BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini mulai bergerak dengan pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia saat ini giat melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Umumnya tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi saat ini pada perusahaan yang

ABSTRAK. Univer sitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang baik maka penjualan dan laba akan meningkat secara

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan sekarang ini memasuki era perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan perusahaan kecil. Pengaruh dari banyak berdirinya perusahaan ini

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitiaan

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia mulai. mengalami kemajuan yang cukup pesat, terutama dalam bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pembangunan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat,

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, Indonesia sedang giat melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor industri berkembang dengan pesat di Indonesia. Banyak

PENDAHULUAN. menjelaskan secara tertulis tentang tanggungjawab pembuatan informasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perekonomian yang berkembang saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, persaingan semakin ketat dan pelaku

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Tujuan umum dari suatu perusahaan adalah mencapai laba (Profit),

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Penggunaan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang efektif dan efisien, para manajer harus dapat mengantisipasi

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis ekonomi yang menimpa Indonesia, tak sedikit pula

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah ada di depan mata, didukung dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia perdagangan membuat perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. usaha dewasa ini, terbukti dengan berdirinya perusahaan besar, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini sangat ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan krisis ekonomi seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Tak diragukan lagi bahwa dunia telah berubah, sedang berubah, dan senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi yang demikian pesat, membuat orang-orang mulai beranggapan

Bab 1. Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan profit oriented adalah untuk

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi

BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi perusahaan didirikan untuk menyediakan barang atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penentuan kebutuhan material

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat.

70BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat menyebabkan semakin. banyak masalah yang harus segera diatasi oleh para pengusaha dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu organisasi, koperasi menjalankan fungsi-fungsi manajemen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Halim, dkk. (2005;6)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan dalam menunjang penyediaan pangan. Satuan kerja irigasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan globalisasi perekonomian pada umumnya menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam melaksanakan kegiatan operasional, setiap perusahaan harus

PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA (Studi Kasus PT. PABELAN SURAKARTA) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sekarang ini sedang menghadapi persaingan di pasar bebas. Di

PERAMALAN (FORECASTING)

BAB I PENDAHULUAN. Bagi banyak perusahaan, penjualan merupakan kunci utama untuk berhasil

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan suatu bagian dari kekayaan perusahaan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dagang dan jasa, dalam bidang dagang salah satunya adalah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman masa penjajahan di negara kita, masyarakat Indonesia tidur di

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Penerapan..., Oktafianus, Fakultas Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat yang sehat untuk dapat belajar dan bekerja dalam rangka membangun bangsa. Agar rakyat Indonesia tetap terjaga kesehatannya diperlukan ketersediaan obatobatan yang cukup. Produsen selaku pembuat obat memiliki peranan yang penting bagi tersedianya obat-obatan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah distributor obat yang menyalurkan obat-obatan dari produsen ke konsumen. Bagi pihak distributor, kegiatan penjualan adalah aktivitas utama karena dengan aktivitas inilah perusahaan memperoleh pendapatan yang dapat menunjang operasinya. Apabila penjualan perusahaan menurun atau tidak mencapai target, maka pendapatan yang diperoleh juga akan berkurang. Oleh karena itu, pihak manajemen perusahaan harus menilai keberhasilan kegiatan penjualan yang telah dilaksanakan. Cara yang dapat digunakan untuk menilai keberhasilan kegiatan penjualan ini adalah dengan melihat melalui efektivitasnya. Jika telah mencapai target yang telah ditetapkan, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan penjualan telah berhasil dengan efektif. Salah satu alat bantu bagi pihak manajemen dalam menilai efektivitas kegiatan penjualan adalah anggaran penjualan. 1

Anggaran penjualan merupakan komponen anggaran yang sangat penting. Anggaran penjualan dipengaruhi oleh berbagai macam pengaruh, baik internal perusahaan yang mencakup efisiensi dan efektivitas organisasi, dan pengaruh eksternal seperti permintaan pasar, kondisi industri yang dijalankan, dan lain-lain. Efisiensi dan efektivitas penjualan ditentukan oleh biaya yang dikeluarkan dan laba yang diperoleh yang bertujuan untuk perencanaan dan pengendalian perusahaan. Dalam menciptakan perencanaan dan pengendalian operasional perusahaan yang efektif diperlukan suatu forecasting, walaupun forecasting hanyalah salah satu aspek saja dari prencanaan. Oleh karena kebutuhan untuk memahami keadaan di masa depan, maka business forecasting memiliki posisi yang penting dan strategis dalam proses pengambilan keputusan. Forecasting anggaran penjualan sangat penting dilakukan sebagai aspek dari perencanaan penjualan itu sendiri karena anggaran penjualan merupakan titik tolak dari penganggaran, khususnya bidang-bidang lain yang terkait dengan proses kegiatan, seperti tingkat persediaan, pembelian, dan biaya operasi, umumnya disesuaikan dengan aktivitas penjualan. 1.2. Identifikasi Masalah Dalam menghadapi situasi persaingan yang cukup ketat, perusahaan berupaya mengarahkan kegiatan penjualannya agar mencapai laba optimal. Oleh karena itu, kegiatan penjualannya perlu dinilai apakah telah efektif dengan menggunakan tolak ukur anggaran penjualan, sehingga diharapkan dapat 2

memberikan motivasi bagi manajer penjualan untuk mengelola kegiatan bagian yang dipimpinnya sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam proses pengelolaan kegiatan penjualan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan, tentu tidak terlepas dari berbagai macam masalah. masalah umum yang sering dijumpai dalam kegiatan penjualan adalah apakah kegiatan penjualan tersebut dapat terlaksana sesuai dengan yang telah direncanakan dan apakah ada tindak lanjut atau pengendalian terhadap penyimpangan pada kegiatan penjualan tersebut. Sebenarnya masalah tersebut dapat diatasi dengan dibuatnya anggaran penjualan yang sungguh-sungguh sesuai dengan situasi pasar yang ada dan juga harus dapat dicapai. Sebelum membuat suatu anggaran penjualan diperlukan dasar sebagai acuan, yaitu proses forecasting berkaitan dengan penjualan yang ingin dilakukan oleh perusahaan. Hasil dari forecasting yang berkaitan dengan penjualan ini dapat berupa realisasi pembelian yang dilakukan perusahaan dan biaya usaha untuk mendukung kinerja penjualan. Setelah memiliki dasar maka proses pembuatan anggaran penjualan anggaran dilakukan. Forecasting yang dilakukan oleh perusahaan diusahakan sebaik mungkin agar pembelian yang dilakukan sesuai dengan kegiatan penjualan yang nantinya akan dilakukan oleh perusahaan. Jika perusahaan melakukan pembelian terlalu sedikit maka pangsa pasar yang seharusnya bisa dijangkau oleh perusahaan menjadi tidak optimal. Oleh karena pembelian merupakan dasar bagi kegiatan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan, maka pembelian mempengaruhi kegiatan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. 3

Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti menetapkan pokok pembahasan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana prosedur penyusunan anggaran penjualan yang dilakukan oleh perusahaan? 2. Bagaimana peranan anggaran penjualan sebagai alat perencanaan dan pengendalian manajemen dalam usaha meningkatkan efektivitas penjualan? 3. Adakah hubungan antara variabel pembelian dan biaya usaha untuk mendukung kinerja penjualan terhadap tingkat penjualan perusahaan? 4. Seberapa besar pengaruh dari variabel pembelian dan biaya usaha untuk mendukung kinerja penjualan terhadap tingkat penjualan perusahaan? 5. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil realisasi penjualan dengan hasil prediksi penjualan perusahaan? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti dengan mengadakan penelitian adalah untuk mengetahui: 1. Bagaimana prosedur penyusunan anggaran penjualan yang dilakukan oleh perusahaan? 2. Bagaimana peranan anggaran penjualan sebagai alat perencanaan dan pengendalian dalam usaha meningkatkan efektivitas penjualan? 3. Mengetahui hubungan antara variabel pembelian dan biaya usaha untuk mendukung kinerja penjualan terhadap tingkat penjualan perusahaan. 4

4. Menganalisa seberapa besar pengaruh dari variabel pembelian dan biaya usaha untuk mendukung kinerja penjualan terhadap tingkat penjualan perusahaan. 5. Menganalisa perbedaan antara hasil realisasi penjualan dengan hasil prediksi penjualan perusahaan. 1.4. Kegunaan Penelitian Kegunaan yang diharapkan oleh peneliti dari penelitian ini adalah: 1. Untuk memberikan tambahan pengetahuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian dan sebagai studi perbandingan dengan teori-teori yang telah diterima. 2. Untuk mengetahui prosedur penyusunan anggaran penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. 3. Untuk memberikan tambahan masukan bagi para pembaca mengenai peranan dari anggaran penjualan sebagai alat perencanaan dan pengendalian manajemen dalam usaha meningkatkan efektivitas penjualan. 4. Memberikan manfaat bagi manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan penjualan dengan memahami forecasting anggaran penjualan. 5. Membahas perlunya forecasting penjualan berdasarkan keadaan sebenarnya di lapangan yang dipengaruhi nilai pembelian dan biaya usaha untuk mendukung kinerja penjualan. 5

1.5. Kerangka Pemikiran Sebagai distributor tentu harus mampu menawarkan produk dengan harga yang bersaing namun dapat juga memberikan kontribusi profit yang baik pada perusahaan. Hal ini dapat terjadi jika PT X memiliki keunggulan biaya dalam proses penjualannya, sedangkan keunggulan biaya dapat dicapai jika pengendalian dan perencanaan terhadap penjualannya dilakukan secara ketat dan tepat, sehingga proses penjualan dapat berjalan dengan optimal sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan dan target yang hendak dicapai oleh manajemen. Tingkat efektivitas pencapaian anggaran penjualan memiliki peranan yang cukup berarti dalam memprediksi besarnya laba operasi yang akan dicapai oleh perusahaan. Dengan demikian, anggaran harus mampu menggambarkan tujuan jangka pendek organisasi yang dapat mengkoordinasikan seluruh anggota organisasi untuk berusaha mencapai tujuan tersebut. Kemampuan anggaran untuk mencerminkan tujuan organisasi sangat ditentukan oleh proses pembuatannya. Proses pembuatan anggaran memerlukan forecasting sebagai salah satu pendekatan dalam proses pembuatan anggaran. Dalam mempersiapkan pembuatan anggaran penjualan dibutuhkan suatu forecasting penjualan sebagai salah satu alat yang penting, walaupun forecasting penjualan dan anggaran penjualan bukanlah hal yang sama, karena forecasting penjualan merupakan prediksi berdasarkan kondisi yang dihadapi oleh perusahaan, sedangkan anggaran penjualan adalah hasil pengambilan keputusan 6

untuk menciptakan kondisi yang dapat menghasilkan tingkat penjualan yang diharapkan oleh manajemen. Anggaran penjualan yang disusun merupakan proyeksi penjualan yang diharapkan dari suatu periode dan proses penetapannya didasarkan atas perkiraan kemampuan perusahaan untuk menjual produk-produknya serta menuju kepada perluasan sesuai dengan pengarahan manajemen tingkat atas. Tanpa adanya forecasting anggaran penjualan yang akurat, maka angka-angka yang diungkapkan dalam anggaran tidak mencerminkan taksiran yang wajar. Proses pencapaian tujuan oleh manajemen dalam kerangka pikir akuntansi manajemen memerlukan suatu fungsi perencanaan dan pengendalian khususnya masalah anggaran. Anggaran penjualan juga berguna untuk penjabaran tujuan organisasi sehingga nantinya dapat berguna dalam menghadapi reaksi pasar khususnya jika perusahaan menggunakan strategi fokus dalam pemasarannya. PT X dalam aktivitas penjualannya akan berusaha untuk memenuhi segala permintaan konsumen akan obat-obatan. Usaha tersebut akan berjalan lancar jika obat-obatan yang dibutuhkan selalu tersedia di gudang. Ketersediaan obat-obatan akan teratasi jika PT X dapat melakukan aktivitas pembelian obat-obatan secara optimal dengan pengertian pembelian obat-obatan dan penjualannya berimbang. Pembelian obat-obatan memiliki pasar yang besar dimana permintaan pasar selalu meningkat, hal ini disebabkan tingkat kesakitan masyarakat yang semakin meningkat, sehingga penulis menentukan faktor dari dalam perusahaan yang pertama adalah nilai realisasi pembelian untuk dilihat pengaruhnya terhadap 7

tingkat penjualan yang terjadi. Faktor internal lainnya adalah biaya usaha untuk mendukung kinerja penjualan yang juga akan dianalisa pengaruhnya terhadap tingkat penjualan yang terjadi. Peneliti tertarik untuk meneliti dengan landasan pemikiran bahwa sebelum dilakukannya pembuatan anggaran, perlu adanya forecasting anggaran itu sendiri, agar analisis anggaran memiliki dasar yang kuat untuk dilakukan. Peneliti ingin menganalisis apakah anggaran penjualan tersebut berbeda secara signifikan dari realisasinya, untuk itu peneliti mengambil objek PT X yang merupakan distributor obat-obatan untuk melihat apakah perusahaan tersebut telah melakukan forecasting secara kuantitatif. Forecasting anggaran penjualan yang andal diperlukan agar dapat: 1. Menghasilkan informasi anggaran penjualan yang dapat membantu manajemen untuk mengukur dan mengevaluasi efektivitas rencana yang dibuat. 2. Mengungkapkan keberhasilan dan penyimpangan hasil kerja dari unit operasi yang bertanggung jawab. 3. Digunakan untuk menganalisis, serta sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pembuatan kebijakan untuk mengadakan penyesuaian dan perbaikan anggaran, agar seluruh organisasi tetap dapat bergerak secara seimbang menuju tujuan bersama yang telah ditetapkan dan disepakati. Peneliti juga tertarik untuk meneliti proses pembuatan anggaran, khususnya dalam anggaran penjualan. Hal ini dikarenakan pentingnya anggaran 8

penjualan sebagai dasar dalam pembuatan anggaran utama secara keseluruhan dan keterkaitan pembuatan anggaran penjualan dengan forecasting penjualan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk membahas mengenai: Pengaruh Penerapan Forecasting dan Anggaran Penjualan Terhadap Efektivitas Tingkat Penjualan (Studi Kasus pada PT X, Bandung). 1.6. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian berupa metode deskriptif analitis, yaitu penelitian yang dilakukan berdasarkan pada pengumpulan data, penyusunan data yang diperoleh selama penelitian, dan selanjutnya dilakukan analisis serta interpretasi atas data tersebut. Metode ini akan meneliti dan menganalisa proses penyusunan anggaran penjualan dan forecasting anggaran penjualan pada perusahaan. Data yang digunakan adalah data kuantitatif untuk seluruh variabel yang digunakan. Metode forecasting yang digunakan adalah regresi berganda. Langkah-langkah utama yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan topik, judul, serta merumuskan masalah dan tujuan penelitian. 2. Mengumpulkan data. Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian, peneliti melakukan tahap-tahap pengumpulan data sebagai berikut: 9

a. Penelitian di lapangan (field research) dengan cara mencari data secara langsung ke perusahaan yang diteliti melalui: Wawancara Penulis melakukan tanya jawab dengan staf, karyawan, serta pihak manajemen perusahaan untuk memperoleh data yang akurat. Observasi Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap pelaksanaan aktivitas di perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. b. Studi kepustakaan (library research) dengan cara membaca dan mempelajari catatan kuliah, buku-buku, artikel-artikel, jurnal-jurnal, serta bahan referensi lainnya yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. 3. Menentukan periode data keuangan yang digunakan dalam penelitian. Peneliti akan menggunakan data keuangan dari periode kedua terakhir sebelum periode berjalan karena baru terjadi, sehingga dianggap representatif. Selain itu, ketatnya lingkungan persaingan mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan dengan cepat sehingga periode ini dianggap lebih tepat untuk dianalisis. 4. Melakukan pengolahan data. Untuk memudahkan analisis, data keuangan yang dikumpulkan akan dirangkum serta disajikan dengan bahasa yang sederhana dan dapat dimengerti. Dalam melakukan pengolahan data, peneliti akan menggunakan alat bantu berupa software SPSS (Statistical Product and Service Solution) 10

versi 11.5. Operasionalisasi variabel, perancangan pengujian hipotesis, desain penelitian, teknik penelitian, dan perumusan tingkat signifikansi akan dibahas lebih terperinci pada bab III. 1.7. Lokasi dan Lamanya Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis akan mengambil data dari PT X yang berlokasi di Bandung. Perusahaan ini merupakan distributor obat-obatan cabang Bandung yang berpusat di Jakarta yang memperoleh pasokan obat-obatan dari pabrik manufakturnya di Semarang. Penelitian ini akan dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni tahun 2006. 11