.Tan φ Cos φ = 0.85 φ = 31.8 Sehingga Q = 1354 x Tan 31.8 = 1354 x 0.62 = 839 kvar Cos φ 1 = 0.85 Tan φ 1 = 0.62 Faktor daya diinginkan = 0.95 Tan φ2 = 0.33 Dari tabel pengali didapat = 0.29 = 0.62-0.33 = 0.29 Pf correction = P x 0.29 = 1354 x 0.29 = 392.66 kvar

52 8) UDY Daya listrik (P) = 643 kw pf (Cosφ) = 0.84 Maka Daya reaktif (Q) pada Cos 0.84 : Q = P.Tan φ Cos φ = 0.84 φ = 32.86 Sehingga Q = 643 x Tan 32.86 = 643 x 0.65 = 415.34 kvar Cos φ 1 = 0.84 Tan φ 1 = 0.65 Faktor daya diinginkan = 0.95 Tan φ2 = 0.33 Dari tabel pengali didapat = 0.32 = 0.65-0.33 = 0.32 Pf correction = P x 0.32 = 643 x 0.29 = 186.47 kvar

53 9) AUX Daya listrik (P) = 477 kw pf (Cosφ) = 0.81 Maka Daya reaktif (Q) pada cos φ 0.81 : Q = P.Tan φ Cos φ = 0.81 φ = 35.9 Sehingga Q = 477 x Tan 35.9 = 477 x 0.73 = 343.44 kvar Cos φ 1 = 0.81 Tan φ 1 = 0.73 Faktor daya diinginkan = 0.95 Tan φ2 = 0.33 Dari tabel pengali didapat = 0.40 = 0.73-0.33 = 0.40 Pf correction = P x.0.40 = 477 x 0.40 = 190.8 kvar

54 10) WT-2 Daya listrik (P) = 1952 kw pf (Cosφ) = 0.86 Maka Daya reaktif (Q) Q = P.Tan φ Cos φ = 0.86 φ = 30.7 Sehingga Q = 1952 x Tan 30.7 = 1952 x 0.59 = 1159 kvar Cos φ 1 = 0.86 Tan φ 1 = 0.59 Faktor daya diinginkan = 0.95 Tan φ2 = 0.33 Dari tabel pengali didapat = 0.26 = 0.59-0.33 = 0.26 Pf correction = P x 0.26 = 1952 x 0.26 = 507.52 kvar

55 11) DG-2 Daya listrik (P) = 312 kw pf (Cosφ) = 0.80 Maka Daya reaktif (Q) pada Cos φ 0.80 Q = P.Tan φ Cos φ = 0.80 φ = 36.87 Sehingga Q = 312 x Tan 36.87 = 312 x 0.75 = 234 kvar Cos φ 1 = 0.80 Tan φ 1 = 0.75 Faktor daya diinginkan = 0.95 Tan φ 2 = 0.33 Dari tabel pengali didapat = 0.42 = 0.75-0.33 = 0.42 Pf correction = P x. 0.42 = 312 x 0.42 = 131.04 kvar

56 12) REFF-2 Daya listrik (P) = 344 kw pf (Cosφ) = 0.87 Maka Daya reaktif (Q) pada Cos φ -.87 : Q = P.Tan φ Cos φ = 0.87 φ = 29.54 Sehingga Q = 344 x Tan 29.54 = 344 x 0.57 = 195 kvar Cos φ 1 = 0.87 Tan φ 1 = 0.57 Faktor daya diinginkan = 0.95 Tan φ 2 = 0.33 Dari tabel pengali didapat = 0.24 = 0.57-0.33 = 0.24 Pf correction = P x 0.24 = 344 x 0.24 = 82.56 kvar

57 13) REFF-2 Daya listrik (P) = 639 kw pf (Cosφ) = 0.69 Maka Daya reaktif (Q) pada Cos φ 0.69 : Q = P.Tan φ Cos φ = 0.69 φ = 46.4 Sehingga Q = 639 x Tan 46.4 = 639 x 1.05 = 67.1 kvar Cos φ 1 = 0.69 Tan φ 1 = 1.05 Faktor daya diinginkan = 0.95 Tan φ 2 = 0.33 Dari tabel pengali didapat = 0.72 = 1.05-0.33 = 0.72 Pf correction = P x 0.72 = 639 x 0.72 = 460.08 kvar

58 14) SSP Daya listrik (P) = 1100 kw pf (Cosφ) = 0.89 Maka Daya reaktif (Q) Q = P.Tan φ Cos φ = 0.89 φ = 27.13 Sehingga Q = 1100 x Tan 27.13 = 1100 x 0.51 = 563.63 kvar Cos φ 1 = 0.89 Tan φ 1 = 0.51 Faktor daya diinginkan = 0.95 Tan φ 2 = 0.33 Dari tabel pengali didapat = 0.18 = 0.51-0.33 = 0.18 Pf correction = P x 0.18 = 1100 x 0.18 = 198 kvar

59 15) Gen Aux Traffo Daya listrik (P) = 191 kw pf (Cosφ) = 0.77 Maka Daya reaktif (Q) pada Cos φ 0.77 : Q = P.Tan φ Cos φ = 0.77 φ = 39.65 Sehingga Q = 191 x Tan 39.65 = 191 x 0.83 = 158.7 kvar Cos φ 1 = 0.77 Tan φ 1 = 0.83 Faktor daya diinginkan = 0.95 Tan φ 2 = 0.33 Dari tabel pengali didapat = 0.50 = 0.83-0.33 = 0.50 Pf correction = P.0.50 = 191 x 0.50 = 95.5 kvar

60 16) GE 8 & 9 Traffo Daya listrik (P) = 176 kw pf (Cosφ) = 0.82 Maka Daya reaktif (Q) pada Cos φ 0.82 : Q = P.Tan φ Cos φ = 0.82 φ = 34.92 Sehingga Q = 176 x Tan 34.92 = 176 x 0.70 = 122.87 kvar Cos φ 1 = 0.82 Tan φ 1 = 0.70 Faktor daya diinginkan = 0.95 Tan φ 2 = 0.33 Dari tabel pengali didapat = 0.37 = 0.70-0.33 = 0.37 Pf correction = P x 0.37 = 176 x 0.37 = 65.12 kvar

61 3.5 Rekapitulasi Power Factor Correction Tabel 3.4 Rekapitulasi Power Factor Correction Dari tabel dapat dilihat bahwa hasil pengukuran dengan menggunakan Power Factor Analyzer (PQA) rata-rata power faktor di PT Indorama Ventures Indonesia pada beban 18,956 kw adalah 0.83, dengan menggunakan persamaan (2;2), didapat nilai daya reaktif sebesar 9,311 kvar, sehingga dapat ditentukan Power Factor Correction sebesar 5,419 kvar Dari proses perhitungan dapat terlihat pula bahwa pada daya aktif yang sama, maka semakin kecil sudut phasa maka semakin kecil pula harga daya reaktif.

62 3.6 Pengaruh Perbaikan Power Factor terhadap Arus Listrik Setelah kita menghitung daya reaktif dan power factor correction maka kita akan lihat pengaruh power factor terhadap arus listrik sebagai berikut : Dari tabel (3.4) diketahui : P tot = 18,956 kw V = 6,600 Volt Cos φ ave = 0.83 Pada saat faktor daya 0.83 P = 3. V.I. Cos φ I = =..,,. = 1,998 ampere Jika faktor daya dinaikkan menjadi 0.95, maka P = 3. V.I. Cos φ I = =..,,. = 1745 ampere Pengaruh terhadap Arus listrik = ( ) x 100% = 12.67 % atau setara 13%

63 Dari hasil perhitungan diatas terlihat bahwa semakin besar harga faktor daya, maka arus listrik yang mengalir pada jaringan distribusi menjadi semakin kecil, sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap perlengkapan listrik, baik mengenai cable size, electrical protection (pengaman listrik), biaya listrik, kapasitas trafo, reliability (ketahanan) peralatan listrik, serta besarnya pembangkitan. 3.7 Perhitungan Kapasitor Daya Jika melihat kondisi dipasaran, kapasitor untuk kompensator sebuah sistem sudah berupa modul, biasanya per-set/ per-bank terdiri dari beberapa buah kapasitor yang dihubungkan (delta), tapi dalam perkembangannya beberapa variant kapasitor dapat diparalel tanpa batasan kvar. Dimana interval/ range dari ukurannya pun cukup beragam, tergantung dari pembuatnya, yaitu mulai dari nilai (kvar) yang paling kecil untuk low voltage sampai yang paling besar untuk keperluan High Voltage, tergantung type kapasitornya. Ini berarti penentuan kapasitor daya melalui perhitungan nilai tidak bisa tepat sesuai dengan kebutuhan yang sebenarnya. Dari hasil perhitungan diatas, power factor correction adalah 5,419 kvar/ 6,600 V. Dengan menggunakan selection switch kontrol yaitu manual dan automatic compensation, maka dalam pemasangannya nanti system ini dirancang menggunakan 1 modul 10 step dengan tiap bank mengoreksi atau mengkompensasi 550 kvar.

64 Dengan susunan/ konfigurasi sebagai berikut : Q tot = Q 1 + Q 2 + Q 3 + Q 4 + Q 5 + Q 6 + Q 7 + Q 8 + Q 9 + Q 10 5500 = 550+550+550+550+550+550+550+550+550+550......Lihat lampiran Rangkaian Capacitor Bank 5500 kvar, 1 modul 10 step dan Single line Diagram Capacitor Bank 1 Modul 10 step Tetapi berdasarkan interval ukuran yang umum tersedia dipasaran, dimana 1 modul biasanya terdiri dari 8 12 step, maka alternative untuk capacitor bank yang dirancang untuk diinstal, menggunakan 1 modul 12 step, dengan koreksi tiap step sebesar 500 kvar dan susunan/ konfigurasi sebagai berikut : Q tot = Q 1 + Q 2 + Q 3 + Q 4 + Q 5 + Q 6 + Q 7 + Q 8 + Q 9 + Q 10 + Q 11 + Q 12 5500 = 500+500+500+500+500+500+500+500+500+500+250+250......Lihat lampiran Rangkaian Capacitor Bank 5500 kvar, 1 modul 12 step dan Single line Diagram Capacitor Bank 1 Modul 12 step Dengan menggunakan persamaan : Ic = Maka besarnya kapasitor tiap-tiap modul dapat ditentukan sebagai berikut : Jika daya reaktif 3 phasa : 550 kvar ( 550,000 VAR ) Daya reaktif tiap phasa : 183,333 kvar ( 183,333 VAR ) Tegangan Listrik antar Phasa : 6600 volt Frekwensi : 50 Hz

65 Maka arus kapasitor tiap phasa ( Ic ) adalah : Ic =, = 27.8 ampere Reaktansi kapasitif (Xc) adalah: Xc = Xc =. = 237 Ω Kapasitor yang diperlukan tiap phasa adalah : C = ⁶.. karena Xc = ⁶.. C = ⁶. = 1,343 μf Jika dihubungkan delta, maka total kapasitor untuk tiap modul adalah : C = 3 x Kapasitas tiap phasa = 3 x 1,343 = 2,327 μf Berdasarkan perhitungan diatas, dimana power factor correction yang diperlukan cukup besar yaitu mencapai 5500 kvar pada tegangan jaringan 6,600 Volt, maka nilai total kapasitansi adalah :

66 C tot = C1 + C2 + C3 + C4 + C5 + C6 + C7 + C8 + C9 + C10 = 2,327 μf x 10 = 23,270 μf Dalam sistem distribusi, penentuan modul sangat berpengaruh pada sisi ekonomis, kehandalan (reliability), efisiensi dan sistem kontrolnya, dimana semakin sedikit jumlah modul yang ditetapkan maka secara ekonomis memang akan menjadi lebih murah dibandingkan dengan menggunakan lebih banyak modul, tetapi sisi kelemahan memerlukan sistem kontrol faktor daya yang relatif lebih rumit. Untuk itu perlu kajian (feasibility study) lebih mendalam, agar mendapatkan pilihan yang tepat, karena meskipun menggunakan sedikit modul akan menjadi lebih mahal dalam investasinya, tetapi efisiensinya lebih terjamin.