BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. yang pada akhir-akhir ini menarik minat para investor. Tujuan semua investasi

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. hlm Inggrid Tan, Bisnis dan Investasi Sistem Syariah, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 2009,

BAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan non bank, pasar modal berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dari sisi perusahaan adalah tersedianya dana dari investor ke

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan surat berharga merupakan cara untuk menarik dana. masyarakat, dalam hal ini investor untuk mengembangkan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

BAB I PENDAHULUAN. adalah melalui pasar modal. Pasar modal adalah sarana yang. masyarakat dalam hal ini investor untuk mengembangkan perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

BAB I PENDAHULUAN. dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual

BAB I PENDAHULUAN. (sekuritas), berupa surat utang (obligasi), saham, reksa dana, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi di era globalisasi saat ini tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sahamadalah memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham. kerja, dengan sendirinya akan mengurangi jumlah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perdagangan surat berharga merupakan cara untuk menarik dana

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, tidak terkecuali Indonesia. Menurut Mumtaz (2010), di

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, public authorities, maupun swasta. Pasar modal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memang mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. (Harjito

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan oleh para pemilik modal. Investasi merupakan penempatan sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

BAB 1. Pasar modal adalah bagian dari pasar financial dan tempat bertemunya investor dan

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public dapat menjual sahamnya kepada para investor.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan investasi atas aktiva keuangan dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu

BAB I PENDAHULUAN. adalah penanaman saham. Adanya penanaman saham, perusahaan. akan menyediakan lapangan pekerjaan sehingga pendapatan perkapita

EKA YULIANA B

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup pesat khususnya pada perusahaan go public. Hal ini ditandai

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang memberikan return yang paling optimal. Tujuan utama investor

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai dari tahun 2010 2014 mengalami peningkatan sekitar 6-7 persen. Hal ini disebabkan karena kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin tinggi sehingga permintaan kebutuhan akan obat-obatan juga semakin meningkat. Demikian juga didukung dengan adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari pemerintah. Pasar modal merupakan salah satu penggerak utama perekonomian dunia termasuk Indonesia, melalui pasar modal perusahaan dapat memperoleh dana untuk melakukan kegiatan perekonomiannya. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasar modal mempunyai peranan penting dalam mobilisasi dana untuk menunjang pembangunan nasional dan telah mengundang banyak perusahaan nasional maupun multinasional untuk menyerap dana masyarakat tersebut dengan menjual saham kepada publik di pasar modal. Kondisi seperti ini secara langsung akan mempengaruhi pada aktivitas pasar modal selanjutnya menyebabkan naik turunnya jumlah permintaan dan penawaran saham di bursa dan pada akhirnya berdampak pada perubahan harga saham, sehingga keadaan tersebut tentunya harus selalu diwaspadai oleh para investor khusus untuk industri Farmasi.

Perusahaan yang go public selalu mempunyai tujuan yang bersifat normatif yaitu memaksimalkan kemakmuran dan kesejahteraan ekonomi para pemegang saham. Tujuan normatif tersebut tidak mudah dicapai karena hampir setiap hari terjadi fluktuasi indeks harga saham yang menggambarkan perubahan harga saham yang ada di bursa. Harga saham sebagai salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pengelolaan perusahaan, dimana kekuatan pasar di bursa saham ditunjukkan dengan adanya transaksi jual beli saham perusahaan tersebut di pasar modal. Terjadi syarat transaksi tersebut didasarkan pengamatan para investor terhadap prestasi perusahaan dalam meningkatkan keuntungan. Pemegang saham yang tidak puas terhadap kinerja manajemen dapat menjual saham yang dimiliki dan menginvestasikan uangnya ke perusahaan lain. Jika hal ini dilakukan, maka akan menurunkan harga saham suatu perusahaan. Harga saham suatu perusahaan mencerminkan nilai perusahaan di mata masyarakat, apabila harga saham suatu perusahaan tinggi, maka nilai perusahaan di mata masyarakat juga baik dan begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu harga saham merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan 1 (Nirawati, 2003: 05). Pada umumnya kondisi persaingan menuntut setiap perusahaan membaca dengan baik terhadap situasi internalnya baik dibidang pemasaran, produksi, sumber daya manusia dan keuangan. Hal ini agar perusahaan dapat bertahan 1 (Nirawati, 2003: 105).

dalam situasi yang dihadapi. Perdagangan surat berharga merupakan cara untuk menarik dana masyarakat dalam hal ini investor untuk mengembangkan perekonomian dimana dana tersebut adalah modal yang dibutuhkan perusahaan untuk memperluas usahanya. Dengan dijualnya saham pasar modal berarti masyarakat diberi kesempatan untuk memiliki dan mendapatkan keuntungan. Dengan kata lain pasar modal dapat membantu pendapatan masyakarat. Motif dari perusahaan yang menjual sahamnya untuk memperoleh dana yang akan digunakan dalam pengembangan usahanya dan bagi pemodal adalah untuk mendapatkan penghasilan dari modalnya. Dari aktivitas pasar modal, harga saham merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor dalam melakukan investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten, pergerakan harga saham searah dengan kinerja emiten. Apabila emiten mempunyai prestasi yang semakin baik maka keuntungan yang dapat dihasilkan dari operasi usaha semakin besar sehingga dalam kondisi yang demikian, harga saham emiten yang bersangkutan cenderung naik. Harga saham juga menunjukkan nilai suatu perusahaan. Nilai saham merupakan indeks yang tepat untuk efektifitas perusahaan. Sehingga sering kali dikatakan memaksimumkan nilai perusahaan juga berarti memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Dengan semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut dan sebaliknya. Oleh karena itu, setiap perusahaan yang menerbitkan saham sangat memperhatikan harga sahamnya. Harga saham yang terlalu rendah sering diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Namun bila harga saham

terlalu tinggi mengurangi kemampuan investor untuk membeli saham sehingga menimbulkan harga saham sulit untuk meningkat lagi. Dengan adanya perubahan posisi keuangan akan mempengaruhi juga harga saham perusahaan. Laporan keuangan dirancang untuk membantu para pemakai laporan untuk mengidentifikasi hubungan variabel-variabel dari laporan keuangan. Dengan laporan keuangan perusahaan tersebut, investor dapat memperoleh data mengenai Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return On Asset (ROA), dan Debt to Equity Ratio (DER). Adapun faktor faktor yang mempengaruhi tingkat pergerakan harga saham yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal disebut juga sebagai faktor fundamental adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan dan dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan. Faktor internal ini berkaitan dengan pendapatan yang akan diperoleh para pemodal baik berupa dividen maupun capital gain. Faktor eksternal merupakan faktor non fundamental biasanya bersifat makro seperti situasi politik dan keamanan, perubahan nilai tukar mata uang, naik turunnya suku bunga bank dan serta rumor-rumor yang sengaja dibuat oleh spekulan atau orang-orang yang ingin mengeruk keuntungan dari situasi tersebut 2 (Nirawati, 2003: 105). 2 Ibid,p.1

Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi permintaan dan penawaran masyarakat atas saham yang diperdagangkan di pasar modal. Sehingga juga mempengaruhi harga saham dari perusahaan, apakah akan terjadi peningkatan harga saham atau sebaliknya. Bagi perusahaan yang ingin masuk ke pasar modal perlu memperhatikan syarat-syarat yang dikeluarkan oleh Bapepam sebagai regulator pasar modal. Selain itu, perusahaan juga harus mampu meningkatkan nilai perusahaan sehingga terjadi peningkatan penjualan sahamnya di pasar modal. Jika diasumsikan investor adalah seorang yang rasional, maka investor tersebut pasti akan sangat memperhatikan aspek fundamental untuk menilai ekspektasi imbal hasil yang akan diperolehnya. Penelitian yang dilakukan oleh Karina (2008), yang berjudul pengaruh price Earning Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) terhadap harga pasar saham setelah penawaran perdana di BEI. Hasil penelitian ini menujukan bahwa hanya PER yang berpengaruh secara signifikan terhadap penentuan harga pasar saham perusahaan. Hasil uji T menunjukan nilai profitabilitas dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,020, berarti P< 0,05, maka variabel PER mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham sedangkan variabel lain tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Angrawit (2009) mengemukakan pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR) dan Financial Leverage (FL) terhadap harga saham perusahaan LQ45. Dari hasil perhitungan AMOS, Debt to Equity Ratio (DER)

berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham sebesar 102,4%. Rasio ini menunjukan komposisi atau struktur modal dari total pinjaman (hutang) terhadap total modal yang dimiliki perusahaan DER menunjukan sejauh mana perusahaan dapat menanggung kerugian tanpa harus merugikan kreditornya. Pada Current Ratio (CR) dan Financial Leverage (FL) tidak memiliki pengaruh terhadap perusahaan LQ45. Pada Penelitian Gatiningsih (2009) yang menggunakan sampel perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI yang menunjukan bahwa Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Perbedaan terakhir yaitu dari sample penelitian, Karina (2008), sampel yang digunakan yaitu semua perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana. Penelitian yang dilakukan oleh Gatiningsih (2009) menggunakan sampel perusahaan Industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ dan BEI. Sample penelitian Angrawit kusumawardani (2009) adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan rasio profitabilitas yakni EPS, PER dan ROA karena pada rasio PER merupakan indikator kepercayaan pasar terhadap prospek pertumbuhan perusahaan sehingga banyak pelaku pasar modal yang menaruh perhatian terhadap pendekatan PER, selain itu PER memberikan standar yang baik dalam membandingkan harga

saham untuk laba perlembar saham yang berbeda dan kemudahan dalam membuat estimasi yang digunakan dalam input PER. Pada rasio EPS merupakan indikator laba yang sering diperhatikan oleh investor yang merupakan angka dasar yang diperlukan didalam menentukan harga saham, untuk mengetahui berapa keuntungan perlembar saham yang dihasilkan perusahaan serta untuk memprediksi pergerakan harga suatu saham. Peneliti memilih rasio ROA juga karena ingin melihat seberapa efektivitas perusahaan didalam menggunakan dari keseluruhan operasi perusahaan. Ketiga metode ini dipilih juga karena sebagaimana disarankan dari ketiga peneliti untuk menganalisis rasio profitabilitas yang berbeda dan juga ingin mengetahui apakah EPS, PER, ROA dan DER memiliki pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap harga saham perusahaan Sub-sektor Industri Farmasi. Pada sampel perusahaan, peneliti memilih perusahaan sub-sektor industri farmasi karena secara empiris prediksi turun atau naiknya harga saham dikarenakan pengaruh dari kinerja keuangan perusahaan tersebut. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul Pengaruh PER, EPS, ROA dan DER Terhadap Harga Saham Perusahaan Sub-Sektor Industri Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Periode 2010 2014)

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang bisa di rumuskan adalah sebagai berikut : 1. Apakah mempunyai pengaruh positif signifikan Price Earning Rasio (PER) terhadap harga saham perusahaan Sub-Sektor Industri Farmasi periode 2010-2014. 2. Apakah mempunyai pengaruh positif signifikan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham perusahaan Sub-Sektor Industri Farmasi periode 3. Apakah mempunyai pengaruh positif signifikan Return On Asset (ROA) terhadap harga saham perusahaan Sub-Sektor Industri Farmasi periode 4. Apakah mempunyai pengaruh positif signifikan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham perusahaan Sub-Sektor Industri Farmasi periode 5. Apakah mempunyai pengaruh positif signifikan Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham secara bersama-sama pada Perusahaan Sub- Sektor Industri Farmasi periode

C. Tujuan Penelitian Mengacu pada perumusan masalah diatas maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh Price Earning Ratio terhadap harga saham Perusahaan Sub-Sektor Industri Farmasi periode 2. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh Earning Per Share terhadap harga saham Perusahaan Sub-Sektor Industri Farmasi periode 3. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh Return On Asset terhadap harga saham Perusahaan Sub-Sektor Industri Farmasi periode 4. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap harga saham Perusahaan Sub-Sektor Industri Farmasi periode 5. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh Return On Asset, Price Earning Ratio, Return On Asset dan Debt to Equity Ratio secara bersama-sama terhadap harga saham Perusahaan Sub-Sektor Industri Farmasi periode

D. Manfaat Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan konstribusi dalam disiplin ilmu akuntansi serta dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya dan perbandingan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan PER, EPS, ROA dan DER terhadap Harga Saham. 2. Manfaat praktis a. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi para investor atas informasi keuangan dalam melakukan pengambilan keputusan untuk berinvestasi di pasar modal, sehingga dapat memperkecil risiko yang mungkin dapat terjadi sebagai akibat dalam pembelian saham di pasar modal. b. Bagi Perusahaan Bagi perusahaan penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi tentang usaha atau cara yang ditempuh bila perusahaan mengalami kesulitan keuangan sehingga perusahaan tidak sampai mengalami kebangkrutan.

c. Bagi Pihak-Pihak Lain Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan oleh pihak pihak lain yang berkepentingan, baik sebagai referensi maupun sebagai bahan teori bagi penelitian selanjutnya.