TINJAUAN HUKUM TERKAIT PENGATURAN BUMD

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh

Woww Segini Hutang Gorontalo Fitrah Mandiri

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

b. bahwa Badan Usaha Milik Negara mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan perekonomian nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat;

NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH TAHUN 2011 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. bahwa Badan Usaha Milik Negara mempunyai peranan penting

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG,

BUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR : 7 TAHUN 2011 T E N T A N G

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR MINUM

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

P E R A T U R A N D A E R A H

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PUSAKA DARANANTE

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 19 TAHUN 2003 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1998 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TATA KELOLA BADAN USAHA MILIK DAERAH PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 13 TAHUN 2006 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BULELENG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH SWATANTRA KABUPATEN BULELENG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA TENGAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA (PERUM PERURI)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KHATULISTIWA DENGANN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 15

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perpustakaan LAFAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA PIHAK KETIGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PELALAWAN Dan BUPATI PELALAWAN MEMUTUSKAN :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1998 TENTANG PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2008 PEMBENTUKAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) SYARI AH RENGGALI KABUPATEN ACEH TENGAH

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA AMERTHA JATI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN MELAWI

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PEUSADA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH WISMA MAROS KABUPATEN MAROS

b. bahwa Badan Usaha Milik Negara mempunyai peranan penting

LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 9 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2009 SERI : D

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA LUBUKLINGGAU PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

Transkripsi:

TINJAUAN HUKUM TERKAIT PENGATURAN BUMD www.citygastrk.com I. LATAR BELAKANG Sejak diundangkannya Undang-Undang (UU) No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2015, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) baru didefinisikan secara jelas, yaitu dalam BAB XII tentang BUMD yang terdiri dari 13 pasal. Terhadap perusahaan-perusahaan milik daerah yang sudah mulai beroperasi sebelum UU ini berlaku, wajib untuk menyesuaikan dengan ketentuan dalam UU ini dalam jangka waktu paling lama tiga tahun terhitung sejak UU berlaku. 1 Sebelumnya, BUMD sebagai perusahaan milik daerah diatur dengan UU No. 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah, sehingga seluruh perusahaan milik pemerintah daerah disebut Perusahaan Daerah. Namun, dengan berlakunya UU No. 23 Tahun 2014, UU No. 5 Tahun 1962 tersebut menjadi tidak berlaku, 2 hanya saja peraturan pelaksananya selama tidak bertentangan dengan UU No. 23 Tahun 2014 dinyatakan masih tetap berlaku. 3 Istilah perusahaan daerah berubah menjadi BUMD sejak adanya Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 1990 tentang Perubahan Bentuk BUMD ke Dalam Dua Bentuk Perumda dan Perseroda, penggunaan istilah perusahaan 1 UU No. 23 Tahun 2014, Pasal 402 ayat (2) 2 UU No. 23 Tahun 2014, Pasal 409 huruf a 3 UU No. 23 Tahun 2014, Pasal 405 Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara 1

daerah bergeser menjadi BUMD. Sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 1990 tersebut, Menteri Dalam Negeri telah memerintahkan kepada para Kepala Daerah untuk mengganti bentuk Perusahaan Daerah menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) atau Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda). Namun, instruksi tersebut tidak diikuti terbitnya peraturan pelaksana pengelolaan BUMD dengan bentuk yang baru. Selanjutnya, pada tahun 1998, tepatnya berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 3 Tahun 1998 tentang Bentuk Hukum BUMD, BUMD dibagi dalam dua bentuk yaitu Perusahaan Daerah dan Perseroan Terbatas, sehingga istilah Perusahaan Daerah kembali muncul, dan jika dilihat dari penggunaan istilahnya, Permendagri No. 3 Tahun 1998 mengelompokkan Perusahaan Daerah sebagai salah satu bentuk dari BUMD. Jika dibandingkan antara satu peraturan dengan peraturan perundangundangan lainnya terkait BUMD, tidak dipungkiri masih terdapat aturan yang berbeda dalam menginterpretasikan BUMD dan beberapa penjelasannya tidak lagi relevan dengan UU No. 23 Tahun 2014. Bahkan, masih terdapat BUMD yang belum siap mengganti penyelenggaraan perusahaan daerahnya dengan mekanisme BUMD sesuai UU No. 23 Tahun 2014 karena masih menggunakan mekanisme Perusahaan Daerah berdasarkan UU No. 5 Tahun 1962, sedangkan UU tersebut sudah tidak berlaku lagi. Kondisi ini berpotensi menimbulkan permasalahan legalitas penyelenggaraan BUMD di masa depan, terlebih lagi dengan belum diterbitkannya peraturan pemerintah sebagai ketentuan lebih lanjut pengelolaan BUMD sebagaimana dimaksud pada Pasal 343 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2014. II. PERMASALAHAN Berdasarkan latar belakang tersebut, secara umum permasalahan yang akan dianalisa pada tulisan ini adalah: a. Apa sajakah peraturan terkait pengelolaan BUMD? b. Apakah dampak diberlakukannya UU No. 23 Tahun 2014 terhadap pengaturan BUMD? Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara 2

III. PEMBAHASAN a. Peraturan terkait pengelolaan BUMD Peraturan terkini yang terkait langsung dengan pengaturan BUMD adalah UU No. 23 Tahun 2014. Untuk pengelolaan BUMD dalam bentuk perseroan terbatas, juga tidak boleh bertentangan dengan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Selain itu, sebagaimana dinyatakan pada Pasal 405 UU No. 23 Tahun 2013, peraturan pelaksana dan/atau turunan dari UU No. 5 Tahun 1962 dinyatakan masih berlaku, antara lain: 1) Permendagri No. 3 Tahun 1998 tentang Bentuk Hukum BUMD; 2) Permendagri No. 22 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah; 3) Permendagri No. 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM); 4) Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Daerah; dan 5) Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 1990 tentang Perubahan Bentuk BUMD ke Dalam Dua Bentuk Perumda dan Perseroda. Berikut penjelasan atas pengaturan BUMD menurut UU No. 23 Tahun 2014 serta ketentuan dan peraturan perundang-undangan pelaksana dan/atau turunan UU No. 5 Tahun 1962 yang masih berlaku: 1) BUMD menurut UU No. 23 Tahun 2014 BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh daerah. 4 Sesuai UU No. 23 Tahun 2014, pemerintah daerah tidak harus memiliki BUMD, namun BUMD dapat menjadi pertimbangan bagi daerah untuk menjadi sarana dalam rangka memberikan pelayanan bagi masyarakat. BUMD dapat didirikan oleh pemerintah daerah dan pendiriannya ditetapkan dengan Perda. 5 4 UU No. 23 Tahun 2014, Pasal 1 angka 40 5 UU No. 23 Tahun 2014, Pasal 331 angka 1 dan 2 Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara 3

BUMD itu sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu perusahaan umum daerah (Perumda) dan perusahaan perseroan daerah (Perseroda). 6 Pendirian BUMD ditujukan untuk: 7 a) memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian Daerah pada umumnya; b) menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat sesuai kondisi, karakteristik, dan potensi Daerah yang bersangkutan berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik; dan c) memperoleh laba dan/atau keuntungan. Sedangkan Pendirian BUMD didasarkan pada kebutuhan Daerah dan kelayakan bidang usaha BUMD yang akan dibentuk. 8 Sumber modal BUMD terdiri dari penyertaan modal daerah, pinjaman, hibah, dan sumber modal lainnya yang terdiri dari kapitalisasi cadangan, keuntungan revaluasi aset, dan agio saham. 9 Penyertaan modal tersebut harus ditetapkan dengan Perda. Penyertaan modal dimaksud dapat dilakukan dalam rangka pembentukan BUMD maupun penambahan modal BUMD, baik berupa uang ataupun barang milik daerah. Terkait dengan barang milik daerah yang disertakan, harus dinilai sesuai nilai riil pada saat barang milik daerah tersebut akan dijadikan penyertaan modal. 10 Pada UU No. 23 Tahun 2014 juga dijelaskan bahwa bahwa bentuk hukum BUMD terdiri dari Perumda dan Perseroda. Ciri-ciri Perumda sebagaimana diatur pada Pasal 334 sampai dengan Pasal 338 adalah sebagai berikut: a) Permodalan Perumda adalah BUMD yang seluruh modalnya dimiliki oleh satu daerah dan tidak terbagi atas saham. Dalam hal Perumda akan dimiliki oleh 6 UU No. 23 Tahun 2014, Pasal 331 angka 3 7 UU No. 23 Tahun 2014, Pasal 331 angka 4 8 UU No. 23 Tahun 2014, Pasal 331 angka 5 9 UU No. 23 Tahun 2014, Pasal 332 10 UU No. 23 Tahun 2014, Pasal 333 Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara 4

lebih dari satu daerah, Perumda tersebut harus merubah bentuk hukum menjadi Perseroda. Perumda juga dapat membentuk anak perusahaan dan/atau memiliki saham pada perusahaan lain. b) Organ Perumda terdiri atas: (1) Kepala daerah selaku wakil daerah sebagai pemilik modal; (2) Direksi; dan (3) Dewan pengawas. c) Laba Laba Perumda ditetapkan oleh kepala daerah selaku wakil daerah. Laba yang menjadi hak daerah disetor ke kas daerah setelah disahkan oleh kepala daerah sebagai pemilik modal. Laba tersebut dapat ditahan atas persetujuan kepala daerah, dengan tujuan reinvestment berupa penambahan, peningkatan, dan perluasan prasarana dan sarana pelayanan fisik dan nonfisik serta untuk peningkatan kuantitas, kualitas, dan kontinuitas pelayanan umum, pelayanan dasar, dan usaha perintisan. d) Restrukturisasi Perumda dapat melakukan restruksturisasi untuk menyehatkan perusahaan umum Daerah agar dapat beroperasi secara efisien, akuntabel, transparan, dan profesional. e) Pembubaran Perumda Pembubaran Perumda ditetapkan dengan Perda. Kekayaan perumda yang dibubarkan menjadi hak daerah dan dikembalikan kepada daerah. Sedangkan, Perseroda diatur di dalam Pasal 339 sampai dengan Pasal 342, yang mana ciri-cirinya sebagai berikut: a) Permodalan Perseroda adalah BUMD yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruhnya atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh satu daerah. Setelah pendiriannya ditetapkan Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara 5

dengan Perda, selanjutnya pembentukan badan hukumnya dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai perseroan terbatas. Modal Perseroda terdiri dari saham-saham, dalam hal pemegang saham perusahaan perseroan daerah terdiri atas beberapa daerah dan bukan daerah, salah satu daerah merupakan pemegang saham mayoritas. Perseroda dapat membentuk anak perusahaan dan/atau memiliki saham pada perusahaan lain. Pembentukan anak perusahaan tersebut didasarkan atas analisa kelayakan investasi oleh analis investasi yang profesional dan independen. b) Organ Perseroda terdiri atas: (1) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); (2) Direksi; dan (3) Komisaris. c) Pembubaran Perseroda dapat dibubarkan dan kekayaan Perseroda yang dibubarkan menjadi hak daerah dan dikembalikan kepada daerah. UU No. 23 Tahun 2014 juga memaparkan unsur-unsur yang harus diatur pada ketentuan lebih lanjut terkait pengelolaan BUMD setidaknya harus memuat: 11 a) tata cara penyertaan modal; b) organ dan kepegawaian; c) tata cara evaluasi; d) tata kelola perusahaan yang baik; e) perencanaan, pelaporan, pembinaan, pengawasan; f) kerjasama; g) penggunaan laba; h) penugasan Pemerintah Daerah; 11 UU No. 23 Tahun 2014, Pasal 343 Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara 6

i) pinjaman; j) satuan pengawas intern, komite audit dan komite lainnya; k) penilaian tingkat kesehatan, restrukturisasi, privatisasi; l) perubahan bentuk hukum; m) kepailitan; dan n) penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan. 2) Peraturan pelaksana dan/atau turunan dari UU No. 5 Tahun 1962 yang masih berlaku a) Permendagri No. 3 Tahun 1998 tentang Bentuk Hukum BUMD Sesuai permendagri ini, maka bentuk BUMD terdiri atas Perusahaan Daerah dan Perseroan Terbatas, dengan ketentuan di antaranya sebagai berikut: (1) Perusahaan Daerah: (a) Tunduk pada peraturan perundang-undangan yang mengatur Perusahaan Daerah. Dengan demikian, referensi aturan Perusahaan Daerah tetap mengacu pada UU No. 5 Tahun 1962. 12 (b) Perusahaan Daerah dapat diubah bentuk hukumnya oleh Kepala Daerah menjadi Perseroan Terbatas. 13 Perubahan ini dengan melalui permohonan prinsip tentang perubahan bentuk hukum kepada Menteri Dalam Negeri, ditetapkan dalam Perda, dan dibuatkan akte notaris pendirian Perseroan Terbatas-nya. 14 (2) Perseroan Terbatas: (a) Tunduk pada UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Dengan adanya perubahan, maka yang berlaku adalah UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 15 12 Permendagri No. 3 Tahun 1998, Pasal 3 ayat (1) 13 Permendagri No. 3 Tahun 1998, Pasal 4 14 Permendagri No. 3 Tahun 1998, Pasal 5 15 Permendagri No. 3 Tahun 1998, Pasal 3 ayat (2) Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara 7

(b) Kekayaan Perseroan Terbatas yang berasal dari perubahan Perusahaan daerah adalah nilai seluruh kekayaan Perusahaan Daerah pada saat perubahan hukum. 16 b) Permendagri No. 22 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah Permendagri ini secara khusus dan cukup lengkap mengatur pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) milik pemerintah daerah. Di antaranya, menyebutkan bahwa bentuk hukum BPR dapat berupa Perusahaan Daerah atau Perseroan Terbatas. 17 Selain itu, di permendagri ini juga diatur bahwa Anggota Dewan Pengawas/Dewan Komisaris hanya dapat merangkap jabatan sebagai Pengawas/Komisaris paling banyak pada 2 (dua) BPR atau 1 (satu) Bank Umum. 18 Sedangkan untuk direksi tidak boleh merangkap jabatan sebagai direksi di perusahaan lain sama sekali. 19 c) Permendagri No. 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian PDAM Permendagri ini secara khusus mengatur organ dan kepegawaian PDAM yang terdiri dari Kepala Daerah sebagai pemilik modal, Dewan Pengawas, dan Direksi. 20 Selain itu, diatur pula larangan direksi untuk memangku jabatan rangkap, yakni: 21 (1) Jabatan struktural atau fungsional pada instansi/lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah; (2) Anggota Direksi pada BUMD lainnya, BUMN, dan badan usaha swasta; (3) Jabatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan pada PDAM; dan/atau 16 Permendagri No. 3 Tahun 1998, Pasal 9 ayat (1) 17 Permendagri No. 22 Tahun 2006, Pasal 3 18 Permendagri No. 22 Tahun 2006, Pasal 24 ayat (3) 19 Permendagri No. 22 Tahun 2006, Pasal 43 ayat (2) 20 Permendagri No. 2 Tahun 2007, Pasal 2 ayat (2) 21 Permendagri No. 2 Tahun 2007, Pasal 6 Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara 8

(4) Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. d) Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Daerah Keputusan ini mengatur secara khusus terkait kepengurusan direksi dan badan pengawas di BUMD, di antaranya: (1) Direksi: 22 (a) Direksi diangkat oleh Kepala Daerah diutamakan dari swasta atas usul Badan Pengawas. (b) Dalam hal calon Direksi bukan berasal dari swasta maka yang bersangkutan harus melepaskan terlebih dahulu status kepegawaiannya. (c) Untuk dapat diangkat sebagai anggota Direksi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Diutamakan mempunyai pendidikan sekurang-kurangnya Sarjana (S1); Mempunyai pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun di perusahaan yang dibuktikan dengan surat keterangan (referensi) dari perusahaan sebelumnya dengan penilaian baik; Membuat dan menyajikan proposal tentang visi, misi dan strategi perusahaan; Tidak terikat hubungan keluarga dengan Kepala Daerah atau dengan Anggota Direksi atau dengan Anggota Badan Pengawas lainnya sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun kesamping termasuk menantu dan ipar. (d) Pengangkatan anggota Direksi ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Daerah. 22 Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 50 Tahun 1999, Pasal 3 dan 5 Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara 9

(e) Seseorang dapat menduduki jabatan Direksi paling banyak 2 (dua) kali masa jabatan dalam kedudukan yang sama di BUMD yang bersangkutan. (f) Masa jabatan Direksi ditetapkan selama 4 (empat) tahun. (g) Pengangkatan untuk masa jabatan yang kedua dilakukan, apabila Direksi terbukti mampu meningkatkan kinerja BUMD setiap tahun. (h) Direksi tidak boleh memangku jabatan rangkap baik di BUMD atau Perusahaan lainnya. 23 (2) Badan Pengawas: 24 (a) Badan Pengawas diangkat oleh Kepala Daerah. (b) Badan Pengawas berasal dari orang yang profesional sesuai dengan bidang usaha BUMD yang bersangkutan. (c) Untuk dapat diangkat sebagai Badan Pengawas, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Menyediakan waktu yang cukup; Tidak terikat hubungan keluarga dengan Kepala Daerah atau dengan Badan Pengawas lainnya atau dengan Direksi sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun kesamping termasuk menantu dan ipar; Mempunyai Pengalaman dalam bidang keahliannya minimal 5 (lima) tahun. (d) Pengangkatan Badan Pengawas ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Daerah. (e) Badan Pengawas diangkat paling banyak 2 (dua) kali masa jabatan. 23 Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 50 Tahun 1999, Pasal 31 24 Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 50 Tahun 1999, Pasal 18 dan Pasal 20 Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara 10

(f) Masa jabatan Badan Pengawas ditetapkan selama 3 (tiga) tahun. (g) Pengangkatan Badan Pengawas yang kedua kali dilakukan apabila: Mampu mengawasi BUMD sesuai dengan Program Kerja Mampu memberikan saran kepada Direksi agar BUMD mampu bersaing dengan Perusahaan lainnya Mampu memberikan pendapat mengenai peluang usaha yang menguntungkan di masa yang akan datang. e) Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 1990 tentang Perubahan Bentuk BUMD ke Dalam Dua Bentuk Perumda dan Perseroda. Sesuai instruksi ini, pemerintah daerah diinstruksikan untuk mengubah bentuk BUMD hanya dalam bentuk berikut: 25 (1) Perumda: (a) Sifat usaha adalah mengutamakan penyelenggaraan kemanfaatan umum (Public Service) disamping mencari keuntungan sebagai sumber pendapatan asli daerah dengan tetap berpegang teguh pada syarat efisiensi dan efektivitas, prinsip ekonomi perusahaan, dan pelayanan yang baik kepada masyarakat. (b) Berstatus badan hukum yang dibentuk dengan Perda. (c) Mempunyai nama dan kekayaan sendiri serta kebebasan bergerak seperti perusahaan swasta untuk melakukan/pengadaan suatu perjanjian kontrak-kontrak dan hubungan-hubungan dengan perusahan lainnya. (d) Modal pangkal seluruhnya berasal dari APBD sebagai kekayaan daerah yang terpisahkan dan tidak terdiri dari saham-saham serta dapat memperoleh dana dari kredit-kredit dalam dan luar negeri atau dari obligasi (dari masyarakat). 25 Lampiran Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 1990 Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara 11

(e) Dipimpin oleh suatu Direksi dan tidak dibenarkan merangkap jabatan lain. (2) Perseroda: (a) Tujuan usahanya untuk memupuk keuntungan dalam arti baik pelayanan dan pembinaan organisasinya harus secara efektif dan efisien dengan orientasi bisnis. (b) Status hukumnya sebagai badan hukum perdata yang berbentuk Perseoan Terbatas. (c) Modal pangkal dari APBD yang merupakan penyertaan modal pemerintah daerah yang ditetapkan dengan Perda dan merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan ditetapkan dengan Perda. Dimungkinkan adanya kerjasama dengan swasta Nasional dan Asing, adanya pembelian/penjualan saham-saham obligasi. Modal tersebut dibagi atas saham-saham proritas dan biasa atau sejenis saham lainnya. (d) Dipimpin oleh suatu Direksi. (e) Pegawainya diangkat dan diberhentikan oleh Direksi dengan pertimbangan Dewan Komisaris. b. Dampak diberlakukannya UU No. 23 Tahun 2014 terhadap pengaturan BUMD Dampak diberlakukannya UU No. 23 Tahun 2014 antara lain dicabutnya UU No. 5 Tahun 1962, namun tidak mencabut keberlakuan aturan pelaksana di bawahnya selama tidak bertentangan dengan UU No. 23 Tahun 2014. Sebagaimana disebutkan pada Pasal 343 UU No. 23 Tahun 2014, maka seharusnya pemerintah telah membuat ketentuan lebih lanjut terkait unsurunsur pengelolaan BUMD, di antaranya terkait: 1) tata cara penyertaan modal; 2) organ dan kepegawaian; Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara 12

3) tata cara evaluasi; 4) tata kelola perusahaan yang baik; 5) perencanaan, pelaporan, pembinaan, pengawasan; 6) kerjasama; 7) penggunaan laba; 8) penugasan Pemerintah Daerah; 9) pinjaman; 10) satuan pengawas intern, komite audit dan komite lainnya; 11) penilaian tingkat kesehatan, restrukturisasi, privatisasi; 12) perubahan bentuk hukum; 13) kepailitan; dan 14) penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan. Namun, hingga saat ini ketentuan dimaksud belum dibuat. Selain itu, walaupun UU No. 23 Tahun 2014 memberi ruang untuk memberlakukan peraturan pelaksana ataupun aturan turunan dari UU No. 5 Tahun 1962 yang sudah ada, peraturan tersebut belum dapat mengakomodasi kebutuhan pengaturan BUMD secara utuh. Akibatnya, tuntutan UU No. 23 Tahun 2014 terhadap pengaturan BUMD semakin memperjelas kekosongan peraturan terhadap pengelolaan BUMD, sedangkan selambat-lambatnya 3 tahun sejak diundangkan, seluruh BUMD harus menyesuaikan dengan ketentuan UU No. 23 Tahun 2014. Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014 diketahui bahwa BUMD terbagi atas Perumda dan Perseroda. Namun, jika melihat beberapa aturan pelaksana dan/atau turunan dari UU No. 5 Tahun 1962 yang masih berlaku, diketahui beberapa aturan di antaranya masih menggunakan bentuk Perusahaan Daerah sebagai salah satu bentuk BUMD. Peraturan dimaksud adalah Permendagri No. 3 Tahun 1998 tentang Bentuk Hukum BUMD dan Permendagri No. 22 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah. Bahkan, pada Permendagri No. 3 Tahun 1998 diatur bahwa pengaturan Perusahaan Daerah tunduk pada UU No. 5 Tahun 1962, yang mana sejak diberlakukannya UU No. 23 Tahun 2014 telah dicabut keberlakuannya. Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara 13

Berbeda dengan BUMD dalam bentuk Perseroan Terbatas atau Perseroda yang pengaturannya juga mengacu pada UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, sehingga lebih terarah pengelolaannya. Tidak terdapat peraturan khusus yang mengatur Perumda. Sedangkan Perumda yang masih mengacu pada pengaturan terhadap Perusahaan Daerah pada UU No. 5 tahun 1962 menjadi tidak sesuai dengan pengertian Perumda berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014, di antaranya terkait kepemilikan. Pada UU No. 5 Tahun 1962, Perusahaan daerah dapat dimiliki oleh satu atau lebih pemerintah daerah, sedangkan menurut UU No. 23 Tahun 2014, perusahaan umum daerah yang dimiliki oleh lebih dari satu pemerintah daerah harus merubah bentuknya menjadi Perseroda. Selain itu, masih terdapat hal-hal yang belum diatur terkait kepengurusan di BUMD. Misalnya baik pada Permendagri No. 22 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah, Permendagri No. 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian PDAM, maupun Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Daerah telah diatur bahwa Direksi tidak boleh merangkap jabatan sebagai direksi di perusahaan lain. Namun, untuk Dewan Pengawas ataupun Dewan Komisaris selain pada BUMD dalam bentuk Bank Perkreditan Rakyat, yang diatur pada Permendagri No. 22 Tahun 2006, tidak ditentukan boleh merangkap jabatan atau tidak. Jika dibandingkan dengan UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, terkait jabatan Dewan Pengawas maupun Dewan Komisaris jelas diatur dilarang memangku jabatan rangkap sebagai anggota direksi BUMN, BUMD, badan usaha milik swasta, dan jabatan lain yang menimbulkan benturan kepentingan. IV. PENUTUP UU No. 23 Tahun 2014 mendefinisikan BUMD dan membaginya ke dalam bentuk Perumda dan Perseroda. Dengan diberlakukannya UU No. 23 Tahun 2014 mengakibatkan UU No. 5 Tahun 1962 dicabut, namun peraturan pelaksananya sepanjang tidak bertentangan dengan UU No. 23 Tahun 2014 masih tetap berlaku. Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara 14

Selambat-lambatnya 3 tahun sejak diundangkan, seluruh BUMD harus menyesuaikan dengan ketentuan UU No. 23 Tahun 2014. Hingga saat ini, belum seluruh pengaturan BUMD telah ada peraturannya, khususnya terkait pengelolaan BUMD sebagaimana diatur pada Pasal 343 UU No. 23 Tahun 2014. Selain itu, masih terdapat peraturan BUMD yang menggunakan bentuk Perusahaan Daerah untuk jenis BUMD selain Perseroan Terbatas, sedangkan di sisi lain peraturan terkait Perumda juga belum tersedia. Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara 15

DAFTAR PUSTAKA UU No. 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2015 Permendagri No. 3 Tahun 1998 tentang Bentuk Hukum BUMD Permendagri No. 22 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah Permendagri No. 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Daerah Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 1990 tentang Perubahan Bentuk BUMD ke Dalam Dua Bentuk Perumda dan Perseroda. Penulis: Erma Yudytasari, S.H., MPPM Disclaimer: Seluruh informasi yang disediakan dalam Tulisan Hukum adalah bersifat umum dan disediakan untuk tujuan pemberian informasi hukum semata dan bukan merupakan pendapat instansi. Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara 16