Oleh : Ari Agung Satrianingsih I Gusti Ayu Puspawati Dewa Gde Rudy Program Kekhususan Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. 1. Hubungan hukum antara pihak maskapai penerbangan dengan konsumen. berdasarkan pada Pasal 1320 dan Pasal 1338 KUHPerdata.

Bagian Hukum Bisnis Falkutas Hukum Universitas Udayana

PERLINDUNGAN KONSUMEN SEBAGAI PENGGUNA JASA PENERBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan suatu alat transportasi untuk mempermudah mobilisasi. Dari berbagai

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENUMPANG PADA TRANSPORTASI UDARA NIAGA

Sri Sutarwati 1), Hardiyana 2), Novita Karolina 3) Program Studi D1 Ground Handling Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan 3)

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas yang tinggi, seperti berpindah dari satu tempat ke tempat lain

TANGGUNG JAWAB MASKAPAI PENERBANGAN SEBAGAI PENYEDIA JASA PENERBANGAN KEPADA PENUMPANG AKIBAT KETERLAMBATAN PENERBANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Perlindungan Konsumen Penumpang Pesawat Terbang. a. Pengertian Pelindungan Konsumen

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HAK PENUMPANG JIKA PESAWAT DELAY

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG TIDAK MENGETAHUI TELAH MEMBELI BAJU BEKAS

DAFTAR ISI. HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAM PENGESAHAN... HALAM MOTTO DAN PERSEMBAHAN... viii. KATA PENGANTAR... x. DAFTAR TABEL...

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN PENERBANGAN TERHADAP PENUMPANG

Sri Menda Sinulingga, Perlindungan Hukum Terhadap Penumpang Angkutan Udara

i UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Oleh : Gusti Ayu Made Dyah Komala I Made Udiana Ngakan Ketut Dunia. Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

PELAKSANAAN GANTI RUGI TERHADAP KONSUMEN ATAS KERUGIAN AKIBAT MENGGUNAKAN PRODUK DARI NATASHA SKIN CARE

Kata kunci :Upaya Hukum, Transportasi udara

BAB I PENDAHULUAN. banyak orang yang melakukan mobilitas dari satu tempat ke tempat yang lain

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa serta

PERBUATAN MELANGGAR HUKUM OLEH MASKAPAI PENERBANGAN TERKAIT PEMBATALAN DAN KETERLAMBATAN PENGANGKUTAN

TANGGUNG JAWAB JASA ANGKUTAN UDARA TERHADAP KECELAKAAN PESAWAT MELALUI PENELITIAN DI PT GAPURA ANGKASA DENPASAR

KEWAJIBAN PERDATA AIR ASIA TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PESAWAT QZ8501

Privat Law Vol. V No. 1 Januari-Juni

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2015 TENTANG

PROSES PEMBERIAN GANTI RUGI TERHADAP KERUSAKAN BARANG DALAM PENGANGKUTAN MELALUI UDARA DI BANDARA NGURAH RAI

I. PENDAHULUAN. Masyarakat sangat bergantung dengan angkutan umum sebagai tranportasi penunjang

Oleh: Made Mintarja Triasa I Gusti Ayu Puspawati Ida Bagus Putu Sutama Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin

- Andrian Hidayat Nasution -

PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN RODA EMPAT DALAM HAL BERALIHNYA BARANG OBJEK SEWA PADA CV. INDAH JAYA KUTA BADUNG

METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan untuk skripsi ini adalah penelitian hukum normatif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STATUS BADAN HUKUM PERSEROAN AKIBAT DARI PEMBUBARAN PERSEROAN

BAB I PENDAHULUAN. terakhir di Indonesia. Sejumlah armada bersaing ketat merebut pasar domestik

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia serta perubahan zaman dengan dilihat dari arus globalisasi di

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP IKLAN YANG TIDAK MENGINFORMASIKAN BAHWA HARGA YANG DISAMPAIKAN DALAM IKLAN BELUM DITAMBAH DENGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan penerbangan tumbuh dengan pesat banyak perusahaan atau maskapai

PENGENDALIAN PEREDARAN MINUMAN BERALKOHOL DI WILAYAH HUKUM POLRESTA DENPASAR

BAB V PENUTUP. melihat pengaruh pengaruh dari airlines service quality dan service recovery

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya dalam kegiatan pengangkutan udara niaga terdapat dua

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang (Lembaran Negara Republik Indon

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA TRANSPORTASI ONLINE UBER DAN GRAB DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan yang pesat dalam segala aspek kehidupan mendorong

TANGGUNG JAWAB MASKAPAI PENERBANGAN APABILA TERJADI KECELAKAAN AKIBAT PILOT MEMAKAI OBAT TERLARANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 45 TAHUN 2015 TENTANG PERSYARATAN KEPEMILIKAN MODAL BADAN USAHA DI BIDANG TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan beragam kebutuhan yang diperlukan masyarakat sebagai konsumen.

TANGGUNG JAWAB MASKAPAI PENERBANGAN TERHADAPAT BAGASI PENUMPANG YANG HILANG ATAU RUSAK

GALAU KONSTITUSI MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM MENJALANKAN TUGAS DAN KEWENANGANNYA Sulistyowati

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN TERHADAP PRODUK MAKANAN YANG DIPASARKAN PELAKU USAHA MENURUT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999

TINGKAT PEMAHAMAN PENUMPANG LCC (LOW COST CARRIER) TERHADAP PENGEMBALIAN UANG (REFUND) DI BANDARA INTERNASIONAL ADI SOETJIPTO YOGYAKARTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. hukum empiris. Penelitian hukum normatif akan mengkaji asas-asas, konsepkonsep

BAB I PENDAHULUAN. datang dan berangkat mencapai dan (Buku Statistik

PERTANGGUNGJAWABAN PT

PELAKSANAAN PERJANJIAN BAKU DALAM PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG MELALUI PERUSAHAAN ANGKUTAN DARAT PADA PT ARVIERA DENPASAR

1 BAB I PENDAHULUAN. memerlukan transportasi untuk menghubungkan masyarakat disuatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan

Unit kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, melakukan penilaian pelanggaran terhadap hasil pemeriksaan.

JUAL BELI HAK MILIK ATAS TANAH LABA PURA LUHUR ULUWATU

PENOLAKAN EKSEKUSI PUTUSAN ARBITRASE INTERNASIONAL DI PENGADILAN NASIONAL INDONESIA. Oleh: Ida Bagus Gde Ajanta Luwih I Ketut Suardita

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik In

PENDIRIAN PERSEROAN KOMANDITER DI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. dan tentu saja akan meningkatkan kebutuhan akan transportasi.

KESEPAKATAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) MELALUI PERJANJIAN BERSAMA DITINJAU DARI ASPEK HUKUM KETENAGAKERJAAN

Penulisan Hukum. (Skripsi) Disusun dan Diajukan untuk. Melengkapi Persyaratan Guna Meraih Derajat Sarjana S1 dalam Ilmu Hukum

Oleh Ni Nyoman Ismayani I Ketut Westra Anak Agung Sri Indrawati Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG TIDAK DIBERIKAN BUKU PANDUAN DAN BUKU SERVIS OLEH DEALER

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENUMPANG ANGKUTAN UMUM DARAT

KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK

2 2015, No.322 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722) 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publi

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN BARANG ELEKTRONIK REKONDISI

BAB I PENDAHULUAN. perubahan informasi yang sudah diproses dan dilakukan penyimpanan

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA

PERNYATAAN. Demikian Pernyataan ini saya buat dengan keadaan sadar, sehat wal afiat, dan tanpa tekanan dari manapun.

ABSTRAK KAJIAN YURIDIS ATAS DOKTRIN CAVEAT VENDITOR

AKIBAT HUKUM WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN BAKU. Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA MASKAPAI PENERBANGAN DALAM HAL TERJADINYA KECELAKAAN PESAWAT UDARA

HUBUNGAN HUKUM ANTARA PELAKU USAHA DENGAN KONSUMEN. Oleh: Dewa Gede Ari Yudha Brahmanta Anak Agung Sri Utari

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA KLINIK KECANTIKAN TERHADAP KONSUMEN YANG TIDAK COCOK DENGAN PRODUK KECANTIKAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DARI PELAKU USAHA YANG TUTUP TERKAIT DENGAN PEMBERIAN LAYANAN PURNA JUAL/GARANSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengatur transportasi udara pada tahun Deregulasi yang dilakukan salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perkembangan dunia dewasa ini ditandai dengan arus globalisasi di segala

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM TRANSAKSI ONLINE DI BALI

SKRIPSI PERANAN BALAI PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TERHADAP PENYALURAN MINUMAN ALKOHOL ILEGAL DALAM KAITANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN M E M U T U S K A N : NOMOR : KM 81 TAHUN 2004

PENYELESAIAN SENGKETA KLAIM ATAS HILANGNYA BAGASI TERCATAT ANTARA KONSUMEN DENGAN PELAKU USAHA (STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEABSAHAN PERJANJIAN NOMINEE KEPEMILIKAN SAHAM DALAM PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENETAPAN TARIF ANGKUTAN PENUMPANG. Adapun dasar hukum penetapan tarif angkutan penumpang yaitu:

PERJANJIAN BAKU DALAM HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 319 TAHUN 2017 TENTANG TIM PENGAWASAN PENANGANAN BAGASI PENUMPANG DI BANDAR UDARA

Transkripsi:

TANGGUNG JAWAB PT. LION MENTARI AIRLINES SEBAGAI PENYEDIA JASA PENERBANGAN KEPADA KONSUMEN AKIBAT ADANYA KETERLAMBATAN ATAU PEMBATALAN JADWAL PENERBANGAN (STUDI KASUS : PUTUSAN NOMOR 641/PDT.G/2011/PN.DPS) Oleh : Ari Agung Satrianingsih I Gusti Ayu Puspawati Dewa Gde Rudy Program Kekhususan Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstrak Makalah yang berjudul Tanggung Jawab PT. Lion Mentari Airlines Sebagai Penyedia Jasa Penerbangan Kepada Konsumen Akibat Adanya Keterlambatan atau Pembatalan Jadwal Penerbangan (Studi Kasus : Putusan Nomor 641/PDT.G/2011/ PN.DPS) dilatarbelakangi oleh makin seringnya konsumen atau pengguna jasa angkutan udara di Indonesia yang mengeluhkan pelayanan maskapai penerbangan terutama masalah keterlambatan atau pembatalan jadwal penerbangan dalam penyelenggaraan jasa angkutan udara. Sehingga, penting untuk diketahui bagaimana pelaksanaan tanggung jawab oleh PT. Lion Mentari Airlines sebagai penyedia jasa penerbangan kepada konsumen dalam hal terjadinya keterlambatan atau pembatalan jadwal penerbangan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dan melalui Putusan Pengadilan Negeri Denpasar Nomor : 641/PDT.G/2011/PN.DPS. Metode penulisan yang digunakan adalah hukum empiris. Berdasarkan hasil penelitian di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, PT Lion Mentari Airlines selalu memberikan ganti rugi dalam hal keterlambatan atau pembatalan jadwal penerbangan kepada konsumen, akan tetapi pelaksanaannya masih terhambat faktor pelayanan. Melalui Putusan Nomor : 641/PDT.G/2011/PN.DPS, tanggung jawab PT Lion Mentari Airlines hanya sebatas memberikan ganti rugi berupa minuman dan makanan ringan serta menawarkan refund tiket, akan tetapi tidak mau melayani proses pengalihan penerbangan ke perusahaan penerbangan lainnya (di luar PT Lion Mentari Group). Kata Kunci: Tanggung jawab, Keterlambatan, Pembatalan. Abstract Journal entitled Liability of PT. Lion Mentari Airlines as flight company to consumers in flight delayed and cancelation of flight (Case Study: Denpasar s District Court decision number: 641/PDT.G/2011/PN.DPS is based oftentimes consumers especially flight consumers complaint the services was given if there is delayed or cancelation of flight in organizing air freight. So that, important to know how legal liability in practice of Lion Mentari Airlines Company in Denpasar as flight company to 1

consumers about flight delayed and cancelation of flight based on law and through Denpasar s District Court decision number : 641/PDT.G/2011/PN.DPS. The writing method that used is the empirical laws. Based on researching result in Ngurah Rai International Airport, Lion Mentari Airlines Company always gives compensation caused flight delayed or cancelation of flight to the consumers, but the enforcement of that liability obstructed by services factor. In accordance with the Denpasar s District Court decision number : 641/PDT.G/2011/PN.DPS, Lion Mentari Airlines Company only gives compensation like as drinks and snack and offers ticket refund, but can t help flight diversion (to another flight company). Keywords: Liability, Flight Delayed, Cancelation Of Flight. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan diselenggarakannya penerbangan adalah mewujudkan penyelenggaraan penerbangan yang aman (safety), tertib dan teratur (regularity), nyaman (comfortable), dan ekonomis (economy for company). 1 Dari tujuan tersebut terlihat dengan jelas bahwa sangat bertentangan dengan adanya peristiwa keterlambatan serta pembatalan jadwal penerbangan yang mencerminkan kurang disiplinnya pihak dari pelaku usaha transportasi. Keterlambatan atau pembatalan penerbangan yang dilakukan oleh pihak penyedia jasa penerbangan merupakan suatu pelanggaran, karena tidak terlaksananya suatu perjanjian pengangkutan dengan baik sesuai dengan yang telah disepakati sebelumnya. Pelanggaran atau tidak dilaksanakannya suatu perjanjian pengangkutan dapat timbul dalam hal : a) Adanya penolakan secara tidak sah oleh pengangkut untuk melaksanakan perjajian pengangkutan; b) Hanya sebagian dari pengangkutan itu yang dilaksanakan; c) Adanya keterlambatan di pihak pengangkut dengan akibat bahwa sasaran dari pelaksanaan usaha tersebut menjadi terhalang atau tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan yang seharusnya dan para penumpang dibenarkan menyatakan bahwa perjanjian tersebut batal. 2 1.2. Tujuan Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan tanggung jawab oleh PT. Lion Mentari Airlines sebagai penyedia jasa penerbangan kepada konsumen akibat adanya 1 M.N. Nasution, 2007, Manajemen Transportasi, Ghalia Indonesia, Bogor, hal.202-204 2 Saefullah Wiradipradja,1989,Tanggung Jawab Pengangkut Dalam Hukum Pengangkutan Udara Internasional dan Nasional,Liberty,Yogyakarta, hal. 111 2

keterlambatan atau pembatalan jadwal penerbangan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku dan melalui putusan Pengadilan Negeri Denpasar Nomor : 641/PDT.G/2011/PN.DPS. II. ISI MAKALAH 2.1. Metode Metode dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian hukum empiris, yaitu hukum diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil wawancara, yaitu data yang terkumpul baik dari data primer maupun sekunder tersebut diolah dan dianalisis 2.2. Hasil dan Pembahasan 2.2.1 Pelaksanaan Tanggung Jawab Oleh PT. Lion Mentari Airlines Sebagai Penyedia Jasa Penerbangan Kepada Konsumen Dalam Hal Terjadinya Keterlambatan Atau Pembatalan Jadwal Penerbangan Berdasarkan Peraturan Perundangan Yang Berlaku. Tanggung jawab penyedia jasa penerbangan dalam hal keterlambatan atau pembatalan jadwal penerbangan diatur di dalam Pasal 10,11 dan 12 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 92 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara dan Pasal 36 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara, yang menetapkan ketentuan serta besaran ganti kerugian akibat peristiwa keterlambatan maupun pembatalan keberangkatan pesawat udara yang wajib diberikan oleh penyedia jasa kepada penumpang. Kedua aturan tersebut menerapkan prinsip risk liability yang mempunyai arti kewajiban untuk mengganti kerugian serta beban pembuktian ada pada pelaku usaha dalam hal ini penyedia jasa penerbangan. 3 Berdasarkan hasil penelitian di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, PT Lion Mentari Airlines selalu memberikan ganti rugi dalam hal keterlambatan atau pembatalan jadwal penerbangan. Akan tetapi berdasarkan informasi dari beberapa penumpang, Bandung, hal.95 3 Sri Syawali dan Nani Sri Imaniyati, 2000, Hukum Perlindungan Konsumen, Mandar Maju, 3

pelaksanaan tanggung jawab tersebut terhambat faktor pelayanan. Kurangnya pelayanan yang baik dari pihak PT Lion Air dalam proses pemberian ganti rugi menyebabkan pelaksanaan tangggung jawab menjadi kurang efektif. 2.2.2 Tanggung Jawab PT. Lion Mentari Airlines Sebagai Penyedia Jasa Penerbangan Kepada Konsumen Dalam Hal Terjadi Keterlambatan Atau Pembatalan Jadwal Penerbangan Melalui Putusan Nomor : 641 / PDT.G / 2011 / PN.DPS Keterlambatan (delay) pesawat Lion Air JT 0033 selama kurang lebih 2 jam mengharuskan kepada PT. Lion Mentari Airlines untuk memberikan ganti rugi sebagai bentuk tanggung jawab penyedia jasa penerbangan, sebagaimana diatur dalam Pasal 36 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara yang mengatakan bahwa keterlambatan lebih dari 90 (sembilan puluh) menit sampai dengan 180 (seratus delapan puluh) menit, perusahaan angkutan udara niaga berjadwal wajib memberikan minuman, makanan ringan, makan siang atau malam dan memindahkan penumpang ke penerbangan berikutnya atau ke perusahaan angkutan udara niaga berjadwal lainnya, apabila diminta oleh penumpang. Akan tetapi dalam Putusan Nomor : 641 / PDT.G / 2011 / PN.DPS, tanggung jawab PT Lion Air hanya sebatas memberikan ganti rugi berupa minuman dan makanan ringan kepada I Gusti Agung Bagus Komang Wijaya Adhi dan menawarkan refund tiket, akan tetapi tidak mau melayani proses pengalihan penerbangan ke perusahaan penerbangan lainnya (di luar PT Lion Mentari Group). Hal tersebut tentu melanggar Pasal 36 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara, yang menyatakan bahwa penyedia jasa penerbangan bertanggung jawab untuk membantu memindahkan penumpang ke perusahaan angkutan udara niaga berjadwal lainnya, apabila diminta oleh penumpang. Pelanggaran atas Pasal 36 tersebut dapat dikenakan sanksi pencabutan izin usaha, yang pengaturannya terdapat di dalam Pasal 101 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara. III. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, PT Lion Mentari Airlines selalu memberikan ganti rugi dalam hal keterlambatan atau pembatalan 4

jadwal penerbangan sebagaimana yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 92 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara, akan tetapi kurangnya pelayanan yang baik menyebabkan pelaksanaan tanggung jawab menjadi kurang efektif. Berdasarkan Putusan Nomor : 641 / PDT.G / 2011 / PN.DPS, PT Lion Air tidak bertanggung jawab sepenuhnya sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara. Tanggung jawab PT Lion Air hanya sebatas memberikan ganti rugi berupa minuman dan makanan ringan kepada I Gusti Agung Bagus Komang Wijaya Adhi, dan menawarkan refund tiket, akan tetapi tidak mau melayani proses pengalihan penerbangan ke perusahaan penerbangan lainnya (di luar PT Lion Mentari Group) sesuai dengan apa yang tercantum dalam Pasal 36 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara. DAFTAR PUSTAKA M.N. Nasution, 2007, Manajemen Transportasi, Ghalia Indonesia, Bogor Saefullah Wiradipradja, 1989, Tanggung Jawab Pengangkut Dalam Hukum Pengangkutan Udara Internasional dan Nasional,Liberty,Yogyakarta Sri Syawali, 2000, Hukum Perlindungan Konsumen, Mandar Maju, Bandung. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 92 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara 5