BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODE PENELITIAN. Syaodih Sukmadinata (2009: 72) menyatakan bahwa metode penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, diperlukan metode

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan datanya. Sebagaimana Sugiyono (2012: 14) mengungkapkan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang penyajian datanya berupa angka-angka dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Di Lingkungan Komplek Putraco terdapat 1 TK dan 1 Pos Paud, yang. keduanya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

III. METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekati suatu masalah dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dimana suatu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu, SMK Negeri 2 Subang JL. Wera Km.05 Dangdeur Subang

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. untuk penciptaan hasil yang maksimal. Menurut Surakhmad (1989:131), metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. bebas X (independent variable) sedangkan yang menjadi variabel terikat Y

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan gejala-gejala serta pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang ingin

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

serta ilmu-ilmu sosial lainnya, hlm.33 2 Abdurrahmat Fathoni, Metode Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: Rineka cipta, 2006), hlm.

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SMA NEGERI SE-KOTA METRO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Obyek yang diteliti oleh penulis ini adalah Sekolah Dasar Islam Al Jamal yang lokasinya terletak di Jalan Pamijahan Kelurahan Sukarindik Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya. B. Populasi dan Sampel Pendapat Sukmadinata (2010: 250-251) Dalam penelitian, populasi ini dibedakan antara populasi secara umum dengan populasi target atau target population. Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran keberlakuan kesimpulan penelitian kita. Populasi umum penelitian mungkin secara keseluruhan. Populasi juga dibedakan antara populasi target dengan populasi terukur atau accessable population. Populasi terukur adalah populasi yang secara ril dijadikan dasar dalam penentuan sampel, dan secara langsung menjadi lingkup sasaran keberlakuan kesimpulan. Populasi target adalah populasi yang dengan alasan yang kuat (reasonable) memiliki kesamaan karakteristik dengan populasi terukur. Sedangkan menurut Sugiyono (2008: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Dalam hal ini populasi yang digunakan oleh peneliti adalah populasi terukur yakni populasi yang secara ril dijadikan dasar dalam penentuan sampel, dan secara langsung menjadi lingkup sasaran keberlakuan sampel. Adapun populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan dari siswa di SD Islam Al Jamal yang berjumlah 349 siswa, dikarenakan banyaknya jumlah siswa dan akan banyak menyita waktu dan tenaga, maka dalam penelitian ini peneliti tidak mungkin untuk meneliti seluruh populasi, oleh karena itu peneliti menentukan untuk mengambil sampelnya. Sebagaimana pendapat Sugiyono (2008: 118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jadi, dalam penelitian ini ditetapkanlah pengambilan sampel karena dengan sampel ini dimaksudkan untuk memperkecil obyek yang diteliti. 1

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh siswa kelas V yang jumlah siswanya ada 55 orang di SD Islam Al Jamal karena dengan pertimbangan kematangan pemahaman siswa dalam ke-ikut sertaannya menjawab soal atau kuesioner yang peneliti berikan. Oleh karena itu, sampel ini adalah jenis purposive sample atau sampel bertujuan. Sebab cara pengambilan subyek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetap, akan tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu dengan suatu pertimbangan. C. Metode Penelitian Penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang banyak digunakan dalam dunia pendidikan terutama dalam bidang penelitian psikologi pendidikan. Adapun model permasalahan deskriptif yang perlu dijawab dengan hasil penelitian dengan mendeskripsikan mengenai variabel-variabel tertentu berdasarkan indikatorindikator yang menerangkan variabel. Cara melaporkan hasil penelitian deskriptif ini adalah melalui deskripsi dengan dua cara, yaitu: (dengan ukuran kuantitatif misalnya berbentuk mean (ratarata), presentase, jumlah responden, dan lain-lain) (Iskandar, 2009: 18 ). Selain itu, pendapat lain yang dikemukakan oleh Sukmadinata (2010: 72) menjelaskan bahwa yang dimaksud penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain. Dengan begitu peneliti dalam hal ini berkaitan dengan definisi diatas, bahwa penelitian deskriptif pula mengkaji suatu hubungan atau korelasi dalam sebuah masalah. Sebagaimana pendapat Sujiono (2003: 175) terdapat teknik untuk mengkaji suatu hubungan yaitu teknik analisa korelasional yang merupakan teknik analisa statistik mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih. Teknik ini digunakan untuk mengukur kuat lemahnya pelaksanaan hafalan Alqurān dalam prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam. D. Definisi Operasional Untuk memperoleh gambaran yang jelas maksud dari skripsi ini yaitu Pengaruh Prestasi Hafalan Alqurān Juz amma terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD 2

Islam Al Jamal Tasikmalaya. Dan untuk memudahkan gambaran yang konkrit tentang hal-hal yang akan dibahas, peneliti menjelaskan maksud dari skripsi ini meliputi: 1. Ḥifẓ Alqurān Menurut Zamani & Maksum (2009: 20) bahwa Ḥifẓ merupakan bentuk masdar dari kata ḥafiẓa-yaḥfaẓu yang berarti menghafal. Menghafal. Arti ini didapat dari kata ḥafiẓa-yaḥfaẓu-ḥifẓun dan ḥāffaẓa-yuḥāffiẓu-taḥfiẓun yang mempunyai arti memelihara, menjaga, dan menghafal atau berusaha terus menerus untuk dilakukan secara berulang-ulang sehingga tertanam kuat dalam ingatan dan dapat meresap kedalam hati kemudian dapat diamalkan oleh perbuatan dan sikap seseorang dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Kemudian dalam pendapat Abdullah (2007: 17), menjelaskan bahwa Alqurān adalah kalam Allāh yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. melalui malaikat Jibril. Alqurān berisi segala hal mengenai petunjuk yang membawa hidup manusia bahagia di dunia dan bahagia di akhirat kelak. Berikutnya Juz Amma yaitu bagian dari kumpulan Surat-Surat yang terdapat dalam Alqurān yang dimulai dari Surat An-Nabā sampai surat An-Nās. 2. Sekolah Dasar Islam (SDI) Sekolah Dasar Islam (SDI) adalah jenjang dasar pada pendidikan formal di Indonesia yang setara dengan Sekolah Dasar yang pengelolaannya dilakukan oleh Dinas. Pendidikan Sekolah Dasar Islam (SDI) ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. 3. Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1996: 186) Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Prestasi belajar atau kemampuan belajar dapat memberikan petunjuk yang jelas tentang pencapaian tujuan pembelajaran, sehingga upaya peningkatan efektivitas belajar mengajar dapat dilakukan untuk tercapainya tujuan yang memuaskan. Selanjutnya ruang lingkup mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama (Mulyasa, 2010: 47). 3

Jadi, yang peneliti maksud disini adalah hasil yang dicapai oleh peserta didik dalam mata pelajaran PAI. Adapun maksud dari judul penelitian diatas adalah bagaimana hubungan hafalan Alqurān dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PAI di SD Islam Al Jamal Tasikmalaya. E. Variabel Penelitian Pendapat Sugiyono (2008: 60) menjelaskan bahwa variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti menguji hubungan hafalan Alqurān dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa kelas V SD Islam Al Jamal Kota Tasikmalaya. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas (independent variable) adalah hafalan Alqurān. 2. Variabel terikat (dependent variable) adalah prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ( PAI ). F. Instrumen Penelitian Menurut Sukmadinata (2010: 233) bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian kuantitatif, baik wawancara, observasi, studi dokumenter dan tes. umumnya dapat digunakan bentuk atau format instrumen: kategorial, skala ordinal, skala interval, skala rasio, dan checklist. Dengan demikian instrumen yang digunakan oleh peneliti yakni berupa wawancara, observasi, studi dokumenter, dan tes. G. Teknik Pengumpulan Data Pendapat Sukmadinata (2010: 216) terdapat beberapa teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi, studi dokumenter dan tes. 1. Wawancara Wawancara atau interviu (interview) merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Wawancara dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka 4

secara individual, adakalanya juga wawancara dilakukan secara kelompok. Hal penting lain yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pewawancara adalah perekaman atau pencatatan data. Dalam persiapan wawancara selain penyusunan pedoman, yang sangat penting adalah membina hubungan baik dengan responden. Metode ini digunakan untuk memperoleh tanggapan dari kepala sekolah, para guru, dan para siswa mengenai penerapan kegiatan menghafal Alqurān yang dilaksanakan di sekolah tersebut. Selain hal tersebut juga, metode ini dapat digunakan untuk memperoleh data tentang latar belakang sekolah atau sejarah, prestasi, dan lain-lain. Dalam hal ini peneliti hanya terfokus untuk mewawancarai ketua yayasan, kepala sekolah, juga kepada guru atau pembimbing taḥfiẓ di sekolah tersebut. 2. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang berlangsung. Metode ini digunakan untuk memperoleh data misalnya tentang kondisi fisik, letak geografis, sarana dan prasarana, dan proses kegiatan belajar mengajar di SD Islam Al Jamal Tasikmalaya. Dalam metode observasi ini peneliti menggunakan cara observasi non partisipatif (nonparticipatory observation) dimana pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan. 3. Studi Dokumenter Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. (Sukmadinata, 2010: 222). Jadi, penelitian ini juga dilakukan dengan cara mencari dokumen-dokumen yang ada di tempat penelitian yaitu meliputi dokumen kurikulum, jadwal kegiatan, struktur organisasi, dan dokumen-dokumen lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini guna melengkapi data-data yang sudah ada. Sebagaimana yang diperlukan peneliti yang paling utama adalah mencari data tentang prestasi belajar siswa melalui nilai lapor pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) semester genap tahun ajaran 2012/2013. 4. Tes Sebagaimana pendapat Sukmadinata (2010: 223) tes umumnya bersifat mengukur, tes yang digunakan dalam pendidikan biasa dibedakan antara tes hasil belajar dan tes psikologis. Instrumen ada yang sudah dibakukan seperti tes 5

intelegensi, ada pula yang belum dibakukan, yakni instrumen yang dibuat oleh para peneliti. Cara yang biasa dilakukan misalnya melalui test-retest, dalam metode testretest (pengujian) dilakukan terhadap sampel yang sama. Hasilnya dihitung dengan uji korelasi menggunakan rumus product moment dari Pearson. Bila korelasi atau r- nya signifikan maka instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang memadai dan bisa digunakan untuk pengukuran selanjutnya (Sudjana, 1997: 58). Dalam hal ini instrumen tes yang dilakukan peneliti adalah tes lisan hafalan Alqurān juz amma terhadap siswa kelas V SD Islam Al-Jamal dengan perincian penilaian tes sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Hafalan Alqurān Juz Amma No Sub. Variabel Hafalan Surat Juz 'amma Indikator Hafal semua ayat dari surat yang dibacakan Hafal lebih dari setengah dari jumlah ayat, surat yang dibacakan Hafal kurang dari setengah jumlah ayat, surat yang dibacakan Tidak hafal sama sekali Item 1 2 3 4 Tabel 3.2 Standar Penskoran Variabel Indikator Skor Hafal semua ayat dari surat yang dibacakan 1 Hafal lebih dari setengah Hafalan Surat Juz dari jumlah ayat, surat 'amma 0,6-0,9 yang dibacakan Hafal kurang dari setengah jumlah ayat, 0,1-0,5 6

surat yang dibacakan Tidak hafal sama sekali 0 H. Teknik Analisis Data Menurut hatimah (2010: 224) analisis data adalah kelanjutan dari pengolahan data. Dalam pengolahan data meliputi kegiatan pengeditan data, tranformasi data (coding), serta penyajian data sehingga diperoleh data yang lengkap dari masingmasing obyek untuk setiap variabel yang diteliti. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam mengolah data adalah sebagai berikut: 1. Pengeditan data (Editing) adalah pemeriksaan atau koreksi data yang telah dikumpulkan. Pengeditan dilakukan karena memungkinkan data yang masuk tidak memenuhi syarat atau sesuai dengan kebutuhan. 2. Coding dan Transformasi Data, Coding (pengkodean) data adalah pemberian kode-kode tertentu pada tiap-tiap data termasuk memberikan kategori utuk jenis data yang sama. Kode yang diberikan dapat memiliki makna sebagai data kuantitatif (berbentuk skor). 3. Tabulasi Data, Tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis. Selanjutnya terdapat berbagai teknik statistik yang dapat diterapkan untuk menyajikan dan mendeskripsikan data kuantitatif, Penyajian data dapat disajikan dalam bentuk tabel. Salah satunya berupa tabel distribusi frekuensi yang disusun apabila jumlah data yang akan disajikan cukup banyak sehingga kalau disajikan dalam tabel biasa menjadi tidak efisien dan kurang komunikatif. Tabel tersebut disusun melalui tahapan sebagai berikut: a. Mengurutkan data dari yang terkecil sampai yang terbesar b. Menghitung rentang skor = Skor tertinggi-skor terendah c. Menetapkan jumlah kelas dengan menggunakan aturan Strugess Jumlah kelas = 1+ 3,3 log n n = banyaknya data d. menetapkan panjang kelas interval i = R K I = interval kelas 7

R = Range (nilai maksimum dikurangi nilai minimum) K = jumlah kelas (hatimah, 2010: 228) e.menentukan batas bawah kelas interval pertama (diambil data terkecil) f. Menetapkan panjang batas setiap kelas. g. Menghitung frekuensi relatif yaitu jumlah anggota dari masing-masing kelompok kelas interval. h. Menghitung prosentase frekuensi relatif yaitu prosentase frekuensi untuk masingmasing kelas interval. Selanjutnya, hatimah (2010: 232) menjelaskan bahwa selain menggunakan tabel, bentuk lain penyajian data adalah grafik atau diagram. Grafik merupakan visualisasi data pada tabel yang bersangkutan. Kemudian dalam penelitian kuantitatif biasanya berkenaan dengan sekelompok data. Data yang memperlihatkan karakteristik atau ukuran sekelompok data dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif. Teknik analisis yang sering digunakan untuk mendeskripsikan data antara lain berupa ukuran pemusatan data (rata-rata, median, dan modus), serta ukuran penyebaran data (rentang, simpangan baku dan varians) adalah sebagai berikut a) Modus (mode) adalah data yang paling sering muncul pada suatu distribusi dalam satu kelompok data. b) Median atau nilai tengah, diperoleh dengan cara mengurutkan data mulai dari skor terkecil sampai tertinggi dalam satu kelompok kemudian dicari nilai tengahnya. c) Mencari nilai rata-rata, rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh data dalam satu kelompok kemudian dibagi dengan jumlah anggota kelompok tersebut. d) Menafsirkan nilai mean yang telah di dapatkan untuk interval kategori dengan cara sebagai berikut: i = R K Keterangan : I = interval kelas R = Range (nilai maksimum dikurangi nilai minimum) K = jumlah kelas Sedangkan mencari Range dengan menggunakan Rumus: R=H L (hatimah, 2010: 234) H = skor tertinggi 8

L = skor terendah (hatimah, 2010: 234) e) Varians (S 2 ) dapat menjelaskan homogenitas suatu kelompok. Dari sekelompok data sampel dapat dihitung dengan menggunakan rumus: S 2 = n X 2 - ( X) 2 n (n 1) keterangan: n = jumlah sampel X = skor (hatimah, 2010: 234) f) Simpangan Baku atau standar deviasi adalah akar varians (s 2 ), simpangan baku memiliki fungsi yang sama dengan varians dalam menjelaskan sekelompok data. Kemudian, untuk mengetahui besar prosentase tes lisan dari responden. Dengan rumus berikut ini : F P = X 100 % (hatimah, 2010: 244) N Diketahui : F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Jumlah banyaknya item P = Angka persentase Ketentuan skala persentase yang digunakan adalah : 100 % = Seluruhnya 85 % - 99 % = Hampir seluruhnya 68 % - 84 % = Sebagian besar 51 % - 67 % = Lebih dari setengah 50 % = Setengah 34 % - 49 % = Hampir setengah 17 % - 33 % = Sebagian Kecil 0 % = Tidak ada Selanjutnya adalah penghitungan terhadap hasil skor yang telah ada. Karena penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada korelasi antara hafalan Alqurān dengan prestasi belajar mata pelajaran PAI, maka yang dipakai adalah rumus r product moment. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : 9

r xy = N xy ( x) ( y) [ N x 2 ( x) 2 ] [( N y 2 - ( y) 2 ] Diketahui : r xy N xy x = adakah indeks korelasi r product moment = Number of Cases = Jumlah hasil perkalian antara Skor X dan skor Y = Jumlah seluruh skor X y = Jumlah seluruh skor Y (hatimah, 2010: 240) Setelah diperoleh nilai r xy. Selanjutnya dibandingkan dengan hasil r pada table product moment dengan taraf signigikan 5 %. Butir soal dikatakan valid jika r hitung r tabel. Sebagaimana pendapat Dajan (1986: 377) harga r xy menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan. Diantaranya: a. pada hakekatnya, nilai r dapat bervariasi dari 1 melalui 0 hingga+1. Bila r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lemah atau tidak dapat hubungan sama sekali. b. Bila r = + 1 atau mendekati 1, maka korelasi antar dua variabel dikatakan positif dan kuat sekali. c. Bila nilai r = -- 1, maka korelasinya dikatakan sangat kuat dan negatif. d. Tanda Plus (+) dan minus ( ) pada koefisien korelasi sebetulnya memiliki arti yang khas. Bila r positif, maka korelasi antara 2 variabel bersifat searah. Dan tanda minus (-) jika arah korelasinya negativ (korelasi berlawanan arah). Jadi, suatu item dikatakan valid jika nilai r xy positif dan lebih besar dari tabel 5% atau nilai r xy positif dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.050. Setelah diperoleh angka indeks product moment korelasi r maka dilakukan interpretasi secara sederhana dengan mencocokan hasil penelitian dengan angka indeks korelasi r product moment seperti di bawah ini. Selanjutnya untuk menentukan data penelitian ini signifikan atau tidak, interpretasi juga menggunakan tabel nilai r (rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of freedom (df) Yang rumusnya adalah : df = N nr df : degrees of freedom 10

N : Number of Casees Nr : Banyaknya variabel (hafalan Alqurān dan prestasi belajar siswa) Rumus selanjutnya adalah untuk mencari kontribusi variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut : KD = r 2 x 100 % KD : Koefisien Determination (Kontribusi variabel X terhadap variabel Y ) r : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y (Dajan, 1986: 408) 11