BAB I PENDAHULUAN. (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tanwirul Mikdas, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 2005:307). Hasbullah menyatakan juga bahwa, pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

Menggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ya Hedi Saputra, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Metode. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode mind mapping

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam diri siswa. Orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Yanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa. Perubahan tingkah tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran. dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

Oleh: Dewi Ekowati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. terabaikan demikian pula sebaliknya. Merosotnya kualitas pendidikan. para pendidik dan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah berupaya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. bagi guru lebih terpusat pada transformasi nilai-nilai yang terpuji dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. komponen keterampilan yang harus diperhatikan dan dilatih, yaitu keterampilan

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Berita dengan Metode Latihan Terbimbing pada Siswa Kelas X 3 SMA Negeri 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Mind Mapping. Ikatan Guru Indonesia Kab. Grobogan 1 Penulis Suparjan, MM. M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia

PENDAHULUAN. Oleh Rexona Purba Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat

keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa Indonesia. Bagi siswa sekolah menengah atas pembelajaran tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

Secara umum, pembelajaran bahasaindonesia terbagi menjadi empat. aspek keterampilan yang harus dikuasai siswa. Keempat keterampilan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Pada umumnya, orang-orang memilih menggunakan media tulisan dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind merupakan gagasan berbagai imajinasi. Mind merupakan suatu keadaan

I. PENDAHULUAN. optimal. Hal ini tercermin dari berbagai kesulitan yang muncul pada. yang berujung pada rendahnya hasil pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang memiliki kemampuan berbahasa.

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan, diharapkan setiap individu

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP DAN PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS X MA NEGERI KUALASIMPANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

2015 UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, menuntut adanya peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sekolah memiliki peranan penting dalam meningkatkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Swie Indarti, 2013

MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan secara makro menurut Sumaatmadja (1997:56) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan. Hal tersebut bisa dilihat dari digunakannya bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan sebagai upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek yang lain dalam seluruh proses belajar mengajar yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kecerdasan yang seimbang. Menurut Undang-Undang RI Nomor 20

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KABUPATEN GARUT MAKALAH OLEH: DIDA LINDA NPM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia tidak terlepas dari karya sastra,

Oleh Anggrianne Anastasia Panjaitan ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB V PENUTUP A. Simpulan Penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan minat belajar dan keterampilan menulis teks

BAB I PENDAHULUAN. selama ini kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir peserta. diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Narasi sebenarnya merupakan karangan yang mudah ditulis oleh siswa karena karangan ini dikembangkan melalui kegemaran siswa dalam mendengarkan cerita atau bercerita. Seperti yang dikemukakan oleh Keraf (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap orang pasti memiliki pengalaman. Dari sejumlah pengalaman itu tentu ada kesan atau hal yang menarik untuk diceritakan kepada orang lain. Di dalam kelas atau di luar kelas siswa sering bercerita dengan teman-teman sebayanya mengenai suatu hal. Tetapi, cerita tersebut jika ditransformasikan dalam bentuk tulisan berupa karangan, siswa merasa kesulitan terutama dalam pemilihan kata dan kalimat. Hal ini menuntut guru untuk membina dan merangsang kreativitas siswa dalam membuat karangan narasi. Narasi yang biasa dikenal terdiri dari dua macam, yaitu narasi ekspositoris dan sugestif. Dengan menggunakan model bahasa petunjuk yang dikaitkan dengan pengalaman pribadi, siswa akan lebih mengembangkan ide-idenya dengan kreatif dalam menulis karangan narasi. Sebuah teknik pembelajaran sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Teknik adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Salah satu teknik pembelajaran yang telah terbukti mampu mengoptimalkan hasil belajar adalah teknik peta konsep atau disebut peta pikiran (Mind Mapping). Menurut Edward (2009:64) Mind Mapping adalah cara paling efektif dan efisien untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data dari 1

2 atau ke otak. Mind Mapping merupakan salah satu cara mencatat materi pelajaran yang memudahkan siswa untuk belajar. Teknik yang dipopulerkan oleh Tony Buzan ini merupakan teknik yang efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis. Mind Mapping adalah menuliskan tema utama sebagai titik sentral atau tengah dan memikirkan cabangcabang atau tema-tema turunan yang keluar dari titik tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan. Itu berarti setiap kali mempelajari sesuatu hal maka fokus diarahkan pada apakah tema utamanya, poin-poin penting dari tema yang utama yang sedang pelajari, pengembangan dari setiap poin penting tersebut dan mencari hubungan antara setiap poin. Dengan cara ini, dapat diperoleh gambaran tentang apa saja yang telah ketahui dan area mana saja yang masih belum dikuasai dengan baik. Dalam hal ini, kegiatan menulis yang memanfaatkan seluruh aktivitas kerja otak, yaitu bagian otak kiri yang berpotensi tentang logika, dan otak kanan berkaitan dengan emosional. Teknik ini akan membantu siswa untuk mencurahkan gagasan atau informasi dalam otak dengan memadukan unsur warna dan simbol, sehingga siswa akan lebih cepat mengembangkan kreativitasnya dalam hal menulis. Teknik Mind Mapping tentu akan sangat membantu siswa dalam memanfaatkan potensi kedua belah otaknya. Adanya interaksi yang luar biasa antara kedua belahan otak dapat memicu kreativitas yang memberikan kemudahan dalam proses menulis. Terbiasanya siswa menggunakan dan mengembangkan potensi kedua otaknya, akan dicapai peningkatan beberapa aspek, yaitu

3 konsentrasi, kreativitas, dan pemahaman sehingga siswa dapat mengembangkan tulisannya melalui Mind Mapping. Dari observasi yang dilakukan peneliti di SMPN 2 Ngaglik guru bahasa Indonesia belum pernah menggunakan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran menulis narasi. Dalam pelajaran menulis, khususnya menulis pada umumya guru hanya memberikan materi yang ada dalam buku paket atau buku panduan yang digunakan sebagai referensi dalam mengajarkan dengan teknik ceramah. Guru menentukan karangan biasanya seputar pengalaman pribadi yang berkaitan dengan kunjungan wisata. Oleh sebab itu, pengalaman siswa tentang menulis narasi kurang luas dan terbatas. Strategi tersebut kurang menarik sehingga membuat kreativitas dalam menulis narasi rendah. Oleh karena itu, peneliti mencoba menerapkan teknik Mind Mapping dalam menulis narasi menggunakan bentuk petunjuk. Maksudnya adalah petunjuk pemakaian benda atau petunjuk melakukan sesuatu yang kemudian dijabarkan menjadi narasi. Hal ini dimaksudkan agar siswa merasa senang dan lebih tertarik dengan adanya teknik Mind Mapping yang menggunakan bentuk petunjuk diharapkan efektif dalam pembelajaran menulis narasi siswa kelas VIII. Berdasarkan faktor-faktor tersebut mendorong penulis mengadakan penelitian tentang keefektifan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran menulis narasi. Hasil penelitian ini tentunya akan menjadi bukti bahwa teknik Mind Mapping merupakan teknik yang tepat dalam pembelajaran menulis narasi.

4 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan berbagai masalah sebagai berikut: 1. Keterampilan menulis di kalangan siswa kelas VIII masih rendah. 2. Kebiasaan menulis dikalangan siswa masih kurang. 3. Ketertarikan siswa untuk menulis karangan terutama narasi siswa kelas VIII masih kurang. 4. Sarana untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa kelas VIII masih kurang. 5. Perlunya teknik untuk mengasah kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. 6. Perbedaan antara penggunaan teknik Mind Mapping dengan yang tidak dalam pembelajaran menulis karangan narasi. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, muncul banyak permasalahan yang harus diselesaikan. Agar penelitian ini lebih fokus, terarah, dan mendalam, maka penelitian ini diutamakan pada permasalahan terpenting. Oleh karena itu, penulis membatasi pada permasalahan kurangnya teknik guru dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis narasi. Dalam penelitian ini, peneliti akan mencoba menggunakan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan bentuk proses membuat atau melakukan sesuatu.

5 Dengan demikian, masalah yang diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada keefektifan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut: 1. Adakah perbedaan terhadap keterampilan menulis narasi ekspositoris yang signifikan antara siswa yang menggunakan teknik Mind Mapping dengan siswa yang tidak menggunkan teknik Mind Mapping? 2. Apakah teknik Mind Mapping efektif dalam pembelajaran menulis narasi ekspositoris daripada tanpa menggunakan teknik Mind Mapping? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dalam penelitian ini bertujuan untuk: 1. membuktikan adanya perbedaan terhadap keterampilan menulis narasi ekspositoris yang signifikan siswa yang menggunakan teknik Mind Mapping dengan siswa yang tidak menggunakan teknik Mind Mapping dan, 2. membuktikan teknik Mind Mapping efektif dalam pembelajaran menulis narasi ekspositoris daripada tanpa menggunakan teknik Mind Mapping.

6 F. Manfaat Penelitian Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan untuk mengembangkan teori tentang keefektifan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi. Selain itu, secara pratis penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak seperti siswa, guru, dan peneliti lainnya. 1. Bagi siswa Penelitian ini dapat digunakan siswa sebagai cara untuk mengembangkan keterampilan menulis karangan narasi dan juga meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu pembelajaran. Sebab, teknik penelitian ini memberikan cara yang mudah untuk mengutarakan atau mengungkapkan ide dan gagasan dengan runtut. Dengan menerapkan langkah-langkah dalam pembuatan Mind Mapping, bakat yang dimilki siswa dapat tersalur dengan optimal, sehingga kreativitas siswa memadupadankan warna dan simbol dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan. 2. Bagi guru Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya, yaitu dengan memilih teknik yang sesuai. Pemilihan teknik pembelajaran yang sesuai sehingga dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa khususya bahasa Indonesia. Dengan menggunakan teknik pembelajaran yang menarik dan

7 menyenangkan dapat membantu siswa lebih mudah untuk menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. 3. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan informasi penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini dan mampu menambah kualitas telaah-telaah ilmiah penelitian dalam pembelajaran menulis narasi. G. Batasan Istilah Supaya tidak terjadi perbedaan terhadap istilah yang ada dalam penelitian ini, peneliti membatasi istilah-istilah tersebut. 1. Keefektifan dimaksudkan sebagai keberhasilan pemanfaatan teknik Mind Mapping dalam meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa yang dilihat dari skor tes akhir antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 2. Keterampilan menulis narasi merupakan kecakapan untuk menyelesaikan kegiatan menulis karangan narasi/cerita berdasarkan kejadian yang telah terjadi atau pengalaman seseorang. 3. Teknik adalah cara yang dianggap tepat untuk melakukan suatu aturan. 4. Mind Mapping merupakan konsep pemikiran yang dituangkan dalam bentuk gambar, simbol, warna yang memungkinkan kreativitas lebih besar saat merekam ide-ide dan informasi, serta memungkinkan catatan pencatat katakata berhubungan dengan representasi visual.