Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Wahida, Lestari, M.P. Alibasyah, dan Minarni Rama Jura

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN 1 Lumbi-Lumbia Melalui Metode Latihan Terbimbing

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN KELAS V MELALUI METODE DISKUSI DI SDN NO 1 LOLI DONDO

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Pakem Siswa Kelas V SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Media Benda Asli Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Tingkulang Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

Penggunaan Alat Peraga Pada Pelajaran IPS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Al-Khairaat Tomoli Selatan

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

Penerapan Experiential Learning

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN Bone-Bone Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penggunaan Metode Inquiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 2 Bora

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Kautu

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS III SD INPRES 2 MENSUNG

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 ISSN X. Nur Afni

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN I Tonggolobibi

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU

Guslan, Yusuf Kendek Paluin, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Melalui Tanya Jawab di Kelas IV SDN 3 Ogotua Kabupaten Tolitoli

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Kabinuang Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Diskusi Kelas

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN 05 Biau pada pembelajaran IPA dengan menggunakan media gambar. Penelitian ini di kelas V SDN 05 Biau, dengan jumlah siswa 24 orang. Jumlah siswa laki-laki sebanyak 13 orang dan siswa perempuan sebanyak 11 orang. Untuk menjaga keabsahan data dilakukan pengamatan, diskusi teman sejawat dan guru, serta konsultasi dengan dosen pembimbing.hasil penelitian menunjukkan pembelajaran dengan menggunakan media gambar pada siklus 1 diperoleh persentase aktivitas guru sebanyak 79,1%, aktivitas siswa sebanyak 69%, persentase ketuntasan klasikal siswa sebanyak 41,6% serta daya serap siswa sebanyak 64,8% atau dalam kategori kurang. Pada siklus II mengalami peningkatan yang mana persentase aktivitas guru sebanyak 93,3%, aktivitas siswa sebanyak 85,8% dan persentase ketuntasan klasikal siswa mencapai 95,8% serta daya serap siswa sebanyak 91,9% atau dalam kategori sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPA di kelas V SDN 05 Biau. Kata Kunci: Media Gambar, Hasil Belajar I. PENDAHULUAN Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Peranan pendidikan harus dilihat dalam konteks pembangunan secara menyeluruh yang bertujuan membentuk manusia dengan cita cita bangsa. Pembangunan tidak mungkin berhasil jika tidak melibatkan manusia sebagai pelaku dan sekaligus sebagai tujuan pembangunan untuk menyukseskan pembangunan perlu ditata suatu sistem pendidikan yang relevan. Hasil pendidikan memang tak mungkin dilihat dan dirasakan dalam waktu singkat tetapi baru dapat dilihat dalam jangka waktu yang lama, bahkan mungkin setelah satu generasi. Itu 51

Sebabnya proses pendidikan tidak boleh keliru atau salah kendatipun hanya sedikit saja. Observasi penulis pembelajaran yang dilaksanakan di SDN 05 Biau khususnya di kelas V cenderung menggunakan metode ceramah pada setiap pembelajaran yang dilakukkan. Hal tersebut menyebabkan kurang aktifnya siswa untuk belajar dan bermuara pada hasil belajar yang rendah. Pada pembelajaran IPA penggunaan metode ceramah tidak terlalu dianjurkan, para peserta didik perlu lebih aktif serta dilibatkan dalam proses belajar atau perlu diberikan pengalaman, sehingga materi pelajaran yang dipelajarinya terkesan dalam ingatannya dalam waktu yang relatif lama. Pada saat guru melakukan evaluasi sebagian siswa tidak dapat menjawab soal evaluasi sehingga hasil evaluasi siswa pun tidak sesuai apa yang diharapkan. Hal yang terjadi pada siswa kelas V SDN 05 Biau masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran IPA yang terlihat pada hasil yang diperoleh siswa masih sangat rendah yaitu 60 atau siswa masih banyak yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal ( KKM ). Nilai KKM mata pelajaran IPA yang ditetapkan disekolah SDN 05 Biau dikelas V adalah 70. Guru kelas V SDN 05 Biau mengatakan bahwa metode paling cocok digunakan dalam pembelajaran IPA, berdasarkan pertimbangan bahwa siswa yang duduk di bangku SD masih sulit memahami dan berinteraksi dengan temantemannya, dan apabila mengalami kesulitan masih malu untuk bertanya pada guru. Selain itu juga anak akan mengalami kesulitan dalam memahami banyak dan berfikir logis tanpa adanya benda-benda konkret, hal ini dikarenakan guru kurang menggunakan media dalam melaksanakan pembelajaran. Selain itu pada saat peneliti mengadakan wawancara terhadap beberapa siswa kelas V tentang bagaimana proses pembelajaran mereka di dalam kelas khususnya dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode yang biasa, mereka mengatakan, selalu merasa bosan dan akhirnya mengantuk dengan pembelajaran IPA yang diajarkan selama ini. Kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya adalah kurangnya penggunaan media pembelajaran yang merupakan alat bantu bagi guru untuk memperlihatkan berbagai contoh konkret sesuai dengan 52

materi yang diajarkan kepada siswa. Untuk itu, perlu dipilih media yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Media merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa yang dapat berupa kata- kata, kalimat- kalimat, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Sebagaimana dikemukakan oleh Depdiknas, [ 2005 ], dalam pengembangan teori pembelajaran. Sedangkan menurut Jauhar dalam Nurhayati (2011: 97-98 ) pada tahap penyajian materi pelajaran, guru perlu mengarahkan perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung. Hal ini perlu mencari cara bagaimana siswa mampu mengingat kembali pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dengan cepat dan pada saat yang tepat, media yang dipilih diharapkan mampu menyajikan garis-garis besar materi pelajaran yang dipelajari oleh siswa. Melalui medai itu, siswa diharapkan dapat memahami materi pelajari, kehadiran media pembelajaran secara bervariasi di dalam kelas dapat membantu siswa untuk secara mandiri mengulang berbagai konsep yang dipelajarinya. Dengan demikian pada tahap penyajian pelajaran, kehadiran dan peran media baik sebagai alat bantu maupun sebagai media pengajaran diharapkan bermanfaat bagi pendidikan di dalam dan di luar sekolah. Untuk itu peneliti menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran IPA. Dengan tujuan untuk membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengajaran disekolah. Bukan saja pembelajaran menjadi lebih konkrit tetapi anak lebih memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Sehingga dapat merangsang fikiran dan perasaan serta minat dan perhatian siswa, agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 05 Biau. II. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini mengikuti model penelitian bersiklus yang mengacu pada desain penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc.Taggart dalam Arikunto. S (2002:84) yaitu meliputi 4 tahap: (i) Perencanaan (ii) Pelaksanaan tindakan (iii) Observasi (iv) Refleksi. Penelitian ini akan 53

dilaksanakan di SD Negeri 05 Biau. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SDN 05 Biau yang berjumlah 24 orang yang terdiri dari 13 laki-laki dan 11 perempuan. Tahap-tahap penelitian tindakan kelas adalah: pra tindakan untuk mengetahui indikator pencapaian pelaksanaan tindakan. tahapan pelaksanaan tindakan yaitu Perencanaan, Pelaksanaan tindakan, Observasi, dan Refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan kegiatan observasi selama tindakan berlangsung. Pengamatan mencakup aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam belajar dengan menggunakan lembar observasi dan tes tertulis. Lembar observasi di isi oleh observer a.n Nispa U. Ulang, A.Ma.Pd guru kelas V SDN 05 Biau untuk menilai aktivitas guru dan siswa selama kegiatan proses belajar berlangsung dan tes tertulis berupa soal yang dikerjakan siswa selama kegiatan proses belajar berlangsung. Teknik analisis data terdiri dari analisis data kuantitatif dan data kualitatif. Dalam analisis data kuantitatif, digunakan untuk menganalisis hasil belajar, Sedangkan analisis data kualitatif dalam penelitian ini dilakukan selama dan setelah proses pengumpulan data yang diperoleh dari aktivitas guru dan siswa. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah 1) mereduksi data, 2) menyajikan data, dan 3) penarikan kesimpulan dan verifikasi. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Sebelum Pratindakan Penelitian dilaksanakan di SDN 05 Biau Kab.Buol pada mata pelajaran IPA sebelum tindakan dilakukan untuk mengukur kemampuan belajar siswa, peneliti menyiapkan tes awal dengan memberikan soal uraian terbatas sebanyak 4 nomor yang harus diselesaikan oleh siswa. Hasil tes awal menunjukkan bahwa terdapat 19 orang siswa yang belum tuntas belajar karena memperoleh nilai di bawah standar ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70. Perencanaan Tindakan Siklus 1 Setelah melakukan observasi awal, selanjutnya peneliti membuat perencanaan tindakan siklus 1 sebanyak dua kali pertemuan dalam pembelajaran dengan perencanaan waktu sebanyak 4 x 35 menit. susunan kegiatan dalam 54

penelitian ini sudah selesai dilaksanakan dengan rincian penelitian sebagai berikut : a. Membuat Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan materi Hubungan makanan dan kesehatan b. Menyiapkan alat bantu mengajar berupa media gambar c. Membuat lembar kerja siswa (LKS) dan Tes untuk menilai hasil belajar siswa d. Membuat lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru e. Menetapkan guru yang akan dilibatkan dalam kegiatan observasi Rencana pelaksanaan pembelajaran ini dipusatkan pada siswa. yaitu memahami kandungan dan fungsi zat gizi dalam makanan. pembelajaran siklus 1 dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu sebanyak 2 x 35 menit setiap kali pertemuan. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan siklus 1 Tindakan Siklus 1 dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2014, pertemuan ke-2 dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus dengan alokasi waktu masing-masing 2 x 35 menit. Materi yang diajarkan mengenai Hubungan Makanan dan Kesehatan dengan menggunakan media gambar untuk memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran serta memudahkan siswa memahami materi yang diajarkan. Hasil observasi siswa dan guru siklus 1 presentase rata-rata hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 diperoleh skor 39 dari skor maksimal 60 dengan persentase 65% dan pada pertemuan 2 diperoleh skor 44 dari skor maksimal 60 dengan persentase 73,3% dengan persentase rata-rata pada pertemuan 1 dan 2 yaitu 69% atau dalam kategori Kurang. Sedangkan observasi aktivitas guru pada siklus 1 pertemuan 1 diperoleh skor 43 dari skor maksimal 60 dengan persentase 71,6% dan pada pertemuan 2 diperoleh skor 52 dari skor maksimal 60 dengan persentase rata-rata 86,6% pada pertemuan 1 dan 2 diperoleh persentase rata-rata yaitu 79,1% atau dalam kategori cukup Baik. 55

Hasil Analisis Siklus 1 Tabel 1. Hasil Analisis Tes Akhir siklus 1 No Perolehan Hasil 1 Jumlah Siswa yang tuntas 10 orang 2 Jumlah siswa yang tidak tuntas 14 orang 3 Persentase ketuntasan klasikal 41,6% 4 Persentase daya serap klasikal 64,8% Hasil refleksi siklus 1 Refleksi dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang menjadi permasalahan atau kesulitan-kesulitan dan kekurangan-kekurangan pada saat pembelajaran siklus 1, yaitu: 1. Kesiapan siswa dalam menerima materi / kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran 2. Kurangnya pemahaman siswa dalam menyimak materi pembelajaran 3. Peneliti menyesuaikan pembelajaran dengan kondisi sekolah 4. Sebagian siswa masih ada yang ragu-ragu dan takut dan kurang percaya diri mengajukan pertanyaan 5. Siswa kurang memanfaatkan waktu belajar Untuk mengatasi permasalahan diatas peneliti membuat rencana perbaikan, yaitu, Peneliti mendisiplinkan siswa, menanyakan kesiapan siswa untuk menerima materi sebelum pembelajaran dimulai, Pembelajaran baru dimulai ketika semua siswa sudah menerima materi, Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa dengan memusatkan kegiatan pembelajaran kepada siswa, Peneliti lebih memperhatikan kemampuan siswa dalam memerima materi, Mengulang materi yang belum dipahami siswa, Adanya interaksi antara peneliti dan siswa sehingga siswa dengan mudah memahami materi yang diajarkan. Selain itu menggunakan bahasa yang mudah dimengerti siswa, memotivasi siswa untuk berani mengajukan pertanyaan dengan cara memberi penghargaan terhadap siswa yang berani bertanya atau mengajukan pendapat dengan memberi tepuk tangan atau komentar positif, menumbuhkan rasa percaya diri 56

siswa,memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan melakukan pengawasan terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran berlangsung. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan siklus 2 Perencanaan Tindakan Siklus 2 Berdasarkan hasil refleksi siklus 1, maka dilakukan kembali perencanaan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan media gambar sebagai media pembelajaran. Deskripsi Pelaksanaan tindakan Siklus 2 Pelaksanaan siklus 2 tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan siklus 1. Siklus 2 dilaksanakan dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus 1, tindakan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 2 September 2014 dengan alokasi waktu 2x35 menit, pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 9 September 2014 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Materi yang diajarkan yaitu Hubungan makanan dan kesehatan dengan menggunakan media gambar yang dipajang langsung dipapan tulis. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dan Guru Selama kegiatan pelaksanaan tindakan, dilakukan observasi terhadap aktivitas siswa dan guru. Aktivitas guru ( peneliti ) dibantu oleh observer, yaitu guru a.n Nispa U.ulang kelas V SDN 05 Biau dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang, sedangkan aktivitas siswa dibantu oleh observer dan peneliti dengan mengisi format penilaian atau lembar Observasi yang telah disediakan. Berdasarkan Observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan 1 diperoleh skor 48 dari skor maksimal 60 dengan persentase 80% dan pada pertemuan 2 diperoleh skor 55 dari skor maksimal 60 dengan persentase 91,6% dengan persentase rata-rata pada siklus 2 pertemuan 1 dan 2 yaitu 85,8% dalam kategori baik. Sedangkan observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan 1 diperoleh skor 55 dari skor maksimal 60 dengan persentase 91,6% dan pada pertemuan 2 diperoleh skor 57 dari skor maksimal 60 dengan persentase 95% dengan persentase rata-rata pada siklus II pertemuan 1 dan 2 yaitu 93,3% dalam kategori sangat baik. 57

Hasil Analisis Siklus 2 Tabel 2. Hasil Analisis Tes Akhir Tindakan Siklus 2 No Perolehan Hasil 1 Banyak siswa yang tuntas 23 2 Banyak siswa yang tidak tuntas 1 3 Presentase ketuntasan Klasikal 95,8% 4 Daya serap Klasikal 91,9% Berdasarkan hasil Tes Akhir pada siklus II persentase ketuntasan klasikal siswa mencapai ketuntasan yang ditetapkan yaitu sama dengan 80% atau melebihi maka penelitian ini tidak akan dilanjutkan pada siklus berikutnya. Hasil Refleksi Siklus 2 Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah lebih baik dan sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) yaitu 70 dari siklus sebelumnya, serta pemahaman konsep terhadap siswa selama tindakan berlangsung atau pelaksanaan pembelajaran berlangsung difokuskan pada pembelajaran dengan menggunakan media gambar dan informasi yang diperoleh dari siklus II adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangankan pengetahuannya agar lebih terampil dan mandiri dalam kegiatan belajar mengajar dibawah bimbingan guru. 2. Siswa lebih semangat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media gambar yang dipajang langsung dipapan tulis 3. Meningkatkan pengawasan terhadap siswa yang sering keluar masuk kelas dengan alasan yang tidak jelas, dan siswa yang sering membuat kekacauan didalam kelas sehingga siswa dapat memanfaatkan waktu belajar sebaik mungkin 4. Siswa berani mengungkapkan pertanyaan yang tidak diketahui 5. Persentase ketuntasan belajar klasikal pada akhir tindakan siklus II tidak mencapai persentase maksimal ( 100% ), karena ada 1 orang siswa tidak 58

tuntas secara individual siswa tersebut a.n Tantowi siswa dengan pemahaman serta daya ingat yang kurang dan siswa tersebut sering bermain didalam kelas. 6. Hasil tes akhir siklus II, dari 24 siswa kelas lima masih ada 1 anak atau siswa yang dinyatakan tidak tuntas yaitu Tantowi dengan skor perolehan adalah 69 dan belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM ) yaitu 70. 7. Metode yang digunakan pada siklus II dapat dikatakan berhasil, dilihat dari aktifnya siswa dalam pembelajaran yaitu adanya respon atau umpan balik dari siswa sehingga hasil yang perolehan di siklus II mengalami peningkatan yaitu persentase daya serap klasikal 91,9% dan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 95,8%. Hasil perolehan proses belajar mengajar dan perolehan hasil belajar siswa. dalam kegiatan tindakan siklus II telah berhasil dilaksanakan dengan baik dan hasil yang diperoleh seperti yang diharapkan. Pembahasan Hasil pengamatan atau observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru, dan analisis tes siklus 1 dan siklus II mengalami peningkatan yang sangat baik serta memberikan informasi bahwa penggunaan media gambar dapat dijadikan alternatif media belajar IPA yang dilaksanakan di SDN 05 Biau di kelas V sebagai upaya peningkatan pemahaman siswa pada materi yang diajarkan. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus 1 diperoleh persentase sebesar 69,0 % atau dalam kategori kurang data tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa disiklus 1 masih perlu ditingkatkan karena belum memenuhi indikator kinerja sebesar 80% sehingga siswa terbiasa dengan pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Media gambar juga dapat dimanfaatkan sebagai pendorong atau daya tarik pada pembelajaran agar pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan dan siswa lebih bersemangat lagi dalam mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung dan guru berfungsi sebagai mediator dalam meningkatkan pemahaman setiap siswa, pada pertemuan pertama dan kedua sudah dalam kategori baik akan tetapi siswa dalam pembelajaran masih kurang siap. Hal ini disebabkan karena masih banyak siswa yang kurang memperhatikan, sedangkan hasil observasi pada siklus II diperoleh persentase sebesar 85,8% atau 59

dalam kategori baik sesuai dengan harapan peneliti. pada siklus II menunjukkan peningkatan, dimana siswa yang malu bertanya dapat mengungkapkan pendapatnya, kejujuran dalam menyelesaikan soal yaitu tes akhir secara mandiri serta pemahaman akan materi yang telah dijelaskan dapat terlihat dengan hasil tindakan siklus II telah mencapai hasil yang diharapkan atau dapat dikatakan berhasil sehingga siswa lebih terpacu dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil observasi guru pada siklus 1 diperoleh persentase sebesar 79,1% atau dalam kategori cukup baik pada siklus II diperoleh persentase sebesar 93,3% atau dalam kategori sangat baik, Peningkatan aktivitas siswa diperoleh dari beberapa usaha guru untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan disiklus 1 dengan menumbuhkan motivasi belajar siswa, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan adanya interaksi antara siswa dan guru serta meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas siswa untuk menghindari siswa yang sering keluar masuk kelas dengan alasan yang tidak jelas dan siswa yang sering mengganggu siswa yang lain. Pada hasil analisis tes tindakan siklus 1, diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 41,6% dan daya serap klasikal siswa sebanyak 64,8% dengan jumlah siswa keseluruhan adalah 24 orang dengan rincian 10 orang siswa yang tuntas dan 14 orang yang tidak tuntas. Hasil tes tindakan siklus 1 mengalami peningkatan pada tes awal, namun belum memenuhi standar ketuntasan 70%. Hal ini disebabkan siswa yang terburu-buru menyelesaikan tes akhir siklus 1 sehingga tidak cermat, teliti dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan kurang berkonsentrasi dalam mengikuti proses belajar dan hasil tes yang diperoleh kurang baik, pada pertemuan pertama dan kedua dalam kategori baik itu artinya pengelolaan pembelajaran oleh guru sudah baik. Sedangkan pada siklus 2 diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 95,8 % dan jumlah daya serap 91,9% dengan 23 orang siswa yang tuntas, 1 orang siswa yang belum tuntas, jumlah siswa keseluruhan adalah 24 orang. Hal ini disebabkan usaha siswa untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik sehingga siswa dapat memanfaatkan waktu belajar sebaik mungkin, lebih termotivasi dalam kegiatan pembelajaran dan 60

siswa lebih berkonsentrasi mengikuti pembelajaran serta mengisi tes dengan teliti, tidak tergesa-gesa menjawab pertanyaan atau mengisi tes akhir tindakan. Pada hasil belajar siswa siklus I diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 41,6% dan daya serap klasikal siswa sebanyak 64,8% dan pada siklus II diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 95,8 % dan jumlah daya serap 91,9%. adanya peningkatan hasil ketuntasan klasikal dan daya serap siswa disebabkan oleh Penggunaan media yang tepat dan mudah dimengerti oleh siswa dan komunikasi peneliti dengan siswa lebih terjalin dalam proses pembelajaran, ini berarti penggunaan media gambar dalam pembelajaran sangat dibutuhkan karena siswa dapat melihat dengan jelas bentuk materi yang diajarkan oleh guru, Sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Nurhayati (2011:105) bahwa media gambar sifatnya lebih konkrit atau lebih realistis, karena menunjukan kepada pokok masalah dibanding verbalisme dan dapat memperjelas suatu masalah. Selain itu Peneliti juga menggunakan bahasa yang mudah di pahami sehingga materi yang dijelaskan bisa dipahami oleh siswa dengan baik, serta Peneliti lebih memberikan kesempatan bertanya kepada siswa, dengan memberi kesempatan yang lebih banyak dari pertemuan sebelumnya, siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran., Sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Hamalik (2012:31) bahwa proses belajar berlangsung secara efektif di bawah bimbingan yang merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan paksaan. Dari hasil persentase ketuntasan belajar klasikal pada siklus I dan siklus II yang mencapai 100%, dapat diketahui bahwa media gambar salah satu alternatif dan cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPA. IV. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan paparan data dan temuan penelitian pada Bab IV maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Penggunaan media gambar pada pembelajaran IPA sangat sederhana dan jelas bagi siswa karena nyata dalam penglihatan siswa serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa dikelas V SDN 05 Biau. 61

Saran Menurut pengalaman peneliti selama melakukan penelitian, masih banyak terdapat kekurangan dalam penggunaan media gambar sebagai media yang digunakan dalam pembelajaran untuk membantu siswa dalam menerima dan memahami materi pembelajaran serta media gambar dapat menjadi daya tarik untuk siswa lebih giat lagi belajar atau lebih bersemangat. Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan media gambar disarankan sebagai berikut: 1) Sebelum memulai pembelajaran, guru hendaknya membuat persiapan agar pelaksanaan pembelajaran berjalan sesuai dengan pencapaian yang diharapkan. 2) Gambar disesuaikan dengam materi yang diajarkan 3) Guru dapat memanfaatkan media gambar sebagai daya tarik siswa untuk lebih giat dan kreatif dalam pelaksanaan pembelajaran 4) Penggunaan media gambar dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lain disesuaikan dengan materi ajar. 5) Penggunaan media gambar diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran. 6) Agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik, guru berinisiatif mencopy materi pembelajaran sejumlah siswa atau menyediakan buku paket sehingga memudahkan siswa dalam pemahaman materi yang diajarkan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Revisi V. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2005. Kurikulum Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA di SD. Jakarta: Depdiknas Hamalik Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Nurhayati. 2011 Strategi belajar mengajar. Makassar: Universitas Negeri Makassar 62