- 1 - PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

FORMULIR A1 PENGUMPULAN DATA BEBAN KERJA NORMA WAKTU PRODUK BERDASARKAN NORMA PROSES TAHAPAN. Jumlah Volume Kerja. Satuan Produk

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 140 /PMK.01/2006 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH

BUPATI PATI PERATURAN BUPATI PATI TENTANG KABUPATEN PATI BUPATI PATI,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 53 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 45/Permentan/OT.140/4/2014

TAHAPAN PENYUSUNAN ANALISA BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN BAB I PENDAHULUAN

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri (Lembaran Negara Tahun 1966 Nomor 7, Tambaha

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.66/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-1- REPUBLIK INDONESIA

, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PERTANIAN. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4266); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 40 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

Direktorat Jenderal Imigrasi

2016, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian Keuangan (Lembaran Negara Republik Indon

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/HUK/2015 TENTANG PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

2011, No dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lemba

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan; 3. Peraturan Presiden Nomor 119 Tahun 2015 tent

2013, No BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disebut LAN adalah lembaga pemerintah nonke

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBAYARAN HONORARIUM MENGAJAR BAGI PENGAJAR NON WIDYAISWARA DI LEMBAGA SANDI NEGARA

2014, No diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Menetapkan 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembar

2015, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, T

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M 2 1/28/2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG SERTIFIKASI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL SANDIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahu

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lemb

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2013

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.73/KP.403/MPEK/2013 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 4. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Re

2 Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 2. Peraturan Menteri Pendayagunaa

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14A/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57

2015, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegaw

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.114, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Uraian Jabatan. Penyusunan. Pedoman

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

Transkripsi:

- 1 - PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung program reformasi birokrasi di lingkungan Lembaga Sandi Negara, perlu dilaksanakan penataan di bidang organisasi, tatalaksana dan kepegawaian; b. bahwa dalam pelaksanaan penataan di bidang organisasi, tatalaksana dan kepegawaian perlu melakukan Analisis Beban Kerja; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Beban Kerja di Lingkungan Lembaga Sandi Negara; Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 tentang Hari Kerja di Lingkungan Lembaga Pemerintah; 2. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025; 3. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004 Tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil; 4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/15/M.PAN/7/2008 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi; 5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014; 6. Keputusan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor OT.101/KEP.80/2003 Tahun 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Sandi Negara; 7. Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor OT.001/PERKA.122/2007 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Sandi Negara; MEMUTUSKAN:...

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini yang dimaksud dengan: 1. Analisis Beban Kerja adalah suatu teknik manajemen yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh informasi mengenai Tingkat Efektivitas dan Efisiensi Kerja organisasi berdasarkan Volume Kerja. 2. Analis adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk melakukan Analisis Beban Kerja. 3. Unit Kerja adalah satuan organisasi Lembaga Sandi Negara yang terdiri dari Sekretariat Utama, Deputi I, Deputi II, Deputi III, Inspektorat, Pusdiklat, dan STSN. 4. Volume Kerja adalah sekumpulan tugas atau pekerjaan yang harus diselesaikan dalam satu tahun. 5. Tingkat Efektivitas dan Efisiensi Kerja adalah perbandingan antara Beban Kerja dan Jam Kerja Produktif dalam rangka penyelesaian tugas dan fungsi. 6. Beban Kerja adalah besaran tugas atau pekerjaan yang menjadi kewajiban suatu jabatan atau Unit Kerja. 7. Norma Waktu adalah waktu yang wajar dan nyata-nyata dipergunakan secara efektif dengan kondisi normal oleh seorang pemangku jabatan untuk menyelesaikan satu tahapan proses penyelesaian tugas atau pekerjaan. 8. Hari Kerja adalah Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat. 9. Jam Kerja Efektif adalah jam kerja formal yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 10. Jam Kerja Produktif adalah jam kerja yang harus dipergunakan untuk menjalankan tugas atau pekerjaan. 11. Waktu Luang adalah jam kerja yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan pribadi. BAB II ASAS, TUJUAN, DAN MANFAAT Pasal 2 Analisis Beban Kerja dilaksanakan berdasarkan asas: a. obyektif; b. jujur; dan c. terukur. Pasal 3 (1) Obyektif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, menunjukkan suatu keadaan yang sesungguhnya, sebenarnya dan kemurnian tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi dan tidak memihak. (2) Jujur...

- 3 - (2) Jujur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, menunjukkan sesuatu yang sebenarnya tanpa tindakan curang, bohong ataupun rekayasa. (3) Terukur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c, menunjukkan data Beban Kerja yang diperoleh berdasarkan metode pengukuran tertentu. Pasal 4 Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini ditujukan sebagai pedoman bagi seluruh Unit Kerja agar mengetahui dan memahami tata cara melaksanakan Analisis Beban Kerja. Pasal 5 Manfaat Analisis Beban Kerja antara lain untuk: a. penataan struktur organisasi; b. bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja; c. sarana peningkatan kinerja kelembagaan; d. penyusunan standar Beban Kerja jabatan atau Beban Kerja Unit Kerja; e. penyusunan formasi pegawai; f. bahan penetapan eselonisasi jabatan struktural; g. penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara riil sesuai dengan Beban Kerja organisasi; h. bahan pertimbangan perpindahan pegawai dari satu Unit Kerja ke Unit Kerja yang lain; i. bahan pertimbangan promosi pegawai; j. bahan pemberian reward dan punishment terhadap Unit Kerja; atau k. bahan penyempurnaan program diklat. BAB III SASARAN DAN RUANG LINGKUP Pasal 6 Sasaran pelaksanaan Analisis Beban Kerja untuk memperoleh informasi tentang efisiensi Unit Kerja atau pemangku jabatan serta pemanfaatannya dalam rangka meningkatkan kualitas aparatur negara. Pasal 7 (1) Ruang lingkup pelaksanaan Analisis Beban Kerja meliputi: a. Beban Kerja jabatan; dan b. Beban Kerja Unit Kerja. (2) Beban Kerja Unit Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan akumulasi dari Analisis Beban Kerja jabatan. BAB IV...

- 4 - BAB IV TOLOK UKUR Bagian Kesatu Hari Kerja Efektif Pasal 8 (1) Hari kerja efektif dalam satu tahun diperoleh dari selisih antara jumlah hari dalam satu tahun dengan jumlah bukan hari kerja dalam satu tahun. (2) Jumlah hari dalam satu tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebanyak 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari. (3) Jumlah bukan hari kerja dalam satu tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebanyak 130 (seratus tiga puluh) hari dengan perincian sebagai berikut: a. libur hari Sabtu dan Minggu dalam satu tahun sebanyak 104 (seratus empat) hari; b. libur resmi nasional dalam satu tahun sebanyak 14 (empat belas) hari; dan c. hak cuti pegawai dalam satu tahun sebanyak 12 (dua belas) hari. (4) Hari kerja efektif dalam satu tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebanyak 235 (dua ratus tiga puluh lima) hari. Bagian Kedua Jam Kerja Efektif Pasal 9 (1) Jam Kerja Efektif dalam satu minggu berlangsung selama 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam atau setara dengan 2.250 (dua ribu dua ratus lima puluh) menit dengan rincian: a. Jam Kerja Efektif untuk hari Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis berlangsung selama delapan jam tiga puluh menit mulai pukul 07.30 sampai dengan pukul 16.00; b. Jam Kerja Efektif untuk hari Jumat berlangsung selama sembilan jam mulai pukul pukul 07.30 sampai dengan 16.30; c. Jam Kerja Efektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dikurangi waktu istirahat selama satu jam mulai pukul 12.00 sampai dengan pukul 13.00; d. Jam Kerja Efektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dikurangi waktu istirahat selama satu jam tiga puluh menit mulai pukul 11.30 sampai dengan pukul 13.00. (2) Jam Kerja Efektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b digunakan untuk melaksanakan aktivitas hari krida berupa olahraga mulai pukul 07.30 sampai dengan pukul 09.30. Bagian Ketiga Waktu Luang Pasal 10 (1) Pegawai dapat melakukan kegiatan pribadi selama Jam Kerja Efektif dengan memanfaatkan Waktu Luang. (2) Kegiatan...

- 5 - (2) Kegiatan pribadi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain: a. sarapan atau kudapan dilakukan paling lama 15 (lima belas) menit; b. waktu penyegaran seperti browsing internet, chatting, situs jejaring sosial dilakukan paling lama 33 (tiga puluh tiga) menit; c. diskusi lepas dilakukan paling lama 15 (lima belas) menit; d. ibadah dilakukan paling lama 12 (dua belas) menit; e. ijin ke kamar kecil dilakukan paling lama 10 (sepuluh) menit; f. waktu persiapan bekerja antara lain memarkir kendaraan, mengisi absen, dan menyalakan komputer dilakukan paling lama 8 (delapan) menit; dan/atau g. istirahat sejenak karena letih antara lain pelemasan otot, membaca koran, dan menonton televisi dilakukan paling lama 13 (tiga belas) menit. (3) Waktu Luang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat digunakan paling lama 106 (seratus enam) menit dalam satu hari. Pasal 11 (1) Formulasi Waktu Luang merupakan perbandingan antara Waktu Luang dengan Jam Kerja Efektif dikali 100%. (2) Waktu Luang yang diperkenankan dipergunakan sebesar 23,56% (dua puluh tiga koma lima puluh enam persen) dari Jam Kerja Efektif. Bagian Keempat Jam Kerja Produktif Pasal 12 (1) Jam Kerja Produktif merupakan selisih antara Jam Kerja Efektif dengan Waktu Luang. (2) Jam Kerja Produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam satu hari sama dengan 344 (tiga ratus empat puluh empat) menit. (3) Jam Kerja Produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam satu minggu sama dengan 1.720 (seribu tujuh ratus dua puluh) menit. (4) Jam Kerja Produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam satu tahun sama dengan 80.840 (delapan puluh ribu delapan ratus empat puluh) menit atau setara dengan 1.347 (seribu tiga ratus empat puluh tujuh) jam. (5) Jam Kerja Produktif dalam satu tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan menjadi tolok ukur dalam Analisis Beban Kerja. BAB V PELAKSANAAN Pasal 13 Pelaksanaan Analisis Beban Kerja dikoordinasikan oleh biro yang membidangi organisasi dan tata laksana. Pasal 14...

- 6 - Pasal 14 Analisis Beban Kerja harus dilaksanakan setiap tahun oleh pejabat struktural eselon III atau setara kecuali bagi Unit Kerja Inspektorat oleh pejabat struktural eselon IV. Pasal 15 (1) Bahan Analisis Beban Kerja mencakup seluruh kegiatan Unit Kerja yang dilakukan pada tahun sebelumnya. (2) Proses pelaksanaan kegiatan Unit Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus terdokumentasi mulai bulan Januari sampai dengan Desember. Pasal 16 (1) Prosedur pelaksanaan Analisis Beban Kerja meliputi: a. Analis melakukan pengumpulan bahan Analisis Beban Kerja melalui kuesioner, wawancara dan/atau observasi langsung; b. Analis mempersiapkan bahan pendukung Analisis Beban Kerja antara lain struktur organisasi dan tata kerja, rincian kegiatan organisasi, serta standar operasional dan prosedur; c. Analis memasukkan data Beban Kerja yang diperoleh ke dalam: 1. formulir A1 apabila produk berdasarkan norma proses tahapan; atau 2. formulir A2 apabila produk berdasarkan norma pelayanan; d. Analis memasukkan data Beban Kerja ke dalam formulir A1 dan formulis A2 hingga selesai dan tidak ada produk yang tidak tercatat; e. data yang seluruhnya telah dimasukkan ke dalam formulir A1 dan formulir A2 selanjutnya diolah dan diringkas oleh Analis menggunakan formulir B; f. pengolahan data kuantitatif pada formulir B menggunakan formulasi tertentu secara otomatis; g. Analis menandatangani setiap formulir A1 dan formulir A2 serta formulir B yang telah selesai diisi; h. pengolahan data pada formulir B selanjutnya ditransformasi ke formulir C1 dengan menggunakan formulasi tertentu; i. Analis melakukan analisis dan interpretasi pengolahan data berdasarkan hasil sebagaimana yang diperoleh pada formulir C1; j. Analis mengisi formulir C2; k. pejabat struktural eselon III atau pejabat yang ditunjuk, melakukan pemeriksaan, penilaian, verifikasi dan menandatangani hasil analisis dan interpretasi pengolahan data berdasarkan hasil sebagaimana yang diperoleh pada formulir C1 dan formulir C2; l. Analis melakukan kompilasi hasil analisis dan interpretasi pengolahan data tiap Unit Kerja eselon III serta dimasukkan dalam formulir D; m. pejabat struktural eselon II melakukan pemeriksaan, penilaian, verifikasi dan menandatangani formulir D; n. kepala Unit Kerja menyerahkan hasil Analisis Beban Kerja disertai formulir A1, formulir A2, formulir B, formulir C1, formulir C2, dan formulir D kepada Sekretaris Utama dalam bentuk cetak dan softcopy pada pertengahan bulan Januari tahun berikutnya; o. Sekretaris Utama menindaklanjuti hasil Analisis Beban Kerja Unit Kerja untuk dikompilasi oleh bagian yang membidangi organisasi dan tata laksana; p. Analis...

- 7 - p. Analis pada bagian yang membidangi organisasi dan tata laksana membuat konsep surat penetapan Kepala Lembaga Sandi Negara tentang hasil Analisis Beban Kerja Lembaga Sandi Negara; q. Sekretaris Utama melakukan pemeriksaan, penilaian, verifikasi dan menyampaikan hasil kompilasi dan konsep surat penetapan kepada Kepala Lembaga Sandi Negara; r. Kepala Lembaga Sandi Negara melakukan pemeriksaan dan menandatangani surat penetapan hasil Analisis Beban Kerja Lembaga Sandi Negara. (2) Ketentuan formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c hingga huruf n tercantum dalam Lampiran I hingga Lampiran VI Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 24 Januari 2012 KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, Diundangkan di Jakarta pada tanggal 30 Januari 2012 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd DJOKO SETIADI ttd AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 125

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA FORMULIR A1 PENGUMPULAN DATA BEBAN KERJA NORMA WAKTU PRODUK BERDASARKAN NORMA PROSES TAHAPAN NAMA PRODUK : BAGIAN/BIDANG/SUBDIT : BIRO/PUSAT/DIT : UNIT KERJA : LOKASI : No. Uraian Proses/Tahapan untuk menghasilkan produk Satuan Produk Jumlah Volume Kerja Norma Waktu Peralatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Ket....,...20.. Analis... NIP. Catatan: Formulir A1 yaitu, formulir yang digunakan untuk produk yang dihasilkan berdasarkan proses yang secara formal terdapat alur atau prosedur kerjanya dengan tahapan langkah yang jelas diatur dalam prosedur kerja. Selanjutnya dalam Analisis Beban Kerja akan disebut PRODUK BERDASARKAN NORMA PROSES TAHAPAN. PETUNJUK...

-2-1 Nama Produk 2 Bagian/Bidang/ Subdit 3 Biro/Pusat/Dit PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR A1 Diisi dengan nama sesuatu secara spesifik yang dihasilkan (output atau keluaran) oleh unit organisasi tersebut pada angka 2, sebagai hasil dari suatu proses masukan atau input dengan menggunakan suatu peralatan tertentu dan telah menyita waktu. Dapat berupa barang atau jasa, produk antara atau produk akhir, benda berwujud atau tidak berwujud, dirumuskan dalam kata benda atau yang dibendakan. Diisi dengan nama unit eselon III. Diisi dengan nama unit eselon II, kecuali untuk Pusdiklat, STSN, dan Inspektorat, diisi sama dengan Unit Kerja. 4 Unit Kerja Diisi dengan nama Unit Kerja. 5 Lokasi 6 7 8 9 10 No. kolom (1) Uraian Proses/Tahapan untuk menghasilkan produk kolom (2) Satuan Produk kolom (3) Jumlah Volume Kerja kolom (4) Norma Waktu kolom (5) Diisi dengan nama kota tempat kedudukan unit organisasi yang disebutkan pada angka 2. Diisi dengan angka untuk memberi nomor urut atas uraian yang tercantum pada kolom (2). Diisi dengan rangkaian upaya atau langkah yang dikerjakan oleh para pemangku jabatan dalam unit organisasi yang disebutkan pada angka 2, sehingga terbentuk produk yang disebutkan pada angka 1 diuraikan dalam kalimat aktif: 1. Subyek nama jabatan, satu nomor untuk menguraikan satu langkah; 2. Predikat apa yang dikerjakan oleh subyek; 3. Obyek menggambarkan input dan/atau output. Diisi dengan kata yang menggambarkan suatu besaran dari output dari langkah yang diuraikan pada kolom (2), diusahakan yang bersifat universal. Diisi dengan angka yang menggambarkan besarnya atau banyaknya Volume Kerja yang diuraikan pada kolom (2). Diisi dengan jumlah atau besarnya waktu yang diperlukan untuk memproses secara logis, wajar dan normal guna menyelesaikan secara rata-rata untuk satu satuan produk berdasarkan tahapan yang diuraikan pada kolom (2). 11. Peralatan...

-3-11 12 Peralatan kolom (6) Ket. kolom (7) Diisi dengan jenis peralatan spesifik yang digunakan untuk memproses sebagaimana diuraikan pada kolom (2). Diisi dengan penjelasan untuk menerangkan hal yang perlu dijelaskan pada kolom (2) s.d. (6) disebelah kirinya. KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, ttd DJOKO SETIADI

-4- LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA FORMULIR A2 PENGUMPULAN DATA BEBAN KERJA NORMA WAKTU PRODUK BERDASARKAN NORMA PELAYANAN NAMA PRODUK : BAGIAN/BIDANG/SUBDIT : BIRO/PUSAT/DIT : UNIT KERJA : LOKASI : No. Nama Produk Nama Jabatan Yang Melaksanakan Satuan Produk Jumlah Volume Kerja Norma Waktu Peralatan Ket. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)...,...20.. Analis... NIP. Catatan: Formulir A2 yaitu, formulir yang digunakan untuk produk yang prosedurnya sulit diuraikan. Selanjutnya dalam Analisis Beban Kerja akan disebut PRODUK BERDASARKAN NORMA PELAYANAN. PETUNJUK...

-5-1 Nama Produk 2 Bagian/Bidang/ Subdit 3 Biro/Pusat/Dit PETUNJUK PENGISIAN FORM A2 Diisi dengan nama sesuatu secara spesifik yang dihasilkan (output atau keluaran) oleh unit organisasi tersebut pada angka 2, sebagai hasil dari suatu proses masukan atau input dengan menggunakan suatu peralatan tertentu dan telah menyita waktu. Dapat berupa barang atau jasa, produk antara atau produk akhir, benda berwujud atau tidak berwujud, dirumuskan dalam kata benda atau yang dibendakan. Diisi dengan nama unit eselon III. Diisi dengan nama unit eselon II, kecuali untuk Pusdiklat, STSN, dan Inspektorat, diisi sama dengan Unit Kerja. 4 Unit Kerja Diisi dengan nama Unit Kerja. 5 Lokasi 6 7 8 9 No. kolom (1) Nama Produk kolom (2) Nama Jabatan Yang Melaksanakan kolom (3) Satuan Produk kolom (4) Diisi dengan nama kota tempat kedudukan unit organisasi yang disebutkan pada angka 2. Diisi dengan angka untuk memberi nomor urut atas uraian yang tercantum pada kolom (2). Diisi dengan uraian aktivitas atau kegiatan yang menggambarkan nama sesuatu secara spesifik yang dihasilkan (output atau keluaran) oleh unit organisasi tersebut pada angka 2, sebagai hasil dari suatu proses masukan atau input dengan menggunakan suatu peralatan tertentu dan telah menyita waktu. Dapat berupa barang atau jasa, produk antara atau produk akhir, benda berwujud atau tidak berwujud, dirumuskan dalam kata benda atau yang dibendakan. Diisi dengan nama jabatan pada unit organisasi pada angka 1 yang memproses produk yang disebutkan pada kolom (2). Satu produk dapat dikerjakan oleh lebih dari 1 pejabat. Diisi dengan kata yang menggambarkan suatu besaran dari output yang diuraikan pada kolom (2), diusahakan bersifat universal. 10. Jumlah...

-6-10 11 12 13 Jumlah Volume Kerja kolom (5) Norma Waktu kolom (6) Peralatan kolom (7) Ket. kolom (8) Diisi dengan angka yang menggambarkan besarnya atau banyaknya Volume Kerja yang diuraikan pada kolom (2). Diisi dengan jumlah atau besarnya waktu yang diperlukan untuk memproses secara logis, wajar dan normal guna menyelesaikan secara rata-rata untuk satu satuan produk berdasarkan tahapan yang diuraikan pada kolom (2). Diisi dengan jenis peralatan spesifik yang digunakan untuk memproses sebagaimana diuraikan pada kolom (2). Diisi dengan penjelasan untuk menerangkan hal yang perlu dijelaskan pada kolom (2) s.d. (7) disebelah kirinya. KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, ttd DJOKO SETIADI

-7- FORMULIR B REKAPITULASI JUMLAH BEBAN KERJA JABATAN BERDASARKAN PRODUK BAGIAN/BIDANG/SUBDIT : BIRO/PUSAT/DIT : UNIT KERJA : LOKASI : LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA Nama Jabatan Jumlah Beban Kerja Jabatan (orang menit) (OM) Jml. No. Nama Produk Jab Jab Jab Jab Jab Jab Jab (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Jumlah...,...20.. Analis Catatan:... NIP. Formulir B dipergunakan untuk menghitung Beban Kerja setiap jabatan yang berada pada satu unit organisasi sesuai dengan produk atau hasil kerjanya. PETUNJUK...

-8- PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR B 1 Bagian/Bidang/ Subdit 2 Biro/Pusat/Dit Diisi dengan nama unit eselon III. Diisi dengan nama unit eselon II, kecuali untuk Pusdiklat, STSN, dan Inspektorat diisi sama dengan Unit Kerja. 3 Unit Kerja Diisi dengan nama Unit Kerja. 4 Lokasi 5 6 7 8 No. kolom (1) Nama Produk kolom (2) Nama Jabatan kolom (3) s.d. (9) Jml. kolom (10) Diisi dengan nama kota tempat kedudukan unit organisasi yang disebutkan pada angka 1. Diisi dengan angka untuk memberi nomor urut atas uraian yang tercantum pada kolom (2). Diisi dengan nama produk atau kegiatan sesuai dengan yang tersebut pada formulir A1 dan formulir A2. Diisi dengan nama jabatan dalam unit organisasi tersebut pada angka 1 yang berkaitan dengan produk yang disebutkan pada kolom (2). Selanjutnya pada kolom (3) s.d. (9) di bawah nama jabatan yang telah dituliskan (= jumlah Beban Kerja jabatan sesuai dengan produk) diisi dengan hasil kali antara Volume Kerja dalam formulir A dan formulir B dengan Norma Waktu (dalam satuan menit). Selanjutnya jumlah seluruh Beban Kerja jabatan (bagian bawah atau akhir kolom (3) s.d. (9)) setiap jabatan diperoleh dengan menjumlahkan seluruh Beban Kerja jabatan pada setiap produk. Diisi jumlah (sigma) beban pada kolom (3) s.d. (9). Data ini merupakan jumlah Beban Kerja produk. Selanjutnya jumlah seluruh Beban Kerja (bagian bawah atau akhir kolom (10)) yang merupakan Beban Kerja unit secara keseluruhan diperoleh dengan menjumlahkan sigma Beban Kerja. KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, ttd DJOKO SETIADI

-9- FORMULIR C1 PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEJABAT, TINGKAT EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KERJA JABATAN (EJ) BAGIAN/BIDANG/SUBDIT : BIRO/PUSAT/DIT : UNIT KERJA : LOKASI : LAMPIRAN IV PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA No. Nama Jabatan Jumlah Beban Kerja Jab. Perhitungan Jumlah Kebutuhan Pejabat Jml. Pej. yang ada +/- EJ Ket. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Jumlah...,...20... Nomenklatur Jabatan Eselon III Nama Pejabat Eselon III NIP. Catatan: Formulir C1 dipergunakan untuk menghitung jumlah kebutuhan pejabat, Tingkat Efektivitas dan Efisiensi Kerja jabatan (EJ). PETUNJUK...

-10- PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR C1 1 2 Bagian/ Bidang/ Subdit Biro/Pusat/ Dit Diisi dengan nama unit eselon III. Diisi dengan nama unit eselon II, kecuali untuk Pusdiklat, STSN, dan Inspektorat, diisi sama dengan Unit Kerja. 3 Unit Kerja Diisi dengan nama Unit Kerja. 4 Lokasi Diisi dengan nama kota tempat kedudukan unit organisasi yang disebutkan pada angka 1. 5 No Diisi dengan angka untuk memberi nomor urut atas uraian yang kolom (1) tercantum pada kolom (2). Nama Diisi dengan nama jabatan dari formulir B. 6 Jabatan kolom (2) Jumlah Diisi dari jumlah Beban Kerja pada kolom (3) bawah formulir B 7 Beban Kerja (kolom bawah Jumlah) yang dibagi dengan 60 (untuk Jab. memperoleh jumlah Beban Kerja dalam satuan jam). kolom (3) 8 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Pejabat kolom (4) Diisi dengan jumlah Beban Kerja jabatan pada kolom (3) dibagi Jam Kerja Produktif per tahun (1.347 jam) beserta hasilnya. Dengan rumus: Jumlah Kebutuhan Pejabat = Jumlah Beban Kerja Jabatan : Jam Kerja Produktif Per Tahun kolom (4) = kolom (3) : 1.347 9 10 Jml Pej. yang ada kolom (5) +/- kolom (6) Diisi dengan jumlah pejabat sesuai dengan data pada formulir C2. Diisi dengan hasil selisih antara kolom (5) dengan kolom (4). Jika kolom (4) > kolom (5) maka terdapat kekurangan jumlah pejabat yang disebutkan dalam kolom (2), dan demikian juga sebaliknya. EJ (Tingkat Efektivitas dan Efisiensi Kerja jabatan) diisi dengan menggunakan rumus: 11 EJ kolom (7) EJ = Beban Kerja Jabatan Jumlah Pemangku Jabatan x Jam Kerja Produktif Per Tahun kolom (7) = kolom (3) kolom (4) x 1.347 12. Ket....

-11-12 Ket. kolom (8) Diisi dengan penjelasan untuk menerangkan hal yang perlu dijelaskan pada kolom (2) s.d. (7) disebelah kirinya. KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, ttd DJOKO SETIADI

-12- LAMPIRAN V PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA BAGIAN/BIDANG/SUBDIT : BIRO/PUSAT/DIT : UNIT KERJA : LOKASI : FORMULIR C2 INVENTARISASI JUMLAH PEMANGKU JABATAN No. Nama Jabatan Golongan Jumlah Keterangan (1) (2) (3) (4) (5) Jumlah...,...20... Nomenklatur Jabatan Eselon III Nama Pejabat Eselon III NIP. Catatan: Formulir C2 yaitu, formulir yang digunakan untuk mengetahui jumlah atau komposisi pemangku jabatan dalam suatu unit organisasi. PETUNJUK...

-13- PETUNJUK PENGISIAN FORM C2 1 Bagian/Bidang/ Subdit 2 Biro/Pusat/Dit Diisi dengan nama unit eselon III. Diisi dengan nama unit eselon II, kecuali untuk Pusdiklat, STSN, dan Inspektorat diisi sama dengan Unit Kerja. 3 Unit Kerja Diisi dengan nama Unit Kerja. 4 Lokasi 5 6 7 8 9 No. kolom (1) Nama Jabatan kolom (2) Golongan kolom (3) Jumlah kolom (4) Keterangan kolom (5) Diisi dengan nama kota tempat kedudukan unit organisasi yang disebutkan pada angka 1. Diisi dengan angka untuk memberi nomor urut atas uraian yang tercantum pada kolom (2). Diisi dengan nama jabatan baik struktural maupun fungsional yang ada di lingkungan unit organisasi yang disebutkan dalam angka 1 di atas. Diisi dengan golongan atas jabatan yang disebutkan dalam kolom (2). Diisi dengan jumlah pejabat per golongan yang disebutkan kolom (3) dan jabatan tersebut dalam kolom (2). Diisi dengan penjelasan untuk menerangkan hal yang perlu dijelaskan pada kolom (2) s.d. (4) disebelah kirinya. KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, ttd DJOKO SETIADI

-14- FORMULIR D REKAPITULASI KEBUTUHAN PEJABAT, TINGKAT EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KERJA UNIT (EU) BIRO/PUSAT/DIT : UNIT KERJA : LOKASI : LAMPIRAN VI PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA No. Nama Bagian/Bidang/ Subdit Jml. Beban Kerja Unit Jmlh Keb. Pej. Jmlh Pej. Yang Ada +/- EU Ket. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Jumlah...,...20... Nomenklatur Jabatan Eselon II Nama Pejabat Eselon II NIP. Catatan: Formulir D dipergunakan untuk menghitung jumlah kebutuhan pejabat unit, Tingkat Efektivitas dan Efisiensi Kerja unit (EU). PETUNJUK...

-15- PETUNJUK PENGISIAN FORM D 1 Biro/Pusat/Dit Diisi dengan nama unit eselon II, kecuali untuk Pusdiklat, STSN, dan Inspektorat diisi sama dengan Unit Kerja. 2 Unit Kerja Diisi dengan nama Unit Kerja. 3 Lokasi Diisi dengan nama kota tempat kedudukan unit organisasi yang disebutkan pada angka 1. 4 No. Diisi dengan angka untuk memberi nomor urut atas uraian kolom (1) yang tercantum pada kolom (2). Nama Diisi dengan Bagian/Bidang/Subdit yang ada di lingkungan 5 Bagian/Bidang/ unit organisasi yang disebutkan dalam angka 1 di atas. Subdit kolom (2) 6 7 8 9 Jml. Beban Kerja Unit kolom (3) Jmlh Keb. Pej. kolom (4) Jmlh Pej. Yang Ada kolom (5) +/- kolom (6) Diisi dari jumlah Beban Kerja jabatan sesuai dengan data pada kolom (3) formulir C1 bagian bawah. Diisi dengan jumlah kebutuhan pejabat sesuai dengan data pada kolom (4) formulir C1 bagian bawah. Diisi dengan jumlah pejabat sesuai dengan data pada kolom (4) formulir C2 bagian bawah. Diisi dengan +/- sesuai dengan data pada kolom (6) formulir C1 bagian bawah. EU (Tingkat Efektivitas dan Efisiensi Kerja unit) diisi dengan menggunakan rumus: 10 EU kolom (7) EU = Beban Kerja Unit Jumlah Pejabat Unit x Jam Kerja Produktif Per Tahun kolom (7) = kolom (3) kolom (4) x 1.347 11 Ket. kolom (8) Diisi dengan penjelasan untuk menerangkan hal yang perlu dijelaskan pada kolom (2) s.d. (7) disebelah kirinya. KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, ttd DJOKO SETIADI