SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Penyusunan Indikator Perilaku Peduli Lingkungan Hidup, 2015

SPPLH dan. Kepalaa BPS Kabup. paten/kota

Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup, 2013

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Modul Ketahanan Sosial, 2014

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2014

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2016

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2017

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2015

Survei Migrasi Internasional dan Remitan, 2013

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA

Survei Perlindungan Sosial (Suplemen Susenas 2013 Triwulan I), 2013

Survei Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Rencana Strategis Pembangunan Kampung di Provinsi Papua dan Papua Barat, 2013

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan)

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2012

Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan, 2014

STUDI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN (SPTK) 2013

SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013

PANDUAN PELAKSANAAN SURVEI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN (SPTK) 2014

PEDOMAN 2. SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) agustus 2012 PEDOMAN PENGAWAS

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS)

BAB PENDAHULUAN. 1.1 Umum

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Sakernas Agustus 2017 i Pedoman Pengawas

Survei Biaya Hidup, 2012


SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS)

SENSUS PERTANIAN 2013

Indonesia - Survei Kehutanan 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Tim Penyusun

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2014 Triwulan 3 (Modul)

PEDOMAN KOORDINATOR TIM SENSUS PERTANIAN 2013 DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK BAB I PENDAHULUAN

SENSUS PERTANIAN 2013 EVALUASI PASCA SENSUS

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2014 Triwulan 3, Modul Ketahanan Sosial

BAB PENDAHULUAN Umum

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) SEMESTERAN 2015 PEDOMAN PENGAWAS

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja.

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel)

Survei Monitoring Dampak Krisis Bidang Ketenagakerjaan (SMDK-BK), 2014

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2013

INDONESIA PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI NILAI KEBANGSAAN BADAN PUSAT STATISTIK

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2016

Draft 18 September 2017 PODES 2018 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA

PEDOMAN PENCACAH. Februari Survei Angkatan Kerja Nasional. Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan

SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA. Buku I

Indonesia - Survei Rumah Tangga Usaha Peternakan 2014

Indonesia - Survei Rumah Tangga Usaha Penangkapan Ikan 2014

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja. Jakarta, Oktober 2011 Kepala Badan Pusat Statistik, Dr. Rusman Heriawan. SDKI12-BPS Provinsi

Penjelasan umum Riset Kesehatan Dasar 2013

DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2015

Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan, 2013

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2015

Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran, 2017

PEDOMAN TEKNIS BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

SURVEI EVALUASI PROGRAM KEMISKINAN 2006 INTEGRASI SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL (SUSENAS) PANEL 2006

PEDOMAN PENCACAH Survei Angkatan Kerja Nasional 2016

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, menempatkan manusia sebagai subjek utama yang mengambil. hidup sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan.

Buku V SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN (KONSISTENSI) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA

REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA TANAMAN KEHUTANAN TAHUN 2014

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR)

Indonesia - Survei Angkatan Kerja Nasional 2017 Februari

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (Modul)

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2012

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENDATAAN POTENSI DESA 2008 SUPLEMEN KECAMATAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2017 pala Badan Pusat Statistik. Suhariyanto

Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian, 2013

1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI

PEDOMAN KOORDINATOR TIM (KORTIM) SENSUS PENDUDUK 2010


DAFTAR ISI. I. Tahapan Pra Komputer 1.1. Mekanisme Dokumen ST Penerimaan Dokumen 1.3. Batching 1.4. Penyimpanan 1.5.

Inventarisasi dan Pendataan Calon Penghuni Rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Direktif Presiden di Provinsi Nusa Tenggara Timur, 2013

PEDOMAN PENGGUNAAN PROGRAM PEMUTAKHIRAN DAN PENARIKAN SAMPEL RUMAH TANGGA SURVEI PENDUDUK ANTAR SENSUS 2015

SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (Modul)

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL

PEDOMAN KEPALA KANTOR Survei Angkatan Kerja Nasional 2016

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2008

Kerjasama Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional dengan Badan Pusat Statistik

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Juni 2004 Kepala Badan Pusat Statistik. DR. Soedarti Surbakti NIP

Uji Coba SUPAS 2015, 2014

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2014

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (MSBP)

BUKU 2 PODES 2014 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA

SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL 2015 KETERANGAN RUMAH TANGGA

BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS:

METADATA KEGIATAN STATISTIK SEKTORAL/KHUSUS

Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran, 2015

PEDOMAN PENGAWAS Survei Angkatan Kerja Nasional 2016

Indonesia - Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup 2013

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2015 Direktur Statistik Industri, Ir. Emil Azman Sulthani MBA NIP :

PEDOMAN 1. SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) Triwulanan 2014 PEDOMAN PENCACAH

BAB PENDAHULUAN. 1.1 Umum

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja. Jakarta, Oktober 2011 Kepala Badan Pusat Statistik, Dr. Rusman Heriawan. SDKI12-Pewawancara RP

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc.

BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS:

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2015

PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) AGUSTUS 2014 PEDOMAN PENCACAH

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PENCACAH (ST2013-SPI.PCS)

Survei Peternakan Nasional (SPN), 2008

Transkripsi:

SPPLH 2013 SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Buku III. Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan BADAN PUSAT STATISTIK Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 i

ii Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

KATA PENGANTAR Buku pedoman ini merupakan acuan bagi Pengawas/Pemeriksa untuk melaksanakan pengawasan/pemeriksaan dalam rangka pengumpulan data Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup (SPPLH) 2013. Fokus utama buku pedoman ini adalah menjelaskan bagaimana tata cara pengambilan sampel, mekanisme lapangan, dan tata cara pengawasan/pemeriksaan pelaksanaan SPPLH 2013. Kegiatan SPPLH 2013 dilaksanakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan perilaku peduli lingkungan hidup pada skala rumah tangga baik perilaku ramah lingkungan maupun yang merusak lingkungan hidup. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian BPS terhadap kondisi lingkungan hidup di Indonesia. Agar mendapatkan data yang berkualitas, para Pengawas/Pemeriksa diharapkan mempelajari secara seksama dan mengikuti petunjuk yang dijelaskan dalam buku Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan ini. Selamat bertugas. Jakarta, Mei 2013 Direktur Statistik Ketahanan Sosial M. Sairi Hasbullah, M.A NIP. 19580523 198103 1 011 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 i

ii Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i iii I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan... 1 1.3. Landasan Hukum... 2 1.4. Ruang Lingkup... 2 1.5. Dokumen yang digunakan... 2 1.6. Arus Dokumen... 3 II. FUNGSI DAN TUGAS PENGAWAS/PEMERIKSA... 5 III. METODOLOGI... 6 3.1. Kerangka Sampel... 6 3.2. Desain Sampel... 6 IV. PEMERIKSAAN DAFTAR SPPLH13.DSRT... 8 4.1 Daftar Sampel Rumah Tangga Terpilih (SPPLH13.DSRT)... 8 4.2 Tata Cara Pemeriksaan Daftar SPPLH13.DSRT... 8 V. PEMERIKSAAN DAFTAR SPPLH13.RT... 9 LAMPIRAN... 15 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 iii

iv Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanasan global dan perubahan iklim yang melanda dunia memberikan dampak serius pada kehidupan sosial, ekonomi, lingkungan serta budaya. Pemanasan global dan perubahan iklim yang terjadi tidak hanya ditimbulkan oleh rangkaian kejadian alam biasa, akan tetapi lebih diakibatkan oleh perilaku manusia. Hasil kajian Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) pada tahun 2007 memastikan bahwa perubahan iklim global terjadi akibat atmosfer bumi dipenuhi oleh gas rumah kaca (GRK), seperti karbon dioksida (CO 2) dan metana (CH 4). Gas karbon dioksida dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil yang digunakan oleh kendaraan bermotor dan industri serta gas hasil kebakaran hutan, sementara gas metana dihasilkan dari aktivitas pembuangan sampah dan peternakan. Ditegaskannya perilaku manusia sebagai penyebab utama timbulnya pemanasan global dan perubahan iklim menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah Indonesia, sebagai negara terpadat keempat di dunia, untuk menjadikan penduduknya lebih berperilaku peduli lingkungan. Pada dasarnya kepedulian penduduk terhadap lingkungan tidak dapat tercipta dengan sendirinya. Diperlukan berbagai perangkat untuk mewujudkannya, seperti penegakan hukum, infrastruktur yang memadai, dan program-program edukasi. Perangkat tersebut akan lebih tepat guna baik pada saat perencanaan, monitoring maupun evaluasi, jika data terkait sejauh mana kepedulian penduduk terhadap lingkungannya diketahui. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan di berbagai bidang baik sektoral maupun lintas sektoral, Badan Pusat Statistik (BPS) berupaya menyediakan data mengenai perilaku penduduk yang merusak atau mencemari lingkungan hidup maupun perilaku penduduk yang ramah lingkungan. Untuk itu BPS melakukan Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup (SPPLH) 2013 dengan pendekatan rumah tangga. SPPLH 2013 adalah survei terkait perilaku peduli lingkungan hidup yang kedua kalinya dilakukan oleh BPS dengan cakupan sampel yang lebih besar dari SPPLH sebelumnya. Oleh karena itu, buku pedoman ini disusun untuk memberikan panduan kerja bagi Pengawas/Pemeriksa. Dengan mempelajari secara seksama dan mengikuti petunjuk yang dijelaskan dalam buku Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan ini diharapkan para petugas dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menghasilkan data yang berkualitas. 1.2 Tujuan Tujuan pelaksanaan SPPLH 2013 adalah untuk mendapatkan data lingkungan hidup skala mikro yaitu pada level rumah tangga. Karakteristik data yang ingin diperoleh adalah data yang menggambarkan perilaku rumah tangga terhadap lingkungan hidup baik perilaku ramah ataupun yang sifatnya merusak lingkungan hidup, baik secara langsung atau tidak langsung berdampak pada lingkungan. Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 1

Data yang tersedia tersebut nantinya diharapkan dapat memberi masukan untuk perencanaan programprogram kerja pemerintah di bidang lingkungan hidup dengan sasaran rumah tangga, sekaligus untuk memonitor dan mengevaluasi program pembangunan di bidang lingkungan hidup. 1.3 Landasan Hukum Pelaksanaan SPPLH 2013 didasarkan pada : 1. Undang Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, 2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik, 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2007 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, 4. Keputusan Kepala BPS Nomor 007 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja BPS, 5. UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 1.4 Ruang Lingkup SPPLH 2013 dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dengan sampel sebanyak 75.000 rumah tangga. Jumlah sampel ini setara dengan jumlah sampel Susenas dalam satu triwulan. Data dari SPPLH 2013 dapat disajikan untuk level provinsi maupun level nasional. 1.5 Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan lapangan SPPLH 2013 terdiri dari tiga jenis buku pedoman dan dua jenis daftar. Jenis dan kegunaan masing-masing dokumen dijelaskan dalam Tabel 1.1 di bawah ini. Tabel 1.1 Jenis dan Kegunaan Dokumen SPPLH 2013 No Instrumen Kegunaan Digunakan Oleh (1) (2) (3) (4) 1. Buku I. Pedoman Kepala BPS Provinsi dan Kepala BPS Kabupaten/Kota 2. Buku II. Pedoman Pencacahan Merupakan acuan bagi Kepala BPS Provinsi dan Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pendataan SPPLH 2013 Merupakan acuan bagi pencacah dalam melaksanakan pendataan SPPLH 2013 Kepala BPS Provinsi dan Kepala BPS Kabupaten/Kota Pencacah (PCL) dan Pengawas/Pemeriksa (PML) 3. Buku III. Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan Merupakan acuan bagi pengawas/ pemeriksa dalam mengawasi/ memeriksa pendataan SPPLH di lapangan PML 4. SPPLH13.DSRT Daftar Sampel Rumah Tangga Terpilih SPPLH 2013. PML dan PCL 5. SPPLH13.RT Pencacahan Rumah Tangga PCL Contoh dari daftar kuesioner dapat dilihat pada Lampiran. 2 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

1.6 Arus Dokumen Pengolahan dokumen hasil pencacahan SPPLH 2013 akan dilakukan di BPS Daerah. Oleh karena itu, hasil pencacahan SPPLH 2013 yang dikirimkan ke BPS RI sudah dalam bentuk soft copy. Arus dokumen kecuali buku pedoman dari sebelum sampai dengan pasca pencacahan lapangan SPPLH 2013 dapat dilihat pada gambar 1.1. BPS RI DSBS SPPLH SPPLH13.RT SPPLH13.RT BPS PROVINSI DSBS SPPLH SPPLH13.RT SPPLH13.DSRT (1) SPPLH13.RT BPS KAB/KOTA VSEN13.P TRIWULAN II Peta SP2010.WB*) SPPLH13.DSRT SPPLH13.RT SPPLH13.DSRT(2) SPPLH13.RT Petugas Pengawas/Pencacah Gambar 1.1. Arus pengiriman Dokumen SPPLH 2013 Keterangan : : Dokumen : Soft File *) Peta blok sensus hasil SP 2010 (SP2010-WB) disiapkan oleh BPS Kabupaten/Kota (yang di-print dari peta blok sensus digital). - Tulisan dalam bagan yang dicetak tebal menunjukkan bahwa dokumen sudah ada isian. Penjelasan : 1. BPS RI mengirim DSBS SPPLH 2013 berupa soft file dan Daftar SPPLH13.RT untuk pencacahan ke BPS Provinsi. 2. BPS Provinsi mengirim soft file DSBS SPPLH 2013 dan Daftar SPPLH13.RT ke BPS Kab/Kota. Jumlah Daftar SPPLH13.RT yang didistribusikan ke BPS Kabupaten/Kota adalah sebesar 110% jumlah sampel rumah tangga. Kelebihan daftar dimaksudkan sebagai pengganti jika terdapat daftar yang rusak atau diperlukan penambahan Daftar SPPLH13.RT pada rumah tangga sampel yang jumlah ARTnya lebih dari sepuluh. Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 3

3. Blok sensus yang terpilih dalam pelaksanaan SPPLH 2013 adalah blok sensus yang terpilih dalam Susenas Triwulan II tahun 2013. Oleh karena itu di BPS Kabupaten/Kota telah tersedia: a. Daftar VSEN13P Triwulan II tahun 2013 yang sudah dilakukan updating. BPS Kab/Kota menyediakan Daftar VSEN13P Triwulan II tahun 2013 hasil updating atau mencetaknya dari program pemilihan sampel. Daftar VSEN13P Triwulan II tahun 2013 diperlukan untuk memudahkan petugas menemukan rumah tangga yang terpilih sebagai sampel SPPLH 2013. b. Peta blok sensus hasil SP 2010 (SP2010-WB), BPS Kabupaten/Kota dapat mencetak kembali dari peta blok sensus digital atau bisa menggunakan peta yang digunakan pada saat pencacahan Susenas Triwulan II tahun 2013. c. SPPLH13.DSRT, BPS Kabupaten/Kota mencetak daftar ini sebanyak dua rangkap dari program pemilihan sampel yang digunakan pada waktu pelaksanaan pengambilan sampel Susenas Triwulan II tahun 2013. Semua daftar yang ada di BPS Kabupaten/Kota yaitu VSEN13P Triwulan II, Peta SP2010 WB, SPPLH13.DSRT, dan SPPLH13.RT didistribusikan ke Pengawas (PML) sesuai dengan jumlah BS yang menjadi tanggung jawab PML untuk selanjutnya diserahkan ke petugas pencacah (PCL) untuk digunakan ketika pencacahan lapangan. 4. Pasca pencacahan lapangan, PCL menyerahkan kembali daftar SPPLH13.DSRT dan SPPLH13.RT hasil pencacahan kepada PML guna dilakukan pemeriksaan. Setelah dipastikan tidak ditemukan kesalahan maka daftar diserahkan ke BPS Kab/Kota untuk selanjutnya dilakukan proses pengolahan. Daftar yang diserahkan untuk tiap blok sensus harus lengkap yang terdiri dari 2 (dua) rangkap Daftar SPPLH13.DSRT dan 10 (sepuluh) Daftar SPPLH13.RT yang berisi keterangan rumah tangga sampel terpilih. 5. BPS Kabupaten/Kota melaporkan hasil pencacahan SPPLH 2013 disertai dengan pengiriman soft file hasil pengolahan SPPLH13.RT yang telah clean dan 1 rangkap SPPLH13.DSRT. Sementara sisa 1 rangkap SPPLH13.DSRT disimpan di BPS Kab/Kota sebagai arsip. 6. Setelah data dievaluasi dan dikompilasi di tingkat provinsi, maka soft file hasil pengolahan SPPLH 2013.RT dikirim ke Subdirektorat Integrasi Pengolahan Data, Direktorat Sistem Informasi Statistik, BPS RI. 4 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

BAB II FUNGSI DAN TUGAS PENGAWAS/PEMERIKSA Dalam pelaksanaan SPPLH 2013 Pengawas/Pemeriksa (PML) mempunyai tiga fungsi, yaitu sebagai administrator, pengawas lapangan dan pemeriksa: 1. PML sebagai administrator berarti harus mengenal PCL dan wilayah kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya dengan baik. Selain itu, pengawas juga bertanggung jawab terhadap kelengkapan dokumen yang diterima oleh petugas pencacah terkait kecukupan dokumen untuk pelaksanaan lapangan, 2. PML berfungsi sebagai pengawas lapangan artinya pengawas tidak boleh hanya menunggu laporan hasil pencacahan dan hanya menunggu dokumen masuk dari PCL, tetapi harus aktif mengunjungi setiap PCL dan memastikan setiap PCL sudah bekerja sesuai prosedur. Pengawasan dilakukan terhadap kinerja petugas di lapangan terkait mekanisme lapangan yang telah ditetapkan dan ketepatan jadwal penyelesaian, 3. Pengawas sebagai pemeriksa berarti setiap dokumen yang masuk dari PCL harus diperiksa terkait kelengkapan konten isian, dan apabila terdapat kesalahan isian pada dokumen hasil pencacahan maka wajib diperbaiki. Secara umum rangkaian tugas PML adalah sebagai berikut : 1) Seorang PML akan membawahi sekitar 3 PCL. 2) Mengikuti pelatihan petugas lapangan SPPLH 2013. 3) Membuat jadwal pengawasan lapangan untuk setiap pencacah. 4) Mengkoordinir pelaksanaan pencacahan pada semua PCL yang menjadi tanggung jawabnya. 5) Mendampingi setiap PCL saat melakukan pencacahan. Pengawasan dimulai dari pencacah yang dinilai paling lemah dan dilakukan sedini mungkin pada awal pencacahan, sehingga kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dapat dihindari. 6) Mengawasi pelaksanaan lapangan. 7) Jika terdapat rumah tangga nonrespon baik disebabkan tidak ditemukan atau menolak, PML wajib memverifikasi lapangan untuk benar-benar memastikan bahwa rumah tangga tersebut memang berstatus nonrespon. Setelah dilakukan verifikasi tuliskan alasan mengapa rumah tangga tersebut nonrespon di Blok IV.Catatan Daftar SPPLH13.DSRT. 8) Membantu memecahkan masalah yang ditemui PCL dalam pelaksanaan pencacahan. 9) Memeriksa hasil pencacahan yang dilakukan PCL. 10) Mengumpulkan dokumen hasil pencacahan (Daftar SPPLH13.RT dan SPPLH13.DSRT) dan diserahkan kepada Kasie Statistik Sosial BPS Kabupaten/Kota untuk selanjutnya Daftar SPPLH13.RT diserahkan kepada Kasie IPDS sehingga dapat segera dilakukan proses pengolahan. 11) Melaksanakan seluruh tugas sesuai standar operasional dan mematuhi jadwal yang telah ditetapkan. Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 5

BAB III METODOLOGI Jumlah sampel rumah tangga SPPLH 2013 sebanyak 75.000 rumah tangga dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah ini sama dengan jumlah sampel Susenas Triwulan II Tahun 2013. Dengan pertimbangan kesamaan target survei, jumlah sampel, dan dekatnya waktu pelaksanaan lapangan SPPLH 2013 (berjarak satu bulan dengan pelaksanaan Susenas Triwulan II Tahun 2013) maka seluruh blok sensus terpilih dalam Susenas Triwulan II digunakan sebagai wilayah pencacahan SPPLH 2013. Oleh karena itu, metodologi SPPLH 2013 sama dengan metodologi yang digunakan oleh Susenas. 3.1 Kerangka Sampel Kerangka sampel yang digunakan terdiri dari tiga jenis, yaitu : a. Kerangka sampel pemilihan tahap pertama adalah daftar wilayah pencacahan (wilcah) SP2010 yang disertai dengan informasi banyaknya rumah tangga hasil listing SP2010 (Daftar RBL1), muatan blok sensus dominan (pemukiman biasa, pemukiman mewah, pemukiman kumuh), informasi daerah sulit/tidak sulit, dan klasifikasi desa/kelurahan (rural/urban). b. Kerangka sampel pemilihan tahap kedua adalah daftar blok sensus pada setiap wilcah terpilih. c. Kerangka sampel pemilihan tahap ketiga adalah daftar rumah tangga biasa tidak termasuk institutional household (panti asuhan, barak polisi/militer, penjara, dsb) dalam setiap blok sensus sampel hasil pencacahan lengkap SP2010 (SP2010-C1) yang telah dimutahirkan setiap menjelang pelaksanaan survei. 3.2 Desain Sampel Seperti yang diterapkan dalam Susenas, penarikan sampel dalam SPPLH 2013 adalah tiga tahap berstrata (three stage stratified sampling). Tahapan dari metode ini diuraikan sebagai berikut: a. Tahap pertama, memilih wilayah cacah secara pps-wr (Probability Proportional to Size With Replacement) dengan size banyaknya rumah tangga SP2010 (M i). Wilayah cacah terpilih tersebut sebanyak 30.000 (n h=30.000) selanjutnya dijadikan master sampel atau primary sampling unit (PSU). Dari 30.000 PSU tersebut kemudian dipilih kembali secara sistematik sehingga diperoleh 12.000 PSU untuk kegiatan Susenas dan Riskesdas, dan sisanya 18.000 untuk kegiatan Susenas saja. b. Tahap kedua, memilih tiga BS pada setiap wilcah terpilih Susenas. Pemilihan BS dilakukan secara pps dengan size jumlah rumah tangga SP2010-RBL1. Selanjutnya blok terpilih Susenas dialokasikan ke 4 triwulan sebanyak masing-masing 7500 blok sensus. Seluruh blok sensus yang teralokasi untuk Susenas Triwulan II tahun 2013 adalah blok sensus yang menjadi wilayah pencacahan SPPLH 2013. 6 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

c. Tahap ketiga, dari setiap blok sensus terpilih untuk Susenas Triwulan II tahun 2013 dipilih 20 rumah tangga biasa secara sistematik berdasarkan hasil pemutakhiran rumah tangga SP2010, dengan rincian 10 rumah tangga untuk sampel Susenas dan 10 rumah tangga untuk sampel SPPLH 2013. Tahap pertama dan kedua sudah dilakukan di BPS RI, sementara tahap ketiga dilaksanakan oleh BPS Kabupaten/Kota pada saat proses penarikan sampel Susenas Triwulan II tahun 2013. Sama halnya dengan prosedur Susenas, dalam pelaksanaan SPPLH 2013 tidak diijinkan adanya penggantian sampel. Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 7

BAB IV PEMERIKSAAN DAFTAR SPPLH13.DSRT Pengawas/pemeriksa dapat memantau dan menilai hasil kerja setiap PCL dengan melihat catatan yang dibuat oleh petugas tentang semua perencanaan aktivitas, tugas-tugas yang diberikan, dan perkembangan pelaksanaan pencacahannya. Berikut akan diuraikan jenis daftar dan cara pemeriksaanya. 4.1 Daftar Sampel Rumah Tangga Terpilih (SPPLH13.DSRT) Daftar SPPLH13.DSRT merupakan daftar yang berisi sampel rumah tangga terpilih kegiatan SPPLH 2013 dalam satu blok sensus. Pada dasarnya Daftar SPPLH13.DSRT terdiri dari 5 blok, yaitu: Blok I adalah Pengenalan Tempat, Blok II adalah Rekapitulasi Rumah Tangga, Blok III adalah Keterangan Petugas, Blok IV adalah Catatan, dan Blok V adalah Keterangan Rumah Tangga Terpilih. Isian untuk Blok I, Blok II, dan Blok V dalam daftar SPPLH13.DSRT telah tercetak dengan nama serta alamat rumah tangga terpilih. 4.2 Tata Cara Pemeriksaan Daftar SPPLH13.DSRT Blok I. PENGENALAN TEMPAT Rincian 1 s.d 7 :Rincian ini sudah tercetak berdasarkan hasil updating Susenas Triwulan II tahun 2013. Pengawas meneliti apakah isian rincian tersebut telah sesuai dengan wilayah tugas dari PCL yang diawasi. Blok II. KETERANGAN PETUGAS Rincian 1 s.d 4: Bagian ini boleh diisi Nama, NIP dan tanda tangan Pengawas/Pemeriksa jika Pengawas/Pemeriksa telah memastikan : 1) Nama KRT pada R11 Blok I Daftar SPPLH13.RT sudah sesuai dengan nama KRT pada kolom (6) Blok V Daftar SPPLH13.DSRT; 2) Daftar SPPLH13.RT yang terisi berjumlah 10 (sepuluh); 3) Isian Daftar SPPLH13.DSRT telah terisi dengan benar. Blok III. REKAPITULASI RUMAH TANGGA Blok ini berisi banyaknya rumah tangga eligible hasil pemutakhiran Susenas Triwulan II-2013 dan sudah tercetak. Blok IV. Catatan Blok Catatan disediakan jika petugas menemukan hal-hal penting yang perlu dicatat. Misalnya menuliskan alasan rumahtangga yang nonrespon, alasan pencoretan nama dan atau alamat, serta temuan lapangan lainnya. Blok V. KETERANGAN RUMAH TANGGA TERPILIH Kolom (1) s.d (8): Keterangan rumah tangga sampel SPPLH terpilih telah tercetak pada Kolom (1) kolom (8) berdasarkan hasil updating Susenas Triwulan II tahun 2013. Hal-hal yang diperiksa adalah: Jika terdapat perbaikan pada isian kolom (6) Nama KRT dan kolom (7) Alamat yang telah tercetak, tanyakan pada pencacah dan pastikan alasannya sudah tertulis pada Blok IV.Catatan. Pastikan bahwa kolom (9) sudah terisi status pencacahan rumah tangganya. 8 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

BAB V PEMERIKSAAN DAFTAR SPPLH13.RT Sebelum melakukan pemeriksaan Daftar SPPLH13.RT, pastikan jumlah dokumen SPPLH13.RT yang terisi sebanyak 10 dokumen. Nama kepala rumah tangga (isian Blok I Rincian 9) sesuai dengan nama kepala rumah tangga pada Blok V kol (6) Daftar SPPLH13.DSRT. Akan tetapi, jika terdapat perbedaan nama kepala rumah tangga pastikan bahwa penggantian nama kepala rumah tangga bukan disebabkan oleh penggantian sampel rumah tangga. Tanyakan alasan penggantian nama kepala rumah tangga kepada pencacah dan berikan catatan di Blok XIII. Blok I. KETERANGAN TEMPAT Pastikan isian R1 s.d R7 harus sama dengan isian Blok I Daftar SPPLH13.DSRT. Pastikan isian R9 dan R10 harus sama dengan isian Blok V kolom (6) dan kolom (7) Daftar SPPLH13.DSRT. Pastikan isian R12 nama dan no urut ART telah ditulis dengan lengkap dan jelas. Pastikan bahwa nama pemberi informasi yang tertulis merupakan salah satu nama Anggota Rumah Tangga (ART) yang tertulis pada Blok IV kolom (1) dan isian pada kolom (5) nya adalah sama dengan atau lebih dari 15. Jika ditemukan pemberi informasi bukan bagian dari ART atau ART yang berumur kurang dari 15 tahun, tanyakan kepada pencacah mengapa hal itu terjadi, dampingi pencacah hingga mendapatkan responden yang memenuhi kriteria pada saat pencacahan ulang rumah tangga tersebut. Jika batas waktu pencacahan sudah selesai dan tidak ada satupun dari ART 15 tahun ke atas yang dapat ditemui, maka perbaiki isian Blok I Rincian 11 dengan kode 2 dan semua isian sebelumnya dicoret. Pastikan bahwa no urut ART yang tertulis bukan no urut rumah tangga sampel dan pastikan bahwa no urut ART yang tertulis sesuai dengan no urut ART di Blok IV kolom (1) pada baris yang bersesuaian dengan nama pemberi informasi. Blok II. RINGKASAN R1 Banyaknya anggota rumah tangga Pastikan isian harus sama dengan banyaknya baris yang terisi pada Blok IV Kolom (2). R2 Banyaknya anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas Pastikan isian harus sama dengan banyaknya ART umur 10 s.d. 98 tahun pada Blok IV Kolom (5). Blok III. KETERANGAN PETUGAS Pastikan R1 s.d. R4 harus sudah diisi dan ditandatangani oleh Pencacah. Nama, jabatan pencacah, tanggal saat wawancara, dan tanda tangan harus diisi dengan lengkap. Setelah Pemeriksa selesai memeriksa seluruh isian Daftar SPPLH13.RT, maka Pemeriksa mengisi dan menandatangani R1 s.d. R4 untuk Kolom Pengawas/Pemeriksa. Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 9

Blok IV. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA Pastikan kolom (3) s.d kolom (16) sudah terisi salah satu kode yang disediakan untuk tiap kolomnya. Dengan memperhatikan isian kolom (3), pastikan urutan/susunan seluruh ART sudah ditulis sesuai dengan petunjuk/pedoman yang ditetapkan dan pastikan isian untuk ART kedua dan seterusnya tidak boleh berkode 1. Pastikan isian kolom (5) berisi antara 00 s.d. 98 tahun. Pastikan kolom (7) s.d kolom (16) terisi hanya jika isian kolom (5) umur terisi antara 10 s.d. 98 tahun. Periksa hubungan antara Kolom (3), (5), dan (6) (Hubungan dengan kepala rumah tangga, Umur, dan Status perkawinan). i. Seorang kepala rumah tangga harus berumur 10 tahun ke atas. Jika Kolom (3) Hubungan dengan kepala rumah tangga berisi kode 1 Kepala rumah tangga, maka isian Kolom (5) Umur harus lebih besar atau sama dengan 10 tahun. ii. Seorang istri/suami/menantu harus berumur 10 tahun ke atas dan berstatus kawin. Jika Kolom (3) Hubungan dengan kepala rumah tangga berisi kode 2 istri/suami atau kode 4 menantu, maka isian Kolom (5) Umur harus lebih besar atau sama dengan 10 tahun, dan Kolom (6) Status perkawinan harus berisi kode 2 kawin. iii. Orang tua/mertua dari seorang KRT harus berumur 20 tahun ke atas. Jika Kolom (3) Hubungan dengan kepala rumah tangga berisi kode 6 orang tua/mertua, maka isian Kolom 5 umur harus lebih besar atau sama dengan 20. Periksa hubungan antara kolom (5) dan (7) Umur dengan Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Hubungan Antara Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki dengan Umur Kode Kolom (7) Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki Blok IV Kolom (7) U m u r Blok IV Kolom (5) 0 1 2 3 4 5 6 (1) (2) (3) Tidak punya ijazah SD SD/sederajat SMP/sederajat SMA/sederajat D1/D2/D3/Sarjana Muda D4/S1 S2/S3 10 tahun atau lebih 10 tahun atau lebih 13 tahun atau lebih 16 tahun atau lebih 17 tahun atau lebih 20 tahun atau lebih 22 tahun atau lebih 10 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

Jika isian kolom (8) berkode satu maka isian R34.g atau R34.i harus ada yang berkode satu Pastikan isian kolom (9) terisi hanya jika isian kolom (8) = 1. Pastikan isian kolom (9) adalah salah satu dari kode 1 s.d. 5 atau 9. Khusus untuk ART yang menjadi pemberi informasi (lihat no urut ART di Blok I Rincian 12), Pastikan isian kolom (8) dan kolom (9) pada baris ART yang bersesuaian bukan kode 9. Pastikan isian kolom (11) terisi hanya jika isian kolom (10) 0. Jika kolom (11) berkode 3 sepeda motor pribadi/dinas, maka Blok IX R26.a jumlah sepeda motor yang dikuasai/digunakan ART sebulan terakhir 0. Jika kolom (11) berkode 4 mobil pribadi/dinas, maka Blok IX R27.a jumlah mobil yang dikuasai/digunakan ART sebulan terakhir 0. Pastikan isian kolom (12) terisi bila Kolom (11) berkode 3 sepeda motor pribadi/dinas atau 4 mobil pribadi/dinas. Jika kolom (11) berkode 3 sepeda motor pribadi/dinas maka kolom (12) tidak boleh berkode 1 solar atau 5 gas. Pastikan kolom (14) dan (15) terisi hanya jika isian kolom (13) berkode 1. Blok V. PERUMAHAN Pastikan kotak pada R1 s.d R6 sudah terisi salah satu kode yang dilingkari. Pastikan kotak R2.a-R2.c terisi nilai antara 2 s.d 998. Periksa kewajaran isian R2.a-R2.c. pastikan bahwa R2.b + R2.c R2.a (penjumlahan R2.b dan R2.c harus lebih kecil atau sama dengan R2.a) Pastikan kotak R3.b terisi hanya jika isian R3.a berkode 1. Jika R2.c =0, pastikan isian R6.c berkode 2. Blok VI.PEMANFAATAN ENERGI Pastikan kotak pada R7 s.d R13 sudah terisi salah satu kode yang dilingkari. Pastikan isian R7 kotak a (utama) dan kotak b (cadangan) berkode sama jika hanya menggunakan satu bahan bakar atau tidak memasak. Jika ditemukan kode yang dilingkari lebih dari satu tetapi belum dimasukkan kategori bahan bakar utama atau bahan bakar cadangan maka tanyakan kembali kepada pencacah dan lakukan perbaikan. Pastikan isian R8 terisi hanya jika isian R7 tidak berkode 9 (R7 9). Pastikan isian R9.b s.d R14.b terisi hanya jika isian R9.a 4 atau R9.a 5. Untuk R10.a s.d. R10.d, pastikan isiannya sebagai berikut: i. R10.a tidak boleh sama dengan 0 (R10.a 0); ii. R10.a lebih besar atau sama dengan R10.b (R10.a R10.b); iii. R10.a lebih besar atau sama dengan R10.c (R10.a R10.c); iv. R10.a lebih besar atau sama dengan R10.d (R10.a R10.d). Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 11

Jika R11 kolom (2) 0, pastikan kolom (3) R11.a s.d R11.f ada salah satu kode yang dilingkari. Pastikan isian R12 terisi hanya jika R11.b kolom (2) 0. Pastikan R13.b terisi hanya jika R13.a berkode 1. Blok VII. PENGELOLAAN SAMPAH Pastikan kotak pada R14 s.d R17 sudah terisi salah satu kode yang dilingkari. Pastikan R14.a Perlakuan terhadap sampah ada salah satu yang berkode 1. Jika semua isian berkode 2 maka tanyakan kembali kepada pencacah dan lakukan perbaikan. Pastikan isian R14.b adalah salah satu kode (1 s.d. 9) dari R14.a yang berkode 1. Pastikan isian R15.b terisi hanya jika R15.a berkode 3. Jika isian R16 tidak terisi karena dalam catatan tertulis bahwa rumah tangga tidak menggunakan bahan B3, pastikan bahwa pencacah telah menyebutkan jenis bahan B3 pada saat wawancara. Jika pencacah tidak melakukannya lakukan kunjungan ulang. Blok VIII. PEMANFAATAN AIR Pastikan kotak pada R18 s.d R25 sudah terisi salah satu kode yang dilingkari. R18 Sumber air utama yang digunakan Pastikan kode yang diisi pada Kolom (2) s.d. Kolom (6) antara 01 s.d. 10 atau kode 99 (Apabila rumah tangga tersebut tidak memasak, tidak mencuci baju/kendaraan sendiri). Catatan : i. R18 pada kolom (2) dan kolom (4) tidak boleh berkode 99. ii. Jika isian R7 9 maka R18 kolom (3) tidak boleh berkode 99. iii. Jika isian R21 5 maka R18 kolom (5) tidak boleh berkode 99. Jika R21 berisi kode 1 pastikan R11.k kolom (2) 0 Pastikan isian R23 s.d dan R25 terisi hanya jika R22=1 Pastikan kotak pada R23 berisi kode 1 atau 2. Namun, jika R23.b berisi kode 9, pastikan Blok VI R7 berisi kode 9. Pastikan R25.b terisi hanya jika R25.a = 1. Blok IX. PENGGUNAAN TRANSPORTASI Pastikan isian titik-titik pada R26.a dan R27.a harus sama dengan isian dalam kotak disebelah kanan. Pastikan isian R26.b terisi hanya jika R26.a 0 dan isian R27.b terisi hanya jika R27.a 0 Pastikan R28 terisi hanya jika R26.a = 0 dan R27.a = 0 Pastikan isian R29.a s.d. R29.b, dan R30.a s.d. R30.c terisi hanya jika R26.a 0 atau R27.a 0 (menguasai/menggunakan kendaraan bermotor). 12 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

Jika R30.a berkode 1, pastikan R30.b ada yang berkode 1. Akan tetapi, jika R30.b semua berkode 2 tanyakan kembali kepada pencacah dan lakukan perbaikan. Pastikan R30.b dan R30.c terisi hanya jika R30.a =1. Blok X.PEDULI LINGKUNGAN SEKITAR Pastikan isian kotak pada R31 dan R32 sudah terisi salah satu kode yang dilingkari. Pastikan R31.b terisi hanya jika R31.a berkode 1. Pastikan R32.b terisi hanya jika R32.a ada yang berkode 1. Jika R32.b berkode 1, pastikan R32.c ada yang berkode 1. Akan tetapi, jika R32.c semua berkode 2, tanyakan kembali kepada pencacah lalu perbaiki. Blok XI.PENGETAHUAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN Pastikan R33.a s.d R33.k terisi salah satu kode 1 benar, 2 salah, atau 9 tidak tahu. Pastikan R34.a s.d R34.m terisi salah satu kode 1 ya atau 2 tidak. Pastikan salah satu jawaban ada yang berkode 1. Jika R34.i berkode 1, maka jawaban Blok IV pada baris responden kolom (8) seharusnya berkode 1. Jika isian kolom (8) tidak berisi kode 2, tanyakan kepada PCL apakah PCL sudah memastikan kapan narasumber mengikuti penyuluhan, apakah sudah lebih dari 3 tahun yang lalu. Pastikan isian kotak R35 terisi kode 1 s.d 5 sesuai dengan kode yang dilingkari. Blok XII. GAMBARAN KONDISI EKONOMI Pastikan isian kotak R36 terisi nilai antara 1 s.d 6 sesuai dengan kode yang dilingkari Blok XIII. CATATAN Periksa kembali Daftar SPPLH13.RT jika ada catatan dari PCL Sebelum Daftar SPPLH13.RT ditandatangani oleh Pemeriksa, periksalah kembali seluruh isian rincian dan kode yang terdapat dalam kotak. Apabila masih ditemukan kesalahan, mintalah penjelasan kepada pencacah untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Bila perlu, mintalah pencacah untuk melakukan kunjungan ulang agar diperoleh jawaban atau keterangan yang lengkap dan benar. Jika ditemui adanya isian yang menyimpang dari pedoman atau tidak wajar, tanyakan pada pencacah untuk diperbaiki Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 13

14 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

Lampiran 1 SPPLH13.DSRT SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 15

BLOK V. KETERANGAN RUMAH TANGGA TERPILIH 16 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

Lampiran 2 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 17

18 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 0 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 19

20 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 21

22 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013