BAB III METODE PENELITIAN. acuan dan pedoman untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38)

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB IV METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif. Ulum dan

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. karena menggunakan data kuantitatif dengan pendekatan statistik

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas ( independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan tahun

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di atau dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

III. METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di BEI selama tahun Sedangkan sampelnya adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange

BAB III METODE PENELITIAN. September 2016 sampai dengan Februari pendukung yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset,

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang berhubungan dengan penerimaan pajak akan selalu dibahas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis yang diajukan oleh peneliti mengenai struktur kepemilikan saham

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu tahun Subyek pada penelitian ini adalah laporan keuangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. DESAIN PENELITIAN Seorang peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan dalam penelitiannya sebelum melaksanakan suatu penelitian, karena sebagai dasar acuan dan pedoman untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan. Oleh karena itu, pemilihan dan penentuan metode penelitian yang tepat merupakan hal yang sangat penting untuk pencapaian tujuan penelitian secara efektif dan efisien. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan desain panel data. Metode ini lebih menekankan analisis terhadap data-data yang bersifat kuantitatif yang kemudian diolah sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. Kesimpulan dapat mengetahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti dan akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Selain itu, metode deskriptif ini menggambarkan sifat sesuatu yang sedang berlangsung dalam penelitian dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Metode analisis digunakan untuk menguji hipotesis dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam mengenai hubungan antar variabel melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan ekonometrika. Penerapan metode penelitian memerlukan suatu desain penelitian yang sesuai dengan kondisi serta seimbang dengan kedalaman dan keluasan penelitian 19

20 yang akan dilaksanakan. Desain penelitian mencakup semua proses penelitian, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel depeden. Oleh karena itu, desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan desain kausal yaitu suatu desain yang berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. 3.2. RUANG LINGKUP PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif mengenai pengaruh penghindaran pajak (tax avoidance). Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan yang diperoleh dari idx.co.id. Untuk penggunaan data, penelitian kali ini menggunakan data tahun 2010, 2011, 2012, 2013, 2014. Penggunaan data sekunder adalah dengan tujuan efisiensi karena data yang digunakan lebih dari satu variabel. Data yang digunakan adalah data tahun 2010, 2011, 2012, 2013, 2014 yang terdiri dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 3.3. POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA Populasi merupakan wilayah generalisasi atas : obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari

21 jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009: 80-81). 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010-2014. 3.3.2. Sampel Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling, dimana pengambilan sampel dilakukan dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan agar relevan dengan tujuan penelitian. Kriteria data yang digunakan sebagai sampel adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 2014 dan tidak delisting selama periode pengamatan penelitian. 2. Perusahaan yang memiliki tahun fiskal 31 Desember. 3. Data berupa laporan keuangan atau laporan tahunan tersedia di BEI secara konsisten dan lengkap selama tahun penelitian. 4. Publikasi laporan menggunakan satuan mata uang Rupiah. 5. Perusahaan yang dijadikan sampel memiliki pendapatan positif dan tidak terdapat kompensasi pajak akibat rugi pada tahun tahun sebelumnya. 3.3.3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Studi Pustaka

22 Dengan mengumpulkan data dan teori yang relevan terhadap permasalahan yang akan diteliti dengan melakukan studi pustaka terhadap literatur dan bahan pustaka lainnya seperti artikel, jurnal, buku dan berbagai sumber lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. 2. Studi Dokumenter Pengumpulan data sekunder dengan menggunakan catatan-catatan perusahaan. 3. Studi Observasi Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2009) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. 3.4. JENIS DAN SUMBER DATA Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data panel. Data tersebut diperoleh dari www.idx.co.id 3.5. DEFINISI VARIABEL DAN PENGUKURANNYA Penelitian ini menggunakan 5 variabel yang terdiri dari tax avoidance, biaya utang, ukuran perusahaan, debt equity ratio, dan umur perusahaan. Variabel-variabel tersebut dikelompokkan menjadi tiga, yaitu variabel dependen, variabel independen, dan variabel kontrol. Variabel dependen pada penelitian ini adalah biaya utang, variabel independen pada penelitian ini adalah

23 tax avoidance, sedangkan variabel kontrol pada penelitian ini adalah ukuran perusahaan, age, debt equity ratio.

24 3.5.1. Tax Avoidance Tax Avoidance merupakan variabel independen dalam penelitian ini. Pengukuran yang digunakan untuk tax avoidance seperti dalam penelitian Hanlon dan Heitzman (2010). Tax avoidance diukur dengan menggunakan proxy Cash Effective Tax Rate. Penggunaan Cash Effective Tax Rate diharapkan mampu mengidentifikasi keagresifan perencanaan pajak perusahaan dilakukan menggunakan perbedaan tetap maupun perbedaan temporer (Chen et al, 2010). 3.5.2. Biaya Utang Biaya bunga bank merupakan variabel dependen dalam penelitian ini, seperti dalam pengukuran yang dilakukan oleh Lim (2011). Pengukuran biaya utang dapat diukur dengan membagi beban bunga dengan rata-rata utang jangka pendek dan jangka panjang (Pittman dan Fortin, 2004 dalam Lim, 2010). Biaya utang = 3.5.3. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan pengelompokan perusahaan menjadi perusahaan besar maupun perusahaan kecil yang didasarkan pada total aset perusahaan.

25 3.5.4. Debt Equity Ratio Debt Equity Ratio merupakan rasio yang membandingkan antara total kewajiban dengan total equity yang dimiliki perusahaan pada akhir tahun. Rumus yang digunakan untuk menghitung Debt Equity Ratio adalah : 3.5.5. Umur Perusahaan Umur perusahaan dihitung berdasarkan tahun pertama kali perusahaan melakukan IPO (go public). 3.6. METODE ANALISIS DATA 3.6.1. Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan nilai rata-rata (mean), median, modus, nilai minimum, nilai maksimum, dan standar deviasi dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. 3.6.2. Regresi Linier Berganda Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis linear berganda dengan menggunakan formula: COD = α + β 1 TA + β 2 SIZE + β 3 DER + β 4 AGE + e Dimana: α = Konstanta

26 COD = cost of debt / biaya utang TA = Tax Avoidance SIZE = Ukuran Perusahaan AGE = Umur Perusahaan DER = Debt Equity Ratio e = error 3.6.3. Uji Metode Uji metode digunakan untuk memilih model panel terbaik dalam penelitian ini (Ordinary Least Square, Fixed Effect model, dan Random Effect Model) 3.6.3.1. Uji Chow Uji Chow atau uji F statistik digunakan untuk memilih antara model Pooled Least Square atau Fixed Effect model. Uji ini perlu dilakukan karena asumsi bahwa setiap unit cross section memiliki perilaku yang sama cenderung tidak realistis mengingat setiap unit cross section memiliki perilaku yang berbeda. Pengujian ini dilakukan dengan hipotesis : H 0 = Metode PLS H 1 = Metode FEM Apabila pengolahan data menggunakan STATA, untuk menentukan dasar penolakan H 0 dapat melihat probabilitas F test that all u_i=0 bernilai signifikan, jika probabilitasnya kurang dari nilai kritisnya maka H 0 ditolak dan H 1 diterima.

27 3.6.3.2. Uji Hausman Metode Fixed Effect Model tidak mengasumsikan bahwa unit cross section tidak berkorelasi dengan regressor lain dimana hal ini diasumsikan dalam metode Random Effect Model. Kondisi ini dapat dimungkinkan dengan menguji ortogonalitas Random Effect Model dengan regressor. Uji hausman adalah pengujian statistik untuk memilih metodefixed Effect Model atau Random Effect Model dalam mengolah data panel. Pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut : H 0 = Metode REM H 1 = Metode FEM Dasar penolakan H 0 tersebut menggunakan pertimbangan statistik chi square. Jika statistik chi square lebih besar daripada tabel chi square, maka H 0 ditolak. Dasar penolakan dapat juga menggunakan p-value dari hasil uji Hausman lebih kecil dari nilai kritisnya maka H 0 ditolak, artinya lebih baik menggunakan metode Fixed Effect Model. 3.6.3.3. Uji Lagrange Multiplier (Uji LM) Uji LM digunakan untuk menentukan suatu model lebih tepat menggunakan metode pooled least square atau metode random effect. H 0 = Metode REM H 1 = Metode PLS

28 Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai rho dan uji Ftest that all u_i=0 yang akan dijadikan indikator apakah error spesifik dari tiap unit cross section tidak berkorelasi dengan variabel bebas. Jika uji F test that all u_i=0 bernilai signifikan maka error spesifik dari setiap unit cross section tidak berkorelasi dengan variabel bebas dan metode random effect lebih tepat dibandingkan dengan metode pooled least square. Begitu pula sebaliknya, jika uji F test that all u_i=0 tidak signifikan, maka lebih tepat menggunakan metode pooled least square. 3.6.4. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi linier berganda agar hasil regresi yang digunakan untuk memprediksi variabel terkait tidak membias. 3.6.4.1. Uji Normalitas Menurut Gujarati dan Porter (2010:127-128) tujuan dilakukan uji asumsi normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi residual antara lain Jarque-Bera (J-B) dan metode grafik. Apabila J-B hitung < nilai x 2 (Chi-Square) tabel, maka nilai residual terdistribusi normal (Gujarati dan Porter, 2010:304). Apabila menggunakan pendekatan grafik Normal P-P of Regresion Standardized Residual, dasar pengambilan keputusan adalah jika data menyebar

29 disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka memenuhi asumsi normalitas. 3.6.4.2. Uji Heterokedastisitas Asumsi penting (asumsi Gauss Markov) dalam penggunaan OLS adalh varians residual yang konstan. Varians dari residual tidak berubah dengan berubahnya satu atau lebih variabel independen. Jika asumsi ini terpenuhi maka residual disebut homokedastis, jika tidak, disebut heterokedastis. Terlanggarnya asumsi ini (disebut heterokedastis) tidak menyebabkan estimator ( i ) menjadi bias karena residual bukanlah komponen dalam perhitungan. (Ariefianto, 2012: 37-39). Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik plot. Jika tidak membentuk suatu pola berarti bebas heteroskedastisitas. Selain itu dapat juga dengan melakukan Breusch-Pagan Test dan White test. Prosedur Breusch-Pagan mengasumsikan bahwa ketika varians residual adalah tidak konstan maka ia akan berhubungan dengan satu atau lebih variabel dalam spesifikasi yang linier. Untuk mengetahui apakah suatu data bersifat heteroskedastis atau tidak perlu dilakukan pengujian. Pengujian heteroskedastis untuk menggunakan white heteroscedasticity (no cross term) dengan hipotesis :

30 H 0 : homoskedastis H 1 : heterokedastis Jika pada output white heteroscedasticity nilai kritis (probabilitasnya lebih kecil dari α = 5% maka berarti datanya homosekeadastis. Namun jika nilai kritis (probabilitasnya) lebih besar dari α = 5% maka datanya tidak homoskedastis dengan kata lain datanya sudah mengandung heteroskeastis. 3.4.6.3. Uji Multikolineritas Gejala multikolineritas adalah gejala korelasi antara variabel independen. Multikolineritas dapat dideteksi pada model regresi apabila pada variabel terdapat variasi bebas yang saling berkorelasi kuat satu sama lain. Menurut Ariefianto (2012: 53-54) beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur kolinearitas adalah : 1) R 2 tinggi tetapi sedikit variabel yang dignifikan. 2) Koefisien korelasi yang tinggi diantara regresor. 3) Overall significance dari auxiliary regression Salah satu cara mendeteksi adanya multikolinearitas dalam model regresi adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor), yaitu dengan rumus sebagai berikut: VIF =

31 Apabila menggunakan α = 5% berarti nilai VIF harus kurang dari 5. Apabila nilai VIF lebih besar dari 5 (VIF 5) maka patut dicurigai adanya hubungan linear antar variabel bebas. Kolinearitas dianggap tidak ada jika VIF mendekati angka 1, dan kolinearitas dianggap tinggi jika nilai VIF lebih besar dari 8 (VIF 8). Ada beberapa alternatif dalam mengatasi masalah multikolinearitas. Alternatif tersebut adalah: 1) Mencari data tambahan, karena masalah multikolinearitas biasanya muncul karena jumlah observasinya sedikit. 2) Menghilangkan salah satu variabel yang kolinear, terutama yang memiliki hubungan kolinear yang kuat dengan variabel yang lain. Pengeluaran variabel bebas ini harus hati-hati karena tidak menutup kemungkinan variabel yang dikeluarkan justru variabel penting. 3) Transformasikan salah satu (beberapa) variabel, termasuk misalnya dengan melakukan differensing. 3.4.6.4. Uji Autokorelasi Autokorelasi menunjukkan sifat residual regresi yang tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya, atau secara formal. Autokorelasi timbul dari spesifikasi yang tidak tepat terhadap hubungan antara variabel endogenous dengan variabel penjelas. Akibat kurang memadainya spesifikasi maka dampak faktor yang tidak masuk ke

32 dalam model akan terlihat residual (Ariefianto, 2012: 27-28) Dalam menentukan ada atau tidaknya autokorelasi penulis menggunakan Durbin Watson (DW) untuk dibandingkan antara d tabel dan d hitung. Nilai d hitung diperoleh dari output regresi. Sedangkan nilai d tabel diperoleh dari tabel Durbin Watson Statistic berupa nilai d L (d lower ) dan d U (d upper ). Untuk uji DW ini dapat dibuat daerah penolakan secara praktis, yaitu jika nilai d dekat dengan 2 maka tidak ada korelasi dalam suatu variabel. Untuk uji yang spesifik aturannnya adalah sebagai berikut : 1) Bila DW < d L maka tolak H 0, berarti ada korelasi positif atau kecenderungannya ρ = 1. 2) Bila d L DW d U maka tidak dapat mengambil kesimpulan apaapa. 3) Bila d U < DW < 4 - d U maka tidak ada alasan untuk menolak H 0. Artinya tidak ada korelasi positif maupun negatif. 4) Bila 4 - d U DW 4 d L maka tidak dapat mengambil kesimpulan apa-apa. 5) Bila dw > 4 d L maka tolak H 0, berarti ada korelasi positif. 3.6.5. Uji Statistik 3.6.5.1. Koefisien Determinasi (R 2 ) R 2 (koefisien determinasi) menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang terestimasi. Angka tersebut dapat mengukur seberapa dekat garis regresi yang terestimasi dengan data

33 sesungguhnya. Artinya, nilai tersebut mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel dependen (Y) dapat diterangkan oleh variabel independen (X), semakin besar nilai R 2 maka akan semakin besar/kuat hubungan antara variabel independen dan dependen,sehingga semakin baik model regresi yang diperoleh. Tidak tepatnya titik-titik pada garis regresi disebabkan karena adanya faktor lain yang mempengaruhi variabel bebas. Baik atau buruknya suatu persamaan regresi ditentukan oleh R 2 - nya yang mempunyai nilai antara 0 dan 1. Ketentuannya : 1) Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 (R 2 =0), artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. 2) Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 1 (R 2 =1), artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Dengan kata lain semua titik-titik pengamatan berada pada garis regresi. Dengan demikian baik tidaknya suatu persamaan regresi antara lain ditentukan oleh besaran nilai R 2 yang dimiliki, dimana nilainya berkisar antara 0 (nol) dan 1 (satu) atau 0 R 2 1. 3.6.5.2. Uji F (Testing Hypothesis the Whole Model) Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang

34 digunakan (Gujarati dan Porter 2010:309). Adapun langkah-langkah dalam uji ini adalah sebagai berikut: 1) Merumuskan hipotesis. H 0 : α=0, artinya secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh signifikan secara statistik terhadap variabel dependen. H a : α 0, artinya secara bersama-sama variabel independen berpengaruh signifikan secara statistik terhadap variabel dependen. 2) Menentukan tingkat signifikansi, yang dalam penelitian ini digunakan tingkat sifnifikansi 5% dan degree of freedom (df) = n- k dalam menentukan F-tabel. 3) Menghitung F-hitung. 4) Menetapkan criteria pengujian. H 0 ditolak apabila : F-hitung> F-tabel. H 0 diterima apabila : F-hitung< F-tabel. 5) Kesimpulan yang didasarkan pada hasil langkah keempat 3.6.5.3. Uji t (Testing Hypothesis Slope) Menurut Gujarati dan Porter (2010:149), uji signifikansi merupakan prosedur yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kesalahan dari hasil hipotesis nol dari sampel. Adapun langkahlangkah dalam uji ini adalah sebagai berikut:

35 1) Merumuskan hipotesis. H 0 : α=0, artinya tidak ada pengaruh signifikan secara statistik antara variabel independen terhadap variabel dependen. H a : α 0, artinya ada pengaruh signifikan secara statistik antara variabel independen terhadap variabel dependen. 2) Menentukan tingkat signifikansi, yang dalam penelitian ini digunakan tingkat sifnifikansi 5% dan degree of freedom (df) = n- k dalam menentukan t-tabel. 3) Menentukan daerah tolak dan daerah terima pada kurva distribusi. 4) Menghitung nilai t dengan rumus sebagai berikut : 5) Dari hasil t hitung didapat kemudian dibandingkan dengan t-tabel. Kesimpulan yang diambil berdasarkan ketentuan : H 0 diterima apabila t hitung < t tabel, artinya tidak ada pengaruh signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. H 1 diterima apabila t-hitung > t-tabel, artinya ada pengaruh signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Kesimpulan yang didasarkan pada hasil langkah kelima diatas.