GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 26 TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 15 Tahun 2015 Seri E Nomor 10 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTAR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTABOGOR PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENGAWAS RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG DEWAN PENGAWAS RUMAH SAKIT PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 60 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 109/PMK.05/2007 TENTANG DEWAN PENGAWAS BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 35 TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 109/PMK.05/2007 TENTANG DEWAN PENGAWAS BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG. MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN GUBERNUR TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT PROVINSI LAMPUNG.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 09/PMK.02/2006 TENTANG PEMBENTUKAN DEWAN PENGAWAS PADA BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,

KETUA DEWAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 87 TAHUN 2012 TENTANG : PEMBENTUKAN DEWAN PENGAWAS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG

TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER MOHAMAD SOEWANDHIE KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

áçtütà jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 31A TAHUN 2011 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI

PERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 61 TAHUN 2015

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 6. Undang-undang Nomor 12 Tahun

Powered by TCPDF (

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

- 1 - BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI TANA TORAJA NOMOR 10 TAHUN 2016

PROPINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 078 TAHUN 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DEWAN RISET DAERAH PROVINSI LAMPUNG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2009 SERI : D

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG POLA TATA KELOLA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

LEMBARAN DAERAH TAHUN 2011 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 55 TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR. PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 91 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN INTERNAL (HOSPITAL BYLAWS) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SINJAI BUPATI SINJAI,

GUBERNUR LAMPUNG. Menimbang. Mengingat PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 8 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR MANUNTUNG JAYA

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH. NOMOR 6 TAHUN 2016pppppppppppp TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT (HOSPITAL BY LAWS)

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT PROVINSI JAWA TIMUR

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127 TAHUN 2000 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN JAWATAN RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN HARAPAN KITA JAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAERAH

2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG TATA KELOLA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SAIFUL ANWAR PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 30 TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI CIANJUR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 96 TAHUN 2013 TENTANG BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH CITRA MANDIRI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI SIMEULUE PEMERINTAH ACEH QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

Transkripsi:

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DEWAN PENGAWAS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MARA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang a. bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung telah ditetapkan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah secara penuh dengan Keputusan Gubernur Lampung Nomor : G/ 605/ B.V/HK/2009 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebagai Instansi Pemerintah Daerah Provinsi Lampung yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD); b. bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan Pasal 34 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/PMK.05/2007 tentang Dewan Pengawas Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit, perlu dibentuk Dewan Pengawas pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b tersebut di atas, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Pedoman Pembentukan Dewan Pengawas pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Lampung dengan mengubah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Sumatera Selatan Menjadi Undang-Undang; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;

3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 4. Peraturan Pemerintah Nornor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 8. Peraturan Menteri Keuangan Nornor 109/PMK.05/2007 tentang Dewan Pengawas pada Badan Layanan Umum; 9. Peraturan Menteri Kesehatan Nornor 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit; 10. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 13 Tahun 2009 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lernbaga Teknis Daerah Provinsi Lampung sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan DaerahProvinsi Lampung Nomor 3 Tahun 2014; MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAR DEWAN PENGAWAS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG. BAB I KETI NTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Lampung. 2. Gubernur adalah Gubernur Lampung. 3. Pemerintah Daerah adalah Pernerintah Provinsi Lampung. 4. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disingkat RSUD adalah Rumah Sakit Umum Daerah Dr: H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung, 5. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan dibentuk untuk mernberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dari/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. 6. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. 7. Dewan Pengawas adalah Dewan Pengawas Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.

8. Peraturan Internal Rumah Sakit (hospital bylaws) adalah peraturan organisasi Rumah Sakit (corporate bylaws) dan peraturan staf medis Rumah Sakit (medical staff bylaw) yang disusun dalam rangka penyeienggaraan tata kelola rumah sakit yang baik (good corporate governance) dan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance). ' 9. Dokumen Pola Tata Kelola (corporate governance) adaiah peraturan internal pada Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Abdul Moeloek yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. 10. Nilai ornzet adalah jumlah seluruh pendapatan operasional yang diterima oleh Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang berasal dari jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat, hasil kerja sarna dengan pihak lain dan Zatau hasil usaha lainnya, 11. Nilai aset adalah jumlah aktiva yang tercantum dalam neraca Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Larnpung pada akhir suatu tahun buku tertentu. 12. Rencana Strategis Bisnis BLUD RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang selanjutnya disebut Renstra adalah dokumen perencanaan BLUD RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung untuk periode 5 (lima) tahun. 13. Rencana Bisnis dan Anggaran BLUD RSUD Dr. H. Abdul Moeloek yang se1anjutnya disebut RBA adalah dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran tahunan BLUD RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang berisi program, kegiatan, target kinerja dan anggaran BLUD RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Larnpung. BAB Il RUANG LINGKUP Pasal2 Ruang lingkup Peraturan Gubernur ini meliputi : a. kedudukan, tugas, wewenang dan kewajiban; b. persyaratan pembentukan dewan pengawas; c. persyaratan keanggotaan dewan pengawas; d. pengangkatan dewan pengawas; e. masa jabatan dewan pengawas; f. honorarium dewan pengawas; g. laporan dewan pengawas; h. pemberhentian dan pergantian antar waktu dewan pengawas; L sekretariat dewan pengawas. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN Pasal3 (1) Dewan Pengawas merupakan unit non struktural yang bersifat independen, dibentuk dan bertanggung jawab kepada Gubernur. (2) Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk pada RSUD sesuai ketentuan peraturan perundanguridangan.

Pasal4 (1) Dewan Pengawas berfungsi sebagai governing body RSUD dalam melakukan pembinaan dan pengawasan non teknis perumahsakitan secara internal di RSUD. (2) Keputusan Dewan Pengawas bersifat kolektif kolegial. Pasal5 (1) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal4, Dewan Pengawas bertugas: a. menentukan arab kebijakan RSUD; b. menyetujui dan mengawasi pelaksanaan rencana strategis: c. menilai dan menyetujui pelaksanaan rencana anggaran; d. mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya; e. mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien; f. mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban RSUD; dan g. mengawasi kepatuhan penerapan etika RSUD, etika profesi, dan peraturan perundang-undangan; (2) Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga melaksanakan pengawasan pengelolaan keuangan BLUD sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal6 Dewan Pengawas berkewajiban : a. memberikan pendapat dan saran kepada Gubernur mengenai Rencana Strategis Bisnis dan Rencana Bisnis dan Anggaran yang diusulkan oleh Direktur; b. melaporkan kepada Gubernur apabi1a terjadi gejala menurunnya kinerja BLUD RSUD; c. mengikuti perkembangan kegiatan BLUD RSUD, memberikan pendapat dan saran kepada Gubernur mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan BLUD RSUD; d. memberikan nasihat kepada Direktur dalam pengelolaan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek; e. memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas laporan keuangan dan laporan kinerja BLUD RSUD kepada Direktur; dan f. menyampaikan laporan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal secara berkala per triwulan dan permintaan Gubernur. Pasal 7 pelaksanaan tugas 5 kepada Gubernur sewaktu-waktu atas Dalam melaksanakan.ugaenya, Dewan Pengawas mernpunyai wewenang: a. menerima dan memberikan penilaian terhadap laporan kinerja dan keuangan Rumah Sakit dari Direktur RSUD; b. menerima laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Satuan Pemeriksa Internal (SPI) RSUD dengan sepengetahuan Direktur RSUD; c. memantau pelaksanaan rekomendasi tindak lanjut dari SPl;

d. meminta penjelasan dari Direksi darr/atau pejabat manajemen lainnya mengenai penyelenggaraan pelayanan di RSUD dengan sepengetahuan Direktur Rumah Sakit sesuai dengan Peraturan Internal Rumah Sakit (hospital by laws) atau Dokumen Pola Tata Kelola (corporate governance); e. rneminta penjelasan dari komite medik atau unit non struktural di RSUD terkait pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Pengawas sesuai dengan Peraturan Internal Rumah Sakit (hospital by laws) atau Dokumen Pola Tata Kelola (corporate govemance); f. berkoordinasi dengan Direktur RSUD dalam menyusun Peraturan Internal Rumah Sakit (hospital by laws) atau Dokumen Pola Tata Kelo1a (corporate govemance), untuk ditetapkan oleh Gubernur; dan. g. mernberikan rekomendasi perbaikan terhadap pengelolaan RSUD. BABIV PERSYARATAN PEMBENTUKAN DEWAN PENGAWAS PasalB Dewan Pengawas dapat dibentuk pada RSUD dengan ketentuan: a. realisasi nilai omzet tahunan menurut 1aporan rea1isasi anggaran tahun terakhir, minimum sebesar Rp. 15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah); dan b. nilai aset menurut neraca, minimum sebesar Rp. 75.000.000.000;00 (tujuh puluh lima miliar rupiah). Pasal9 (1) Jum1ah Anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 sebanyak 3 (tiga) orang atau 5 (lima) orang disesuaikan dengan nilai omzet dan/atau nilai aset. (2) Jumlah Anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebanyak 3 (tiga) orang apabila RSUD telah merniliki ; a. realisasi nilai omzet tahunan menurut laporan realisasi anggaran tahun terakhir, sebesar Rp. 15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah) sampai dengan Rp 30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah); dan b. nilai aset menurut neraca sebesar Rp. 75.000.000.000,00 (tujuh puluh lima miliar rupiah) sampai dengan Rp. 200.000.000.000,00 (dua ratus miliar rupiah). (3) Jumlah Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebanyak 5 (lima) orang apabila RSUD telah memiliki: a. realisasi ni1ai omzet tahunan menurut 1aporan realisasi anggaran tahun terakhir, diatas dari Rp. 30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah); dan b. nilai aset menurut neraca, diatas Rp. 200.000.000.000,00 (dua ratus miliar rupiah). (4) Pembentukan Dewan Pengawas sebagairnana dirnaksud pada ayat (1) dan jurn1ah keanggotaan Dewan Pengawas sebagairnana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dapat ditinjau kernbali, apabila realisasi nilai ornzet tahunan menurut laporan realisasi anggaran tahun terakhir dan/atau nilai aset menurut neraca, mengalarni penurunan selama 2 (dual tahun berturut turut dibawah persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3).

ond v PERSYARATAN KEANGGOTAAN DEWAN PENGAWAS Pasall0 Untuk menjadi Calon Anggota Dewan Pengawas wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. berpendidikan minimal sarjana (SI); b. sehat jasmani dan rohani; c. memiliki integritas, dedikasi, dan memahami masalah yang berkaitan dengan kegiatan RSUD; d. memahami ketentuan peraturan perundang-undangan tentang Penerapan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; e. menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya; f. mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau tidak pernah menjadi anggota Direksi atau Komisaris atau Dewan Pengawas yang dinyatakan bersalah sehingga menyebabkan suatu badan usaha pailit; g. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan daerahynegara; dan h. tidak terikat hubungan keluarga dengan Dewan Pengawas yang lain atau direksi RSUD sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus atau kesamping termasuk menantu dan ipar. Pasalll (1) Usulan calon anggota Dewan Pengawas disampaikan kepada Gubernur oleh Direktur RSUD; (2) Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai informasi tentang kompentensi anggota Dewan Pengawas yang bersangkutan. (3) lnformasi kompentensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), paling sedikit memuat: a. daftar riwayat hidup; b. fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku; c. Pas Photo 4x6 sebanyak 3 (tiga) lembar; d. fotokopi ijazah terakhir yang dimiliki dan disahkan oleh pejabat yang berwenang; e. fotocopi tanda kepesertaan diklat atau pelatihan yang pernah diikuti; f. surat pernyataan bahwa yang bersangkutan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan daerahjnegara; g. surat pernyataan bahwa yang bersangkutan tidak terikat hubungan keluarga dengan Dewan Pengawas yang lain atau Direksi RSUD sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus atau kesamping termasuk menantu dan ipar, BABVI PENGANGKATAN DEWAN PENGAWAS Pasal 12 (1) Keanggotaan Dewan Pengawas terdiri dari unsur Pemerintah Provinsi Lampung, organisasi profesi, asosinsi perumahsakitan dan tokoh masyarakat.

(2) Unsur Pemerintah Provinsi Lampung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditunjuk oleh Gubernur. (3) Unsur organisasi profesi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditetapkan setelah berkoordinasi dengan organisasi profesi tenaga kesehatan. (4) Unsur asosiasi perumahsakitan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan setelah berkoordinasi dengan asosiasi perumahsakitan. (5) Unsur tokoh masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tenaga ahli di bidang perumahsakitan. (6) Keanggotaan Dewan Pengawas berjumlah 5 (lima) orang atau 3 (tiga) orang terdiri dari 1 (satu) orang ketua merangkap anggota dan 4 (empat) orang atau 2 (dua) orang anggota. (7) Dewan Pengawas diangkat oleh Gubernur dengan Keputusan Gubernur. (8) Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Pengawas dapat membentuk komite audit atau Tim Ad-hoc yang ditetapkan oleh Ketua Dewan Pengawas. (9) Dewan Pengawas sebe1um melaksanakan tugasnya, dilakukan pelantikan dan pengarnbilan sumpah jabatan. Pasal13 (1) Untuk mendukung kelancaran pe1aksanaan tugas Dewan Pengawas, Direktur RSUD dapat mengangkat seorang Sekretaris Dewan Pengawas dengan persetujuan Dewan Pengawas. (2) Sekretaris Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas dalam pengelolaan ketatausahaan Dewan Pengawas. (3) Sekretaris Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bukan merupakan anggota Dewan Pengawas dan tidak dapat bertindak sebagai Dewan Pengawas. (4) Masa jabatan Sekretaris Dewan Pengawas selama 5 (lima) tahun atau sesuai dengan Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws) atau Dokumen Pola Tata Kelola (corporate governance) dan dapat diangkat kembali selama memenuhi persyaratan.. BAB VII MASA JABATAN DEWAN PENGAWAS Pasal14 (1) Masa jabatan Dewan Pengawas selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya. (2) Pengangkatan kernbali anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan kinerja pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan RSUD dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pasal15 (1) Gubernur melakukan evaluasi kinerja Dewan Pengawas setiap tahun. (2) Evaluasi kinerja Dewan pengawas dilakukan atas laporan hasil pengawasan Dewan Pengawas yang disampaikan kepada Guberrrur secara berkala setiap bulan.

(3) Apabila dari hasil evaluasi kinerja ternyata Dewan Pengawas tidak dapat melakukan pengawasannya secara optimal, maka Gubernur dapat memberhentikan Dewan Pengawas sebelum habis masa jabatannya. BAB Vlll HONORARIUM DEWAN PENGAWAS Pasal16 (1) Kepada Anggota Dewan Pengawas diberikan honorarium yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur dengan memperhatikan pertimbangan Direktur dan kemampuan keuangan RSUD. (2) Honorarium sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan kepada Anggaran RSUD dan dimuat dalam Rencana Bisnis dan Anggaran BLUD RSUD. BABIX LAPORAN DEWAN PENGAWAS Pasal 17 (1) Dewan Pengawas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan RSUD yang dilakukan oleh Direktur. (2) Dalam rangka pelaksanaan tugasnya, Dewan pengawas berkewajiban menyampaikan laporan pengawasan kepada Gubernur. (3) Laporan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan Gubernur paling sedikit 1 (satu) kali per triwulan. Pasal 18 Laporan Dewan Pengawas sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17 sekurang-kurangnya memuat: 1. Penilaian terhadap Renstra dan pelaksanaannya meliputi: a. penilaian terhadap Renstra; b. penilaian terhadap implementasi Renstra; c. laporan terkait kendala yang dihadapi oleh Direktur dalam melaksanakan Renstra; dan d. pendapat Dewan Pengawas dan saranjrekomendasi kepada Direktur guna menghadapi kendala pelaksanaan Renstra. 2. Penilaian terhadap RBA dan pelaksanaannya: a. penilaian terhadap RBA; b. penilaian terhadap.implementasi RBA; c. laporan terkait kendala yang dihadapi oleh Direktur dalam melaksanakan RBA; dan d. pendapat Dewan Pengawas dan saranjrekomendasi kepada Direktur guna menghadapi kendala pelaksaan RBA. 3. Evaluasi Kinerja yang berisikan: a. ringkasan target kinerja yang ada pada RBA (pelayanan dan keuangan) dan pencapaiannya; b. analisis pencapaian kinerja (penyebab keberhasilan); dan c. analisis penyebab tidak tercapainya target berikut kaitannya dengan pencapaian target Renstra dan implementasi Standar Pelayanan Minimal.

4. Penilaian ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berisikan uraian pelaksanaan pengelolaan keuangan dan teknis layanan pada RSUD yang belum mengikuti ketentuan peraturan yang berlaku. 5. Tindak lanjut atas hasil pengawasan sebelumnya yang berisikan tindak lanjut yang te1ah dan/atau seharusnya dilakukan oleh Direktur atas nasihat, masukan, saran dan tanggapan yang disampaikan Dewan Pengawas. Pasal 19 Selain laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Dewan Pengawas sewaktu-waktu menyampaikan laporan apabila terjadi hal-hal yang secara substansial berpengaruh terhadap pengelolaan RSUD, antara lain: a. penurunan kinerja RSUD; b. pergantian lebih dari satu anggota Dewan Pengawas; dan c. berakhirnya masa jabatan Dewan Pengawas. BABX PEMBERHENTIAN DAN PERGANTIAN ANTAR WAKTU DEWAN PENGAWAS Pasal20 (1) Keanggotaan Dewan Pengawas berakhir setelah rnasa jabatan anggota Dewan Pengawas berakhir. (2) Anggota Dewan Pengawas dapat diberhentikan sebe1um habis masa jabatannya oleh Gubernur. (3) Pemberhentian anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan apabila anggota Dewan Pengawas terbukti: a. tidak melaksanakan tugasnya dengan baik; b. tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan; c. terlibat dalam tindakan yang merugikan RSUD; d. mempunyai benturan kepentingan dengan RSUD; atau e. dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. (4) Dalam hal anggota Dewan Pengawas menjadi tersangka tindak pidana kejahatan, yang bersangkutan diberhentikan sementara dari jabatannya oleh Gubernur. Pasal21 (1) Apabila terdapat salah satu atau beberapa anggota Dewan Pengawas yang diberhentikan sebelum habis masa jabatannya, maka dilakukan Penggantian Antar Waktu Dewan Pengawas dengan berpedoman pada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10. (2) Masa jabatan anggota Dewan Pengawas pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan se1ama sisa masa jabatan anggota Dewan Pengawas yang diganti. (3) Penggantian Anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

BABXI SEKRETARIAT DEWAN PENGAWAS Pasal22 (1) Untuk mendukung kelancaran tugas Dewan Pengawas, dibentuk Sekretariat Dewan Pengawas. (2) Anggota Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Pengawas dengan Keputusan Dewan Pengawas. (3) Anggota Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berjumlah paling banyak 3 (tiga) orang. (4) Kepada Anggota Sekretariat diberikan uang jasajhonorarium bulanan yang dibebankan kepada Anggaran RSUD. Pasal23 Segala biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas Dewan Pengawas, Sekretaris Dewan Pengawas dan Sekretariat Dewan Pengawas dibebankan kepada Anggaran RSUD dan dimuat dalam Rencana Bisnis dan Anggaran BLUD RSUD. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal24 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provmsi. L Q?VI 't"'\11,., CY PARAF KOOROINASI...0 A_ 1 WAKIL GUBERMUR 2 SEKOA PROV~~~I rlloc 3 ASS. BID PEM. 4 ASS, 310. EK BANG '5 :~ s, Biii"KESRA, L 6 A~. 910. UMUM t VIll'I I<SUOA-IJI ~ 8 9 10 BIfiD HUKUM Diundangkan di Telukbetung pada tanggal 18 - Me1-2u15 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI LAMPUNG, Ditetapkan di Telukbetung pada tanggal 18 - Mei - 201 5 M. RI:oHD Ir. ARINAL DJUNAIDI Pembina Utama NIP. 19560617 198503 1 005 BERITA DAERAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 NOMOR,26