IP Routing. Olivia Kembuan, M.Eng PTIK -UNIMA

dokumen-dokumen yang mirip
Statik Routing. School of Industrial and System Engineering System Information Program 2016

DYNAMIC ROUTING. Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state.

STATIC & DYNAMIC ROUTING. Rijal Fadilah, S.Si

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host

Routing LOGO. Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs.

Static Routing & Dynamic Routing

INTERNETWORKING. Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO

Tujuan Menjelaskan role (peran) protokol routing dinamis dan menempatkannya dalam konteks desain jaringan modern.

Protokol Routing. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc.

ROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Pada bab 6 akan dijelaskan tentang konsep Routing dan jenisnya serta jenis-jenis protokol routing untuk komunikasi antar router di jaringan.

Modul 6 Routing dan protokol routing

Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer

INTERNETWORKING. Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO

Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang

Routing. Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya

Prodi D3 Teknik Telekomunikasi 2014

menyangkut semua router dan konfigurasi-konfigurasi yang menggunakan IP. Routing IP adalah proses memindahkan paket dari satu network ke network lain

LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS. Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B

Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer

Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

NETWORK LAYER : Routing

Jaringan Komputer. Router dan Routing Protokol. Adhitya Nugraha.

ANILISIS JARINGAN DENGAN ROUTING PROTOKOL BERBASIS SPF (SHORTEST PATH FIRST) DJIKSTRA ALGORITHM

Jaringan Komputer. Konfigurasi Dynamic Routing RIP

William Stallings Data and Computer Communications 7 th Edition. Bab 12 Routing

LATAR BELAKANG DAN SEJARAH

Distance Vector Routing Protocols

PROTOKOL ROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T

BAB 2. LANDASAN TEORI

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.

file:///c /Documents%20and%20Settings/Administrator/My%20Documents/My%20Web%20Sites/mysite3/ebook/pc/konsep%20router.txt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan internet semakin meningkat dari tahun ke tahun. Internet digunakan

Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan

INTERNETWORKING. Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Slide by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO

Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM ROUTING DINAMIK

Objektif. Memahami perbedaan operasi routing statik dan dinamik. Mengkonfigurasi dan mem-verifikasi routing statik.

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 6 DYNAMIC ROUTING

BAB IV LINK STATE 4.1 Pendahuluan 4.2 Algoritma Dijkstra

Switching & Routing Rev 0.0. Nyoman Suryadipta Computer Science Faculty Narotama University

ROUTING PADA TCP/IP. Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

Program Dinamis Sebagai Algoritma Dalam Link State Routing Protocol

Pengaruh Routing Adaptif OSPF terhadap Penggunaan Bandwidth pada Jaringan Komputer

AS IR O R U O TI U N TI G P AD

Analisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN

OSPF (Open Shortest Path First) ini merupakan protocol link-state. Teknologi. link-state dikembangkan dalam ARPAnet untuk menghasilkan protokol yang

ROUTING PADA PSTN & JARINGAN KOMPUTER. Ir. Roedi Goernida, MT.

DASAR-DASAR ROUTING IP PADA JARINGAN

Perbandingan Redistribusi Routing Protokol Dinamis pada Exterior Gateway Protokol. Dadang Wahyudi1, Dedy Syamsuar 2, Edi Surya Negara 3.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN


ALGORITMA BELLMAN-FORD DALAM DISTANCE VECTOR ROUTING PROTOCOL

Chapter 3 part 3. Internetworking (Routing) Muhammad Al Makky

IGRP OPERASI IGRP. Tujuan dari IGRP yaitu:

Analisis Perbandingan Penggunaan Metric Cost dan Bandwidth Pada Routing Protocol OSPF

RANCANG BANGUN TESTBED

Pemrograman Jaringan

IMPLEMENTASI ROUTING PROTOCOL OPEN SHORTEST PATH FIRST(OSPF) PADA MODEL TOPOLOGY RING

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB 2 LANDASAN TEORI

Routing (II) Olivia Kembuan M.Eng PTIK - UNIMA

Troubleshooting Router

Dynamic Routing Topologi 1

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

PENGARUH MODEL JARINGAN TERHADAP OPTIMASI ROUTING OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)

Modul 8 Cisco Router RIP

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA

Modul 4 Routing RIP (Routing Information Protocol)

The OSI Reference Model

Modul 9 Dasar Troubleshooting Router

Lapisan Jaringan (Network Layer)

BAB II LANDASAN TEORI. Routing merupakan proses pertukaran informasi metric dan rute waktu tujuan

PERCOBAAN ROUTING INFORMATION PROTOCOL (RIP)

Universitas IGM. Internet Routing. Komunikasi Data Fery Antony, S.T., M.Kom

Simulasi Pemanfaatan Dynamic Routing Protocol OSPF Pada Router Di Jaringan Komputer Unpar. Nama : Chandra Wijaya, S.T., M.T.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III ROUTING Penentuan Routing Path

Routing: Algoritma Routing (Dinamis) :

Routing Algorithm* *J.F Kurose and K.W. Ross, All Rights Reserved. Industrial Engineering Faculty System Information Program 2015

PENGGUNAAN PROTOKOL ROUTING OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF) DI JARINGAN TCP/IP

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni 2014

ROUTING. Pengiriman Langsung & Tidak Langsung

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Muhamad Irawan Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang. Abstrak

PROPOSAL SKRIPSI LOAD BALANCING DENGAN 2 MODEM GSM

Modul 8 Cisco Router (Dynamic Routing)

KAJIAN ALGORITMA ROUTING DALAM JARINGAN KOMPUTER

Nugroho Agus H., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Perbandingan Algoritma Dijkstra dan Algoritma Bellman Ford pada Routing Jaringan Komputer

Networking BAB 6 ROUTING PROTOCOLS

Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol

ANALISIS KINERJA ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL PADA TOPOLOGI MESH

Gambar 4.27 Perbandingan throughput rata-rata IIX ke Gateway 2

Transkripsi:

IP Routing Olivia Kembuan, M.Eng PTIK -UNIMA

Routing?

Routing Routing adalah proses meneruskan suatu paket data dari suatu jaringan ke jaringan lain yang dituju. Router alat jaringan komputer yang melakukan routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack 7 layer OSI.

Analogi Routing? Router/post office Rute A Pengirim Rute B Rute C Tujuan

Routing Protokol dan Routed Protokol Sebuah routing protocol digunakan oleh router untuk secara dinamis menemukan semua network di sebuah internetwork, dan memastikan bahwa semua router memiliki routing table yang sama. Pada dasarnya sebuah routing protocol menentukan jalur (path) yang dilalui oleh sebuah paket melalui sebuah internetwork. Contoh dari routing protocol adalah RIP, IGRP, EIGRP, dan OSPF. Routed protokol ditugaskan ke sebuah inteface dan menentukan metode pengiriman paket. Contoh dari routed protokol adalah IP dan IPX.

Router Router merupakan komputer jaringan yang bertugas atau difungsikan menghubungkan dua buah jaringan atau lebih. Tipe router : Komputer yang difungsikan sebagau router (menggunakan OS router) Perangkat yang khusus dirancang sebagai router Tugas router yaitu meneruskan paket data menggunakan routing protokol (algoritma routing) Data diatur oleh routed protokol Router tidak peduli atau tidak memperhatikan tentang host, router hanya memperlihatkan tentang network dan jalur terbaik ke setiap network.

Router

Default Gateway

Routing Elemen penting dari routing terbagi sebagai berikut : 1. Protokol, dalam hal ini adalah sebuah cara berkomunikasi antar router untuk saling mengumpulkan, mendistribusikan, dan memperbaharui informasi routing masing-masing. 2. Algoritma, dalam hal ini ada beberapa algoritma routing yang tersedia dan telah banyak diterapkan pada protocol routing. Masingmasing algoritma memiliki karakteristik yang berbeda sehingga penerapannya dapat kita sesuaikan dengan kondisi jaring data yang kita miliki. 3. Informasi Routing (Tabel Routing), dalam hal ini adalah database dari table routing yang ada pada router dan digunakan router tersebut sebagai pedoman sebelum meneruskan paket data yang akan dikirimkan. Nantinya berhubungan dengan mekanisme routing.

Protokol Routing Protokol routing berperan pada jaringan data pada multi jalur untuk pemilihan jalur paling optimal sehingga membantu proses pengiriman data dari sumber ke tujuan menjadi lebih efektif. Jalur yang tidak optimal akan mempengaruhi proses pengiriman data baik dari sisi waktu maupun kualitas penyampaian data.

Tabel Routing Router menyimpan routing table yang menggambarkan bagaimana menemukan network-network remote. Untuk bisa melakukan routing paket, ada hal-hal yang harus diketahui yaitu: Alamat tujuan Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang network remote Route yang mungkin ke semua network remote Route terbaik untuk setiap network remote Bagaimana menjaga dan memverifikasi informasi routing.

Tabel Routing

Algortima Routing Algoritma routing pada suatu jaringan adalah suatu mekanisme untuk menentukan rute yang harus dilalui oleh paket yang berasal dari suatu node sumber ke node tujuan pada jaringan tersebut.

Klasifikasi algoritma routing protokol Sebagian besar algoritma routing dapat diklasifikasikan menjadi satu dari dua kategori berikut: Distance vector Link-state Routing distance vector bertujuan untuk menentukan arah atau vector dan jarak ke link-link lain dalam suatu internetwork. Sedangkan linkstate bertujuan untuk menciptakan kembali topologi yang benar pada suatu internetwork.

Distance Vector Protokol distance-vector menemukan jalur terbaik ke sebuah nerwork remote dengan menilai jarak. Setiap kali sebuah paket melalui sebuah router disebut sebagai sebuah hop. Route dengan hop yang paling sedikit ke network yang dituju akan menjadi route terbaik. Algoritma distance vector juga disebut dengan algoritma Bellman-Ford.

Distance Vector Setiap node (router) membuat vektor (Destination, cost, Next Hope) ke semua node, dan mendistribusikan vektornya kepada tetangga terdekatnya. Awal mula: Setiap node tahu cost ke tetangga sebelahnya adalah 1. Tetangga yang bukan sebelah cost bernilai (tak terhingga) 17 IP Routing 25 April 2013

A 2.1 1.1 2.0 1.0 4.0 5.0 4.1 5.2 B Distance Vector 2.2 C C 3.1 3.0 3.2 D D 6.1 5.1 6.0 A C D B Dest Cost Next Dest Cost Next Dest Cost Next Dest Cost Next 1.0 0 -- 2.0 0 -- 3.0 0 -- 4.0 0 -- 2.0 0 -- 3.0 0 -- 5.0 0 -- 5.0 0 -- 6.0 0 -- A C D B Dest Cost Next Dest Cost Next Dest Cost Next Dest Cost Next 1.0 0 -- 2.0 0 -- 3.0 0 -- 4.0 0 -- 2.0 0 -- 3.0 0 -- 5.0 0 -- 5.0 0 -- 3.0 1 C=2. 2 1.0 1 A=2.1 5.0 1 D=3.2 6.0 0 -- 2.0 1 C=3.1 3.0 1 D=5.1 6.0 1 D=5.1 18 6.0 1 D=3.2 4.0 1 B=5.2 25 April 2013

Distance Vector A 2.1 2.2 C C 1.1 2.0 1.0 4.0 5.0 3.1 3.0 3.2 D D 6.1 4.1 5.2 5.1 B 6.0 A C D B Dest Cost Next 1.0 0 -- 2.0 0 -- 3.0 1 C=2.2 5.0 2 C=2.2 6.0 2 C=2.2 Dest Cost Next 2.0 0 -- 3.0 0 -- 1.0 1 A=2.1 5.0 1 D=3.2 6.0 1 D=3.2 4.0 2 D=3.2 Dest Cos t Next 3.0 0 -- 5.0 0 -- 6.0 0 -- 2.0 1 C=3.1 4.0 1 B=5.2 1.0 2 C=3.1 Dest Cost Next 4.0 0 -- 5.0 0 -- 3.0 1 D=5.1 6.0 1 D=5.1 2.0 2 D=5.1 19 IP Routing 25 April 2013

Distance Vector A 2.1 2.2 C C 1.1 2.0 1.0 4.0 5.0 3.1 3.0 3.2 D D 6.1 4.1 5.2 5.1 B 6.0 A C D B Dest Cost Next 1.0 0 -- 2.0 0 -- 3.0 1 C=2.2 5.0 2 C=2.2 6.0 2 C=2.2 4.0 3 C=2.2 Dest Cost Next 2.0 0 -- 3.0 0 -- 1.0 1 A=2.1 5.0 1 D=3.2 6.0 1 D=3.2 4.0 2 D=3.2 Dest Cos t Next 3.0 0 -- 5.0 0 -- 6.0 0 -- 2.0 1 C=3.1 4.0 1 B=5.2 1.0 2 C=3.1 Dest Cost Next 4.0 0 -- 5.0 0 -- 3.0 1 D=5.1 6.0 1 D=5.1 2.0 2 D=5.1 1.0 3 D=5.1 20 IP Routing 25 April 2013

Distance Vector A 2.1 2.2 C C 1.1 1.0 2.0 5.0 3.1 3.0 3.2 C Dest Cost Next 2.0 0 -- 3.0 0 -- 4.0 D D 6.1 4.1 5.2 5.1 B 6.0 Exchange updates directly connected neighbors periodically (on the order of several seconds, RIP:25-35 second) other node is still running keep information whenever table changes (called triggered update) 1.0 1 A=2.1 5.0 1 D=3.2 6.0 1 D=3.2 4.0 2 D=3.2 21 IP Routing 25 April 2013

Distance Vector

Link-State Algoritma Djikstrak Pada prinsipnya setiap router harus mengenal semua router dalam satu autonomous sistem. Semua router saling bertukar informasi dan setiap router menghitung jarak terpendek untuk mencapai setiap router.

Autonomous System Suatu autonomous system adalah bagian logical dari jaringan IP yang besar, biasanya dimiliki oleh sebuah organisasi jaringan dan diadministrasikan oleh sebuah management resmi. Setiap router dapat berkomunikasi dengan router yang lain dalam satu autonomous system. Contoh dari autonomous region adalah: Internet Service Provider Regional Jaringan kampus ITB

Di dalam autonomous system, routing dilaksanakan secara: Intradomain Routing yaitu dalam autonomous system Interdomain Routing yaitu antara autonomous system

Link State Fitur-fitur yang dimiliki oleh routing link-state adalah: Link-state advertisement (LSA) adalah paket kecil dari informasi routing yang dikirim antar router Topological database adalah kumpulan informasi yang dari LSA-LSA SPF algorithm adalah hasil perhitungan pada database sebagai hasil dari pohon SPF Routing table adalah daftar rute dan interface

Definisi algoritma Dijkstra Menemukan jalur terpendek dari sumber node yang diberikan ke semua node yang lain, Find shortest paths from given source node to all other nodes, dengn mengembangkan jalur yang dibutuhkan dari penambahan panjang jalur N = set of nodes dalam jaringan s = sumber node T = set of node yang paling jauh berdasarkan algoritma w(i, j) = beban link dari node i ke node j w(i, i) = 0 w(i, j) = jika dua node tidak terhubung secara langsung w(i, j) 0 jika dua node terhubung secara langsung L(n) = biaya dari least-cost path dari node s dsampai node n yang diketahui Pada akhirnya, L(n) adalah biaya dari least-cost path dari s ke n

Metode algoritma Dijkstra Step 1 [inisialisasi] T = {s} Set of nodes so far incorporated consists of only source node L(n) = w(s, n) for n s Biaya awal jalur dari node yang bertetangga adalah biaya link Step 2 [memperoleh node berikutnya] menemukan neighboring node tidak dalam T dengan least-cost path from s Menggabungkan node kedalam T Juga menggabungkan sisi yang bertabrakan pada node tersebut dan sebuah node di T yang memuliki kontribusi dalam path Step 3 [Update Least-Cost Paths] L(n) = min[l(n), L(x) + w(x, n)] for all n T Jika nilainya minimum,jalur dari s ke n adalah jalur dari s ke x concatenated dengan edge dari x ke n Algoritma berakhir ketika semua node sudah ditambahkan ke T

CONTOH 5 2 B 3 C 5 1 A 1 D 2 3 1 1 E 2 F G Itrn T L(B) Path L(C)Path L(D)Path L(E)Path L(F)Path L(G)Path 0 {A} 2 A-B 5 A-C 1 A-D Inf. Inf. 1 A-G 1 {A,D} 2 A-B 4 A-D-C 1 A-D 2 A-D-E Inf. 1 A-G 2 {A,D,G} 2 A-B 4 A-D-C 1 A-D 2 A-D-E Inf. 1 A-G 3 {A,B,D,G} 2 A-B 4 A-D-C 1 A-D 2 A-D-E Inf. 1 A-G 4 {A,B,D,E,G} 2 A-B 3 A-D-E-C 1 A-D 2 A-D-E 4 A-D-E-F 1 A-G 5 {A,B,C,D,E,G} 2 A-B 3 A-D-E-C 1 A-D 2 A-D-E 4 A-D-E-F 1 A-G 6 {A,B,C,D,E,F,G} 2 A-B 3 A-D-E-C 1 A-D 2 A-D-E 4 A-D-E-F 1 A-G 30

Link State Ada beberapa titik berat yang berhubungan dengan protokol link-state: Processor overhead Kebutuhan memori Konsumsi bandwidth

Protokol Routing Dinamis

Any Question?

Tugas Buat paper (minimal 5 halaman) yang berisi Deskripsi Cara kerjanya Metric yang digunakan Kelebihan dan kekurangan Dari jenis routing dan routing protokol di bawah ini : Static routing RIP RIPv2 EIGRP OSPF Tidak diketik,kumpul minggu depan. Tidak boleh ada yang sama persis.