BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melalui refleksi, colaboratif, dan partisipatif. Menurut Arikunto, S., dkk. (2006:

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

III. METODE PENELITIAN. atau sering juga disebut dengan Classroom Action Research. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

METODE PENELITIAN. dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2004: 3). Sedangkan Arikunto (2006: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan. terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labahan Ratu Kecamat Kedaton Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan tindakan dengan dibantu oleh guru mitra yang bertugas sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Bandar Sakti, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Hamdani (2011: 326) Penelitian Tindakan Kelas pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikenal dan ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan, atau istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dalam penelitian ini peneliti tidak hanya memecahkan persoalan di dalam kelasnya, namun berupaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Arikunto, dkk (2011: 3) PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif antara peneliti dengan guru. Subjek penelitian tindakan kelas adalah siswa kelas IVC SD Negeri 2 Labuhan Ratu Bandar Lampung dengan jumlah siswa 32 orang siswa yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 18 orang perempuan.

26 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVC SD Negeri 2 Labuhan Ratu yang berlokasi di Jl. Z.A. Pagar Alam Gang. Beringin No. 59 Kec. Kedaton Kota Bandar Lampung. 3. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 selama 4 bulan. Kegiatan penelitian dimulai dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian (bulan Februari-Mei 2014). C. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus, dimana siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi beberapa kali hingga tujuan pembelajaran di kelas tercapai. Modifikasi dari Arikunto, dkk (2011: 16) secara garis besar terdapat lima tahapan yang dilalui, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan/observasi, (4) Refleksi, dan (5) Rekomendasi. Berdasarkan pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas memiliki empat tahapan. Tahap pertama yaitu perencanaan, pada tahap ini peneliti membuat perencaan penelitian yang akan dilaksanakan. Tahap kedua yaitu pelaksanaan, pada tahap ini peneliti melaksanakan penelitian berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Tahap ketiga yaitu pengamatan/observasi, pada tahap ini peneliti mengamati kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Tahap keempat yaitu refleksi, pada tahap ini peneliti menganalisis hasil observasi sebagai bahan kajian untuk perbaikan pembelajaran berikutnya. Tahap kelima yaitu rekomendasi, pada

27 tahap ini peneliti melaksanakan perbaikan yang telah direfleksi pada tahap sebelumnya. Adapun model dan pelaksanaan untuk masing-masing tahap dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahapan PTK adalah sebagai berikut: Perencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Pengamatan Dst Gambar 3.1. Tahapan PTK (Adopsi dari Arikunto, 2011: 16) D. Alur Penelitian Alur penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran tematik pada tema Makananku Sehat dan Bergizi menggunakan model pembelajaran TPS direncanakan terdiri dari 3 siklus, yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III.

28 Siklus I Pada siklus I tema yang akan dibahas dalam pembelajaran adalah tema makananku sehat dan bergizi subtema I makananku sehat dan bergizi pada pembelajaran 2. Adapun tahap-tahap pada penelitian tindakan kelas pada siklus I sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan a. Mengidentikasi KI dan KD yang relevan dengan tema makananku sehat dan bergizi. b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran secara kolaboratif antar peneliti dengan guru kelas sesuai yang akan diajarkan. c. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran. d. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) yang sesuai dengan tema dan model pembelajaran yang akan digunakan. e. Menyusun instrument penilaian siswa berupa penialaian pengetahuan sikap, dan keterampilan siswa. f. Menyusun alat evaluasi hasil belajar siswa. 2. Tahap Pelaksanaan a. Kegiatan Awal 1) Pengkondisian kelas (menata tempat duduk siswa, menertibkan siswa, berdoa, dan mengecek kahadiran siswa). 2) Guru melakukan apersepsi dan motivasi guna mengarahkan siswa pada tema yang akan dibahas. 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

29 b. Kegiatan Inti 1) Setiap siswa memperoleh LKS. 2) Tahap think: a) Siswa memperhatikan gambar SDA hewan yang dipasang oleh guru di depan kelas. b) Siswa mengerjakan LKS secara mandiri dalam waktu yang telah ditentukan. 3) Tahap pair: Siswa mendiskusikan hasil pemikirannya kepada teman sebangku dan menuliskan jawaban diskusinya pada LKS. 4) Selama proses diskusi berlangsung, guru berkeliling untuk memantau dan memberikan bimbingan jika diperlukan. 5) Tahap share: Beberapa kelompok menyampaikan hasil diskusi dan kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan. 6) Siswa mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan c. Kegiatan Penutup 1) Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. 2) Siswa mengerjakan tes formatif yang diberikan guru secara individu. 3) Siswa memperhatikan penyampaian guru mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang.

30 3. Tahap Pengamatan a. Mengevaluasi pembelajaran dengan menggunakan tes formatif. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam menyerap materi yang telah dipelajari. b. Mengamati sikap disiplin, percaya diri, dan kerjasama siswa dalam proses pembelajaran terutama saat siswa diminta untuk berpikir dan mendiskusikan materi pembelajaran dengan menggunakan lembar instrumen. c. Mengamati keterampilan mengemukakan pendapat siswa dengan menggunakan lembar observasi saat proses pembelajaran. 4. Tahap Refleksi a. Menganalisis keberhasilan dan kekurangan guru saat menerapkan model pembelajaran TPS. b. Menganalisis hasil belajar siswa guna mengetahui keberhasilan siswa dalam menyerap materi pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TPS. c. Menganalisis sikap disiplin, percaya diri, dan kerjasama siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan instrument penilaian. d. Hasil analisis akan digunakan sebagai bahan perbaikan dalam merencanakan siklus II.

31 Siklus II Sama halnya dengan siklus I, siklus II terdapat empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada siklus II tema yang digunakan oleh peneliti adalah makananku sehat dan bergizi dengan subtema II makananku sehat dan bergizi pada pembelajaran 5. Siklus II dilakukan berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. 1. Tahap Perencanaan a. Mengidentikasi KI dan KD yang relevan dengan tema makananku sehat dan bergizi. b. Menyusun rencana pembelajaran secara kolaboratif antar peneliti dengan guru kelas sesuai yang akan diajarkan. c. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran. d. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) yang sesuai dengan tema dan model pembelajaran yang akan digunakan. e. Menyusun alat evaluasi hasil belajar siswa dengan pedoman penskoran. f. Menetapkan cara melakukan refleksi terhadap penelitian yang dilakukan, yang dirumuskan oleh satu orang pengajar dan satu orang peneliti. 2. Tahap Pelaksanaan a. Kegiatan Awal 1. Pengkondisian kelas (menata tempat duduk siswa, menertibkan siswa, berdoa, dan mengecek kahadiran siswa).

32 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 3. Guru melakukan apersepsi dan motivasi guna mengarahkan siswa pada tema yang akan dibahas. b. Kegiatan Inti 1. Setiap siswa memperoleh LKS. 2. Tahap think: 1) Siswa memperhatikan gambar SDA tumbuhan yang dipasang oleh guru di depan kelas. 2) Siswa mengerjakan LKS secara mandiri dalam waktu yang telah ditentukan. 3. Tahap pair: Siswa mendiskusikan hasil pemikirannya kepada teman sebangku dan menuliskan jawaban diskusinya pada LKS. 4. Selama proses diskusi berlangsung, guru berkeliling untuk memantau dan memberikan bimbingan jika diperlukan. 5. Tahap share: Beberapa kelompok menyampaikan hasil diskusi dan kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan. 6. Siswa mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan c. Kegiatan Penutup 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. 2. Siswa mengerjakan tes formatif yang diberikan guru secara individu.

33 3. Siswa memperhatikan penyampaian guru mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang. 3. Tahap Pengamatan a. Mengevaluasi pembelajaran dengan menggunakan tes formatif. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam menyerap materi yang telah dipelajari. b. Mengamati sikap disiplin, percaya diri, dan kerjasama siswa dalam proses pembelajaran terutama saat siswa diminta untuk berpikir dan mendiskusikan materi pembelajaran dengan menggunakan lembar instrumen. c. Mengamati keterampilan mengemukakan pendapat siswa dengan menggunakan lembar observasi saat proses pembelajaran. 4. Tahap Refleksi a. Menganalisis keberhasilan dan kekurangan guru saat menerapkan model pembelajaran TPS. b. Menganalisis hasil belajar siswa guna mengetahui keberhasilan siswa dalam menyerap materi pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TPS. c. Menganalisis sikap disiplin, percaya diri, dan kerjasama siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan instrument penilaian. d. Hasil analisis akan digunakan sebagai bahan perbaikan dalam merencanakan siklus III.

34 Siklus III Sama halnya dengan siklus I dan II, siklus III terdapat empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada siklus II tema yang digunakan oleh peneliti adalah makananku sehat dan bergizi dengan subtema III makananku sehat dan bergizi pada pembelajaran 6. Siklus III dilakukan berdasarkan hasil refleksi dari siklus II. I. Tahap Perencanaan a. Mengidentikasi KI dan KD yang relevan dengan tema makananku sehat dan bergizi. b. Menyusun rencana pembelajaran secara kolaboratif antar peneliti dengan guru kelas sesuai yang akan diajarkan. c. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran. d. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) yang sesuai dengan tema dan model pembelajaran yang akan digunakan. e. Menyusun alat evaluasi hasil belajar siswa dengan pedoman penskoran. f. Menetapkan cara melakukan refleksi terhadap penelitian yang dilakukan, yang dirumuskan oleh satu orang pengajar dan satu orang peneliti. 2. Tahap Pelaksanaan a. Kegiatan Awal 1. Pengkondisian kelas (menata tempat duduk siswa, menertibkan siswa, berdoa, dan mengecek kahadiran siswa).

35 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 3. Guru melakukan apersepsi dan motivasi guna mengarahkan siswa pada tema yang akan dibahas. b. Kegiatan Inti 1. Setiap siswa memperoleh LKS. 2. Tahap think: 1) Siswa memperhatikan gambar contoh hasil produksi udang yang dipasang oleh guru di depan kelas. 2) Siswa mengerjakan LKS secara mandiri dalam waktu yang telah ditentukan. 3. Tahap pair: Siswa mendiskusikan hasil pemikirannya kepada teman sebangku dan menuliskan jawaban diskusinya pada LKS. 4. Selama proses diskusi berlangsung, guru berkeliling untuk memantau dan memberikan bimbingan jika diperlukan. 5. Tahap share: Beberapa kelompok menyampaikan hasil diskusi dan kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan. 6. Siswa mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan c. Kegiatan Penutup 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. 2. Siswa mengerjakan tes formatif yang diberikan guru secara individu.

36 3. Siswa memperhatikan penyampaian guru mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang. 3. Tahap Pengamatan a. Mengevaluasi pembelajaran dengan menggunakan tes formatif. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam menyerap materi yang telah dipelajari. b. Mengamati sikap disiplin, percaya diri, dan kerjasama siswa dalam proses pembelajaran terutama saat siswa diminta untuk berpikir dan mendiskusikan materi pembelajaran dengan menggunakan lembar instrumen. c. Mengamatai keterampilan mengemukakan pendapat siswa dengan menggunakan lembar observasi saat proses pembelajaran. 4. Tahap Refleksi a. Menganalisis keberhasilan dan kekurangan guru saat menerapkan model pembelajaran TPS. b. Menganalisis hasil belajar siswa guna mengetahui keberhasilan siswa dalam menyerap materi pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TPS. c. Menganalisis sikap disiplin, percaya diri, dan kerjasama siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan instrument penilaian.

37 E. Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data Jenis data pada penelitian tindakan kelas ini adalah data kualitatif yang berbentuk kalimat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan teknik non tes (observasi) sebagai alat evaluasi hasil belajar. a. Teknik tes menurut Arikunto (2012: 67) tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Teknik tes ini akan memperoleh data yang bersifat kuantitatif berupa nilai-nilai siswa untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa. b. Teknik non tes dilakukan tanpa menguji peserta didik, melainkan peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif yang berkenaan dengan kinerja guru, hasil belajar afektif, dan psikomotor terhadap pembelajaran tema makananku sehat dan bergizi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. 2. Alat Pengumpul Data Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi dan soal tes. 1. Lembar Observasi Lembar observasi pada penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa hasil belajar afektif, dan psikomotor dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Pada penilaian hasil belajar afektif, peneliti memilih sikap disiplin, percaya diri, dan kerjasama

38 untuk diteliti. Penulis membuat tabel pengamatan yang berupa lembar observasi, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 kisi-kisi lembar observasi hasil belajar ranah afektif No. 1. Disiplin Sikap yang Diamati 2. Percaya Diri 3. Kerjasama Sumber: Adaptasi dari Mulyasa (2013: 131) Indikator a. Masuk kelas tepat waktu b. Memperhatikan ketika guru menjelaskan c. Patuh terhadap peraturan di kelas d. Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan a. Berani presentasi di depan kelas b. Berani menyatakan pendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan c. Tidak mudah putus asa/pantang menyerah d. Mampu membuat keputusan dengan cepat a. Bersedia membantu teman tanpa mengharap imbalan b. Aktif dalam kerja kelompok c. Mendahulukan kepentingan kelompok daripada kepentingan pribadi d. Membagi tugas kepada teman dalam berdiskusi/ tidak mendominasi Selanjutnya, contoh indikator yang digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar psikomotor selama proses pembelajaran berlangsung. Tabel 3.2 kisi-kisi lembar observasi hasil belajar ranah psikomotor No. Keterampilan yang Indikator diamati 1. Menyampaikan gagasan 1. Mengemukakan pendapat secara lisan dan logis 2. Menggunakan bahasa yang baik Sumber: Modifikasi dari Henrika Dewi Anindawati (2013: 25)

39 2. Soal tes Soal tes digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa nilai-nilai siswa untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa kelas IVC pada pembelajaran tema makananku sehat dan bergizi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Tes hasil belajar siswa dilakukan pada akhir pokok bahasan. (Soal tes kognitif terlampir pada lampiran 9,10, dan 11 pada halaman 110-119). F. Teknik Analisis Data Penelitian ini dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor siswa saat pembelajaran berlangsung. Data hasil belajar kognitif siswa diperoleh dengan memberikan test kognitif kepada siswa dengan materi yang telah dipelajari. Data hasil belajar afektif dan psikomotor siswa diperoleh dengan melakukan pengamatan kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS. a. Rumus Analisis Afektif (Disiplin, Percaya Diri, dan Kerjasama) b. Rumus Analisis Psikomotor (Keterampilan Mengemukakan Pendapat)

40 Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dalam % Tingkat Keberhasilan Kategori 81% 100% Sangat Tinggi 66% 80% Tinggi 51% 65% Sedang 46% 50% Rendah < 46% Sangat Rendah Sumber: Modifikasi dari Aqib dkk dalam Pratama (2013:126) c. Rumus ketuntasan belajar siswa secara individual B = Banyaknya butir yang dijawab benar N = Banyaknya butir soal Ketuntasan individual jika siswa memperoleh nilai 66 Diadopsi dari Jihad dan Haris (2012: 166) d. Rumus nilai rata-rata seluruh siswa Keterangan: = Nilai rata-rata siswa Xi = Total nilai yang diperoleh siswa N = Jumlah siswa e. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa

41 Keterangan : A = Persentase sikap disiplin, percaya diri, dan kerjasama secara klasikal = Jumlah siswa disiplin, percaya diri, dan kerjasama yang memiliki nilai sikap 66 N = Jumlah siswa 100% = Bilangan tetap Sumber: Modifikasi dari Sudijono (2001: 264) G. Indikator Keberhasilan Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dikatakan berhasil apabila ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 75% dengan kategori baik berdasarkan KKM yang telah ditetapkan yaitu 66. Tabel 3.4 Kriteria Hasil Belajar Siswa Nilai Skala 0 100 Predikat Kategori 86-100 A 81-85 A- SB (Sangat Baik) 76-80 B+ 71-75 B B (Baik) 66-70 B- 61-65 C+ 56-60 C C (Cukup) 51-55 C- 46-50 D+ K (Kurang) Sumber: Kemendikbud (2013:131)