METODE PENELITIAN. sebanyak 145 siswa yang terdistribusi ke dalam lima kelas (VIII A VIII E).

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangunrejo. Populasi yang diteliti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 2

A. Populasi dan Sampel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester

III. METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kelas VIII di SMP

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Tunas Mekar Indonesia yang terletak di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung terdiri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung yang berlokasi di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Metro

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Mathla ul Anwar Gisting. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Al-Hikmah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Huffaz Pesawaran yang terletak di jalan

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK YPT Pringsewu. Populasi dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Bandarlampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gadingrejo yang terletak di Jalan

III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Rumbia. Populasi dalam penelitian

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 13 Bandarlampung yang beralamat di

III. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk melihat hubungan sebab-akibat antara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan di penelitian ini adalah True-

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Kotabumi. Populasi yang diambil

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Trimurjo yang terletak di Jalan Raya

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12 Bandarlampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII pada semester genap SMP IT Baitul Muslim Way Jepara Lampung Timur, Tahun Ajaran 03/04 sebanyak 45 siswa yang terdistribusi ke dalam lima kelas (VIII A VIII E). Dengan dua kelas unggulan yakni kelas VIII D dan kelas VIII C, dan tiga kelas reguler yaitu kelas VIII A, kelas VIII B, dan kelas VIII E. Untuk kepentingan penelitian, pengambilan sampel dengan metode purposive random sampling yaitu dengan mengambil dua kelas reguler yang diajar oleh guru yang sama. Setelah itu memilih dua kelas yang memiliki rata-rata nilai yang relatif sama berdasarkan rata-rata nilai ujian semester ganjil pada setiap kelas. Hal ini dilakukan agar tidak terdapat perbedaan kemampuan awal yang cukup signifikan pada kedua kelas. Setelah terpilih dua kelas sebagai sampel, satu kelas dipilih sebagai kelas eksperimen dan kelas yang lain dipilih sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberi perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan metode hypno-nlp. Pada kelas kontrol diberi perlakuan berupa pembelajaran konvensional.

64 B. Desain Penelitian Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah posttest only control grup design dengan satu macam perlakuan. Ini adalah desain kelompok kontrol dengan tes akhir saja. Penggunaan model ini didasari asumsi bahwa kelompok eksperimen dan kelompok pembanding yang diambil sudah betul-betul ekuivalen. Secara umum skema dari model tersebut disajikan pada Tabel di bawah ini : Tabel 3. Desain Penelitian Kelompok Perlakuan Post-test E X O P C O Keterangan: E P X C O O = Kelas eksperimen = Kelas pengendali atau kontrol = Perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan metode hypno-nlp = Kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional = Skor post-test pada kelas ekperimen = Skor post-test pada kelas kontrol Pada kelas eksperimen diterapkan metode hypno-nlp sedangkan pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran konvensional. Setelah pokok bahasan selesai, dilakukan tes akhir. Tes akhir adalah tes kemampuan komunikasi matematis yang dilakukan pada kedua kelas sampel dengan soal tes yang sama. C. Prosedur Penelitian Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

65. Melakukan penelitian pendahuluan, melihat kondisi lapang seperti jumlah kelas yang ada, jumlah siswa, karakteristik siwa, serta cara mengajar guru matematika.. Merencanaan penelitian ) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode Hypno-NLP untuk kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol. ) Menyusun bahan bacaan teks materi dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah diberikan kepada siswa pada saat diskusi kelompok. 3) Menyiapkan instrumen penelitian dengan terlebih dahulu membuat kisikisi tes pemahaman konsep matematika, kemudian membuat soal esai beserta penyelesaian dan aturan penskorannya. 4) Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa 5) Melakukan validasi instrumen tes 6) Melakukan ujicoba instrumen tes 7) Melakukan perbaikan instrumen tes dan nontes 8) Melaksanakan perlakuan pada kelas eksperimen 9) Mengadakan postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol 0) Menganalisis data ) Membuat kesimpulan

66 D. Data dan Teknik Pengumpulan Data. Data Penelitian Data pada penelitian ini bersifat kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari skor kemampuan komunikasi matematis siswa. Data ini diperoleh dari nilai postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dilakukann di akhir pembelajaran.. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik tes. Tes dilaksanakan setelah pembelajaran dilaksanakan. Penyusunan soal tes ini diawali dengan menentukan kompetensi dasar dan indikator yang telah diukur sesuai dengan materi dan tujuan kurikulum yang berlaku pada populasi serta menentukan indikator-indikator pengukuran kemampuan komunikasi matematis. Langkah selanjutnya yaitu menyusun kisi-kisi tes berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang dipilih. Setelah kisi-kisi selesai maka disusun butir tes berdasarkan kisi-kisi yang dibuat.pedoman penskoran yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.. E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal kemampuan komunikasi matematis yang berbentuk uraian pada materi Bangun Ruang Sisi Datar. Penyusunan instrumen tes ini berdasarkan kisi-kisi yang disesuaikan dengan kompetensi dasar dan indikator pembelajarna pada kurikulum yang berlaku.

67 Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes yang memiliki kriteria yang baik, yaitu valid dan reliabel. Penilaian atas hasil tes dilakukan dengan memperhatikan indokator-indikator dari kemampauan komunikasi matematis yaitu meliputi : ) Menyatakan, mengekspresikan, dan melukiskan ide-ide matematika ke dalam bentuk gambar atau model matematika lain ) Menyatakan situasi, gambar, diagram, atau benda nyata ke dalam bahasa, simbol, ide, atau model matematika 3) Menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan strukturstrukturnya untuk menyajikan ide 4) Menyusun argumen secara tertulis dalam menyelesaikan suatu masalah matematis Penyusunan tes komunikasi ini merujuk pada penelitian Ansari (Dirgantoro, 00:6) yang menuntut siswa memberikan jawaban berupa menggambar (drawing), ekspresi matematika ( mathematical expression), dan menuliskannya (written texts). Pemberian skor jawaban siswa disusun berdasarkan tiga kemampuan di atas. Hal ini disesuaikan dengan pedoman yang diusulkan Cai, Lane, Jakabsin dan Ansari (Dirgantoro, 00:7) yang disajikan pada Tabel 3.4. Sebelum digunakan dalam penelitian, soal tes tersebut dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing. Selanjutnya soal tes tersebut diujicobakan pada siswa di luar sampel penelitian yang pernah mempelajari materi yang telah diujikan. Soal yang diujicobakan merupakan soal postest dan tekhnik penskoran pada penelitian ini disajikan pada Tabel 3. dibawah ini.

68 Tabel 3. Pemberian Skor Soal Kemampuan Komunikasi Matematis No Indikator Ketentuan Skor.. Menyatakan, mengekspresikan, dan melukiskan ideide matematika ke dalam bentuk gambar atau model matematika lain Menyatakan situasi, gambar, diagram, atau benda nyata ke dalam bahasa, simbol, ide, atau model matematika a. Tidak ada jawaban, atau meskipun ada informasi yang diberikan tidak berarti. b. Hanya sedikit dari gambar/model matematika yang dibuat bernilai benar. c. Menggambar model matematika namun kurang lengkap dan benar. d. Menggambar model matematika secara lengkap dan benar. a. Tidak ada jawaban, atau meskipun ada informasi yang diberikan tidak berarti. b. Hanya sedikit simbol atau ide matematika yang disajikan bernilai benar. c. Menyajikan ide matematika namun kurang lengkap dan benar d. Menyajikan ide matematika secara lengkap dan benar 0 3 0 3 3. 4. Menggunakan istilah-istilah, notasinotasi matematika dan strukturstrukturnya untuk menyajikan ide Menyusun argumen secara tertulis dalam menyelesaikan suatu masalah matematis. a. Tidak ada jawaban, atau meskipun ada informasi yang diberikan tidak berarti. b. Hanya sedikit pendekatan dari metode matematika yang digunakan bernilai benar. c. Membuat metode matematika dengan benar, namun salah melakukan perhitungan. d. Membuat metode matematika dengan benar, dan melakukan perhitungan dengan tepat. a. Tidak ada jawaban, atau meskipun ada informasi yang diberikan tidak berarti. b. Penjelasan matematis masuk akal, namun kurang lengkap dan benar. c. Penjelasan matematis tidak tersusun logis atau terdapat kesalahan bahasa. d. Penjelasan matematis masuk akal, tersusun secara logis, dan jelas. 0 3 0 3

69 Setelah perangkat tes tersusun, diujicobakan pada kelas di luar sampel penelitian. Uji coba dilakukan untuk menguji apakah soal-soal tersebut memenuhi kriteria soal yang layak digunakan, yaitu soal valid dan reliabel.. Validitas Sebelum instrumen yang telah disusun diujicobakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas. Menurut Sugiyono (00: 73) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data tersebut valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi ini merupakan validitas yang dilihat dari isi tes sebagai alat pengukur hasil belajar siswa. Soal tes dikonsultasikan dengan dosen pembimbing terlebih dahulu kemudian dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran matematika kelas VIII. Dengan asumsi bahwa guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP IT Way Jepara Lampung Timut mengetahui dengan benar kurikulum SMP maka validitas instrumen tes ini didasarkan pada penilaian guru mata pelajaran matematika. Tes yang dikategorikan valid adalah yang telah dinyatakan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang diukur berdasarkan penilaian guru mitra. Menurut Azwar (007: 75), pengujian validitas isi tidak melalui analisis statistika, tetapi menggunakan analisis rasional. Validitas ini dapat digunakan untuk mengetahui apakah isi dari tes tersebut sudah mewakili dari keseluruhan materi yang telah dipelajari.

70 Penilaian terhadap kesesuaian isi tes dengan isi kisi-kisi tes yang diukur dan kesesuaian bahasa yang digunakan dalam tes dengan kemampuan bahasa siswa dilakukan dengan menggunakan daftar checj list ( ) oleh guru. Penilain guru matematika menyatakan bahwa kesesuaian isi sesuai dengan kisi-kisi instrumen tes dan bahasa yang digunakan telah sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang diukur sehingga validitas isi dari tes tersebut dikatagorikan valid (Lampiran B.5). Setelah diadakan uji coba, langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil uji coba untuk diteliti kualitasnya.. Reliabilitas Tes Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana instrumen dapat dipercaya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Budiyono (003: 65) bahwa suatu instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama apabila pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu berlainan atau pada orang-orang yang berlainan (tetapi mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan. Suatu instrumen dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi apabila instrumen yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak diinginkan. Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha sebagai berikut: r n b n t dengan t x N xi N Keterangan : r : koefisien reliabilitas instrumen tes n : banyaknya butir soal (item) b : jumlah varians dari tiap-tiap item tes

7 t N : varians total : banyaknya data : jumlah semua data xi x : jumlah kuadrat semua data (Arikunto, 006: 95) Menurut Guilford (Suherman, 003: 77) koefisien reliabilitas diinterpretasikan seperti yang terlihat pada Tabel 3.3 berikut ini. Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Koefisien relibilitas (r ) r 0,0 Kriteria sangat rendah 0,0 < r 0,40 rendah 0,40 < r 0,60 sedang 0,60 < r 0,80 tinggi 0,80 < r,00 sangat tinggi Dari hasil perhitunngan uji coba, diperolah koefisien reabilitas pada instrumen tes kemampuan komunikasi matematis siswa sebesar 0,79, hasil perhitungan ini dapat dilihat pada lampiran C.. Sesuai dengan Tabel di atas dapat diketahui bahwa reabilitas instrumen tes yang digunakan memiliki kriteria tinggi (reliabel). Dengan demkian, instrumen tes ini baik untuk digunakan dalam penelitian ini. F. Data dan Teknik Analisis Data Sebelum menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji kenormalan dan uji homogenitas dua varians.

7. Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Chi-Kuadrat menurut Somantri dan Muhidin (0: 9). Langkah-langkah uji normalitasnya adalah sebagai berikut. a. Hipotesis H 0 H : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal b. Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan = 5% c. Statistik Uji = ( ) Keterangan : X = harga Chi-Kuadrat = frekuensi observasi = frekuensi harapan = banyaknya kelas interval d. Kriteria Uji Tolak H 0 jika ( )( ) dengan taraf = taraf nyata untuk pengujian Hasil perhitungan uji normalitas kelompok data dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut dan pada Lampiran C.4 dan C.5.

73 Tabel 3.4 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Komunikasi Matematis Pembelajaran X hitung X tabel Keputusan Uji Hypno-NLP 6,0 7,8 H 0 diterima Konvensional 3,5 7,8 H 0 diterima Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 3.4, menunjukan bahwa pembelajaran Hypno-NLP dan konvensional diperoleh nilai kurang dari sehingga keputusan uji normalitas adalah H 0 diterima. Dengan demikian, kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.. Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas) Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran Hypno-NLP dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional memiliki variansi yang sama atau tidak, sehingga dapat menentukan rumus uji t yang akan digunakan. Uji homogenitas dilakukan dengan langkah-langkah berikut:. a. Hipotesis H o : = (populasi memiliki varians yang sama) H : (populasi memiliki varians yang tidak sama) b. Taraf signifikan : α = 5% c. Statistik uji F = dengan =. (. ) ( ) Keterangan : S = varians terbesar S = varians terkecil n = jumlah siswa ( f i ) x i = tanda kelas = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas. f i

74 d. Kriteria uji Tolak H 0 jika h (,, ), dimana (,, ) didapat dari daftar distribusi F dengan taraf signifikan 5%dan derajat kebebasan masingmasing sesuai dengan dk pembilang dan penyebut (Sudjana, 005: 50). Hasil perhitungan uji homogenitas kelompok data dapat dilihat pada Tabel berikut dan pada Lampiran C.6. Tabel 3.5 Hasil Uji Homogenitas Data Kemampuan Komunikasi Matematis Pembelajaran Varians dk Kriteria Hypno NLP 7,4 Konvensional 65,7 57,80.87 Kedua populasi memiliki varians yang sama Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 3.5, diperoleh bahwa nilai F hitung kurang dari F Tabel sehingga keputusan uji homogenitas adalah Ho diterima. Hal ini berarti data kemampuan awal dari kedua sampel memiliki varians yang homogen. 3. Uji Hipotesis Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas data, analisis berikutnya adalah menguji hipotesis, yaitu uji kesamaan rata-rata skor posttest Untuk data berdistribusi normal dan memiliki variansi yang sama, uji hipotesis dilakukan dengan uji t menurut Sudjana (005: 43) dengan hipotesis sebagai berikut:.

75 a. Hipotesis Uji H 0 : = (kemampuan komunikasi matematis siswa dengan menggunakan metode hypno-nlp sama dengan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan pembelajaran konvensional). H : > (kemampuan komunikasi matematis siswa dengan menggunakan metode hypno-nlp lebih baik dari kemampuan komunikasi matematis siswa dengan pembelajaran konvensional). Keterangan: = kemampuan komunikasi matematis siswa dengan pembelajaran menggunakan metode hypno-nlp. = kemampuan komunikasi matematis siswa dengan pembelajaran konvensional. b. Statistik uji h = Dengan, + = ( ) ( ) Keterangan : x i x n n = skor rata-rata dari kelas eksperimen = skor rata-rata dari kelas kontrol = banyaknya subyek kelas eksperimen = banyaknya subyek kelas kontrol = varians skor pemahaman konsep matematis siswa pada pembelajaran inkuiri terbimbing = varians skor pemahaman konsep matematis siswa pada pembelajaran Konvensional

76 c. Kriteria uji terima H 0 jika h < dengan derajat kebebasan dk = (n + n ) dan peluang ( ) dengan taraf signifikan = 5% Untuk harga t lainnya H 0 ditolak.